Contoh Case
Contoh Case
Data Pribadi
Nama
: Tn. AS (173367)
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 37 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Status
: Duda
Alamat
Riwayat Psikiatri
Data diperoleh dari autoanamnesis pada tanggal 23 dan 24 April 2010 dan dari
hasil observasi catatan medik pasien.
A. Keluhan Utama
Marah-marah dan merusak barang sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit
(SMRS).
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke RSMM pada tanggal 22 Februari 2010 dibawa oleh
keluarganya karena marah marah dan merusak barang sejak 2 hari SMRS.
Pasien juga sulit tidur, mudah tersinggung, dan sering menyendiri. Pasien
mengatakan hal ini terjadi akibat masalah masalah yang dialami oleh dirinya,
antara lain masalah gagal dalam bisnis dagang kusen yang dijalani, perceraian
dengan istri, dan ayah pasien meninggal dunia. Pasien marah marah dan
bertindak merusak karena terpengaruh oleh suara yang didengar olehnya. Suara
itu pertama kali muncul 5 bulan SMRS (September 2009). Suara yang didengar
pasien adalah suara guru besar tempat ia belajar ilmu kebatinan. Suara tersebut
mencemooh pasien karena pasien menerima saja semua perlakuan dan hinaan
istrinya. Pasien mengatakan terbebani oleh sikap istrinya yang seakan tidak terima
usaha pasien gagal. Pasien dan istrinya sudah bercerai 6 bulan SMRS (Agustus
2009). Selain mendengar suara guru besarnya, pasien juga mengatakan mampu
melihat sosok gurunya tersebut. Pasien sering berkomunikasi dengan sosok itu
dan meminta petunjuk.
1
Pasien mulai belajar ilmu kebatinan sejak SMU (usia pasien 17 tahun).
Namun, saat itu pasien tidak mengikuti secara rutin. Baru sejak pasien bercerai
dengan istrinya ia mulai kembali menekuni ilmu tersebut. Pasien merasa orang
orang takut dengan dirinya karena ia memiliki ilmu, tetapi pasien mengatakan ia
tidak mau sombong karena memiliki ilmu tersebut.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pada tahun 1993 (pasien berusia sekitar 20 tahun), pasien pernah dibawa
ke RSMM. Pasien mengatakan sudah lupa mengapa pasien dibawa ke RSMM
dan berapa lama pasien berada disana. Setelah keluar dari RSMM ia
mengatakan tidak meminum obat karena merasa dirinya sudah sembuh. Pada
saat usia pasien kurang lebih 17 tahun, saat itu pasien mulai mengkonsumsi
alkohol, ia mengatakan sering marah-marah. Pasien mengatakan dirinya tidak
sampai mengamuk ataupun mendengar suara suara yang hanya bisa
didengarnya sendiri.
2. Riwayat Gangguan Medis
Pasien tidak pernah mengalami kejang, cedera kepala ataupun trauma
lainnya. Pasien juga tidak memiliki riwayat diabetes melitus, asma, penyakit
jantung dan penyakit paru.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Pasien mengatakan mulai merokok sejak pasien SMP (usia pasien sekitar
14 tahun). Pada saat SMA pasien mulai mengkonsumsi alkohol. Hal ini
dilakukannya hingga satu tahun sebelum pasien menikah dengan istrinya.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir dengan bantuan dukun pada tanggal 10 Agustus 1973. Pasien
tidak tahu bagaimana keadaan ibu saat mengandung. Keadaan saat dilahirkan
dan riwayat penggunanan alkohol tidak tahu.
2. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien tidak mengingat kehidupannya disaat usia ini.
3. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien menjalani masa pendidikannya di Sumedang. Pasien tidak
menjalani masa pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK). Ia memulai
pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sumedang ketika usia 7 tahun. Selama
pendidikan, ia tidak pernah tinggal kelas di bangku Sekolah Dasar. Pasien
mengatakan lebih senang sendiri dibanding bermain bersama teman-temannya.
Meskipun begitu, pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang tua dan
adik-adiknya. Orang tua pasien sangat menyayangi anak-anaknya. Menurut
2
dirinya murid yang biasa saja, tetapi pasien tidak pernah tinggal kelas.
Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus SMA pasien membantu orangtuanya berdagang. Orang
tuanya memiliki toko pakaian di daerah Sumedang. Begitu pasien
menikah (sekitar tahun 1995), pasien mulai menjalani usahanya
sendiri. Sekitar tahun 2007 ia membuka toko kusen dengan modal
yang dipinjamnya dari seseorang. Namun, setelah menjalani usaha
tersebut
selama
beberapa
waktu,
usahanya
bangkrut.
Pasien
sifat sang istri. Dari pernikahannya pasien dikaruniai dua orang anak
masing-masing berumur 8 dan 4 tahun. Setelah perceraian, anak-anak
puasa mutih.
Aktivitas Sosial
Pasien mengatakan pergaulan dengan teman-temannya tidak ada
masalah walaupun pasien orang yang cenderung lebih suka sendiri.
pasien merasa sudah sembuh dan ingin pulang ke rumah. Pasien ingin bertemu
dengan ibunya. Pasien mengatakan ingin membangun kembali rumah tangga jika
ia telah menemukan pasangan yang baru.
H. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupan
Pasien berkata sejak pasien menuntut ilmu, ia merasa orang orang takut
padanya.
II.
Mood
: hipotim
Afek
: afek terbatas
Keserasian
: terdapat keserasian antara emosi dan isi pembicaraan.
C. Pembicaraan
Pasien berbicara bila ditanya, volume suara kecil, artikulasi jelas, intonasi
baik, tampak berpikir dulu sebelum menjawab.
D. Gangguan persepsi
Pasien mengatakan tidak lagi mengalami halusinasi pendengaran yang sering
menyuruh-nyuruh untuk melawan orang yang mengganggunya dan halusiunasi
penglihatan berupa seorang guru kebatinannya yang bisa diajak bicara dan
diskusi.
E. Pikiran
1. Proses dan bentuk pikir :
Koheren, sedikit, penjelasan sesuai sebab-akibat, jawaban sesuai dengan yang
ditanyakan. Tidak ada asosiasi longgar, sirkumtansial, neurologisme, maupun
word salad.
2. Isi pikir :
Ide kebesaran. Pikiran bunuh diri, obsesi dan kompulsi tidak ada.
F. Kesadaran dan Kognisi
5
1. Taraf kesadaran
2. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
3. Daya ingat
Segera
Jangka pendek
: kompos mentis
: Baik, pasien mengetahui hari, tanggal dan tahun.
: Baik, pasien mengetahui lokasi pemeriksaan.
: Baik, pasien dapat mengenali pemeriksa.
: Baik, pasien dapat mengingat nama-nama benda yang
sebelumnya sudah diberitahukan pemeriksa.
: Baik, pasien dapat menceritakan makanan yang dimakan
Status Neurologis
GCS
Kaku kuduk
Pupil
: 15 (E4,V5,M6)
: (-)
: Bulat, isokor, reflex cahaya langsung-tak
langsung +/+
4. Kesan parase nervus kranialis
: tidak ada
5. Motorik
:5555/5555
5555/5555
tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan
keseimbangan dan koordinasi.
6. Sensorik
7. Otonom
8. Reflex fisiologis
: baik
: baik
: +2/+2
+2/+2
9. Reflex patologis
: tidak ada
10. Gejala ekstrapiramidal
: tidak ada
11. Gaya berjalan dan postur tubuh : Normal
12. Stabilitas postur tubuh
: Normal
13. Tremor di kedua tangan
: tidak ada
IV.
Ikhtisar Penemuan Bermakna
Formulasi Diagnosis
A. Diagnosis Aksis l
7
Berdasarkan anamnesis pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala, kejang, darah
tinggi, diabetes melitus, asma, penyakit jantung, dan penyakit paru yang dapat secara
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak.
Berdasarkan pemeriksaan fisik tidak ditemukan kondisi medis umum yang
mempengaruhi fungsi otak. Pada pemeriksaan status mental juga tidak ditemukan gejalagejala adanya kelainan organic. Oleh karena itu, gangguan mental organik (F00-F09)
dapat disingkirkan.
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat penggunaan zat psikoaktif
dalam setahun ini, oleh karena itu gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.
Menurut PPDGJ III :
Termasuk Skizofrenia karena memenuhi kriteria:
a.
b.
c.
d.
Semua gejala Skizofrenia fase aktif yang berlangsung lebih dari satu bulan
tersebut tidak bersamaan dengan episode depresif berat atau episode manik selama
lebih dari enam bulan.
e.
b.
c.
d.
e.
B. Diagnosis Aksis II
Ciri kepribadian depresif.
C. Diagnosis Aksis III
Tidak ada gangguan medik.
8
D. Diagnosis Aksis IV
Keluarga tidak mau menerima pasien kembali ke rumah.
E. Diagnosis Aksis V
Skala GAF current
Fungsi Pekerjaan
sendiri
GAF HLPY
10