Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma adalah penyebab utama kematian, morbiditas, hospitalisasi, dan
disabilitas di Amerika pada usia 1 tahun sampai dekade ke lima. Berdasarkan
Centers for Disease Control and Prevention, terjadi 118.000 kasus kecelakaan
yang mengakibatkan kematian di Amerika Serikat pada tahun 2005 (Centers
for Disease Control and Prevention, 2008). Cedera dada (trauma toraks)
merupakan sumber morbiditas dan mortalitas yang signifikan di Amerika
Serikat (Mancini CM, 2012).
Kejadian cedera dada merupakan salah satu trauma yang sering terjadi,
jika tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan kematian. Kejadian
trauma dada terjadi sekitar seperempat dari jumlah kematian akibat trauma
yang terjadi, serta sekitar sepertiga dari kematian yang terjadi berbagai rumah
sakit. Beberapa cedera dada yang dapat terjadi antara lain tension
pneumothoraks, pneumotoraks terbuka, flail chest, hematotoraks, tamponade
jantung. Kecelakaan kendaraan bermotor paling sering menyebabkan
terjadinya trauma pada toraks (Punarbawa & Suarjaya, 2011). Tingkat
morbiditas dan mortalitas dari trauma toraks akan meningkat dan menjadi
penyebab kematian kedua didunia pada tahun 2020 menurut WHO (Word
Health Organization) (Sharma A & Jindal P, 2008).
Hematothoraks atau hemothoraks adalah akumulasi darah pada rongga
intrapleura. Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah sistemik maupun
pembuluh darah paru,(mancini,2011)
Penderita hematothoraks dapat

terjadi akibat trauma tumpul toraks

maupun trauma tajam toraks. Trauma tumpul toraks sering terjadi pada

kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja. Pengumpulan darah dalam


rongga toraks akan menekan paru-paru sehingga mengganggu ventilasi yang
berakibat hipoksia. Gabungan hipovolemia dan hipoksia akan menyebabkan
kematian.
torakostomi

Penanggulangan
dengan

WSD

hematothoraks
untuk

evakuasi

penyelamatan jiwa penderita. ,(mancini,2011)

dengan
darah

pemasangan
adalah

tube

tindakan

Anda mungkin juga menyukai