13106001
Devy Chaesa
13106002
Rizkia Maisarah
13106011
Yogi Pramadani
13106013
BAB 2
METODOLOGI
Dimasukkan 1 ml larutan asam amino ke dalam tabung reaksi , kemudian ditambahkan 5 tetes
larutan ninhidrin dan dimasukkan kedalam penanggas air selama 2 menit.
3.Denaturasi Protein Oleh Panas dan pH
Dipipet 5 ml dari setiap larutan protein dan dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi.Ditambahkan 0,5
ml HCL pada tabung ke-1 , 0,5 ml NaOH pada tabung ke-2,dan 0,5 ml aquadest kedalam tabung ke3,kemudian diletakkan kedalam penanggas air selama 10 menit,lalu dinginkan pada temperatur
kamar dan amati.
4.Uji Biuret
Ditambahkan 5 tetes larutan kuprisulfat kedalam tabung reaksi yang telah berisi 2 ml larutan
protein,kemudian ditambahkan 2 ml NaOH dan kocok, lalu dicatat warna yang terjadi.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aquadest
HCL 0,1N
NaOH 0,1N
Ethanol
Kloroform
Glisin
Larut
Larut
Larut
Tidak Larut
Tidak Larut
Tirosin
Larut Sedikit
Tidak Larut
Tidak Larut
Tidak Larut
Larut+ada emulsi
As.Glutamat
Tidak Larut
Tidak Larut
Tidak Larut
Tidak Larut
Tidak Larut
Prolin
Tidak Larut
Tidak Larut
Tidak Larut
Larut
Tidak Larut
2.Reaksi Ninhidrin
Sampel
Warna Awal
Glisin
Bening
Ungu pekat
Albumin
Kuning
Pink
Tirosin
Bening
Bening
Keju
Putih Susu
Putih Susu
As.Glutamat
Bening
Prolin
Bening
Kuning bening
Tahu
Putih Keruh
Blanko
Bening
Bening
HCL 0,5 ml
NaOH 0,5 ml
Aquadest 0,5 ml
Glisin
Bening Bening
Bening Bening
Bening Bening
Albumin
Kuning Putih
Kuning Putih
Bening
Bening
Keju
gumpalan
gumpalan
As.Glutamat
Bening Bening
Bening Bening
Bening Bening
Prolin
Bening Bening
Bening Bening
Bening Bening
Tahu
Tirosin
4.Uji Biuret
Sampel
Warna Awal
Glisin
Bening
Biru Muda
Albumin
Kuning
Ungu
Tirosin
Bening
Keju
Putih Susu
As.Glutamat
Biru
Biru Bening
Prolin
Biru
Biru Bening
Tahu
Putih Keruh
Ungu Keruh
Blanko
Bening
3.2Pembahasan
`Dalam Praktikum Asam Amino dan Protein ini dilakukan beberapa pengujian yaitu,Kelarutan
asam amino dan protein,reaksi ninhidrin,denaturasi protein oleh panas dan PH,dan uji biuret.Setiap
pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 jenis asam amino dan 3 jenis sampel
yaitu,glisin,tirosin,asam glutamat,prolin,albumin (putih telur),keju dan tahu.
Datiap percobaan dengan asam amino untuk uji kelarutan asam amino dan protein tingkat kelarutan
asam amino dengan berbagai pelarut dapat dilihat saat bereaksi dan juga dapat dilihat dari rantai
gugus R nya.Untuk glisin atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling
sederhana,rumus kimianya C2H5NO2.Asam amino ini bagi manusia bukan merupakjan asam amino
esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya.Glisin merupakan satu-satunya
asam amino yang tidak memiliki isomer optik karena gugus residu yang terikat pada atom karbon
alpha adalah atom hidrogen sehingga terjadi simetri.Jadi tidak ada L-Glisin atau D-Glisin.Glisin
merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena strukturnya
sederhana.Secara umum protein tidak banyak mengandung glisin.Pengecualianh ialah pada
kalogen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisin.Oleh kjarena itu dapat
dilihat piula dalam praktikum kali ini bahwa glisin dangat mudah bereaksi dengan beberapa pereaksi.
Sedangkan untuk tirosin,tirosin merupakan 1 dari 20 adam amino penyusun protein.Ia memiliki
gugus fenol(fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil).Oleh karena itu untuk asam amino tirosin
hanya dalam aquadest dan kloroform saja dia dapat larut.
Untuk asam amino asam glutamat,asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan polar
bersama-sama dengan asam aspartat.Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah,yang
menandakan ia sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).Asam amino
dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial.Biasanya asam
glutamat ini digunakan dalam industri penyedap yang biasanya disebut
MSG,Vetsin,micin.Namun dalam percobaan yang dilakukan,asam glutamat sama sekali tidak
bereaksi dan tidak larut dalam semua pelarut yang digunakan.
