Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Apendiks vermiformis berupa pipa buntu yang berbentuk seperti cacing
superior,
dan
apendiks
vermiformis
dipasok
oleh
arteria
dari medulla spinalis torakal bagian kaudal, dan serabut parasimpatis berasal dari
kedua nervus vagus. Serabut saraf aferen dari apendiks vermiformis mengiringi
saraf simpatis ke segmen medulla spinalis T10.6
2.1.2
Fisiologi
Apendiks menghasilkan lendir sebanyak 1-2 mL per hari. Lendir itu
10
2.1.3
Definisi
Apendisitis akut adalah infeksi bakterial pada apendiks vermiformis.
2.1.4
Etiologi
Apendisitis akut merupakan infeksi bakteri. Berbagai hal berperan sebagai
2.1.5
Patogenesis
Patologi apendisitis dapat dimulai di mukosa dan kemudian melibatkan
seluruh lapisan dinding apendiks dalam waktu, 24-48 jam pertama. Upaya
11
pertahanan tubuh berusaha membatasi proses radang ini dengan menutup apendiks
dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa
periapendikuler yang secara salah dikenal dengan istilah infiltrat apendiks. Di
dalamnya, dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami
perforasi. Jika tidak terbentuk abses, apendisitis akan sembuh dan massa
periapendikuler akan menjadi tenang dan selanjutnya akan mengurai diri sacara
lambat.2
Patogenesis utamanya diduga karena adanya obstruksi lumen, yang
biasanya disebabkan oleh fekalit (feses keras yang terutama disebabkan oleh
serat). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus mengakibatkan terjadinya
pembengkakan, infeksi, dan ulsesrasi. Peningkatan tekanan intraluminal dapat
menyebabkan terjadinya oklusi arteria terminalis (end-artery) apendikularis. Bila
keadaan ini dibiarkan berlangsung terus, biasanya mengakibatkan nekrosis,
gangrene, dan perforasi. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa ulserasi mukosa
berjumlah sekitar 60 hingga 70% kasus, lebih sering daripada sumbatan lumen.
Penyebab ulserasi tidak diketahui, walaupun sampai sekarang diperkirakan
disebabkan oleh virus. Akhir-akhir ini penyebab infeksi yang paling diperkirakan
adalah Yersinia enterocolitca.7
12
2.1.6
Gambaran Klinis
Presentasi klinis klasik apendisitis akuta terdiri dari fase prodroma
13
2.1.7
Pemeriksaan Fisik
Sebelum pemeriksaan abdomen dimulai, pasien harusya ditanya tentang
titik area nyeri dan mengamati tekanan jari yang diperlukan untuk menimbulkan
atau memperkuat ketidaknyamanan. Hasil tindakan sederhana ini sering
memberikan bukti tegas bagi iritasi peritoneum lokalisata.8
14
2.1.8
Diagnosis
Meskipun pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti, diagnosis
klinis apendisitis akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20% kasus.
Kesalahan diagnosis lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan dengan
lelaki. Hal ini dapat disadari mengingat pada perempuan, terutama yang masih
muda, sering timbul gangguan yang menyerupai apendisitis akut. Keluhan itu
berasal dari genitalia interna karena ovulasi, menstruasi, radang di pelvis, atau
penyakit ginekologik lain.
15
16
Manifestasi
Nilai
Gejala klinis
Nyeri berpindah
Anoreksia
Mual dan muntah
1
1
1
Pemeriksaan fisik
2
1
1
Laboratorium
Total poin
2
1
10
USG
Nyeri tekan kuadran kanan bawah
Nyeri lepas kuadran kanan bawah
Hitung leukosit > 12.000/mm3
Nilai
6
4
3
2
Total poin 8 : dapat didiagnosis sebagai appendisitis akut dan dilakukan pembedahan
2.1.9
Tes Laboratorium
17
18
gambaran yang menonjol dan khas mendahului mulainya nyeri yang berbatas
kurang tegas atau bersifat kram dibandingkan nyeri yang terlihat pada apendisitis.
