Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS NOVEL SALAH PILIH

Disusun Oleh : 1. Benedikta M.R. (5 )


2. Bobby J.S. (6 )
3. Cindy L. ( 8)
4. Christina V.T.S. (7 )
5. Ronaldo (17)

SMA Xaverius 4 Palembang


Tahun Ajaran 2015-2016

SINOPSIS NOVEL SEJARAH :

Salah Pilih
Karya : Nur St. Iskandar

Di sebuah daerah di Minangkabau, tinggal sebuah keluarga. Seorang ibu


saudara perempuannya, dan seorang anak perempuan terdapat dalam keluarga
tersebut. Anak perempuan itu bernama Asnah, ia adalah anak angkat dari Mariati.
Kebaikan hati Asnah membuat Mariati sayang terhadap Asnah. Anak perempuan itu
bernama Asnah, ia adalah anak angkat dari Mariati. Setiap perlu sesuatu, Mariati
lebih senang dilayani oleh Asnah daripada oleh Sitti Maliah.
Mariati juga mempunyai seorang anak laki-laki bernama Asri. Asri sayang
terhadap Asnah sebagaimana dia menyayangi adik kandungnya. Namun karena Asri
sedang bersekolah di Jakarta, dia tidak dapat selalu bertemu dengan Asnah untuk
sekedar berbagi cerita. Seiring berjalannya waktu, perasaan Asnah terhadap Asri
berubah. Walau demikian, Asnah tak ingin Asri mengetahui perasaannya. Asnah dan
Asri mengetahui bahwa menurut adat istiadat Minangkabau mereka tidak boleh
menikah. Sebab masih sepasukuan yang berasal dari satu kaum.
Setelah beranjak semakin dewasa, Asri menyetujui keinginan ibunya untuk
menikah, tetapi dia masih bingung dalam mencari calon istri untuk dirinya. Kemudian
Asri menjatuhkan pilihannya kepada seorang gadis cantik yang baik rupa maupun
raut wajahnya yang lahir dari keluarga kaya dan terpandang gadis itu bernama
Saniah. Setelah menikah, mereka berdua pindah ke Rumah Gedang milik keluarga
Asri. Dari situlah diketuahui bahwa perangai Saniah tidak seelok yang dia perlihatkan
saat sebelum menikah, perangai Saniah begitu angkuh, berbeda dengan yang dia
perlihatkan sebelum menikah dahulu. Bahkan sekarang dia berani melawan
suaminya, ia sering berkata kasar terhadap suaminya. Peristiwa yang sangat tidak
diharapkan terjadi, Saniah mengalami kecelakaan. Akhirnya Saniah pun meninggal
dunia setelah sempat bertemu dan meminta maaf kepada suaminya.

Akhirnya Asri dan Asnah menikah walaupun menurut adat istiadat


Minangkabau tidak boleh. Tetapi perasaan yang dimiliki keduanya memaksa mereka
melanggar adat tersebut. Karena mereka saling mencintai, dan keadaan mereka
membawa mereka ke Jawa.
Perantauannya menghasilkan sesuatu yang baik. Asri punya kedudukan yang
baik dan keduanya mempunyai banyak teman di sana. Di tengah rutinitas mereka di
Jawa, tepatnya di Jakarta, tiba-tiba datang surat dari Maninjau meminta agar
keduanya kembali ke sana dan Asri diminta untuk menjadi kepala pemerintahan.
Tanpa pikir panjang mereka setuju untuk kembali ke Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawan-kawannya di Jakarta. Mereka sangat rindu dengan kampung
kelahirannya itu.
Setibanya di Maninjau, mereka disambut meriah oleh warga yang sangat
menghormati Asri atas jasa-jasanya sebelum ia merantau dulu. Berawal dari Asri
yang salah pilih istri, ia menjadi tahu siapa orang yang sebenarnya ia cintai dan
dengan berusaha keras ia mampu hidup bersama sang kekasih dalam mahligai rumah
tangga yang penuh cinta di kampung halaman tercinta.

ANALISIS CIRI KEBAHASAAN DALAM NOVEL :

A. Menentukan Nomina
No
.

Paragra
f

Kalimat

1.

a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal
sebuah keluarga.

Nomina
Nomina
Modifikatif

Nomina
Koordinatif

Nomina
Apositif

Di sebuah
daerah di
Minangkabau
(Subjek)

b. Seorang ibu saudara


perempuannya, dan seorang
anak perempuan terdapat
dalam keluarga tersebut.

dalam
keluarga
tersebut.
(Objek
Penderita)

Seorang ibu
saudara
perempuanny
a dan seorang
anak
perempuan

(Subjek)

c. Anak perempuan itu


bernama Asnah, ia adalah
anak angkat dari Mariati.

