Depletion Drive Res

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 1 / 18
: 2/ Juli 2003

RESERVOIR BERDAYA DORONG DEPLETION

1.

TUJUAN
Menentukan kinerja (performance) reservoir minyak berdaya dorong depletion di kemudian hari.

2.

METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Penentuan kinerja reservoir jenis depletion dalam bentuk besaran produksi (Np, R, qo) dan
tekanan (P) sebagai fungsi dari waktu berdasarkan persamaan kesetimbangan materi (material
balance). Peramalan kinerja reservoir didahului oleh matching data produksi dengan hasil
perhitungan kesetimbangan materi. Peramalan di bawah tekanan jenuh menggunakan metode
Tracy.
2.2. PERSYARATAN
Tersedia data produksi (Np, R) serta tekanan reservoir (P) sampai peramalan dimulai, data PVT
(Bo, Bg, Rs, o, g), data petrofisik (

krg
kro

, ko), volume minyak awal di tempat (N) dan indeks

produktivitas awal (Ji). Reservoir sudah dikembangkan secara penuh dan diproduksikan melalui
sejumlah titik serap.

3.

LANGKAH PEKERJAAN
Data produksi terakhir serta tekanan reservoir yang sesuai akan menentukan saat peramalan dimulai,
yaitu pada saat tekanan reservoir lebih besar atau lebih kecil dari tekanan jenuh minyak..

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 2 / 18
: 2/ Juli 2003

3.1. PERAMALAN DIMULAI PADA TEKANAN P > Pb


Siapkan data pendukung sesuai dengan kebutuhan yang meliputi kelompok data sebagai berikut :
1.

Data Produksi :
a. Produksi minyak kumulatif (Np), STB
b. Perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB

2.

Data PVT :
a. Faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB
b. Faktor volume formasi gas (Bg), bbl/SCF
c. Faktor kelarutan gas (Rs), SCF/STB
d. Viskositas minyak (o), cp
e. Viskositas gas (g), cp

3.

Data Petrofisik :
a. Permeabilitas minyak relatif (kro)
b. Perbandingan permeabilitas relatif gas terhadap minyak (krg/kro)
c. Saturasi air rata-rata (Swi)

4.

Jumlah sumur (Xn) yang digunakan sebagai titik serap

5.

Volume minyak awal di tempat (N), STB

6.

Indeks produktivitas awal rata-rata (Ji), STB/hari/psi

3.1.1. Peramalan Sampai Pb


3.1.1.1. Matching Data Produksi
1.

Siapkan tabulasi data tekanan (P), produksi minyak kumulatif (Np),


permeabilitas minyak efektif (ko) dan viskositas minyak.

2.

Dari data produksi, tekanan dan PVT yang tersedia hitung

P
untuk setiap
Bo

harga tekanan :

P ( Pi P)
=
Bo
Bo

Manajemen Produksi Hulu

(1)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 3 / 18
: 2/ Juli 2003

P
pada kertas grafik kartesian.
Bo

3.

Plot Np terhadap

4.

Kemiringan garis lurus yang ditarik dari titik (0,0) melalui titik yang diplot
pada butir 3 adalah :
= NBoi

(2)

ce

3.1.1.2. Peramalan
1.

Bagi selang tekanan reservoir dari tekanan awal peramalan sampai tekanan
jenuh atas kelipatan tekanan sebesar 100 - 200 psi.

2.

Untuk setiap tekanan reservoir (P) lebih kecil dari tekanan awal peramalan
hitung peramalan berikut ini :
a.

N *pj +1

b.

(J)j+1

Ji

c.

qo j+1 =

d.

e.

( Pi Pj +1 )
Bo
( oi Boi )
( o Bo )

(J)j (Pj+1 Pwf)

N *p
( X n )q o

(3)

(4)
(5)
(6)
(7)

dimana :
N *p =

N *pj +1 N *pj

(8)

(t j+1 t j)

(9)

qo

0.5 (qo j+1 + qo j )

(10)

Catatan :
Tekanan alir dasar sumur Pwf harus ditentukan lebih dahulu sesuai dengan
metode produksi yang akan digunakan.

