Makalah D-3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 36

LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

LEACHING
D-03

Disusun oleh
Laila Fadhilla

121140088

Nico Domas Damara

121140089

Yogyakarta,

Mei 2016

Disetujui,
Asisten Pembimbing

Anirawilda Purba
2

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, sehingga
makalah Praktikum Dasar Teknik Kimia ini dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun sebagai rangkaian akhir dari Praktikum Dasar Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini, diantaranya :
1. Ir. Tutik Muji Setyoningrum, MT selaku kepala jurusan Teknik Kimia
2. Ir. Danang Jaya, MT selaku kepala laboratorium Praktikum Dasar Teknik
Kimia
3. Anirawilda Purba selaku asisten pembimbing Praktikum Dasar Teknik
Kimia
4. Rekan-rekan praktikum yang telah membantu jalannya praktikum kami.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta,

Mei 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................

ii

KATA PENGANTAR............................................................................

iii

DAFTAR ISI...........................................................................................

iv

DAFTAR TABEL...................................................................................

DAFTAR LAMBANG............................................................................

vi

INTISARI................................................................................................

vii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang.............................................................

I.2

Tujuan..........................................................................

I.3

Tinjauan Pustaka..........................................................

I.4

Hipotesis......................................................................

PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1 Alat dan Bahan............................................................

BAB III

BAB IV

II.1.1

Alat................................................................

II.1.2

Bahan.............................................................

II.2 Cara Kerja dan Bagan Alir...........................................

II.2.1

Cara Kerja......................................................

II.2.2

Bagan Alir......................................................

10

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


III.1 Hasil Percobaan...........................................................

12

III.2 Pembahasan.................................................................

13

PENUTUP
IV.1 Kesimpulan.................................................................. 17
IV.2 Kritik dan Saran...........................................................17

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Percobaan................................................................................

12

Tabel 2. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam (NaCl).......

13

Tabel 3. Hubungan waktu leaching dengan efisiensi leaching ()................

14

Tabel 4. Hubungan

waktu

leaching

dengan

ln

C C
C C o

.........................

16

Tabel 5. Hubungan antara berat larutan garam (NaCl) dengan densitas


Larutan garam (NaCl)......................................................................

19

Tabel 6. Hubungan kadar NaCl dengan densitas NaCl pada masing-masing


suhu..................................................................................................

20

Tabel 7. Hubungan densitas NaCl dengan kadar NaCl.................................

21

Tabel 8. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam (NaCl.)......

22

Tabel 9. Persentase kesalahan........................................................................

24

Tabel 10. Hubungan densitas () NaCl dengan berat larutan


total (WT) NaCl................................................................................

24

Tabel 11. Hubungan antara kadar NaCl dalam larutan dengan berat
larutan NaCl terekstrak....................................................................

25

Tabel 12. Efisiensi leaching.............................................................................

25

Tabel 13. Hubungan efisiensi leaching () dengan waktu leaching................

26

Tabel 14. Persentase kesalahan........................................................................

28

Tabel 15. Metode Least Square.......................................................................

30

DAFTAR LAMBANG
A

: Luas permukaan partikel (cm2)

CA

: Konsentrasi larutan garam (gmol/ml)

CAO

: Konsentrasi mula-mula larutan garam (gmol/ml)

CAS

: Kelarutan kejenuhan zat padat terlarut A dalam larutan (gmol/ml)

: Diameter padatan (cm)

KL

: Koefisien transfer massa (cm/menit)

: Tinggi padatan (cm)

NA

: Kecepatan pelarutan (gmol/menit)

: Suhu (oC)

: Waktu (menit)

: Volume pelarut (ml)

WT

: Berat garam total (gram)

: Efisiensi leaching (%)

: Densitas NaCl (gr/ml)

INTISARI

Leaching merupakan salah satu unit operasi yang sudah lama dipakai dalam industri
kimia. Leaching dalam industri kimia memegang peranan penting terutama dalam satu unit
pemisah. Misalnya mineral atau hasil tambang di alam yang biasanya ditemukan dalam keadaan
tidak murni, atau tercampur dengan senyawa lain. Untuk dapat digunakan pada proses selanjutnya.
Senyawa tersebut biasanya diperlukan dalam keadaan murni, sehingga perlu adanya pemisahan
senyawa-senyawa tersebut. Salah satu metode yang digunakan dalam proses pemisahan itu adalah
ekstraksi padat-cair (leaching).
Pertama percobaan dilakukan dengan menera piknometer, kemudian menimbang garam
dapur dan pasir dengan berat masing-masing 21 gram dan 22 gram. Selanjutnya membungkus
kedua bahan dengan kertas saring dan mengikatnya serta mengukur diameter dan tingginya.
Setelah itu memasukkan bungkusan kedalam tabung sampel. Selanjutnya mengisi labu leher tiga
dengan aquades sebanyak 200 ml. Kemudian menghidupkan pemanas dan pendingin balik sampai
aquades mendidih dan menguap hingga uap melewati pendingin dan mengembun. Setelah
mendidih dan mengembun, mencatat titik embun dan titik didih dan mencatat waktu mula-mula
leaching (t = 0) pada saat embun atau tetesan pertama menetes kedalam tabung sampel. Kemudian
mematikan pemanas pada selang waktu 6 menit dan mengalirkan larutan garam yang terekstraksi
kedalam labu leher tiga. Setelah itu, menghidupkan pompa vakum untuk menghisap ekstrak yang
masih tertinggal sampai tidak ada lagi ekstrak yang keluar dari tabung sampel. Selanjutnya
memasukkan larutan garam dari labu leher tiga secukupnya ke dalam piknometer dan
menimbangnya untuk mengetahui berat larutan. Terakhir, mengulangi langkah-langkah diatas
sebanyak 5 kali percobaan.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa semakin lama waktu proses leaching maka semakin
banyak kadar garam yang larut dalam aquades. Selanjutnya untuk hubungan antara waktu dengan
effisiensi leaching diperoleh jika semakin lama waktu leaching maka semakin besar efisiensi
leaching tersebut. Dari hasil percobaan dan perhitungan didapat koefisien transfer massa pada
proses leaching adalah 5,0155.10-3cm/menit.

