Anda di halaman 1dari 95

Analisis PDB Sektor Pertanian

Tahun 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian


Tahun 2015
Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5)
Jumlah Halaman : 90 halaman
Penanggung Jawab : Dr. Suwandi, MSi
Penyunting :
Ir. Dewa N Cakrabawa, MM
Ir. Sabarella, MSi
Naskah :
Metha Herwulan Ningrum
Ir. Wieta B Komalasari, Msi
Sri Wahyuningsih, S.Si
Pengolah Data:
Tim BPS
Metha Herwulan Ningrum
Yani Supriati, SE
Heri Dwi Martono
Heruwati
Design dan Layout :
Rinawati, SE
Heri Dwi Martono
Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian, 2015

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena anugrah dan rahmatNya telah disusun Buku Analisis PDB Sektor
Pertanian tahun 2015 yang merupakan salah satu output dari sub kegiatan
Laporan Pengelolaan dan Analisis Data PDB Sektor Pertanian dalam Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Pertanian.

Buku ini berisi data PDB sektor pertanian, PDB sektor industri

pengolahan berbasis pertanian dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian


serta analisis kinerja masing-masing sektor.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Badan Pusat Statistik, Eselon I terkait lingkup
Kementerian Pertanian dan seluruh anggota tim, yang telah bekerja sama
dengan sangat baik dalam penyusunan Buku ini. Kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan hasil analisis PDB
sektor pertanian pada kegiatan selanjutnya. Semoga Buku Analisis PDB sektor
pertanian ini dapat memberikan manfaat bagi para pengambil kebijakan di
sektor pertanian dan pengguna data lainnya.
Jakarta, Desember 2015
Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian,

Dr. Ir. Suwandi, MSi


NIP. 19670323.199203.1.003

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I.

PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................... 1
1.2. Tujuan ........................................................................... 2
1.3. Cakupan Data ................................................................. 3

BAB II.

SUMBER DATA DAN METODOLOGI ................................... 5


2.1. Sumber Data .................................................................. 5
2.2. Metodologi ..................................................................... 9

BAB III. ANALISIS PDB SEKTOR PERTANIAN .............................. 18


3.1. PDB Sektor Pertanian .................................................... 19
3.2. PDB Sektor Pertanian dari Hulu hingga Hilir .................... 22
3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm/hulu) ............................. 28
3.4. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian ........ 41
3.5. PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian .................. 50
BAB IV. KESIMPULAN.................................................................... 57
LAMPIRAN

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

ii

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1

PDB atas dasar harga berlaku dan kontribusinya


terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ..................... 20

Tabel 3.2

PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan dan


laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2014 ............................. 22

Tabel 3.3

PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi


Kementerian
Pertanian
(triliun
rupiah),
tahun 2010 2014 .......................................................... 23

Tabel 3.4

Peranan PDB atas dasar harga berlaku, menurut


klasifikasi
Kementerian
Pertanian
terhadap
penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2014 ........... 24

Tabel 3.5

PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi


Kementerian
Pertanian
(triliun
rupiah),
tahun 2010 - 2014 .......................................................... 26

Tabel 3.6

Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan


menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%),
tahun 2010 - 2014 ........................................................... 27

Tabel 3.7

PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas


dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014 .......................... 42

Tabel 3.8

Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis


pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2014 .............................................................................. 43

Tabel 3.9

PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas


dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 .................. 47

Tabel 3.10

Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan


berbasis pertanian, tahun 2010 - 2014 .............................. 48

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

iii

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Tabel 3.11

PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar


harga berlaku, tahun 2010 - 2014 ................................... 51

Tabel 3.12

PDB perdagangan berbasis pertanian atas


dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 .................. 54

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

iv

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1

Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga


hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ............ 25

Gambar 3.2

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu


hingga hilir, tahun 2010 - 2014 ..................................... 28

Gambar 3.3

Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap


PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ................................ 29

Gambar 3.4

Kontribusi PDB sub sektor pertanian terhadap PDB


Indonesia, tahun 2010 - 2014 ....................................... 30

Gambar 3.5

Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman


Pangan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun
2010 - 2014 ................................................................. 32

Gambar 3.6

Kontribusi PDB kelompok komoditas Hortikultura


terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 2014 ............................................................................ 33

Gambar 3.7

Kontribusi PDB
masing-masing komoditas
perkebunan terhadap PDB pertanian sempit,
tahun 2010 - 2014 ...................................................... 34

Gambar 3.8

Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan


terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 2014 ........................................................................... 35

Gambar 3.9

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas


dasar harga konstan, tahun 2010 - 2014 ........................ 36

Gambar 3.10 Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman pangan


/komoditas atas dasar harga konstan 2010, tahun
2010 - 2014 ................................................................. 38
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Gambar 3.11 Laju pertumbuhan PDB kelompok hortikultura atas


dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ............... 38
Gambar 3.12 Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan
atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 2014 ............................................................................ 40
Gambar 3.13 Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas
perternakan atas dasar harga konstan 2010,
tahun 2010 - 2014 ........................................................ 41
Gambar 3.14 Kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor
industri pengolahan berbasis pertanian terhadap
PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ................................ 45
Gambar 3.15 Kontribusi kelompok sektor industri pengolahan
berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia,
tahun 2010 - 2014 ........................................................ 46
Gambar 3.16 Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan
berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010,
tahun 2010 - 2014 ........................................................ 50
Gambar 3.17 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan
eceran (PBE) berbasis pertanian, atas dasar harga
berlaku terhadap PDB pertanian perdagangan
besar dan eceran, tahun 2010 - 2014 ............................ 52
Gambar 3.18 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan
eceran (PBE), masing-masing kelompok terhadap
PDB sektor PBE berbasis pertanian, tahun 2014 ............ 53
Gambar 3.19 Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar
dan eceran (PBE), atas dasar harga konstan 2010,
tahun 2010 - 2014 ........................................................ 55

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

vi

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur
dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam
selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep
nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektorsektor
ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal
sebagai Produk Domestik Bruto (PDB).

Sehingga PDB

merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unitunit produksi yang beroperasi di wilayah suatu negara dalam
jangka waktu tertentu (BPS, 2001).
Data PDB Indonesia telah dipublikasikan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dalam periode triwulanan dan tahunan
menurut lapangan usaha (termasuk sektor pertanian), yang
disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan
harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku, sering disebut
dengan PDB nominal yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara dalam suatu periode waktu menurut harga yang
berlaku pada waktu tersebut. Sementara PDB atas dasar harga
konstan, sering disebut dengan PDB riil merupakan PDB atas
dasar harga konstan dimana faktor harganya telah dihilangkan.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari


PDB atas harga konstan.
Di sektor pertanian, PDB terbagi atas sub sektor
tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan,
peternakan dan hasil-hasilnya, perikanan, dan kehutanan,
dimana perhitungan PDB menggunakan pendekatan produksi.
Dari nilai PDB dapat diketahui perkembangan kinerja yang
dicapai oleh setiap sub sektor pendukung pertanian secara
menyeluruh mulai dari aktivitas pertanian dari sisi on farm
sampai dengan aktivitas pasca panen (off farm). Untuk
melengkapi informasi tentang kinerja masing-masing sub sektor
pertanian, diperlukan juga informasi perkembangan kinerja dari
beberapa komoditas atau kelompok komoditas yang merupakan
unggulan sektor pertanian. Untuk itu Pusdatin bekerja sama
dengan BPS berupaya untuk menyajikan data PDB sektor
pertanian

yang

dirinci

menurut

sub

sektor

dan

komoditas/kelompok komoditas, dilengkapi dengan PDB industri


berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian.
Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh informasi yang
selengkapnya tentang posisi sektor pertanian terhadap sektorsektor

lainnya

serta

kontribusinya

dalam

mendukung

perekonomian Indonesia.
1.2.

Tujuan
Penyusunan Buku Analisis Produk Domestik Bruto Sektor
Pertanian bertujuan untuk menganalisis kinerja pembangunan
sektor pertanian dari hulu sampai hilir berdasarkan data PDB.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

1.3.

2015

Cakupan Data
Cakupan dalam penyusunan PDB sektor pertanian,
industri pengolahan berbasis pertanian dan perdagangan
berbasis pertanian mulai februari 2014 dengan tahun dasar
2010 ini berdasarkan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) 5 digit tahun 2009 dengan rincian sektor
sebagai berikut :
Sektor

Sub sektor

Pertanian

1.
2.
3.
4.

Industri Pengolahan

1.
2.
3.
4.

Tanaman Pangan
Tanaman Hortikultura
Tanaman perkebunan
Peternakan

Industri makanan, minuman


Industri Pengolahan tembakau
Industri tekstil dan pakaian jadi
Industri kimia, Farmasi dan Obat
Tradisional
5. Industri karet, barang dari karet dan
plastik

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

Sektor
Perdagangan Besar dan
Eceran

2015

Sub sektor
1. Perdagangan besar dan eceran
tanaman pangan
2. Perdagangan besar dan eceran
tanaman Hortikultura
3. Perdagangan besar dan eceran
tanaman Perkebunan
4. Perdagangan besar dan eceran
peternakan dan hasil-hasilnya
5. Perdagangan besar dan eceran
industri pengolahan
berbasis komoditi pertanian

Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku


Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada
PDB Sektor pertanian serta diskripsi kelompok komoditi di atas
secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 1.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

BAB II
SUMBER DATA DAN METODOLOGI

2.1.

Sumber Data
Data yang digunakan untuk penyusunan PDB sektor
pertanian yang lebih rinci serta PDB industri pengolahan
berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian
menurut kelompok dibagi menjadi:

1. Sub Sektor Tanaman Pangan

Sub sektor tanaman pangan mencakup data padi dan


palawija, dengan rincian palawija meliputi komoditas
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan
kacang hijau. Data produksi padi dan palawija bersumber
dari BPS. Data tahun 2010 sd 2013 yang digunakan
adalah data angka tetap padi dan palawija, sedangkan
tahun 2014 menggunakan angka Sementara karena PDB
yang dirilis oleh BPS menggunakan angka tersebut

Data harga berupa harga produsen


dibayar petani

dan Indeks

untuk biaya produksi

yang

kelompok

tanaman pangan dari Subdirektorat Statistik Harga


Perdesaan

(BPS).

Data

indikator

Indeks Harga Produsen diperoleh dari


Statistik

Harga

Produsen

(BPS).

harga

berupa

Subdirektorat
Sedangkan data

struktur biaya kegiatan tanaman pangan diperoleh


dari hasil

Sensus Pertanian 2013 dan Survei

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Struktur

Analisis PDB Sektor Pertanian

Ongkos

2015

Usaha

Tani

(SOUT)

tahun 2014 yang

dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan


(BPS). Data harga padi menggunakan harga produsen
dari Sub Direktorat Statistik Harga Produsen BPS. Data
harga

palawija

menggunakan

indikator

harga

berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)


dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar
BPS. Data struktur ongkos untuk padi dan palawija
menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus
Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura,
BPS

2. Sub Sektor Hortikultura

Data produksi sayur-sayuran dan buah-buahan diperoleh


dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS.
tahun

2010

sedangkan

sd
data

2013

menggunakan

tahun

2014

Data

angka

tetap,

menggunakan

angka

sementara. Cakupan kelompok hortikultura sayuran


meliputi

bawang

daun,

bawang

merah,

kubis,

petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabai, tomat,


terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam,
lobak, petai, melinjo, kacang merah dan kentang.
Sedangkan cakupan kelompok hortikultura buah-buahan
meliputi komoditas alpukat, belimbing, duku/langsat,
durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, manggis,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo,


sirsak, sukun, melon dan semangka.

Data Harga sayuran dan buah-buahan menggunakan


indikator harga berdasarkan Indeks Harga Perdagangan
Besar

(IHPB)

dari

Sub

Direktorat

Statistik

Harga

Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai


tahun 2014.

Data

struktur

ongkos

sayuran

dan

buah-buahan

menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus


Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura,
BPS.

3. Sub Sektor Tanaman Perkebunan

Data produksi tanaman perkebunan diperoleh dari


Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
Komoditas

yang

tersedia

produksinya

meliputi:

tembakau, karet, kelapa sawit, tebu, kelapa, kakao, kopi


dan teh, cengkeh serta perkebunan lainnya. Data yang
digunakan untuk tahun 2010 sd 2013 merupakan angka
tetap, sedangkan tahun 2014 menggunakan angka
sementara.

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks


Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat
Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah
tersedia sampai tahun 2014.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur


ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013

dari

Sub Direktorat Statistik Perkebunan, BPS.

4. Sub Sektor Peternakan

Data peternakan diperoleh dari Direktorat Jenderal


Peternakan Kementerian Pertanian. Jenis data yang
tersedia

meliputi:

populasi

ternak,

produksi

telur,

produksi susu dan pemotongan daging. Data yang


digunakan tahun 2010 sd 2013 merupakan angka tetap,
sedangkan

data

tahun

2014

menggunakan

angka

sementara.

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks


Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat
Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data sudah
tersedia sampai tahun 2014.

Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur


ongkos hasil pengolahan Sensus Peternakan Nasional
(SPN) tahun 2006,

Sensus Pertanian 2013

dari Sub

Direktorat Statistik Peternakan BPS.

5. Sektor Industri Berbasis Pertanian

Data industri besar dan sedang diperoleh dari hasil survei


industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik
Industri Besar dan Sedang, BPS. Data yang digunakan
mencakup produksi yang dihasilkan, bahan baku dan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

penolong serta biaya-biaya lain yang dirinci menurut


komoditas. Data ini tersedia untuk tahun 2010 dan 2014,
serta Indeks Produksi Besar dan Sedang, BPS tahun
2014.

Data industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKRT)


diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Ekonomi 2006
dan indikator tenaga kerja, BPS.

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks


Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat
Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah
tersedia sampai tahun 2014.

Data struktur ongkos menggunakan struktur ongkos hasil


survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat
Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS tahun 2010
sampai dengan tahun 2014.

6. Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian


Output

sektoral

barang-barang

yang

diperdagangkan

diperoleh dari output masing-masing sektor PDB yaitu


barang-barang pertanian dan industri berbasis pertanian
2.2.

Metodologi
Metode penghitungan yang digunakan untuk menyusun
PDB setiap sektor berbeda-beda, sehingga metodologi yang
akan disajikan dibagi menjadi beberapa sektor maupun
subsektor. Metodologi ini digunakan untuk memperoleh PDB

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

atas dasar harga berlaku maupun PDB atas dasar harga


konstan tahun 2010.

1. PDB Sektor Pertanian


PDB

yang

disusun

dalam

analisis

ini

meliputi

Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Subsektor Tanaman


Perkebunan, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya
yang dirinci menurut klasifikasi yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
PDB atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan
pendekatan produksi, yaitu nilai tambah diperoleh dari
pengurangan total nilai produksi (output) dengan biaya
antaranya untuk masing-masing kelompok komoditas.
Atau dengan rumus dapat dijelaskan :
Outputb,t
NTBb,t

= Produksit x Hargat
= Outputb,t Biaya antara b,t

dimana:
Outputb,t
NTBb,T
Produksit
Hargat

= Output/nilai produksi bruto atas dasar harga


berlaku tahun t
= Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
tahun t
= Kuantum produksi tahun t
= Harga produksi tahun t

PDB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan


metode revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian
antara produksi dengan harga tahun dasar. Sedangkan nilai

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

10

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

tambah dihasilkan dari output atas dasar harga konstan


dikalikan dengan rasio nilai tambah tahun dasar.
Atau dengan rumus dapat dijelaskan :
Outputk,t
NTBk,t

=
=

Produksit x Harga0
Outputk,t x Rasio NTB0

dimana:
Outputk,t
NTBk,t
Harga0
Rasio NTB0

Output/nilai produksi bruto atas dasar


harga konstan tahun t
= Nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan tahun t
= Harga produksi tahun dasar
= Rasio nilai tambah bruto terhadap output
tahun dasar.

