Anda di halaman 1dari 27

Tugas Merancang Kapal I

Lines Plan

2016

PEMBUATAN LINESPLAN
Bulk carrier
DenganMetodeScheltema de Heere

BAB I.UKURAN UTAMA KAPAL


I.1 UkuranKapalPembanding
Lpp

107,02

19,40

10,40

8,023

Dwt

10100

ton

Vd

13,6

knot

(Sumber : Data kapal dari software RunShip yang sudah berklasifikasi)


I.2.Menentukan Koefisien Blok (Cb)
MetodeVanLammeran
Cb

1,137 0,6 x Vd/ L

Vd

Kecepatandinas( m/s )

13,6x 0,5144 ( Buku TBK 1 )

6,99584 m/s

Lpp = 107,02 m

Cb

1,137 0,6 x 6,99584/ 107,02

0,7312

MetodependekatanF.H. Alexander :
Cb

= 1,04 V/(2L)

Dengan :

V = kecepatandinas (m/s)
= 6,99584
L = Lpp = 107,02 m
Cb

= 1,04-6,99584/2
=0,70187

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

MetodependekatanAyre :
Dengan =

V = Kecepatan Dinas (m/s)


= 6,99584
L = Lpp = 107,02 m

Cb

= 1,08 V/2 L
= 1,08 6,99584/2

107,02

L/B

=107,02/19,40 = 5,516

T/B

=8,023/19,40 = 0,4135

B/H

= 19,40/10,40 = 1,865

T/H

= 8,023/10,40 = 0,77

L/H

= 107,02/10,40= 10,29

=0,74187

berdasarkan dari perhitungan perbandingan ukuran utama


kapalpembandinginidanataspersetujuanasistendosennilai CB
untukkapalpembandingini0,74187
I.3

MencariUkuranUtamaKapalBaru
1. MenentukanUkuranLppKapalBaru

Lpp

Lwl

= 107,02+(0,05 x 107,02)
= 112,371
= DWT/displacement
=9600/1,025x112,371x19,40x8,023x0,74
=0,72

Cd
Cd

Lpp

Lpp

Lpp

= 103,81m

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

2. MenentukanUkuran B, T dan H
Lpp / B = 5,51
B = 103,81/ 5,51 = 18,83 m
B / H = 1,865
H = 18,83 / 1,865 = 10,01 m
T / H = 0,77
T = 0,77 x 10,01 = 7,78 m
Cb
= 1,08 V/2 L
0,74

= 1,08 Vd/2

0,74-1,08

103.08

Vd/2

103.08

-0,34 = -Vd/20,38
Vd

= 0,34 x 20,38
= 6,92

Vs

= 6,92/0,5144
= 13,45
Vs = 13,45Knot

I.4 UkuranUtamaKapalBaru
Lpp

103,81

18,83

10,1

7,78

Dwt

9600

ton

Vs

13,45knot

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

BAB II. PerhitunganRencanaGaris


II.1. MenentukanKoefisien Blok ( Cb ) KapalBaru
MetodeVanLammeran
Cb
=
1,137 0,6 x Vd/ L
Vd

Kecepatandinas( m/s )

13,45x 0,5144 ( Buku TBK 1 )

6,91868 m/s

Lpp = 103,81m

Cb

1,137 0,6 x 6,91868 / 103,81

0,729

MetodependekatanF.H. Alexander :
Cb

= 1,04 V/(2L)

Dengan :

V = kecepatandinas (m/s)
= 6,91868
L = Lpp = 103,81 m

Cb

= 1,04-6,91868/2
=0,70

Cb

= 0,70

MetodependekatanAyre :
Dengan =

V = Kecepatan Dinas (m/s)


= 6,91868
L = Lpp = 103,81 m

Cb

= 1,08 V/2 L
= 1,08 6,91868/2

103,81

=0,74

Dari
perhitunganperhitunganukuranutamakapaldanukuranutamakapalbarudanataspersetuju
anasistendosenkoefisienblok (Cb) darikapalbaruiniadalah 0,74

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

II.2MenentukanPanjangGaris Air Kapal (Lwl)


Lwl = Lpp + (3,00-5,00)%.Lpp
Lwl = 103,81+0,05 x 103,81
= 109,01 m
II.3.MenentukanJumlahStationdari AP s/d FP (main part)
Terdapat 20 station,dengan sketsa gambar sebagai berikut :

Gambar 1.1 Menentukanjumlahmain part


II.4.MenentukanJarakStation(h)
1.

