Anda di halaman 1dari 2

5.

Pemanfaatan Pasir silika


1. Pada pembuatan semen berfungsi sebagai pelengkap kandungan silika untuk
semen yang dihasilkan. Kandungan silika untuk pabrik semen berkisar 21,3%
SiO2. Apabila komposisi SiO2 belum tercapai ditambahkan pasir kuarsa.
Pemakain pasir kuarsa di industri ini bervariasi tergantung kandungan silika
bahan baku lainnya, biasanya berkisar antara 6 - 7 % . Industri semen
Portland, sebagai bahan baku penolong untuk pembuatan semen Portland
yaitu sebagai pengontrol kandungan silica. Untuk 1 ton semen diperlukan 66,5
kg pasir kuarsa.
2. Pada industri keramik, pasir kuarsa merupakan pembentuk badan keramik
bersamadengan bahan baku lain, seperti kaolin, lempung, felspar, dan bahan
pewarna. Pasir kuarsa ini umumnya pembentuk sifat glazur pada badan
keramik, sehingga berbentuk licin dan mudah untuk dibersihkan. Selain itu,
pasir

kuarsa

mempunyai

sifat

sebagai

bahan

pengurus

yang

dapat

mempermudah proses pengeringan, pengontrolan, penyusutan, dan memberi


kerangka pada badan keramik.
3. Pada proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi gelas dan kaca, yaitu
dengan jalan meleburkannya bersama bahan-bahan lain seperti soda dan
kapur dalam tungku peleburan. Sebagai bahan pembentuk gelas kontribusi
silica (SiO2) sangat dominan. Unsur lain seperti soda (Na 2O) dimanfaatkan
dalam proses pencairan, sedangkan kapur (CaO dan MgO) berfungsi sebagai
stabilisator ketika proses pencairan dan pembentukan kembali gelas dan kaca
tersebut. Biasanya, pada saat pengolahan ditambahkan belerang untuk
membantu pelunakan gelas ketika dicairkan. Untuk proses pembuatan gelas
yang berkualitas tinggi perlu ditambahkan aluminium oksida (A l2O3)dan B2O3
untuk menambah ketahanan gelas.
4. Pemanfaatan pasir kuarsa dalam industri pengecoran, karena memiliki titik
leleh lebih tinggi dari logam. Fungsi pasir kuarsa di industri ini adalah sebagai
pasir cetak dan foundry. Kondisi pasir kuarsa untuk pasir cetak perlu kriteria
khusus, seperti penyebaran dan kehalusan butir, bentuk butir, bulk density,
base permeability dan titik mensinter, kadar lempung, tempering water, kuat
tekan, kuat geser, dan permeabilitas.
5. Pada industri baja tahan api dipakai untuk pembentuk konstruksi bata sebagai
bahan baku utama (minimal 95 %).
6. Industri cat sebagai bahan pengisi (filler).
7. Industri karet sebagai bahan pengeras. Manfaat dari penambahan nanosilika
pada ban akan membuat ban memiiki daya lekat yang lebih baik terlebih pada

jalan salju, mereduksi kebisingan yang ditimbulkan dan usia ban lebih panjang
daripada produk ban tanpa penambahan nanosilika.
8. Industri gerenda sebagai bahan amplas.
9. Industri logam sebagai bahan penghilang karat.
10.Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki
sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas. Sebagai salah satu
contoh silika dengan ukuran mikron banyak diaplikasikan dalam material
building, yaitu sebagai bahan campuran pada beton. Rongga yang kosong di
antara partikel semen akan diisi oleh mikrosilika sehingga berfungsi sebagai
bahan penguat beton (mechanical property) dan meningkatkan daya tahan
(durability).

Anda mungkin juga menyukai