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

BAB I
PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang
Leaching merupakan salah satu unit operasi yang sudah lama dipakai
dalam industri kimia. Leaching dalam industri kimia memegang peranan
penting terutama dalam satu unit pemisah, misalnya untuk memisahkan gula
dari bit dengan memakai air panas, pengambilan minyak sayur dari bijibijian seperti kedelai dengan memakai pelarut organik dan juga banyak lagi
pada produk farmasi yang didapatkan dari akar-akaran dan daun-daunan.
Definisi leaching adalah proses pemisahan zat padat dengan menggunakan
pelarut zat cair.
Mineral atau hasil tambang di alam biasanya ditemukan dalam
keadaan yang tidak murni, atau tercampur dengan senyawa lain. Untuk
dapat digunakan pada proses selanjutnya. Senyawa tersebut biasanya
diperlukan dalam keadaan murni, sehingga perlu adanya pemisahan
senyawa-senyawa tersebut. Salah satu metode yang digunakan dalam proses
pemisahan itu adalah ekstraksi. Ekstraksi bertujuan untuk mengeluarkan
satu komponen campuran dari zat padat ataupun zat cair dengan bantuan
suatu pelarut.
Pada percobaan ini, campuran padatan yang dipisahkan adalah
campuran garam dapur (NaCl) dengan pasir sedangkan pelarutnya adalah
aquadest. Campuran garam dapur dan pasir ini mempunyai sifat berporipori, sehingga partikel-partikel garam yang larut dalam aquadest mudah
keluar dari pori-pori pasir dan tidak memerlukan pengadukan. Syarat dari
pelarut adalah melarutkan salah satu konstituen dari campuran padatan yang
dipisahkan. Dalam percobaan ini dipakai pelarut aquadest karena aquades
merupakan pelarut garam dapur yang baik dan tidak melarutkan pasir.

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

I.2 Tujuan
1. Mempelajari hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam
(NaCl) dalam larutan.
2. Mempelajari hubungan antara waktu leaching dengan persentase garam
(%NaCl) yang terekstraksi terhadap garam mula-mula (effisiensi
leaching)
3. Menentukan koefisien transfer massa pada proses leaching.
I.3

Tinjauan Pustaka
Dalam proses pemisahan yang digunakan untuk mengeluarkan suatu
komponen campuran dan zat atau cairan dengan bantuan pelarut cair dimana
teknik pemisahan ini digolongkan menjadi dua kategori :
1. Leaching atau ekstraksi zat padat; memisahkan dua zat padat dan cair
yang tidak saling melarutkan dengan menggunakan pelarut yang
melarutkan salah satu zat yang dapat larut.
2. Ekstraksi zat cair; memisahkan dua cairan yang saling melarutkan
dengan menggunakan pelarut yang melarutkan salah satu zat dalam
campuran.
Dalam proses leaching, kuantitas zat mampu larut atau yang
dikeluarkan biasanya lebih banyak bila dibandingkan dengan pencucian
filtrasi biasa, dan sifat-sifat zat padat mungkin mengalami perubahan dalam
proses leaching. Umpan yang berbentuk kasar, keras dan butiran-butiran
besar mungkin akan terdidintegrasi menjadi bubur atau lumpur, bila bahan
mampu larut yang terkandung di dalamnya dikeluarkan. (Mc. Cabe, 1956)
Apabila semakin luas permukaan bidang kontak antara solid dengan
solvent maka solid yang terekstraksi akan lebih banyak atau proses leaching
akan berjalan baik. Leaching dapat dilakukan secara batch dan kontinyu.
Pada umumnya leaching mempunyai tiga langkah yang harus dilakukan
yaitu :
1. Pencampuran zat padat dengan campuran yang akan di pisahkan dari
zat penyusun.

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

2. Penambahan zat terlarut pada langkah pertama yang menyebabkan fase


campuran yang sempurna sehingga perpindahan massa dan panas
berlangsung baik.
3. Pemisahan kedua fase yang telah membentuk kesetimbangan.
Dalam proses leaching dapat dijumpai dua tahap yaitu :
1. Terjadinya kontak antara zat padat dengan zat padat yang akan di
pisahkan, sehingga akan terjadi perpindahan massa dari butiran zat
padat ke zat pelarut.
2. Pemisahan yang akan menghasilkan suatu larutan yang merupakan
residu campuran padatan.
Agar proses leaching dapat berjalan dengan baik, maka perlu
diperhatikan hal- hal sebagai berikut :
1. Campuran padatan harus mempunyai densitas yang lebih besar dari
pada solvent.
2. Campuran padatan bersifat selektif permiabel aktif sehingga terjadi
kontak antara solvent yang membawa partikel-partikel.
3. Campuran padatan mempunyai permukaan aktif sehingga terjadi kontak
antara solvent dan padatannya.
4. Partikel yang akan dipisahkan harus bisa keluar dari pori-pori dan dapat
larut dalam solvent.
5. Solvent harus merupakan cairan yang hanya dapat melarutkan
konstituen yang dikehendaki saja.
Sebelum