Khusus Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya,


penghitungan produksinya adalah selisih populasi ditambah
dengan pemotongan, dengan rumus sebagai berikut:
Produksit = (Populasit Populasit-1) + Pemotongant +
(Eksport Import )

2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

Output Industri Besar dan Sedang, biaya antara dan nilai


tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari
hasil pengolahan transfer in transfer out (TITO) survei
industri besar dan sedang.

Data Industri besar dan sedang dihasilkan dari survei


tahunan industri yang dilakukan secara sensus. Survei ini
dilakukan

dengan

pendekatan

establishment,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

dan

11

Analisis PDB Sektor Pertanian

tabulasi

2015

akhirnya

disajikan

secara

rinci

menurut

kelompok komoditi berdasarkan KBLI 5 digit. Penentuan


suatu establishment masuk ke dalam KBLI 5 digit
tertentu didasarkan kepada produk utamanya (main

characteristic product).

Produk utama adalah produk yang nilai outputnya paling


besar dibandingkan dengan nilai produk-produk lainnya
yang

dihasilkan

oleh

suatu

establishment.

Pada

kenyataannya terlihat bahwa dalam satu establishment


ternyata dapat menghasilkan beberapa jenis produk
disamping produk utama. Dengan kata lain digunakannya
pendekatan

establishment

tersebut

mengakibatkan

bahwa seluruh jenis komoditi yang dihasilkan oleh suatu

establishment akan masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu


mengikuti produk utamannya. Oleh karena itu tidak
tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar
produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak
sesuai

lagi

dengan

ciri

produk

utamanya.

Ada

kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki


Kode KBLI 5 digit yang berbeda dengan produk
utamanya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh
suatu gambaran bahwa penyajian hasil survei tahunan
industri besar dan sedang yang dirinci menurut KBLI 5 digit
belum secara murni memperlihatkan identitas dari KBLI 5
digit tertentu, karena di dalamnya masih terdapat produk-

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

12

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

produk di luar produk utama. Agar data hasil survei


tahunan Industri besar dan sedang (IBS) ini dapat
digunakan untuk kebutuhan penyusunan PDB Industri
Pertanian perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut.
Proses pengolahan data tersebut, dilakukan

melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut:


a. Melakukan identifikasi establishment IBS yang sebagian
atau seluruh barang-barang yang dihasilkan adalah
barang-barang berbahan baku tanaman bahan makanan,
tanaman perkebunan serta peternakan .
b. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari
barang-barang

yang

dihasilkan

untuk

seluruh

establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5


digit meskipun hasil penyandian berbeda dari KBLI yang
akan disusun PDB-nya.
c. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari
bahan baku dan penolong untuk seluruh establishment
yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit.
d. Menjumlahkan nilai dari barang-barang yang dihasilkan
dengan kode KBLI yang sama pada setiap establishment.
e. Melakukan destinasi terhadap bahan baku dan penolong
setiap komoditi sesuai dengan industri pemakai (hasil
point 4).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

13

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

f. Melakukan proses Transfer In Transfer Out (TITO)


terhadap bahan baku maupun biaya lainnya sesuai
dengan output yang sesuai. Output ini terdiri dari
barang-barang yang dihasilkan, listrik yang dijual, jasa
industri, selisih nilai stok barang setengah jadi, dan
penerimaan lainnya.
g. Setelah proses TITO selesai, maka dilakukan agregasi
barang-barang yang dihasilkan serta bahan baku dan
biaya

produksi

lainnya

(termasuk

komponen

nilai

tambah) sesuai dengan KBLI 5 digit Industri yang telah


ditentukan.
h. Memeriksa kelayakan rasio nilai tambah menurut KBLI
yang telah disepakati.
i. Membuat neraca produksi IBS menurut KBLI 5 digit.
Setelah neraca produksi Industri Besar dan Sedang
diperoleh, artinya nilai tambah untuk industri Besar dan
Sedang atas dasar harga berlaku diperoleh pula. Kemudian
untuk menghitung nilai tambah industri Besar dan Sedang
atas dasar harga konstan 2000 diperlukan suatu deflator
yaitu indeks harga perdagangan besar (IHPB). Dari Output
industri besar dan sedang atas dasar harga berlaku di-

deflate dengan indeks harga perdagangan besar maka


diperoleh output industri besar dan sedang atas dasar harga
konstan. Kemudian output atas dasar harga konstan
tersebut dikalikan rasio nilai tambah terhadap output tahun
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

14

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

dasar diperoleh NTB industri besar dan sedang atas dasar


harga konstan.
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, dasar
penghitungannya adalah output hasil pengolahan Sensus
Ekonomi (SE) 2006. Output hasil SE 2006 di-deflate dengan
IHPB tahun yang sama diperoleh output atas dasar harga
konstan.

Kemudian

untuk

tahun

2012

sampai

2014

digerakkan menggunakan indeks produksi Industri Mikro


dan Kecil (IMK). Setelah output atas dasar harga konstan
masing-masing tahun diperoleh maka di-inflate dengan IHPB
dihasilkan output atas dasar harga berlaku masing-masing
tahun. NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari output
atas dasar berlaku kali rasio NTB tahun berjalan. Demikian
juga NTB atas dasar harga konstan dihitung dari output atas
dasar harga konstan kali rasio NTB tahun dasar.
Nilai Tambah Bruto Sektor Industri atas dasar harga
berlaku dan konstan dihasilhan dari penjumlahan nilai
tambah industri besar dan sedang dan nilai tambah industri
kecil dan kerajinan rumah tangga untuk masing-masing
harga berlaku dan harga konstan.

3. PDB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis


Pertanian

Penghitungan PDB sektor ini didasarkan pada metode

commodity flow (arus barang), artinya output subsektor


perdagangan didasarkan pada output sektoral atas dasar

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

15

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Output


sektoral dalam laporan ini adalah output tanaman
pangan, output tanaman hortikultura, output tanaman
perkebunan, output peternakan dan hasil-hasilnya, serta
output industri pengolahan berbasis komoditi pertanian.

Output sektor perdagangan adalah margin perdagangan


yang dihasilkan dari selisih penjualan dan pembelian
barang-barang yang didagangkan. Output subsektor
perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar
harga konstan dihitung dengan mengalikan output
sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio
barang

yang

didagangkan

untuk

masing-masing

kelompok komoditi. Rasio margin perdagangan dan rasio


barang yang didagangkan diturunkan dari tabel InputOutput tahun 2005.
Output
sektor
perdagangan
=
Margin
Perdagangan Besar + Margin Perdagangan Eceran
Margin Perdagangan Besar (PB) =
RMS Produsen x RMS PB x RMH PB x Output Produsen
Dimana :
RMS Produsen

= Rasio Marketed Surplus di tingkat


produsen
RMS PB
= Rasio Marketed Surplus di tingkat
perdagangan besar
RMH PB
= Rasio Marjin Harga di tingkat
Perdaganan Besar
Output Produsen = Output dari produsen sektoral

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

16

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Margin Perdagangan Eceran (PE) =


RMS Produsen x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x
RMH PE x Output Produsen
Dimana :
RMS Produsen

= Rasio Marketed Surplus di tingkat


produsen
RMS PB
= Rasio Marketed Surplus di tingkat
perdagangan besar
RMS PB ke PE
= Rasio Marketed Surplus di tingkat
Perdaganan Besar yang dijual ke
Pedagang Eceran
RMS PE
= Rasio Marketed Surplus di tingkat
Perdaganan Eceran
RMH PE
= Rasio Marjin Harga di tingkat
Perdaganan Eceran
Output Produsen = Output dari produsen sektoral

Nilai tambah bruto (NTB) atau PDB subsektor


perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas
dasar harga konstan dihitung dari perkalian antara
output perdagangan dengan rasio nilai tambah
terhadap output masing-masing kelompok komoditi.

Output dan NTB perdagangan yang dihitung di sini


hanya mencakup perdagangan besar dan eceran
dalam negeri, tidak termasuk penjualan barangbarang impor, pajak penjualan, dan bea masuk
barang impor.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

17

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

BAB III
Analisis PDB Sektor Pertanian
PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu negara pada jangka waktu tertentu
atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi (BPS, 2001).

Pada tahun 2015

penghitungan PDB sudah menggunakan tahun dasar 2010 dengan


kelompok lapangan usaha menjadi 17 (tujuh belas) kelompok, salah
satunya adalah sektor pertanian. Sesuai dengan 4 (empat) sukses
pembangunan pertanian, diantaranya meningkatkan nilai tambah,
daya saing dan ekspor yang dapat dilihat salah satunya melalui
perkembangan PDB pertanian.
Pusdatin telah bekerjasama dengan BPS dalam menyusun data
PDB sektor pertanian yang lebih rinci berdasarkan komoditas/
kelompok komoditas termasuk didalamnya PDB industri berbasis
pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian, sehingga
diharapkan persentase penciptaan nilai tambah bruto pertanian
terhadap PDB Indonesia lebih mendekati realitas.
Dalam penyajian data PDB menurut lapangan usaha yang
secara rutin dirilis oleh BPS, salah satunya adalah PDB pertanian
secara luas yang mencakup tanaman pangan. Tanaman hortikultura,
tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan
perikanan. Namum mengingat Kementerian Pertanian tidak termasuk
kehutanan dan perikanan sehingga dalam penyusunan PDB sektor
Pertanian yang lebih rinci ini hanya mencakup PDB menurut sub sektor
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

18

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Tanaman Pangan, sub sektor Tanaman Hortikultura, sub sektor


Tanaman Perkebunan dan sub sektor Peternakan
penyajiannya

lebih

diperinci

per

kelompok

yang dalam

komoditas

atau

komoditas pertanian penyusunnya.


Selain itu juga PDB dihitung dengan 2 pendekatan yaitu harga

berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung


dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

Harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa yang


dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
sebagai tahun dasar (tahun 2010).

3.1.

PDB Sektor Pertanian


Perkembangan PDB Indonesia selama tahun 2010 sampai tahun

2014 terlihat terjadi peningkatan, yang diikuti pula peningkatan PDB


sektor pertanian. PDB sektor pertanian luas (termasuk kehutanan dan
perikanan) atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar 956,1 triliun
rupiah meningkat menjadi 1.410,7 triliun rupiah pada tahun 2014
(angka sangat sementara).

Kondisi demikian juga terjadi di sektor

pertanian sempit, yaitu tahun 2010 sebesar 754,4 triliun rupiah


menjadi 1.088,9 triliun rupiah di tahun 2014.

Sementara di sektor

industri pengolahan yaitu tahun 2010 sebesar 1.512,8 triliun rupiah


menjadi 2.215,8 triliun rupiah di tahun 2014, begitu juga di sektor
perdagangan tahun 2010 sebesar 923,9 triliun rupiah menjadi 1.410,9
triliun rupiah pada tahun 2014. Kontribusi terbesar pada tahun 2014
terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 21,02%, sementara
posisi kedua diduduki oleh sektor pertanian secara luas dan sektor

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

19

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

perdagangan masing-masing sebesar 13,38%.

Hal ini dapat dilihat

lebih rinci pada Tabel 3.1.


Tabel 3.1. PDB sektor pertanian atas harga berlaku dan kontribusinya
terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014
Uraian

PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rupiah)


2010
2011
2012
2013*) 2014**)

Kontribusi thd PDB Indonesia (%)


2010 2011 2012 2013*) 2014**)

a. Tanaman Pangan

253,3

271,0

305,7

332,1

344,0

3,69

3,46

3,55

3,49

3,26

b. Tanaman Hortikultura

110,4

125,3

125,1

137,4

159,5

1,61

1,60

1,45

1,44

1,51

c. Tanaman Perkebunan

268,2

303,4

323,4

358,2

397,9

3,91

3,87

3,75

3,76

3,77

d. Peternakan

108,4

117,3

130,6

148,0

167,1

1,58

1,50

1,52

1,55

1,58

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan

14,1

15,6

17,4

19,1

20,5

0,21

0,20

0,20

0,20

0,19

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

754,4

832,5

902,1

994,8

1.088,9

10,99

10,63

10,47

10,44

10,33

Sektor Pertanian (Secara Luas)

956,1

1.058,2

1.152,3

1.275,0

1.410,7

13,93

13,51

13,37

13,39

13,38

1.512,8

1.704,3

1.848,2

1.998,7

2.215,8

22,04

21,76

21,45

20,98

21,02

923,9

1.066,1

1.138,5

1.263,8

1.410,9

13,46

13,61

13,21

13,27

13,38

Sektor Lainnya

3.471,3

4.003,1

4.476,8

4.987,2

5.505,4

50,57

51,11

51,96

52,36

52,22

PDB Indonesia

6.864,1

7.831,7 8.615,7

Sektor Industri Pengolahan


Sektor Perdagangan

9.524,7 10.542,7

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2010 sampai dengan


tahun 2014 mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan
PDB atas harga konstan 2010, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2011 sebesar 6,17%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun
2014 laju pertumbuhan ekonomi meningkat namun melambat masingmasing sebesar 6,03%, 5,58% dan 5,02%.
Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor
pertanian secara luas tahun 2011 meningkat sebesar 3,95%, kembali
meningkat pada tahun 2012 sebesar 4,59%, dan di tahun 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

20

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

sampai tahun 2014 sedikit melambat masing-masing sebesar 4,20%


dan 4,18%. Sementara pertanian sempit mencakup sektor tanaman
pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan serta
sektor jasa pertanian dan perburuhan memiliki pertumbuhan yang
fluktuatif, yaitu tahun 2011 meningkat

sebesar 3,47%, kemudian

tahun 2012 meningkat sebesar 4,58%, tahun 2013 meningkat sebesar


3,85% dan tahun 2014 meningkat lebih lambat menjadi sebesar
3,71%.
Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2011
mencapai

6,26%, kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014

tumbuh melambat masing-masing menjadi 5,62%, 4,49% dan 4,63%.


Demikian juga di sektor perdagangan tahun 2011 mencapai 9,66%,
kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014 tumbuh melambat
masing-masing menjadi 5,40%, 4,71% dan 4,84%.
Jika dilihat dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2010, PDB
sektor pertanian sempit (tanaman pangan, tanaman hortikultura,
tanaman

perkebunan,

peternakan

dan

Jasa

pertanian

dan

perburuhan) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing


sebesar 754,4 triliun rupiah tahun 2010, pada tahun

2011 sebesar

780,6 triliun rupiah, tahun 2012 sebesar 816,3 triliun, tahun 2013
sebesar 847,8 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat hingga mampu
menyumbangkan PDB Indonesia sebesar 879,2 triliun rupiah, Secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

21

Analisis PDB Sektor Pertanian

Tabel 3.2.