Dan untuk asam amino prolin,prolin merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua
gugus samping yang terikat satu sama lain (gugus amino melepaskan satu atom H untuk berikatan
dengan gugus sisa).Akibat struktur ini,prolin hanya memiliki gugus amina sekunder (-NH-).Adanya
rantai siklik yang terbentuk antara gugus amina dan residu menyebabkan prolin memiliki karakter
yang khas (relatif sangat kaku) dan menentukan konformasi protein secara kuat.Prolin dapat
berperan sebagai pengubah struktur -helix dan juga sebagai titik belok bagi -sheets.Hal inilah
yang menyebabkan prolin hanya dapat larut dalam ethanol.
Ninhidrin merupakan reagen pengoksidasi yang sangat kuat,akan bereaksi dengan semua asam
amino pada ph antara 4-8 membentuk senyawa berwarna ungu.Reaksi ini juga positif untuk amina
primer atau amonia tanpa adanya CO2 yang dibebaskan.Asam amino,peolin dan hidroksi prolin
dengan ninhidrin memberikan warna kuning.Reaksi ini sangat sensitif dan sesuai untuk penentuan
asam amino secara kuantitatif.Menurut Novita (2009) uji ni9nhidrin adalah uji umum untuk protein
dan asam amino menjadi suatu aldehida.Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes
larutan ninhidrin yang terlihat tidak berwarna ke dalam sampel,kemudian dipanaskan beberapa
menit.Adanya protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu.
Reaksi yang terjadi pada uji ninhidrin adalah :
Pada reaksi diatas ninhidrin ditambah asam alfa amino menghasilkan ninhidrintereduksi dan
NH3,karbondioksida dan gugus aldehidanya lepas kelingkungan.Kemudian ninhidrin tereduksi
dengan NH3 ditambah ninhidrin baru diproses secara kondensasi menghasilkan garam diketohidryhalide-diketo-hydramine yang menyebabkan waena ungu.
.Denaturasi adalah sebuah proses dimana protein atau asam nukleat kelilangan struktur tersier dan
struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan eksternal atau senyawa,seperti asam kuat
atau basa,garam anorganik terkonsentrasi,misalnya pelarut organic(contoh : alcohol atau kloroform)
atau panas.Jika protein dalam sel hidup didenaturasi,ini menyebabkan gangguan terhadap aktivitas
sel dan kemungkinan kematian sel.Protein didenaurasi dapat menunjukan berbagai karakteristik,dari
hilangnya kelarutan atau agragasi komunal.Denaturasi dalam pengertian ini tidak digunakan dalam
penyusunan bahan kinia industry alcohol didenaturasi.
Pada beberapa sampel tidak terlihat perubahan yang signifikan saat penambahan asam
ataupun basa,namun untuk keju yang bereaksi dengan asam kuat HCL mengalami perubahan dari
putih susu menjadi putih susu dan terdapat gumpalan dibagian bawah,sedangkan bila ditambahkan
dengan basa kuat NaOH mengalami perubahan yang signifikan juga,yaitu dari putih susu menjadi
kuning pekat dan terdapat gumpalan pada bagian atas.Dalam hal ini terdapat 2 fase pada
perubahan yang terjadi pada keju akibat penambahan asam dan basakuat.Pada keju yang
ditambahkan dengan asam kuat terjadi pemisahan antara fase padat dibagian bawah dan fase cair
dibagian atas,sedangkan untuk penambahan basa kuat fase padat terdapat pada bagian atas dan
fase cair pada bagian bawah.Keju yang memadat ini dapat terjadi karena adanya proses denaturasi
protein karena pemanasan.
Protein tidak terhidrolisis dalam basa,ini terbukti ketika basa (NaOH) ditambahkan pada sampel,tidak
terbentuk suspensi berwarna putih,melainkan hanya terbentuk larutan berbedafasa.Dan setelah
dipanaskan mengalami perubahan menjadi seperti timbul endapan putih,ini membuktikan bahwa
protein terkoagulasi oleh panas (tidak tahan panas),dan ketika diamati larutan sampel yang tadinya
berwarna putih susu atau bening berubah warna menjadi kuning,ini disebabkan karena adanya
reaksi ion Na dalam basa bereaksi dengan asam amino memutuskan ikatan terhadap atom H nya.
Uji biuret dilakukan untuk menguji kandungan proteindalam produk pangan.Biuret adalah reagen
untuk menguji bahan makanan yang mengandung protein.Bahan yang di uji harus dibuat larut
terlebih dahulu,kemudian baru ditetesi larutan biuret.Bila bahan makanan tersebut mengandung
protein maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna ungu,semakin tua warna ungu maka
menu njukan bahwa bahan makanan tersebut memiliki kandungan protein yang semakin banyak dan
sebaliknya bila warna ungu semakin muda maka bahan makanan tersebut kandungan proteinnya
semakin sedikit.Dalam uji biuret ini kupri sulfat dalam keadaan basa bereaksi dengan senyawa yang
mengandung 2 atau lebih ikatan peptida akan menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna
ungu.Intensitas warna yang dihasilkan tergantung pada banyaknya ikatan peptida yang terdapat
pada protein.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Glisina
http://velahumaira.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-kimia-organik.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110201133925AAGVtYf
https://cyntiarani98.files.wordpress.com/2014/11/ec234-canggihparti.jpg