Depletion Drive Res
Depletion Drive Res
Depletion Drive Res
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 1 / 18
: 2/ Juli 2003
1.
TUJUAN
Menentukan kinerja (performance) reservoir minyak berdaya dorong depletion di kemudian hari.
2.
krg
kro
produktivitas awal (Ji). Reservoir sudah dikembangkan secara penuh dan diproduksikan melalui
sejumlah titik serap.
3.
LANGKAH PEKERJAAN
Data produksi terakhir serta tekanan reservoir yang sesuai akan menentukan saat peramalan dimulai,
yaitu pada saat tekanan reservoir lebih besar atau lebih kecil dari tekanan jenuh minyak..
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 2 / 18
: 2/ Juli 2003
Data Produksi :
a. Produksi minyak kumulatif (Np), STB
b. Perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB
2.
Data PVT :
a. Faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB
b. Faktor volume formasi gas (Bg), bbl/SCF
c. Faktor kelarutan gas (Rs), SCF/STB
d. Viskositas minyak (o), cp
e. Viskositas gas (g), cp
3.
Data Petrofisik :
a. Permeabilitas minyak relatif (kro)
b. Perbandingan permeabilitas relatif gas terhadap minyak (krg/kro)
c. Saturasi air rata-rata (Swi)
4.
5.
6.
2.
P
untuk setiap
Bo
harga tekanan :
P ( Pi P)
=
Bo
Bo
(1)
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 3 / 18
: 2/ Juli 2003
P
pada kertas grafik kartesian.
Bo
3.
Plot Np terhadap
4.
Kemiringan garis lurus yang ditarik dari titik (0,0) melalui titik yang diplot
pada butir 3 adalah :
= NBoi
(2)
ce
3.1.1.2. Peramalan
1.
Bagi selang tekanan reservoir dari tekanan awal peramalan sampai tekanan
jenuh atas kelipatan tekanan sebesar 100 - 200 psi.
2.
Untuk setiap tekanan reservoir (P) lebih kecil dari tekanan awal peramalan
hitung peramalan berikut ini :
a.
N *pj +1
b.
(J)j+1
Ji
c.
qo j+1 =
d.
e.
( Pi Pj +1 )
Bo
( oi Boi )
( o Bo )
N *p
( X n )q o
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
dimana :
N *p =
N *pj +1 N *pj
(8)
(t j+1 t j)
(9)
qo
(10)
Catatan :
Tekanan alir dasar sumur Pwf harus ditentukan lebih dahulu sesuai dengan
metode produksi yang akan digunakan.
TEKNIK RESERVOIR
JUDUL
NO : TR 04.03
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
1.
: 4 / 18
: 2/ Juli 2003
Bagi selang tekanan reservoir dari tekanan Pb, sampai tekanan abandonment (Pa) atas
kelipatan tekanan, sebesar 100 - 200 psi.
2.
Untuk setiap tekanan reservoir (Pj) yang diperoleh dari butir 1 hitung nj dan gj :
nj =
gj =
3.
( Boj Bsj B gj )
( Boj Bob ) + ( Rsi Rsj ) B gj
B gj
( Boj Bob ) + ( Rs i Rsj ) B gj
(11)
(12)
4.
5.
Hitung R :
R=
R j +1 + R j
(13)
Catatan:
a. Untuk selang tekanan pertama dalam peramalan, dimana Pj = Pb, maka Rj = Rsi.
Sedangkan Rsj+1 dapat digunakan untuk anggapan Rj+1.
b. Untuk selang tekanan yang lain Rj adalah hasil hitungan dari selang tekanan
sebelumnya. Sedangkan harga Rj+1 diperkirakan dari ekstrapolasi plot R terhadap
P hasil perhitungan sebelumnya.
6.
n =
1 n j nj +1 g j gj +1
nj +1 + R gj +1
(14)
dimana :
N pj
nj
gj
nj+1
= nj + n
(15)
( N N pb *)
G pj
( N N pb *)
= nR
(16)
(17)
TEKNIK RESERVOIR
JUDUL
NO : TR 04.03
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 5 / 18
: 2/ Juli 2003
Catatan :
a. Untuk selang tekanan pertama dalam peramalan, dimana Pj = Pb, berlaku :
nj = 0
gj = 0
b. Untuk selang tekanan yang lain nj dan gj diperoleh dari hasil perhitungan.