2015

PDB sektor pertanian atas harga konstan dan laju


pertumbuhan, tahun 2010 - 2014

Uraian

2010

PDB Atas harga konstan (triliun rupiah)


2011
2012
2013*) 2014**)

2011

Laju Pertumbuhan (%)


2012
2013*) 2014**)

a. Tanaman Pangan

253,3

250,8

263,1

268,3

268,9

-1,00

4,90

1,97

0,24

b. Tanaman Hortikultura

110,4

120,1

117,4

118,2

123,2

8,77

-2,21

0,67

4,19

c. Tanaman Perkebunan

268,2

281,5

301,0

319,5

338,2

4,94

6,95

6,15

5,83

d. Peternakan

108,4

113,6

119,2

125,3

132,1

4,80

4,97

5,08

5,44

14,1

14,6

15,5

16,5

16,9

3,83

6,07

5,91

2,58

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

754,4

780,6

816,3

847,8

879,2

3,47

4,58

3,85

3,71

Sektor Pertanian (Secara Luas)

956,1

993,9

1.039,4

1.083,1

1.128,4

3,95

4,59

4,20

4,18

1.512,8

1.607,5

1.697,8

1.774,1

1.856,3

6,26

5,62

4,49

4,63

923,92

1.013,2

1.067,9

1.118,2

1.172,4

9,66

5,40

4,71

4,84

3.471,3

3.673,1

3.921,9

4.182,7

4.411,0

5,81

6,77

6,65

5,46

6.864,13 7.287,6

7.727,1

8.158,2

8.568,1

6,17

6,03

5,58

5,02

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan

Sektor Industri Pengolahan


Sektor Perdagangan
Sektor Lainnya
PDB Indonesia
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

3.2. PDB Sektor Pertanian Dari Hulu Hingga Hilir


3.2.1. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Berlaku
Penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian terlihat
ada perubahan, dengan penggunaan tahun dasar 2010, PDB sektor
pertanian sempit atas dasar harga berlaku mencakup tanaman
pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan
dan hasil-hasilnya, serta jasa pertanian dan perburuhan hanya
mencakup produk primer tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
masing-masing 754,4 triliun rupiah, 832,5 triliun rupiah, 902,1 triliun
rupiah, 994,8 triliun rupiah dan 1.088,9 triliun rupiah.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Setelah

22

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

dilakukan penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian per


komoditas, pada tahun 2014 PDB sektor pertanian bertambah 660,3
triliun rupiah dari sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan
394,2 triliun rupiah dari sektor perdagangan berbasis pertanian.
Sehingga PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementan menjadi
1.477,2 triliun rupiah pada tahun 2010 sementara tahun 2011 sampai
tahun 2014 masing-masing menjadi 1.635,2 triliun rupiah, 1781,5
triliun rupiah, 1.942,6 triliun rupiah dan 2.143,5 triliun rupiah. Hasil
penghitungan secara rinci dapat di lihat pada tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3. PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi
Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 -2014
NO.
I

Uraian
Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rp.)


2011
2012
2013*)
2014 **)

754.4

832.5

902.1

994.8

1,088.9

a. Tanaman Pangan

253.3

271.0

305.7

332.1

344.0

b. Tanaman Hortikultura

110.4

125.3

125.1

137.4

159.5

c. Tanaman Perkebunan

268.2

303.4

323.4

358.2

397.9

d. Peternakan

108.4

117.3

130.6

148.0

167.1

14.1

15.6

17.4

19.1

20.5

431.6

486.7

540.8

576.4

660.3

291.2

316.0

338.6

371.4

394.2

PDB Menurut Cakupan Kementan

1,477.2

1,635.2

1,781.5

1,942.6

2,143.5

PDB Indonesia

6,864.1

7,831.7

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan


II

2010

Sektor Industri Pengolahan (Kementan)

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

8,615.7

9,524.7

10,542.7

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan


diatas, pada tahun 2011 PDB sektor pertanian menurut cakupan
Kementerian Pertanian mampu menyumbang PDB Indonesia sebesar
20,88% yang terdiri dari sektor pertanian (on farm) sebesar 10,63%,
dari sektor industri pengolahan sebesar 6,21% serta dari sektor
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

23

Analisis PDB Sektor Pertanian

perdagangan

sebesar

2015
4,04%.

Sementara

pada

tahun

2012

sumbangan yang tercipta untuk PDB Indonesia masing-masing sektor


di lingkup Kementerian Pertanian adalah sektor pertanian sebesar
10,47%,

sektor industri pengolahan sebesar 6,28% dan sektor

perdagangan besar dan eceran sebesar 3,93%, sehingga total PDB


menurut cakupan Kementerian Pertanian mencapai 20,68%. Pada
tahun 2013 sumbangan yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian
dalam penciptaan PDB Indonesia sebesar 20,40% (Tabel 3.4). Jika di
perhatikan selama kurun waktu lima tahun, peranan komoditi-komoditi
menurut binaan Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB
Indonesia

menunjukan

persentase

yang bergerak

cukup

baik,

meskipun berfluktuatif.
Tabel 3.4. Peranan PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi
Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia
(%), tahun 2010 - 2014
No.
I

Uraian
Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

Kontribusi PDB Pertanian thd PDB Indonesia (%)


2010
2011
2012
2013*) 2014**)
10.99

10.63

10.47

10.44

10.33

a. Tanaman Pangan

3.69

3.46

3.55

3.49

3.26

b. Tanaman Hortikultura

1.61

1.60

1.45

1.44

1.51

c. Tanaman Perkebunan

3.91

3.87

3.75

3.76

3.77

d. Peternakan

1.58

1.50

1.52

1.55

1.58

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan

0.21

0.20

0.20

0.20

0.19

II

Sektor Industri Pengolahan (Kementan)

6.29

6.21

6.28

6.05

6.26

III

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

4.24

4.04

3.93

3.90

3.74

21.52

20.88

20.68

20.40

20.33

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

PDB Menurut Cakupan Kementan


PDB Indonesia
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

24

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Gambar 3.1. berikut ini menunjukkan bahwa PDB Pertanian on


farm memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB Indonesia, diikuti
PDB sektor Industri pengolahan berbasis pertanian di peringkat ke
dua, sementara peringkat ke tiga diduduki oleh PDB sektor
perdagangan berbasis pertanian.

(%)
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00

2010

2011

2012

2013 *)

2014 **)

Perdagangan Berbasis
Pertanian

4.24

4.04

3.93

3.90

3.74

Industri Pengolahan Berbasis


Pertanian

6.29

6.21

6.28

6.05

6.26

Pertanian On Farm

10.99

10.63

10.47

10.44

10.33

Gambar 3.1. Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB
Indonesia, tahun 2010 - 2014

3.2.2. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Konstan


PDB sektor pertanian sempit meliputi

tanaman pangan,

tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan jasa


pertanian dan perburuhan atas dasar harga konstan 2010 pada tahun
2010 sebesar 754,4 triliun rupiah, meningkat di tahun 2011 menjadi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

25

Analisis PDB Sektor Pertanian

780,4 triliun

2015

rupiah, begitu juga di tahun 2012 meningkat menjadi

816,3 triliun rupiah, dan pada tahun 2013 hinga tahun 2014
mengalami peningkatan masing-masing menjadi 847,8 triliun rupiah
dan 879,2 triliun rupiah. Setelah dihitung untuk PDB sektor industri
pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis
pertanian sesuai dengan cakupan Kementerian Pertanian, PDB atas
dasar harga konstan 2010 yang tercipta bertambah menjadi 1.375,1
triliun rupiah pada tahun 2010, meningkat pada tahun 2011 menjadi
1.487 triliun rupiah, naik kembali pada tahun 2012 menjadi 1.578,6
triliun rupiah, dan pada tahun 2013 menjadi 1.635,7 triliun rupiah dan
tahun 2014 meningkat menjadi 1.724,1 triliun rupiah.

Secara rinci

dapat di lihat pada Tabel 3.5.


Tabel 3.5. PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi
Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010-2014
No.

Uraian

I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

2010

PDB Atas Harga Konstan (Triliun Rp.)


2011
2012
2013*)

2014**)

754.4

780.6

816.3

847.8

879.2

a. Tanaman Pangan

253.3

250.8

263.1

268.3

268.9

b. Tanaman Hortikultura

110.4

120.1

117.4

118.2

123.2

c. Tanaman Perkebunan

268.2

281.5

301.0

319.5

338.2

d. Peternakan

108.4

113.6

119.2

125.3

132.1

14.1

14.6

15.5

16.5

16.9

II Sektor Industri Pengolahan (Kementan)

419.4

458.0

503.3

520.8

569.0

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

201.3

248.5

259.0

267.1

275.9

1,375.1

1,487.0

1,578.6

1,635.7

1,724.1

6,864.1

7,287.6

7,727.1

8,158.2

8,568.1

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan

PDB Menurut Cakupan Kementan


PDB Indonesia
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

26

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor


pertanian secara sempit pada tahun 2011 mencapai 3,47%, meningkat
pada tahun 2012 sebesar 4,58%, sementara pada tahun 2013 sampai
tahun 2014 meningkat melambat masing-masing sebesar 3,85% dan
3,71%. Laju pertumbuhan sub sektor tanaman pangan tahun 2014
sebesar 0,24%, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 4,19%, sub
sektor tanaman perkebunan mencapai 5,83%, sub sektor peternakan
mencapai 5,44% dan jasa pertanian dan perburuhan sebesar 2,58%
(Tabel 3.6).
Tabel 3.6. Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan 2010
menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%),
tahun 2011 - 2014
No.
I

II

Uraian

2011

Laju Pertumbuhan (%)


2012
2013*)

2014**)

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

3.47

4.58

3.85

3.71

a. Tanaman Pangan

-1.00

4.90

1.97

0.24

b. Tanaman Hortikultura

8.77

-2.21

0.67

4.19

c. Tanaman Perkebunan

4.94

6.95

6.15

5.83

d. Peternakan

4.80

4.97

5.08

5.44

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan

3.83

6.07

5.91

2.58

Sektor Industri Pengolahan (Kementan)

9.20

9.89

3.48

9.25

23.45

4.24

3.13

3.28

PDB Menurut Cakupan Kementan

8.14

6.16

3.62

5.41

PDB Indonesia

6.17

6.03

5.58

5.02

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

27

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir


pada tahun 2014 menunjukan peningkatan PDB pertanian on farm
mencapai 3,71%, sementara PDB industri pengolahan berbasis
pertanian mencapai 9,25% dan PDB sektor perdagangan berbasis
pertanian mencapai 3,28%. Perkembangan laju pertumbuhan PDB
sektor pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilihat pada Gambar 3.2.
(% )

40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00

5.00
0.00
Perdagangan Berbasis Pertanian

2011
23.45

2012
4.24

2013 *)
3.13

2014 **)
3.28

Industri Pengolahan Berbasis


Pertanian

9.20

9.89

3.48

9.25

Pertanian

3.47

4.58

3.85

3.71

Gambar 3.2. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir tahun
2010 - 2014

3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm)


3.3.1. Kontribusi PDB Sektor Pertanian on Farm
Kontribusi PDB sektor pertanian (on farm) secara luas terhadap
sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 - 2014 menunjukkan
sedikit terjadi penurunan, yaitu tahun 2010 berkontribusi sebesar

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

28

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

13,93% kemudian turun menjadi 13,51% tahun 2011, turun menjadi


13,37% pada tahun 2012, naik menjadi 13,39% pada tahun 2013 dan
turun menjadi

13,38%, sehingga kontribusi PDB sektor lainnya

meningkat (Gambar 3.3).

(%)

90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

Pertanian Sempit

2010
10.99

2011
10.63

2012
10.47

2013 *)
10.44

2014 **)
10.33

Pertanian Luas

13.93

13.51

13.37

13.39

13.38

Sektor Lainnya

86.07

86.49

86.63

86.61

86.62

Gambar

3.3.

Kontribusi sektor
tahun 2010 - 2014

pertanian

(on

farm)

terhadap

PDB

Indonesia,

Demikian pula bila dilihat kontribusi PDB sektor pertanian


sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 masing-masing berkontribusi sebesar 10,99% pada tahun 2010,
pada tahun 2011 menjadi 10,63%,
10,47%, dan

pada tahun 2012 menjadi

pada tahun 2013 hingga tahun 2014 masing-masing

sebesar 10,44% dan 10,33%.

Secara rinci dapat di lihat pada

Lampiran 2 & 3.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

29

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

(%)

14.00

12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00

0.00
Tan. Pangan

Tan.
Hortikultura

Tan.
Perkebunan

Peternakan

Pertanian
Sempit

Pertanian
Luas

1.58

Jasa
Pertanian
dan
Perburuhan
0.21

2010

3.69

1.61

3.91

2011

3.46

1.60

3.87

10.99

13.93

1.50

0.20

10.63

13.51

2012

3.55

1.45

2013 *)

3.75

1.52

0.20

10.47

13.37

3.49

2014 **)

3.26

1.44

3.76

1.55

0.20

10.44

13.39

1.51

3.77

1.58

0.19

10.33

13.38

Gambar 3.4. Kontribusi PDB sub sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia tahun
2010 - 2014

Bila dilihat pada Gambar 3.4. menunjukkan sub sektor


pertanian

yang

memiliki

kontribusi

tertinggi

adalah

tanaman

perkebunan mencapai 3,91% tahun 2010 melambat menjadi 3,87%


pada tahun 2011, pada tahun 2012 melambat mencapai 3,75%,
sementara pada tahun 2013 dan tahun 2014 sedikit meningkat
masing-masing menjadi 3,76% dan 3,77% terhadap PDB Indonesia.
Selanjutnya

disusul sub sektor tanaman pangan memberikan

kontribusi sebesar 3,69% pada tahun 2010, begitu juga di tahun 2011
hingga tahun 2014 masing-masing memberikan kontribusi sebesar
3,46%, 3,55%, 3,49% dan 3,26%, sub sektor hortikultura menduduki

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

30

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

peringkat ke tiga memberikan kontribusi masing-masing sebesar


1,61% (tahun 2010), 1,60 (tahun 2011), 1,45% (tahun 2012), 1,44%
(tahun 2013) dan 1,51% (tahun 2014), peringkat ke empat diduduki
oleh sektor peternakan dengan kontribusi sebesar 1,58% Tahun 2010
dan tahun 2014, kelima diduduki oleh sektor jasa pertanian dan
perburuhan memberikan kontribusi sebesar 0,19 % pada tahun 2014
sampai dengan 0,21% tahun 2010. Jika diperhatikan selama lima
tahun tersebut, peranan komoditas pertanian dalam penciptaan PDB
Indonesia menunjukkan persentase yang bergerak melambat (Gambar
3.4).
Komoditas padi terhadap pertanian sempit pada tahun 2014
berkontribuai

sebesar

22,86%,

komoditas

jagung

memberikan

kontribusi sebesar 4,80%, komoditas kedelai memberikan kontribusi


sebesar 0,56% dan palawija lainnya memberikan kontribusi sebesar
3,36%. Produksi padi memberikan andil terbesar di sub sektor
tanaman pangan, sehingga bila terjadi perubahan produksi atau harga
akan berpengaruh besar terhadap sub sektor tanaman pangan dan
pada akhirnya terhadap PDB Sektor Pertanian.

