Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Devi S
Elya Yenitasari
Faisal Adi Candra
Hendy Alang
Intan Pertiwi
Khariza Azen Ul Haque
Lolita Sistia A
Mafidatul K
Miena Apriliana
Miftakhul
(1041111033)
(1041311057)
(1041311061)
(1041311073)
(1041311077)
(1041311084)
(1041311088)
(1041311090)
(1041311098)
(1041311099)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya dan ridho-Nyalah
penyusunan makalah tentang sediaan suspensi kering ini dapat diselesaikan dengan baik.
Bermacam halangan terkadang menghambat pembuatan goresan yang mungkin masih
jauh dari sebutan makalah. Akan tetapi, berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.
Untuk itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak yang membantu penyusunan makalah ini.
Semarang,1
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
April
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang ...........................................................................................................
2.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................
2.3 Rumusan Masalah ......................................................................................................
2.3.1 sediaan suspensi
2.3.1.1 pengertian sediaan suspensi .........................................................
2.3.1.2 macam macam sediaan suspensi...................................................
2.3.1.3 sifat sifat fisik sediaan suspensi yg baik .....................................
2.3.1.4 stabilitas sediaan suspensi
2.3.1.5 bahan pensuspensi
.......................................................
...................................................................
...........................................
.......................................................
........................................................
........................................................
...................................................................
.......................................................
................................
............................................
................................
............................................
............................................
.............................................
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan ...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suspensi kering atau suspensi rekonstitusi adalah sejumlah sediaan resmi dan
diperdagangkan yang terdiri dari campuran kering atau serbuk granula, dimaksudkan untuk
disuspensikan dalam air atau pembawa lainnya sebelum pemberiannya. Sebagaimana telah
diketahui sediaan resmi ini mencantumkan Untuk Suspensi Oral pada judul resminya untuk
membedakan dari suspensi yang sudah disuspensikan.
Kebanyakan dari obat-obat yang dibuat sebagai campuran kering untuk suspensi oral
adalah obat-obat antibiotik. Produk kering yang dibuat secara komersial guna mengandung obatobat antibiotik, dengan bahan tambahan untuk pewarna, pemanis, aroma, penstabil, dan
pensuspensi, atau zat pengawet yang mungkin didinginkan untuk meningkatkan strabilitas dari
serbuk kering atau campuran granul atau dasar suspensi cair. Apabila akan dioplos dan diberikan
kepada pasien maka apoteker atau ahli farmasi akan membuka serbuk yang adapada dasar wadah
secara perlahan-lahandengan benda keras lalu menambahkan sejumlah air murni sesuai yang
ditunjukan pada label dan dikocok dengan kencang sampai seluruh suspensi kering tersuspensi
sempurna.
Penting bagi seorang ahli farmasi untuk menambahkan secara tepat jumlah air yang telah
ditetapkan dalam campuran kering sehingga dihasilkan konsentrasi yang tepat per unit dosis.
Penggunaan air murni lebih baik untuk menghindari penambahan kontaminasi yang dapat
merusak dan memberi efek kebalikan dari efek stabilitas sediaan yang dihasilkan. Ahli farmasi
harus memberitahukan pasien mengenai sifat-sofat ini dan mengharuskannya untuk mengocok
isinya baik-baik sesaat sebelum pemakaian dan obat disimpan secara tepat (biasanya
didinginkan).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEDIAAN SUSPENSI
2.1.1 pengertian sediaan suspensi
1. Menurut Formularium Indonesia Edisi III
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawanya.
2. Menurut Formularium Indonesia Edisi IV
Suspensi adalah sediaan yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair.
3. Di dalam buku Ilmu meracik obat
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
4. Di dalam buku Formulasi Nasional
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan
terdispersi sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam
bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa zat tambahan yang akan terdispersikan
sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan.
2.1.2 macam macam sediaan suspensi
1.
2.
Suspensi topical adalah sedissn cair mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair yang ditunjukan untuk penggunaan pada kulit.
Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikel yang sangat halus
yang ditunjukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
Suspensi opthalmik adalah sediaan cair mengandung partikel yang sangat halus,
terdispersi dalam cairan pembawa ditunjukan untuk pemakaian pada mata.
Suspensi ophtalmik harus steril, zat yang terdispersi harus sangat halus, jika di
simpan dalam wadah dosis ganda harus mengandung bakterisida, dan zat
terdispersi tidak boleh menggumpal pada penyimpanan.
Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair
yang sesuai dan
Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan bahan
pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua
persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang
sesuai.
2.1.3 sifat sifat fisik sediaan suspensi yg baik
Beberapa sifat fisik suspensi yang baik adalah sebagai berikut :
1. Partikel suspense harus kecil dan seragam, sehingga memberikan penampilan hasil
yang baik dan tidak kasar.
2. Suspensi harus tetap homogen pada suatu periode, paling tidak pada periode antara
pengocokan dan penuangan sesuai dosis yang dikehendaki.
