Anda di halaman 1dari 11

Nama: Karlina Noordiningsih

Nim : 0402515009
PPS UNNES Prodi Pend. IPA kons. Kimia (khusus)
Ujian Kimia Lingkungan
IA
1. Sebutkan lima (5) unsur utama (simbul dan nama kimia) yang banyak
ditemukan dalam kerak bumi disertai contoh penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Jelaskan perbedaan sifat-sifat tanah disertai contoh.
3.
Bagaimana cara menganalisis keadaan tanah berdasarkan
kesuburannya?
4. Pilih salah satu pencemar tanah dalam kehidupan nyata yang menjadi
pusat perhatian saudara saat ini, sebutkan sumber penyebab pencemar
tersebut dan
prediksi dampak yang terjadi jika pencemar tanah
tersebut tidak segera diatasi.
5. Bagaimana cara memecahkan pencemaran tanah (jawaban no A4)?
Tuangkan langkah-langkah nyata disertai proses dan atau reaksi kimia,
dari gagasan anda tsb.
6. Buatlah dalam bentuk tabel, penjelasan tentang perbedaan sampah
organik dan anorganik,masing-masing diberi contoh minimal 10.
7. Jelaskan proses dan reaksi kimia salah satu pembuatan kompos dari
sampah organik
8. Pilihlah salah satu pencemar plastik, kaca, atau apa saja yang tidak
dapat membusuk. Dari mana sumbernya dan sebutkan dampaknya jika
tidak segera diatasi.
Jawab
1. lima (5) unsur utama (simbul dan nama kimia) yang banyak
ditemukan dalam kerak bumi disertai contoh penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari :
a. besi (Fe)
Kegunaan utama besi adalah untuk membuat baja yang biasa
digunakan untuk membuat mainan anak, perkakas dapur, industri
kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api. Baja
tahan karat banyak digunakan untuk membuat perkakas sepereti
gunting, obeng dan kunci, perkakas dapur seperti sendok dan
panci.
b. Aluminium (Al)
1. Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan
komponen kendaraan bermotor
2. untuk membuat badan pesawat terbang.

3.

Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan


jendela.
4. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis
produk.
5. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga
dan barang kerajinan.
c. Timah (Sn)
1. Untuk membuat kaleng (tim plate) berbagai macam produk.
2. Melapisi kaleng yang tebuat dari besi yang akan melindungi
besi dari perkaratan.
3. Membuat logam campur, misalnya perunggu (paduan timah,
tembaga, seng) dan solder (paduan timah dan timbal)
d. Nikel (Ni)
1. Untuk melapisi barang yang terbuat dari besi, tembaga, baja
karena nikel mempunyai sifat keras, tahan korosi dan mudah
mengkilap jika digosok.
2. Untuk membuat baja tahan karat (stailess stell)
3. Untuk membuat aliase dengan tembaga dan beberapa logam
lain seperti : monel
e. Tembaga (Cu)
Untuk kawat listrik
Untuk membuat logam paduan
2. perbedaan sifat-sifat tanah disertai contoh
a. Tanah Humus
terbentuk dari lapukan daun
banyak terdapat di daerah tropis seerti Indonesia
berwarna gelap dan gembur
berada di lapisan paling atas
sangat subur
b. Tanah Gambut
terbentuk di daerah rawa
bersifat asam
warna gelap
lunak dan basah
kurang subur
banyak terdapat di rawa Kalimantan, Papua, dan Sumatera
c. Tanah Endapan ( tanah alluvial )
terbentuk oleh lumpur sungai yang mengendap di dataran
rendah
warna gelap
subur
d. Tanah Vulkanik ( tanah gunung berapi )
terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang
subur
mengandung zat hara yang tinggi

dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi


subur sehingga cocok untuk lahan pertanian
e. Tanah Pasir
mengandung kerikil batu
sangat mudah dilalui air
mengandung sedikit humus
cocok untuk bahan bangunan
tidak cocok untuk lahan pertanian
f. Tanah Liat ( tanah lempung )
sangat sulit dilalui air
banyak dimanfaatkan untuk membuat gerabah
tidak subur
g. Tanah Podzolik
kurang subur
mengandung kuarsa sehingga warnanya kecolatan
kurang subur
mineralnya banyak yang terbawa air hujan
berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi
dan bersuhu rendah/dingin
h. Tanah Kapur ( tanah mediteran )
sangat mudah dilaui air
kurang subur
terbentuk dari pelapukan batuan kapur
cocok untuk pertumbuhan pohon jati
i. Tanah Laterit
berada di lapisan bawah
warna kemerah-merahan
tidak mengandung humus
tidak subur
3. Cara menganalisis keadaan tanah berdasarkan kesuburannya
Evaluasi kesuburan tanah dapat dilakukan melalui beberapa
cara, yaitu melalui pengamatan gejala defisiensi pada tanaman
secara visual, analisa tanaman dan analisa tanah. Analisa tanaman
meliputi analisa serapan hara makro primer (N, P dan K) dan uji
vegetatif

tanaman

dengan

melihat

pertumbuhan

tanaman.

Sedangkan analisa tanah meliputi analisa ketersediaan hara makro


primer (N, P dan K) dalam tanah.
Kandungan unsur hara di dalam tanah sebagai gambaran
status kesuburan tanah dapat dinilai dengan beberapa metode
pendekatan yaitu : (1) Analisa contoh tanah, (2) Mengamati gejalagejala

(symptom) pertumbuhan tanaman, (3)

Analisa

contoh

tanaman, (4) Percobaan pot di rumah kaca, dan (5) Percobaan


lapangan.
a.

Analisis Contoh Tanah


Analisis tanah dilakukan terhadap contoh tanah
yang diambil di lapangan dengan metode tertentu
sesuai tujuan yang diharapkan. Analisa tanah dilaboratorium dilakukan terhadap variabel-variabel kimia dan
fisik tanah : pH, kapasitas tukar kation, Nitrogen, kalium,
fosfor, kalsium, magnesium (hara makro), hara mikro
(Fe, Cu, Zn, B, Mo, dll), bahan organik, tekstur tanah dan
sebagainya. Kadar unsur hara tanah yang diperoleh dari
data analisis tanah bila dibandingkan dengan kebutuhan
unsur hara bagi masing-masing jenis tanaman, maka
dapat diketahui apakah status/kadar unsur hara dalam
tanah tersebut sangat rendah (kurang), rendah, sedang,
cukup ataukah tinggi, sesuai kriteria tertentu.

b.

Mengamati Symptom Pertumbuhan Tanaman


Kekurangan unsur hara di dalam tanah dapat
memperlihatkan

gejala-gejala

pertumbuhan

tertentu

pada tanaman. Misalnya kekurangan unsur hara besi


(Fe) akan menyebabkan chlorosis; kekurangan hara
nitrogen

(N)

menyebabkan

tanaman

kerdil,

dan

sebagainya.
c.

Analisa Contoh Tanaman


Kekurangan unsur hara di dalam tanah dapat juga
diketahui dari analisis jaringan tanaman. Pendekatan ini
didasarkan pada prinsip bahwa konsentrasi suatu unsur
hara di dalam tanaman merupakan hasil interaksi dari
semua faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur
tersebut dari dalam tanah. Analisis tanaman umumnya
dilakukan terhadap bagian-bagian tertentu saja ataupun
seluruh

bagian

tanaman.

Interpretasi

keadaan

kesuburan tanah akan lebih baik apabila kedua cara ini

(analisis tanah dan tanaman) digabungkan.

Teknik

analisis tanaman lebih umum dipakai untuk tanaman


umur panjang dibandingkan tanaman semusim.
d.

Percobaan Pot di Rumah Kaca


Percobaan

pot

di

rumah

kaca

menggunakan tanaman sebagai indikator

dengan
(Biological

test) dapat pula memberi gambaran mengenai status


unsur hara di dalam tanah.