3.1.2. Peramalan Mulai Pb


Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

JUDUL

NO : TR 04.03

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

1.

: 4 / 18
: 2/ Juli 2003

Bagi selang tekanan reservoir dari tekanan Pb, sampai tekanan abandonment (Pa) atas
kelipatan tekanan, sebesar 100 - 200 psi.

2.

Untuk setiap tekanan reservoir (Pj) yang diperoleh dari butir 1 hitung nj dan gj :

nj =
gj =

3.

( Boj Bsj B gj )
( Boj Bob ) + ( Rsi Rsj ) B gj
B gj
( Boj Bob ) + ( Rs i Rsj ) B gj

(11)

(12)

Peramalan dimulai dari tekanan Pb sampai tekanan berikutnya (untuk memudahkan


penulisan sebut Pb = Pj dan tekanan berikutnya adalah Pj+1 , di mana Pj+1 < Pj).

4.

Anggaplah harga Rj+1.

5.

Hitung R :

R=

R j +1 + R j

(13)

Catatan:
a. Untuk selang tekanan pertama dalam peramalan, dimana Pj = Pb, maka Rj = Rsi.
Sedangkan Rsj+1 dapat digunakan untuk anggapan Rj+1.
b. Untuk selang tekanan yang lain Rj adalah hasil hitungan dari selang tekanan
sebelumnya. Sedangkan harga Rj+1 diperkirakan dari ekstrapolasi plot R terhadap
P hasil perhitungan sebelumnya.
6.

Hitung n berdasarkan persamaan Tracy :

n =

1 n j nj +1 g j gj +1
nj +1 + R gj +1

(14)

dimana :

N pj

nj

gj

nj+1

= nj + n

Manajemen Produksi Hulu

(15)

( N N pb *)
G pj
( N N pb *)

= nR

(16)
(17)

TEKNIK RESERVOIR
JUDUL

NO : TR 04.03

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 5 / 18
: 2/ Juli 2003

Catatan :
a. Untuk selang tekanan pertama dalam peramalan, dimana Pj = Pb, berlaku :
nj = 0
gj = 0
b. Untuk selang tekanan yang lain nj dan gj diperoleh dari hasil perhitungan.
Sedangkan harga nj+1 dan gj+1 adalah :

7.

nj+1

nj + n

(17)

gj+1

gj + Rn

(18)

Hitung saturasi minyak (So) pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan berikut :

S oj +1 = (1 n j +1 )
8.

Boj +1
Bob

(1 S wi )

(19)

Berdasarkan harga saturasi minyak dari langkah (7) tentukan krg/kro (data petrofisik).
Bila data petrofisik tidak tersedia persamaan empiris berikut ini dapat digunakan :

k rg

k ro

(1 S 2 )(1 S ) 2
S4

(20)

dimana :

S=
9.

So
(1 S wi )

(21)

Hitung R* pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan :

k rg o Bo

R* = Rsj +1 +
k B
ro
g
g

j +1

(22)

10. Bandingkan kedua faktor perbandingan gas-minyak sesaat yang berasal dari
anggapan (butir 4) dan hasil hitungan (butir 9) dengan menggunakan persamaan :

R * R j +1
R*

<

Untuk dapat digunakan angka 0.01 - 0.5.


Manajemen Produksi Hulu

(23)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 6 / 18
: 2/ Juli 2003

Bila persamaan (23) tidak terpenuhi ulang langkah perhitungan mulai butir (4)
dengan menggunakan anggapan baru.
Rj+1 = R*

(24)

Bila persamaan (23) terpenuhi, maka anggapan untuk Rj+1 adalah benar dan lanjutkan
dengan langkah perhitungan berikut ini.
11. Hitung produksi gas kumulatif pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan (18) :
gj+1 = gj + Rn

(18)