Main part (hmp)


Station awal =

2.

Lpp 103,81
=
= 5,1905m
20
20

Can part (hcp)


Lwl Lpp
109,01 103,81
2
=
= 2,6m
2

II.5.Menentukan Volume Kapal


V

= Lpp B T Cb
= 103,81x 18,83x 7,78x 0,74
= 11253,84

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

II.6. MenentukanLuas Mid Ship (Amid)


Amid = B T Cm
Mencarinilai Cm denganmetodependekatanChirilarumus yang digunakan:
Cm= (0,08 Cb) + 0,93
= (0,08 0,74) + 0,93
= 0,9892
Cp

= Cb/Cm
= 0,74/0,9892
=0,74808

Amid

= B T Cm
=18,83 x 7,78 x 0,9892
= 144,95 m

II.7.Menentukan Cwl (Coeficient water line)


Cwl = 0,18 + (0,86 Cp)
= 0,18 + (0,86 x 0,74808)
= 0,82335
II.8. Menetukan LCB ( LongitudinalCentreof Bouyancy)
Denganmenggunakan diagram yang terdapatpada Diktat SceltemaDeHeree,
setelahditarikgarisdariCb 0,74makadidapatkannilai +1,83%
LCB = +1,83% x

= (Lwl+Lpp)
= 106,41

LCB

= +1,83% x 106,41
= 0,0183 x 106,41
= 1,947 ( di depanmidship)

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

II.9. KoefisienPrismatikDepan (Cpf)


Cpf

= Cp + (1,40+Cp) e

Dimana e = LCB / Lpp


= 1,947 / 103,81
= 0,01876
Cpf

= 0,74808 + (1,40+0,74808) 0,01876


= 0,74808 + 0,0403
=0,78838

II.10. KoefisienPrismatikBelakang (Cpa)


Cpa

= Cp (1,40 +Cp) e

Dimana e

= LCB / Lpp
= 1,947/103,81
= 0,01876

Cpa

= 0,74808 (1,40+0,74808) 0,017


= 0,70778

II.11. Koefisien Prismatik Memanjang (longitudinal prismatic coeficient)


Cpl

= Cb/Cm
= 0,74/0,9892
= 0,748

II.12. Koefisien Prismatik Tegak (vertical prismatik coeficient)


Cpv

= Cb/Cwl
= 0,74/0,82335
= 0,8988

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Setelah kita mendapatkan Cpa dan Cpf, langkah selanjutnya adalah mengukurkan
harga Cpa dan Cpf tersebut pada grafik, dengan cara menarik garis horizontal yang
memotong tiap-tiap station.Kemudian dari perpotongan tiap-tiap station kita tarik
garis tegak lurus untuk mendapatkan % luas dengan formula :
Persen luas = (panjang yang diukur / panjang seluruhnya) 100,00%
Setelah persen luas dari tiap-tiap section kita dapatkan, langkah selanjutnya
adalah memperoleh nilai dari masing-masing luas tiap section dengan cara :
Luas section = (%luas/100,00) Amidship
Langkah selanjutnya adalah memasukan kedalam tabel, dari table kita dapatkan
volume table dan harga LCB.Dimana kedua nilai tersebut harus dikoreksi.Untuk :
Koreksi Volume
Koreksi LCB

= < 0,50%
= < 0,10%

BAB III. PEMBUATAN CSA (Curve of Sectional Area)


Setelah mendapatkan data-data dari persentase luas maka kita dapat
menggambarkan kurva CSA. Padatabel 1 tersebutterdapathubunganantara station
denganluasnya.Penggambaran CSA bisa kita lakukan dengan menentukan station tersebut
sebagai absis sedangkan luasannya bertindak sebagai ordinat. Dengan begitu kita bisa
Bonar Wahyu Hidayat
21090115140140