proses

leaching

dilakukan,

terlebih

dahulu

harus

diperhatikan sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan yang digunakan sebagai
umpan. Hal ini disebabkan untuk keperluan dalam menentukan jenis solvent
dan macam peralatan yang digunakan. Maksudnya dalah untuk menghindari
kerusakan alat dan demi kelancaran proses. Disamping itu, terutama pada
proses kelarutan solute. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi jalannya
proses leaching ialah tekanan dan suhu. Terutama pada proses pelarutan
solute. Sebenarnya pengaruh tekanan pada proses kelarutan solute adalah
kecil dan dapat diabaikan, kecuali pada tekanan tinggi.
Pelarut yang digunakan tergantung dari bahan padat yang akan
diekstraksi, karena pada bahan itu terdapat zat dapat larut juga yang tidak
3

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

dapat larut. Dengan mengetahui sifat dari bahan yang akan dipisahkan,
maka dapat dipilih pelarut yang sesuai. Proses pelarutan pada temperatur
tinggi akan mempercepat pelarutan solute dalam solventnya. Pada
temperatur tinggi, viskositas zat menjadi rendah dan difusivitas zat menjadi
besar. Hal ini sangat menguntungkan karena mempercepat pemisahan.
(Treyball, R.E.,1955)
Ada beberapa jenis metode operasi leaching, yaitu :
1. Operasi

dengan

sistem

bertahap

tunggal,

dalam

metode

ini

pengontakkan antar padatan dan pelarut dilakukan sekaligus dan


kemudian disusul dengan pemisahan larutan dan padatan sisa. Cara ini
jarang ditemui dalam operasi industri, karena perolehan solute yang
rendah.
2. Operasi kontinyu dengan sistem bertahap banyak dengan aliran
berlawanan (counter current). Dalam sistem ini aliran bawah dan atas
mengalir secara berlawanan. Operasi itu dimulai pada tahap dengan
mengontakkan larutan pekat yang merupakan aliran atas tahap kedua,
dan padatan baru, operasi berakhir. Pada tahap ke-n (tahap terakhir),
dimana terjadi pencampuran antar pelarut baru, operasi berakhir pada
tahap ke-n (n-1). Sistem ini memungkinkan didapatnya perolehan solute
yang tinggi, sehingga banyak digunakan dalam industri. (Treyball,
1955)
Dalam proses leaching ini, metode operasinya sangat sederhana
karena dilakukan single stage operation dengan anggapan proses berjalan
steady state. Keadaan ini dapat digunakan dengan mengadakan kontak fase
antara campuran zat dan solventnya sehingga memperoleh kesetimbangan
fase. Selain membutuhkan waktu yang lama, cara ini juga memberikan
produk yang terlalu sedikit, sehingga tidak banyak digunakan. Yang banyak
digunakan adalah cara multi stage operation karena operasinya lebih
sempurna dan produk yang dihasilkan lebih banyak. (Brown,G.G.,1978)
Apabila suatu bahan akan dipisahkan dari padatan menuju pelarut,
maka kecepatan transfer massa dari permukaan zat padat menuju cairan
4

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

adalah faktor kontrol. Hal ini sesungguhnya tidak berlawanan atau berbeda
dalam fase padat, jika bahan tersebut adalah suatu bahan murni. Persamaan
ini akan diperoleh jika terjadi sistem batch.
Kecepatan transfer massa zat terlarut A yang akan dipisahkan terhadap
larutan dengan volume (m3) adalah
NA = KL A (CAS-CA)
Neraca massa zat x pada cairan di sekitar alat ekstraktor proses dapat
dinyatakan dengan :
M in M out M reaksi= M akumulasi
0 KL A ( CAS CA )- 0 = V
- V = KL A ( CAS CA)
- V = NA = KL A (CAS-CA)
Diintegralkan dari t=0 dan CA = CAO terhadap t=t dan CA = CA
CA

CAo

ln

t=t

dC
A KL
=
dt
(C C )
V t =0
C C
A KL
=
t
C C o
V

Dengan mengintegralkan dari k=0 dan CA=CAO terhadap k=t terhadap


CA=CA, hal ini diasumsikan :
1. Ukuran benda padat berpori tetap
2. Luas permukaan kontak tiap satuan padatan tetap nilai
ln

A KL
V

C C
vs t
C C o

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

I.4

Hipotesis
1. Semakin lama waktu leaching maka garam yang terekstraksi akan
semakin banyak, sehingga kadar larutan garam juga semakin tinggi.
2. Semakin lama waktu leaching, perbandingan garam terekstraksi dengan
garam mula-mula akan semakin besar sehingga efisiensi leaching
semakin besar.