12. Dengan menggunakan saturasi minyak butir (7) tentukan ko dari data petrofisik.
13. Hitung indeks produktivitas sumur (J) :

k
J j +1 = J i o
o Bo

j +1

ko

o Bo

(25)

14. Hitung laju produksi minyak tiap sumur :


qoj+1 = Jj+1 (Pj+1 Pwf)

(5)

15. Hitung laju produksi minyak rata-rata tiap sumur untuk selang tekanan Pj sampai Pj+1
:

qo =

q oj + q oj +1

(10)

16. Hitung lama waktu produksi untuk selang tekanan Pj sampai Pj +1 :

t =

n( N N *p ,b )

(26)

X n qo

17. Hitung produksi kumulatif dari tekanan jenuh sampai Pj+1 :

Pj +1
N p = n N N *p ,b

Pb

(27)

18. Hitung produksi minyak kumulatif sejak reservoir diproduksikan :


NpT = Np + N *p ,b

(28)

19. Hitung produksi gas kumulatif sejak reservoir diproduksikan :


GpT = N *p ,b Rsi + gj + 1 (N N *p ,b )
Manajemen Produksi Hulu

(29)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 7 / 18
: 2/ Juli 2003

20. Hitung faktor perbandingan gas -minyak kumulatif :

Rp =

G pT

(30)

N pT

21. Lanjutkan perhitungan untuk selang berikutnya sampai tekanan abandonment.


22. Plot Np, Gp, R, qo, P terhadap waktu pada kertas grafik kartesian.

3.2. PERAMALAN DIMULAI PADA P < Pb


Siapkan data pendukung sesuai dengan kebutuhan yang meliputi kelompok data sebagai
tercantum pada butir (3. l).
3.2.1. Matching Data Produksi
Dalam matching ini diusahakan agar R hasil hitungan tidak berbeda dengan R dari data
produksi. Hal ini dilaksanakan dengan mengubah kurva kr /kro terhadap So.
l.

Bagi selang tekanan dari tekanan jenuh reservoir (Pb) sampai

tekanan awal

peramalan atas kelipatan tekanan sebesar 50 - 100 psi.


2.

Untuk setiap harga tekanan seperti yang dimaksud pada butir 1, tentukan beberapa
parameter produksi dan PVT seperti berikut
a. Produksi minyak kumulatif (N *p ), STB
b. Produksi gas kumulatif (G *p ), SCF
c. Faktor perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB
d. Faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB
e. Faktor volume formasi gas (Bg), bbl/SCF
f. Viskositas minyak (o), cp
g. Viskositas gas (g), cp
h. Faktor kelarutan gas (Rs), SCF/STB
Catatan:
Pada tekanan reservoir P = Pb, maka R = Rsi.

3.

Buat tabulasi harga parameter dari butir (2) sebagai fungsi dari tekanan.

4.

Untuk setiap harga tekanan dihitung :

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

a. n =

( N *p N *p ,b )

5.

k rg
k ro

(31)

( N N *p ,b )
Bo
(1 S wi )
Bob

(32)

g Bo

= ( R Rs )
B
o g

(33)

b. S o = (1 n)

c.

: 8 / 18
: 2/ Juli 2003

Plot krg/kro terhadap So pada kertas grafik semi-log dengan mencantumkan krg/kro
pada sumbu log. Ekstrapolasi kurva untuk harga So yang lain dilakukan dengan
memperhatikan arah kecenderungan plot krg/kro terhadap So yang berasal dari data
petrofisik, bila ada. Kurva krg/kro ini digunakan dalam peramalan kinerja reservoir.
Catatan :
Ketelitian ekstrapolasi kurva krg/kro terhadap So tergantung pada lama produksi sejak
tekanan reservoir sama dengan Pb.

3.2.2. Peramalan Kinerja Dimulai Pada P < Pb


1.

Bagi selang tekanan reservoir awal peramalan sampai tekanan abandonment (Pa)
atas kelipatan tekanan sebesar 100 - 200 psi.

2.

Untuk setiap tekanan reservoir (Pj) yang diperoleh dari butir 1, hitung nj dan gj
berdasarkan persamaan (11) dan (12) :

nj =
gj =
3.

