Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum pekerjaan


Perancangan rencana kerja dari suatu pekerjaan haruslah bertujuan untuk mencapai
keberhasilan atassuatu pekerjaan, hal terpenting untuk mencapai keberhasilan tersebut
adalah dengan pengendalian terhadap biaya, mutu, dan waktu. Hal lain yang juga
menunjang keberhasilan suatu pelaksanaan pekerjaan adalah metode pelaksanaan yang
efektif yang berasal dari hasil pemikiran terhadap kondisi di lapangan.
Seperti pelaksanaan pekerjaan pembangunan pier Y P110 pada proyek Jalan Bebas
Hambatan Tanjung Priok, Paket No. 3, Seksi E-2A, (Sta. 6+142 Sta. 8+062.5) Cilincing
Simpang Jampea, diperlukan adanya pengendalian biaya, mutu, dan waktu serta metode
pelaksanaan yang efektif agar proyek tersebut selesai tepat waktu yang merupakan
indikator dari berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan.
Adapun jenis jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek Jalan Bebas Hambatan
Tanjung Priok, Paket No. 3, Seksi E-2A, (Sta. 6+142 Sta. 8+062.5) Cilincing Simpang
Jampea khususnya pada bagian pier adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pengukuran
2. Pekerjaan pengecoran stage 1
a. Penulangan
b. Pembekistingan
c. Pengecoran
d. Finishing
3. Pekerjaan pengecoran stage 2
a. Penulangan
b. Pembekistingan
c. Pengecoran

d. Finishing
4. Pekerjaan pengecoran stage 3
a. Penulangan
b. Pembekistingan
c. Pengecoran
d. Finishing
4.2 Rencana Layout Proyek
Instalasi lapangan dapat diartikan sebagai perencanaan dan pengorganisasian tata letak dari
bangunan sementara yang ada dalam proyek. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan
penggunaan tempat dengan peralatan dan bahan yang digunakan sehingga pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Gerbang keluar masuk proyek


Lokasi proyek pier Y P110
Mobile Crane
Kantin
Pos K3
Pos pengawas dan kontraktor
Los kerja tulangan beton

4.3 Metode Pelaksanaan


(Method Statement)
4.4 Penjadwalan Pelaksanaan Pekerjaan
Dari kurva S waktu yang tersedia untuk pengerjaan pier P110 adalah 41 hari, dengan
rincian sebagai berikut :

4.5 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan awal sebelum memulai pekerjaan pelaksanaan.
Begitu juga pada pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok ini khususnya pada
pelaksanaan pekerjaan pier P110.
Sebelum memulai pekerjaan penulangan hingga pengecoran, semua bagian yang terlibat
harus mengetahui dan memahami semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan pier
tersebut, dimana harus didasarkan kepada spesifikasi, gambar perencanaan, dan shop
drawing.
4.5.1

Pekerjan Pengukuran (Surveying)


Pekerjaan pengukuran bertujuan untuk menentukan luas lokasi pekerjaan dan batasbatas wilayah yang bisa digunakan serta penentuan titik posisi konstruksi pier
dalam pelaksanaan pekerjaan pier P110.

a. Flow Chart Pekerjaan Pengukuran

Start

Persiapan Alat

Proses Pengukuran

Catat Hasil Pengukuran

Penandaan Pada titik yang diukur

Finish

Gambar: Bagan Alur Pekerjaan Pengukuran

b. Volume Pekerjaan

Area pengukuran

4m

P 110

BM2

4m
Volume pekerjaan pengukuran

= Panjang area x Lebar area


=4mx4 m
= 16 m2

c. Waktu Rencana
Waktu yang direncanakan untuk pekerjaan pengukuran adalah 1 hari
d. Produktifitas Tenaga Kerja
Kuantitas pekerjaan = 16 m
Produktivitas tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan pengukuran
berdasarkan pengamatan adalah sebagai berikut :
Untuk pengukuran 1 m2 = 5 menit
1 hari = 7 jam efektif
Waktu pelaksanaan = kuantitas pekerjaan x 5 menit
= 16 x 5 menit
= 80 menit = 1,3 jam
= 1 hari
e. Kebutuhan Alat, Bahan, dan Pekerja
1) Kebutuhan Alat
Untuk melaksanakan pekerjaan pengukuran sesuai dengan waktu rencana
dibutuhkan 1 set alat ukur, yaitu:
a) Theodolite