Secara lebih rinci

masing-masing nilai dan kontribusi sub sektor tanaman pangan dapat


dilihat pada Lampiran 5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

31

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

(%)
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
PDB Palawija Lainnya

2010
4.33

2011
3.39

2012
2.70

2013 *)
3.70

2014 **)
3.36

PDB Kedelai

0.62

0.57

0.54

0.47

0.56

PDB jagung

5.35

4.94

5.33

4.86

4.80

PDB Padi

23.28

23.65

25.31

24.36

22.86

Gambar 3.5. Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman pangan terhadap PDB
Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014

Peranan masing-masing komoditas/kelompok komoditas PDB


sub sektor Hortikultura terhadap PDB Indonesia tahun 2014, kelompok
komoditas sayur mampu berkontribusi sebesar 6,87%,

mencakup

komoditas bawang merah, cabai dan sayur lainnya yang memberikan


kontribusi masing-masing sebesar 0,62%, 1,38% dan 4,87%, disusul
PDB kelompok komoditas buah-buahan sebesar 7,78%. Sementara
kontribusi PDB sub sektor Hortikultura terhadap PDB pertanian sempit
untuk komoditas sayuran dan buah-buahan memberikan kontribusi
masing-masing sebesar 6,87% dan 7,78% (Gambar 3.6). Secara lebih
rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor hortikultura
dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

32

Analisis PDB Sektor Pertanian

(%)

2015

8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
-

PDB Horti Sayuran

2010
7.98

2011
7.19

2012
6.04

2013 *)
6.81

2014 **)
6.87

Bawang merah

1.06

0.49

0.48

0.53

0.62

Cabai

2.03

1.27

1.37

1.34

1.38

sayur lainnya

4.89

5.44

4.18

4.95

4.87

PDB Horti Buah

6.65

7.86

7.83

7.00

7.78

Gambar 3.6. Kontribusi PDB kelompok hortikultura terhadap PDB Pertanian


Sempit, tahun 2010 -2014

Selanjutnya perananan masing-masing komoditas pada sub


sektor perkebunan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB
Indonesia terbesar adalah komoditas kelapa sawit, menyumbangkan
sebesar 16,69% terhadap PDB Pertanian Sempit, disusul karet dan
penghasil getah lainnya sebesar 4,76%, kelapa sebesar 1,44%, tebu
dan tanaman pemanis lainnya sebesar 1,08% dan komoditas
perkebunan lainnya sebesar 10,30% (Gambar 3.7). Secara lebih rinci
masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor perkebunan dapat
dilihat dalam Lampiran 5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

33

Analisis PDB Sektor Pertanian


(%)

2015

20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
-

Tembakau

2010
0.59

2011
0.90

2012
1.04

2013 *)
0.61

2014 **)
0.58

Karet & Penghasil Getah Lainnya

5.36

4.57

3.94

4.54

4.76

Kelapa Sawit

18.17

17.04

17.58

17.22

16.69

Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

1.30

1.25

1.30

1.13

1.08

Kelapa

1.66

1.65

1.59

1.45

1.44

Kakao

0.23

0.19

0.17

0.16

0.17
0.83

Teh dan kopi

1.04

1.02

0.95

0.86

Cengkeh

0.61

0.45

0.64

0.68

0.70

Lainnya

6.58

9.38

8.63

9.36

10.30

Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan


terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014

Perananan masing-masing kelompok komoditas pada sub


sektor peternakan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB
Pertanian sempit terbesar adalah kelompok komoditas ternak besar
dan ternak kecil sebesar 6,55%, ternak unggas menyumbangkan
sebesar 6,35% terhadap PDB pertanian sempit, disusul kelompok susu
segar sebesar 2,44%, (Gambar 3.8). Secara lebih rinci masing-masing
nilai dan kontribusi PDB sub sektor peternakan terhadap pertanian
sempit dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

34

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

(%)
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
Susu Segar

2010
1.27

2011
1.77

2012
1.49

2013 *)
2.99

2014 **)
2.44

Ternak Unggas

5.40

5.58

5.91

6.03

6.35

Ternak Besar & Kecil

7.69

6.73

7.08

5.86

6.55

Gambar 3.8. Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB


Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014

3.3.2. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian on Farm


Pada PDB sektor pertanian on farm, bila dilihat selama 2010
sampai 2014, laju pertumbuhan PDB sub sektor pertanian secara
sempit atas dasar harga konstan 2010, menunjukkan pertumbuhan
yang positif, dimana laju pertumbuhan yang cukup tajam terjadi pada
tahun 2012 untuk tanaman perkebunan sebesar 6,95% dibandingkan
tahun sebelumnya, pada tahun 2013 sedikit melambat menjadi
6,15%,

sementara

pertumbuhan

pada

tanaman

tahun

pangan

2014
pada

menjadi
tahun

5,83%.

2011

Laju

mengalami

penurunan sebesar 1,00%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

35

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

2014 berfluktuatif dari 4,90% pada tahun 2012 menjadi 1,97% pada
tahun 2013, kembali melambat menjadi 0,24% pada tahun 2014.
Laju pertumbuhan sub sektor hortikultura pada tahun 2011
mencapai 8,77%, pada tahun 2012 turun sebesar 2,21%, kembali
meningkat sebesar 0,67% pada tahun 2013, meningkat lagi pada
tahun 2014 sebesar 4,19%.
Begitu juga dengan laju pertumbuhan sub sektor peternakan
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2011
mencapai 4,80%, naik menjadi 4,97% pada tahun 2012, meningkat
menjadi 5,08% pada tahun 2013 dan naik kembali menjadi 5,44%
pada tahun 2014.
Sementara laju pertumbuhan pada sektor jasa pertanian dan
perburuhan berfluktuatif, pada tahun 2011 sebesar 3,83% menjadi
2,58% pada tahun 2014 (Gambar 3.9).

10.00
8.77
8.00

6.95
6.15

6.00

4.94

4.90

6.07

5.83

4.19

4.80

5.08
4.97 5.44

5.91
4.59
4.58
4.20
3.95
3.85
4.18
3.71

3.83

4.00

6.53
6.26
5.79
5.15

3.47
2.58

1.97
2.00
-1.00

0.24

0.67

Tanaman
Pangan

Hortikultura

Perkebunan

Peternakan

Jasa Pertanian
& Perburuhan

Pertanian
sempit

Pertanian
Luas

PDB Indonesia

-2.00

-2.21
-4.00
2011

2012

2013

2014

Gambar 3.9 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga
konstan 2010, tahun 2011 2014

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

36

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor
tanaman Pangan menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan
padi pada tahun 2011 menurun sebesar 1,07%, kembali meningkat
pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 masing-masing sebesar
5,02% dan 3,22%, kembali turun pada tahun 2014 sebesar 0,61%.
Sementara jagung meningkat cukup tajam mencapai 9,88%
pada tahun 2012, sementara pada tahun 2011 dan tahun 2013
mengalami penurunan sebesar 3,73% dan 4,51%, kembali naik pada
tahun 2014 sebesar 2,68%.
Laju pertumbuhan komoditas kedelai terbesar terjadi pada
tahun 2014 mencapai 22,44%, sementara pada tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 mengalami penurunan masing-masing sebesar
6,15%, 0,96%, 7,49%, begitu juga dengan kelompok palawija lainnya
berfluktuatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (Gambar
3.10). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok
komoditas pada PDB sub sektor tanaman bahan makanan dapat dilihat
dalam Lampiran 8.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

37

Analisis PDB Sektor Pertanian

(%)

2015

25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-5.00
-10.00

PDB Padi

2011
-1.07

2012
5.02

2013 *)
3.22

2014 **)
-0.61

PDB jagung

-3.73

9.88

-4.51

2.68

PDB Kedelai

-6.15

-0.96

-7.49

22.44

PDB Palawija Lainnya

3.47

-0.66

4.66

-0.56

Gambar 3.10. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Pangan/komoditas atas harga
konstan 2010, tahun 2011 - 2014

Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor
hortikultura

menunjukkan

fluktuatif,

dimana

laju

pertumbuhan

kelompok hortikultura sayuran pada tahun 2011 menurun sebesar


45,39%, kembali meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun
2014 masing-masing sebesar 6,62%, 3,86% dan 6,34%
Komoditas bawang merah meningkat cukup tajam mencapai
22,08% pada tahun 2014, cabai merah tahun 2014 meningkat sebesar
8,61%, kelompok sayur lainnya pada tahun 2014 menurun sebesar
0,41% dan kelompok buah-buahan meningkat pada tahun 2014
sebesar 3,52% (Gambar 3.11). Secara lebih rinci laju pertumbuhan
masing-masing kelompok/komoditas pada PDB sub sektor tanaman
hortiklutura dapat dilihat dalam Lampiran 8.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

38

Analisis PDB Sektor Pertanian

(%)

2015

60.00
40.00
20.00
-

-20.00
-40.00
-60.00
PDB Horti Sayuran

2011
-45.39

2012
6.62

2013 *)
3.86

2014 **)
6.34

Bawang merah

-54.15

7.96

4.83

22.08

Cabai

-39.90

11.70

4.21

8.61

Sayur lainnya

-45.97

2.52

3.28

-0.41

PDB Horti Buah

48.26

-4.58

-0.29

3.52

Gambar 3.11. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Hortikultura atas harga konstan
2010, tahun 2011 - 2014

Sementara itu laju pertumbuhan masing-masing komoditas


pada sub sektor perkebunan tahun 2011 sampai 2013 berfluktuatif,
sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan, dengan peningkatan
terbesar terjadi pada tanaman kelapa sawit sebesar 5,62%, sementara
peningkatan terbesar pada tahun 2013 terjadi pada tanaman karet
dan penghasil getah lainnya mencapai 7,48% dan pada tahun 2012
terjadi peningkatan terbesar pada komoditas cengkeh mencapai
38,26%, sementara pada tahun 2011 terbesar terjadi pada komoditas
tembakau mencapai 58,11%. Sedangkan penurunan terbesar pada
periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terjadi pada
komoditas cengkeh mencapai 26,57% di tahun 2011 (Gambar 3.12).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

39

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing komoditas


penyusun PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 8.

(%)

60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
(10.00)
(20.00)
(30.00)
(40.00)

Tembakau

2011
58.11

2012
21.58

2013 *)
(36.95)

2014 **)
1.10

Karet & Penghasil Getah Lainnya

9.34

0.74

7.48

(2.61)

Kelapa Sawit

5.18

12.64

6.79

5.62

Tebu dan Tan. Pemanis Lainnya

(0.97)

14.28

(1.57)

3.19

Kelapa

0.24

0.49

(4.34)

(0.66)

Tan. Kakao

(15.00)

3.97

(2.65)

(1.60)

Teh dan kopi

(6.43)

6.05

(1.85)

0.92

Cengkeh

(26.57)

38.26

9.82

0.80

3.73

(7.26)

16.21

17.48

Perkebunan Lainnya

Gambar 3.12. Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas harga


konstan 2010, Tahun 2011 - 2014

Laju pertumbuhan masing-masing PDB kelompok komoditas


pada sub sektor peternakan menunjukan peningkatan. Sementara laju
pertumbuhan terbesar terjadi pada susu segar tahun 2013 sebesar
96,86%. Sementara laju pertumbuhan sub sektor peternakan pada
tahun 2014 ternak besar dan kecil memiliki laju pertumbuhan sebesar
13,32% dan laju pertumbuhan ternak unggas mencapai 8,63%%,
sementara penurunan terjadi pada kelompok susu segar sebesar
14,17% pada tahun 2014 (Gambar 3.13).

Secara lebih rinci laju

pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada PDB sub


sektor peternakan dapat dilihat dalam Lampiran 8.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

40

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

(%)
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00

(20.00)
2011
(3.47)

2012
7.60

2013 *)
(17.44)

2014 **)
13.32

Ternak Unggas

6.82

5.67

6.48

8.63

Susu Segar

42.42

(6.72)

96.86

(14.17)

Ternak Besar & kecil

Gambar 3.13. Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas peternakan atas harga
konstan, tahun 2011 2014

3.4
3.4.1.

PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian


PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
Atas Harga Berlaku
PDB sektor Industri pengolahan cakupan Kementerian Pertanian

disebut sebagai PDB industri pengolahan berbasis pertanian. Industri


tersebut terbagi lagi menjadi sub industri pengolahan dengan rincian
seperti berikut ini :
1.

Industri makanan dan minuman

2.

Industri pengolahan tembakau

3.

Industri tekstil dan pakaian jadi

4.

Industri kimia farmasi dan obat tradisional

5.

Industri karet, barang dari karet dan plastik

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

41

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Selama periode tahun 2010 - 2014 baik PDB industri pengolahan


maupun PDB industri pengolahan berbasis pertanian mengalami
kenaikan. Nominal PDB industri pengolahan atas dasar harga berlaku
pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 triliun rupiah meningkat menjadi
2.215,75

triliun rupiah pada tahun 2014. Hal ini juga terjadi pada

industri pengolahan berbasis pertanian meningkat dari 431,63 triliun


rupiah pada tahun 2010 menjadi 660,34 triliun rupiah pada tahun
2014 (Tabel 3.7).
Tabel 3.7. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar
harga berlaku, tahun 2010 - 2014
Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA

PDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.)


2010
2011
2012
2013*)
360,443 410,387 457,773 489,742
346,639 396,003 439,385 470,705

2014**)
560,620
539,262

67,249

71,735

79,340

82,203

95,509

64,674

69,221

76,153

79,007

91,870

96,307 108,192 116,558 129,627


138,758
112
125
116
134
152
114,332 124,717 143,460 156,690
179,340
12,754
13,516
16,381
17,883
20,097
66,763
72,006
76,425
76,157
79,926
7,448
7,803
8,726
8,692
8,956
1,512,761 1,704,251 1,848,151 1,998,694 2,215,754
431,627 486,668 540,760 576,422
660,337
6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa sektor industri pengolahan


berbasis pertanian pada kelompok industri makanan dan minuman

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

42

Analisis PDB Sektor Pertanian

menduduki peringkat terbesar.

2015
Peringkat kedua adalah industri

pengolahan tembakau, sementara industri kimia farmasi dan obat


tradisional berada pada peringkat ketiga. Peringkat berikutnya adalah
industri karet, barang dari karet dan plastik dan terakhir industri
karung goni dan kapuk. Kelompok industri makanan dan minuman
berbasis pertanian meningkat dari 346,64 trilyun rupiah pada tahun
2010 menjadi 539,26 trilyun rupiah pada tahun 2014.

Kelompok

industri pengolahan tembakau berbasis pertanian meningkat dari


64,67 trilyun rupiah pada tahun 2010 menjadi 91,87 trilyun rupiah
pada tahun 2014.
Tabel 3.8. Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian
terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 -2014
Uraian

2010
5.25
5.05
96.17
0.98
0.94
96.17
1.40
0.002
0.12
1.67
0.19
11.16
0.97
0.11
11.16
22.04
6.29
100.00

Ind. Makanan dan Minuman


Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya 1)
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1)
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1)
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1)
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1)
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
1) Terhadap total masing-masing kelompok

Kontribusi (%)
2011
2012 2013*) 2014**)
5.24
5.31
5.14
5.32
5.06
5.10
4.94
5.12
96.49
95.98
96.11
96.19
0.92
0.92
0.86
0.91
0.88
0.88
0.83
0.87
96.49
95.98
96.11
96.19
1.38
1.35
1.36
1.32
0.002
0.001
0.001
0.001
0.12
0.10
0.10
0.11
1.59
1.67
1.65
1.70
0.17
0.19
0.19
0.19
10.84
11.42
11.41
11.21
0.92
0.89
0.80
0.76
0.10
0.10
0.09
0.08
10.84
11.42
11.41
11.21
21.76
21.45
20.98
21.02
6.21
6.28
6.05
6.26
100.00 100.00 100.00 100.00

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

43

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Dari sisi persentase kontribusi menurut kelompok industrinya,


dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Kontribusi tertinggi adalah kelompok

industri makanan dan minuman dengan kontribusi berfluktuasi


cenderung meningkat terhadap PDB Indonesia. Pada peringkat ke-2
adalah industri kimia farmasi dan obat tradisional, sementara industri
tekstil, barang dari kulit dan alas kaki menempati peringkat ke-3. Jika
dilihat industri pengolahan yang berbasis pertanian, kontribusi
tertinggi adalah industri makanan dan minuman, diikuti peringkat
kedua yaitu industri pengolahan tembakau.
Perkembangan kontribusi sektor industri pengolahan berbasis
pertanian terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010
2014 sedikit berfluktuasi.