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1 Alat dan Bahan
II.1.1 Alat
a. Alat utama

Gambar 1. Rangkaian alat leaching


Keterangan alat :
1. Pemanas Listrik
2. a. Termometer Titik Didih
b. Termometer Titik Embun
3. Labu Leher tiga
4. Isolasi
5. Pendingin Balik
6. Labu Penampung
7. Kran
8. Tabung Sampel
7

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

9. Pompa Vakum
10. Statif
11. Erlenmeyer
b. Alat bantu

Neraca Analitik

Gelas arloji

Piknometer

Kertas saring

II.1.2 Bahan
a. Garam dapur (NaCl)
b. Pasir
c. Aquades

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

II.2 Cara Kerja dan Bagan Alir


II.2.1 Cara Kerja
Pertama,

menera

piknometer

dengan

cara

menimbang

piknometer kosong menggunakan neraca analitik. Selanjutnya


mengisi piknometer dengan aquades hingga penuh, kemudian
menimbangnya kembali menggunakan neraca analitik, sehingga
diperoleh volume piknometer sesungguhnya.
Untuk penyediaan bahan yang akan diekstraksi, pertama
menimbang pasir dan garam dapur dengan berat masing-masing 21
gram dan 22 gram. Setelah itu, mencampur pasir dan garam dapur
lalu membungkus dengan kertas saring dan mengukur diameter dan
tingginya, selanjutnya memasukkan bungkusan ke dalam bungkusan
tabung sampel.
Proses awal ekstraksi, diawali dengan mengisi labu leher tiga
dengan aquades sebanyak 200 ml. Kemudian menghidupkan
pemanas dan pendingin balik sampai aquades mendidih dan
menguap hingga uap melewati pendingin dan mengembun.
Selanjutnya mencatat titik embun dan titik didih dan mencatat waktu
mula-mula leaching (t=0) pada saat embun atau tetesan pertama
menetes kedalam tabung sampel. Setelah itu mematikan pemanas
pada selang waktu 6 menit.
Setelah didapatkan larutan garam yang telah terekstraksi,
kemudian mengalirkan larutan garam yang terekstraksi tersebut
kedalam labu leher tiga dengan membuka kran penjepit lalu menutup
kran kembali. Menghidupkan pompa vakum untuk menghisap
ekstrak yang masih tertinggal sampai tidak ada lagi ekstrak yang
keluar dari tabung sampel. Terakhir mengambil larutan garam dari
labu leher tiga secukupnya dan didinginkan lalu memasukkan dalam
piknometer pada suhu sesuai dengan suhu peneraan piknometer dan
menimbang untuk mengetahui berat larutan sehingga didapatkan
9

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

rapat massa atau densitasnya dan selanjutnya mengulangi langkahlangkah di atas sebanyak 5 kali.
II.2.2 Bagan alir
Menera piknometer

Menimbang pasir dan garam dapur dengan berat masing-masing 21 dan


22 gram

Mencampur pasir dan garam dapur, lalu membungkusnya dengan kertas


saring dan dan mengukur diameter dan tingginya.

Memasukkan bungkusan pasir dan garam dapur kedalam


tabung sampel
Mengisi labu leher tiga dengan aquadest sebanyak 200
ml
Menghidupkan pemanas dan pendingin balik sampai
aquadest mendidih kemudian menguap hingga uap
melewati pendingin dan mengembun

Mencatat titik embun dan titik didih yang terbaca dari termometer dan
mencatat waktu mula-mula leaching (t=0) pada saat embun atau tetesan
pertama menetes kedalam tabung sampel

Mematikan pemanas pada selang waktu 6 menit


Mengalirkan larutan garam yang terekstraksi kedalam
labu leher tiga dengan kran penjepit kemudian
menutupnya kembali

10

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

Menghidupkan pompa vakum untuk menghisap ekstrak yang masih


tertinggal sampai tidak ada lagi ekstrak yang keluar dari tabung sampel

Mengambil larutan dari labu leher tiga secukupnya dan


mendingikannya

Memasukkan larutan garam diatas kedalam piknometer pada suhu


sesuai dengan suhu peneraan piknometer dan menimbang untuk
menegtahui berat larutan

Mengukur rapat massa/densitas larutan garam tersebut


Mengulangi langkah-langkah di atas hingga didapat 5
data

BAB III
11

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1 Hasil Percobaan
Berat garam (NaCl)
Berat pasir
Volume aquadest dalam labu
Berat piknometer kosong
Berat piknometer + aquadest
Berat aquadest
Densitas aquadest
Volume piknometer
Diameter padatan
Tinggi padatan
Suhu aquadest

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

21
22
200
16,0552
40,9827
24,9275
0,995945
25,0289
2,7
9,5
29

gram
gram
ml
gram
gram
gram
gram/ml
ml
cm
cm
o
C

Tabel 1. Data Percobaan


No
.

Waktu
leaching
(menit)

1.
2.
3.
4.
5.

III.2

6
12
18
24
30

Berat

Suhu (oC)

piknometer +
T. Didih
101
102
102
102
103

T.Embun

larutan garam

31
32
34
36
37

(gr)
42,2280
41.3809
41,7549
41,9712
42,1216

Berat
larutan
garam (gr)
25,1728
25,3257
25,6997
25,9160
26,0664

Pembahasan
Pada tujuan pertama yaitu mengetahui hubungan antara waktu
leaching dengan kadar NaCl (%) dalam larutan garam didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam (NaCl) dalam
larutan
Tabel 2. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam (NaCl)
No

Waktu leaching

Densitas NaCl

Kadar NaCl (%)


12

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

.
1.
2.
3.
4.
5.