: 1 unit

b) Water pass

: 1 unit

c) Roll meter

: 1 buah

d) Rambu ukur

: 2 buah

e) Unting-unting

: 2 buah

f) Palu

: 1 buah

g) Staf level

: 2 buah

h) Tripod

: 1 buah

i) Prisma

: 1 buah

2) Kebutuhan Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada pekerjaan pengukuran adalah sebagai
berikut :
a) Benang nilon

: 2 gulung (1 gulung = 10 m)

b) Patok atau Penanda

: 8 buah

c) Cat Pylox

: 1 kaleng

3) Kebutuhan Pekerja
Pada pekerjaan pengukuran dibutuhkan 1 tim kerja yang terdiri dari
sebagai berikut:
a) Surveyor

: 1 Orang

b) Asisten Surveyor : 2 Orang

f.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran

BM1

Footing P110
Pier P110

Titik Bench Mark 1


sebagai acuan awal

BM2
Titik Bench Mark 2
mengacu pada BM1
untuk menentukan koordinat dari posisi pier P110

Gambar Proses Pengukuran Lokasi


Langkah-langkah pekerjaan pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan pertama yang dilakukan oleh surveyor adalah meletakkan
theodolite pada lokasi yang terdapat titik BM1.
2. Setting theodolite dan masukkan koordinat titik BM1 dan BM2 yang telah
ditentukan ke dalam theodolite.
3. Bidik titik BM 2 untuk mendapatkan sudut azimut.
4. Setelah membidik titik BM2 dan mendapatkan sudut azimut, mulailah
melakukan pengukuran dengan membidik setiap sudut lokasi rencana.
Start

5. Masukkan koordinat titik rencana ke dalam theodolite.


6. Mempersiapkan
Atur ketepatan metode
titik koordinat
menggunakan
kerja dan dengan
gambar shop
drawing prisma hingga
theodolit menunjukkan sudut 0 dan berikan patok atau penanda.
7. Selanjutnya bidik ke titik-titik lain sesuai dengan data koordinat yang ada.
Supervisor :

Surveyor :

Menentukan marking pada lokasi penulanganMenyiapkan bahan, alat, tenaga kerja dan lokasi

g. Quality Control

1. Pelaksana mengecek apakah tim surveyor melaksanakan pengukuran sesuai


dengan prosedur yang sudah direncanakan atau tidak.
Surveyor :

Supervisor :

2. elevasi
Pelaksana
hasil output berupa kertas hasil pengamatan titik
Mengecek
danmengecek
kemiringan
Mengecek fabrikasi

koordinat.
4.6 Pekerjaan Pier Stage 1

Pelaksanaan Pekerjaan Penulangan

Supervisor :
Pengecekan Pemasangan Tulangan

Finish

4.6.1

Pekerjaan Penulangan Stage 1


a. Volume Pekerjaan
Mutu baja tulangan utama adalah BJTD 50

Tabel x.x Rincian berat tulangan yang dibutuhkan


Total volume pekerjaan

= 13832,21 Kg

b. Waktu Rencana Pekerjaan Penulangan


Waktu yang direncanakan untuk pekerjaan pabrikasi dan pemasangan tulangan adalah
6 hari.

c. Kebutuhan Alat, Bahan, dan Pekerja


1) Kebutuhan Alat
Bar bender
Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan
dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan.

Gambar x.x Bar Bender listrik CMB 25

Spesifikasi Alat :
Bar bender listrik CMB 25
Kapasitas
= 300 kg/jam
Produktivitas
= 300 kg/jam x 7 jam = 2100 kg/hari
volume
Jumlah alat
=
waktu x produktivitas
13832.21
=
4 x 2100
= 1,65 2 alat
Bar Cutter
Bar Cutter, adalah alat yang dioperasikan oleh pekerja untuk memotong baja tulangan
di lokasi pembuatan tulangan.

Gambar x.x Bar Cutter listril KMC 32

Spesifikasi Alat :
Bar cutter listrik KMC 32
Kapasitas
= 250 kg/jam
Produktivitas
= 250 kg/jam x 7 jam = 1750 kg/hari
volume
Jumlah alat =
waktu x produktivitas
13832,21
=
4 x 1750
= 1,98 2 alat
Sehingga pada pekerjaan penulangan, dibutuhkan 2 set alat Bar Bender dan Bar
Cutter listrik.
2) Kebutuhan Bahan
Pekerjaan penulangan pier pada stage 1 membutuhkan bahan dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel x.x Kebutuhan bahan tulangan untuk pengecoran


stage 1

Kawat benrad

= 15% x kebutuhan tulangan


= 15% x 13832,21 Kg
= 2074,83 Kg

Tulangan D 16 dibutuhkan 126 batang


Tulangan D 22 dibutuhkan 7 batang
Tulangan D 32 dibutuhkan 149 batang
3) Kebutuhan Pekerja
Diketahui kuantitas pekerjaan pemasangan tulangan pada pengecoran stage 1
adalah sebesar 13832,21 kg..
Pemasangan per 10 kg untuk tulangan polos atau ulir.
Mandor

