Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGAN MASALAH

OSTEOARTRITIS DI DUSUN RUNGKANG DESA JENGGIK


KEC: TERARA 2015

Di Susun Oleh :
AHYAR ROSIDI.,S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
MAMBEN LOMBOK TIMUR
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
PENYAKIT OSTEOARTRITIS
Pokok bahasan

: Penyakit Osteoartritis

Sub pokok bahasa

: Pengertian, penyebab Osteoartritis, tanda dan gejala Osteoartritis,


jenis penyakit Osteoartritis, penanganan bila terjadi Osteoartritis

Sasaran

: Ny. I dan Keluarga

Tempat

: Rumah Ny. I dusun Rungkang, Desa Jenggik, Kec : Terara

Hari/Tanggal

: Jumat, 05 Agustus 2015

Waktu

: 1 x 30 Menit

I.

LATAR BELAKANG
Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif,
penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa
nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujungujung tulang penyusun sendi. Osteoartritis
dari

arthritis

(OA)

adalah bentuk

yang berhubungan dengan degenerasi tulang dan

kartilago yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Osteoartritis,


yang juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif, artritis
degeneratif, osteoartrosis, atau artritis hipertrofik, merupakan
salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan
menimbulkan gejala pada orang orang usia lanjut maupun
setengah baya. Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering
mengenai wanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas
jangka panjang pada pasien dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih
dari sepertiga
mengeluhkan
kekakuan

orang
gejala

sendi

dengan

usia

persendian

tertentu

dan

lebih

dari

45

tahun

yang bervariasi mulai sensasi


rasa

nyeri

intermiten

yang

berhubungan dengan aktivitas, sampai kelumpuhan anggota gerak


dan nyeri hebat yang menetap,

biasanya dirasakan akibat

deformitas dan ketidakstabilan sendi. Degenerasi sendi yang


menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering

pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat


terjadi pada sendi synovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi
synovial ini meningkat dengan bertambahnya usia.
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat
awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung
beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat.
Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya
penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh
yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis. Penyebab
osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan
adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi,
infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan
adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan
penyakit ini.
Untuk
pengetahuan

mengurangi
keluarga

dampak
dan

dari

pasien

Osteoartritis

perlu

ditingkatkan,

maka
agar

berbagai factor resiko yang dapat menimbulkan kejadian lebih


lanjut akibat Osteoartritis dapat dicegah atau dihindari, salah
satunya melalui penyuluhan kesehatan.
II.

TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir proses penyuluhan, klien mengerti tentang pengertian dan
penyebab, tanda dan gejala Osteoartritis, penanganan Osteoartritis
Setelah

dilakukan

penyuluhan

tentang

Osteoartritis

diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang


Osteoartritis.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, klien dapat :
1.
2.
3.
4.
5.

Menyebutkan pengertian Osteoartritis


Menjelaskan penyebab Osteoartritis
Mengetahui tanda dan gejala Osteoartritis
Mengetahui cara penanganan Osteoartritis
Mengetahui obat tradisional Osteoartritis

III. MATERI
Terlampir

IV. METODE
V.

a. Ceramah
b. Tanya Jawab
MEDIA
Leaflet, Lampiran Teori

VI. SETTING TEMPAT


-

VII.

KEGIATAN PENYULUHAN

No
1.

2.

Waktu
3 Menit

10 Menit

Kegiatan Penyuluh
Pembukaan :
Membuka
kegiatan
dengan
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan klien tentang
Osteoartritis
Menjelaskan pengertian Osteoartritis
Menjelaskan Penyebab Osteoartritis
Menjelaskan
tanda
dan
gejala
Osteoartritis

3.

15 Menit

4.