Sedangkan harga nj+1 dan gj+1 adalah :
7.
nj+1
nj + n
(17)
gj+1
gj + Rn
(18)
Hitung saturasi minyak (So) pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan berikut :
S oj +1 = (1 n j +1 )
8.
Boj +1
Bob
(1 S wi )
(19)
Berdasarkan harga saturasi minyak dari langkah (7) tentukan krg/kro (data petrofisik).
Bila data petrofisik tidak tersedia persamaan empiris berikut ini dapat digunakan :
k rg
k ro
(1 S 2 )(1 S ) 2
S4
(20)
dimana :
S=
9.
So
(1 S wi )
(21)
k rg o Bo
R* = Rsj +1 +
k B
ro
g
g
j +1
(22)
10. Bandingkan kedua faktor perbandingan gas-minyak sesaat yang berasal dari
anggapan (butir 4) dan hasil hitungan (butir 9) dengan menggunakan persamaan :
R * R j +1
R*
<
(23)
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 6 / 18
: 2/ Juli 2003
Bila persamaan (23) tidak terpenuhi ulang langkah perhitungan mulai butir (4)
dengan menggunakan anggapan baru.
Rj+1 = R*
(24)
Bila persamaan (23) terpenuhi, maka anggapan untuk Rj+1 adalah benar dan lanjutkan
dengan langkah perhitungan berikut ini.
11. Hitung produksi gas kumulatif pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan (18) :
gj+1 = gj + Rn
(18)
12. Dengan menggunakan saturasi minyak butir (7) tentukan ko dari data petrofisik.
13. Hitung indeks produktivitas sumur (J) :
k
J j +1 = J i o
o Bo
j +1
ko
o Bo
(25)
(5)
15. Hitung laju produksi minyak rata-rata tiap sumur untuk selang tekanan Pj sampai Pj+1
:
qo =
q oj + q oj +1
(10)
t =
n( N N *p ,b )
(26)
X n qo
Pj +1
N p = n N N *p ,b
Pb
(27)
(28)
(29)
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 7 / 18
: 2/ Juli 2003
Rp =
G pT
(30)
N pT
tekanan awal
Untuk setiap harga tekanan seperti yang dimaksud pada butir 1, tentukan beberapa
parameter produksi dan PVT seperti berikut
a. Produksi minyak kumulatif (N *p ), STB
b. Produksi gas kumulatif (G *p ), SCF
c. Faktor perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB
d. Faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB
e. Faktor volume formasi gas (Bg), bbl/SCF
f. Viskositas minyak (o), cp
g. Viskositas gas (g), cp
h. Faktor kelarutan gas (Rs), SCF/STB
Catatan:
Pada tekanan reservoir P = Pb, maka R = Rsi.
3.
Buat tabulasi harga parameter dari butir (2) sebagai fungsi dari tekanan.
4.
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
a. n =
( N *p N *p ,b )
5.
k rg
k ro
(31)
( N N *p ,b )
Bo
(1 S wi )
Bob
(32)
g Bo
= ( R Rs )
B
o g
(33)
b. S o = (1 n)
c.
: 8 / 18
: 2/ Juli 2003
Plot krg/kro terhadap So pada kertas grafik semi-log dengan mencantumkan krg/kro
pada sumbu log. Ekstrapolasi kurva untuk harga So yang lain dilakukan dengan
memperhatikan arah kecenderungan plot krg/kro terhadap So yang berasal dari data
petrofisik, bila ada. Kurva krg/kro ini digunakan dalam peramalan kinerja reservoir.
Catatan :
Ketelitian ekstrapolasi kurva krg/kro terhadap So tergantung pada lama produksi sejak
tekanan reservoir sama dengan Pb.
Bagi selang tekanan reservoir awal peramalan sampai tekanan abandonment (Pa)
atas kelipatan tekanan sebesar 100 - 200 psi.
2.
Untuk setiap tekanan reservoir (Pj) yang diperoleh dari butir 1, hitung nj dan gj
berdasarkan persamaan (11) dan (12) :
nj =
gj =
3.
( Boj Rsj B gj )
( Boj Bob ) + ( Rsi Rsj ) B gj
B gj
( Boj Bob ) + ( Rs i Rsj ) B gj
(11)
(12)
Peramalan dimulai dari tekanan awal peramalan (Pj) sampai Pj+1. Harga parameter
produksi (N *p , R, qo) pada Pj diketahui dan berasal dari data produksi.