(menit)
6
12
18
24
30

(gram/ml)
1,005749354
1,011858292
1,026801018
1,035443028
1,041452081

1,429010885
2,301269359
4,415398402
5,621667027
6,460422375

7
f(x) = - 0x^2 + 0.29x - 0.46
R = 0.98

6
5
4
Kadar NaCl (%) 3

ydata
Polynomial (ydata)

2
1
0
0

10 20 30 40

Waktu leaching (menit)

Gambar 2. Hubungan antara waktu leaching terhadap kadar garam


(NaCl) dalam larutan
Dari data-data di atas tersebut dapat dibuat persamaan garis
lurus yang merupakan hubungan antara waktu leaching dengan kadar
garam (NaCl) dalam larutan dengan persamaan garis polynomial orde
2 yaitu y = ax2 + bx + c dan diperoleh persamaan y = -8,6688.10 -3x2 +
0,5351x2,1534. Sehingga didapat persentase kesalahan rata-rata
sebesar 18,35199026%. Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa
semakin lama waktu leaching maka akan semakin tinggi kadar garam
(NaCl) dalam larutan yang diperoleh, hal ini disebabkan karena waktu
13

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

kontak semakin lama sehingga jumlah garam terekstraksi atau terlarut


semakin besar.
b.

Hubungan antara waktu dengan efisiensi leaching (%)


Selanjutnya untuk tujuan kedua yaitu hubungan antara waktu
leaching dengan efisiensi leaching diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Hubungan waktu leaching dengan efisiensi leaching ()
No

Waktu leaching

(menit)

1.
2.
3.
4.
5.

6
12
18
24
30

Berat NaCl
terekstraksi
(gram)
2,874453549
4,657116966
9,067471148
11,64183186
13,45644065

Efisiensi leaching
(%)
13,68787404
22,17674746
43,17843404
55,43729456
64,07828882

70
60
50

f(x) = - 0.02x^2 + 2.84x - 4.72


R = 0.98

40
Efisiensi leaching (%)

30

ydata
Polynomial (ydata)

20
10
0
0

20 40

Waktu leaching (menit)

Gambar 3. Grafik hubungan waktu leaching terhadap efisiensi


leaching
Dari data-data diatas tersebut dapat dibuat persamaan garis lurus
yang merupakan hubungan antara waktu leaching dengan efisiensi
leaching () dengan persamaan garis polynomial orde 2 yaitu y = a.x 2
+ b.x + c Dan diperoleh persamaan y = 3,0881.10-4 x2 + 2,2315x
14

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

0,5955 sehingga didapat persentase kesalahan rata-rata sebesar


8,192644584%. Dengan melihat grafik dapat diketahui bahwa
semakin lama waktu leaching maka akan semakin besar effisiensi
leaching () yang diperoleh, hal ini juga disebabkan oleh garam yang
terekstraksi atau terlarut semakin besar.
c.

Penentuan besarnya koefisien transfer massa (KL)


Dari data percobaan yang diperoleh, bila dibuat perhitungan
untuk memperoleh besarnya koefisien transfer massa akan diperoleh
hubungan sebagai berikut:

Tabel 4. Hubungan waktu leaching dengan y =

ln

C C
C C o
y=

No

Waktu leaching

(menit)

1.
2.
3.
4.
5.

6
12
18
24
30

CA (gmol/ml)
0,017192297
0,017296723
0,017552154
0,017699881
0,0178026

ln

C C
C C o

0,028121232
0,02829448
0,028718379
0,02896362
0,029134179

Dari hasil percobaan didapat besarnya koefisien transfer massa


(KL) yaitu 5,0155.10-3 cm/menit. Besarnya koefisien transfer massa
leaching (KL) dipengaruhi oleh luas permukaan bungkusan dari
campuran pasir dan garam (NaCl). Jika luas permukaan bungkusan
dari campuran pasir dan garam semakin besar maka koefisien transfer
masa (KL) semakin kecil karena hubungan koefisien transfer massa
(KL) dengan luas permukaan bungkusan berbanding terbalik.

15

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
1) Hubungan antara waku leaching dengan kadar garam (NaCl)
Semakin lama waktu leaching maka kadar garam (NaCl) semakin
tinggi.
Grafik hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam (NaCl)
dengan persamaan y = -8,6688.10-3x2+0,5351x2,1534 dan persentase
kesalahan rata-rata adalah 18,35199026%.
2) Hubungan antara waktu leaching dengan efisiensi leaching adalah
Semakin lama waktu leaching maka efisiensi leaching () akan
semakin tinggi.
Grafik hubungan antara waktu leaching dengan efisiensi leaching ()
dengan persamaan y = 3,0881.10-4x2+2,2315x0,5955 dan persentase
kesalahan rata-rata adalah 8,192644584%.
3) Koefisien transfer massa (KL) 5,0155.10-3 cm/menit.
IV.2 Kritik dan Saran
16

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

Makalah Seminar
Leaching
Praktikum Dasar Teknik Kimia

Pada percobaan leaching ini, alat yang digunakan masih berfungsi


dengan baik. Sehingga, praktikan dapat menyelesaikan praktikum dan
mendapat data yang sesuai. Serta selama proses praktikum praktikan tidak
mengalami kendala dengan alat praktikum. Hanya saja peralatan praktikum
yang masih berfungsi perlu adanya perawatan dan penggantian pada
beberapa komponen alat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1973, Unit Operation, 3rd edition, Jhon Willey and Sons. Inc,
New York.
Mc. Cabe, W.L and Smith, J.C. 1986. Unit Operation of Chemical Engineering.
International Student Edition.Mc.Graw-Hill Kogajuba:Tokyo
Perry, J.H., 1984, Chemical Engineering Handbook, 6th edition, Mc Graw Hill
Book Company, New York.
Treyball, 1981. Mass Transfer Operation, 3rd edition, Mc Graw Hill Book
Company, New York.