= 0,004 OH

x (13832,21/10) kg

= 5,53 OH

Kepala tukang = 0,007 OH

x (13832,21/10) kg

= 9,68 OH

Tukang

= 0,07 OH

x (13832,21/10) kg

= 96,83 OH

Pekerja

= 0,07 OH

x (13832,21/10) kg

= 96,83 OH

Jumlah pekerja yang dibutuhkan jika pekdrjaan dilaksanakan selama 6 hari.


Mandor

= 5,53 OH

/ 6H

= 0,92

1 orang

Kepala tukang = 9,68 OH

/ 6H

= 1,61

2 orang

Tukang besi

= 96,83 OH

/ 6H

= 16,14 17 orang

Pekerja

= 96,83 OH

/ 6H

= 16,14 17 orang

d. Quality Control
Penulangan dikerjakan berdasarkan metode kerja yang telah ditetukan, shop drawing,
dan spesifikasi. Langkah-langkah untuk mengerjakan pekerjaan penulangan adalah
sebagai berikut :
1) Membuat dan menyiapkan daftar lengkungan bengkok besi.
2) Besi yang telah dibengkokan sesuai shop drawing, disusun sesuai jenis bentuk
dan ukuran.
3) Besi dirakit diluar lokasi pembengkokan sesuai dengan metode kerja dan shop
drawing.
4) Tulangan yang telah selesai dirakit kemudian diangkat ke lokasi yang telah
ditentukan untuk dipasang.
5) Pasang tulangan dengan menggunakan kawat bendrat.
6) Penulangan dilanjutkan sesuai dengan shop drawing.
e. Metode palaksanaan pekerjaan penulangan
1) Tulangan baja harus diperoleh dari pemasok yang telah disetujui. Pemasok
harus memberikan Sertifikat Bahan yang menginformasikan kualitas setiap
tulangan.
2) Pengujian dilapangan dilakukan dengan cara mengambil sampel tulangan
dengan panjang 1 m lalu diukur beratnya dan dibandingkan hasilnya dengan
data berat jenis tulangan tersebut per meter panjang sesuai dengan diameter
yang digunakan.
3) Sebelum membuat rangkaian tulangan, diambil sampel acak untuk memastikan
bahwa diameter, panjang dan bentuk sesuai dengan shop drawing.
4) Apabila pengelasan diperlukan, pengelasan tersebut harus

diperiksa

kesesuaiannya dengan persyaratan yang telah tercantum dalam gambar. Batang


yang dilas harus sesuai dengan standar yang berlaku dan bersertifikasi.
5) Sambungan harus diletakkan sesuai dengan shop drawing dan panjang
sambungan harus diperiksa dengan cermat.
6) Periksa bahwa semua tulangan terpasang erat dengan kawat mengikat.

Start

Mempersiapkan alat dan bahan

Test Slump

Pengecoran
4.6.2

Pekerjaan Pengecoran Stage 1


Pemadatan

Perawatan beton

Finish

Tidak OK

a. Volume Pekerjaan Pengecoran stage 1

b. Waktu Recana Pekerjaan Pengecoran

c. Kebutuhan Alat, Bahan, dan Pekerja

d. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran Stage 1

e. Quality Control

4.7 Pekerjaan Pier Stage 2


4.7.1

Pekerjaan Penulangan Stage 2

a. Volume Pekerjaan
Mutu baja tulangan utama adalah BJTD 50

Tabel x.x Rincian berat tulangan yang dibutuhkan


Total volume pekerjaan

= 6583.70 Kg

b. Waktu Rencana Pekerjaan Penulangan


Waktu yang direncanakan untuk pekerjaan pabrikasi dan pemasangan tulangan adalah
5 hari.

c. Kebutuhan Alat, Bahan, dan Pekerja


4) Kebutuhan Alat
Bar bender
Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan
dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan.