Kontribusi

sektor industri pengolahan

berbasis pertanian pada tahun 2010 sebesar 6,29% menurun menjadi


6,21% pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 6,28% pada
tahun 2012. Pada tahun 2014 kontribusi industri pengolahan berbasis
pertanian adalah sebesar 6,26% dari total PDB Indonesia. Demikian
pula industri pengolahan secara umum menunjukkan kontribusi yang
berfluktuatif setiap tahunnya (Gambar 3.14).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

44

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

(%)
25.00

22.04

21.76

21.45

21.02

20.98

20.00

15.00

10.00
6.29

6.28

6.21

6.26

6.05

5.00

2010

2011

PDB Industri Pengolahan

Gambar 3.14

2012

2013*)

2014**)

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

Kontribusi sektor industri pengolahan dan industri pengolahan


berbasis petanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2014

Jika dilihat dari total PDB dalam kelompoknya, kelompok


industri pengolahan berbasis pertanian untuk makanan dan minuman
serta pengolahan tembakau memiliki proporsi terbesar terhadap total
industri kelompoknya yaitu diatas 95%. Sementara pada kelompok
industri pengolahan berbasis pertanian untuk karet, barang dari karet
dan plastik menunjukkan kontribusi yang cukup kecil hanya berkisar
0,08% sd. 0,11% saja (Tabel 3.8).
Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian
masih relatif landai.
masih

memiliki

Pengembangan

Sektor industri pengolahan berbasis pertanian

potensi
sektor

yang

industri

besar
ini

untuk

diharapkan

dikembangkan.
meningkatkan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

45

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

kontribusinya terhadap PDB dan pada akhirnya dapat berperan


semakin kuat dalam perekonomian Indonesia.
Kontribusi PDB sektor industri berbasis pertanian untuk industri
makanan, minuman dan tembakau terhadap total PDB Indonesia
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, kecuali sedikit menurun
pada tahun 2013. Tahun 2010 kontribusinya sekitar 5,05% meningkat
menjadi 5,10% di tahun 2012, menurun menjadi 4,94% di tahun 2013
dan kembali meningkat menjadi 5,12% di tahun 2014. Industri kimia
farmasi dan obat tradisional yang berbasis pertanian berkontribusi
0,19% terhadap total PDB Indonesia dan relatif stabil.

Sementara

industri karung goni dan kapuk berkontribusi paling rendah terhadap


total PDB Indonesia, yaitu hanya sekitar 0,002% saja (Gambar 3.15).

(%)

5.05

5.10

5.06

5.12

4.94

5.00
4.00
3.00
2.00
0.94
1.00

0.88

0.88

0.83

0.87

0.19
0.0016 0.11

0.17
0.0016 0.10

0.19
0.0013 0.10

0.19
0.0014 0.09

0.19
0.0014 0.08

2010

2011

2012

2013

2014

0.00

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian

Industri Karung Goni dan Kapuk

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian

Gambar 3.15 Kontribusi kelompok industri pengolahan berbasis pertanian


terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2014

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

46

Analisis PDB Sektor Pertanian

3.4.2.

2015

PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian


Atas Harga Konstan
Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010 - 2014 mengalami

kenaikan,

hal

ini

ditunjukkan

adanya

kenaikan

PDB

Industri

pengolahan yang diikuti pula oleh industri pengolahan berbasis


pertanian berdasarkan harga konstan. Nilai PDB industri pengolahan
atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 trilyun
rupiah meningkat menjadi 1.856,31 triliun rupiah pada tahun 2014.
Hal ini juga terjadi pula pada industri pengolahan berbasis pertanian
berdasarkan atas dasar harga konstan meningkat dari 419,40 triliun
rupiah pada tahun 2010 menjadi 568,99 triliun rupiah pada tahun
2014 (Tabel 3.9).
Tabel 3.9. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar
harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014
Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara

2010
360,443
339,472

PDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.)


2011
2012
2013*)
400,004
441,342 459,283
377,842
415,013 432,088

67,249
63,337

67,097
63,379

96,307
45
114,332
10,445
66,763
6,099
1,512,761
419,398
6,864,133

102,561
48
124,231
10,799
68,153
5,924
1,607,452
457,993
7,287,635

73,011
68,656

2014**)
503,091
473,855

72,814
68,503

79,259
74,653

108,754 115,913
53
56
140,102 147,249
12,843
13,539
73,307
71,946
6,720
6,615
1,697,787 1,774,097
503,286 520,800
7,727,083 8,158,194

117,682
56
152,973
13,840
72,777
6,585
1,856,311
568,988
8,568,116

**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

47

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Berdasarkan harga konstan 2010, laju pertumbuhan PDB sektor


industri pengolahan berbasis pertanian tahun 2011 meningkat sebesar
9,2%, kemudian melambat secara signifikan pada tahun 2013 menjadi
3,48%. Pada tahun 2014 kembali meningkat 9,25% (Tabel 3.10).
Tabel 3.10. Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis
pertanian, tahun 2011 -2014

Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara

Laju Pertumbuhan (%)


2011
2012
2013*) 2014**)
10.98
10.33
4.07
9.54
11.30
9.84
4.11
9.67
-0.23
0.07

8.82
8.33

-0.27
-0.22

8.85
8.98

6.49
7.66
8.66
3.39
2.08
-2.87
6.26
9.20
6.17

6.04
10.28
12.78
18.93
7.56
13.43
5.62
9.89
6.03

6.58
5.55
5.10
5.41
-1.86
-1.56
4.49
3.48
5.58

1.53
-0.27
3.89
2.23
1.16
-0.46
4.63
9.25
5.02

**) Angka sangat sementara

Secara umum, rata-rata laju pertumbuhan kelompok industri


pengolahan berbasis pertanian mengalami kenaikan pada periode
2010 2014, walaupun terjadi pelambatan pada tahun-tahun tertentu

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

48

Analisis PDB Sektor Pertanian

jika dilihat setiap tahunnya.

2015
Tahun 2013 terlihat merupakan tahun

dimana laju pertumbuhan setiap kelompok industri pengolahan


berbasis pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih lambat
dibandingkan tahun lainnya. Sebaliknya tahun 2012 merupakan tahun
dengan laju pertumbuhan yang cenderung paling baik untuk semua
kelompok industri.
Kelompok industri makanan dan minuman berbasis pertanian
tahun 2010 - 2014 laju pertumbuhannya meningkat yaitu 11,3% pada
tahun 2010, kembali melambat menjadi 9,84% pada tahun 2011 dan
menjadi 4,11% di tahun 2013. Pada tahun 2014 laju pertumbuhannya
meningkat menjadi 9,67%.

Pada kelompok industri pengolahan

tembakau tercatat pada tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi


0,07%, sementara tahun 2014 laju pertumbuhan kembali meningkat
8,98%. (Gambar 3.15).
Industri karung goni mengalami pelambatan laju cukup
dominan, dimana tahun 2012 pertumbuhannya sebesar 10,28%, pada
tahun 2014 justru menurun 0,27%. Sementara industri kimia farmasi
dan obat tradisional berbasis pertanian merupakan kelompok industri
yang selalu mengalami laju pertumbuhan yang meningkat walaupun
peningkatannya mengalami sedikit pelambatan dari tahun ke tahunnya
pada periode 2010 2014.

Sebaliknya industri karet, barang dari

karet dan plastik yang berbasis pertanian merupakan kelompok


industri yang lebih sering mengalami laju penurunan dalam periode
waktu yang sama. Secara rata-rata selama 4 tahun terakhir kelompok
industri ini mengalami laju pertumbuhan paling rendah dibandingkan
kelompok industri lainnya (Gambar 3.16).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

49

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

(%)
18.93

20.00

13.43

15.00
11.30

10.28

9.84
10.00

9.67 8.98

8.33

7.66

5.55 5.41
4.11

3.39

5.00

2.23

0.07

0.00
2011

2012

-0.22
2013*)

-1.56

-0.27
2014**)

-0.46

-2.87
-5.00
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian

Industri Karung Goni dan Kapuk

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian

Gambar 3.16. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian
atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 2014

3.5

PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian

3.5.1 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga


berlaku
Pada periode tahun 2010 - 2014 PDB sektor perdagangan besar
dan eceran berbasis pertanian secara nominal (berdasarkan harga
berlaku) sebesar 291,18 triliun rupiah pada tahun 2010 dan terus
meningkat menjadi 394.22 triliun rupiah pada tahun 2014. Sektor
tersebut mencakup perdagangan besar dan eceran komoditas
pertanian (berbasis pertanian), yaitu komoditas tanaman pangan,
hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

50

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

serta perdagangan komoditas hasil industri pengolahan berbasis


komoditi pertanian yang masing-masing mengalami peningkatan PDB
selama tahun 2010-2014 (Tabel 3.11).
Tabel 3.11. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga
berlaku, 2010-2014
PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rp.)

Uraian

2010

Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian

2011

2012

2013 *)

2014 **)

291.2

316.0

338.6

371.4

394.2

PBE Tanaman Pangan

25.1

26.3

28.3

30.6

33.1

PBE Hortikultura

55.1

61.4

65.2

71.1

75.6

7.6

9.2

9.7

10.5

11.1

34.1

37.3

40.4

45.0

46.9

169.3

181.7

195.0

214.1

227.5

741.8

857.1

909.8

1,001.3

1,121.4

6,864.1

7,831.7

8,615.7

9,524.7

10,542.7

PBE Tanaman Perkebunan


PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya
PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian
PDB Perdagangan Besar dan Eceran
PDB INDONESIA
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : * ) Angka Sementara
** ) Angka Sangat Sementara

Perkembangan

perdagangan

besar

dan

eceran

berbasis

pertanian menunjukkan bahwa sub sektor perdagangan industri


pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai PDB
terbesar, diikuti kemudian perdagangan sub sektor hortikultura, sub
sektor peternakan dan hasil-hasilnya, sub sector tanaman pangan
serta sub sektor tanaman perkebunan. Pada tahun 2010, PDB
Perdagangan besar dan eceran sub sektor perdagangan industri

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

51

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai sebesar


169,3 triliun rupiah dan terus meningkat menjadi 227,5 triliun rupiah
pada tahun 2014.

(%)
25.00

20.00
15.00

10.00
5.00
0.00
PBE Tanaman
Pangan

PBE
Hortikultura

PBE Tanaman
Perkebunan

PBE Peternakan
dan Hasil-hasilnya

2010

3.39

7.43

1.02

4.60

PBE Ind.
Pengolahan
Berbasis Komoditi
Pertanian
22.82

2011

3.07

7.16

1.08

4.35

21.20

2012

3.11

7.16

1.07

4.44

21.43

2013

3.06

7.10

1.05

4.50

21.38

2014

2.95

6.75

0.99

4.18

20.29

Gambar 3.17. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis
pertanian terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran, tahun 2010- 2014

Jika dilihat kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan


eceran, sub sektor

perdagangan

industri

pengolahan

berbasis

pertanian tersebut pada periode 2010 sd 2014 memberikan kontribusi


masing-masing 39,25%, 36,87%, 37,21%, 37,09% dan 35,16%. Sub
sektor perdagangan hortikultura memberikan kontribusi pada tahun
2010 sebesar 7,43% dan terus mengalami penurunan pada tahun
2014 menjadi sebesar 6,75%.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

52

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Sementara sub sektor perdagangan peternakan dan hasilhasilnya, tanaman pangan dan tanaman perkebunan memberikan
kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran pada tahun
2010 sd 2014 hanya di bawah 4%. Bahkan pada sub sector
perkebunan tahun 2014, kontribusinya sangat kecil yaitu sebesar
0,99% (Gambar 3.18).

2.95
6.75

20.29
4.18

0.99
PBE Tanaman Pangan
PBE Hortikultura
PBE Tanaman Perkebunan

PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya


PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian

Gambar 3.18. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE)
masing-masing kelompok terhadap PDB sektor Perdagangan
Besar Eceran, tahun 2014

Pada tahun 2014 kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan


eceran (PBE) terbesar pada kontribusi sektor perdagangan industri
pengolahan mencapai 20,29%, peringkat kedua diduduki oleh sektor
hortikultura sebesar 6,75%, selanjutnya peringkat ketiga diduduki oleh
sektor perdagangan peternakan dan hasil-hasilnya mencapai 4,18%,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

53

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

peringkat yang keempat adalah sektor perdagangan tanaman pangan


sebesar 2,95% dan kontribusi terkecil di sektor perdagangan tanaman
perkebunan sebesar 0,99%, secara rinci dapat dilihat pada Gambar
3.20 dan Lampiran 14.
3.5.2 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga
Konstan
Kinerja riil untuk sektor perdagangan besar dan eceran
diketahui dari nilai PDB atas dasar konstan 2010.

Secara umum

kinerja sektor perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian


cukup baik, yang diindikasikan dengan peningkatan nilai PDB
perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian dari 201,3 triliun
rupiah pada tahun 2010 meningkat menjadi 283,0 triliun rupiah pada
tahun 2014 (Tabel 3.12).
Tabel 3.12. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga
Konstan 2010, Tahun 2010 - 2014
Uraian
Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian

PDB Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rp.)


2010

2011

2012

2013 *)

2014 **)

201.3

248.5

259.0

267.1

283.0

PBE Tanaman Pangan

15.0

16.5

17.6

18.0

19.4

PBE Hortikultura

31.9

40.7

42.7

42.9

45.5

7.0

8.7

9.0

9.3

9.8

21.4

26.0

27.6

27.8

29.6

125.9

156.6

162.0

169.2

178.6

741.8

822.3

864.5

899.9

943.2

6,864.1

7,287.6

7,727.1

8,158.2

8,568.1

PBE Tanaman Perkebunan


PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya
PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian
PDB Perdagangan Besar dan Eceran
PDB INDONESIA
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Keterangan : * ) Angka Sementara
** ) Angka Sangat Sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

54

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Perkembangan kinerja riil sektor perdagangan besar dan kecil


berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010 dari sisi nilai PDB
secara jelas dapat dilihat pada Gambar 3.19.

(%)
30.00
25.00
20.00
15.00

10.00
5.00
0.00
PBE Tanaman Pangan

2011
10.11

2012
6.97

2013
1.93

2014
7.86

PBE Hortikultura

27.45

4.96

0.44

6.08

PBE Tanaman Perkebunan

24.10

3.68

2.61

6.21

PBE Peternakan

21.27

6.10

0.74

6.51

PBE Ind. Pengolahan

24.35

3.48

4.40

5.59

Gambar 3.19. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE)
atas dasar harga konstan 2010, Tahun 2011 2014

Dukungan untuk perbaikan kinerja sektor perdagangan besar


dan eceran berasal dari 5 sub sektor, yaitu perdagangan besar dan
eceran

komoditas

tanaman

pangan,

hortikultura,

tanaman

perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, serta hasil industri


pengolahan berbasis pertanian.

Dari kelima sub sektor tersebut,

pertumbuhan positif tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh sub sektor
perdagangan besar dan eceran sektor Tanaman Pangan sebesar
7,86% terhadap tahun sebelumnya. Begitu juga pada tahun 2014 laju

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

55

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

pertumbuhan pada kelompok perdagangan besar dan eceran sektor


tanaman hortikultura mencapai 6,08%, perdagangan besar dan eceran
sektor tanaman perkebunan mencapai 6,21%, %, perdagangan besar
dan eceran sektor peternakan mencapai 6,51%, perdagangan besar
dan eceran sektor Industri pengolahan mencapai 5,59%, secara rinci
dapat di lihat pada Gambar 3.21 serta Lampiran 16.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

56

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada BAB III diatas dapat disimpulkan bahwa :


1)

Mulai tahun 2015 BPS telah mempublikasi PDB dengan tahun


dasar 2010, dimana cakupan lapangan usaha (sektor ekonomi)
yang disajikan terjadi perubahan dari 9 lapangan usaha pada
tahun dasar 2000 menjadi 17 lapangan usaha, dengan penyajian
data dimulai tahun 2010 sampai dengan sekarang.

2)

Kegiatan penyusunan data PDB tahun 2015 telah dilaksanakan


dengan baik dan dihasilkan data PDB sektor pertanian yang lebih
rinci tahun 2010 2014 serta memperoleh respon positif dari
Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian karena dinilai mampu
memberikan informasi terkait penilaian kinerja masing-masing
sektor pertanian. Selama lima tahun tersebut, peranan komoditas
pertanian

dalam

penciptaan

PDB

Indonesia

menunjukkan

persentase yang bergerak makin meningkat.


3)

Penyempurnaan Pengelolaan PDB sektor pertanian (termasuk


industri pengolahan dan perdagangan berbasis pertanian) dari
hulu sampai hilir memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia
sebesar 21,52 persen pada tahun 2011 turun menjadi 20,33
persen pada tahun 2014. Kontribusi tertinggi tahun 2014 adalah
kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) sebesar
10,33 persen terhadap PDB Indonesia, disusul sektor industri
pengolahan berbasis pertanian sebesar 6,26 persen dan sektor

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

57

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian sebesar 3,74


persen.
4)

Sementara itu rincian kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on

farm) pada tahun 2014 yang terbesar adalah tanaman pangan


mencapai 3,26 persen, sub sektor hortikultura 1,51 persen,
disusul sektor perkebunan 3,77 persen, sektor peternakan
sebesar 1,58 persen dan sektor jasa pertanian dan perburuhan
memberikan kontribusi 0,19 persen terhadap PDB Indonesia.
5)

Laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok


komoditas dalam lingkup Pertanian menghasilkan pertumbuhan
positif selama tahun 2011 sampai tahun 2014, begitu juga
dengan industri makanan, minuman dan tembakau, industri
tekstil, barang dar kulit dan alas kaki, industri pupuk, kimia dan
barang dari karet serta kelompok perdagangan besar dan eceran
berbasis pertanian pada periode yang sama memberikan
pertumbuhan posiitiif.

6)

PDB industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2014


memberikan kontribusi 6,26 persen terhadap PDB Indonesia,
sementara

PDB

industri

pengolahan

berbasis

pertanian

memberikan kontribusi 21,02 persen terhadap PDB industri


Pengolahan.
7)

PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada


tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 3,74 persen terhadap
PDB Indonesia, sementara PDB perdagangan besar dan eceran
berbasis pertanian memberikan kontribusi sebesar 35,16 persen
terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran Indonesia.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

58

Analisis PDB Sektor Pertanian

Lampiran 1.

Kategori/
kode

2015

Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut


Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009
yang digunakan pada PDB sektor Pertanian
DESKRIPSI

01120
01111
01112
01113
01114
01115
01119
01135

PERTANIAN TANAMAN PANGAN


Pertanian Padi
Pertanian Tanaman Jagung
Pertanian Tanaman Gandum
Pertanian Tanaman Kedelai
Pertanian Tanaman Kacang Tanah
Pertanian Tanaman Kacang Hijau
Pertanian Tanaman Serelia lannya, Kacang-kacangan dan biji-bijain penghasil minyak lainnya
Pertanian Tanaman Umbi-umbian palawija

01116
01131
01133
01134
01136
01139
01253
01283
01132
01210
01220
01230
01240
01251
01259
01193
01194
01301
01302
01299
01285
01286

PERTANIAN TANAMAN HORTIKULTURA


Pertanian Tanaman Kacang-kacangan hortikultura
Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Daun
Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Buah
Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Umbi
Pertanian Tanaman Jamur
Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Lainnya
Perkebunan Tanaman Sayuran Tahunan
Perkebunan Cabai
Pertanian Tanaman Hortikultura Buah
Perkebunan buah anggur
Perkebunan buah-buahan tropis
Perkebunan buah jeruk
Perkebunan buah apel dan buah batu (pome and stone fruits)
Perkebunan Buah Beri
Perkebunan Tanaman Buah Semak Lainnya
Pertanian Tanaman Bunga
Pembibitan Tanaman Bunga
Pertanian Tanaman Hias Bukan Tanaman Bunga
Pengembangbiakkan Tanaman Hias
Perkebunan Cemara dan Tanaman Tahunan Lainnya
Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Rimpang
Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Non Rimpang

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

59

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1
Kategori/
kode

DESKRIPSI

01117
01118
01137
01140
01150
01160
01191
01192
01252
01260
01261
01262
01270
01281
01282
01284
01289
01291

PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN


Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Minyak Makan
Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Bukan Minyak Makan
Pertanian Tanaman Bit Gula dan Tanaman Pemanis Bukan Tebu
Perkebunan Tebu
Perkebunan Tembakau
Pertanian Tanaman Berserat
Pertanian Tanaman Rumput-rumputan da Tanaman Pakan Ternak
Pembibitan Bit (Bukan Bit Gula) dan Bibit Tanaman Pakan Ternak
Perkeunan Tanaman Buah Biji Kacang-kacangan
Perkebunan Tanaman Buah-buahan Penghasil Minyak (OLEAGINOUS)
Perkebunan Buah Kelapa
Perkebunan Buah Kelapa Sawit
Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman
Perkebunan Lada
Perkebunan Cengkeh
Perkebunan Tanaman Aromatik/Penyegar
Perkebunan Tanaman Rempah-rempah, aromatik/penyegar , narkotik dan obat lainnya
Perkebunan Karet dan Tanaman Penghasil Getah Lainnya

01411
01413
01420
01441
01442
01450
01461
01462
01463
01464
01465
01466
01467
01469

PETERNAKAN
Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong
Pembibitan dan Budidaya Kerbau Potong
Peternakan Kuda dan Sejenisnya
Pembibitan dan Budidaya Domba
Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong
Peternakan Babi
Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Pedaging
Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Petelur
Pembibitan dan Budidaya Ayam Buras
Pembibitan dan Budidaya Itik
Pembibitan dan Budidaya Itik Manila
Pembibitan dan Budidaya Burung Puyuh
Pembibitan dan Budidaya Burung Merpati
Pembibitan dan Budidaya Ternak Unggas Lainnya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

60

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1

Kategori/
kode
01491
01492
01493
01494
01499
01412
01414
01443

DESKRIPSI

01611
01612
01613
01614
01619
01621
01622
01623
01629
01630
01640

Pembibitan dan Budidaya Burung Unta


Pengusahaan Kokon/Kepompomg Ulat Sutera
Pembibitan dan Budidaya Lebah
Pembibitan dan Budidaya Rusa
Pembibitan dan Budidaya Aneka Ternak Lainnya
Pembibitan dan Budidaya Sapi Perah
Pembibitan dan Budidaya Kerbau Perah
Pembibitan dan Budidaya Kambing Perah
Jasa Pertanian dan Perburuhan
Jasa Pengolahan Lahan
Jasa Pemupukan, Penamanan Bibit/Benih dan Pengendalian Jasad Pengganggu
Jasa Pemanenan
Jasa penyemprotan dan Penyerbukan melalui udara
Jasa Penunjang Pertanian lainnya
Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak
Jasa Pemacekan Ternak
Jasa Penetasan Telur
Jasa Penunjang Peternakan Lainnya
Jasa Pasca Panen
Pemilihan Bibit Tanaman untuk Pengembangbiakkan

C
10
101
10110
10120
10130

INDUSTRI PENGOLAHAN
INDUSTRI MAKANAN
Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging
Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas
Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas
Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

61

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1
KATEGORI/
KODE

DESKRIPSI

C
10
101
10110
10120
10130

INDUSTRI PENGOLAHAN
INDUSTRI MAKANAN
Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging
Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas
Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas
Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas

103
1031

Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran


Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran denganm cara diasinkan, dilumatkan , dikeringkan dan dibekukan

10311
10312
10313
10314

Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan dan Sayuran


Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran
Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran
Industri Pembekuan Buah-buahan dan Sayuran

10320
10330
10391
10392
10399

Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran dalam Kaleng


Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran
Idustri Tempe Kedelai
Industri Tahu kedelai
Industri Pengolahan dan pengawetan lainnya Buah-buahan dan Sayuran

104
10411
10412
10413
10421
10422
10423
10424
10431
10432
10490

Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani


Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani
Industri Margarin
Industri Minyak Goreng Bukan Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit
Industri Kopra
Industri Minyak Makan Kelapa
Industri Minyak Goreng Kelapa
Industri Tepung dan Pelet Kelapa
Industri Minyak Makan Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)
Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit
Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya

105
10510
10520
10531
10590

Industri Pengolahan Susu, Produk dari Susu dan Es Krim


Industri Pengolahan Susu dan Krim
Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental
Industri Pengolahan Es Krim
Industri Pengolahan Produk dari Susu Lainnya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

62

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1
KATEGORI/
KODE

DESKRIPSI

106

Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pati

1061

Industri Penggilingan, Pengupasan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian (Bukan beras dan jagung)

10611
10612
10613
10614
10615
10616
10617

Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian


Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Sortasi Kopi
Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Pengeringan Kakao
Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao
Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan
Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma)
Industri Tepung Terigu

10618

Industri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya

10621
10622
10623
10629

Industri Pati Ubi Kayu


Industri berbagai macam Pati Palma
Industri Glukosa dan Sejenisnya
Industri Pati Lainnya

10631
10632
10633
10634

Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras


Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung
Industri Tepung Beras dan Tepung Jagung
Industri Pati Beras dan Jagung

107
10710
10721
10722
10723
10729
10731
10732
10733

Industri Makanan Lainnya


Industri Produk Roti dan Kue
Industri Gula Pasir
Industri Gula Merah
Industri Sirop
Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop
Industri kakao
Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula
Industri Manisan Buah-buahan dan sayuran Kering

10740
10750
10761
10762
10771
10772
10773
10792
10793
10794
10799

Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya


Industri Makanan dan Masakan Olahan
Industri Pengolahan Kopi dan The
Industri Pengolahan Herbal (Herb Infusion)
Industi Kecap
Industri Bumbu Masak dan Penyedap Makanan
Industri Produk masak dari Kelapa
Industri Kue Basah
Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe, dan Tahu
Industri Kerupuk, Kripik, Peyek, dan sejenisnya
Industri Produk Makanan lainnya

108
10801
10802

Industri Makanan Hewan


Industri Ransum makanan Hewan
Industri Konsentrat Makanan Hewan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

63

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1
KATEGORI/
KODE

DESKRIPSI

110
11010
11020
11030
11040

Industri Minuman
Industri Minuman Keras
Industri Anggur (wine)
Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt
Industri Minuman ringan

120
12011
12012
12019
12091
12099

INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU


Industri Rokok Kretek
Industri Rokok Putih
Industri Rokok dan Cerutu Lainnya
Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau
Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya

13
13111
13995
13997

INDUSTRI TEKSTIL
Industri Persiapan Serat tekstil
Industri Karung Goni
Industri Kapuk

15111
15112

Industri Pengawetan Kulit


Industri Penyamakan Kulit

20
201
20115
20119
20121
202
20294

INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA


Industri Bahan Kimia
Industri Bahan Kimia Dasar Organik, yang Bersumber dari Hasil Pertanian
Industri Bahan Kimia Dasar Organik Lainnya
Industri Pupuk alam/non sintesis hara makro primer
Industri Barang Kimia Lainnya
Industri Minyak Atsiri

21021
21022

Industri Simplisia (Bahan Obat Tradisional0


Industri produk Obat Tradisional

22
221
22121
22122
22123

INDUSTRI KARET. BARANG DARI KARET, DAN PLASTIK


Industri Karet dan Barang dari Karet
Industri Pengasapan Karet
Industri Remilling Karet
Industri Karet Remah (Crumb Rubber)

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

64

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1
KATEGORI/
KODE

DESKRIPSI

G
46
462
46201
46202
46203
46204
46205
46209
463
4631
46311
46312
46313
46314
46315
46319

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN. REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
Perdagangan Besar Bukan Mobil dan Sepeda Motor
Perdaganagn Besar Hasil Pertanian dan Hewan Hidup
- Perdagangan Besar Padi dan Palawija
- Perdagangan Besar Buah yang Mengandung Minyak
- Perdagangan Besar Bunga dan Tumbuhan
- Perdagangan Besar tembakau Rajangan
- Perdagangan Besar Binatang Hidup
- Perdagangan Besar hasil pertanian dan Hewan Hidup Lainnya
Perdagangan Besar Makanan, Minuman dan Tembakau
Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil pertanian
- Perdagangan Besar Beras
- Perdagangan Besar Buah-buahan
- Perdagangan Besar Sayuran
- Perdagangan Besar Kopi, The dan Kakao
- Perdagangan Besar Minyak dan Lemak Nabati
- Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman hasil Pertanian Lainnya

4632
46321
46322
46323
46325
46326
46327

Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Makanan hasil Peternakan dan Perikanan
- Perdagangan Besar Daging Sapi dan Daging Sapi Olahan
- Perdagangan Besar Daging Ayam dan Daging Ayam Olahan
- Perdagangan Besar Daging dan Daging Olahan Lainnya
- Perdagangan Besar Telur dan Hasil Olahan Telur
- Perdagangan Besar Susu dan Produk Susu
- Perdagangan Besar Minyak dan lemak Hewani

4633
46331
46332
46335
46339

Perdagangan Besar Makanan dan Minuman lainnya dan Tembakau


- Perdagangan Besar Gula, Coklat dan Kembang Gula
- Perdagangan Besar Produk Roti
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
- Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya

47
4721
47211
47212
47213
47214
47219

PERDAGANGAN ECERAN BUKAN MOBIL DAN MOTOR


Perdagangan Eceran Khusus Komoditi Makanan dari Hasil Pertanain di Toko
- Perdagangan Eceran Padi dan Palawija
- Perdagangan Eceran Buah-buahan
- Perdagangan Eceran Sayuran
- Perdagangan Eceran Hasil Peternakan
- Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

65

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 1
KATEGORI/
KODE

DESKRIPSI

4722
47221
47222
47223
47224
47225
47229

Perdagangan Eceran Khusus Makanan Hasil Industri di Toko


- Perdagangan Eceran Beras
- Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya
- Perdagangan Eceran Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah
- Perdagangan Eceran Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom
- Perdagangan Eceran Daging dan Biota Air Olahan
- Perdagangan Eceran Makanan Lainnya

47240
47724
47727
47752
47753
47761
47762
47763
47764
47791
47796

- Perdagangan Eceran Khusus Rokok dan Tembakau


- Perdagangan Eceran obat Tradisional
- Perdagangan Eceran Aromatik/Penyegar (minayk Atsiri)
- Perdagangan Eceran Hewan Ternak
- Perdagangan Eceran Pakan ternak/Unggas/Ikan Dan hewan Piaraan
- Perdagangan Eceran Bunga Potong/Florist
- Perdagangan Eceran Tanaman Hias, Bibit buah-buahan dan Tanaman Obat
- Perdagangan Eceran Pupuk dan Pemberantas Hama
- Perdagangan Eceran Perlengkapan dan Media Tanaman Hias
- Perdagangan Eceran Mesin Pertanian dan Perlengkapannya
- Perdagangan Eceran Alat-alat Pertanian