17

Laila Fadhilla
Nico Domas Damara

(121140088)
(121140089)

LAMPIRAN
1.

Perhitungan
1) Menera piknometer
Berat aquadest = (Berat pikno + aquadest) (Berat pikno kosong)
= (40,9827 - 16,0552) gram
= 24,9275 gram
Densitas aquadest pada suhu 29 oC = 0,995945 gram/ml
berat aquadest
Volume piknometer =
densitas aquadest

24,9275 gram
gram
0,995945
ml

= 25,0289 ml
2)
Densitas larutan garam (NaCl)
Data percobaan 1
Berat larutan NaCl = (Berat pikno + larutan NaCl) (Berat pikno kosong)
= (42,2280 16,0552) gram
= 25,1728 gram
berat larutan NaCl
larutan NaCl
=
volume piknometer
=

25,1728 gram
25,0289 ml

= 1,005749354 gram/ml
Dengan cara yang sama, maka untuk data percobaan selanjutnya akan
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 5. Hubungan antara berat larutan garam dengan densitas larutan garam
No
1.
2.
3.
4.
5.
3)

Waktu

Berat larutan

larutan garam

(menit)

garam (gram)

(gram/ml)

6
12
18
24
30

25,1728
25,3257
25,6997
25,916
26,0664

1,005749354
1,011858292
1,026801018
1,035443028
1,041452081

Kadar NaCl dalam larutan

Percobaan dilakukan pada suhu 29 oC


Dari Perrys Chemical Engineering Handbook Tabel 2-88 didapat data :
Pada T = 25 oC, densitas NaCl = 1.00409 gram/ml
19

Pada T = 40 oC, densitas NaCl = 0.99908 gram/ml


Untuk 1 % kadar NaCl dalam larutan pada suhu 29 oC didapatkan densitas
40
29
25
1,00409

0,99908

4029
0,99908
=
4025 0.999081,00409
0,99908 = -0,003674
= 1,002754 gram/ml
Maka larutan NaCl pada suhu 29 oC dengan kadar 1% adalah 1,002754
gram/ml.
Dengan cara yang sama akan diperoleh densitas larutan NaCl pada kadar 2%.
Tabel 6. Hubungan kadar NaCl dengan densitas NaCl pada masing-masing
suhu
No.

Kadar NaCl (%)

1.
2.
3.
4.
5.

1
2
4
8
12

Densitas Larutan NaCl (gram/ml)


25 oC

29 oC

40 oC

1,00409
1,01112
1,02530
1,05412
1,08946

1,002754
1,009736
1,023825
1,052482
1,086135

0,99908
1,08593
1,01977
1,04798
1,07699

Menghitung kadar NaCl dalam larutan pada densitas tertentu pada 29 oC.
Pada densitas 1,002754 gram/ml dengan cara interpolasi, maka didapat data :
2

x
1
20

1,005749354
1,002754
1,009736
54
66
2x 1,0097361,005749354
=
21
1,0097361,002754
2 x = 0,5709891149
x = 1,429010885 %
Sehingga kadar NaCl dalam larutan pada densitas 1,0057493 gram/ml adalah
1,42900 %.
Dengan cara yang sama, maka diperoleh data untuk percobaan lain :
Tabel 7. Hubungan densitas NaCl dengan kadar NaCl

4)

No

Waktu leaching

.
1.
2.
3.
4.
5.

(menit)
6
12
18
24
30

Densitas NaCl (gram/ml)

Kadar NaCl (%)

1,005749354
1,011858292
1,026801018
1,035443028
1,041452081

1,429010885
2,301269359
4,415398402
5,621667027
6,460422375

Hubungan waktu leaching dengan kadar garam (NaCl) dalam larutan.


Tabel 8. Hubungan antara waktu leaching dengan kadar garam (NaCl)
dalam larutan
No
.
1.
2.
3.
4.

X2

XY

X2Y

X3

X4

6
12
18
24

1,4290109
2,3012694
4,4153984
5,621667

36
144
324
576

8,57406531
27,61523231
79,47717124
134,9200086

51,44439186
331,3827877
1430,589082
3238,080208

216
1728
5832
13824

1296
20736
104976
331776
21

5.

30

90

6,4604224
20,2277680
5

900

193,8126713

5814,380138

27000

1980

444,3991488

10865,87661

48600

810000
126878
4

Dari data-data diatas tersebut dapat dibuat persamaan garis lurus yang
merupakan hubungan antara kadar garam dalam larutan dengan waktu
leaching dengan persamaan garis polynomial orde 2 :
Y = a.X2 + b.X + c
Dimana X = waktu leaching ; Y = kadar NaCl
Dengan metode Least Square, yaitu :
= a X2 + b X + nc...

(1)

XY = a X3 + b X2 + c X..

(2)

X2Y = a X4 + b X3 + c X2....

(3)

Sehingga persamaannya menjadi :


20,22776805 = 1980a + 90b +5c .......................................