Anak
perempuan itu
bernama
Asnah, ia
adalah
(Subjek)

d. Kebaikan hati Asnah


membuat Mariati sayang
terhadap Asnah.
e. Setiap perlu sesuatu,
Mariati lebih senang dilayani
oleh Asnah daripada oleh Sitti
Maliah.

a. Mariati juga mempunyai


seorang anak laki-laki
bernama Asri.

seorang anak
laki-laki
bernama Asri.

Mariati juga
(Subjek)

(Objek
Penderita)
b. Asri sayang terhadap Asnah
sebagaimana dia menyayangi
adik kandungnya.

d. Seiring berjalannya waktu,


perasaan Asnah terhadap Asri
berubah.

e. Walau demikian, Asnah tak


ingin Asri mengetahui
perasaannya.

f. Asnah dan Asri mengetahui


bahwa menurut adat istiadat
Minangkabau mereka tidak
boleh menikah.

g. Sebab masih sepasukuan


yang berasal dari satu kaum.

Sebab masih
sepasukuan

c. Namun karena Asri sedang


bersekolah di Jakarta, dia
tidak dapat selalu bertemu
dengan Asnah untuk sekedar
berbagi cerita.

(Subjek)
3

a. Setelah beranjak semakin


dewasa, Asri menyetujui
keinginan ibunya untuk
menikah, tetapi dia masih
bingung dalam mencari calon

istri untuk dirinya.


b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis cantik
yang baik rupa maupun
raut wajahnya yang lahir
dari keluarga kaya dan
terpandang gadis itu
bernama Saniah.

kepada
seorang gadis
cantik yang
baik rupa
maupun raut
wajahnya
yang lahir
dari keluarga
kaya dan
terpandang
gadis itu
bernama
Saniah.
(Objek
Penyerta)

c. Setelah menikah, mereka


berdua pindah ke Rumah
Gedang milik keluarga Asri.
d. Dari situlah diketahui
bahwa perangai Saniah tidak
seelok yang dia perlihatkan
saat sebelum menikah,
perangai Saniah begitu
angkuh, berbeda dengan yang
dia perlihatkan sebelum
menikah dahulu.
e. Bahkan sekarang dia berani
melawan suaminya, ia sering
berkata kasar terhadap
suaminya.
f. Peristiwa yang sangat tidak
diharapkan terjadi, Saniah

mereka
berdua

(Subjek)

mengalami kecelakaan.

g. Akhirnya Saniah pun


meninggal dunia setelah
sempat bertemu dan meminta
maaf kepada suaminya.

Akhirnya
Saniah pun

a. Akhirnya Asri dan Asnah


menikah walaupun menurut
adat istiadat Minangkabau
tidak boleh.

b.Tetapi perasaan yang


dimiliki keduanya memaksa
mereka melanggar adat
tersebut.

c. Karena mereka saling


mencintai, dan keadaan
mereka membawa mereka ke
Jawa.

(Subjek)

a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.

b.Asri punya kedudukan yang


baik dan keduanya
mempunyai banyak teman di
sana.

Tetapi
perasaan yang
(Subjek)

sesuatu yang
baik.
(Objek
Penderita)

c.Di tengah rutinitas mereka


di Jawa, tepatnya di
Jakarta, tiba-tiba datang
surat dari Maninjau meminta
agar keduanya kembali ke
sana dan Asri diminta untuk
menjadi kepala pemerintahan.

d. Tanpa pikir panjang mereka


setuju untuk kembali ke
Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawankawannya di Jakarta.

e.Mereka sangat rindu dengan


kampung kelahirannya itu.

a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah oleh
warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau
dulu.

b. Berawal dari Asri yang


salah pilih istri, ia menjadi
tahu siapa orang yang
sebenarnya ia cintai dan
dengan berusaha keras ia
mampu hidup bersama sang
kekasih dalam mahligai
rumah tangga yang penuh
cinta di kampung halaman
tercinta.

Di tengah
rutinitas
mereka di
Jawa,
tepatnya di
Jakarta
(Subjek)

B. Menentukan Verba
No.

1.

Paragraf

Kalimat
Verba
Modifikatif

Verba
Koordinatif

Verba
Apositif

c. Kebaikan hati Asnah


membuat Mariati sayang
terhadap Asnah.

d. Anak perempuan itu


bernama Asnah, ia adalah
anak angkat dari Mariati.

a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal
sebuah keluarga.
b. Seorang ibu saudara
perempuannya, dan
seorang anak perempuan
terdapat dalam keluarga
tersebut. Anak perempuan
itu bernama Asnah, ia
adalah anak angkat dari
Mariati.

e. Setiap perlu sesuatu,


Mariati lebih senang
dilayani oleh Asnah
daripada oleh Sitti Maliah.