4.
Anggaplah suatu harga untuk Rj+1. Perkiraan Rj+1 ini dapat diperoleh dari
ekstrapolasi plot R terhadap P dimulai dari tekanan jenuh.
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
5.
: 9 / 18
: 2/ Juli 2003
( )
R=
R j + R j +1
(13)
Catatan :
Secara umum dapat dikatakan Rj diperoleh dari hasil hitungan untuk selang tekanan
sebelumnya.
6.
n =
1 n j nj +1 g j gj +1
nj +1 + R gj +1
(14)
dimana :
7.
N pj
Nj
Npj
= (N *p N *p ,b )
gj
Gpj
= (G *pj G *p ,b )
(35)
nj+1
= nj + n
(17)
G pj
(34)
(16)
( N N *p ,b )
Hitung saturasi minyak (So) pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan (19) :
S oj +1 = (1 n j +1 )
8.
(15)
( N N *p ,b )
Boj +1
Bob
(1 S wi )
(19)
Berdasarkan harga saturasi minyak dari butir (7) tentukan krg/kro dari plot
k rg
k ro
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 10 / 18
: 2/ Juli 2003
k rg o Bo
R* = Rsj +1 +
k B
ro
g
g
j +1
(22)
10. Bandingkan kedua faktor perbandingan gas-minyak sesaat yang berasal dari
anggapan (butir 4) dan hasil hitungan (butir 9) dengan menggunakan rumus (23) :
R * R j +1
R*
<
(23)
(24)
Bila persamaan (23) terpenuhi maka anggapan untuk Rj+1 adalah benar dan lanjutkan
dengan langkah perhitungan berikut ini.
11. Hitung produksi gas kumulatif pada Pj+1 dengan menggunakan persamaan :
gj+l = gj + Rn
(18)
12. Dengan menggunakan saturasi minyak hasil hitungan pada butir (7) tentukan ko dari
data petrofisik.
13. Hitung indeks produktivitas sumur (J) :
k
J j +1 = J i o
o Bo
j +1
ko
o Bo
(25)
(5)
15. Hitung laju produksi minyak rata-rata tiap sumur untuk selang tekanan Pj sampai
Pj+1 :
qo
q oj + q oj +1
2
16. Hitung lama waktu produksi untuk selang tekanan Pj sampai Pj+1 :
(10)
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
t =
n( N N *p ,b )
: 11 / 18
: 2/ Juli 2003
(26)
X n qo
N pT = N *p + ( N N *p ,b ) n
(36)
G pT = G *p + ( N N *p ,b ) R n
(37)
Rp =
G pT
N pT
(38)
4.
DAFTAR PUSTAKA
1. Craft, B. C. dan Hawkins, M. F. : "Applied Petroleum Reservoir Engineering", Prentice-Hall,
Inc., N. J., 1959.
2. Dake, L. P. : "Fundamentals of Reservoir Engineering", Elsevier Publ. Co., New York, 1978.
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
5.
DAFTAR SIMBOL
Bg
Bo
ce
kemiringan kurva
Gp
Gp*
krg
kro
=
permeabilitas relatif minyak, fraksi
Manajemen Produksi Hulu
: 12 / 18
: 2/ Juli 2003
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
ko
Np
Np*
Pwf
qo
Rp
R*
Rs
Sw
So
waktu, hari
Xn
jumlah sumur
titik jenuh
fasa gas
keadaan awal
fasa minyak
fasa air
Subskrip :
: 13 / 18
: 2/ Juli 2003
TEKNIK RESERVOIR
JUDUL
NO : TR 04.03
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
6.