( Boj Rsj B gj )
( Boj Bob ) + ( Rsi Rsj ) B gj
B gj
( Boj Bob ) + ( Rs i Rsj ) B gj

(11)

(12)

Peramalan dimulai dari tekanan awal peramalan (Pj) sampai Pj+1. Harga parameter
produksi (N *p , R, qo) pada Pj diketahui dan berasal dari data produksi.

4.

Anggaplah suatu harga untuk Rj+1. Perkiraan Rj+1 ini dapat diperoleh dari
ekstrapolasi plot R terhadap P dimulai dari tekanan jenuh.

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

5.

: 9 / 18
: 2/ Juli 2003

( )

Hitung faktor perbandingan gas-minyak sesaat rata-rata R untuk selang tekanan Pj


sampai Pj+1 :

R=

R j + R j +1

(13)

Catatan :
Secara umum dapat dikatakan Rj diperoleh dari hasil hitungan untuk selang tekanan
sebelumnya.
6.

Hitung pertambahan produksi n berdasarkan persamaan Tracy :

n =

1 n j nj +1 g j gj +1
nj +1 + R gj +1

(14)

dimana :

7.

N pj

Nj

Npj

= (N *p N *p ,b )

gj

Gpj

= (G *pj G *p ,b )

(35)

nj+1

= nj + n

(17)

G pj

(34)
(16)

( N N *p ,b )

Hitung saturasi minyak (So) pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan (19) :

S oj +1 = (1 n j +1 )
8.

(15)

( N N *p ,b )

Boj +1
Bob

(1 S wi )

(19)

Berdasarkan harga saturasi minyak dari butir (7) tentukan krg/kro dari plot

k rg
k ro

terhadap So pada butir (5).


9.

Hitung faktor perbandingan gas-minyak (R*) pada Pj+1 dengan menggunakan


persamaan (22) :

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 10 / 18
: 2/ Juli 2003

k rg o Bo

R* = Rsj +1 +
k B
ro
g
g

j +1

(22)

10. Bandingkan kedua faktor perbandingan gas-minyak sesaat yang berasal dari
anggapan (butir 4) dan hasil hitungan (butir 9) dengan menggunakan rumus (23) :

R * R j +1
R*

<

(23)

Untuk dapat digunakan angka 0.01 - 0.05.


Bila persamaan (23) tidak terpenuhi, ulang langkah perhitungan mulai butir (4)
dengan menggunakan anggapan baru :
Rj+l = R*

(24)

Bila persamaan (23) terpenuhi maka anggapan untuk Rj+1 adalah benar dan lanjutkan
dengan langkah perhitungan berikut ini.
11. Hitung produksi gas kumulatif pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan :
gj+l = gj + Rn

(18)

12. Dengan menggunakan saturasi minyak hasil hitungan pada butir (7) tentukan ko dari
data petrofisik.
13. Hitung indeks produktivitas sumur (J) :

k
J j +1 = J i o
o Bo

j +1

ko

o Bo

(25)

14. Hitung laju produksi minyak tiap sumur :


qo j+1

Jj+1 (Pj+1 Pwf)

(5)

15. Hitung laju produksi minyak rata-rata tiap sumur untuk selang tekanan Pj sampai
Pj+1 :

qo

q oj + q oj +1
2

16. Hitung lama waktu produksi untuk selang tekanan Pj sampai Pj+1 :

Manajemen Produksi Hulu

(10)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

t =

n( N N *p ,b )

: 11 / 18
: 2/ Juli 2003

(26)

X n qo

17. Hitung produksi minyak kumulatif sejak awal produksi reservoir :


j +1

N pT = N *p + ( N N *p ,b ) n

(36)

18. Hitung produksi gas kumulatif sejak awal produksi reservoir :

G pT = G *p + ( N N *p ,b ) R n

(37)

19. Hitung faktor perbandingan gas-minyak kumulatif :

Rp =

G pT
N pT

(38)

20. Lanjutkan perhitungan untuk selang berikutnya sampai tekanan abandonment.


21. Plot Np, Gp, qo, P terhadap waktu pada kertas grafik kartesian.

4.

