kaki Ucok yang menggantung tercelup air. Dingin merambat sampai hati, tertutup hangatnya sinar mentari pagi yang terpantul menyinari Musi. Semilir angin sepoi berbisik di telinga Ucok seakan menyuruhnya untuk bersantai melepas semua beban pikiran sejenak. Terbenak di hati dan pikirannya bahwa tempat ini adalah tempat dimana dia bersama Raihan sahabatnya menghabiskan masa mudanya