Gambar x.x Bar Bender listrik CMB 25

Spesifikasi Alat :
Bar bender listrik CMB 25
Kapasitas
= 300 kg/jam
Produktivitas
= 300 kg/jam x 7 jam = 2100 kg/hari
volume
Jumlah alat
=
waktu x produktivitas
6583.70
=
2 x 2100
= 1,57 2 alat
Bar Cutter
Bar Cutter, adalah alat yang dioperasikan oleh pekerja untuk memotong baja tulangan
di lokasi pembuatan tulangan.

Gambar x.x Bar Cutter listril KMC 32

Spesifikasi Alat :
Bar cutter listrik KMC 32
Kapasitas
= 250 kg/jam
Produktivitas
= 250 kg/jam x 7 jam = 1750 kg/hari
volume
Jumlah alat =
waktu x produktivitas
6583.70
=
2 x 1750
= 1,88 2 alat
Sehingga pada pekerjaan penulangan, dibutuhkan 2 set alat Bar Bender dan Bar
Cutter listrik.
5) Kebutuhan Bahan
Pekerjaan penulangan pier pada stage 2 membutuhkan bahan dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel x.x Kebutuhan bahan tulangan untuk pengecoran


stage 2

Kawat benrad

= 15% x kebutuhan tulangan


= 15% x 6583,70 Kg
= 987,56 Kg

Tulangan D 16 dibutuhkan 67 batang


Tulangan D 22 dibutuhkan 9 batang
Tulangan D 32 dibutuhkan 67 batang
6) Kebutuhan Pekerja
Diketahui kuantitas pekerjaan pemasangan tulangan pada pengecoran stage 2
adalah sebesar 6583,70 kg.
Pemasangan per 10 kg untuk tulangan polos atau ulir.
Mandor

= 0,004 OH

x (6583,70/10) kg

= 2,63 OH

Kepala tukang = 0,007 OH

x (6583,70/10) kg

= 4,61 OH

Tukang

= 0,07 OH

x (6583,70/10) kg

= 46,08 OH

Pekerja

= 0,07 OH

x (6583,70/10) kg

= 46,08 OH

Jumlah pekerja yang dibutuhkan jika pekdrjaan dilaksanakan selama 3 hari.


Mandor

= 2,63 OH

/ 3H

= 0,87

1 orang

Kepala tukang = 4,61 OH

/ 3H

= 1,54

2 orang

Tukang besi

= 46,08 OH

/ 3H

= 15,36 16 orang

Pekerja

= 46,08 OH

/ 3H

= 15,36 16 orang

d. Metode palaksanaan pekerjaan penulangan


Penulangan dikerjakan berdasarkan metode kerja yang telah ditetukan, shop drawing,
dan spesifikasi. Langkah-langkah untuk mengerjakan pekerjaan penulangan adalah
sebagai berikut :
7) Membuat dan menyiapkan daftar lengkungan bengkok besi.
8) Besi yang telah dibengkokan sesuai shop drawing, disusun sesuai jenis bentuk
dan ukuran.
9) Besi dirakit diluar lokasi pembengkokan sesuai dengan metode kerja dan shop
drawing.
10) Tulangan yang telah selesai dirakit kemudian diangkat ke lokasi yang telah
ditentukan untuk dipasang.
11) Pasang tulangan dengan menggunakan kawat bendrat.
12) Penulangan dilanjutkan sesuai dengan shop drawing.
e. Quality Control
f. Tulangan baja harus diperoleh dari pemasok yang telah disetujui. Pemasok
harus memberikan Sertifikat Bahan yang menginformasikan kualitas setiap
tulangan.
g. Pengujian dilapangan dilakukan dengan cara mengambil sampel tulangan
dengan panjang 1 m lalu diukur beratnya dan dibandingkan hasilnya dengan
data berat jenis tulangan tersebut per meter panjang sesuai dengan diameter
yang digunakan.
h. Sebelum membuat rangkaian tulangan, diambil sampel acak untuk memastikan
bahwa diameter, panjang dan bentuk sesuai dengan shop drawing.
i. Apabila pengelasan diperlukan, pengelasan tersebut harus

diperiksa

kesesuaiannya dengan persyaratan yang telah tercantum dalam gambar. Batang


yang dilas harus sesuai dengan standar yang berlaku dan bersertifikasi.
j. Sambungan harus diletakkan sesuai dengan shop drawing dan panjang
sambungan harus diperiksa dengan cermat.
k. Periksa bahwa semua tulangan terpasang erat dengan kawat mengikat.

Anda mungkin juga menyukai