Pendekatan yang dilakukan

disini adalah : contoh-contoh tanah diambil dari daerah


yang akan diteliti kemudian dengan berat tertentu
dimasukkan

kedalam

pot

dan

ditanamai

dengan

tanaman tertentu pula. Selanjutnya setiap pot diberikan


perlakuan pupuk menurut jenis dan jumlah unsur hara
yang diteliti (sebagian tanpa pupuk/kontrol).
pertumbuhan atau produksi tanaman yang

Dari

diperoleh

dapat dideteksi kekurangan dan kebutuhan akan unsur


hara dari tanah dan tanaman tersebut.
e.

Percobaan Mikrobiologi
Percobaan

ini

dimulai

dari

penelitian

dan

pengamatan yang dilakukan oleh Winogradsky. Ia telah


membuktikan

bahwa

mikroorganisme

yang

ada

beberapa

jenis

mempunyai

kelakuan

hampir

sama dengan tumbuhan tingkat tinggi. Selanjutnya


mikroorganisme tersebut sensitif terhadap kekurangan
sesuatu unsur hara tertentu pada media tempat ia
hidup. Misalnya pertumbuhan dan perkembangan dari
Azotobacter akan terhambat dan terganggu bila di
dalam tanah terdapat kekurangan unsur-unsur hara
tertentu terutama unsur kalsium, fosfor dan kalium.
Perlu ditambahkan bahwa setiap mikroorganisme akan
sensitif terhadap unsur hara tertentu saja sesuai dengan
kebutuhannya. Jika dibandingkan dengan percobaan lain
maka metode ini jauh lebih sederhana, relatif cepat dan

hanya

memerlukan sedikit

tempat

ruangan

dan

biayanya relatif murah.


f.

Percobaan Lapangan
Percobaan pertumbuhan dan produksi tanaman
(biological test) di lapangan dengan menggunakan
berbagai
diketahui

jenis

dan

jumlah

kekurangan

pupuk

unsur

hara

tertentu

dapat

yang

perlu

ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk pupuk untuk


memenuhi

kebutuhan

unsur

hara

tanaman

dalam

mencapai tingkat produksi tertentu


4. Pilih salah satu pencemar tanah dalam kehidupan nyata yang
menjadi pusat perhatian saudara saat ini, sebutkan sumber
penyebab pencemar tersebut dan
prediksi dampak yang
terjadi jika pencemar tanah tersebut tidak segera diatasi.
Pencemaran tanah oleh penggunaan pestisida. Sumber
penyebabnya adalah penggunaan pestisida yang berlebihan tidak
sesuai dengan petunjuk penggunaan dan kadarnya. Dampak yang
terjadi jika tidak segera diatasi yaitu diantaranya Keracunan kronis
akibat pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat
bersifat karsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh),
mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang),
dan teratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang keracunan).
Pestisida dalam bentuk gas merupakan pestisida yang paling
berbahaya bagi pernafasan, sedangkan yang berbentuk cairan sangat
berbahaya bagi kulit, karena dapat masuk ke dalam jaringan tubuh
melalui ruang pori kulit. Menurut World Health Organization (WHO),
paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida.
Diperkirakan 5.000 10.000 orang per tahun mengalami dampak
yang sangat fatal, seperti mengalami penyakit kanker, cacat tubuh,
kemandulan dan penyakit liver. Tragedi Bhopal di India pada bulan
Desember 1984 merupakan peringatan keras untuk produksi
pestisida sintesis. Saat itu, bahan kimia metil isosianat telah bocor
dari pabrik Union Carbide yang memproduksi pestisida sintesis
(Sevin). Tragedi itu menewaskan lebih dari 2.000 orang dan
mengakibatkan lebih dari 50.000 orang dirawat akibat keracunan.
Kejadian ini merupakan musibah terburuk dalam sejarah produksi
pestisida sintesis. Selain keracunan langsung, dampak negatif
pestisida bisa mempengaruhi kesehatan orang awam yang bukan
petani, atau orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan

pestisida. Kemungkinan ini bisa terjadi akibat sisa racun (residu)


