04011281320002
PDU B FK UNSRI 2013
2. Pimpinan Puskesmas langsung mengadakan pertemuan dengan staf Puskesmas
(penanggung jawab promosi kesehatan dan petugas Penyehatan Lingkungan) untuk
melihat bagaimana jadwal Promosi kesehatan di Wilayah Puskesmas dan bagimana
PHBS di Sekolah Dasar tersebut.
b. Sebutkan program promosi kesehatan yang ada di Sekolah Dasar!
Promosi kesehatan disekolah pada prinsipnya adalah menciptakan sekolah
sebagai komunitas yang mampu meningkatan kesehatannya (health promoting
school). Oleh sebab itu, program promosi kesehatan sekurang-kurangnya
mencakup 3 usaha pokok, yakni :
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat (Healthful School Living) :
Lingkungan sekolah yang sehat, mencakup 2 aspek, yakni sosial (non-fisik) dan fisik.
a. Aspek non-fisik (mental-sosial):
Lingkungan sosial sekolah adalah menyangkut hubungan antara komponen
komunitas sekolah (murid, guru, pegawai sekolah, dan orang tua murid).
Lingkungan mental-sosial yang sehat terjadi apabila hubungan yang harmonis, dan
kondusif diantara komponen masyarakat sekolah. Hubungan yang harmonis ini akan
menjamin terjadinya pertumbuhan dan perkembangan anak atau murid dengan baik,
termasuk tumbuhnya perilaku hidup sehat.
b. Lingkungan fisik terdiri dari :
1) Bangunan sekolah dan lingkungannya yang terdiri dari:
- Letak sekolah tidak berdekatan dengan tempat-tempat umum atau keramaian
misalnya pasar, terminal, mall, dan sebagainya.
- Besar dan konstruksi gedung sekolah sesuai dengan jumlah murid yang
ditampungnya.
- Tersedianya halaman sekolah dan kebun sekolah.
- Ventilasi memadai sehingga menjamin adanya sirkulasi udara disetiap ruang
kelas.
- Penerangan atau pencahayaan harus cukup, utamanya dari sinar cahaya matahari
dapat masuk kesetiap ruang kelas.
- Sistem pembuangan air limbah maupun air hujan dijamin tidak menimbulkan
genangan (harus mengalir).
- Tersedianya tempat pembuangan sampah disetiap kelas, dan teras sekolah.
- Tersedianya kantin atau warung sekolah, sehingga kebersihan dan keamanan
makanan dapat diawasi.
- Tersedia air bersih yang memadai dan mudah didapat
- Tersedianya tempat pembuangan air besar atau air kecil (jamban sekolah) yang
bersih dan sehat.
2) Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan:
Pemeliharaan kesehatan perorangan dan lingkungan merupakan faktor yang sangat
penting dalam menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pemeliharaan kebersihan perorangan
(personal hygiene), khususnya bagi murid-murid adalah:
- Kebersihan kulit, kuku, rambut, telinga, dan hidung.
- Kebersihan mulut dan gigi.
- Kebersihan dan kerapian pakaian.
- Memakai alas kaki (sepatu atau sandal).
- Cuci tangan sebelum memegang makanan, dan sebgainya.
Sedangkan kebersihan lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain :
- Kebersihan perlengkapan sekolah (bangku, meja, dan alat sekolah yang lain).
- Kebersihan kaca, jendela, dan lantai.
- Kebersihan wc dan kamar kecil
- Kebersihan ruang kelas.
- Membuang sampah pada tempatnya.
Oleh karena itu dr. Anggi memanggil tokoh agama sebagai upaya untuk
memperoleh dukungan dari tokoh tokoh masyarakat.
3. Pemberdayaan (empowerment)
Merupakan upaya meningkatkan kemampuan kelompok sasaran sehingga mampu
mengambil tindakan tepat atas berbagai permasalahan yang dialami. Pemberdayaan
sedapat mungkin dilaksanakan dalam suatu proses yang partisipatif, sebab
pemberdayaan juga berarti suatu proses dinamis dimana masyarakat belajar langsung
dari tindakan. Sasaran pemberdayaan masyarakat ini jelas masyarakat akar
rumput, dan merupakan sasaran utama (sasaran primer). Kegiatan pemberdayaan
masyarakat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan, atau pelatihan
keterampilan berwiraswasta (life skill education) dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat.
Oleh karena itu dr Anggi mengundang Kepala Sekolah serta Kader kesehatan
sehingga dapat dilaksanakan suatu pemberdayaan dimana sasaran (anak sekolah)
dapat belajar langsung untuk meningkatkan kesehatan melalui pelatihanpelatihan, dll.
Sumber:
Depkes RI. Pedoman Promosi Kesehatan di Sekolah. 2008