PEMBAHASAN
Uterus
Uterus atau rahim berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yangterfe
rtilisasi dan sebagai tempat
perkembangan anin selama kehamilansampai dilahirkan! Uterus terletak anterior te
rhadap re"tum dan
posteriorterhadap urinary bladder! Berbentuk seperti pear terbalik! Ben
tuk danukuran uterus sangat
berbeda#beda tergantung usia dan pernah melahirkanatau belum! Ukuran ut
erus pada $anita yang
belum pernah hamil %nullipara&adalah panang '() "m( lebar ) "m dan
tebal *() "m! Pada $anita
yangsudah pernah hamil( ukuran uterus lebih besar( sedangkan pada $anita yangsu
dah menopause(
ukuran uterus lebih ke"il karena pengaruh hormon seksyang menuru
n!Ukuran panang uterus
normalnya pada
+ Anak#anak, *#- "m
+ Nullipara %$anita yang belum pernah melahirkan&, .#/ "m
+ Premultipara %$anita yang pernah melahirkan 0 kali&, ' "m
+ Multipara %$anita yang pernah melahirkan lebih dari 0&, /#1 "m
Uterus terbagi dalam * bagian besar( yaitu ,
+ Body %"orpus& adalah bagian uterus %*2- superior uterus& yang meleba
r( terletak di antara kedua
lembar ligmentum latum( tidakdapat digerakkan( terdiri atas,
A! ffundus adalah bagian uterus yang berbentuk seperti kubah berada di
bagian superior dan
tempat dimana terletaknya superior uterine tube orifi"e!
B! uuterine "avity
3! Isthmus adalah bagian yang agk mengkerut2menge"il( letaknya sedikit agak di "
ervi4
3ervi4 adalah bagian uterus %02- inferior uterus& yang lebih sempit b
erbentuk seperti tabung yang
dekat dengan vagina yang berisi "ervi"al "anal !"ervi"al "anal yang menghadap ke
luar disebut internal
os %pars supravaginalis "ervi"is& sedangkan "ervi"al "anal yang menghadap ke lua
r disebut dengan
e4ternal os %portio vaginalis "ervi"is&!
Struktur Penyokong Uterus
+ M! levator ani dan urogenital diaphragm
+ 5variant 6igament %lig! 5varii proprium&, menghubungkan uung prok
simal ovarium pada sudut
lateral uterus( tepat diba$ah tuba uterine!
+ Broad 6igament %lig! 6atum uteri& , terisi oleh aringan ikat
longgar %parametrium& tempat
beralannya arteri dan vena uteri(pembuluh lymph( ureter! 7ungsinya untuk me
netapkan kedudukan
uterus! 8erletak disebelah lateral uterus kanan kiri kemudian meluas dan melebar
sampai men"apai
dinding lateral pelvis dan dasar pelvis seolah#olah menggantung pada tuba!Broad
ligament terdiri dari
mesometrium %bagian utama yangmelekat pada uterus&( mesosalpin4 %terletak antara
ovarium(ovarian
ligament dan tuba uterine&( dan mesovarium %tempatovarium melekat&!
+ Suspensory 6igament %lig! Infundibulo pelvi"um& , terletak dise
belah lateral broad ligament(
mengikat ovarium dan infundibulum ke bagian lateral pelvi" "avity sehingga mengg
antungkan uterus
*! 9eposisi!
0(*
Pada kasus yang akut biasanya di"oba se"ara manual dan bila gagal
dilanutkan metode operatif(
sedangkan pada kasus yang subakut dan kronis biasanya dilakukan reposisi dengan
metode operatif!
a! Manual , "ara Cones( Cohnson( 5ESullivan
b! 5peratif,
# 8ransabdominal , "ara Huntington( Haulstain
# 8ransvaginal, "ara Spinelli( >ustner( Subtotal histerektomi
>eberhasilan penatalaksanaan dari inversio uteri tergantung dari deteksi penyaki
t yang lebih "epat!