DAFTAR PUSTAKA
1. Craft, B. C. dan Hawkins, M. F. : "Applied Petroleum Reservoir Engineering", Prentice-Hall,
Inc., N. J., 1959.
2. Dake, L. P. : "Fundamentals of Reservoir Engineering", Elsevier Publ. Co., New York, 1978.

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

5.

DAFTAR SIMBOL
Bg

faktor volume formasi gas, bbl/SCF

Bo

faktor volume formasi minyak, bbl/STB

ce

kompresibilitas efektif, psi-1

faktor ketelitian, fraksi

kemiringan kurva

Gp

produksi gas kumulatif, SCF

Gp*

produksi gas kumulatif sesuai dengan data produksi, SCF

indeks produksi, STB/hari/psi

krg

permeabilitas relatif gas, fraksi

kro
=
permeabilitas relatif minyak, fraksi
Manajemen Produksi Hulu

: 12 / 18
: 2/ Juli 2003

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

ko

permeabilitas efektif minyak, mD

isi minyak awal di tempat, STB

Np

produksi minyak kumulatif, STB

Np*

produksi minyak kumulatif sesuai dengan data produksi, STB

tekanan reservoir, psia

Pwf

tekanan alir dasar sumur, psia

qo

laju produksi minyak, STB/hari

faktor perbandingan gas-minyak sesaat, SCF/STB

Rp

faktor perbandingan gas-minyak kumulatif, SCF/STB

R*

faktor perbandingan gas-minyak sesaat hasil hitungan, SCF/STB

Rs

faktor kelarutan gas dalam minyak, SCF/STB

Sw

saturasi air, fraksi

So

saturasi minyak, fraksi

waktu, hari

Xn

jumlah sumur

titik jenuh

fasa gas

keadaan awal

fasa minyak

fasa air

Subskrip :

Manajemen Produksi Hulu

: 13 / 18
: 2/ Juli 2003

TEKNIK RESERVOIR

JUDUL

NO : TR 04.03

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

6.

: 14 / 18
: 2/ Juli 2003

LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG
Persamaan kesetimbangan materi yang digunakan dalam penentuan kinerja reservoir
berdaya dorong depletion di kemudian hari diperoleh dari keseimbangan volume yang terjadi
dalam model reservoir berbentuk tanki. Keseimbangan volume ini meliputi produksi fluida
kumulatif dan volume ekspansi fluida reservoir sebagai hasil penurunan tekanan. Persamaan
ini memiliki beberapa anggapan / penyederhanaan, yaitu :
a. berdimensi nol
b. setiap perubahan tekanan di suatu titik dalam reservoir akan tersebar merata keseluruhan

reservoir
Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 15 / 18
: 2/ Juli 2003

dan bentuk persamaan umumnya adalah :

( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g c w S wi + c f

N p Bo + ( R p Rs ) B g = NBoi
+
( Pi P )
Boi
1 S wi

(39)

Peramalan kinerja reservoir yang tidak jenuh (undersaturated reservoir) dibagi atas dua
tahap, dari tekanan awal (Pi) sampai tekanan jenuh (Pb) dan dari tekanan jenuh sampai tekanan
abandonment (Pa). Persamaan (39) dapat disederhanakan sesuai dengan tahapan produksi. Pada
P Pb, berlaku Rp = Rsi = Rs, sehingga persamaan keseimbangan materi menjadi :

( B Boi ) c w S wi + c f

N p Bo = NBoi o
+
( Pi P )
1 S wi
Boi

c w S wi + c f

= NBoi co +
( Pi P )
1 + S wi

= NBoi ce (Pi P)

(40)

dimana :

ce =

co S oi + c w S wi + c f
1 S wi

(41)

Persamaan (40) dapat disederhanakan menjadi :

Np =

( Pi P )
Bo

(42)

= NBoi ce
Hubungan Np terhadap

(2)

