TINJAUAN PUSTAKA
pris
yang
organreproduksinya
sehat
sangat
besar
korpus
uteri.
Hipertrofi
ismus
pada
trimester
pertama
menjadi
higroskopik,
dan
endometrium
2 bulan
3 bulan
4 bulan
5 bulan
dan
atau
anak-anak
cabangnya,
endoservikal
membesar
dan
mengeluarkan
alih
progesterone.
2) Vagina dan vulva
pengeluaran
estrogen
dan
atau
Oleh
karena
pengaruh
estrogen,
akan
terjadi
(cardiac
output)
meningkat
sampai
30-50%.
jantung
menurun
sampai
15-25%
diatas
batas
seperti
masa
pra-kehamilan.
Tekanan
vena
pada
ingin
berkemih
ketika
mereka
mencoba
untuk
isi
lambung
mengalir
kembali
ke
kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan
jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan
membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
E. Sistem metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium guna untuk
pembentukan tulangnnya dan ini tterjadi ketika trimester
terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsim sangat
diperlukan
untuk
menunjang
kebutuhan.
Peningkatan
zat
besi
rata-rata 3,5
mg/hari.
Hormon
menguatkan
posisi
janin
pada
akhir
uterus.
Bentuk
tubuh
selalu
berubah
Pelebaran
pembuluh
darah
kecil
yang
Kulit
perut
pada
linea
alba
bertambah
normal,
hipofisis
anterior
dalam
upaya
mempersiapkan
implantasi
jika
: underweight
: overweight
< 29,0
: obese
Sistem pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatkan
ruang
rahim
dan
pembentukan
hormon
progesteron
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benarbenar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan
dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya
f)
penurunan.
2) Perubahan psikologis trimester II (periode kesehatan yang
baik)
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan
dan
atau
kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagi individu yang merupakan
bagian dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya
i)
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada
saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatiran
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menurun (Sulistyawati, 2012 : 76-77).
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
1. Faktor fisik
A. Status kesehatan
1) Kehamilan pada usia tua
a) Segi negatif kehamilan di usia tua
Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini
pun turut memengaruhi kondisi janin. Pada proses
pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah
menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada
wanita dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami
gangguan
sehingga
menyebabkan
terjadinya
dengan
kehamilan
tunggal,
mengingat
kesehatan
psikologis
pasien
sangat
perlu
dilakukan.
B. Stresor eksternal
Pemicu stres yang berasal dari luar, bentuknya sangat
bervariasi. Misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga,
peretengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon
negatif dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan
masih banyak kasus yang lain.
C. Dukungan keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan
baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus
melakukan adaptasi pada setiap perubaahn yang terjadi,
dimana sumber stres terbesar terjadi karena dalam ranga
melakukan
menjalani
adaptasi
proses
itu,
terhadap
ibu
kondisi
hamil
tertentu.
sangat
Dalam
membutuhkan
terancam
yang
akan
berpengaruh
terhadap
ibu
hamil.
menyikapi
hal
ini
Tenaga
dengan
kesehatan
bijaksana,
harus
jangan
dapat
sampai
Namun,
mengesampingkan
tenaga
adanya
kesehatan
kebiasaan
juga
yang
tidak
boleh
sebenarnya
kehamilan
akan
sangat
1. Kebutuhan energi
Pada trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis
atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah
tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II dan III untuk
pertumbuhan janin
a) Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak
68% . Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan
untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau
75-100 gram.
b) Zat besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat
besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk
mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah melahirkan.
Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%
(1.040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat
tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil
melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi.
Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu
ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan
dan
enam
minggu
setelah
kelahiran
untuk
demikian
bukan
berarti
zat
makanan
yang
vitamin
yang
gejala
diare,
depresi,
lelah
berat
dan
selalu
jika
tetap
dipertimbangka
beberapa
aspek
janin,
sehingga
terkadang
ibu
kesulitan
untuk
berkembangnya
mikroorganisme.
Jika
tidak
berwarna
dimulai.
Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air
kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,
salah satunya otot usus. Selain itu desakan usus oleh
pembesaran
janin
juga
menyebabkan
bertambahnya
imunisasinya.
Bumil
yang
belum
pernah
dilahirkan
dan
keuntungan
bagi
wanita
untuk
(chorionic
villi)
yang
tumbuh
berganda
berupa
terutama
ditunjukan
pada
pertumbuhan
dan
kehamilan,
letak,
bagian
terendah,
letak
punggung,
selanjutnya.
Pemeberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil
sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat
menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu
hendaknya
selalu
dilibatkan
selama
ibu
i)
j)
Pada kala pembukaan, his belum terlalu kuat, hanya datang setiap
10-15 menit, dan tidak seberapa kuat atau menimbulkan kesakitan
sehingga tidak begitu menganggu ibu, dimana ibu masih bisa
berjalan. Tetapi dalam beberapa waktu his semakin bertambah
kuat, yaitu intervalnya menjadi semakin pendek dimana kontraksi
semakin lebih kuat, dan lebih lama. Lama kala I pada primipara
adalah 12 jam, sedangkan untuk multipara selama 8 jam
2. Kala II
Proses dimulainya persalinan kala II meliputi :
a) His menjadi semakin kuat dengan kontraksi berlangsung
selama 50-100 detik dengan interval setiap 2-3 menit
b) Ketuban biasanya pecah ditandai dengan keluarnya cairan
berwarna kekuningan secara tiba-tiba dan banyak
c) Muncu perasaan ingin mengejan
d) Terdapat tanda kepala janin sudah sampai didasar panggul
yaitu dengan terlihatnya perineum menonjol , vulva membuka,
dan anus terbuka.
3. Kala III
Proses dimulainya persalinan kala III meliputi :
a) Uterus menjadi bundar
b) Tiba-tiba darah keluar
c) Tali pusat memanjang
d) Fundus uteri naik
Kala III diakhiri dengan kala IV persalinan, yaitu sampai 2 jam
setelah bayi lahir.
c. Perubahan fisiologi dan psikologi ibu bersalin
1. Perubahan fisiologi ibu bersalin
A. Perubahan tekanan darah
Tekanan darah meningkatselama kontraksi uterus dengan
kenaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20 mmHg dan kenaikan
diastolik rata-rata sebesar 5-10 mmHg. Posisi tidur terlentang
selama proses persalinan akan menyebabkan penekanan
uterus terhadap pembuluh darah besar atau aorta yang akan
menyebabkan sirkulasi darah naik untuk ibu maupun janin
lama
dan
ketuban
pecah
dini
dapat
selama
kontraksi.
Frekuensi
denyut
nadi
Poliuria
sering
disebabkan
oleh
terjadi
selama
adanya
persalinan,
peningkatan
laju
hal
ini
filtrasi
dehidrasi.
Dehidrasi
bisa
memperlambat
agar
berperan
aktif
dalam
mendukung
dan
penolong persalinan.
Menganjurkan dan memberikan ibu untuk makan dan minum
tempat
dan
penolong
persalinan,
kelahiran
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik
untuk merawat
dan
f.
pengurangan
oksigen
dan
yang
sangat
peka
terhadap
kekurangan
oksigen
untuk
menggerakkan
diafragma
serta
otot-
otot
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru, untuk
mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk mengadakan sirkulasi
yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim, harus terjadi 2
perubahan, yaitu :
a) Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
b) Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Dengan berkembangnya paru-paru, tekanan oksigen didalam
alveoli meningkat. Sebaliknya, tekanan karbondioksida turun. Halhal
tersebut
mengakibatkan
turunnya
resistensi
pembuluh-
lingkungan.
Pada
saat
bayi
meninggalkan
kulit,
sehingga
mendinginkan
darah
bayi.
Pada
coklat
terdapat
diseluruh
tubuh,
dan
mampu
baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stres dingin. Semakin lama usia
kehamilan semakin banyak persediaan lemak bayi.
b) Metabolisme glukosa
Untuk memfungsikan otak, memerlukan glukosa dalam jumlah
tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem
pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan
kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir
glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).
Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara,
yaitu :
1)
Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus
didorong untuk menyusu ASI secepat mungkin setelah
lahir).
2)
3)
membuat
glukosa
dari
glikogen
atau
pada
saat
lahir
yang
mengakibatkan
jam
pertama
kelahiran.
Inilah
sebabnya
hangat.
Keseimbangan
glukosa
tidak
masih
belum
sempurna
yang
mengakibatkan
kekebalan
alami
maupun
yang
didapat.
3)
4)
darah
yang
membantu
bayi
baru
lahir
membunuh
virus
dalam
tubuh
ibunya.
