12.53
indra lupus
DAFTAR ISI
COVER
IDENTITAS PENYUSUN
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................
BAB.I PENDAHULUAN
a. Latar belakang..........................................................
b. Maksud dan tujuan penulisan..................................
c. Metode penulisan....................................................
5
6
6
BAB II .PEMBAHASAN
A. Konsep Terowongan Secara Umum..........................
8
B. Penyelidikan Geoteknik..........................................
11
C. Penyelidikan Geoteknik Dalam Pembuatan Terowongan......13
BAB III.PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................
B. Saran..................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
22
22
3
4
A.LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan saat ini benar-benar telah berkembang dengan sangat pesat,
dan salah satu cabang ilmu yang saat ini ramai diperbincangkan adalah ilmu Teknik
Terowongan dan jika .Jika kita merujuk pada pengertiannya secara singkat, maka teknik
terowongan disebutkan sebagai cabang ilmu yang mengkaji proses dan seluk beluk di
dalam
perencanaan,pembuatan,dan
Terowongan pada
dasarnya
pengendalian
didefenisikana
sebagai
terowongan
sebuah
tembusan
.sementara
di
bawah
permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua
ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan
terowongan sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1
mil, dan yang lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.
Saat ini Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini benar-benar mengalami
kemajuan yang sangat pesat sehingga menuntut pihak-pihak yang berkompeten, untuk terus
melakukan berbagai kajian dan riset mengingat kajian tentang iptek yang tidak selalu bisa
dilakukan secara mandiri maka diperlukan langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama,dan
tidak terkecuali untuk ilmu pengetahuan teknik terowongan,karena pengaplikasian pembuatan
terowongan saat ini benar-benar memiliki cakupan pengaplikasian sangat luas.
Oleh karena itu, dianggap sangat penting bagi orang-orang yang sedang , dan akan
mempelajari,menekuni bidang ilmu pengetahuan yang memiliki relasi terhadap terowongan untuk
mengkaji , mempelajari mengetahui dan memaparkan lebih lanjut terkait konsep ilmu pengetahuan
teknik terowongan,yang terkhususnya di dalam penyelidikan geoteknik dalam pembuatan
terowongan yang InsyaAllah akan dibahas dalam makalah ini.
B.RUMUSAN MASALAH
Judul Tulisan Ilmiah yang diangkat pada makalah ini adalah penyelidikan geoteknik dalam
pembuatan terowongan adapun masalah /problem yang akan dibahas pada makalah kali ini
diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Jelaskan konsep terowongan secara umum ?
2. Jelaskan penyelidikan geoteknik secara umum ?
dapat memahami secara lebih detail terkait penyelidikan geoteknik dalam pembuatan
terowongan
D.METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu Studi Kepustakaan dan
Literatur. Yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku, diktat,
internet dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas di
dalam karya tulis ini.
BAB II PEMBAHASAN
Pengantar Ilmu Teknik Terowongan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini benar-benar mengalami kemajuan
yang sangat pesat sehingga menuntut pihak-pihak yang berkompeten, untuk terus melakukan
berbagai kajian dan riset mengingat kajian tentang iptek yang tidak selalu bias dilakukan secara
mandiri maka diperlukan langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang saat ini sering diperbincangkan adalah teknik
terowongan,
dimana
dibutuhkan
kajian-kajian
lebih
lanjut
dan
inovatif
di
dalam
mengembangkan segala macam aspek yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan terkait
perencanaan dan pembuatan terowongan, untuk berbagai keperluan baik sipil,industry dan
berbagai aspek terkait lainnya.Menurut sejarahnya, pembuatan konstruksi terowongan untuk
berbagai kepentingan sudah sejak lama dilakukan, namun seiring berjalannya waktu, maka
penggunakaan terowongan saat ini benar-benar mengalami perkembangan yang sangat pesat
dalam berbagai bidang, ngususnya bidang industry.
Terowongan pada dasarnya didefenisikana sebagai sebuah tembusan di bawah
permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua
ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan
terowongan sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1
mil, dan yang lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.Terowongan biasa digunakan
untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau
pengendarasepeda. Selain itu, ada pula terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk
mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit
listrik, dan terowongan yang menyalurkan kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan yang
berfungsi sebagai jalan bagi hewan, umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan
raya.
A.KONSEP TEROWONGAN SECARA UMUM
Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau transportasi umumnya di
sebut subway. Istilah ini digunakan di masa lalu, dan saat ini sering di sebut underground rapid
transit system. Berdasarkan fungsinya, terowongan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Terowongan lalu lintas (traffic)
Beberapa penggunaan terowongan untuk lalu lintas diantaranya:
1.
2.
3.
4.
b. Terowongan angkutan
Diantaranya adalah :
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
d.
Lokasi
Metode konstruksi
Material
Kegunaan
Survey Geoteknik
Penyelidikan geoteknik secara umum dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa bukaan
yang membentuk lereng terjal akan menimbulkan resiko terjadinya longsor, adapun longsor
tersebut dipengaruhi oleh faktor faktor geometri lereng, kekuatan massabatuan, struktur
geologi, kondisi hidrogeologi dan faktor dari luar.