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

menggambar kurva tersebut dengan menghubungkan titik titik tersebut satu sama lain
sehingga bisa membentuk sebuah kurva baru.
Untuk jarak tiap station (h) adalah panjang dari Lpp tersebut dibagi 20.
PanjangTiap Station= Lpp/20
= 103,81/20
= 5,1905 m
Kemudian dari gambar kurva CSA kita dapat membaca luasan dari
tiap-tiap station, dengan syarat koreksi :
Koreksi Volume

< 0 ,5

Koreksi LCB

< 0,1

Rumus yang digunakan dalam tabel :

Volume tabel =

1
Lpp

1
3
20

LCB tabel

2
1

Koreksi Volume =

Koreksi LCB =

Lpp
20

Vrumus Vperhitung an
Vrumus

x 100

LCBrumus LCBperhitu ngan


Lwl

x 100

Tabel 1.1PerhitunganCSA (Curve of Sectional Area)


A

A
Fairing
(I)

FS (II)

A
Fairing*FS

144,95

0,00

0,00

0,5

0,00

-11,0

0,00

144,95

1,99

3,47

2,0

6,94

-10,5

-72,87

2,73

144,95

3,96

11,00

1,5

16,50

-10

-165,00

19,39

144,95

28,11

28,70

114,80

-9

-1033,20

NO

%
AREA

A
Midship

-1,0

0,00

-0,5

1,37

0
1

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

FM

(I)*(II)*FM

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

41,21

144,95

59,73

48,00

96,00

-8

-768,00

62,12

144,95

90,04

72,00

288,00

-7

-2016,00

79,09

144,95

114,64

96,00

192,00

-6

-1152,00

90,00

144,95

130,46

121,20

484,80

-5

-2424,00

96,06

144,95

139,24

136,00

272,00

-4

-1088,00

98,48

144,95

142,75

143,01

572,04

-3

-1716,12

100,00

144,95

144,95

144,95

289,90

-2

-579,80

100,00

144,95

144,95

144,95

579,80

-1

-579,80

10

100,00

144,95

144,95

144,95

289,90

0,00

11

100,00

144,95

144,95

144,95

579,80

579,80

12

100,00

144,95

144,95

144,95

289,90

579,80

13

100,00

144,95

144,95

144,95

579,80

1739,40

14

97,58

144,95

141,44

144,75

289,50

1158,00

15

92,73

144,95

134,41

142,78

571,12

2855,60

16

81,21

144,95

117,71

132,00

264,00

1584,00

17

62,73

144,95

90,93

111,00

444,00

3108,00

18

38,79

144,95

56,23

73,00

146,00

1168,00

19

16,06

144,95

23,28

29,50

118,00

1062,00

20

0,00

144,95

0,00

0,00

0,00

10

0,00

6484,80

2239,81

Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat ditentukan :


Volume Perhitungantabel
V

1
Lpp

1 (m)
3
20

1 103,81

6484,80
3
20

=11219,78m

LCB perhitungantabel
LCB

2
1

2239,81

Lpp
(m)
20

= 6484,80

103,81
= 1,79m
20

Perhitungan koreksi LCB dan Volume Kapal :


Koreksi Volume
Bonar Wahyu Hidayat
21090115140140

10

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

Koreksi =
=

Vrumus Vperhitungan
Vrumus

2016

x 100

( 11253,84 - 11219,78 )
x 100
11253,84

= 0,303
(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan -0,5 < Hasil <0,5)
Koreksi LCB
Koreksi =
=

LCBrumus LCBperhitu ngan


Lwl

x 100

(1,79 1,79)
100
109,01

= 0,00
(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan -0,1 < Hasil < 0,1)

Gambar 1.2 Grafik CSA (Curve Of Sectional Area) Sebelum difairing

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

11

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Gambar 1.3Grafik CSA (Curve Of Sectional Area)Sesudah difairing

BAB IV.PERENCANAN GARIS AIR MUAT PENUH

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

12

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan
Langkah

2016

selanjutnya

dalam

membuat

rencana

garis

adalah

perencanaan garis air muat. Dalam perencanaan garis air muat harus dibuat
dalam bentuk kurva dengan tinggi sebesar B/2. Garis air muat yang
direncanakan adalah harus sesuai dengan bentuk kurva dari luas per dua kali
sarat penuh ( A/2T ), dengan catatan bahwa kurva

B/2

harus lebih besar

daripada kurva A/2T (tabel 2).