Reaksi
antibodi
air
ketuban
bercampur
mekonium
dan
atau
tidak
yang adekuat.
2. Memotong tali pusat
a) Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak
begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali
pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka
tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan
tindakan resusitasi pada bayi. Setelah plasenta lahir dan kondisi
ibu dinilai sudah stabil, maka lakukan pengikatan tali pusat atau
jepit dengan klem plastic tali pusat.
b) celupkan tangan (masih menggunakan sarung tangan) kedalam
larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah dan sekresi
lainnya.
c) Bilas tangan dengan air disinfeksi tingkat tinggi, lalu keringkan
dengan handuk atau kain bersih dan kering.
d) Ikat puntung tali pusat dengan jarak sekitar 1 cm dinding perut
bayi. Gunakan benang atau klem plastic penjepit tali pusat
panas.
dikarenakan
setelah
lahir
tubuh
bayi
tidak
segera
dikeringkan.
b) Konduksi, adalah kehilangan panas tubuh melalui
kontak
dan
nifas
Perubahan perubahan fisiologis ibu nifas
A. Perubahan sistem reproduksi
1) Uterus
Pada uterus terjadi proses involusi. Proses involusi
adalah proses kembalinya uterus ke dalam keadaan
sebelum hamil setelah melahirkan. Proses ini dimulai segera
setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot otot polos
uterus. Pada tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis
tengah, kira kira 2 cm di bawah umbilikus dengan bagian
jaringan
otot
yang
telah
sempat
implatansi
plasenta
yang
menyebabkannya
menjadi
ligamentum
rotundum
menjadi
kendur
yang
wanita
melahirkan
mengeluh
oleh
karena
kandungannya
ligamen,
turun
setelah
dan
jaringan
fasia,
uterus.
ini
disebabkan
oleh
korpus
uteri
yang
dapat
menurun,
peningkatan
tetapi
viskositas
darah
lebih
sehingga
mengental
meningkatkan
dengan
faktor
sejak
pasca
melahirkan
sampai
dua
hari
selama
proses
persalinan
berulang
kali
dukungan
moril
dan
menyediakan
waktu
normal.
Uterus
ibu
menyusi
dengan
baik
dan
tidak
masalah
ini.
Tromboflebitis
digambrakan
sebagai
kal
yang
dianjurkan.
Protein
diperlukan
untuk
menyusukan
bayi,
diobati
dengan
salep
jangan
sampai
terkontaminasi
oleh
tangan.
Cara
memakaikannya yaitu dari depan ke belakang. Langkahlangkah penanganan kebersihan diri adalah sebagai berikut.
a) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
b) Ajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk
membersihkan daerah sekita vulva terlebih dahulu dari
depan ke belakang, baru kemudian dibersihkan daerah
sekitar anus. Nasihatkan pada ibu untuk membersihkan
vulva setiap kali selesai buang air kecil/ besar.
5. Istirahat
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, akan terasa
lebih lelah bila partus berlangsung agak lama. Seorang ibu
baru akan cemas apakah ia mampu merawat anaknya atau
tidak setelah melahirkan. Hal ini mengakibatkan susah tidur,
alasan lainnya adalah terjadi gangguan pola tidur karena
beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk
mendeteksi atau mengganti popok yang seblumnya tidak
pernah dilakukan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat
dianjurkan pada bu.
a) Beristirahatlah yang cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan
b) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan yang
tidak berat
6. Seksual
Dinding vagina kembali pada keadaan sebelum hamil
dalam waktu 6-8 minggu. Secara fisik aman untuk memulai
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti, dan ibu
dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa
berkesinambungan
selama
perencana
program
kesehatan
yang
untuk
mencegahkomplikasi dengan
kebutuhan
ibu
falciparum
malaria
dan
terbanyak,
plasmodium
plasmodium
vivax
merupakan
falciparum
adalah
penyakit
infeksi
yang
disebabkan
oleh
atau
pengobatan
dan
menyebabkan
malaria
tropika
Plasmodium
falciparum
1. Sakit
Panas
irreguler2-4 hari,
2.
kadang remiten 3.
4.
dan intermiten.
2. Panas
bisa
5.
mencapai
40,5 o C
3. Menggigil
4. Mual
dan
5.
6.
7.
muntah
Pusing
Anemia
Sering dijumpai
pembesaran
limpa
Plasmodium
malariae
kepala 1. Panas irreguler 4 1.
nyeri belakang
Lesu
Perasaan dingin
Mual
dan
hari,
muntah
2.