4781
47811
47812
47813
47814
47819

Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Padi dan Palawija
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Buah-buahan
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Sayur-sayuran
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Peternakan
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian Lainnya

4782

Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Makanan, Minuman dan Produk Tembakau Hasil Industri Pengolahan

47821
47822
47823
47824
47825
47827
47828
47829

- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Beras


- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah dan Sejenisnya
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Biota Air Olahan
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Rokok dan Tembakau
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pakan Ternak, Pakan Unggas dan Pakan Ikan
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Makanan Yang Tidak Dapat Diklasifikasi di Tempat Lain

47843
47845
47846
47991
47992

- Perdagangan Eceran
- Perdagangan Eceran
- Perdagangan Eceran
- Perdagangan Eceran
- Perdagangan Eceran

Kaki Lima dan :Los Pasar Obat Tradisonal


Kaki Lima dan :Los Pasar Pupuk dan Pemberantas Hama
Kaki Lima dan :Los Pasar Aromatik/Penyegar (Minyak Atsiri)
Keliling Komoditi Makan dari Hasil Pertanian
Keliling Komoditi Makanan, Minuman atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

66

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 2. PDB sektor pertanian atas dasar harga berlaku, menurut


klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 2014
PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp)
Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

PDB Tanaman Pangan

253,327

270,977

305,671

332,112

343,952

Padi

175,650

196,908

228,372

242,322

248,920

Jagung

40,329

41,112

48,068

48,393

52,321

Kedelai

4,654

4,755

4,878

4,639

6,123

Palawija Lainnya

32,693

28,203

24,352

36,758

36,589

110,395

125,286

125,108

137,369

159,521

60,213

59,846

54,449

67,735

74,818

8,016

4,040

4,325

5,236

6,734

- Cabai

15,287

10,551

12,377

13,282

15,062

- Sayur lainnya

36,910

45,255

37,747

49,216

53,023

PDB HORTIKULTURA
Hortikultura Sayuran
- Bawang merah

Hortikultura Buah

50,182

65,440

70,658

69,634

84,702

PDB Perkebunan

268,207

303,403

323,362

358,172

397,896

4,421

7,483

9,419

6,107

6,308

Perkebunan Tembakau
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
Perkebunan Kelapa

40,475

38,039

35,556

45,131

51,820

137,065

141,841

158,557

171,346

181,700

9,833

10,365

11,749

11,248

11,719

12,559

13,741

14,304

14,408

15,674

Perkebunan Tanaman Kakao

1,765

1,559

1,540

1,562

1,881

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

7,862

8,508

8,614

8,513

9,033

Perkebunan Cengkeh

4,570

3,752

5,754

6,793

7,581

Perkebunan Lainnya

49,656

78,114

77,868

93,064

112,179

PDB PETERNAKAN

108,400

117,257

130,614

147,982

167,075

Ternak Besar & Kecil

58,023

56,048

63,898

58,258

71,364

Ternak Unggas

40,773

46,435

53,313

60,019

69,177

9,604

14,773

13,403

29,706

26,534

740,329

816,923

884,754

975,635

1,068,444

14,105

15,591

17,372

19,143

20,501

Susu Segar
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan
PDB Jasa Pertanian dan perburuhan
PDB Pertanian Sempit

754,434

832,514

902,126

994,778

1,088,945

PDB Pertanian Luas

956,120

1,058,245

1,152,262

1,275,048

1,410,657

Sektor Lainnya

5,908,013

6,773,481

7,463,442

8,249,688

9,132,036

PDB Indonesia

6,864,133

7,831,726

8,615,705

9,524,737

10,542,694

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

67

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 3. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Indonesia,


menurut klasifikasi Kementerian Pertanian,
tahun 2010 2014
Kontribusi Thd PDB Indonesia (%)
Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

PDB Tanaman Pangan

3.69

3.46

3.55

3.49

3.26

Padi

2.56

2.51

2.65

2.54

2.36

Jagung

0.59

0.52

0.56

0.51

0.50

Kedelai

0.07

0.06

0.06

0.05

0.06

Palawija Lainnya

0.48

0.36

0.28

0.39

0.35

PDB HORTIKULTURA

1.61

1.60

1.45

1.44

1.51

Hortikultura Sayuran

0.88

0.76

0.63

0.71

0.71

- Bawang merah

0.12

0.05

0.05

0.05

0.06

- Cabai

0.22

0.13

0.14

0.14

0.14

- Sayur lainnya

0.54

0.58

0.44

0.52

0.50

Hortikultura Buah

0.73

0.84

0.82

0.73

0.80

PDB Perkebunan

3.91

3.87

3.75

3.76

3.77

Perkebunan Tembakau

0.06

0.10

0.11

0.06

0.06

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya

0.59

0.49

0.41

0.47

0.49

Perkebunan Kelapa Sawit

2.00

1.81

1.84

1.80

1.72

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

0.14

0.13

0.14

0.12

0.11

Perkebunan Kelapa

0.18

0.18

0.17

0.15

0.15

Perkebunan Tanaman Kakao

0.03

0.02

0.02

0.02

0.02

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

0.11

0.11

0.10

0.09

0.09

Perkebunan Cengkeh

0.07

0.05

0.07

0.07

0.07

Perkebunan Lainnya

0.72

1.00

0.90

0.98

1.06

PDB PETERNAKAN

1.58

1.50

1.52

1.55

1.58

Ternak Besar & Kecil

0.85

0.72

0.74

0.61

0.68

Ternak Unggas

0.59

0.59

0.62

0.63

0.66

Susu Segar

0.14

0.19

0.16

0.31

0.25

10.79

10.43

10.27

10.24

10.13

0.21

0.20

0.20

0.20

0.19

PDB Pertanian Sempit

10.99

10.63

10.47

10.44

10.33

PDB Pertanian Luas

13.93

13.51

13.37

13.39

13.38

Sektor Lainnya

86.07

86.49

86.63

86.61

86.62

PDB Indonesia

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan


PDB Jasa Pertanian dan perburuhan

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

68

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 4. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian


Luas, tahun 2010 2014
Kontribusi Thd PDB Pertanian Luas (%)
Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

PDB Tanaman Pangan

26.50

25.61

26.53

26.05

24.38

Padi

18.37

18.61

19.82

19.00

17.65

Jagung

4.22

3.88

4.17

3.80

3.71

Kedelai

0.49

0.45

0.42

0.36

0.43

Palawija Lainnya

3.42

2.67

2.11

2.88

2.59

11.55

11.84

10.86

10.77

11.31

Hortikultura Sayuran

6.30

5.66

4.73

5.31

5.30

- Bawang merah

0.84

0.38

0.38

0.41

0.48

- Cabai

1.60

1.00

1.07

1.04

1.07

- Sayur lainnya

3.86

4.28

3.28

3.86

3.76

Hortikultura Buah

5.25

6.18

6.13

5.46

6.00

PDB Perkebunan

PDB HORTIKULTURA

28.05

28.67

28.06

28.09

28.21

Perkebunan Tembakau

0.46

0.71

0.82

0.48

0.45

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya

4.23

3.59

3.09

3.54

3.67

14.34

13.40

13.76

13.44

12.88

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

1.03

0.98

1.02

0.88

0.83

Perkebunan Kelapa

1.31

1.30

1.24

1.13

1.11

Perkebunan Tanaman Kakao

0.18

0.15

0.13

0.12

0.13

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

0.82

0.80

0.75

0.67

0.64

Perkebunan Cengkeh

0.48

0.35

0.50

0.53

0.54

Perkebunan Lainnya

5.19

7.38

6.76

7.30

7.95

PDB PETERNAKAN

11.34

11.08

11.34

11.61

11.84

Ternak Besar & Kecil

6.07

5.30

5.55

4.57

5.06

Ternak Unggas

4.26

4.39

4.63

4.71

4.90

Susu Segar

1.00

1.40

1.16

2.33

1.88

77.43

77.20

76.78

76.52

75.74

1.48

1.47

1.51

1.50

1.45

78.91

78.67

78.29

78.02

77.19

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Perkebunan Kelapa Sawit

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan


PDB Jasa Pertanian dan perburuhan
PDB Pertanian Sempit
PDB Pertanian Luas

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

69

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 5. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian


Sempit, tahun 2010 2014
Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit (%)
Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

PDB Tanaman Pangan

33.58

32.55

33.88

33.39

31.59

Padi

23.28

23.65

25.31

24.36

22.86

Jagung

5.35

4.94

5.33

4.86

4.80

Kedelai

0.62

0.57

0.54

0.47

0.56

Palawija Lainnya

4.33

3.39

2.70

3.70

3.36

14.63

15.05

13.87

13.81

14.65

Hortikultura Sayuran

7.98

7.19

6.04

6.81

6.87

- Bawang merah

1.06

0.49

0.48

0.53

0.62

- Cabai

2.03

1.27

1.37

1.34

1.38

- Sayur lainnya

4.89

5.44

4.18

4.95

4.87

Hortikultura Buah

6.65

7.86

7.83

7.00

7.78

PDB Perkebunan

35.55

36.44

35.84

36.01

36.54

Perkebunan Tembakau

0.59

0.90

1.04

0.61

0.58

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya

5.36

4.57

3.94

4.54

4.76

18.17

17.04

17.58

17.22

16.69

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

1.30

1.25

1.30

1.13

1.08

Perkebunan Kelapa

1.66

1.65

1.59

1.45

1.44

Perkebunan Tanaman Kakao

0.23

0.19

0.17

0.16

0.17

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

1.04

1.02

0.95

0.86

0.83

Perkebunan Cengkeh

0.61

0.45

0.64

0.68

0.70

Perkebunan Lainnya

6.58

9.38

8.63

9.36

10.30

PDB PETERNAKAN

14.37

14.08

14.48

14.88

15.34

Ternak Besar & Kecil

7.69

6.73

7.08

5.86

6.55

Ternak Unggas

5.40

5.58

5.91

6.03

6.35

Susu Segar

1.27

1.77

1.49

2.99

2.44

98.13

98.13

98.07

98.08

98.12

1.87

1.87

1.93

1.92

1.88

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

PDB HORTIKULTURA

Perkebunan Kelapa Sawit

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan


PDB Jasa Pertanian dan perburuhan
PDB Pertanian Sempit

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

70

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 6. Kontribusi PDB Kelompok Komoditas terhadap PDB


Pertanian Per Sub Sektor, tahun 2010 2014
Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit sub sektor (%)
Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

PDB Tanaman Pangan

34.22

33.17

37.42

34.04

32.19

Padi

23.73

24.10

27.96

24.84

23.30

Jagung

5.45

5.03

5.88

4.96

4.90

Kedelai

0.63

0.58

0.60

0.48

0.57

Palawija Lainnya

4.42

3.45

2.98

3.77

3.42

14.91

15.34

15.31

14.08

14.93

Hortikultura Sayuran

8.13

7.33

6.67

6.94

7.00

- Bawang merah

1.08

0.49

0.53

0.54

0.63

- Cabai

2.06

1.29

1.52

1.36

1.41

- Sayur lainnya

4.99

5.54

4.62

5.04

4.96

Hortikultura Buah

6.78

8.01

8.65

7.14

7.93

PDB Perkebunan

36.23

37.14

39.58

36.71

37.24

Perkebunan Tembakau

0.60

0.92

1.15

0.63

0.59

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya

5.47

4.66

4.35

4.63

4.85

18.51

17.36

19.41

17.56

17.01

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

1.33

1.27

1.44

1.15

1.10

Perkebunan Kelapa

1.70

1.68

1.75

1.48

1.47

Perkebunan Tanaman Kakao

0.24

0.19

0.19

0.16

0.18

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

1.06

1.04

1.05

0.87

0.85

Perkebunan Cengkeh

0.62

0.46

0.70

0.70

0.71

Perkebunan Lainnya

6.71

9.56

9.53

9.54

10.50

PDB PETERNAKAN

14.64

14.35

15.99

15.17

15.64

Ternak Besar & Kecil

7.84

6.86

7.82

5.97

6.68

Ternak Unggas

5.51

5.68

6.53

6.15

6.47

Susu Segar

1.30

1.81

1.64

3.04

2.48

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

PDB HORTIKULTURA

Perkebunan Kelapa Sawit

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

71

Analisis PDB Sektor Pertanian

Lampiran 7.

PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010,


menurut klasifikasi Kementerian Pertanian,
tahun 2010 - 2014

No.
1

Uraian

PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp)


2011
2012
2013

2014

PDB Tanaman Pangan

250,787

263,076

268,268

268,918

Padi

175,650

173,768

182,486

188,362

187,217

Jagung

40,329

38,823

42,660

40,734

41,827

Kedelai

4,654

4,368

4,327

4,003

4,901

PDB HORTIKULTURA
Hortikultura Sayuran
- Bawang merah

2010
253,327

Palawija Lainnya
2

2015

32,693

33,829

33,604

35,170

34,974

110,395

120,079

117,425

118,208

123,159

46,549

25,422

27,106

28,152

29,937

8,016

3,675

3,968

4,159

5,078

- Cabai

15,287

9,187

10,262

10,694

11,615

- Sayur lainnya

23,246

12,560

12,876

13,299

13,244

Hortikultura Buah

63,846

94,657

90,319

90,056

93,222

PDB Perkebunan

268,207

281,465

301,020

319,533

338,155

Perkebunan Tembakau
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
Perkebunan Kelapa

4,421

6,990

8,499

5,358

5,418

40,475

44,254

44,581

47,916

46,667

137,065

144,172

162,392

173,419

183,172

9,833

9,738

11,128

10,954

11,303

12,559

12,590

12,651

12,103

12,022

Perkebunan Tanaman Kakao

1,765

1,500

1,560

1,519

1,494

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

7,862

7,356

7,801

7,657

7,728

Perkebunan Cengkeh

4,570

3,356

4,640

5,096

5,137

Perkebunan Lainnya

49,656

51,509

47,767

55,512

65,214

PDB PETERNAKAN

108,400

113,603

119,250

125,302

132,122

Ternak Besar & Kecil

58,023

56,011

60,266

49,753

56,380

Ternak Unggas

39,766

42,480

44,887

47,797

51,922

Susu Segar

10,611

15,113

14,097

27,752

23,819

740,329
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan

765,935

800,770

831,311

862,353

PDB Jasa Pertanian dan perburuhan

14,105

14,646

15,534

16,453

16,878

PDB Pertanian Sempit

754,434

780,581

816,304

847,764

879,231

PDB Pertanian Luas

956,120

993,857

1,039,441

1,083,142

1,128,448

Sektor Lainnya

5,908,013

6,293,778

6,687,643

7,075,052

7,439,668

PDB Indonesia

6,864,133.1

7,287,635.3

7,727,083.4

8,158,193.7

8,568,115.6

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

72

Analisis PDB Sektor Pertanian

Lampiran

8.