: 14 / 18
: 2/ Juli 2003
LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG
Persamaan kesetimbangan materi yang digunakan dalam penentuan kinerja reservoir
berdaya dorong depletion di kemudian hari diperoleh dari keseimbangan volume yang terjadi
dalam model reservoir berbentuk tanki. Keseimbangan volume ini meliputi produksi fluida
kumulatif dan volume ekspansi fluida reservoir sebagai hasil penurunan tekanan. Persamaan
ini memiliki beberapa anggapan / penyederhanaan, yaitu :
a. berdimensi nol
b. setiap perubahan tekanan di suatu titik dalam reservoir akan tersebar merata keseluruhan
reservoir
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 15 / 18
: 2/ Juli 2003
( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g c w S wi + c f
N p Bo + ( R p Rs ) B g = NBoi
+
( Pi P )
Boi
1 S wi
(39)
Peramalan kinerja reservoir yang tidak jenuh (undersaturated reservoir) dibagi atas dua
tahap, dari tekanan awal (Pi) sampai tekanan jenuh (Pb) dan dari tekanan jenuh sampai tekanan
abandonment (Pa). Persamaan (39) dapat disederhanakan sesuai dengan tahapan produksi. Pada
P Pb, berlaku Rp = Rsi = Rs, sehingga persamaan keseimbangan materi menjadi :
( B Boi ) c w S wi + c f
N p Bo = NBoi o
+
( Pi P )
1 S wi
Boi
c w S wi + c f
= NBoi co +
( Pi P )
1 + S wi
= NBoi ce (Pi P)
(40)
dimana :
ce =
co S oi + c w S wi + c f
1 S wi
(41)
Np =
( Pi P )
Bo
(42)
= NBoi ce
Hubungan Np terhadap
(2)
( Pi P)
P P
adalah linier dan plot Np terhadap i
dari data
Bo
Bo
produksi dan tekanan memberikan kemiringan garis linier yang digunakan untuk meramalkan
Np di kemudian hari, asalkan tekanan reservoir P Pb.
Hasil peramalan langsung dan persamaan keseimbangan materi menghasilkan hubungan Np
P. Mengubah hubungan ini menjadi fungsi waktu membutuhkan indeks produktivitas sumur
rata-rata (J) sesaat :
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
J = Ji
( k o / o Bo )
( k o / o Bo ) i
: 16 / 18
: 2/ Juli 2003
(43)
Atas dasar harga indeks produksi sumur ini dihitung laju produksi bila tekanan alir dasar sumur
(Pwf) diketahui
qo = J (P Pwf)
(44)
Selang waktu t yang diperlukan dalam memproduksi minyak Np melalui sejumlah sumur
produksi (Xn) sehingga tekanan reservoir berubah dari Pj menjadi Pj+l adalah :
t =
N p
(45)
qo X n
dimana :
qo =
q oj + q oj +1
(10)
N ( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g = N p Bo + ( R p Rs ) B g
(46)
Penyelesaian dengan metode Tracy didasarkan pada persamaan (46) yang telah disederhanakan
dengan mendefinisikan :
n=
g=
Np
N
N p Rp
N
(47)
dimana :
n =
g =
Manajemen Produksi Hulu
( Bo R s B g )
( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g
Bg
( Bo Boi ) + ( Rsi Rs ) B g
(48)
(49)
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 17 / 18
: 2/ Juli 2003
Dari persamaan (47) ini dijabarkan persamaan untuk menghitung produksi minyak n dari
selang tekanan Pj sampal Pj+1 :
n =
1 n j nj +1 g j gj +1
(14)
nj +1 + R gj +1
dimana :
gj+1
R=
gj + Rn
(15)
R j + R j +1
(13)
Dari persamaan (14) ini terlihat bahwa n baru dapat dihitung bila faktor perbandingan gasminyak sesaat rata-rata ( R ) diketahui. Faktor ini dihitung berdasarkan persamaan :
R = Rs +
k g o Bo
k o g Bg
(50)
kg
ko
S oj +1 = (1 n j +1 )
Boj +1
Bob
(1 S wi )
(19)
Akan tetapi nj+1 belum diketahui atau variabel inilah yang perlu dihitung. Hal inilah yang
menyebabkan penentuan n didasarkan pada uji tebak (trial and error) dengan menggunakan
faktor perbandingan gas-minyak sesaat anggapan (R) dan hasil hitungan (R*) sebagai tolok ukur
jawaban yang tepat :
R * R
<
R*
(51)
TEKNIK RESERVOIR
NO : TR 04.03
JUDUL
: PRAKIRAAN KINERJA
Halaman
Revisi/Thn
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Depletion
: 18 / 18
: 2/ Juli 2003
l. Volume minyak di tempat yang digunakan dalam persamaan adalah volume minyak yang ada
pada tekanan jenuh Pb.
2. Produksi minyak kumulatif hasil peramalan adalah volume minyak yang diperoleh sejak
tekanan jenuh Pb, sehingga perlu ditambah dengan produksi minyak kumulatif hingga Pb bila
ingin menghitung produksi minyak kumulatif sejak reservoir diproduksikan.