Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan gigi merupakan suatu masalah kesehatan yang
memerlukan penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi
berdimensi luas serta mempunyai dampak luas yang meliputi: faktor
fisik, mental maupun sosial bagi individu yang menderita penyakit gigi.
Gigi

merupakan

bagian

dari

alat

pengunyahan

pada

sistem

pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan


mulut pada anak ialah karies gigi. (Worotitjan, Mintjelungan, Gunawan,
2013:60).
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan
kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email,
dentin, dan meluas ke arah pulpa. Karies dikarenakan berbagai
sebab, diantaranya adalah karbohidrat, mikroorganisme dan air ludah,
permukaan dan bentuk gigi, serta dua bakteri yang paling umum
bertanggungjawab

untuk

gigi

berlubang

adalah Streptococcus

mutans dan Lactobacillus. Jika dibiarkan tidak diobati, penyakit dapat


menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi, dan infeksi. (Tarigan,
2013:1).

Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai d


engan

larutnya

mineral

email,

sebagai

akibat

terganggunya

keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh


pembentukan asam microbial dari subtract ( medium makanan bagi
bakteri ) yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi komponen
komponen organic yang akhirnya terjadi kavitasi pembentukan lubang
( kennedy,2002 ) Gigi dikatakan sehat Non karies apabila ia (si gigi )
dapat berfungsi dengan baik TANPA ada keluhan sakit atau nyeri,
serta tidak menimbulkan bau yang tak sedap.Data estimasi olahan
Pusdatin tentang penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar
176.689.336 jiwa. Dari sejumlah itu jika hasil Riskesdas 2013
menunjukkan prevalensi 53,2 % mengalami karies aktif karies yg
belum ditangani atau belum dilakukan penambalan / Decay (D) > 0
tertangani), maka di Indonesia terdapat 93.998.727 jiwa yang
menderita karies aktif. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 sebesar 53.2% penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi
dan mulut. Dilihat dari kelompok umur, golongan umur muda lebih
banyak menderita karies gigi dibanding umur 45 tahun keatas umur
10-24 tahun karies giginya adalah 66,8-69,5% umur 45 tahun keatas
53,3% dan umur 65 tahun keatas sebesar 43,8% keadaan ini
menunjukkan karies gigi banyak terjadi pada golongan usia produktif.
Berdasarkan data awal yang diperoleh di SDN 18 Kemanggisan
Petang pada tahun 2016 jumlah keseluruhan siswa sebanyak 79

siswa dan sebanyak 52 siswa ( 64,8 % ) terkena Karies,yang tidak


terkena karies 27 siswa ( 35,2 % )

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut yang diuraikan di


atas maka penulis perlu melakukan penelitian tentang Determinan
yang berhubungan dengan karies gigi pada anak SDN 18 Petang
Kemanggisan kelurahan Palmerah Jakarta barat thn 2016.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas diketahui Masih tingginya angka
karies

gigi di SDN 18 Kemanggisan Petang pada tahun 2016 jumlah

keseluruhan siswa sebanyak 79 siswa dan sebanyak 52 siswa (64,8 %)


terkena Karies. maka penulis perlu melakukan penelitian.
1.2.1 Pertanyaan peneliti
Dari uraian diatas maka yang menjadi pertanyaan dalam penelitian
ini adalah :
a.Bagaimana gambaran perilaku anak SDN 018 Kemanggisan
petang dalam memelihara gigi dan mulut tahun 2016
b.Apakah ada hubungan perilaku sikat dengan timbulnya karies
pada anak SDN Kemanggisan petang tahun 2016
c.Apakah ada hubungan perilaku jajan dengan timbulnya karies

pada anak SDN Kemanggisan petang tahun 2016


d.Apakah ada hubungan lingkungan terhadap timbulnya karies gigi
pada anak SDN Kemanggisan Petang tahun 2016
e.Apakah ada hubungan fasilitas pelayanan kesehatan gigi pada
anak SDN Kemanggisan Petang tahun 2016
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari
dan menjelaskan Determinan yang berhubungan dengan karies pada
anak SDN 18 petang Kemanggisan kelurahan Palmerah Jakarta Barat
tahun 2016.

1.3.2. Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Diketahuinya gambaran determinan yang berhubungan
dengan karies gigi pada anak SDN 18 petang
Kemanggisan Kelurahan Palmerah Jakarta Barat tahun 2016
2. Diketahuinya ada hubungan perilaku sikat dengan timbulnya karies
pada anak SDN Kemanggisan petang tahun 2016
3. Diketahuinya ada hubungan perilaku jajan dengan timbulnya karies
pada anak SDN Kemanggisan petang tahun 2016
4

4. Diketahuinya ada hubungan lingkungan terhadap timbulnya karies


gigi pada anak SDN Kemanggisan Petang tahun 2016
5. Diketahuinya ada hubungan fasilitas pelayanan kesehatan gigi pada
anak SDN Kemanggisan Petang tahun 2016

1.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi penulis
Sebagai

proses

pembelajaran

untuk

mengembangkan

kemampuan dalam melakukan kajian ilmiah dibidang ilmu


kesehatan masyarakat.
2. Manfaat bagi Fakultas ilmu Kesehatan Universitas
Respati Indonesia.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu
dan pengetahuan yang bermanfaat bagi dunia Ilmu kesehatan
Masyarakat

khususnya

mahasiswa

Universitas

Respati

Indonesia mengenai karies gigi pada anak.


3. Manfaat bagi tempat penelitian
Sebagai acuan bagi instansi terkait dalam menetapkan kebijakan
untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan yang optimal
bagi kesehatan gigi anak. Dapat mengupayakan tindakan
preventif karies pada anak-anak sekolah dengan jalan promosi
kesehatan lewat program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
melalui jalur program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).

Anda mungkin juga menyukai