ILMU SARAF
PENYUSUN:
Irma Gama Setyarini
2016.04.2.0091
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Skoliosis berasal dari kata skolios yang berarti bengkok, jadi skoliosis
diartikan pembengkokan pada tulang belakang.
Pembengkokan tulang belakang itu selalu bergerak ke arah
samping. Namun jika dilihat dari belakang, pembengkokan ke arah
kanan atau kiri. Tetapi umumnya bengkoknya ke arah kiri. Oleh karena
itu, secara harfiah skoliosis itu pembengkokan tulang ke arah samping.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang
membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung pada
manusia, 5 di antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang
membentuk tulang ekor (coccyx).
Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang
cervical (leher), 12 tulang thorax (thoraks atau dada) dan, 5 tulang lumbal.
Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi ketidaknormalan. Bagian terjarang
terjadi ketidaknormalan adalah bagian leher.
1. Struktur umum
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang
terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri
dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan
dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni procesus
articularis, procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus
tersebut
2. T
u
l
a
n
g
punggung cervical
Secara umum
procesus spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek,
kecuali tulang ke-2 dan 7 yang procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai
dengan urutannya dari C1-C7 (C dari cervical), namun beberapa memiliki sebutan
khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis.
belakang menjadi
melengkung.
2.3 Etiologi
a. Etiologi Scoliosis Struktural :
Idiophatic
15-20
,seperti
myelomeningocele,
Nonstruktural
Spasme otot punggung
Habitual asymmetric posture
Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu struktural dan non struktural.
1.Skoliosis struktural
Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel ( tidak dapat di perbaiki ) dan
dengan rotasi dari tulang punggung.Komponen penting dari deformitas itu
adalah rotasi vertebra, processus spinosus memutar kearah konkavitas
kurva. Tiga bentuk skosiliosis struktural yaitu :
a. Skosiliosis Idiopatik. adalah bentuk yang paling umum terjadi dan
diklasifikasikan menjadi 3:
1) Infantile : dari lahir-3 tahun.
2) Anak-anak : 3 tahun 10 tahun
3) Remaja : Muncul setelah usia 10 tahun ( usia yangpaling umum)
b. Skoliosis Kongenital
Skoliosis yang menyebabkan malformasi satu atau lebih badan
vertebra.
c. Skoliosis Neuromuskuler,
Ada
tiga
tipe-
tipe
scoliosis
ini,
spine
adalah
normal,
namun
suatu
lekukan
untuk
bersandar
pada
sisi
yang
berlawanan
untuk
2.6 Patofisiologi
1. Gejala Scoliosis
Gejala-gejala yang paling umum dari scoliosis adalah suatu lekukan
yang tidak normal dari spine. Seringkali ini adalah suatu perubahan yang
ringan dan mungkin pertama kali diperhatikan oleh seorang teman atau
anggota keluarga.
Scoliosis mungkin menyebabkan kepala nampaknya bergeser dari
tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada sisi
berlawanannya. Jika scoliosis adalah lebih parah, ia dapat membuatnya
lebih sulit untuk jantung dan paru-paru untuk bekerja dengan baik. Ini dapat
menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Pada kebanyakan kasus-kasus, scoliosis adalah tidak menyakitkan,
namun ada tipe-tipe tertentu dari scoliosis yang dapat menyebabkan sakit
punggung.
2. Gejala Awal:
Sesak Napas
10
3.
Akibat
yang
ditimbulkan:
11
2.7 Diagnosa
Derajat Skoliosis
Derajat skoliosis tergantung pada besar sudutnya. Makin besar derajat
skoliosis maka makin besar dampaknya pada kardio pulmonal.
Teknik pengukuran skoliosis
Skoliosis ringan
Skoliosis sedang
Skoliosis berat
terjadi
gangguan
fungsi
kardiopulmonal
12
bahkan
Pemeriksaan tambahan
Dilakukan pula evaluasi Risser Sign dan kalau perlu Bone age
Pada
membungkuk
pemeriksaan
kedepan
fisik
penderita
sehingga
biasanya
pemeriksa
dapat
diminta
untuk
menentukan
13
14
3.MRI
jika
di
temukan kelainan
saraf
atau
kelainan
pada
rontgen ).
