keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perusahaan yang sustainable
berarti perusahaan yang mampu menghasilkan laba dengan mengurangi dampak negatif
pada sosial dan lingkungan.
Fokusnya adalah pada pihak yang terlibat pada keputusan alokasi sumber daya atau
bisa dikatakan financial interest sehingga tidak ada laporan bagi pihak yang terkena
dampak
Adanya diskonto yang membuat biaya sosial lingkungan diakui sangat kecil atau
bahkan tidak diakui karena tidak bisa diselesaikan dalam beberapa waktu mendatang
Entity assumption mengakibatkan hal-hal yang tidak berdampak langsung, yaitu sosial
dan lingkungan, terhadap entitas akan diabaikan
Perdagangan izin mengeluarkan polutan yang diakui sebagai aset. Pengakuan ini
dipertanyakan karena izin ini hanya rasional menurut perspektif ekonomi dan tidak
rasional menurut perspektif masyarakat
Definisi aset menyebutkan bahwa aset adalah sesuatu yang dikontrol dan beban adalah
outflow, padahal lingkungan dan sosial tidak dikontrol sehingga perusahaan bebas
merusak dan tidak mengakui apapun selama tidak ada denda
Anthony Giddens dan Ulrich : Pengungkapan CSR dapat menjadi alat manajemen
risiko yang digunakan sebagai usaha mengatasi prediksi negatif dari aktivis
Adanya tren yang berkembang bahwa perusahaan melaporkan CSR mereka, karena
perusahaan beranggapan apa yang menguntungkan masyarakat dan lingkungan pasti
menguntungkan pemegang saham
Beck (1992, 1999) beranggapan bahwa stakeholder yang dimaksud adalah stakeholder
yang terkena dampak operasional perusahaan.
Berdasarkan perspektif etis, perusahaan berusaha memahami apa saja dampak aktual
dan potensinya untuk memberikan fokus pada CSR sehingga perusahaa harus
Untuk isu sosial dan lingkungan apa perusahaan harus bertanggung jawab dan
akuntabel? (What Stage)
-
sesuai dengan kebutuhan yang merupakan permintaan atau reaksi eksternal atas
informasi tertentu yang diungkapkan
materialitas dari isu lingkungan untuk kelompok tertentu dalam masyarakat yang
menggunakan laporan tahunan untuk mendapat informasi
seberapa
penting
informasi
lingkungan
pada
proses
decision-making
dengan
ekspektasi
stakeholder
untuk
sustainable)
dan
lingkungan
berhasil membuat manajer menangkap masalah sosial dan lingkungan, namun tetap
tidak bisa melaporkannya dengan angka
kesulitan dalam memahami aspek memaksimalkan alam dan sosial seperti halnya
memaksimalkan laba
adanya anggapan bahwa ketika tidak bisa memperlakukan ketiga aspek tersebut secara
seimbang, maka aspek tersebut tidak terinterkoneksi. Hal ini merupakan pemahaman
konsep yang salah dan berdampak pada manajemen yang berfokus pada laba dan lebih
merusak lingkungan
yang
diadakan di Rio de Jenairo dan dihadiri perwakilan pemerintah seluruh negara dan ahli
sosial lingkungan. Di EU, tahun 1992, dirilis Towards Sustainability dengan salah satu
isi pentingnya adalah perintah pada akuntan untuk memperbaiki sistem costing untuk
menekan biaya lingkungan. Kemudian, sebagai tindak lanjut dari Earth Summit, tahun
2000 diterbitkan kumpulan pedoman pelaporan CSR yang kemudian dikenal dengan
Sustainability Reporting Guidelines. Hal ini merupakan jawaban untuk pelaporan yang
lebih terstruktur
GRI merupakan praktik pelaporan terbaik yang diterima umum. Dalam GRI
terdapat 50 indikator inti dan 47 tambahan pedoman yang digunakan tergantung jenis
perusahaan. Namun, perusahaan akan bertindak oportunistik dengan selektif memilh
indikator dan menggunakannya sebagai legitimasi dengan label mematuhi pedoman GRI.
Misi GRI adalah
..... harmonisasi dalam pelaporan internasional yang relevan dan kredibel tentang
informasi lingkungan, sosial dan kinerja korporasi untuk meningkatkan pembuatan
keputusan yang bertanggung jawab. GRI mengejar misi ini melalui proses dialog dan
kolaborasi multi-stakeholder dalam mendesain dan mengimplementasikan pedoman
pelaporan sustainability yang diterima secara luas
Kategori pengungkapan dalam GRI berhubungan dengan
-
terhadap lingkungan
isu biodiversity
dan lingkungan
kepatuhan hukum
Profil perusahaan
Index GRI
manajemen
Indikator kinerja
GRI pun diakui sebagai pedoman pelaporan CSR berterima umum. Atribut
komparabilitas adalah sesuatu yang diusung GRI. GRI juga mengusung karakteristik
kualitatif, seperti halnya laporan keuangan, meliputi transparansi, auditabilitas,
relevansi, kelengkapan, konteks sustainability, ketepatan, netralitas, reliabilitas,
kejelasan, ketepatan waktu, dan verifiabilitas. Area lain yang diperhitungkan GRI
adalah assurance proses untuk meningkatkan kredibilitas dan kualitas laporan.
Audit Sosial
Menurut Elkington (1997, p.88) tujuan dari audit sosial adalah menilai
kinerja dalam hubungannya dengan kebutuhan dan ekspektasi. Audit sosial
diharapkan menghasilkan statement of assurance yang merupakan dasar dari laporan
sosial yang diterbitkan untuk publik dan dasar untuk berdialog dengan stakeholder.
Kriteria audit sosial adalah berdasar materialitas, kelengkapan dan kemampuan
reaksi. Namun, tidak semua mampu menyediakan organisasi karena bergantung pada
tipe perusahaannya (Owen dan ODwyer, 2005). Terdapat dua tipe dalam lingkup
audit sosial, yaitu :
-
Audit Sosial
Audit sosial seringkali digunakan oleh MNC dan dilaksanakan bersamaan
dengan audit laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
legitimasi, aspek sustainable dan transparansi. Hal ini dilakukan dengan cara
mengadopsi pendekatan hati-hati dengan sebagian besar berfokus pada masalah
konsistensi informasi yang muncul dalam laporan organisasi dengan kumpulan
data yang mendasari