pestisida yang ada didalam tanaman atau bagian tanaman yang
dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan. Konsumen yang
mengkonsumsi produk tersebut, tanpa sadar telah kemasukan racun
pestisida melalui hidangan makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Apabila jenis pestisida mempunyai residu terlalu tinggi pada
tanaman, maka akan membahayakan manusia atau ternak yang
mengkonsumsi tanaman tersebut. Makin tinggi residu, makin
berbahaya bagi konsumen.
5. cara memecahkan pencemaran tanah (jawaban no A4)?
Tuangkan langkah-langkah nyata disertai proses dan atau
reaksi kimia, dari gagasan anda tsb
Pada pencemaran lingkungan oleh pestisida, beberapa tindakan
pencegahan yang perlu dilakukan antara lain:
ketahuilah atau pahamilah dengan yakin tentang kegunaan dari
suatu
jenis
pestisida.
Jangan
sampai
terjadi
salah
berantas.Misalnya
herbisida
jangan
digunakan
untuk
membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum
tentu mati, sedangkan tanah atau tanaman telah terlanjur
tercemar.
ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang
dianjurkan pabrikatau petugas penyuluh
jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, Tanyakan
pada penyuluh apakah sudah saatnya digunakan pestisida,
karena belum tentu suatu jenis hama harus diberantas dengan
pestisida.
Jangan telat memberantas hama. Jika penyuluh sudah
menganjurkan untuk menggunakan pestisida, cepatlah
dilakukan.
Dengan
semakin
meluasnya
hamaakan
membutuhkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, ini
berarti hanya akan memperbesar peluang terjadinya
pencemaran,
jangan salah pakai pestisida. Selain satu jenis pestisida
biasanya hanya digunakanuntuk suatu jenis hama tertentu,
terkadang usia tanaman yang berbedamenghendaki jenis
pestisida yang berbeda pula,
pahamilah dengan baik cara pemakaian pestisida. Jangan
sampai tercecer di sekitar tanaman,
jika pestisida yang akan digunakan harus dibuat larutan
terlebih dahulu, gunakan tempat yang khusus untuk itu. Pada
waktu mengaduk, larutan jangan sampai tercecer ke tempat
lain. perhatikan dengan tepat jumlah larutan yang dibuat agar
tidak terdapat sisa setelah pemakaian.
Olehnya itu ada beberapa langkah penanganan untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:

Remidiasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan


permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi
tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan,
venting
(injeksi),
dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan
ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh
lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).

6. Perbedaan sampah organik dan anorganik


Sampah organik
Sampah Organik adalah sampah
yang berasal dari alam atau
berasal dari sisa-sisa tubuh
makhluk
hidup
(hewan/tumbuhan).
Sampah organik ini termasuk
sampah yang mudah diuraikan
oleh bakteri pengurai/ diuraikan
dengan
proses
alami
dan
berlangsung dengan cepat.
Contoh :
1.sampah sisa dapur
2. daging busuk
3. Daun daunan
4. buah busuk
5. tepung
6. sisa kulit buah
7. kotoran hewan
8. kotoran manusia
9. bangkai hewan

Sampah anorganik
sampah yang berasal dari SDA
(sumber daya manusia) yang tidak
dapat diperbaharui lagi serta
sampah yang berasal dari proses
industri.
Sulit
diuraikan oleh bakteri
pengurai ehingga membutuhkan
waktu yang cukup lama (hinga
ratusan tahun) untuk dapat di
uraikan. Biasanya berasal dari
sampah industri.
Contoh:
1. Kaca
2. Logam
3. Kertas
4. Plastik
5. Besi
6. Ban bekas
7. Pulpen
8. Spidol
9. Kain bekas