3. Viskositas tidak boleh terlalu kental, sehingga tidak menyulitkan pada saat penuangan
dari wadah dan untuk mengurangi kecepatan pengendapan partikel yang terdispersi.
4. Pengendapan yang terjadi pada saat penyimpanan harus mudah didispersikan kembali
pada pengocokan
b. Metode Precipitasi
Zat yang hendak didispersi dilarutkan dahulu dalam pelarut organic yang
hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organic diencerkan
dengan larutan pensuspensi. Cairan organic tersebut adalah etanol, propilenglikol
dan polietilenglikol.
2.
b. Sistem deflokulasi
Dalam
system
deflokulasi,
partikel-partikel
terdispersi
baik
dan
lain
dandapatditerimadilihatdari
rasa
yang
tidakenak
Bausangatmempengauhi
darisuatupreparatpadabahanmakanan
yang
rasa
(Ansel,
1989).
(1994)
untukdapatmenjagakelarutanobat,
makasuatusystemharusdidaparsecaramemadai.
Pemilihansuatudaparharuskonsistendengancriteriasebagaiberikut:
Daparharusmempunyaikapasitasmemadaidalamkisaran pH yang diinginkan.
Daparharusamansecarabiologisuntukpenggunaan yang dimaksud.
Daparhanyamempunyaisedikitatautidakmempinyaiefekmerusakterhadapstabilitasproduka
khir.
Daparharusmemberikan rasa danwarna yang dapatditerimaproduk.
7. ZatPenambahWarna
Ada
beberapaalasanmengapafarmasiperluditambahkanzatpewarnayaitumenutupipenampilan
yang
tiadakenakdanuntukmenambahdayatarikpasien.
Zatpewarnaharusaman,
tidakberbahayadantidakmemilikiefekfarmakologi.
Selainitutidakbereaksidenganzataktifdandapatlarutbaikdalamsediaan (Ansel, 1989).
Pemilihanwarnabiasanyadibuatkonsistendengan
misalnyamerahuntukstrawberydanwarnakuninguntuk
rasa
rasa
jeruk
(Ansel,
1989).
dan
Obat yang biasanya dibuat dalam sediaan suspensi kering adalah obat yang tidak stabil
untuk di simpan dalam periode waktu tertentu dengan adanya pembawa air (sebagai contoh obat
obat antibiotik) sehingga lebih sering di berikan sebagai campuran kering untuk di buat suspensi
pada waktu akan di gunakan.
Biasanya suspensi kering hanya digunakan untuk pemakaian selama satu minggu, dengan
demikian maka penyimpanan dalam bentuk cairan tidak terlalu lama .
4. persyaratan sediaan supensi kering
1. Campuran serbuk atau granul haruslah merupakan campuran homogen, sehingga
konsentrasi atu dosis tetap untuk setip pemberian obat.
2. Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara cepat dan sempurna
dalam medium pembawa.
3. Suspnsi yg sudah direkonstusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan di tuang
oleh pasien untuk memperoleh dosis yg tepat dan serba sama.
4. Produk akhir haruslah menunjukan penampilan, rasa, dan aroma yg menarik
5. kriteria sediaan suspensi kering yg baik
1. Kadar air serbuk boleh melebihi batas maksimum. Selama penyimpanan serbuk harus
stabil secara fisik seperti tidak terjadi perubahan warna, bau, bentuk partikel dan stabil
secara kimia seperti tidak terjadi perubahan kadar zat aktif dan tidak terjadi perubahan
PH yg drastis.
2. Pada saat disuspensikan, serbuk harus ceoat terdispersi secara merata diseluruh cairan
pembawa dengan hanya memerlukan sedikit pengocokan atau pengadukan.
3. Bila suspensi kering telah dibuat suspensikering dapat diterima bila memiliki kriteria
dari suspensi.
6. keuntungan sediaan suspensi kering
1. mencegah agregasi campuran serbuk
2. beberapa bahan obat tidakstabil jka tersedia dalam bentuk larutan
7. kerugian sediaan suspensi kering
penambahan air murni dilakukan di akhir untuk menghindari kontaminasi yang dapat
merusak dan memberi efek keterbalikan dari efek stabilitas sediaan yang diinginkan ,
apabila penambahan air diawal umumnya obat obat antibiotika tidak stabil dalam air
dalam jangka waktu yang lama.
8. formula sediaan suspensi kering
FORMULA
Ampisilin
125mg/5ml
CMC Na
1,5%
Sorbitol
5%
PVP
1%
Natrium Benzoat
0,1%
Sunset yellow
0,025%
Orange Essens
0,025%
Aquadest
ad 60 ml
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press
Anief, moh. 1997. Ilmu meracik obat teori dan praktek. yogyakarta: UGM Press
Martin, alfred dkk. 1990. Farmasi fisik. Penerjemah: yoshita. Jakarta: UI Press
Farmakope Indonesia Edisi IV, halaman 783. 1995. Jakarta : DepKes RI