( Pi P)
P P
adalah linier dan plot Np terhadap i
dari data
Bo
Bo

produksi dan tekanan memberikan kemiringan garis linier yang digunakan untuk meramalkan
Np di kemudian hari, asalkan tekanan reservoir P Pb.
Hasil peramalan langsung dan persamaan keseimbangan materi menghasilkan hubungan Np
P. Mengubah hubungan ini menjadi fungsi waktu membutuhkan indeks produktivitas sumur
rata-rata (J) sesaat :
Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

J = Ji

( k o / o Bo )
( k o / o Bo ) i

: 16 / 18
: 2/ Juli 2003

(43)

Atas dasar harga indeks produksi sumur ini dihitung laju produksi bila tekanan alir dasar sumur
(Pwf) diketahui
qo = J (P Pwf)

(44)

Selang waktu t yang diperlukan dalam memproduksi minyak Np melalui sejumlah sumur
produksi (Xn) sehingga tekanan reservoir berubah dari Pj menjadi Pj+l adalah :

t =

N p

(45)

qo X n

dimana :

qo =

q oj + q oj +1

(10)

Peramalan kinerja reservoir dari tekanan Pb sampai tekanan abandonment (Pa)


menggunakan persamaan keseimbangan materi yang telah disederhanakan dengan menganggap
kompresibilitas air dan batuan berpori dapat diabaikan.

N ( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g = N p Bo + ( R p Rs ) B g

(46)

Penyelesaian dengan metode Tracy didasarkan pada persamaan (46) yang telah disederhanakan
dengan mendefinisikan :

n=
g=

Np
N
N p Rp
N

sehingga diperoleh persamaan (47) :


i = n n + g g

(47)

dimana :

n =
g =
Manajemen Produksi Hulu

( Bo R s B g )
( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g
Bg
( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g

(48)

(49)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 17 / 18
: 2/ Juli 2003

Dari persamaan (47) ini dijabarkan persamaan untuk menghitung produksi minyak n dari
selang tekanan Pj sampal Pj+1 :

n =

1 n j nj +1 g j gj +1

(14)

nj +1 + R gj +1

dimana :
gj+1

R=

gj + Rn

(15)

R j + R j +1

(13)

Dari persamaan (14) ini terlihat bahwa n baru dapat dihitung bila faktor perbandingan gasminyak sesaat rata-rata ( R ) diketahui. Faktor ini dihitung berdasarkan persamaan :

R = Rs +

k g o Bo
k o g Bg

(50)

Penentuan R pada Pj+1 membutuhkan

kg
ko

yang baru diperoleh bila harga saturasi minyak pada

tekanan itu diketahui dengan menggunakan persamaan :

S oj +1 = (1 n j +1 )

Boj +1
Bob

(1 S wi )

(19)

Akan tetapi nj+1 belum diketahui atau variabel inilah yang perlu dihitung. Hal inilah yang
menyebabkan penentuan n didasarkan pada uji tebak (trial and error) dengan menggunakan
faktor perbandingan gas-minyak sesaat anggapan (R) dan hasil hitungan (R*) sebagai tolok ukur
jawaban yang tepat :

R * R
<
R*

(51)

Untuk ini dapat digunakan harga 0.01.


Persamaan keseimbangan materi (46) yang digunakan dalam persamaan kinerja reservoir mulai
dari tekanan jenuh Pb mempunyai pengertian khusus, yaitu :

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 04.03

JUDUL

: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion

: 18 / 18
: 2/ Juli 2003

l. Volume minyak di tempat yang digunakan dalam persamaan adalah volume minyak yang ada
pada tekanan jenuh Pb.
2. Produksi minyak kumulatif hasil peramalan adalah volume minyak yang diperoleh sejak
tekanan jenuh Pb, sehingga perlu ditambah dengan produksi minyak kumulatif hingga Pb bila
ingin menghitung produksi minyak kumulatif sejak reservoir diproduksikan.

Manajemen Produksi Hulu

Anda mungkin juga menyukai