Semakin lama uterus terbalik maka semakin sulit untuk mengembali
kannnya! 8erapi terhadap
hipovolemia dan syok sebaiknya diberikan segera dengan arum intravena besar %0/&
dan penggantian
"airan! Penggantian "airan yang hilang diberikan dengan larutan kris
taloid selama 0)#-D menit!
:olume dari resusitasi a$al dihitung sebanyak tiga kali dari p
erkiraan darah yang hilang!
?ipertimbangkan untuk memasang akses intravena tambahan( kesiapan aneste
sia( persiapan kamar
operasi( dan asisten bedah! 6akukan pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit dan fa
ktor pembekuan(
golongan darah! 6akukan transfusi darah! Monitor tanda vital ibu sesering mungki
n oleh satu individu!
Pasang kateter menetap untuk menilai pengeluaran urin! Pemberian anti
biotika bermanfaat untuk
men"egah timbulnya sepsis paska persalinan!
*5ksitosin sebaiknya ditunda dan di"oba resposisi uterus
se"ara manual melalui vagina! >ebanyakan penulis merekomendasikan usaha reposisi
se"ara manual
sebelum plasenta dilepaskan dan sebelum tindakan reposisi se"ara operatif dilaku
kan!
*1
Bila plasenta
dilepaskan sebelum reposisi intrauterin( pasien beresiko untuk mengalami kehilan
gan darah dan syok!
Plasenta biasanya akan mudah dilepaskan setelah reposisi!
Gambar 1. Reposisi Inversio Uteri.
( a ) Inversio uteri total ( b ) Reposisi uterus melalui servik. ( c ) Re
stitusi uterus
A! 9eposisi manual "ara Cohnson
Pada kebanyakan kasus plasenta telah lepas( ika plasenta belum lepas atau sudah
lepas tetapi
belum dilahirkan maka plasenta dilepaskan setelah reposisi berhasil atau dilakuk
an bersama#
sama! Bila plasenta dilepaskan sebelum reposisi maka dapat teradi perdarahan heb
at! 9eposisi
manual yang tervaforit adalah dengan metode Cohnson %01<1&! 8eknik dari m
etode Cohnson
yaitu memasukkan seluruh tangan ke dalam alan lahir( sehingga ibu ari dan ari#ar
i yang lain
pada "ervi"al utero un"tion dan fundus uteri dalam telapak tangan! Uterus diangk
at ke luar
dari rongga pelvis dan dipertahankan di dalam rongga abdomen setinggi umbilikus
!8indakan
ini membuat peregangan dan tarikan pada ligamentum rotundum akan memp
erlebar "in"in
servik( selanutnya akan menarik fundus uteri ke arah luar mele$ati "ekungan! Bi
la spasme
miometrium dan kontriksi "in"in menghambat reposisi dapat diberikan
anestesi seperti
halothane atau tokolitik ! MgS5< dapat diberikan intravena 0 g permenit selama <
menit! Bila
tidak efektif dapatdiberikan terbutaline D(0*)#D(*) mg intravena( ritrodrine D(0
)D mg intravena!
Bahkan nitrogly"erin dapat digunakan untuk se"ara efektif merelaksasikan
"in"in konstriksi
menggantikan kebutuhan akan anestesia umum!Untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan
maka posisi tersebut dipertahankan selama - F ) menithingga fundus uteri berangs
ur F angsur
bergeser dari telapak tangan! Setelah uterus direposisi( tangan operator tetap d
idalam kavum
uteri hingga timbul kontraksi uterus yang keras dan hingga diberik
an oksitosin intravena!
Beberapa penulis menganurkan pemberian oksitosin atau ergot alkaloid
dan pemasangan
tampon uterovaginal diteruskan sampai *< am!
Pada keadaan dimana kontraksi uterus tetap lemah dapat ditambahkan dengan ineksi
Prostin
0)M %0)GsH#0) methyl prostaglandin& intravenous! 9eposisi manual "ara
Cones Cari tangan
yang terbungkus hands"oen ditempatkan pada bagian tengah dari fundus uteri yang
terbalik(
sementara itu diberikan tekanan ke atas se"ara lambat!Sementara itu ser
viks ditarik dengan
arah yang berla$anan dengan ring for"eps!