10. sayur sayuran

10. Baju bekas

7. proses dan reaksi kimia salah satu pembuatan kompos dari


sampah organic

Pada proses aerob, selama proses pengomposan tidak timbul bau


busuk dan akan melepaskan energi dalam bentuk panas. Kenaikan
suhu akibat panas yang dilepas sangat menguntungkan bagi
lingkungan mikroba aerob. Namun apabila panas melebihi 65 oC
kebanyakan mikroba akan mati dan proses pengomposan berjalan
lambat. Sehingga perlu penurunan suhu dengan cara diaduk atau
dibalik.
Pada proses anaerob reaksi berlangsung secara bertahap. Tahap
pertama, beberapa jenis bakteri fakultatif akan menguraikan bahan
organik menjadi asam lemak. Kemudian diikuti tahap kedua, dimana
kelompok mikroba lain akan mengubah asam lemak menjadi
amoniak, metan, karbondioksida dan hidrogen. Panas yang dihasilkan
dalam proses anaerobik lebih rendah dibanding aerobik.
Secara umum tahapan pengomposan dibagi menjadi tiga fase. Fase
pertama merupakan dekomposisi bahan organik yang mudah terurai,
menghasilkan panas yang tinggi dan berlangsung singkat. Kemudian
diikuti fase kedua yaitu penguraian bahan organik yang sulit terurai.
Kedua fase tersebut menghasilkan kompos segar. Kemudian fase
ketiga berupa pematangan kompos menjadi ikatan komplek lempunghumus yang hasilnya berupa kompos matang. Cirinya, tidak berbau,
remah, warna kehitaman, mengandung hara dan memiliki
kemampuan mengikat air.
8. Pencemaran plastik
Sumber pencemaran dari kegiatan aktivitas manusia yang saat ini
banyak menggunakan peralatan yang terbuat dari plastik, mulai dari
kantong belanjaan, botol, kaleng, peralatan rumah tangga, cd, pipa,
helm, handphone, tv, kulkas, mesin, hingga kendaraan.
Dampak yang dapat ditimbulkan:

Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.

Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan


membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.

PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang


maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai
makanan.

Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam


tanah.

Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi


sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah
tanah yang mampu meyuburkan tanah.

Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan


ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.

Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.

Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut


menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan
akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.

Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya


tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni
hewan lainnya.

Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan


mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran
sungai yang menyebabkan banjir.

Daftar Pustaka
Ashraf, Muhammad Aqeel, Soil Contamination, Risk Assessment and
Remediation, Intech open science

Atagana, Harrison Ifeanyichukwu., Compost bioremediation of


hydrocarbon-contaminated soil inoculated with organic manure, African
Journal of Biotechnology Vol. 7 (10), pp. 1516-1525, 16 May, 2008
Bhattacharyya , Ranjan., et.al , Soil Degradation in India: Challenges and
Potential Solutions, Sustainability 2015, 7, 3528-3570;
doi:10.3390/su7043528 ISSN 2071-1050
Gul, Shazia., Naz, Alia ., Fareed, Iftikhar., Irshad ,Muhammad ., Reducing
Heavy Metals Extraction from Contaminated Soils Using Organic and
Inorganic Amendments 3* Pol. J. Environ. Stud. Vol. 24, No. 3 (2015),
1423-1426
Omosiowho, Uwerevu Eric, Comparative Analysis Of Composting And
Landfarming As Bioremediation Techinques In Hydrocarbon Degradation,
International Journal of Science, Environment ISSN 2278-3687 (O) and
Technology, Vol. 3, No 6, 2014, 1977 1995
Setiyo, Y., Made S. Utama, Wayan Tika, Dan Ibp. Gunadnya, Optimalisasi
Proses Bioremediasi Secara In Situ Pada Lahan Tercemar Pestisida
Kelompok Mankozeb, Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Udayana
Shaikh, Md.Sadique., And Patil, Madhuri A., Production And Utilization
Strategies Of Organic Fertilizers For Organic Farming: An Eco-Friendly
Approach, International Journal Of Life Science And Pharma Research Vol
3/Issue 2/Apr-Jun 2013
Shayler, Hannah .,Mcbride, Murray., Harrison, Ellen, sources and impact
of contaminants in soils, Department of Crop & Soil Sciences

Anda mungkin juga menyukai