2 Menit

Menjelaskan
Osteoartritis
Menjelaskan
Osteoartritis

Kegiatan Klien

Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Bertanya
Menjawab
pertanyaan

Mendengarkan
Menjawab salam

penanganan
obat

tradisioanal

Evaluasi :
Memberikan kesempatan kepada klien
untuk bertanya
Menanyakan kepada klien tentang
materi yang telah diberikan dan
memberikan reinforcement kepada klien
jika dapat menjawab pertanyaan
Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas peran
serta klien.
Mengucapkan salam penutup

VIII.
1.
2.
3.
4.
5.

LEMBAR EVALUASI
Apa pengertian tentang penyakit Osteoartritis ?
Apa Penyebab terjadinya penyakit Osteoartritis ?
Bagaimana tanda dan gejala bila terjadi Osteoartritis ?
Bagaimana penanaganan bila terjadi Osteoartritis ?
Apa obat tradisional untuk penyakit Osteoartritis ?

DAFTAR PUSTAKA
1. Alutfifa. 2012. http://asuhan-keperawatan-keluarga.html. Diakses
tanggal 28 Agustus 2015 jam 17:20 WIB.
2. Agatha. 2014. http:// laporan-pendahuluan-osteoartritis-oa.html.
Diakses tanggal 29 Agustus 2015 jam 08.20 WIB.
3. Cania. 2014. http://askep-osteoartritis.html. Diakses tanggal 28
Agustus 2015 jam 08.20 WIB.
4. Mawarti
dan

Farid,

2014,

http://davvhieedreeo.blogspot.com/2014/03/laporanpendahuluan-osteoartritis-oa.html. Di akses 29 Agustus 2015 jam


08.20 WIB.
5. Puspita. 2014.

http://asuhan-keperawatan-osteoartritis_2.html.

Diakses tanggal 28 Agustus 2015 jam 08.20 WIB.

Lampiran Teori
MATERI PENDIDIKAN
PENYAKIT OSTEOARTRITIS
1. Defenisi Osteoartritis
Osteoartritis
degeneratif

yang

dikenal

sebagai

sendi

atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi )

merupakan kelainan sendi yang paling


kerapkali

penyakit

menimbulkan

sering

ditemukan

dan

ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C

Suzanne, 2002 hal 1087) dalam Puspita 2014.


Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab
kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat
dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di
bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60
tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan
frekuensi (Sunarto, 1994, Solomon, 1997) dalam Puspita 2014.
Sedangkan menurut Harry Isbagio & A. Zainal Efendi (1995) dalam
Puspita 2014, Osteoartritis merupakan
inflamasi

yang

mengenai

kelainan

sendi

yang

sendi

non

dapat digerakkan,

terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran patologis yang


karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya
tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang
membentuk
biokimia,

sendi, sebagai

metabolisme,

hasil

akhir

fisiologis

terjadi

perubahan

dan patologis secara serentak

pada jaringan hialin rawan, jaringan subkondrial dan jaringan tulang


yang membentuk persendian.( R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi ,
1999) dalam Puspita 2014.
2. Etiologi
Beberapa

penyebab

dan

faktor

predisposisi

adalah

sebagai

sejalan

dengan

berikut:
a. Umur
Perubahan

fisis

dan

biokimia

yang

terjadi

bertambahnya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar


air, dan endapannya berbentuk pigmen yang berwarna kuning.
b. Pengausan (wear and tear)

Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak


rawan sendi melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses
degenerasi karena bahan yang harus dikandungnya.
c. Kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang
berat badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh
osteoartritis mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan
dapat menambah kegemukan.
d. Trauma
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah
trauma yang menimbulkan

kerusakan

pada

integritas

struktur

dan biomekanik sendi tersebut.


e. Keturunan
Heberden node merupakan salah satu bentuk osteoartritis yang
biasanya ditemukan
terkena

pada

pria

yang

kedua

orang

tuanya

osteoartritis, sedangkan wanita, hanya salah satu dari

orang tuanya yang terkena.


f. Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan
reaksi peradangan

dan

pengeluaran

enzim

perusak

matriks

rawan sendi
oleh membran sinovial dan sel-sel radang.
g. Joint Mallignment
Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka
rawan sendi akan

membal

dan

menyebabkan

sendi

menjadi

tidak stabil/seimbang sehingga mempercepat proses degenerasi.


