Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah memberi kami kesehatan,
kemampuan, serta kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula Shalawat
dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW, yang mana Beliau telah membawa kita dari
alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Ungkapan terima kasih kami ucapkan kepada dr. Cut Asmaul Husna yang telah
membimbing dan membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini kami buat selain sebagai tugas praktikum sebagai prasyarat dalam
kelangsungan proses belajar, juga berguna sebagai panduan buat kami nantinya.
Dalam penyusunan dan isi makalah, kami menyadari masih banyak kekurangan, itu
semua karna keterbatasan kami baik dalam mengumpulkan bahan, maupun kemampuan
kami. Kami berharap makalah ini dapat brtguna bagi para pembaca dan bagi kami khususnya.

Lhokseumawe, 24 Oktober 2011


TTD

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1

DAFTAR ISI..2

BAB I PENDAHULUAN.3
Latar Belakang3

BAB II PEMBAHASAN..4
1. Pemeriksaan Indol..4

2. Pemeriksaan Merah Metil-Voges Proskauer ( MR-VP )5

3. Pemeriksaan Sitrat..6

4. Pemeriksaan SIM ( Sulfida Indol Mortility ).7

5. Uji Fermentasi Karbohidrat8

6. Uji TSIA ( Triple Sugar Iron Agar )..9


2

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
PRAKTIKUM ENTEROBACTERIACEAE
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan cara-cara pemeriksaan
feses secara bakteriologis umtuk mencari kuman-kuman usus pathogen.
Di dalam feses terdapat bermacam-macam kuman. Untuk mencari
generasi yang pathogen dari golongan enterobacteriaceae, kita memerlukan
medium yang selektif, yaitu suatu medium yang menghambat pertumbuhan
kuman yang lain (dalam hal ini kuman gram positif), dan menumbuhkan
kuman-kuman yang kita cari (dalam hal ini kuman gram negatif). Medium
demikian biasanya mengandung zat-zat garam empedu yang menghambat
pertumbuhan kuman gram positif.
Genera salmonella dan shigella adalah golongan enterobactericeae yang
sering menimbulkan infeksi pada gastrointestinalis.
Kadang-kadang pertumbuhan kuman-kuman pada media tersebut kurang
subur, sehingga sering terjadi hasil pemeriksaan menjadi negative. Untuk dapat
mengatasi hal tersebut biasanya digunakan medium selsktif (dimana terlebih
dahulu ditanam pada enrichment medium misalnya selenith Broth atau
Tetrethionate broth). dengan demikian selain sebagai Enrichment medium juga
selektif untuk genera diatas.
Umumnya untuk pemeriksaan lanjutan terhadap kuman golongan
Enterobactericeae dilakukan beberapa reaksi biokimia.

BAB II
PEMBAHASAN

Praktikum Enterobactericeae
1.

Pemeriksaan Indol

Medium mengandung tryptophan. Beberapa jasad renik dapat membentuk indol dari asam
amino ini.
Cara kerja:
Dengan menggunakan ose steril, ambil sebagian koloni dari NA miring lalu diinokulasikan
pada media indol (media cair yang tidak mengandung hidrat arang dan kaya akan tripthopan )
dengan cara diaduk, kemudian diinkubasikan pada suhu 37C selama 24 jam. Pada media
indol ditambhkan 1-2 tetes reagen kovacs.
- Reaksi positif : terbentuk cincin merah pada permukaan biaakan karena indol yang
dihasilkan oleh bakteri bereaksi dengan P-dimela minobenzaldehid yang terkandung dalam
reagen kovacs
- Reaksi negative : terbentuk cincin hijau pada permukaan biaakan karena bacteri tersebut
tidak menggunakan tripthopan sebagai sumber energy sehingga bacteri tidak mampu
menghasilkan indol.