2.8 Tatalaksna
Tujuan
dilakukannya
tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting :
1.Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan
2.Mempertahankan fungsi respirasi
3.Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis
4.Kosmetik
Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih, dikenal sebagai The three O s
adalah:
a.Observasi
Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu
<25 pada tulang yang masih tumbuh atau <50 pada tulang yang sudah
berhenti pertumbuhannya. Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saat
usia 19 tahun.Pada pemantauan ini, dilakukan kontrol foto polos tulang
punggung pada waktu-waktu tertentu.Foto kontrol pertama dilakukan 3
bulan setelah kunjungan pertama ke dokter. Lalu sekitar 6-9 bulan
berikutnya bagi yang derajat <20 >20.
15
b.Orthosis
Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal
dengan nama brace. Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah :
(Charleston
Bending Braces)
16
Night brace atau brace malam karena dipakai saat tidur. Brace dibentuk
untuk pasien, sementara mereka membungkuk ke samping dan
denggan
demikian
berlaku
lebih
banyak
tekanan
yang
dapat
hasil
17
mungkin
belakang
juga
akan
menghidap
mengalami
lebih
masalah
sakit
sendi.Tulang
banyak
masalah
apabila
2.10 Prognosa
Prognosis
tergantung
kepada
penyebab,
lokasi
dan
beratnya
18
Skoliosis ringan yang hanya diatasi dengan brace memiliki prognosis yang
baik dan cenderung tidak menimbulkan masalah jangka panjang selain
kemungkinan timbulnya sakit punggung pada saat usia penderita semakin
bertambah.
Penderita skoliosis
memiliki prognosis yang baik dan bisa hidup secara aktif dan sehat.
Penderita skoliosis neuromuskuler selalu memiliki penyakit lainnya
yang
serius (misalnya cerebral palsy atau distrofi otot). Karena itu tujuan
dari pembedahan biasanya adalah memungkinkan anak bisa duduk tegak
pada kursi roda. Bayi yang menderita skoliosi kongenital memiliki sejumlah
kelainan bentuk yang mendasarinya, sehingga penanganannyapun tidak
mudah dan perlu beberapa kali pembedahan.
19
BAB III
KESIMPULAN
Baik
tulang-tulang
dari
spine
gagal
untuk
membentuk
sepenuhnya, atau mereka gagal untuk berpisah satu dari lainnya. Tipe
scoliosis ini berkembang pada orang-orang dengan kelainan-kelainan lain
termasuk
kerusakan-kerusakan
kelahiran,
penyakit
otot
(muscular
dystrophy), cerebral palsy, atau penyakit Marfan. Jika lekukan hadir waktu
dilahirkan, ia disebut congenital. Tipe scoliosis ini seringkali adalah jauh
lebih parah dan memerlukan perawatan yang lebih agresif daripada bentukbentuk lain dari scoliosis.
Degenerative: Tidak seperti bentuk-bentuk lain dari scoliosis yang
ditemukan pada anak-anak dan remaja-remaja, degenerative scoliosis
terjadi pada dewasa-dewasa yang lebih tua. Ia disebabkan oleh perubahanperubahan pada spine yang disebabkan oleh arthritis. Pelemahan dari
ligamen-ligamen dan jaringan-jaringan lunak lain yang normal dari spine
digabungkan dengan spur-spur tulang yang abnormal dapat menjurus pada
suatu lekukan dari spine yang abnormal.
Functional: Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal, namun
suatu lekukan abnormal berkembang karena suatu persoalan ditempat lain
didalam tubuh. Ini dapat disebabkan oleh satu kaki adalah lebih pendek
daripada yang lainnya atau oleh kekejangan-kekejangan di punggung.
20
Observasi
2.
Orthosis
3.
Operasi
21
DAFTAR PUSTAKA
1.
www.wikipedia.com
2.
3.
4.
www.emedicine.com
5.
6.
7.
https://id.scribd.com/doc/83262091/MAKALAH-SKOLIOSIS
http://www.spine-health.com/
https://id.scribd.com/doc/245548253/Skoliosis-radiologi-docx
22