- Partial Response : pengecilan kelenjar getah bening sampai 50% atau lebih.
- No Change : ukuran kelenjar getah bening yang menetap.
- Progressive Disease : ukuran kelenjar getah bening membesar 25% atau
lebih.
( sumber : http://library.usu.ac.id/download/fk/tht-hary2.pdf )
2. Bagaimana pemberian terapi terhadap penderita kanker
berdasarkan stadiumnya?
JAWABAN :
PENGOBATAN KANKER PAYUDARA STADIUM I II dan IIIC YANG MASIH
DAPAT DIOPERASI, mencakup:
Operasi untuk mengangkat jaringan payudara yang terkena kanker,
diikuti dengan diseksi kelenjar getah bening dan radioterapi
Modified radical mastektomi dengan atau tanpa operasi rekonstruksi
payudara.
Ajuvan terapi (pengobatan pasca-operasi untuk tujuan meningkatkan
harapan hidup) dapat mencakup sebagai berikut:
Terapi radiasi ke kelenjar getah bening dekat payudara dan rongga dada
setelah modified radical mastektomi dilakukan
Kemoterapi sistemik dengan atau tanpa terapi hormon.
Terapi hormon.
Sebuah uji klinis trastuzumab (Herceptin) dikombinasikan dengan
kemoterapi sistemik.
KANKER PAYUDARA STADIUM IIIB dan IIIC YANG TIDAK DAPAT DIOPERASI,
mencakup:
Kemoterapi sistemik
Kemoterapi sistemik diikuti dengan pembedahan, dengan diseksi
kelenjar getah bening diikuti dengan radioterapi. Tambahan terapi sistemik
(kemoterapi, terapi hormon, atau keduanya) dapat diberikan.
KANKER PAYUDARA STADIUM IV dan KANKER PAYUDARA YANG SUDAH
BERMETASTASE
Terapi hormon dan/atau sistemik kemoterapi dengan atau tanpa
trastuzumab (Herceptin).
Radioterapi dan/atau operasi untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala
lain.
Uji klinis kombinasi baru trastuzumab (Herceptin) dengan obat
antikanker.
Uji klinis pendekatan lain, termasuk kemoterapi dosis tinggi dengan
transplantasi sel induk.
bifosfonat obat-obatan untuk penyakit tulang dan mengurangi rasa sakit
ketika kanker telah menyebar ke tulang.
(Sumber : www.cancer.gov )
(Sumber : http://ningrumwahyuni.wordpress.com/2010/04/24/prinsip-kemoterapikanker-ii/ )
Merusak DNA dari sel-sel yang membelah dengan cepat, yang dideteksi
oleh jaur p531Rb sehingga memicu apoptosis.
Merusak aparatus spindel sel, menjcegah kejadian pembelahan sel.
Menghabat sintesis DNA
RADIOTERAPI
JAWABAN :
KLASIFIKASI OBAT ANTI KANKER
A. Golongan Alkilator
Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu :
1) Mekloretamin
Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfusar, karsinoma mama, dan karsinoma ovarium.
2) Siklofosfamid
Sediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan 1,2
gram untuk suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral.
Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non Hodgkin,
Mieloma multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, ovarium, paru, Cerviks,
Testis, Jaringan Lunak atau tumor Wilm.
Mekanisme kerja : Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh
mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450 menjadi 4-hidroksisiklofosfamid
dan aldofosfamid yang merupakan obat aktif. Aldofosfamid selanjutnya
mengalami perubahan non enzimatik menjadi fosforamid dan akrolein. Efek
siklofosfamid dipengaruhi oleh penghambat atau perangsang enzim
metabolismenya. Sebaliknya, siklofosfamid sendiri merupakan perangsang enzim
mikrosom, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas obat lain.
3) Melfalan
Indikasi : Mieloma multipel, kanker payudara, Ovarium.
4) Klorambusil
Sediaan : Klorambusil tersedia sebagai tablet 2 mg. Untuk leukemia limfositik
kronik, limfoma hodgkin dan non-hodgkin diberikan 1-3 mg/m2/hari sebgai dosis
tunggal (pada penyakit hodgkin mungkin diperlukan dosis 0,2 mg/kg berat
badan, sedangkan pada limfoma lain cukup 0,1 mg/kg berat badan).
Indikasi : Leukimia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, dan limfoma non Hodgkin,
Makroglonbulinemia primer.
Mekanisme kerja : Klorambusil (Leukeran) merupakan mustar nitrogen yang
kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik. Obat ini berguna untuk
pengobatan paliatif leukemia limfositik kronik dn penyakin hodgkin (stadium III
dan IV), limfoma non-hodgkin, mieloma multipel makroglobulinemia primer