Definisi Fisiologi Kerja
Definisi Fisiologi Kerja
Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas kerja seharihari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh barat
tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan
pekerjaan. Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan
dan peningkatan prestasi. Di pihak lain , dengan pekerjaan berarti tubuh
akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap
pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat
berupa beban fisik maupun beban mental.
Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja diterima oleh
seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik,
kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban
tersebut. Menurut Sumamur (1984) bahwa kemampuan kerja seorang
tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan sangat tergantung
dari tingkatan keterampilan, kesegaran jasmani, keadaan gizi, jenis
kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerjaan yang bersangkutan.
2.3.1 Faktor Eksternal
Beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja. Faktor-faktor disebut
stressor, yaitu:
1. Tugas (Task)
b. Bersifat fisik seperti stasiun kerja, kondisi, medan, atau sikap
kerja.
= 1 joule / sec
Gambar
( Sumber: Nurmianto,1996)
Adapun konsumsi energi pada berbagai pekerjaan lain diteliti oleh
Lehmann dan teman-temannya (1962), serta Durmin dan Passmore (1967).
Hasil penelitian Lehmann tersebut ditabulasikan pada tabel dibawah ini:
Tabel
Men
Example of occupation
kcal/day kcal/day
2400
2000
Bookkeeper
2700
2250
3000
3300
3600
2500
2750
3000
Walking
Lowland shepherd
Bus driver
Mechanic
Shoemaker
Electrical fitter
Postman (flats)
Stonemason
Locksmith; masseur
Butcher
Chimney-sweep
3250
Sawing firewood
Ballet dancer; shunter
4800
5100
Harvesting by hand
( Sumber: Nurmianto,1996)
Konsumsi energi untuk aktivitas individu
Para fisiolog kerja telah meneliti konsumsi energi yang dibutuhkan untuk
berbagai macam jenis pekerjaan untuk aktivitas individu yang ditabulasikan
pada table di bawah ini:
Tabel
Activity
Conditions of Work
kcal/min
Walking, emptyhanded
2,1
3,1
3,6
Climbing
10 kg load 4 km/h
5,3
30 kg load 4 km/h
Climbing stairs
8,3
10,5
Without load
Cycling
With 20 kg load
Pulling
without load
5,2
Filling iron
With 20 load
8,5
Shoveling
Speeed 16 km/h
9,5-11,5
13,7
Bricklaying
Screwdriving
Digging
Sawing wood
Mowing
Household work
0,5
0,7-1,6
7,5-8,7
8,3
1,0-2,0
2,0-3,0
4,0-5,0
4,0-6,0
( Sumber: Nurmianto,1996)
Sedangkan perhitungan jumlah energi total menurut Stevenson (1987)
adalah sebagai berikut:
Gambar
( Sumber: Nurmianto,1996)
Data khusus untuk basal metabvolisme menurut Stevenson (1987) adalah
sebagai berikut:
o
o
Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadi
pada ketergantungguan pekerjaan (the interruption of work), tingkat
kebugaran (individual fitness), dan pemaparan panas lingkungan. Jika nadi
pemulihan tidak segera tercapai maka diperluakan redesain pekerjaan untuk
mengurangi tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel tunggal
maupun keseluruhan dari variabel bebas (tasks, organisasai kerja, dan
lingkungan kerja) yang menyebabkan beban tugas tambahan.(Tarwaka,
Solichul, H.A Bakri, 2004.
Jika denyut jantung dipantau selama istirahat, maka waktu pemulihan
untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan
yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga
mengalami kelelahan yang kronis. Formulasi untuk menentukan waktu
istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik :
Dimana :
R = Waktu istirahat yang dibutuhkan dalam menit
T = Total waktu kerja dalam menit
W = Konsumsi energi ratarata untuk bekerja dalam kilokalori / menit
S = Pengeluaran energi cadangan yang direkomendasikan dalam kilokalori
/ menit (biasanya 4 atau 5 kkal / menit)
8. Pengukuran Konsumsi Oksigen
a. Kapasitas kerja
Semakin meningkatnya beban kerja, maka konsumsi oksigen akan
meningkat secara proporsional, sampa didapat kondisi maksimumnya.
