Definisi
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini
merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
Epidemiologi
Penyebarannya sama seperti varisela. Penyakit ini, seperti yang
diterangkan dalam definisi, merupakan reaktivasi virus yang terjadi
setelah penderita mendapat varisela. Kadang-kadang varisela ini
berlangsung subklinis. Tetapi ada pendapat yang menyatakan
kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang
menderita varisela atau herpes zoster.
Patogenesis
Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan
ganglion kranialis. Kelianan kulit yang timbul memberikan lokasi yang
setingkat dengan daerah persarafan ganglion tersebut. Kadang-kadang
virus ini juga menyerang ganglion anterior, bagian motorik kranialis
sehingga memberikan gejala-gejala kelainan motorik.
Gejala Klinis
Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal
walaupun daerah-daerah lain tidak jarang. Frekuensi penyakit ini pada
pria dan wanita sama, sedangkan mengenai umur lebih sering pada
orang dewasa.
Sebelum timbul gejala kulit terdapat gejala prodromal, baik
sistemik (demam, pusing, malaise) maupun gejala prodromal lokal
(nyeri otot-tulang, gatal, pegal dan sebagainya). Setelah itu timbul
eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok
dengan dasar kulit yang eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi
cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu) dapat
menjadi pustul dan krusta. Kadang-kadang vesikel mengandung darah
dan disebut sebagai herpes zoster hemoragik. Dapat pula timbul
infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus dengan penyembuhan
berupa sikatriks.
Masa tunasnya 7-12 hari. Masa aktif penyakit ini berupa lesi-lesi
baru yang tetap timbul berlangsung kira-kira seminggu, sedangkan
masa resolusi berlangsung kira-kira 1-2 minggu. Disamping gejala kulit
dapat juga dijumpai pembesaran kelenjar getah bening regional.