Verba

a. Mariati juga mempunyai


seorang anak laki-laki
bernama Asri.
b. Asri sayang terhadap
Asnah sebagaimana dia
menyayangi adik
kandungnya.

senang
dilayani

c. Namun karena Asri


sedang bersekolah di
Jakarta, dia tidak dapat
selalu bertemu dengan
Asnah untuk sekedar
berbagi cerita.

sedang
bersekolah
-

d. Seiring berjalannya
waktu, perasaan Asnah
terhadap Asri berubah.

e. Walau demikian, Asnah


tak ingin Asri mengetahui
perasaannya.

f. Asnah dan Asri


mengetahui
mengetahui bahwa menurut bahwa
adat istiadat Minangkabau
mereka tidak boleh
menikah.

g. Sebab masih sepasukuan


yang berasal dari satu
kaum.

a. Setelah beranjak
semakin dewasa, Asri
menyetujui keinginan
ibunya untuk menikah,
tetapi dia masih bingung
dalam mencari calon istri
untuk dirinya.

menyetujui
keinginan

b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis
cantik yang baik rupa

maupun raut wajahnya


yang lahir dari keluarga
kaya dan terpandang gadis
itu bernama Saniah.
c. Setelah menikah, mereka
berdua pindah ke Rumah
Gedang milik keluarga
Asri.
d. Dari situlah diketuahui
bahwa perangai Saniah
tidak seelok yang dia
perlihatkan saat sebelum
menikah, perangai Saniah
begitu angkuh, berbeda
dengan yang dia
perlihatkan sebelum
menikah dahulu.
e. Bahkan sekarang dia
berani melawan suaminya,
ia sering berkata kasar
terhadap suaminya.

bertemu dan
meminta

berkata kasar

f. Peristiwa yang sangat


tidak diharapkan terjadi,
Saniah mengalami
kecelakaan.
g. Akhirnya Saniah pun
meninggal dunia setelah
sempat bertemu dan
meminta maaf kepada
suaminya.

Meninggal
dunia

a. Akhirnya Asri dan Asnah


menikah walaupun
menurut adat istiadat
Minangkabau tidak boleh.

b.Tetapi perasaan yang


dimiliki keduanya
memaksa mereka
melanggar adat tersebut.

perasaan yang
dimiliki

c. Karena mereka saling


mencintai, dan keadaan
mereka membawa mereka
ke Jawa.

saling
mencintai

a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.

b.Asri punya kedudukan


yang baik dan keduanya
mempunyai banyak teman
di sana.

c.Di tengah rutinitas


mereka di Jawa, tepatnya di
Jakarta, tiba-tiba datang
surat dari Maninjau
meminta agar keduanya
kembali ke sana dan Asri
diminta untuk menjadi
kepala pemerintahan.

d. Tanpa pikir panjang


mereka setuju untuk
kembali ke Maninjau
walaupun berat juga
meninggalkan kawankawannya di Jakarta.

e.Mereka sangat rindu


dengan kampung
kelahirannya itu.

a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah
oleh warga yang sangat
menghormati Asri atas
jasa-jasanya sebelum ia
merantau dulu.

b. Berawal dari Asri yang


salah pilih istri, ia menjadi
tahu siapa orang yang
sebenarnya ia cintai dan
dengan berusaha keras ia
mampu hidup bersama
sang kekasih dalam
mahligai rumah tangga
yang penuh cinta di
kampung halaman
tercinta.

berusaha
keras

C. Menentukan Konjungsi Temporal


No
.

Paragra
f

Kalimat

Konjungsi

a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal sebuah
keluarga

b. Seorang ibu saudara


perempuannya, dan seorang
anak perempuan terdapat
dalam keluarga tersebut. Anak
perempuan itu bernama
Asnah, ia adalah anak angkat
dari Mariati.
c. Kebaikan hati Asnah
membuat Mariati sayang
terhadap Asnah.
d. Anak perempuan itu
bernama Asnah, ia adalah

anak angkat dari Mariati.

e. Setiap perlu sesuatu,


Mariati lebih senang dilayani
oleh Asnah daripada oleh Sitti
Maliah.

a. Mariati juga mempunyai


seorang anak lakilaki bernama
Asri.

b. Asri sayang terhadap Asnah


sebagaimana dia menyayangi
adik kandungnya.

c. Namun karena Asri sedang


bersekolah di Jakarta, dia
tidak dapat selalu bertemu
dengan Asnah untuk sekedar
berbagi cerita.

d. Seiring berjalannya
waktu, perasaan Asnah
terhadap Asri berubah.
e. Walau demikian, Asnah tak
ingin Asri mengetahui
perasaannya.
f. Asnah dan Asri mengetahui
bahwa menurut adat istiadat
Minangkabau mereka tidak
boleh menikah.