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga


konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian,
tahun 2011 - 2014

No.
1

2015

Uraian

2011
-

1.00

4.90

1.97

0.24

Padi

1.07

5.02

3.22 -

0.61

Jagung

3.73

9.88 -

4.51

2.68

Kedelai

6.15 -

0.96 -

7.49

22.44

3.47 -

0.66

4.66 -

0.56

8.77 -

PDB HORTIKULTURA

2.21

0.67

4.19

Hortikultura Sayuran

45.39

6.62

3.86

6.34

- Bawang merah

54.15

7.96

4.83

22.08

- Cabai

39.90

11.70

4.21

8.61

- Sayur lainnya

45.97

2.52

3.28 -

0.41

48.26 -

4.58 -

0.29

3.52

Hortikultura Buah
3

PDB Perkebunan

4.94

6.95

6.15

5.83

58.11

21.58 -

36.95

1.10

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya

9.34

0.74

Perkebunan Kelapa Sawit

5.18

Perkebunan Tembakau

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

Perkebunan Kelapa

7.48 -

2.61

12.64

6.79

5.62

0.97

14.28 -

1.57

3.19

0.24

0.49 -

4.34 -

0.66

15.00

3.97 -

2.65 -

1.60

6.05 -

Perkebunan Tanaman Kakao

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi

6.43

Perkebunan Cengkeh

26.57

Perkebunan Lainnya
4

2014

PDB Tanaman Pangan

Palawija Lainnya
2

Laju Pertumbuhan (%)


2012
2013

PDB PETERNAKAN
Ternak Besar & Kecil
Ternak Unggas
Susu Segar

1.85

0.92

38.26

9.82

0.80

3.73 -

7.26

16.21

17.48

4.80

4.97

3.47

7.60 -

6.82
42.42 -

5.08

5.44

17.44

13.32

5.67

6.48

8.63

6.72

96.86 -

14.17

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 3.46

4.55

3.81

3.73

PDB Jasa Pertanian dan perburuhan

3.83

6.07

5.91

2.58

PDB Pertanian Sempit

3.47

4.58

3.85

3.71

PDB Pertanian Luas

3.95

4.59

4.20

4.18

Sektor Lainnya

6.53

6.26

5.79

5.15

PDB Indonesia

6.17

6.03

5.58

5.02

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

73

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 9. PDB sektor industri pengolahan atas harga berlaku berbasis


Pertanian, tahun 2010 2014 (Miliar Rp)

Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA

PDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.)


2010 2011 2012 2013*) 2014**)
360,443 410,387 457,773 489,742 560,620
346,639 396,003 439,385 470,705 539,262
67,249

71,735

79,340

82,203

95,509

64,674

69,221

76,153

79,007

91,870

96,307
112
114,332
12,754
66,763
7,448
1,512,761
431,627
6,864,133

108,192
125
124,717
13,516
72,006
7,803
1,704,251
486,668
7,831,726

116,558
116
143,460
16,381
76,425
8,726
1,848,151
540,760
8,615,705

129,627 138,758
134
152
156,690 179,340
17,883 20,097
76,157 79,926
8,692
8,956
1,998,694 2,215,754
576,422 660,337
9,524,737 10,542,694

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

74

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 10. Kontribusi PDB sektor industri


Pertanian, tahun 2010 - 2014 (%)

Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya1)
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1)
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1)
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1)
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1)
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA

2010
5.25
5.05
96.17
0.98
0.94
96.17
1.40
0.002
0.12
1.67
0.19
11.16
0.97
0.11
11.16
22.04
6.29
100.00

pengolahan

berbasis

Kontribusi (%)
2011 2012 2013*)
5.24 5.31 5.14
5.06 5.10 4.94
96.49 95.98 96.11
0.92 0.92 0.86
0.88 0.88 0.83
96.49 95.98 96.11
1.38 1.35 1.36
0.002 0.001 0.001
0.12 0.10 0.10
1.59 1.67 1.65
0.17 0.19 0.19
10.84 11.42 11.41
0.92 0.89 0.80
0.10 0.10 0.09
10.84 11.42 11.41
21.76 21.45 20.98
6.21 6.28 6.05
100.00 100.00 100.00

2014**)
5.32
5.12
96.19
0.91
0.87
96.19
1.32
0.001
0.11
1.70
0.19
11.21
0.76
0.08
11.21
21.02
6.26
100.00

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
1) Kontribusi terhadap total masing-masing kelompok

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

75

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 11. PDB sektor industri pengolahan atas harga konstan (2010),
berbasis Pertanian, tahun 2010-2014 (Miliar Rp)

Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA

PDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.)


2010 2011 2012 2013*) 2014**)
360,443 400,004 441,342 459,283 503,091
339,472 377,842 415,013 432,088 473,855
67,249
63,337

96,307
45
114,332
10,445
66,763
6,099
1,512,761
419,398
6,864,133

67,097
63,379

73,011
68,656

72,814
68,503

79,259
74,653

102,561 108,754
48
53
124,231 140,102
10,799 12,843
68,153 73,307
5,924 6,720
1,607,452 1,697,787
457,993 503,286
7,287,635 7,727,083

115,913
56
147,249
13,539
71,946
6,615
1,774,097
520,800
8,158,194

117,682
56
152,973
13,840
72,777
6,585
1,856,311
568,988
8,568,116

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

76

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 12. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis


Pertanian, tahun 2011 - 2014 (%)

Uraian
Ind. Makanan dan Minuman
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Karung Goni dan Kapuk
Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
PDB Industri Pengolahan
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
PDB INDONESIA

Laju Pertumbuhan (%)


2011
2012 2013*) 2014**)
10.98
10.33
4.07 9.54
11.30
9.84
4.11 9.67
-0.23
0.07

8.82
8.33

-0.27
-0.22

8.85
8.98

6.49
7.66
8.66
3.39
2.08
-2.87
6.26
9.20
6.17

6.04
10.28
12.78
18.93
7.56
13.43
5.62
9.89
6.03

6.58
5.55
5.10
5.41
-1.86
-1.56
4.49
3.48
5.58

1.53
-0.27
3.89
2.23
1.16
-0.46
4.63
9.25
5.02

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

77

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 13. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar


harga berlaku, tahun 2010 2014 (Miliar Rp)

No

Uraian

1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan


Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija
2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran
Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan
3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya
4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas
perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

2010
25,136
7,265
17,871
55,108
19,634
35,474
7,563
188
1,149
1,615
283
1,645
1,477
321
885
34,104
9,481
24,136
486

PDB Atas Dasar Harga Berlaku


2011
2012
2013 **)
2014 **)
26,347
28,314
30,640
33,098
7,712
8,262
8,884
9,627
18,635
20,052
21,756
23,471
61,410
65,162
71,137
75,649
19,279
20,251
22,154
24,432
42,131
44,911
48,983
51,217
9,226
9,714
10,500
11,051
287
292
310
320
1,331
1,358
1,447
1,585
1,481
1,634
1,796
1,971
431
429
447
472
2,360
2,424
2,638
2,691
2,108
2,246
2,370
2,433
306
328
363
398
924
1,006
1,129
1,183
37,290
40,399
45,024
46,880
10,324
11,070
12,279
12,911
26,520
28,841
32,178
33,373
446
489
567
597

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

78

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 13
No

Uraian

2010
5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 169,267
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging
36,771
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 2,208
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani
26,401
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu
7,140
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung
37,982
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak
8,386
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya
5,601
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula
4,973
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula
2,138
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 4,588
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya
12,517
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman
875
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau
16,214
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi
7
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk
4
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk
1,415
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk
7
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu
298
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya
182
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet
1,560
PDB Perdagangan Berbasis Pertanian
291,178
PDB Perdagangan Besar dan Eceran
741,783

PDB Atas Dasar Harga Berlaku


2011
2012
2013 **)
181,743
194,993
214,078
34,105
37,567
42,346
2,313
2,506
2,769
27,622
29,983
33,216
7,885
8,501
9,338
44,632
47,856
51,550
9,781
10,018
10,774
5,583
6,057
6,707
5,674
6,035
6,520
2,518
2,691
2,926
4,657
5,071
5,638
14,397
15,031
16,502
945
957
1,060
17,312
18,183
19,791
11
11
11
5
5
6
1,538
1,654
1,843
9
10
10
393
404
428
250
257
272
2,112
2,197
2,369
316,016
338,583
371,378
857,148
909,818 1,001,290.5

2014 **)
227,542
45,244
2,933
35,091
9,829
54,394
11,665
7,179
6,940
3,069
5,977
17,483
1,151
21,431
12
6
1,929
11
455
287
2,456
394,221
1,121,378.9

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

79

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 14. Kontribusi PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun


2010 - 2014 (%)

No

Uraian

1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan


Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija
2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran
Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan
3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya
4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas
perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

2010
3.39
0.98
2.41
7.43
2.65
4.78
1.02
0.03
0.15
0.22
0.04
0.22
0.20
0.04
0.12
4.60
1.28
3.25
0.07

Kontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku


2011
2012 *)
2013 **)
2014 **)
3.07
3.11
3.06
2.95
0.90
0.91
0.89
0.86
2.17
2.20
2.17
2.09
7.16
7.16
7.10
6.75
2.25
2.23
2.21
2.18
4.92
4.94
4.89
4.57
1.08
1.07
1.05
0.99
0.03
0.03
0.03
0.03
0.16
0.15
0.14
0.14
0.17
0.18
0.18
0.18
0.05
0.05
0.04
0.04
0.28
0.27
0.26
0.24
0.25
0.25
0.24
0.22
0.04
0.04
0.04
0.04
0.11
0.11
0.11
0.11
4.35
4.44
4.50
4.18
1.20
1.22
1.23
1.15
3.09
3.17
3.21
2.98
0.05
0.05
0.06
0.05

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

80

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 14
No

Uraian

2010
5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian
22.82
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging
4.96
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 0.30
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani3.56
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu
0.96
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung
5.12
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak
1.13
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya
0.76
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula
0.67
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula
0.29
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 0.62
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya
1.69
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman
0.12
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau
2.19
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi
0.00
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk
0.00
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk
0.19
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet
PDB Perdagangan Berbasis Pertanian
PDB Perdagangan Besar dan Eceran

0.00
0.04
0.02
0.21
39.25
100.00

Kontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku


2011
2012 *)
2013 **)
21.20
21.43
21.38
3.98
4.13
4.23
0.27
0.28
0.28
3.22
3.30
3.32
0.92
0.93
0.93
5.21
5.26
5.15
1.14
1.10
1.08
0.65
0.67
0.67
0.66
0.66
0.65
0.29
0.30
0.29
0.54
0.56
0.56
1.68
1.65
1.65
0.11
0.11
0.11
2.02
2.00
1.98
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.18
0.18
0.18
0.00
0.05
0.03
0.25
36.87
100.00

0.00
0.04
0.03
0.24
37.21
100.00

0.00
0.04
0.03
0.24
37.09
100.00

2014 **)
20.29
4.03
0.26
3.13
0.88
4.85
1.04
0.64
0.62
0.27
0.53
1.56
0.10
1.91
0.00
0.00
0.17
0.00
0.04
0.03
0.22
35.16
100.00

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

81

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 15. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar


harga konstan (2010), tahun 2010 2014 (Miliar Rp)

No

Uraian

1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan


Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija
2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran
Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan
3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya
4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas
perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

2010
14,971
4,693.1
10,277.4
31,935
10,883.2
21,052.0
7,012.5
243.7
1,063.7
665.9
435.1
1,803.6
1,652.6
284.9
863.1
21,428.1
5,829.1
15,312.2
286.8

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000


2011
2012
2013 **)
2014 **)
16,484
17,633
17,973
19,387
5,411
5,757
5,835
6,262
11,073
11,876
12,138
13,125
40,703
42,722
42,911
45,518
12,265
12,890
13,152
14,215
28,437
29,832
29,758
31,302
8,703
9,023
9,259
9,834
360
376
382
391
1,332
1,367
1,383
1,489
728
758
784
854
597
623
632
659
2,318
2,391
2,446
2,588
2,081
2,142
2,197
2,334
287
309
318
350
1,002
1,060
1,119
1,172
25,987
27,572
27,775
29,584
6,805
7,209
7,294
7,825
18,888
20,049
20,153
21,405
293
314
328
354

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

82

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 15
No

Uraian

2010
5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 125,930.1
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 19,509.5
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan1,740.0
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani
19,181.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu
5,664.3
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung
30,990.1
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak
8,860.4
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya
4,202.4
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula
4,554.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula
1,421.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 3,198.9
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya
10,526.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman
695.2
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau
12,412.4
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi
6.9
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk
1.1
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk
878.0
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk
7.9
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu
284.1
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya
226.2
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet
1,568.3
PDB Perdagangan Berbasis Pertanian
201,276.4
PDB Perdagangan Besar dan Eceran
741,783.3

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000


2011
2012
2013 **)
2014 **)
156,590
162,039
169,170
178,632
24,502
25,438
26,502
27,913
2,032
2,127
2,240
2,374
22,723
23,661
24,799
26,350
7,029
7,281
7,547
8,012
41,053
42,298
43,477
45,832
10,903
11,074
11,671
12,384
5,055
5,319
5,645
5,888
5,566
5,869
6,281
6,478
1,827
1,893
1,946
2,061
4,069
4,208
4,364
4,607
13,057
13,340
13,961
14,819
851
844
896
958
14,419
14,948
15,809
16,807
12
11
11
12
2
2
2
2
1,068
1,109
1,155
1,227
10
10
11
11
394
403
414
433
283
291
300
320
1,737
1,911
2,136
2,142
248,466
258,989
267,088
282,954
822,321.9 864,480.6
899,915.9
943,180.3

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

83

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lampiran 16. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan berbasis


Pertanian, tahun 2011 - 2014 (%)

No

Uraian

1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan


Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija
2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura
Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran
Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan
3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh
Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya
4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil
Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas
perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000


2011
2012 *)
2013 **)
2014 **)
10.1
7.0
1.9
7.9
15.3
6.4
1.4
7.3
7.7
7.3
2.2
8.1
27.5
5.0
0.4
6.1
12.7
5.1
2.0
8.1
35.1
4.9
-0.2
5.2
24.1
3.7
2.6
6.2
47.7
4.4
1.7
2.3
25.3
2.6
1.1
7.7
9.3
4.1
3.4
8.9
37.3
4.3
1.4
4.3
28.5
3.2
2.3
5.8
25.9
2.9
2.6
6.3
0.9
7.6
2.9
10.0
16.1
5.9
5.5
4.7
21.3
6.1
0.7
6.5
16.7
5.9
1.2
7.3
23.4
6.1
0.5
6.2
2.2
7.1
4.5
7.9

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

84

Analisis PDB Sektor Pertanian

2015

Lanjutan Lampiran 16.

No

Uraian

2011

5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian


24.3
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging
25.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 16.8
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani18.5
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu
24.1
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung
32.5
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak
23.1
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya
20.3
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula
22.2
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula
28.5
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 27.2
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya
24.0
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman
22.4
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau
16.2
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi
66.4
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk
53.9
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk
21.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk
27.2
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu
38.6
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya
25.0
Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet
10.8
PDB Perdagangan Berbasis Pertanian
23.4
PDB Perdagangan Besar dan Eceran
10.9

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000


2012 *)
2013 **)
2014 **)
3.5
4.4
5.6
3.8
4.2
5.3
4.7
5.3
6.0
4.1
4.8
6.3
3.6
3.7
6.2
3.0
2.8
5.4
1.6
5.4
6.1
5.2
6.1
4.3
5.4
7.0
3.1
3.6
2.8
5.9
3.4
3.7
5.6
2.2
4.7
6.1
-0.8
6.2
6.9
3.7
5.8
6.3
-5.1
-0.4
6.8
7.3
-5.8
6.6
3.9
4.2
6.2
3.1
4.6
5.1
2.4
2.5
4.8
3.0
3.2
6.7
10.0
11.8
0.3
4.2
3.1
5.9
5.1
4.1
4.8

Sumber : BPS diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

85

Anda mungkin juga menyukai