Untuk lereng bukaan yang tinggi keseluruhan (overall) lebih dari15 meter, harus ada kajian /
analisis geoteknik yang didukung hasil penelitian, yang menyatakan bahwa bukaan tersebut
dalam keadaan aman.
Selain itu penelitian geoteknik juga dibutuhkan dalam kajian metode pembongkaran
batuan, disain penimbunan dan kajian tentang lapisan dasar.
Kajian yang dilakukan pada penyelidikan geoteknik adalah analisis kemantapan lereng, analisis
kemampu-garuan dan kemampu-galian. Analisis kemantapan lereng meliputi analisis
kemantapan lereng tunggal (individual/single slope) dan lereng keseluruhan (overall slope), baik
lereng atas (highwall) maupun bawah (lowwall) serta lereng timbunan. Sedangkan analisis
kemampu-garuan dan kemampu-galian dilakukan untuk mengetahui tipikal karakteristik material
dalam kaitannya dengan aktivitas penggalian dan penggaruan.
Tujuan dilakukannya survey geoteknik adalah:
1. Menentukan sudut kemiringan dan tinggi lereng yang aman baik pada jenjang (benches) maupun
pada lereng (slope).
2. Memberikan rekomendasi metode penggalian batuan yang efisien dan cocok dengan
karakteristik batuan.
3. Memberikan rekomendasi konstruksi jalan.
Pengambilan contoh Geoteknik dengan sistem percontoan tanah / batuan yang belum
terganggu (undisturbed sampling). Tujuannya untuk memperoleh conto inti batuan yang
memenuhi syarat untuk diproses selanjutnya di laboratorium geomekanika.Ini dilakukan dengan
sistem konvensional yaitu menggunakan tabung (thinwall tube) berukuran panjang 50cm dan
diameter 2 inchi yang dimasukkan ke dalam tanah. Tabung yang berisi perconto kedua
ujungnya ditutup dengan plastik (terisolasi dari udara luar), agar kadar air asli di dalam conto
tidak berubah pada saat dilakukan pengujian di laboratorium.
Untuk mengetahui jenis dan penyebaran batuan dilokasi berupa ketebalan, sifat fisik dan
mekanis di lapangan.
b. Terdiri dari pemetaan batuan dasar dan pemetaan geologi teknik.
c. Peta batuan :litologi dan batas-batasnya serta struktur geologi
d. Peta geologi teknik : singkapan batuan dan derajat pelapukan, material bahan bangunan
d. Survei geofisika
a.
b.
c.
d.
e.
Keuntungan : tidak merusak obyek yang diselidiki, cepat dan unit costnya rendah.
Kerugiannya : ketelitian rendah
Dilakukan sebelum pemboran untuk menentukan lokasi pemboran
Teknik yang umum digunakan neutron density dan teknik gamma.
Metode yang digunakan : seismic refraction, survei resistivity.
e. Pemboran eksplorasi
Pemboran merupakan metoda yang paling umum untuk eksplorasi detil, seperti
keterangan yang spesifik dari batuan,variasi material dan sifat-sifat fisiknya.
Daerah yang memerlukan eksplorasi lebih detil adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Portal
Topografi rendah di atas terowongan, yang biasanya menggambarkan struktur batuan lemah.
Tipe batuan dengan potensial pelapukan yang dalam
Di daerah yang banyak air
Daerah geser
Sumur uji
Pengujian in-situ
Pengujian laboratorium
Pengujian model skala penuh
Tahap konstruksi
Pengamatan pasca konstruksi
Pemboran teknik untuk pengambilan sampel batuan adalah cara yang paling umum
dipakai untuk pekerjaan terowongan. Dengan pengambilan sampel (core) dapat diketahui sifat
fisik batuan, dan informasi penting lainnya. Lokasi lokasi yang memerlukan pengeboran secara
detail adalah :
a. Daerah portal
b. Daerah yang secara topografi dekat terowongan, karena biasanya secara struktur lemah
(overburden tipis).
c. Lokasi yang berpotensi mengalami pelapukan berat.
d. Daerah yang berpotensi air tanah tinggi dan dan adanya batuan porous.
Cara penggaliannya adalah bagian atas terowongan digali lebih dulu sampai mencapai 3
3.5 m (heading), selanjutnya penggalian bagian bawah penampang dikerjakan (bench cut)
sampai membentuk penampang yang diinginkan. Proses ini diulangi sampai seluruh lintasan
terowongan tercapai.
Untuk kondisi batuan yang buruk, cara penggalian dapat dimodifikasi menjadi top heading
heading diperpanjang sampai 25 m 35m atau lebih, kemudian pasangi penyangga, baru
kemudian bench cut dibuat.
Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah memungkinkan pekerjaan pengeboran dan
pembuangan sisa peledakan dilakukan secara simultan, efektif untuk ukuran terowongan
penampang besar dan lintasan, dan dapat diterapkan untuk setiap kondisi batuan. Sedangkan
kerugian dari menggunakan cara ini adalah metoda ini membutuhkan waktu yang lebih lama bila
dibandingkan metoda full face.