Anamnesis pasien bisa menunjukkan bahwa penyakit serupa mengenai anggota
rumah lainnya, tetapi cerita demikian bisa menyesatkan. Pada kebanyakan kasus,
leukositosis dan demam minimum, kecuali masalahnya enterokolitis yang
disebabkan oleh patogen spesifik seperti Salmonela.8
Banyak kelainan ginekologi meniru apendisitis akuta, terutama jika
terletak di dalam pelvis. Folikel ovarium yang pecah (mittelschmerz), torsi
neoplasma ovarium, ruptura kista ovarium, kehamilan ektopik dan penyakit
peradangan pelvis (secara spesifik salpingitis dengan abses tuboovarium) harus
dipertimbangkan dalam diagnosis banding nyeri kuadran kanan bawah seorang
wanita. Hubungan mulainya gejala dengan masa haid serta sifat nyeri bisa
bermanfaat dalam membedakan salah satu kelainan pelvis ini dari apendisitis
akuta. Ruptura folikel ovarium, kista atau kehamilan tuba dan torsio tumor
ovarium cenderung menimbulkan nyeri yang dimulai mendadak tanpa suatu fase
prodroma. Pasien mittelschmerz khas tidak tampak sakit dan nyerinya biasanya
telah berkurang pada waktu pemeriksaan dilakukan. Torsio tumor ovarium dan
kehamilan tuba lazim dideteksi pada pemeriksaan pelvis atau terdokumentasi
dengan ultrasonografi. Beberapa pasien kehamilan ektopik yang pecah akan
memperlihatkan tanda-tanda syok hipovolemik.8
Khas salpingitis timbul selama atau tepat setelah masa haid, mittelschmerz
selama pertengahan siklus dan kehamilan ektopik setelah 6-8 minggu amenore
dengan bercak perdarahan vagina belakangan ini. Penyakit peradangan pelvis
19
punggung
kolik
unilateral
yang
menjalar
ke
lipat
paha
sulit
2.1.11 Tatalaksana
1) Prabedah
Pengobatan nyeri dan antibiotika harus ditunda selama fase awal evaluasi
pasien
yang
dicurigai
menderita
apendisitis
akuta.
Tindakan
tersebut
20
21
maka bagian bawah kolon asenden dan sekum harus dimobilisasi untuk mencapai
apendiks. Hal ini dilakukan dengan menginsisi peritoneum di lateral kolon serta
melipat kolon ke medial anterior.8
Apendektomi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan ada sedikit bukti
bahwa satu metode lebih unggul. Setelah apendiks dan sekum dimobilisasi
adekuat, maka traksi lembut atau forsep yang ditempatkan di atas tepi bebas
mesoapendiks dekat ujung apendiks, membuat stadium bagi ligasi sederhana dan
pemotongan mesoapendiks sampai sekum. Perhatian khusus harus diberikan
untuk meligasi cermat cabang intramural arteria appendikularis pada permukaan
sekum. Jika apendiks retrosekum atau retroileum tak dapat dimobilisasi dengan
mudah, maka dapat dibuang retrograd dengan diseksi dimulai pada basis
apendiks. Kadang-kadang basis apendiks dan sekum berdekatan meradang ke
suatu tingkat, sehingga pembaikan tunggul tak dapat dicapai dengan aman. Dalam
kasus demikian, bijaksana untuk meligasi ganda tunggul atau membuangnya
dengan manset sekum dan menutup cacat sekum dengan dua baris jahitan.8
3) Pascabedah
Perawatan minimum diperlukan setelah apendektomi bagi apendisitis
akuta sederhana. Kebanyakan pasien cepat pulih dan siap dipulangkan dari rumah
sakit pada hari ketiga atau keempat pascabedah. Sebaliknya pasien-pasien
apendisitis suprativa dan berkomplikasi memerlukan perawatan intensif sampai
sepsis, ileus paralitik dan masalah lain telah mereda. Antibiotika yang dimulai
prabedah dalam kasus berkomplikasi diteruskan 3 sampai 10 hari setelah operasi
dengan lama terapi disesuaikan dengan besar infeksi inra-abdomen.8
22
2.1.12 Prognosis
Angka kematian dipengaruhi oleh usia pasien, keadekuatan persiapan
prabedah, serta stadium penyakit pada waktu intervensi bedah. Apendisitis tak
berkomplikasi membawa mortalitas kurang dari 0,1% , gambaran yang
mencerminkan perawatan prabedah, bedah dan pasca bedah yang tersedia saat ini.
Angka kematian pada apendisitis berkomplikasi telah berkurang dramatis menjadi
2 - 5%, tetapi tetap tinggi dan tak dapat diterima (10 15%) pada anak kecil dan
orang tua. Pengurangan mortalitas lebih lanjut harus dicapai dengan intervensi
bedah lebih dini.8
23
Anamnesis
- Nyeri perut kanan
bawah
- Mual dan muntah
- Anoreksia
Pemeriksaan fisik
- Nyeri tekan perut kanan
bawah
- Nyeri lepas perut kanan
bawah
- Suhu > 37,5C
Pemeriksaan penunjang
- Hitung leukosit
>10.000/mm3
- Pergeseran ke kiri
sel darah putih
>75%
- USG
USG
Apendisitis akut
Tatalaksana
:
: Yang diteliti
: Tidak diteliti
24
Nyeri berpindah
Anoreksia
Mual/muntah
Nyeri tekan RLQ
Nyeri lepas RLQ
Peninggian suhu 37,5
Leukosit > 10.000/mm3
Pergeseran ke kiri sel darah putih
>75%