h. Penyakit endokrin
Pada hipertiroidisme, terjadi produksi air dan garam-garam
proteglikan yang berlebihan pada seluruh jaringan penyokong
sehingga merusak sifat fisik rawan sendi, ligamen, tendo, sinovia,
dan kulit. Pada diabetes melitus, glukosa akan menyebabkan
produksi proteaglikan menurun.
i. Deposit pada rawan sendi
Hemokromatosis,
penyakit
pirofosfat

Wilson,

akronotis,

kalsium

dapat mengendapkan hemosiderin, tembaga polimer,

asam hemogentisis, kristal monosodium urat/pirofosfat dalam


rawan sendi.
3. Manifestasi Klinis

a. Rasa nyeri pada sendi


Merupakan gambaran

primer

pada

osteoartritis,

nyeri

akan

bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik.


b. Kekakuan dan keterbatasan gerak
Biasanya akan berlangsung 15 30 menit dan timbul setelah
istirahat atau saat memulai kegiatan fisik.
c. Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan
dalam

ruang

sendi

akan

menimbulkan

pembengkakan

dan

peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa


nyeri.
d. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas
lama dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada
hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut dimana
rawan sendi telah rusak berat.
Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat
menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat dirasakan
di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas.

Nyeri dapat

timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui
penyebabnya.
e. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi

merupakan

reaksi

peradangan

karena

pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas


tanpa adanya pemerahan.
f. Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
g. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
4. Penatalaksanaan
a.

Medikamentosa
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat
yang

diberikan

bertujuan

untuk

mengurangi

rasa

sakit,

meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obatobat anti inflamasinon steroid (OAINS) bekerja sebagai analgetik

dan

sekaligus

mengurangi

sinovitis,

meskipun

tak

dapat

memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.


1) Analgesic yang dapat dipakai adalah asetaminofen dosis 2,64,9 g/hari atau profoksifen HCL. Asam salisilat juga cukup
efektif namun perhatikan efek samping pada saluran cerna dan
ginja l.
Jika tidak berpengaruh, atau tidak dapat peradangan maka
OAINS

seperti

fenofrofin,

piroksikam,ibuprofen

dapat

digunakan. Dosis untuk osteoarthritis biasanya -1/3 dosis


penuh untuk arthritis rematoid. Karena pemakaian biasanya
untuk jangka panjang, efek samping utama adalahganggauan
mukosa lambung dan gangguan faal ginjal.
2) Injeksi cortisone.
Dokter akan menyuntikkan cortocosteroid pada engsel yang
mempu mengurangi nyeri/ngilu.
3) Suplementasi-visco.
Tindakan ini berupa injeksi turunan asam hyluronik yang akan
mengurangi nyeri pada pangkal tulang. Tindakan ini hanya
b.

dilakukan jika osteoarhtritis pada lutut.


Perlindungan Sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme
tubuh yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan
pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang
dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban

c.

pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).


Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang
gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoartritis.
Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya

d.

keluhan dan peradangan.


Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena
sifatnya

yang

ditimbulkannya.

menahun
Disatu

dan

pihak

ketidakmampuannya

pasien

ingin

yang

menyembunyikan

ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut


memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan
untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.

e.

Persoalan Seksual
Gangguan seksual

dapat

dijumpai

pada

pasien

osteoartritis

terutama pada tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi
karena ini harus dimulai dari dokter karena biasanya pasien
f.

enggan mengutarakannya.
Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis,
yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan
ynag tepat. Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum
latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang
masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan
dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat
dipakai

g.

seperti

Hidrokolator,

bantalan

elektrik,

ultrasonic,

inframerah, mandi paraffin dan mandi dari pancuran panas.


Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan
memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi
osteoartritis. Latihan isometrik lebih baik dari pada isotonik karena
mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang
yang

timbul

pada

tungkai

yang

lumpuh

timbul

karena

berkurangnya beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh


karena otot-otot periartikular memegang peran penting terhadap
perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-otot
h.

tersebut adalah penting.


Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan
kerusakan sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan
kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteotomy
untuk

mengoreksi

ketidaklurusan

atau

ketidaksesuaian,

debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan


sendi, pebersihan osteofit.
1) Penggantian engsel (artroplasti).
Engsel yang rusak akan diangkat dan diganti dengan alat yang
terbuat dari plastik atau metal yang disebut prostesis.
2) Pembersihan sambungan (debridemen).

Dokter bedah tulang akan mengangkat serpihan tulang rawan


yang rusak dan mengganggu pergerakan yang menyebabkan
nyeri saat tulang bergerak.
3) Penataan tulang.
Opsi ini diambil untuk osteoatritis pada anak dan remaja.
Penataan dilakukan agar sambungan/engsel tidak menerima
i.

beban saat bergerak.


Terapi konservatif mencakup

penggunaan

kompres

hangat,

penurunan berat badan, upaya untuk menhistirahatkan sendi serta


menghindari penggunaan sendi yang berlebihan pemakaian alatalat ortotail. Untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi
( bidai penopang) dan latihan isometric serta postural. Terapi
okupasioanl

dan

fisioterapi

dapat

membantu

pasien

untuk

mengadopsi strategi penangan mandiri.

5. Pencegahan
Untuk mencegah osteoarthritis, lakukan hal-hal berikut:
a.

Konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayur dan

b.
c.

kacang-kacangan.
Minum obat yang direkomendasikan dokter.
Pertimbangkan untuk menggunakan alat

d.
e.

beraktivitas untuk mengurangi bahaya.


Jaga gerakan yang dapat menyebabkan cidera tulang.
Jika mengangkat benda, usahakan beban terbagi merata pada

f.
g.

seluruh sambungan tulang.


Pilih sepatu yang tepat.
Ketahui batas kemampuan

h.

mengangkat beban.
Teknik relaksasi juga dapat membantu, seperti mengambil
napas dalam dan hipnosis.

6. Obat Alami Osteoarthritis


a. Daun Dewa

gerakan

dan

bantu

saat

kemampuan

Siapkan bahan alami yaitu 30 gr daun dewa, 25 gr temu


hitam, 2 kuntum bunga soka dan 2 kuntum bunga mawar.
Setelah semua bahan tradisional tersedia maka rebus dengan
600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.
Minum air hasil ramuan tadi sebanyak 2 kali tiap sehari.
b. Juice Noni

Berikut adalah cara sederhan membuat jus mengkudu:


1) Carilah 2 atau 3 buah mengkudu yang besar dan setengah
matang

sudah berwarna kuning tapi belum berbau, pilih

pohon mengkudu yang tumbuh di kebun bukan di got atau


2)
3)
4)
5)

tempat sampah.
Kupas dan buang bijinya
Potong-potong kemudian masukkan kedalam blender
Blender sampe benar benar cair
Campurkan syrup atau gula merah untuk rasa, boleh juga

madu
6) Saring dengan saringan.
7) Minum segera (bisa untuk 3x minum)

c. Jamur Kuping Hitam


Foto Jamur Kuping Hitam (Auricuralia polytricha)

Untuk mencegah atau mengobati Osteoartritis yang aman


tampa menimbulkan effek samping (side effect ) dapat
digunakan bahan obat alami yang cocok yaitu jamur kuping
hitam. Karena khasiatnya sebagai anti koagulan yang dapat
melancarkan

aliran

darah.

dikonsumsi dalam bentuk

Jamur

kuping

hitam

masakan atau juga

dapat
diseduh

dengan air panas sebagai obat. Cara penyeduhannya dapat


dilakukan sebagai berikut: ambil 10-20 gram jamur kuping
hitam,

kemudian

masukan

dalam

panci,

setelah

itu

tambahkan 3 butir jahe, selanjutnya tuangkan air bersih


sebanyak 6 gelas, rebus sampai air yang tersisia dam panci
kira-kira 2 gelas, siapkan 2 gelas kosong, kemudian angkat
dan tuangkan dalam masing-masing gelas, dan dibiarkan
dingin. Minumlah dua kali sehari pagi dan sore.Selamat
mencoba, minumlah secara rutin setiap hari sampai keadaan
badan sehat.

Anda mungkin juga menyukai