3! 9eposisi manual "ara 5ESullivan5ESullivan pertama kali menggunakan
tekan hidrostatis
untuk mereposisi inversio uteri pueperalis %01<)&! ?ua liter "airan garam fisiol
ogis ditempat
pada tiang infus dan lebih kurang dua meter dari permukaan lantai!
?ua buah tube karet
ditempatkan pada fornik posterior vagina! Sementara itu "airan dibiarkan mengali
r "epat( dan
tangan operator menutup introitus untuk men"egah keluar "airan!
?inding vagina mulai
teregang dan fundus uteri mulai terangkat! Setelah inversio terkoreks
i( "airan dalam vagina
dikeluarkan se"ara lambat! >emudian pasien diberi D() mg ergonov
ine intravena! 6alu
diberikan infus 0DDD "" dekstrose )B dengan oksitosin *D unit! 9eposisi dari ute
rus biasanya
didapatkan dalam )#0D menit!
?! 9eposisi operatif "ara Huntington! Pada tindakan reposisi operatif perabdomin
am sebaiknya
di"oba dahulu dengan "ara Huntington! Pendekatan Huntington yaitu
setelah tindakan
laparatomi dilanutkan dengan menarik fundus uteri se"ara bertahap deng
an bantuan forsep
Allis! 7orsep Allis dipasang I * "m di ba$ah "in"in pada kedua sisinya(kemudian
ditarik ke
atas se"ara bertahap sampai fundus uteri kembali pada posisinya semula!Selain ta
rikan ke atas
maka dorongan dari luar % pervaginam & oleh asisten akan mempermudah pelaksanaan
prosedur
tersebut!
E! 9eposisi operatif "ara Haultin! Pada reposisi dengan "ara H
aultin( dilakukan insisi
longitudinal sepanang dinding posterior uterus dan melalui "in"in kont
riksi! Cari kemudian
dimasukkan melalui insisi ke titik di ba$ah fundus uteri yang terbalik dan diber
ikan tekanan
pada fundus atau tekanan se"ara simultan dari tangan asisten! Bila reposisi tela
h komplit( luka
insisi diahit dengan ahitan terputus dengan "hromi"!
reposisi dengan laparotomi
7! 9eposisi operatif "ara Spinelli! 8indakan operatif menurut Spinelli dilaku
kan pervaginam
yaitu dengan "ara dinding anterior vagina dibuat tegang berla$anan dengan arah t
arikan dari
retraktor dan dilakukan insisi transversal tepat di atas portio anterior! >emudi
an plika kandung
kemih dipisahkan dari serviks dan segmen ba$ah rahim! Insisi mediana dibuat mela
lui serviks
pada am 0*( se"ara komplit membagi "in"in konstriksi! Insisi dilakukan pada line
a mediana
sampai fundus uteri! Uterus dibalik dengan "ara telunuk mengait
ke dalam insisi pada
permukaan endometrium yang terbuka dan membuat tekanan yang berla$anan dengan ib
u ari
pada bagian peritoneal!
@! 9eposisi operatif "ara >ustner ! 8indakan operatif menurut >ustner dilakukan
pada inversio
uteri kronis! ?engan "ara membuka dinding posterior kavum douglas! ?ilakukan kol
potomi
transversa transvaginal dengan insisi sedalam ketebalan serviks pada am
. sampai dinding
posterior uterus! Insisi dibuat sepanang garis putus#putus! >emudian dengan me
nggunakan
ibu ari uterus direversi sepanang sisi insisi! Setelah uterus direversi( insisi
dinding posterior
uterus dan servik diperbaiki( demikian uga dengan insisi transversa
dan kolpotomi pada
vagina! 6uka ditutup dengan ahitan terputus dan uterus ditempatkan kembali ke da
lam kavum
pelvis!Bila inversio uteri sudah teradi gangren atau inversio uteri
teradi pada $anita yang
usianya sudah mendekati akhir masa reproduksi dapat dilakukan histerektomi perva
ginam!