Untuk membuat kurva B/2, terlebih dahulu ditentukan besar dari sudut
masuknya pada section FP. Dengan membaca grafik pada gambar 3 diktat
Rencana Garis, maka sudut masuknya dapat ditentukan.
Cara penentuannya adalah dengan mengukurkan panjang dari
Cpf( koefisien prismatik depan ) sesuai skala pada lajur Cpf, kemudian ditarik
garis

tegak

lurus

hingga

memotong

lengkungan

kurva.

Selanjutnya

adalahmenarik garis sejajar sumbu Cpf hingga memotong sumbu sudut.


Untuk nilaiCpf = 0,7659 maka didapat sudut masuk sebesar 23,6o.
Dalam perhitungan garis air muat penuh ini,kita masukkan data yang
didapat dari tabel CSA untuk memperoleh koreksi AWL,dimana toleransinya <
0.5 %.
Sebelumnya kita dapat mencari AWL dengan menggunakan rumus
AWL rumus
AWL

= Lwl x B mid x Cwl


= 109,01 x 18,83 x 0,82335
= 1690,06m

Tabel 1.2 PerhitunganAWL (Area Of Water Line)

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

13

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

NO

A
Fairing

A
fairing/2T

B/2

FS

Hasil

-1,0

0,00

0,00

0,00

0,5

0,00

-0,5

3,47

0,22

0,93

2,0

1,86

11,00

0,69

1,80

1,5

2,70

28,70

1,79

3,92

15,68

48,00

2,99

5,63

11,26

72,00

4,49

7,53

30,12

96,00

5,98

8,58

17,16

121,20

7,55

9,12

36,48

136,00

8,48

9,35

18,70

143,01

8,91

9,40

37,60

144,95

9,03

9,42

18,84

144,95

9,03

9,42

37,68

10

144,95

9,03

9,42

18,84

11

144,95

9,03

9,42

37,68

12

144,95

9,03

9,42

18,84

13

144,95

9,03

9,42

37,68

14

144,75

9,02

9,41

18,82

15

142,78

8,90

9,29

37,16

16

132,00

8,23

8,75

17,50

17

111,00

6,92

7,62

30,48

18

73,00

4,55

5,44

10,88

19

29,50

1,84

2,49

9,96

20

0,00

0,00

0,00

1
1

0,00
465,92

Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat ditentukan :


AWL perhitungantabel
AWL

Lpp
2

3 (m)
3
20

2 103,81

465,92
3
20

= 1692,997973m

Perhitungankoreksi AWL
Koreksi AWL

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

14

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

Koreksi

2016

AWLtabel AWLrumus
AWLtabel
(1692,997973 1690,06
1692,997973

x 100

x 100

= 0.17
(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan yaitu < 0,5)

Gambar 1.4Grafik AWL (Area Of Water Line)

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

15

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

BAB V.PEMBUATAN BODY PLAN


Setelah merencanakan garis air muat penuh, maka langkah selanjutnya
adalah membuat Body Plan kapal dengan menggunakan planimeter. Dari kurva
B/2 dan kurva A/2T yang ada, maka akan dibentuk masing masing section kapal
sesuai dengan kurva tersebut. Khusus untuk Pararel Middle Body, maka terlebih
dahulu harus ditentukan harus ditentukan besarnya jari-jari bilga ( Radius of
Bilga). Jari-jari bilga dapat ditentukan dengan menggunkn rumus :
R 2 = 2BT 2BT Cm/ 0,86
B

= Lebar kapal

= Sarat kapal

Cm

= Koefisien midship

R 2 = 218,837,78 218,837,78 0,9892/ 0,86


R = 1,92

T
B mld

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

16

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Gambar 1.5 Cara membuatBilga