- Seiring berjalannya waktu

1.
g. Sebab masih sepasukuan
yang berasal dari satu kaum.

2.

3.

4.

5.

6.

a. Setelah beranjak semakin


dewasa, Asri menyetujui
keinginan ibunya untuk
menikah, tetapi dia masih
bingung dalam mencari calon
istri untuk dirinya.

- Setelah beranjak semakin


dewasa

b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis cantik
yang baik rupa maupun
raut wajahnya yang lahir
dari keluarga kaya dan
terpandang gadis itu
bernama Saniah.

- Kemudian Asri menjatuhkan


pilihannya kepada seorang gadis
cantik yang baik rupa maupun raut
wajahnya yang lahir dari keluarga
kaya dan terpandang gadis itu
bernama Saniah

c. Setelah menikah, mereka


berdua pindah ke Rumah
Gedang milik keluarga Asri.

- Setelah menikah

d. Dari situlah diketuahui


bahwa perangai Saniah tidak
seelok yang dia perlihatkan
saat sebelum menikah,
perangai Saniah begitu
angkuh, berbeda dengan yang
dia perlihatkan sebelum
menikah dahulu.

- sebelum menikah

e. Bahkan sekarang dia berani


melawan suaminya, ia sering
berkata kasar terhadap
suaminya.

f. Akhirnya peristiwa yang


sangat tidak diharapkan
terjadi, Saniah mengalami
kecelakaan.

g. Saniah pun meninggal


dunia setelah sempat
bertemu dan meminta maaf
kepada suaminya.

- setelah sempat bertemu dan


meminta maaf kepada suaminya

a. Akhirnya Asri dan Asnah


menikah walaupun menurut
adat istiadat Minangkabau
tidak boleh.

b.Tetapi perasaan yang


dimiliki keduanya memaksa
mereka melanggar adat
tersebut.

c. Karena mereka saling


mencintai, dan keadaan
mereka membawa mereka ke
Jawa.

a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.

b.Asri punya kedudukan yang


baik dan keduanya
mempunyai banyak teman di
sana.

c.Di tengah rutinitas mereka


di Jawa, tepatnya di Jakarta,
tiba-tiba datang surat dari
Maninjau meminta agar
keduanya kembali ke sana dan
Asri diminta untuk menjadi
kepala pemerintahan.

d Tanpa pikir panjang mereka


setuju untuk kembali ke
Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawankawannya di Jakarta.
e.Mereka sangat rindu dengan
kampung kelahirannya itu
a. Setibanya di Maninjau,

mereka disambut meriah oleh


warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau

dulu.
b. Berawal dari Asri yang
6

salah pilih istri, ia menjadi


tahu siapa orang yang
sebenarnya ia cintai dan
dengan berusaha keras ia
mampu hidup bersama sang
kekasih dalam mahligai rumah
tangga yang penuh cinta di
kampung halaman tercinta.

D. Menentukan Konjungsi Tempat


No.

Paragraf

1.

Kalimat
a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal sebuah
keluarga

b. Seorang ibu saudara


perempuannya, dan seorang
anak perempuan terdapat dalam
keluarga tersebut. Anak
perempuan itu bernama Asnah,
ia adalah anak angkat dari
Mariati.

Konjungsi

Disebuah daerah diMinangkabau

c. Kebaikan hati Asnah


membuat Mariati sayang
terhadap Asnah.

d. Anak perempuan itu bernama


Asnah, ia adalah anak angkat
dari Mariati.

e. Setiap perlu sesuatu, Mariati


lebih senang dilayani oleh
Asnah daripada oleh Sitti
Maliah.

2.

2.

a. Mariati juga mempunyai


seorang anak lakilaki bernama
Asri.

b. Asri sayang terhadap Asnah


sebagaimana dia menyayangi
adik kandungnya.

c. Namun karena Asri sedang


bersekolah di Jakarta, dia tidak
dapat selalu bertemu dengan
Asnah untuk sekedar berbagi
cerita.
d. Seiring berjalannya waktu,
perasaan Asnah terhadap Asri
berubah.

e. Walau demikian, Asnah tak


ingin Asri mengetahui
perasaannya.

f. Asnah dan Asri mengetahui


bahwa menurut adat istiadat
Minangkabau mereka tidak
boleh menikah.
g. Sebab masih sepasukuan
yang berasal dari satu kaum.
3.

a. Setelah beranjak semakin


dewasa, Asri menyetujui
keinginan ibunya untuk
menikah, tetapi dia masih
bingung dalam mencari calon
istri untuk dirinya.
b. Kemudian Asri menjatuhkan

Bersekolah diJakarta

Adat istiadat Minangkabau

pilihannya kepada seorang


gadis cantik yang baik rupa
maupun raut wajahnya yang
lahir dari keluarga kaya dan
terpandang gadis itu bernama
Saniah.
c. Setelah menikah, mereka
berdua pindah ke Rumah
Gedang milik keluarga Asri.

d. Dari situlah diketuahui


bahwa perangai Saniah tidak
seelok yang dia perlihatkan saat
sebelum menikah, perangai
Saniah begitu angkuh, berbeda
dengan yang dia perlihatkan
sebelum menikah dahulu.
e. Bahkan sekarang dia berani
melawan suaminya, ia sering
berkata kasar terhadap
suaminya.

f. Akhirnya peristiwa yang


sangat tidak diharapkan terjadi,
Saniah mengalami kecelakaan.

4.

Ke rumah gedang milik keluarga asri

- sebelum menikah

g. Saniah pun meninggal dunia


setelah sempat bertemu dan
meminta maaf kepada
suaminya.

a. Akhirnya Asri dan Asnah


menikah walaupun menurut
adat istiadat Minangkabau tidak
boleh.

Adat istiadat diMinangkabau

b.Tetapi perasaan yang dimiliki


keduanya memaksa mereka
melanggar adat tersebut.

c. Karena mereka saling


mencintai, dan keadaan mereka
membawa mereka ke Jawa.

Jawa

a.Perantauannya menghasilkan
sesuatu yang baik.
b.Asri punya kedudukan yang
baik dan keduanya mempunyai
banyak teman di sana.

c.Di tengah rutinitas mereka di


Jawa, tepatnya di Jakarta, tibatiba datang surat dari Maninjau
meminta agar keduanya
kembali ke sana dan Asri
diminta untuk menjadi kepala
pemerintahan.

Jawa tepatnya diJakarta , Maninjau

d Tanpa pikir panjang mereka


setuju untuk kembali ke
Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawan-kawannya
di Jakarta.

Jakarta

5
e.Mereka sangat rindu dengan
kampung kelahirannya itu

a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah oleh
warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau

Maninjau

dulu.
b. Berawal dari Asri yang salah
6

pilih istri, ia menjadi tahu siapa

Kampung halaman

orang yang sebenarnya ia cintai


dan dengan berusaha keras ia
mampu hidup bersama sang
kekasih dalam mahligai rumah
tangga yang penuh cinta di
kampung halaman tercinta.

E. Menentukan Konjungsi Sebab - Akibat


No

Paragra

Kalimat

Konjungsi

1.

a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal sebuah
keluarga

b. Seorang ibu saudara


perempuannya, dan seorang
anak perempuan terdapat
dalam keluarga tersebut. Anak
perempuan itu bernama
Asnah, ia adalah anak angkat
dari Mariati.

c. Kebaikan hati Asnah


membuat Mariati sayang
terhadap Asnah.

d. Anak perempuan itu


bernama Asnah, ia adalah
anak angkat dari Mariati.

e. Setiap perlu sesuatu,


Mariati lebih senang dilayani
oleh Asnah daripada oleh Sitti
Maliah.

a. Mariati juga mempunyai


seorang anak lakilaki bernama
Asri.

b. Asri sayang terhadap Asnah


sebagaimana dia menyayangi
adik kandungnya.

c. Namun karena Asri sedang


bersekolah di Jakarta, dia
tidak dapat selalu bertemu
dengan Asnah untuk sekedar
berbagi cerita.

karena Asri sedang bersekolah di


Jakarta

d. Seiring berjalannya waktu,


perasaan Asnah terhadap Asri
berubah.

e. Walau demikian, Asnah tak


ingin Asri mengetahui
perasaannya.

f. Asnah dan Asri mengetahui


bahwa menurut adat istiadat
Minangkabau mereka tidak
boleh menikah.

g. Sebab masih sepasukuan


yang berasal dari satu kaum.

Sebab masih sepasukuan

a. Setelah beranjak semakin


dewasa, Asri menyetujui
keinginan ibunya untuk
menikah, tetapi dia masih
bingung dalam mencari calon
istri untuk dirinya.

b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis cantik
yang baik rupa maupun raut
wajahnya yang lahir dari
keluarga kaya dan terpandang
gadis itu bernama Saniah.

c. Setelah menikah, mereka


berdua pindah ke Rumah
Gedang milik keluarga Asri.

d. Dari situlah diketuahui


bahwa perangai Saniah tidak
seelok yang dia perlihatkan
saat sebelum menikah,
perangai Saniah begitu
angkuh, berbeda dengan yang
dia perlihatkan sebelum
menikah dahulu.

e. Bahkan sekarang dia berani


melawan suaminya, ia sering
berkata kasar terhadap
suaminya.

f. Akhirnya peristiwa yang


sangat tidak diharapkan
terjadi, Saniah mengalami
kecelakaan.

g. Saniah pun meninggal


dunia setelah sempat bertemu
dan meminta maaf kepada
suaminya.

a. Akhirnya Asri dan Asnah


menikah walaupun menurut
adat istiadat Minangkabau
tidak boleh.

b.Tetapi perasaan yang


dimiliki keduanya memaksa
mereka melanggar adat
tersebut.

c. Karena mereka saling


mencintai, dan keadaan
mereka membawa mereka ke
Jawa
5

a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.

b.Asri punya kedudukan yang


baik dan keduanya
mempunyai banyak teman di
sana.

Karena mereka saling mencintai

c.Di tengah rutinitas mereka


di Jawa, tepatnya di Jakarta,
tiba-tiba datang surat dari
Maninjau meminta agar
keduanya kembali ke sana dan
Asri diminta untuk menjadi
kepala pemerintahan.

d Tanpa pikir panjang mereka


setuju untuk kembali ke
Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawankawannya di Jakarta.

e.Mereka sangat rindu dengan


kampung kelahirannya itu
-

a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah oleh
warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau
dulu.

b. Berawal dari Asri yang


salah pilih istri, ia menjadi
tahu siapa orang yang
sebenarnya ia cintai dan
dengan berusaha keras ia
mampu hidup bersama sang
kekasih dalam mahligai rumah
tangga yang penuh cinta di
kampung halaman tercinta

F. Unsur Intrinsik Dalam Novel Sejarah


1) Tema
Kehidupan tokoh Asri yang salah pilih dalam menentukan pasangan
hidupnya..
2) Tokoh dan Penokohan
a. Tokoh utama

Asnah
Asri
Saniah
pendendam.
Mariati
Siti Maliah
Mariah

b. Tokoh pembantu/latar
Hasan Basri
Ali

: sabar, baik, setia.


: baik, ramah, rendah hati.
: manja, sombong, pencemburu,
: penyayang, lembut, baik.
: sabar, amanah, baik.
: jujur, sabar.
: baik, beradab.
: amanah

3) Sudut Pandang
Sudut pandang orang ketiga.
Kutipannya : Demi dilihat Ibu Mariati hal sedemikian, ia pun
tersenyum.
4) Alur
Menggunakan alur maju :
Asnah menggosok matanya dengan jarinya yang halus sebagai duri
landak itu. Kemudian dilekapkannyalah pipinya kepada orangtua itu.
5) Setting/ Latar
a.

Waktu
:
Seiring berjalannya waktu
Kuripan : Seiring berjalannya waktu, perasaan Asnah
terhadap Asri berubah.
Setelah beranjak dewasa
Kutipan : Setelah beranjak semakin dewasa, Asri
menyetujui keinginan ibunya untuk menikah, tetapi dia
masih bingung dalam mencari calon istri untuk dirinya.
Setelah menikah
Kutipan : Setelah menikah, mereka berdua pindah ke
Rumah Gedang milik keluarga Asri.
Setelah sempat beretmu dan meminta maaf kepada
suaminya
Kutipan : Akhirnya Saniah pun meninggal dunia
setelah sempat bertemu dan meminta maaf kepada

suaminya.
Setibanya di Maninjau

Kutipan : Setibanya di Maninjau, mereka disambut


meriah oleh warga yang sangat menghormati Asri atas
jasa-jasanya sebelum ia merantau dulu.

b. Tempat :
Di sebuah daerah di Minangkabau,
Kutipan : Di sebuah daerah di Minangkabau, tinggal
sebuah keluarga.
Ke Rumah Gedang milik keluarga Asri.
Kutipan : Setelah menikah, mereka berdua pindah ke
Rumah Gedang milik keluarga Asri.
Ke Jawa

Kutipan : Karena mereka saling mencintai, dan keadaan


mereka membawa mereka ke Jawa.

Di tengah rutinitas mereka di Jawa, tepatnya di Jakarta,


Kutipan : Di tengah rutinitas mereka di Jawa,
tepatnya di Jakarta, tiba-tiba datang surat dari
Maninjau meminta agar keduanya kembali ke sana dan
Asri diminta untuk menjadi kepala pemerintahan.
Ke Maninjau, di Jakarta.

Kutipan : Tanpa pikir panjang mereka setuju untuk


kembali ke Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawan-kawannya di Jakarta.
c. Suasana :
Sedih
Kutipan : Tanpa pikir panjang mereka setuju untuk
kembali ke Maninjau walaupun berat juga
meninggalkan kawan-kawannya di Jakarta.
Rindu
Kutipan : Mereka sangat rindu dengan kampung
kelahirannya itu.

Bahagia
Kutipan : Setibanya di Maninjau, mereka disambut
meriah oleh warga yang sangat menghormati Asri atas
jasa-jasanya sebelum ia merantau dulu.

6) Gaya Bahasa
1.
Dan di dalam mangkun itu ada rebusan daun jeruk tujuh macam,
yang masih suam-suam kuku, sedang uapnya naik keudara dengan
selesai. (Nur St. Iskandar, 2006:1) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi.

2.
tak usah kakak cium, minum saja cepat-cepat! Obat ini sangat
mujarab, sudah banyak orang yang sembuh olehnya. (Nur St.
Iskandar, 2006:1) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
hiperbola.
3.
Kepada permaidani takkan berapa jahatnya dari kepada
tubuhku. (Nur St. Iskandar, 2006:2) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi. 4.
Asnah! Mana anakku itu? Mukanya
akan jadi obat bagiku, Liah, bukan parasmu yang buruk dan bengis
ini. (Nur St. Iskandar, 2006:2) Gaya bahasa yang digunakan adalah
majas hiperbola.
5.
Ya, kalau Kakak memandang kecermin ituTapi lihat,
Kakak, bajuku sudah sembuh kena obat mujarab ini. (Nur St.
Iskandar, 2006:2) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas ironi.
6.
Inilah saya, ibu, kata anak gadis itu dengan riang dan
tersenyum, sehingga tampaklah lesung pipit pada kedua belah
pipinya yang sebagai payuh dilayang itu. (Nur St. Iskandar, 2006:4)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan.
7.
Giginya yang putih sebagai gading itu kelihatan dua jajar
dengan indahnya. (Nur St. Iskandar, 2006:4) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perumpamaan.
8.
Muka orang tua pun berseri-seri seperti matahari yang baru
terbit. (Nur St. Iskandar, 2006:4) Gaya bahasa yang digunakan adalah
majas perumpamaan. 9.
Ngeri sekali! Dan cahaya matahari pun
menjadi gangguan pula kepadaku. (Nur St. Iskandar, 2006:7) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
10. Demi didengar Asnah perkataan yang akhir itu, mukanya yang
hening jernih iztu pun seakan-akan disaputi oeh awan yang
mengandung hujan. (Nur St. Iskandar, 2006:11) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perbandingan. 11. Supaya berhak atas
sesuatunya, haruslah saya bekerja membanting tulang. (Nur St.
Iskandar, 2006:11) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
hiperbola. 12. Engkau tak usah bermuram durja, karena hal yang
merawankan hati ini. (Nur St. Iskandar, 2006:13) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas hiperbola. 13. Seperti anaknya tidak laku
kepada perempuan lain. Lebih panas lagi hatinya melihat St. Penghulu
sangat cinta kepada sabariah. Katanya, anaknya itu sudah
termakan cirit berendeng. (Nur St. Iskandar, 2006:14) Gaya bahasa
yang digunakan adalah majas perbandingan.
14. Asnah berteriak karena terkejut, mukanya pucat sebagai mayat.
(Nur St. Iskandar, 2006:25) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
perumpamaan. 15. Dadanya menjadi lapang rasanya, sebagai
terlepas daripada tekanan suatu benda yang berat. (Nur St. Iskandar,
2006:32) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas hiperbola.

16. Pemandangan, pendengaran, dan perasaan bertukar, seakanakan kita beroleh kehidupan baru. (Nur St. Iskandar, 2006:36) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
17. Akan tetapi pikirannya melayang-layang jua kemana-mana (Nur
St. Iskandar, 2006:44) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
18. Menahan jerit sedih dan pilu, yang menyesak-nyesak hendak
keluar dari dadanya (Nur St. Iskandar, 2006:49) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
19. Ketika masih kanak-kanak pun hatinya sudah tersangkut pada
Asri dengan kasih mesra yang tak terperikan (Nur St. Iskandar,
2006:49) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
20. Dan perasaan yang teramat manis bercampur sedih timbullah di
dalam hatinya (Nur St. Iskandar, 2006:49) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
21. Ia mengeluh sekali lagi, hatinya remuk redam (Nur St. Iskandar,
2006:51) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas hiperbola.
22. Alisnya yang seperti bentuk taji dan bulu matanya yang hitam
sebagai semut beriring (Nur St. Iskandar, 2006:53) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perumpamaan.
23. Memang paras anak gadis itu tak ubah sebagai sekuntum bunga
yang baru kembang. (Nur St. Iskandar, 2006:53) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perumpamaan.
24. Jam besar yang tergantung di dinding ruang tengah rumah
gedung itu sudah berbunyi lima kali, alamat hari sudah pukul lima
waktu subuh. (Nur St. Iskandar, 2006:76) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi. 25. Kelihatanlah panas matahari
menerangi puncak bukit Barisan. (Nur St. Iskandar, 2006:76) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi. 26. Panas itu
turun ke bawah dengan perlahan-lahan. (Nur St. Iskandar, 2006:76)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
27. Makin lama panas itu makin menjalar masuk danau. (Nur St.
Iskandar, 2006:76) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
28. Dan akhirnya sampailah panas itu ke pinggir danau yang di
sebelah timur. (Nur St. Iskandar, 2006:76) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
29. Waktu berjalan juga dengan perlahan-lahan. (Nur St. Iskandar,
2006:78) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
30. Ingatannya terbang kemana-mana. (Nur St. Iskandar, 2006 :84)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
31. Matahari hampir terbenam, hilang di bukit Barisan. (Nur St.
Iskandar, 2006:87) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.

32. Tidak silau lagi mata menentang maharaja siang yang hendak
masuk ke peraduannya itu. (Nur St. Iskandar, 2006:87) Gaya bahasa
yang digunakan adalah majas personifikasi.
33. Pada pemandangan Asri adalah dia sebagai seorang bidadari
yang baru turun dari kayangan. (Nur St. Iskandar, 2006:87) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan.
34. Bencana Rangkayo Saleah yang sangat hebat itu telah menyayatnyayat hati jantungnya. (Nur St. Iskandar, 2006:89) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
35. Bahwa cinta itu pada perempuan biasanya mula-mula terbit di
dalam hati, kemudian baru sampai ke mulut. (Nur St. Iskandar,
2006:120) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
36. Ketika matahari terbit dan cahayanya masuk ke kamar dari
jendela, maka orang tua itu pun membeliakan matanya serta
memandang ke hadapan dengan tenang. (Nur St. Iskandar, 2006:161)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
37. Dan tidak lama sesudah itu napasnya pun hilang dengan
selesai. (Nur St. Iskandar, 2006:163) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi. 38. Matahari sudah mulai naik dan
kebanyakan orang sudah pergi ke pekerjaannya masing-masing. (Nur
St. Iskandar, 2006:164) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
39. Sebentar antaranya terdengar pula gemanya, yang berbalik dari
bukit yang menahan bunyi itu. (Nur St. Iskandar, 2006:164) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
40. Ia tidak tahu dan ingat, bahwa perasaan itu sudah memberi
bahagia kepadanya. (Nur St. Iskandar, 2006:171) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
41. Akan tetapi ketika dipandanginya muka Asri yang pucat sebagai
mayat itu keheranannya itu pun bertukar dengan takut dan
khawatir. (Nur St. Iskandar, 2006:175)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan
42. Badannya gemetar, dadanya turun naik dengan kencang. (Nur
St. Iskandar, 2006:177)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas hiperbola.
43. Awan berarak di atas air, melindungi biduk-biduk yang
bersimpang siur itu. (Nur St. Iskandar, 2006:209)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
44. Sejurus lamanya mereka itu tengah lurus-lurus, seperti matahari
dengan bulan. (Nur St. Iskandar, 2006:244)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan.
7) Amanat

a. Hendaknya kita sebagai sesame manusi saling menghormati


tidak perlu ada perbedaan derajat maupun sebagainya.
b. Pandailah dalam mengambil keputusan, supaya jangan sampai
salah dan menyesal.

G. Unsur Ekstrinsik dalam Novel Sejarah Salah Pilih


a. Nilai Sosial
Kutipan : Menceritakan rasa sakit yang di alami oleh si Asnah akibat menyimpan
rasa cintanya kepada si Asri yang akan segera menikah. Dia tidak mempunyai
keberanian untuk mengungkapkannya.Dalam kehidupan sehari-hari kita harus
memiliki teman untuk menyampaikan curahan hati kita, agar semua masalah kita
dapat tersalurkan dan dapat mendapatkan jalan keluar yang diberikan oleh teman
curhat kita tersebut.Jangan suka menyimpan masalah sendiri.
b. Nilai Budaya
Kutipan : Tidak bisa terwujudnya rasa cinta Asnah kepada Asri karena sukunya
melarang keras mereka menjadi suami istri, Asnah dan Asri masih ada ikatan
keluarga walaupun sangat jauh.Tetap dalam kehidupan nyata saat ini, hukum adat
tersebut sudah mulai jarang ditaati, seperti antar sepupu melakukan perkawinan.
c. Niai Agama :
Kutipan : Bahwa dalam agama Islam tidak ada dan tidak diperbolehkan bila
menikah dengan saudara sendiri.
d. Nilai Psikologis :
Kutipan : Saniah yang awalnya memiliki pesona yang baik, tetapi setelah menikah
dengan Asri sikapnya berubah menjadi jahat dan setelah mengalami kecelakaan dia
pun berubah menjadi baik.

Anda mungkin juga menyukai