>erugian dari teknik ini adalah mempunyai resiko yang besar untuk teradinya perl
engketan
pelvis! Pada kehamilan selanutnya dapat teradi ruptura uteri yang tersembunyi!
H! Subtotal vaginal histerektomi! ?ilakukan ahitan seperti rantai melingkari kor
pus uterus dengan
benang Jeyde no!0 untuk hemostasis! >emudian dilakukan sayatan melingka
r pada korpus
uterus distal dari ahitan sedikit demi sedikit sehingga tidak meng
enai organ adneksa yang
terperangkap di kantung inversio! Perdarahan yang teradi dira$at! >e
adaan pangkal tuba
ovarium( ligamentum rotundum dan aringan lain dievaluasi! ?engan bantu
an sonde trans
uretra diidentifikasi vesika urinaria!Selanutnya dilakukan ahitan seper
ti rantai melingkari
tetes2 menit!
# Cika kontraksi uterus kurang baik(berikan ergometrin D(* mg !
o Berikan antibioti" propilaksis dosis tunggal,
# Ampisilin *g I!: dan metronidaJol )DD mg I!:
# Atau sevasolin 0g I!: dan metrodinasol )DD mg I!:
o 6akukan pera$atan paska bedah ika dilakukan koreksi kombinasi abdominal vagina
l!
o Cika ada tanda infeksi berikan sntibiotik kombinasi sampai pasien bebas demam
selama </ am!
o Berikan analgetik ika perlu!
Pen"egahan
7aktor#faktor yang mempermudah prolapsus uteri dan dengan anuran ,
# Istirahat yang "ukup( hindari kera yang berat dan melelahkan giJi "ukup
# Pimpin yang benar $aktu persalinan seperti , 8idak mengedan sebelum $aktunya(
>ala II angan
terlalu lama( >andung kemih kosongkan&( episiotomi agar diahit dengan baik( Epis
iolomi ika ada
indikasi( Bantu kala II dengan 7E atau :E
pengobatan
Pengobatan tanpa operasi
# 8idak memuaskan dan hanya bersifat sementara pada prolapsus uteri ringan
( ingin punya anak lagi(
menolak untuk dioperasi( >eadaan umum pasien tak mengiJinkan untuk dioperasi
# 3aranya , 6atihan otot dasar panggul( Stimulasi otot dasar panggul dengan alat
listrik( Pemasangan
pesarium( Hanya bersifat paliatif( Pesarium dari "in"in plasti"
Prinsipnya , alat ini mengadakan tekanan pada dinding atas vagina sehingga uteru
s tak dapat turun
mele$ati vagina bagian ba$ah! Biasanya dipakai pada keadaan, Prolapsus uteri den
gan kehamilan
Prolapsus uteri dalam masa nifas( Prolapsus uteri dengan dekubitus2ulkus( Prolap
sus uteri yang tak
mungkin dioperasi , keadaan umu yang elek
Pengobatan dengan operasi
# 5perasi Man"hester2Man"hester#7othergill
# Histeraktomi vaginal
# >olpoklelsis %operasi Neugebauer#6a fort&
# 5perasi#operasi lainnya ,:entrofiksasi2hlsteropeksi( Interposisi
Cika Prolaps uteri teradi pada $anita muda yang masih ingin mempertahankan fungs
i reproduksinya "ara yang
terbaik adalah dengan ,
# Pemasangan pesarium
# :entrofiksasi %bila tak berhasil dengan pemasangan pesarium&
Sumber, , http,22urnalbidandiah!blogspot!"om2*D0*2D<2materi#inversio#uteri!htmlK
i4JJ*60J1.4:n
@! >omplikasi Inversio Uteri
0! >eratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
*! ?ekubitis
-! Hipertropi serviks uteri dan elongasioa
<! @angguan miksi dan stress inkontenensia
)!Infeksi saluran ken"ing
.! Infertilitas
'!@angguan partus
/! Hemoroid
1! inkarserasi usus
C! P95@N5SIS
Lalaupun inversio uteri kadang#kadang teradi tanpa banyak geala dan penderita te
tap dalam
keadaan baik( tetapi sebaliknya dapat pula teradi keadaan darurat
sampai teradi kematian
penderita baik karena syoknya sendiri ataupun karena perdarahannya! >ematian kar
ena kasus
inversio uteri "ukup tinggi yaitu 0) F ')B dari kasus! 5leh karena itu makin "ep
at dan tepat
diagnosis ditegakkan dan segera dilakukan tindakan reposisi( maka prognosisnya m
akin baik!