Cara menggambarbody plan
Sebelum

Gambar 1.6 Gambarbodyplansebelumluasan I danIIsama

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

17

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Sesudah

b/2

A/2T

I
T

Lengkung station

II
CL

Gambar 1.7Gambar bodyplan sesudah luasan I dan II sama


Dimana harus diperhatikan bahwa luasan I dan II harus sama. Ini bisa dihitung dengan
menggunakan planimeter. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya luasan tiap tiap station
tetap sama seperti yang telah direncanakan dalam CSA curve. Sehingga displacemen kapal
tidak berubah
Setelah semua station digambar maka pembuatan bodyplan diselesaikan sehingga
menghasilkan bodyplan kapal seperti terlampir.
Kemudian Bodyplan dikoreksi displacemennya . Koreksi tidak boleh kurang dari 0,5

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

18

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Tabel 1.3 TabelBodyplanAfter Peak

wl5
wi4
wi3
wl2
wl1
wl0,75
wl0,5
wl0,25
0,00

WL
7,78
6,224
4,668
3,112
1,56
1,167
0,778
0,389
0,000

0,00
1,800
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

1,00
3,920
3,050
2,340
1,650
1,090
0,880
0,630
0,350
0,000

2,00
5,630
4,760
4,000
3,200
2,230
1,820
1,320
0,700
0,000

3,00
7,530
6,500
5,550
4,530
3,480
3,030
2,480
1,610
0,000

4,00
8,580
7,700
6,940
6,100
4,910
4,500
3,850
2,770
0,000

5,00
9,120
8,620
8,070
7,500
6,570
6,200
5,610
4,480
0,000

6,00
9,350
9,010
8,670
8,300
7,840
7,610
7,200
6,300
0,000

7,00
9,400
9,260
9,120
8,950
8,680
8,570
8,340
7,640
0,000

8,00
9,420
9,420
9,420
9,420
9,380
9,260
9,040
8,650
0,000

9,00
9,420
9,420
9,420
9,420
9,380
9,260
9,040
8,650
0,000

Tabel 1.4 TabelBodyplanFore Peak


10,00
9,420
9,420
9,420
9,420
9,380
9,260
9,040
8,650
0,000

11,00
9,420
9,420
9,420
9,420
9,380
9,260
9,040
8,650
0,000

12,00
9,420
9,420
9,420
9,420
9,380
9,260
9,040
8,650
0,000

13,00
9,420
9,420
9,420
9,420
9,380
9,260
9,040
8,650
0,000

14,00
9,410
9,360
9,320
9,260
9,130
9,000
8,800
8,380
0,000

15,00
9,29
9,21
9,09
9,00
8,84
8,69
8,43
7,91
0,000

16,00
8,75
8,64
8,47
8,22
8,12
7,93
7,63
7,13
0,000

17,00
7,62
7,51
7,43
7,14
6,96
6,74
6,45
6,05
0,000

18,00
5,44
5,36
5,23
5,06
4,80
4,62
4,36
3,74
0,000

19,00
2,49
2,17
2,02
1,87
1,63
1,50
1,21
0,74
0,000

20,00
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

WL
7,78
6,22
4,67
3,11
1,56
1,17
0,78
0,39
0,00

Gambar 1.8 GrafikBodyplan

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

19

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

BAB VI.HALF BREADTH PLAN


Sebelummenggambarhalf breadth plandibuatterlebihdahulugaris air ( WL ).
Padakapalinimenggunakangarissebagaiberikut:
-

WL 0

terletak

0.00 m dari base line

WL 0.25 terletak

0.39 m dari base line

WL 0.5

terletak

0.78 m dari base line

WL 0.75 terletak

1.17 m dari base line

WL 1

terletak

1.56 m dari base line

WL 2

terletak

3.11 m dari base line

WL 3

terletak

4.67 m dari base line

WL 4

terletak

6.22m dari base line

WL 5

terletak

7.78m dari base line

Setelah garis air dibuat kemudian ditentukan pula letak-letak dari buttock line.
Pada kapal ini menggunakan buttock line sebagai berikut:
- BL I terletak pada 1.88m dari centre line
-

BL II terletak pada 3.77m dari centre line

BL III terletak pada 5.65 m dari centre line

BL IV terletak pada 7.54 m dari centre line


Pada dasarnya half breadth plan adalah bentuk kapal tiap garis air. Untuk

membuatnya diperlukan proyeksi titik titik perpotongan antara Lwl dan station.
Sheer plan pada dasarnya adalah bentuk kapal jika dipotong pada tiap tiap BL.
Untuk membuatnya diperlukan proyeksi titik titik perpotongan antara BL dan
station pada body plan serta titik perpotongan antara WL dan BL pada Half Breadth
Plan.