(1)

444,3991488 = 48600a + 1980b +90c ...............................

(2)

10865,87661 = 1268784a + 48600b + 1980c ....................

(3)

Eliminasi persamaan (1) dan (2)


20,2277 = 1980a + 90b +5c

x 18 364,0986 = 35640a +1620b +90c

444,3991 = 48600a + 1980b +90c x 1

444,3991 = 48600a + 1980b + 90c


-80,3005 = -12960a - 360b ..... (4)

Eliminasi persamaan (2) dan (3)


444,3991

= 48600a + 1980b +90c

x22

10865,8766 = 1268784a + 48600b + 1980c

9776,7802

x1

= 1069200a + 43560b + 1980c

10865,8766 = 1268784a + 48600b + 1980c


-1089,0964

= 942322a 5040b............... (5)

Eliminasi persamaan (4) dan (5)


-80,3005

= -12960a - 360b

-10865,8766 = 942322a 5040b

x 14 -1124,207
x 1

= -181440a 5040b

-10865,8766 = 942322a 5040b


9741,6696

= -1123762a

22

= -8,6688.10-3

a
Subtitusi nilai a ke persamaan (4)
-80,3005 = -12960 (-8,6688.10-3) - 360b
-80,3005 = 112,3476 360b
-192,6481 = -360b
b

= 0,5351

Subtitusi nilai a dan b ke persamaan (1)


20,2277

= 1980a + 90b + 5c

20,2277

= 1980 (-8,6688.10-3) + 90 (0,5351) + 5c

20,2277

= -17,164224 + 48,159 + 5c

-10,7671 = 5c
c

= -2,1534

Sehingga persamaan regresi liniernya menjadi :


y = -8,6688.10-3 x2 + 0,5351 x 2,1534
Untuk data percobaan 1
x2

= 36

= 6

y data

= 1,4290109

y hitung = -8,6688.10-3 (36) + 0,5351 (6) + 2,1534


= 0,7451232
% kesalahan

y data y hitung
y data

1,42901090,7451232
1,4290109

x 100%

x 100%

= 47,85741608%
Tabel 9. Persentase kesalahan
No
.
1.
2.
3.
4.

Ydata

Yhitung

% Kesalahan

1,429010885
2,301269359
4,415398402
5,621667027

1,429010885
2,301269359
4,415398402
5,621667027

0,7451232
3,0194928
4,6697088
5,6957712
23

5.

5)

6,460422375
6,460422375
% kesalahan rata-rata

6,09768
18,35199026%

Berat larutan garam total (WT)


WT

= NaCl x volume pelarut

Untuk data percobaan 1


WT

= 1,005749354 gram/ml x 200 ml


= 201,1498708 gram

Dengan cara yang sama diperoleh data untuk percobaan lain :


Tabel 10. Hubungan densitas () NaCl dengan berat larutan total (WT) NaCl
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6)

NaCl (gram/ml)

WT (gram)

1,00574935
1,01185829
1,02680102
1,03544303
1,04145208

201,1498708
202,3716584
205,3602036
207,0886056
208,2904162

Berat larutan NaCl yang terekstraksi


Berat terekstraksi

= WT x kadar NaCl dalam larutan

Untuk data percobaan 1


Berat terekstraksi

= 201,1498708 gram x 1,429010885%


= 2,874453549 gram

Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 11. Hubungan antara kadar NaCl dalam larutan dengan berat larutan
NaCl terekstrak
No
.
1.
2.
3.
4.
5.

Kadar NaCl (%)

WT (gram)

1,429010885
2,301269359
4,415398402
5,621667027
6,460422375

201,1498708
202,3716584
205,3602036
207,0886056
208,2904162

Berat NaCl
terekstraksi (gram)
2,874453549
4,657116966
9,067471148
11,64183186
13,45644065

24

7)

Efisiensi Leaching
Efisiensi leaching ( ) =

garam terekstraksi
garam mulamula

x 100%

2,874453549 gram
21 gram

x 100%

= 13,68787404%
Dengan cara yang sama diperoleh data untuk percobaan lain :
Tabel 12. Efisiensi leaching

8)

No

Waktu leaching

(menit)

1.
2.
3.
4.
5.

6
12
18
24
30

Berat NaCl
terekstraksi

Efisiensi leaching

(gram)
2,874453549
4,657116966
9,067471148
11,64183186
13,45644065

(%)
13,68787404
22,17674746
43,17843404
55,43729456
64,07828882

Hubungan efisiensi leaching () dengan waktu leaching


Tabel 13. Hubungan efisiensi leaching () dengan waktu leaching
No
.

1.

2.

12

3.

18

4.

24

Y
13,6878740
4
22,1767474
6
43,1784340
4
55,4372945

X2

XY

X2Y

X3

X4

36

82,12724425

492,7634655

216

1296

144

266,1209695

3193,451634

1728

20736

324

777,2118127

13989,81263

5832

104976

576

1330,495069

31931,88167

13824

331776
25

5.

30

90

6
64,0782888
2
198,558638
9

900

1922,348665

57670,45994

27000

1980

4378,303761

107278,3693

48600

810000
126878
4

Dari data-data diatas tersebut dapat dibuat persamaan garis lurus yang
merupakan hubungan antara kadar garam dalam larutan dengan waktu
leaching dengan persamaan garis polynomial orde 2 :
Y = a.X2 + b.X + c
Dimana X = waktu leaching ; Y = efisiensi leaching
Dengan metode Least Square, yaitu :
= a X2 + b X + nc....

