Anda di halaman 1dari 18

YunitaIndra

Sabtu, 20 Desember 2014


MAKALAH AVES

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya
terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang
disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang
merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh
terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang
lebih rendah.Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk
erbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di
sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun
demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di
tengah udara dingin.
Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di
dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih,
sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh
paruh ringan dari zat tanduk.
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan hewan yang
lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai
sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-

elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau
berenang, Aves telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis
aves seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan
sumber protein yang penting, yakni daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga
memelihara aves/burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah merpati,
perkutut, murai batu dan lain-lain. Tidak terkecuali dengan elang yang kerap dipelihara pula
untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis aves/burung telah
semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.

Apakah aves itu secara umum?


Bagaimana anatomi dan visiologi system organ pada aves?
Dimanakah habitat dan persebaran pada aves?
Apa saja klasifikasi aves?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AVES SECARA UMUM
Kerajaan

: Animalia

Filum

: Chordata

Upafilum

: Vertebrata(tidak termasuk) Archosauria

Kelas

: Aves

Ciri morfologi aves


Aves merupakan hewan yang terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian

pada beberapa jenis yang dikelompokkan dalam aves/burung primitif. Bulu-bulunya, terutama di
sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun
demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di
tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan

memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang,
digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Struktur Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir
seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang
pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang
selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya
sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah
luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis
membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang
lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:

Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabangcabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang

ramping dan beberapa barbulae di puncak


Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail
Plumae, Bulu yang sempurna
Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang
berfungsi

membantu

menahan

barbula

yang

saling

bersambungan.

Susunan plumae terdiri dari


Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu
Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu
Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya.

Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan


Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari
rachis
Gambar Struktur Bulu Burung
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung
calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,
sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ORGAN
a. Sistem skeleton muscular

Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai dua artikular dorsal. Semua tulang pelvis
bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah takik(celah) posterior. Otot pektoralis
mayor dimulai pada ruas tulag sternum dan menarik tulang hunerus ke bawah (berarti menarik
sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas seperti pada gambar di
bawah :
b. Sistem Pencernaan
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1. paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2. rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan
tanduk,
3. faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut
tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4. lambung terdiri atas:
Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya
tipis.
Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan bijibijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama akanan vang berguna untuk membantu
pencernaan dan disebut sebagai " hensteeth,
5.
intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung
merpati tidak terdapat kantung empedu. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum
dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada
burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
c. Sistem Respirasi
Saluran Pernafasan pada Burung :
Lubang hidung > Trakea > Bronkus > Paru-paru
1. Lubang Hidung

Letak dipangkal paruh di sebelah atas langit-langit rongga mulut.

2. Trakea

Mengalami penebalan tulang rawan


Pangkal trakea terdapat siring suaraSiring bergetar dipengaruhi oleh otot.
Otot sternotrakealis > otot yang menghubungkan tulang dada dengan trakea.
Otot siringialis > otot yang menghubungkan siring dengan trakea bagian dalam.
Trakea mengalami percabangan menjadi 2 bronkus.
3. Bronkus
Bronkus terdiri dari :

Bronkus primer.
Bronkus Sekunder (meso bronkus), terdiri dari :
Trakea melanjut sebagai dua buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi
dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median).
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus)
yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap
Kantong udara terdapat pada :

Pangkal leher (servikal)


Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
Antar tulang selangka (korakoid)
Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
Rongga perut (saccus abdominalis)
Ketiak (saccus axillaris)
Fungsi kantong udara :

Membantu pernafasan terutama saat terbang


Menyimpan cadangan udara (oksigen)
Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak Paru-paru khusus pada burung,
bagian-bagian dari alat pernapasan burung!
Pernafasan burung saat terbang :
\Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan
tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan
sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara
kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.
d. Sistem Sirkulasi

Aves (burung) mempunyai sistem sirkulasi tertutup (berarti bahwa darah tidak pernah
meninggalkan jaringan pembuluh darah; hasil: produksi ATP lebih cepat, lebih cepat ekskresi
sisa metabolisme, nutrisi lebih cepat pada sel-sel, dll)
Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh peredaran darah
burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan
pembuluh-pembuluh darah.
Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti. Jantung burung
berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang
berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah
dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri
anonim vang bercabang lagi menjadi arteri - arteri vang memberi darah ke bagian kepala, otot
terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus aortikus vang
menrlju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri rnereduksi). pembuluh nadi ini kemudian
melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh
nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kana hanya satu, yakni arteri pulmonis
(pembuluh nadi paru -paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (verra) dibedakan atas:
1.

Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari

kepala,anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.


2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan dan paru paru kiri serta membawa
darah menuju serambi kiri jantung. System peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti
pada mamalia. Bedanya hanya pada lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan,
sedangkan pada amalia terletak pada sebelah kiri.
e. Sistem Ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara langsung pada
kloaka. Tidak terdapat kandung kemih. Eksret semisolid (mengadung urat).
f. Kelenjar Endokrin

Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di bawah vena
jugularis dekat permulaan arteri subklavia dan karotis. Pancreas terdiri atas pulau-pulau
langerhans. Kelenjar adrenal sepasang, dengan panjang 8-10 cm, pada permukaan ventral ginjal.
Secret dari gonad mengatur karekteristik seksual sekunder ( bulu, jengger dan gembel), misalnya
bila ovarium dibuang, bulu akan berubah warnanya
g. Sistem Reproduksi
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki
alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka.
1. Sistem Genitalia Jantan.
a.

Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di
sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di

sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.


b. Saluran reproduksi.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan
membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat
panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior
dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai
duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju
duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
2. Sistem Genitalia Betina.
a.

Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan

b.

terletak di bagian dorsal rongga abdomen.


Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian;
bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan
mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan
luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
3. Proses Festilisasi

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak
tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter
dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam
oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang
berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur
dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan
belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
Proses Terbentuknya Telur Ayam
Diperlukan sekitar 15 hingga 16 jam untuk terbentuknya telur ayam setelah pembuahan.
4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
a.
b.
c.
d.
e.

Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio


Kuning telur --> cadangan makanan embrio
Kalaza --> menjaga goncangan embrio
Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan
Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio
Jantung burung gereja berdetak 460 kali dalam semenit. Suhu tubuhnya adalah 108F
(42C). Suhu tubuh setinggi ini, yang bisa berakibat kematian pada binatang darat, sangat
penting bagi kelangsungan hidup sang burung. Tingkat energi yang tinggi yang diperlukan oleh
burung untuk terbang dihasilkan oleh metabolisme tubuh yang cepat ini.
C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan.
Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan
darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran

darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar.
D. KLASIFIKASI AVES
1. Burung unta (S. Camelus)
Kerajaan:
Animalia
Filum:

Chordata

Kelas:

AVES

Ordo:

Struthioniformes

Famili:

Struthionidae
(Vigors, 1825)

Genus:

Struthio

Spesies:

S. Camelus

binomial:

Struthio

camelus

Linnaeus, 1758
Ciri-ciri:
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu.
Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi
wanita dan sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip.
Burung unta mempunyai leher yang panjang dan mampu berlari hingga 65 km/jam.
Burung unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana beberapa ekor burung betina akan
bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina pada waktu siang dan jantan pada waktu
malam. Telur burung unta adalah telur terbesar.
2. Burung Kasuari (C. casuarius)
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
AVES
Ordo:
Struthioniformes
Famili:
Casuariidae
Genus:
Casuarius
Spesies:
C. casuarius

binomial:
Casuarius casuarius
Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri
dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.
Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian. Kasuari
Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.
Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di
habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat
kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna
lebih terang daripada jantan.
3. EMU
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
binomial:

Animalia
Chordata
AVES
Struthioniformes
Casuariidae
Dromaius
D. novaehollandiae
Dromaius novaehollandiae

(Latham, 1790)
Burung Emu (Dromaius novaehollandiae) ialah burung asli Australia yang terbesar, serta
burung yang tak dapat terbang yang kedua terbesar di dunia, yaitu selepas saudara ratit-nya,
burung unta. Burung ini juga merupakan anggota tunggal dalam genus Dromaius yang masih
ada. Subspesies Emu yang hidup di Tasmania lenyap setelah penempatan orang Eropadi
Australia pada tahun 1788; penyebaran subspesies di tanah besar Australia kini juga terdesak
oleh kegiatan-kegiatan manusia.
Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat dan bisa mencapai ketinggian dua
meter dan berat 45 kilogram. Burung ini ialah hewan pengelana, dan bisa membuat perjalanan
jarak panjang untuk mencari makanan yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga. Jika
perlu, burung ini bisa mencapai 50 kilometer sejam. Burung Emu diternakkan untuk daging,
minyak, dan kulitnya.

Telurnya gelap hijau hitam

Bekerja sama walaupun binatang

Telur dieram oleh yang jantan.

(
4. BURUNG KIWI
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
AVES
Ordo:
Struthioniformes
Famili:
Apterygidae
Genus:
Apteryx
Kiwi adalah spesies lain dari burung tidak dapat terbang yang endemik di Selandia Baru dari
genus Apteryx (satu-satunya genus dalam famili Apterygidae). Dalam ukurannya yang seperti
ayam domestik, kiwi adalah ratite hidup yang paing kecil. Seluruh spesies kiwi adalah spesies
terancam. Kiwi juga merupakan simbol nasionalSelandia Baru.
5. MERAK BIRU
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
AVES
Ordo:
Galliformes
Famili:
Phasianidae
Genus:
Pavo
Spesies:
P. cristatus
binomial:
Pavo cristatus
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu
burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap
mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan
penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul
tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulubulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi
bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.