Sebaliknya makin lambat diatasi maka prognosisnya menadi buruk! Akan tetapi bila
penderita
dapat bertahan dengan keadaan tersebut setelah </ am maka prognosisnya berangsur
F angsur
menadi baik!
BAB III
9IN@>ASAN
Inversio uteri merupakan kasus yang arang diumpai( $alaupun demikian kita
harus "ukup
tanggap pada keadaan syok postpartum dengan perdarahan yang tidak
sesuai! Penyebab
inversio uteri lebih sering spontan yang berkaitan dengan abnormalitas
uterus! Selain itu
inversio uteri dapat uga disebabkan oleh penanganan persalinan y
ang salah!Pembagian
inversio uteri adalah inversio uteri inkomplit( komplit dan inversio prolaps( da
n dapat timbul
akut( subakut dan kronis!
8indakan pada kasus inversio uteri adalah meliputi perbaikan keadaan umu
m dengan infus(
transfusi dan antibiotik( reposisi manual se"ara Cohnson( dan bila
gagaldilanutkan dengan
tindakan operatif!5perasi dapat perabdominal dengan teknik Houltain dan hatingto
n dan dapat
uga pervaginam dengan teknik Spinelli atau >ustner( atau pada k
eadaan tertentu dapat
dilakukan histerektomi pervaginam!Prognosis penderita tergantung dari
ke"epatan dan
ketepatan diagnosis serta penanganan kasus( makin dini makin prognosisnya semaki
n baik!
9UCU>AN
0! ?iidy @A! Post partum haemorrhage, Ne$ management option! 3lin 5bstet@ine"ol
*DD*,
-*#-*! Heyl PS( Stubblefield P@( Phillippe M! 9e"urrent inversion of the puerperal
uterusmanaged
$ith 0)%s�)#methyl prostaglandin 7* M and uterine pa"king! 5bstet@yne"ol 01/<A
.-, *.-#
*.<
-! Eastman N( Hellman 6M! Inversion of the uterus! In, Lilliam obstetri"s! 0/
8h ed( Ne$ =ork, Appleton N 6ange( 01/1A 0DD)#0D
)! Be"k A3( 9osenthal AH! Inversion of the uterus obstetri"al pra"ti"e! '
8h ed(8oronto, Baltimore( Lilliams N Lilkins 3o( 01)/, /..#'0
.! Mo"htar 9! Sinopsis obstetri I! Edisi kedua( Cakarta, Penerbit Buku >edoktera
an
'! 8ala M9! Inversio uteri! Lorkshop vaginal surgery! Cakarta, S
ubbagianUroginekologi
9ekonstruksi ?epartemen 5bstetri N @inekologi 7>UI29SUPN#3M
/! obstetri operatif 1!Ni"hols ?H! Inversion of the uterus! In,
@yne"ologi" and 5bstetri"
Surgery!Missouri, Mosby#=ear Book( 011-A 00<'#)0
1! Nis$ander >9( Evans A8! Abnormal labor and delivery! In, Manual of obstetri"
s!)
8h edition! Boston, 6ittle( Bro$n and 3ompany( 01/-A <*)00!Baskett 87! A"ute u
terine
inversion, a revie$ of <D "ases! C 5bstet @ynae"ol 3an*DD*A *<, 1)-#1).
0D!
Moore( >eith 6! *DD.! 3lini"ally 5riented Anatomy! )
th
ed! Lilliams N
Lilkins!Baltimore!