Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Asuhan Keperawatan Metode Kasus
Asuhan keperawatan terhadap pasien dilakukan dengan pendekatan
sistem

penugasan

keperawatan.

Keputusan

menggunakan

sistem

penugasan keperawatan melalui berbagai pertimbangan misalnya jumlah


dan kualifikasi perawat, klasifikasi tingkat ketergantungan pasien, dan
kebijakan rumah sakit (Swansburg et al, 1999 dalam Supratman 2009:
158).
Metode kasus keperawatan memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan rasio satu perawat kepada seorang klien secara total dalam
satu periode dinas, jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat
bergantung pada kemampuan perawat itu dan kompleknya kebutuhan
klien, metode ini yang pertama kali digunakan dalam pemberian asuhan
keperawatan (Sitorus, 2011 dalam Indah Solihati, 2012 :15).
Metode kasus keperawatan, juga disebut sebagai perawatan total,
sebagai salah satu model asuhan keperawatan yang paling awal. Metode
ini digunakan oleh perawat yang bertugas-pribadi dalam memberikan
perawatan total untuk klien. Untuk tiap klien, perawat mengkaji
kebutuhan, membuat rencana dan mengevaluasi efektivitas perawatan.
Dalam metode ini, klien memiliki perawat yang berbeda pada shif lain.
Metode kasus, dianggap sebagai pelopor seperti asuhan keperawatan
intensif. Saat kekurangan personel keperawatan selama Perang Dunia II,
metode kasus tidak lagi dapat menjadi model utama personel dengan latar
belakang pendidikan yang kurang dibandingkan perawat professional dan
mengembangkan program pelatihan kerja untuk pembantu tambahan
(auxiliary helper) (Blais, 2006: 256-257).
Jadi, dari definisi metode kasus di atas dapat disimpulkan bahwa
metode kasus atau metode perawatan total merupakan asuhan keperawatan
yang diberikan berdasarkan rasio satu perawat kepada seorang klien secara
total dalam satu periode dinas, perawat mengkaji kebutuhan, membuat

rencana dan mengevaluasi efektivitas perawatan. Jumlah klien yang


dirawat oleh satu perawat bergantung pada kemampuan perawat itu dan
kompleknya kebutuhan klien,

Kepala ruang

Staf perawat

Staf perawat

Staf perawat

Sistem asuhan keperawatan Case Method Nursing


Pasien/klien
Pasien/klien
Pasien/klien
(Marquis dan Huston, 1998 dalam Nursalam, 2009)
2.2 Tugas Perawat dalam Metode Kasus
Perawat dalam metode tugas kasus memiliki kasus sebagai berikut :
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
5)
6)
7)
8)

diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.


Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
Menerima dan menyesuaikan rencana.
Menyiapkan penyuluhan pulang.
Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga

sosial masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
2.3 Ciri-ciri Asuhan Keperawatan Metode Kasus
Gambaran asuhan keperawatan metode kasus menurut Nursalam (2009:
141), adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan pendekatan holistik dan filosofi keperawatan.
2. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien
tertentu.
3. Rasio 1:1 pasien-perawat.
Setiap pasien dilimpahkan kepada semua perawat yang melayani
seluruh kebutuhannya pada saat mereka dinas. Pasien akan dirawat
oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan

bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat,
umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan
khusus seperti: isolasi, intensive care.
Metode manajemen kasus meliputi beberapa elemen utama berikut (Erin
Rika Herwina, 2012: 18-19):
a. Pendekatan berfokus pada klien. Fokus layanan adalah kebutuhan
klien, bukan kebutuhan institusi atau kebutuhan profesi.
b. Koordinasi asuhan dan layanan antar institusi. Kebutuhan klien
dipenuhi oleh berbagai institusi atau bagian. Peran manager kasus
adalah untuk mengoordinasi, mengomunikasi dan mengelola hubungan
antar bagian atau antar institusi.
c. Berorientasi pada hasil.
d. Efisiensi sumber dan kolaborasi.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Asuhan Keperawatan Metode Kasus
Menurut Nursalam (2009: 149), kelebihan metode kasus:
1. Perawat lebih memahami kasus per kasus.
2. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah.
3. Otonomi dan tanggung jawab tinggi
4. Asuhan keperawatan secara holistik dan tidak terfragmentasi selama
waktu tertentu
Kekurangan metode kasus:
1. Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab.
2. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar
yang sama.
3. Di setiap shift ada perbedaan pendekatan dari perawat sehingga
membuat klien bingung
4. Kerugian meningkat jika perawat tidak mendapat pelatihan atau
dipersiapkan secara khusus untuk memberikan asuhan total pada
pasien
Kelebihan metoda keperawatan manajemen kasus meliputi biaya lebih
efisien dan keterlibatan aktif pasien, keluarga dan pemberi perawatan

dalam pemberian asuhan. Sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan


keterampilan dalam berpikir kritis, komunikasi, negosiasi dan kolaborasi
(Marquis dan Huston, 2012; Huber, 2010; Sitorus, 2006; Blais, Hayes,
Kozier, dan Erb, 2007; Tomey, 2009 dalam Nining, 2012: 47).

Anda mungkin juga menyukai