2. Percobaan Merah Metil-Voges Proskauer (MR-VP)


Media yang digunakan adalah MRVP Broth
Cara kerja :
a. Uji MR : 5 ml dari biakan yang berumur 5 hari dalam media glukosa phosphate
ditambahkan 5 tetes larutan merah methyl.
- Reaksi positif : warna media menjadi merah karena bakteri mampu mendegradasi glukosa
menjadi asam
- Reaksi negatife : tidak terjadi perubahan warna akibat bakteri tidak mampu mendegradasi
glukosa menjadi produk asam
b. Uji VP : 5ml dari biakan berumur 48 jam ditambahkan 0,6 ml larutan alpha napthol 5%
(reagen barrit A) dan 0,2 ml KOH (Reagen Barrit B). Selanjutnya kocok tabung dan diamkan.
- Reaksi positif : media berwarna merah karena bacteri mampu mendegradasi glukosa
menjadi asam pyruvate
- Reaksi negative : media berwarna kuning karena bakteri tidak mampu mendegradasi
glukosa menjadi asam pyruvate

3. Pemakaian Sitrat (Simons citrate agar)


Media mengandung :

natrium citrate
brom thymol blue
garam-garam ammonium

Uji ini digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon dan energy.
Cara kerja :
Dengan menggunakan ose steril, diambil biakan dari NA miring, lalu ditanam pada media
simmonss sitrat dangan cara digores secara zigzag pada permukaannya. Diinkubasikan pada
suhu 37C selama 24 jam, kemudian periksa ada atau tidaknya pertumbuhan.
- Reaksi positif : media bewarna biru akibat bakteri dapat mengkonversi sitrat menjadi
oksaloasetat
- Reaksi negative : tidak terjadi perubahan warna karena bakteri tidak dapat mengkonversi
sitrat menjadi oksaloasetat.

4. SIM (Sulfid Indol Mortility)


Cara kerja :
Dengan menggunakan ose steril, diambil koloni dari biakan Mc.Conkey agar, kemudian
ditanam pada medium SIM dengan cara menusuk ose tegak lurus sampai ke seperempat dari
dasar tabung. Inkubasikan pada suhu 37C selama 24 jam.
Reaksi positif : warna hitam karena bakteri mampu menghasilkan H2S
Reaksi negative : tidak terjadi perubahan warna karena bakteri tidak mampu menghasilkan
H2S

HASIL UJI SIM

5. Uji Fermentasi Karbohidrat


Cara kerja :
Dengan menggunakan ose steril, diambil biakan dari NA miring, lalu ditanam pada media
glukosa, sukrosa, laktosa, dan manitol dengan cara mengaduk dengan ose secara perlahanlahan dipermukaan tabung. Laludihomogenkan . diinkubasikan suhu 37C selama 24 jam.
Media yang digunakan :

Phenol Red lactose broth


Phenol Red Dextrose broth
Phenol Red sucrose broth
Phenol Red manitol broth

Uji ini dirancang untuk mendeteksi perubahan pH yang terjadi jika fermentasi dari
karbohidrat tersebut berlangsung
- Reaksi positif : warna kuning, karena bakteri mampu menjadi Ph asam yang lebih banyak
- Reaksi negatif : media merah karena bakteri mampu menjadi Ph basa dengan indicator
phenol Red

HASIL UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT

6. Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar)


Cara kerja :
Dengan menggunakan ose steril, diambil biakan dari NA miring, lalu ditanam pada media
TSIA dengan cara menusuk ose sampai sepertiga dasar tabung. Kemudian diangkat dan dan
digores secara zigzag pada permukaannya. Inkubasikan pada suhu 37C selama 24 jam.
- Reaksi positif : Butt dan Siant bewarna kuning karena bakteri bersifat asam dengan
indicator peragian laktosa dan sukrosa
- Reaksi negative : media TSIA bewarna hitam menandakan bakteri tersebut menghasilkan
gas H2S.

HASIL UJI TSIA

Anda mungkin juga menyukai