Anda di halaman 1dari 3

Kewajiban memiliki Izin Prinsip Penanaman Modal dan menyampaikan Laporan Kegiatan

Penanam Modal (LKPM) bagi investasi Rp 500 juta keatas yang diatur dalam Peraturan
Kepala (Perka) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 5 Tahun 2013 mulai
tahun ini diberlakukan.
Seabagaimana pada pasal 22 ayat 2 Peraturan Kepala (Perka) Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Nomor 5 Tahun 2013 : Penanaman Modal Dalam Negeri
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan total nilai investasi mulai dari Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) izinnya harus diproses menggunakan SPIPISE.
Sementara untuk Penanaman Modal Asing kecuali ditentukan lain oleh Peraturan
Perundangundangan, harus memenuhi ketentuan :
1.
total nilai investasi lebih besar dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau
nilai setaranya dalam satuan US Dollar, diluar tanah dan bangunan;
2.
nilai modal ditempatkan sama dengan modal disetor sekurang-kurangnya sebesar
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) atau nilai setaranya dalam satuan
US Dollar,
3.
penyertaan dalam modal perseroan, untuk masingmasing pemegang saham
sekurang-kurangnya Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau nilai setaranya dalam
satuan US Dollar dan persentase kepemilikan saham dihitung berdasarkan nilai
nomimal saham.
Izin Prinsip sebagaimana dimaksud diatas mencakup perizinan sektor usaha:
1.
Sektor Pertanian;
2.
Sektor Kehutanan;
3.
Sektor Kelautan dan Perikanan;
4.
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral;
5.
Sektor Perindustrian;
6.
Sektor Pertahanan;
7.
Sektor Pekerjaan Umum;
8.
Sektor Perdagangan;
9.
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
10.
Sektor Perhubungan;
11.
Sektor Komunikasi dan Informatika;
12.
Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
13.
Sektor Pendidikan dan Kebudayaan;
14.
Sektor Kesehatan;
15.
Sektor Perumahan Rakyat; dan
16.
Sektor Keamanan.
Apa itu Izin Prinsip ? Izin Prinsip Penanaman Modal, yang selanjutnya disebut Izin Prinsip,
adalah

izin

dari

Pemerintah,

Pemerintah Daerah

Provinsi,

Kabupaten/Kota yang wajib dimiliki dalam rangka memulai usaha.


Apa Syarat mendapatkan Izin Prinsip?
a. kelengkapan data pemohon

Pemerintah

Daerah

rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya untuk PT, CV dan Fa


dilengkapi dengan pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan
pemberitahuan perubahan, apabila ada, dari Menteri Hukum dan HAM serta
NPWP perusahaan;
rekaman anggaran dasar bagi badan usaha koperasi, yayasan, dilengkapi
pengesahan Anggaran Dasar Badan Usaha Koperasi oleh instansi yang berwenang serta
NPWP perusahaan; atau
rekaman KTP yang masih berlaku dan NPWP untuk usaha perorangan;

b. keterangan rencana kegiatan:

untuk industri, berupa diagram alir produksi (flowchart of production) dilengkapi


dengan penjelasan detail uraian proses produksi dengan mencantumkan jenis bahan
baku;

untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan
produk jasa yang dihasilkan.
c. rekomendasi dari Kementerian/ Lembaga pembina apabila dipersyaratkan sesuai
ketentuan bidang usaha;
d. permohonan ditandatangani di atas meterai cukup oleh direksi/ pimpinan
perusahaan dan stempel perusahaan, sebagai pemohon.
e. permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon ke PTSP
bidang Penanaman Modal, harus dilampiri surat kuasa asli bermeterai cukup.
Kapan pengajuan izin usaha ? Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman
Modal Asing, yang melakukan kegiatan berdasarkan Pendaftaran/Izin Prinsip / Surat
Persetujuan Penanaman Modal, diwajibkan memiliki Izin Usaha pada saat siap melakukan
produksi/operasi yaitu kondisi dimana minimal 80% (delapan puluh persen) mesin utama
dari kegiatan produksi perusahaan di bidang usaha industri telah terpasang di lokasi proyek.

Dasar :
1.
Peraturan Kepala (Perka) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 5
Tahun 2013 [wpdm_file id=23]

2.

Lampiran Peraturan Kepala (Perka) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)


Nomor 5 Tahun 2013 [wpdm_file id=24]

Anda mungkin juga menyukai