(1)

XY = a X3 + b X2 + c X...

(2)

X2Y = a X4 + b X3 + c X2.....

(3)

Sehingga persamaannya menjadi :


198,5586389 = 1980a + 90b + 5c.......................................

(1)

4378,303761 = 48600a + 1980b + 90c...............................

(2)

107278,3693 = 1268784a + 48600b + 1980c.....................

(3)

Eliminasi persamaan (1) dan (2)


198,5586

= 1980a + 90b + 5c

4378,3037 = 48600a + 1980b + 90c

x 18
x1

3574,0548 = 45640a + 1620b + 90c


4378,3037 = 48600a + 1980b + 90c
-804,2489 = -2960a 360b........ (4)

Eliminasi persamaan (2) dan (3)


4378,3037

= 48600a + 1980b + 90c

107278,3693 = 1268784a + 48600b + 1980c


96322,6814

x 22
x1

= 1069200a + 43560b + 1980c

107278,3693 = 1268784a + 48600b + 1980c


-10955,6879 = 942326a 5040b........... (5)
26

Eliminasi persamaan (4) dan (5)


-804,2489

= -2960a 360b

-10955,6879 = 942326a 5040b

x 14
x1

-11259,4846 = -41440a 5040b


-10955,6879 = 942326a 5040b
-303,7967

= -983766a
= 3,0881.10-4

Subtitusi nilai a ke persamaan (4)


-804,2489

= -2960 (3,0881.10-4) 360b

-803,3348

= -360b

= 2,2315

Subtitusi nilai a dan b ke persamaan (1)


198,5586

= 1980a + 90b + 5c

198,5586

= 1980 (3,0881.10-4) + 90 (2,2325) + 5c

198,5586

= 0,6114438 + 200,925 + 5c

-2,9778

= 5c
c = -0,5955

Sehingga persamaan regresi liniernya menjadi :


Y = 3,0881.10-4 X2 + 2,2315X 0,5955
Untuk data percobaan 1
x2

= 36

=6

y data

= 13,68787404

y hitung = 3,0881.10-4 (36) + 2,2315 (6) 0,5955


= 12,80785716
% kesalahan

y data y hitung
y data

13,68787404 12,80785716
13,80787404

x 100%

x 100%

27

= 6,429171394%
Tabel 14. Persentase kesalahan
No

Ydata

.
1.
2.
3.
4.
5.

9)
ln

Yhitung

% Kesalahan

13,68787404
12,80785716
22,17674746
26,23992864
43,17843404
39,70071444
55,43729456
53,19021456
64,07828882
66,708429
% kesalahan rata-rata

6,429171394
18,32180842
8,054297651
4,053372406
4,104573052
8,192644584

Menghitung koefisien transfer massa (KL)


C C KL A
=
t
C C o
V
Dimana :
y =

ln

C =

C C
C Co

KL A
V

x = t
Maka diperoleh persamaan y = C x
Dari Perrys Chemical Engineering Handbook (tabel 2-123) kelarutan NaCl
dalam air pada suhu 20 oC dan 30 oC adalah :
T = 20 oC kelarutan NaCl sebesar 36 gram/ml
T = 30 oC kelarutan NaCl sebesar 36,3 gram/ml

Pada T = 29 oC dilakukan interpolasi


30
29
20

28

36,3

36

3029 36,3s
=
3020 36,336
36,3 s = 0,03
s = 36,27 gram/ml
C =

kelarutan NaCl 29 C
BM NaCl
36,27 gram/ml
58,5 gram/g mol

= 0,62 gmol/ml
Dengan CAO = 0 gmol/ml
Menghitung CA dan y
Untuk data percobaan 1
= 1,005749354 gram/ml
CA=

NaCl
BM NaCl
1,005749354 gram/ml
58,5 gram/gmol

= 0,017192297 gmol/ml
y=ln

C C
CCo

ln

0,620,017192297
0,620

= 0,028121232
Dengan cara yang sama akan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 15. Metode Least Square


29

No

Waktu

NaCl

CA

(X)

1.

(gram/ml)
1,00574935

(gmol/ml)
0,01719229

2.

12

7
0,01729672

3.

18

4.

24

5.

30

90

1,011858292
1,02680101

3
0,01755215

8
1,03544302

4
0,01769988

8
1,04145208

1
0,0178026

Y
0,02812123
2
0,02829448
0,02871837
9
0,02896362
0,02913417

1
5,12130377

0,08754365

9
0,14323189

X2

XY

36

0,168727393

144

0,339533763

324

0,516930828

576

0,695126883

900

0,874025369

1980

2,594344235

Dari data diatas dapat dibuat regresi linier sebagai berikut :


Y = C X
XY = C X2
Sehingga persamaan menjadi :
0,143231891 = 90 C
2,594344235 = 1980 C
-2,451112344 = -1890 C
C

= 0,0012969

Maka nila koefisien transfer massa dapat dicari :


KL =

CV
A

D = 2,7 cm; maka jari-jari (r) bungkusan padatan = 1,35 cm


A = r(r+t) + r2
= (3,14)(1,35)(1,35+9,5) + (3,14 x 1,352)
= 51,7158 cm2

30

0,0012969
KL =

1
( menit
) x 200 cm

51,7158 cm

KL = 5,0155.10-3 cm/menit

31

Anda mungkin juga menyukai