Panas dengan
temperatur
atas 40 oC
Plasmodium ovale
di
3.
4.
5.
6.
7.
kadang
remiten
dan
intermiten
Panas
bisa
klinis
hampir
sama
dengan malaria
vivax,
mencapai 39 oC 2.
3.
Menggigil
Mual
dan
muntah
Pusing
Anemia
Sering
Gejala
4.
lebih ringan
Panas
Menggigil
(jarang)
Gametosit
terlihat
dijumai
namun
pada
minggu pertama
pembesaran
limpa
d. Macam macam
Menurut Achmadi (2010) di Indonesia terdapat empat spesies
plasmodium, yaitu:
1. Plasmodium vivax, memiliki distribusi geografis terluas, mulai dari
wilayah beriklim dingin, subtropik hingga daerah tropik. Demam
terjadi setiap 48 jam atau setiap hari ketiga, pada siang atau sore.
Masa inkubasi plasmodium vivax antara 12 sampai 17 hari dan
salah satu gejala adalah pembengkakan limpa atau splenomegali.
2. Plasmodium falciparum, plasmodium ini merupakan penyebab
malaria tropika, secara klinik berat dan dapat menimbulkan
komplikasi berupa malaria celebral dan fatal. Masa inkubasi
malaria tropika ini sekitar 12 hari, dengan gejala nyeri kepala,
ini
mengalami
pematangan
kemudian
terjadilah
Jenis
anemia
yang
ditemukan
adalah
hemolitik
normokrom, dari anemia ringan (Hb 10-12 g/dl), sedang (Hb 710 g/dl), berat (Hb <7 d/dl), sampai sangat berat (Gb <4 g/dl).
Pada infeksi Plasmodium falciparum dapat terjadi anemia berat
maupun
tidak
mengalaami
hemolisis
karena
penurunan
kemampuan
deformabilitas
eritrosit
antara
lain
berkurangnya
volume
darah,
demam,
pembesaran
hati
dan
limpa
nol.
Di
daerah
dengan
penularan
malaria
yang
tinggi,
k.
ACT* (3 hari)
Membaik
Negatif
Dengan
gejala
1. Periksa ulang
2. Sediaan
darah tebal
Positif
1.
2.
3.
4.
Negatif
1. Lanjutkan ANC
*Artesunat (4-4-4) + Amodiaquin (42. LLIN
4-4) atau Dihydroartemisin +
3.2013)
Zat besi/folat
(Pedoman
tatalaksana
malaria
:
Menkes
RI,
Piperaquin (DHP) 3-3-3
4. nutrisi
Tanpa
gejala
Lanjut ANC
LLIN
Zat
besi/folat
Nutrisi
m. Pengobatan
1. Pengobatan malaria falciparum pada ibu hamil trimester I
Hari
I
II
III
IV
V
VI
VII
Jenis obat
KINA
Klindamisin
KINA
Klindamisin
KINA
Klindamisin
KINA
Klindamisin
KINA
Klindamisin
KINA
Klindamisin
KINA
Klindamisin
Hari
Jenis obat
DHP
II
DHP
3
III
DHP
3
*DHP = ACT / OAM (obat anti malaria)
4
4
Jenis obat
KINA
KINA
KINA
KINA
KINA
KINA
KINA
Hari
Jenis obat
I
II
III
DHP
DHP
DHP
1.
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi :
1) Pelayanan kebidanan
2) Pelayana kesehatan reproduksi perempuan; dan
3) Pelayanan kesehatan masyarakat
2. Pasal 10
1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9
sekolah
f) Pemberian konseling dan penyuluhan
g) Pemberian surat keterangan kelahiran dan
h) Pemberian surat keterangan kematian
4. Pasal 12
1) Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi
(IMS)
dan
penyakit
lainnya,
serta
pencegahan
ibu,
suami
dan
anggota
keluarganya
agar
antenatal.
seksama
untuk
menilai
apakah
perkembangan
memperhatikan
kebutuhan
klien,
selama
proses
persalinan berlangsung.
B. Standar : 10 Persalinan Kala II yang Aman
Pernyataan standar :
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan
sikap
sopan
dan
penghargaan
terhadap
klien
serta
tentang
hal-hal
yang
mempercepat
pulihnya
kesehatansecara
umum,
kebersihan
perorangan,