6. AYAM HUTAN
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
AVES
Ordo:
Galliformes
Famili:
Phasianidae
Genus:
Gallus
Spesies:
P. gallus
binomial:
Gallus gallus
Seluruhnya, ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari India, Sri Lanka sampai ke
Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Keempat spesies itu adalah:

Ayam-hutan Merah, Gallus gallus

Ayam-hutan Srilangka, Gallus lafayetii

Ayam-hutan Kelabu, Gallus sonneratii

Ayam-hutan Hijau, Gallus varius

Dua jenisnya terdapat di Indonesia, menyebar alami terutama di bagian barat kepulauan. Kedua
jenis itu ialah ayam-hutan merah, yang menyukai bagian hutan yang relatif tertutup; dan ayamhutan hijau, yang lebih menyenangi hutan-hutan terbuka dan wilayah berbukit-bukit.
Ayam hutan merah adalah moyang dari ayam peliharaan, sedangkan keturunan F1 dari
persilangan antara ayam hutan merah dan ayam hutan hijau menghasilkanayam bekisar.
7. KALKUN
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Animalia
Chordata
AVES
Galliformes
Phasianidae
Meleagris
M.
gallopavo
M. ocellata

Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo
Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan.
Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,51,8 meter. Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal
Amerika Tengah disebut M. ocellata.
8. BURUNG JENJANG
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
AVES
Ordo:
Gruiformes
Famili:
Gruidae
Genus:
Grus
Spesies:
Grus japonensis
Burung Jenjang adalah nama untuk burung besar berparuh, berkaki dan berleher panjang dari
familia Gruidae,ordo Gruiformes. Berbeda dengan burung Kuntul, burung Jenjang terbang
dengan leher yang diluruskan.
Burung Jenjang merupakan burung yang setia seumur hidup terhadap pasangannya. Burung
Jenjang berkencan dengan pasangannya dengan mengeluarkan suara yang ribut sambil diiringi
gerakan-gerakan seperti menari sehingga terkenal sebagai "dansa" burung Jenjang.
Beberapa spesies burung Jenjang merupakan burung migran ke tempat yang sangat jauh,
sedangkan beberapa spesies yang hidup di iklim panas bukan merupakan burung migran. Burung
Jenjang hidup berkelompok dan jika jumlahnya cukup dapat membentuk kawanan yang besar.
Di Indonesia, burung Jenjang terkenal berkat seni melipat kertas (origami). Lipatan kertas
burung Jenjang (orizuru) sering disebut sebagai lipatan kertas burung bangaukarena memang
bentuknya mirip.
9. DARA LAUT
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
AVES
Ordo:
Charadriiformes

Famili:
Genera:

Sternidae
Anous

Hydroprogne

Procelsterna

Gelochelidon

Gygis

Larosterna

Onychoprion

Chlidonias

Sternula

Thalasseus

Phaetusa
Sterna
Dara-laut adalah burung laut di dalam keluarga Sternidae, masih berkerabat dengan Burung
Camar. Burung Dara-laut dapat ditemukan di seluruh dunia.

10. BEBEK
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:

Animalia
Chordata
AVES
Anseriformes
Anatidae
Dendrocygninae
Oxyurinae
Anatinae

Merginae
Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek
umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan
kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar
maupun air laut.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun
mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.
D. HABITAT DAN PERSEBARAN
Aves/burung dapat ditemukan hampir di berbagai belahan bumi. Mereka dapat ditemukan
di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-

puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah
lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan
lingkungan hidup dan makanan utamanya.
E. PERANAN AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Hampir seluruh potensi yang dimiliki burung telah dimanfaatkan manusia, baik untuk kebutuhan
konsumsi maupun ekonomi. Daging dan telur unggas merupakan sumber lemak dan protein yang
dibutuhkan manusia. Keindahan kicauan dan warna jenis burung tertentu menyebabkan manusia
tertarik untuk memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan hiasan kepala oleh
sukusuku masyarakat di papua. Begitu juga kemempuan terbang beberapa jenis merpati
dimanfaatkan untuk suatu hobi atau diperlombakan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung
unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 10.200 spesies burung di
seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini
secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat
badan mereka setiap hari.

Klasifikasi ilmiah burung pertama kali dikembangkan oleh Francis Willughby dan John
Ray di tahun 1676 dalam edisi Ornithologiae.[2] Carolus Linnaeus merubah klasifikasi tersebut
tahun 1758 untuk merancang tata nama biologi yang digunakaan saat ini.[3]
Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung,
seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber
protein yang penting; daging maupun telurnya.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh
dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan
sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.
Amin.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-aves.html#ixzz2vXjmN2Gi
http://nurulary.blogspot.com/2010/08/blog-post.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Burung
http://sempalai.blogspot.com/2009/11/anatomi-burung.html
http://ysuryadi.blogspot.com/2012/09/klasifikasi-aves.html
http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-aves.html

Diposkan oleh Yunita Net di 23.35


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
2 komentar:
1.
indo biotech11 Februari 2016 18.44
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan betta carotine untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri,
perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www
TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar
bioteknologi agro
Balas
2.
indo biotech11 Februari 2016 18.45
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan betta carotine untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri,
perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www
TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar
bioteknologi agro
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Yunita Net
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2016 (13)

2015 (1)

2014 (6)
o Desember (6)

PAWARTOS BAHASA JAWA

MAKALAH MANTU

MATA UANG DUNIA

MAKALAH AVES

AHLI FISIKA

DRAMA B.INGGRIS ANDE-ANDE LUMUT


Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai