Anda di halaman 1dari 7

BERKAS PORTOFOLIO

No. ID dan NamaPeserta : Erliza Hanum


No. ID dan NamaWahana : RSUD ArgaMakmur Bengkulu Utara
Topik : Kasus Bedah (Peritonitis Difus e.c Perforasi Gaster)
Tanggal (kasus): 15 April 2016
Nama Pasien : Tn. K
No. RM : 11-27-80
Tanggal Presentasi: 17 Juni 2016
No. dan Nama Pendamping : dr. Hj. Rosda, MM
Tempat Presentasi: Aula Lt.II RSUD Arga Makmur
Objektif Presentasi :
Keterampilan
Penyegaran
Keilmuan
TinjauanPustaka
Masalah
Istimewa
Diagnostik
Manajemen
Neonatus
Bayi
Ana Remaja Dewas Lansia
Bumil
k
a
Deskripsi : Seorang pasien laki-laki berumur 50 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD
Arga Makmur dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut dialami os 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Pasien merasa nyeri perut hebat, nyeri yang dirasa terus-

menerus, nyeri mula-mula dirasakan didaerah ulu hati, kemudian nyeri


menjalar kebagian perut kiri atas, dan terus menjalar ke seluruh lapangan
perut. Perut terasa keras, bila ditekan nyeri hebat, keluhan diperberat
dengan bergerak, tidak membaik dengan pemberian obat.
Tujuan :
Dapat melakukan anamnesa terhadap pasien
Dapat melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
Dapat menegakkan diagnosa terhadap pasien
Dapat melakukan penatalaksanaan awal terhadap pasien
Bahan bahasan :
TinjauanPustaka
Rise
Cara membahas :

Diskusi

Kasus

t
Presentasi dan diskusi

Data pasien
Nama RS : RSUD ArgaMakmur Bengkulu Utara

Nama : Tn. K
Telp :

Email

Audit
Pos

No. register : Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi


1. Diagnosis/gambaranklinis :
Seorang pasien laki-laki berumur 50 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD Arga
Makmur dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut dialami os 1 hari sebelum masuk rumah

sakit. Pasien merasa nyeri perut hebat, nyeri yang dirasa terus-menerus,

nyeri mula-mula dirasakan didaerah ulu hati, kemudian nyeri menjalar


kebagian perut kiri atas, dan terus menjalar ke seluruh lapangan perut.
Perut terasa keras, bila ditekan nyeri hebat, keluhan diperberat dengan
bergerak, tidak membaik dengan pemberian obat.
2. Riwayat pengobatan : Obat lambung dan analgesik
3. Riwayat penyakit : Dermatitis alergi, rematik Gastritis kronis
4. Riwayat keluarga : Tidak ada
5. Riwayat pekerjaan :
Pasien adalah seorang pekerja swasta
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik
Pasien tinggal di rumah bersama istri dan keempat orang anaknya
Daftar Pustaka :
1. Wim De Jong, Sjamsuhidajat R. Perforasi. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi
ke 2. 2003.Jakarta. 245.
2. Pieter, John, editor : Sjamsuhidajat,R. dan De Jong, Wim, Bab 31 : Lambung dan
Duodenum, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, EGC : Jakarta, 2004. Hal.541-59.
3. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, editor : Mansjoer, Arif, Suprohalta,
Wardhani, Wahyu Ika., Setiowulan, Wiwiek., Fakultas Kedokteran UI, Media
Aesculapius, Jakarta : 2000
4. Sylvia A.Price, Lorraine M. Wilson, Patofisiologi Konsep Klinis proses prosespenyakit volume 1, Edisi 6, EGC : Jakarta, 2006
5. Sofi, Amela., Beli, erif., Linceder, Lidija., Vrci, Dunja., Early radiological
diagnostics of gastrointestinal perforation
6. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40643/5/Chapter%20I.pdf
7. Intestinal
perforation.
Diunduh
http://emedicine.medscape.com/article/195537overview#a0103 pada April 2016
8. Intra
Operative
Details.

dari

Diunduh

http://emedicine.medscape.com/article/195537-treatment#a1133
pada 25 April 2016.
9. Post
Operative

Details.

Diunduh

http://emedicine.medscape.com/article/195537-treatment#a1134
pada 25 April 2016.
10.
Outcome

and

Prognosis.

Diunduh

http://emedicine.medscape.com/article/195537treatment#a25 pada 25 April 2016.


11. http://www.medcyclopaedia.com/library/topics/volume_vii/g/gastric_ruptureGharehba

ghy, Manizheh M., Rafeey, Mandana., Acute Gastric Perforation in Neonatal Period,
available from www.medicaljournalias.org/14_2/Gharehbaghy.pdf
Hasil Pembelajaran :
Melakukan melakukan anamnesa terhadap pasien
Melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
Menegakkan diagnosa terhadap pasien
Melakukan penatalaksanaan awal terhadap pasien
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :
1. Subjektif
Seorang pasien laki-laki berumur 50 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD Arga
Makmur dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut dialami os 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien merasa nyeri perut hebat, nyeri yang dirasa terus-menerus, nyeri

mula-mula dirasakan didaerah ulu hati, kemudian nyeri menjalar kebagian


perut kiri atas, dan terus menjalar ke seluruh lapangan perut. Perut terasa
keras, bila ditekan nyeri hebat, keluhan diperberat dengan bergerak, tidak
membaik dengan pemberian obat.
2. Objektif
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

: Sakit berat

Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan Darah

: 140/90 mmHg

Nadi

: 105 x/ menit

Nafas

: 26 x/menit

Suhu

: 37 C

TinggiBadan

: 167 cm

BeratBadan

: 64 kg

Status Gizi

: Baik

Status Generalis
Kepala

: kesan mesocephal, Deformitas (-)

Mata

: corpus alienum (-/-), konjungtiva anemis (-/-),edem palpebra (-/-),


hematoma palpebra inferior (-/-), reflek pupil direk (+/+), reflek pupil
indirek (+/+), pupil isokor (D: 3mm/3mm), raccoon eyes (-/-).

Hidung

: nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), jejas (-),rhinorea (-/-)

Telinga

: jejas (-), othorea (-/-), battle sign (-/-)

Mulut

: lembab (+), sianosis (-), perdarahan (-)

Leher

: tiroid (Normal), jejas (-), deviasi trakea (-), deformitas (-),


pembengkakan (-), JVP (Normal)

Thorax

:
-Paru :
Inspeksi : Normochest, simetris, kelainan kulit (-/-), sudutarcus

costa dalam
Batas normal, ICS dalam batas normal, pengembangan
pernafasan
paru normal
Palpasi

: Simetris (N/N), Nyeri tekan(-/-), ICS dalam batas

normal, taktil
fremitus sulitdinilai
Perkusi : Kanan-kiri sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : SP : vesikular, wheezing -/-, rhonchi -/-Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V 1-2 cm ke arah medial
midclavikula
sinistra, thrill (-), pulsus epigastrium (-), pulsus parasternal (-),
sternal lift (-)
Perkusi :batas atas : ICS II linea parasternal sinistra
pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinsitra
batas kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra
kiri bawah : ICS V 1-2 cm ke arah medial
midclavikulasinistra

konfigurasi jantung (dalam batas normal)


Auskultasi : regular, Suara jantung murni: SI,SII (normal) reguler.
suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-) SIII (-),
SIV (-)
Abdomen

: Inspeksi : Permukaan datar, warna sama seperti kulit di

sekitar,
distensi (+), pelebaran vena colateral (-), caput medusa (-),
massa (-), darm contour (-), darm steifung (-), bayangan
sausage like mass (-)
Auskultasi : Peristaltik menurun sampai menghilang
Perkusi : Timpani (+), pekak hepar menghilang, undulasi (-),
Shifting dullness (-),
Palpasi: Tidak soepel, nyeri tekan seluruh abdomen (+), distensi(+),
massa (-), hepar tak teraba, lien tak teraba, defans muscular
(+) seluruh kuadran, ballotement ginjal tidak teraba
Ekstremitas atas: warna kulit normal, turgor kulit menurun, hematom (-/-),
deformitas (-/-) edema (-/-), parestesi (-/-), nyeri (-/-), gerak aktif
(-/-), gerak pasif (-/-) akral hangat (+/+), Capillary refill time <2
detik, akral dingin (-/-)
Ekstremitas bawah: warna kulit normal, turgor kulit menurun, hematom (-/-),
deformitas (-/-) edema (-/-), parestesi (-/-), nyeri (-/-), gerak aktif
(-/-), gerak pasif (-/-) akral hangat (+/+), Capillary refill time <2
detik, akral dingin (-/-)
Rectal Toucher

: M. Sphincter ani masih mencengkram kuat, mucosa recti licin, tidak


teraba massa, ampula recti tidak kolaps, sarung tangan : darah (-), feces
(+), nyeri pada perabaan di seluruh arah jarum jam.

Status Lokalisata
Abdomen : Inspeksi : Permukaan datar, warna samaseperti kulit di sekitar,

distensi (+), pelebaran vena colateral (-), caput medusa (-),


massa (-), darm contour (-), darm steifung (-), bayangan
sausage like mass (-)
Auskultasi : Peristaltik menurun sampai menghilang
Perkusi : Timpani (+), pekak hepar menghilang, undulasi (-),
shifting dullness (-),
Palpasi : Tidak soepel, nyeri tekan seluruh abdomen (+), distensi(+),
massa (-), hepar tak teraba, lien tak teraba, defans muscular
(+) seluruh kuadran, ballotement ginjal tidak teraba
3. Assessment
Seorang pasien laki-laki berumur 50 tahun dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut
dialami os 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa nyeri perut hebat,

nyeri yang dirasa terus-menerus, nyeri mula-mula dirasakan didaerah


ulu hati, kemudian nyeri menjalar kebagian perut kiri atas, dan terus
menjalar ke seluruh lapangan perut. Perut terasa keras, bila ditekan
nyeri hebat, keluhan diperberat dengan bergerak, tidak membaik
dengan pemberian obat. Peristaltik menurun sampai menghilang.
Tekanan darah 140/90 mmHg.
Diagnosis

: Peritonitis Difus e.c Perforasi Gaster

Pengobatan :
Terapi non-operatif
a. Observasi keadaan umum dan vital sign
b. Pasang NGT, DC, puasa
c. IVFD RL 30 gtt/i
d. Inf. Metronidazole 500 mg
e. Inj. Ceftriaxone 2 gram
Terapi definitif

Pro laparotomi eksplorasi dengan persiapan ( informed consent, Ro. Thorax, EKG, DL
dan konsul anestesi )

Arga makmur, Juli 2016


Mengetahui

Mengetahui

Dokter Pembimbing

Dokter Pendamping

dr. Ahmad Sobari, Sp.B

dr. Hj. Rosda, MM

Anda mungkin juga menyukai