Pengaturan energy kerja sebagai berikut:
o
o
o
o
o
4. Kelelahan
Kelelahan merupakan akibat dari kebanyakan tugas pekerjaan yang
sama. Pada pekerjaan yang berulang, tanda pertama kelelahan merupakan
peningkatan dalam rata-rata panjang waktu yang diambil untuk
menyelesaikan suatu siklus aktivitas. Waktu pendistribusian yang hati-hati
sering menunjukkan kelambatan performansi sebagaimana yang tampak
dalam pendistribusian proporsi yang lebih besar dari siklus lambat yang tidak
normal.
Ada beberapa defenisi dari kelelahan kerja, yaitu :
1. Kelelahan kerja menurut Sumamur (1996), merupakan proses
menurunnya efisiensi, performa kerja dan berkurangnya kekuatan/
ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus
dilakukan.
2. Kelelahan kerja menurut Eko Nurmianto (2003), kelelahan kerja
akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja.
Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluang terjadinya
kecelakaan kerja dalam industri.
3. Kelelahan kerja menurut Tarwaka (2004), merupakan suatu
mekanisme perlindungan agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut,
sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan setelah istirahat.
Secara pasti datangnya kelelahan yang menimpa diri seseorang akan sulit
untuk didefinisikan secara jelas. Problematik kelelahan akhirnya membawa
manajemen untuk selalu berupaya mencari jalan keluarnya. Selain
memberikan waktu istirahat yang cukup untuk proses pemulihan (recovery)
kondisi fisik yang lelah, lamanya periode waktu kerja juga bisa memberikan
dampak perubahan terhadap efisiensi operator.
2. Proses Anabolisme
Merupakan metaboisme yang memakai energy untuk membentuk
unsure-unsur komplek dan jaringan.
3. Proses ampibolik
Merupakan gabungan antara proses katabolisme dan anabolisme.
Contoh : TCC = TCA = CCA
(Tri Carboxilic Cycle = Tri Carboxilic Acid Cycle =Citrit Acid Cycle)
2.8.1 Macam macamnya
(bahasa Yunani: , metabolismos, perubahan) adalah semua
reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di
tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
Katabolisme karbohidrat
Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP
tanpa membutuhkan oksigen.
Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
o Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
Respirasi aerobik
o Transpor elektron
o Fosforilasi oksidatif
Respirasi anaerobik,
o Daur Cori
o Fermentasi asam laktat
o Fermentasi
o Fermentasi etanol
o
Anabolisme
Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa kompleks dengan
menggunakan energi tinggi mencakup:
Ditambahi proses kimia anabolisme
Ukuran tubuh.
Umur.
Jenis kelamin.
Iklim.
Jenis pakaian yang dipakai.
Jenis pekerjaan.
b. Metabolisme Istirahat
Merupakan energy yang diperlukan saat istirahat sebelum bekjerja.
Besarnya sekitar 10-15% lebih tinggi daripada metabolisme basal.
c. Metabolisme Kerja
Merupakan energy yang diperlukan saat melakukan aktivitas.
d. Metabolisme Pemulihan
Merupakan energy yang diperlukan untuk mengubah kembali :
1. asam laktat menjadi glukosa
2. ADP / AMP menjadi ATP
3. Creatine menjadi creatine phospat.
9. Kecelakaan Kerja dan Contoh
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi ketika berhubungan
dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan
kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat
dari rumah menuju tempat kerja daan pulang ke rumah melalui jalan biasa
atau wajar dilalui. Kecelakaan kerja merupakan resiko yang harus dihadapi
oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh kedua faktor utama, yakni
faktor fisik dan faktor manusia. Oleh sebab itu, kecelakaan kerja juga
Terjatuh
Tertimpa benda
Tertumbuk atau terkena benda-benda
Terjepit oleh benda
Gerakan-gerakan melebihi kemampuan
Pengaruh suhu tinggi
Terkena arus listrik
Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi
Patah tulang
Dislokasi (keseleo)
Regang otot (urat)
Memar dan luka dalam yang lain
Amputasi
Luka di permukaan
Gegar dan remuk
Luka bakar
Keracunan-keracunan mendadak
Pengaruh radiasi
Lain-lain
Kepala
Leher
Badan
Anggota atas
Anggota bawah
Banyak tempat
Letak lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi tersebut.
Pulse Meter
Treadmill
Stopwatch
Termometer tubuh
Timbangan berat Badan
Glucotest
Lembar pengamatan