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

20

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Tabel1.5 PerhitunganHalf Breadth Plan


Station/WL

0,00

0,25

0,50

0,75

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
20,00

0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

0,00
0,35
0,70
1,61
2,77
4,48
6,30
7,64
8,65
8,65
8,65
8,65
8,65
8,65
8,38
7,91
7,13
6,05
3,74
0,74
0,00

0,00
0,63
1,32
2,48
3,85
5,61
7,20
8,34
9,04
9,04
9,04
9,04
9,04
9,04
8,80
8,43
7,63
6,45
4,36
1,21
0,00

0,00
0,88
1,82
3,03
4,50
6,20
7,61
8,57
9,26
9,26
9,26
9,26
9,26
9,26
9,00
8,69
7,93
6,74
4,62
1,50
0,00

0,00
1,09
2,23
3,48
4,91
6,57
7,84
8,68
9,38
9,38
9,38
9,38
9,38
9,38
9,13
8,84
8,12
6,96
4,80
1,63
0,00

0,00
1,65
3,20
4,53
6,10
7,50
8,30
8,95
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,26
9,00
8,22
7,14
5,06
1,87
0,00

0,00
2,34
4,00
5,55
6,94
8,07
8,67
9,12
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,26
9,09
8,47
7,43
5,23
2,02
0,00

0,00
3,05
4,76
6,50
7,70
8,62
9,01
9,26
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,36
9,21
8,64
7,51
5,36
2,17
0,00

1,80
3,92
5,63
7,53
8,58
9,12
9,35
9,40
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,42
9,41
9,29
8,75
7,62
5,44
2,49
0,00

Grafik 1.9 GrafikHalf Breadth Plan

BAB VII. PERHITUNGAN PROPELLER DANRUDDER

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

21

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Menentukan Propeller dan Rudder

IX.4. Perhitungan prpeller dan kemudi


a. Propeller
1.

Diameter baling-baling (Dp)


DP=0,6xT
DP=0,6x7,78= 4,668m
2.
Diameter Bos poros baling-baling (Db)
Db=1/6 x Dp
Db=1/6 x 4,668 = 0,778m
3.
Jari jari propeller (R)
R=0,5 x Dp
R=0,5 x 4,668= 2,334m

b. Rudder
a.

Luas kemudi
A=1,75%xlppxT
A=1,75%x103,86x7,78
A=14,134
b.
Tinggi Kemudi
H=A/bb2=(14,134/2)^0,5=2,658
=14,134/2,658
=5,3175m

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

22

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Gambar 1.10 Perhitungan Propeller dan Rudder

BAB VIII. MenentukanChamber, Bulwark, Sent Line


VIII.1.Menentukan Garis Geladak Tengah (Chamber)
Setelah menggambar garis geladak tepi maka masing-masing titik pada garis
geladak tepi sesuai pembagian AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP,
1/6L dari FP, dan FP maka kita ukurkan 1/50 B (B = lebar kapal setempat pada potonganBonar Wahyu Hidayat
21090115140140

23

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

potongan keatas harga-harga AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP, 1/6L
dari FP, dan FP). Titik ini kemudian kita hubungkan satu sama lain sehingga terbentuklah
gambar garis geladak tengah. Bentuk garis lengkungan geladak inilah yang menentukan
cepat tidaknya air yang menggenangi geladak tersebut dapat mengalir ke tepi kapal,
untuk selanjutnya disalurkan keluar lambung kapal.
PerhitunganChamber

= B / 50
= 18,83/ 50
=0,3766

Gaambaruntukchamber:

Gambar 1.11 Cara MembuatChamber


VIII.2. Menentukan Garis Kubu-Kubu (Bulwark)
Kubu-kubu (bulwark) ini umumnya merupakan penerusan keatas dari kulit lambung
kapal dan biasanya mempunyai tinggi minimal 1000 mm ( didasarkan pada ketentuan Biro
Klasifikasi Indonesia 2001 Volume II ). Pada dinding kubu-kubu ini dibuatkan lubang
secukupnya untuk mengalirkan air yang masuk/naik ke geladak.
Bentuk kenaikan garis pagar ini adalah melengkung, selain dimaksudkan untuk
memberi bentuk yang baik pada kapal juga dengan bentuk ini dimungkinkan tidak terjadi
konsentrasi/pemusatan tegangan pada tempat atau daerah penaikan tersebut.

VIII.3.MenentukanGaris Sent (Sent Line)


Yang dimaksud dengan garis sent (diagonal) ialah garis yang ditarik pada salah
satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah (centre line) dan membuat sudut
dengan garis tengah itu. Adapun keperluan dari garis sent ini adalah untuk mengetahui
kebenaran dari bentuk-bentuk gading-gading ukur kearah diagonal. Kalau sekiranya

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

24

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

bentuk gading gading ukur itu kurang baik maka bentuk garis sent itu akan kurang baik
pula.
Untuk menggambar bentuk garis sent ini dilakukan dengan cara menentukan titiktitik perpotongan antara garis-garis pada tiap-tiap station dengan garis diagonal yang
menghubungkan antara garis sarat (T) air dengan garis dasar (base line), dengan garis
tengah (centre line) pada Body Plan. Jarak titik-titik tersebut ke centre line, kemudian
diukurkan ke Half Breath Plan dan dihubungkan satu sama lain sehingga terbentuk garis
lengkungan (sent line) yang dimaksud.

BAB IX. MENENTUKAN POOPDECK DAN FORECASTLE DECK

IX.1.Menentukan Geladak Kimbul (Poop deck)


Bonar Wahyu Hidayat
21090115140140

25

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Geladakkimbul (poop deck) adalah geladak yang langsung terletak diatas geladak
utama. Umumnya ruangan dibawah geladakkimbul ini dipakai untuk ruangan akomodasi
anak buah kapal.Tinggi geladak kimbul diukur dari geladak atau deck adalah 2,2 2,4 m
yaitu tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang.
Lebar geladak kimbul adalah sama dengan lebar geladak yang ada di
bawahnya.Sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pihak perencana.Salah satu
pertimbangan yang cukup penting adalah misalnya seberapa banyak ruangan yang
dibutuhkan untuk akomodasi dimana hal ini ditentukan oleh seberapa banyak anak buah
kapal yang akan dipekerjakan di kapal tersebut dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
PanjangPoopdeck

= (15% - 20% x Lpp) diukurdari AP


= 19,99% x 103,86 m
= 20,76m

Tinggi Poop deck

= 2,4 m (Interval 2,2 2,4 )

IX.2.Menentukan Geladak Agil (Forecastle Deck)


Geladak agil adalah geladak dibagian haluan kapal yang langsung terletak diatas
geladak utama. Ruangan yang ada dibawah geladak agil ini umumnya dipakai untuk
gudang, bengkel, & kadang-kadang untuk akomodasi anak buah kapal. Pada geladak agil
ini ditempatkan perlengkapan-perlengkapan kapal untuk berlabuh dan bertambat seperti
misalnya Anchor, border-border, talitemali dan sebagainya. Tinggi geladak agil sama
dengan geladak kimbul yaitu berkisar antara 2,2 2,4 m.
PanjangForecastle deck

= (10%-15%)xlpp
=10,139% x 103,86
= 10,53

Tinggiforecastle deck = 2.4 m (Interval 2,2 2,4)

DAFTAR PUSTAKA
Scheletema De Heere. Diktat TugasMerancang 1(Lines Plan)
Bonar Wahyu Hidayat
21090115140140

26

Tugas Merancang Kapal I


Lines Plan

2016

Ari Wibawa B.S, Imam Pujo Mulyatno. (2012). Pengantar Ilmu Perkapalan: UPT UNDIP
Press Semarang

Bonar Wahyu Hidayat


21090115140140

27

Anda mungkin juga menyukai