C.Drift
Cara yang digunakan dalam metoda ini adalah dengan menggali terlebih dahulu lubang
bukaan yang berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan, kemudian diperbesar sampai
membentuk penampang yang direncanakan. Berdasar posisi lubang terhadap sumbu
terowongan :
Diawali dengan penggalian lubang berukuran 2.5 m x 2.5 m 3m x 3m dari portal ke
portal. Perluasan dimulai setelah penggalian center drift selesai, dengan membuat lubang untuk
bahan peledakan yang dibor melingkar pada selimut drift dari sumbu terowongan.Keuntungan
dari posisi lubang terhadap sumbu terowongan ini adalah sistem ventilasinya baik, tidak
memerlukan sistem penyangga sementara, dan mucking dapatdikerjakan bersama dengan
pekerjaan penggalian.Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan perluasan harus menunggu
center drift selesai secara keseluruhan, dan alat bor dipasang dengan pola tertentu, seringkali
spasi alat bor dirubah sesuai dengan kondisi batuan yang diledakan.
E.Side drift
Dua drift digali sekaligus pada sisi-sisi penampang, sepanjang lintasan terowongan.
Selanjutnya penggalian bagian arch diikuti dengan pemasangan penyangga sementara. Selesai
penyangga dipasang, penggalian bagian tengah dikerjakan.
Keuntungan dari cara ini adalah proses lining dapat dikerjakan sebelum penggalian
bagian tengah dilaksanakan, metoda ini efektif untuk terowongan besar dengan kondisi batuan
yang buruk. Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan perluasan harus menunggu drift selesai
dikerjakan.
F.Top drift
Digunakan untuk penggalian endapan. Metodanya mirip dengan heading and
bench.
G. Bottom drift
Penggalian dimulai dengan membuka bagian bawah penampang. Pembuatan lubang
lubang bahan peledak untuk membuka bagian atas penampang dilakukan dengan membor dari
Bottom drift vertikal ke atas.
H.Sumuran vertikal
Awal dibuat lubang vertikal sampai pada terowongan yang akan digali. Dengan
demikian akan terbentuk tiga buah heading face. Sumuran dapat bersifat sementara atau
permanen. Sumuran sementara berfungsi saat
pelaksanaan membantu pembuangan pelaksanaan pembuangan sisa sisa peledakan
(mucking), salah satu jalur untuk mensuplai peralatan dan material, dsb. Sumuran permanen
bila masih tetap berfungsi setelah terowongan mulai digunakan untuk keperluannya, misal
sebagai sarana ventilasi.
I.
Pilot tunnel
Pillot tunnel digali paralel pada jarak 25 meter dari sumbu terowongan yang
Pada interval tertentu dibuat cross cut memotong sumbu utama rencana. Bila cross cut mencapai
drift, proses pelebaran dimulai dari titik ini dengan dua heading face. Bila cross cut mencapai
titik dimana drift belum mencapai titik ini, maka drift heading dilakukan dengan titik potongan
melintang.
Keuntungannya adalah efektif untuk terowongan yang lintasannya panjang, dengan
topografi yang tidak memungkinkan untuk membuat sumuran, pilot tunnel dengan sendirinya
merupakan sistem ventilasi, mucking dapat dilakukan dengan cepat. Sedangkan kerugiannya
adalah pekerjaannya memerlukan lebih banyak waktu, biaya dibandingkan dengan metoda
penggalian lainnya.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Terowongan merupakan sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan
umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan
luarpengolahan mineral
2.Penyelidikan geoteknik merupakan elemen yang sangat penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai dapat ditentukan desain
terowongan yang sesuai, metode pelaksanaan yang paling optimal, biaya pelaksanaan yang
paling rasional serta persiapan yang sebaik baiknya direncanakan aspek keamanan
pelaksanaan. Biaya pelaksanaan akan sangat berpotensi membengkak karena kurang tersedianya
data geologi
3.untuk penyelidikan geoteknik dalam pembuatan terowongan , maka akan dilakukan berbagai
penyelidikan seperti :
a. Tinjauan literatur
b. Studi foto udara (bila ada)
c. Peninjauan geologi permukaan
d. Survei geofisika
e. Pemboran eksplorasi
B.SARAN
Sebaiknya dalam pengerjaan tulisan ilmiah seperti ini diberikan waktu pengerjaan minimal 2
minggu agar hasilnya bisa maksimal
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/henyFTI/paper-geoteknik-terowongan
http://www.slideshare.net/henyFTI/paper-geoteknik-terowongan
https://www.academia.edu/5677485/Pekerjaan_Geoteknik_Pada_Pembangunan_Terowongan
http://junaidawally.blogspot.com/2013/09/penyelidikan-geoteknik-sebelum.html
http://fileq.wordpress.com/category/ilmu-pertambangan/teknik-terowongan/
https://id.scribd.com/doc/237083401/2/Penyelidikan-Geoteknik
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook