Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BERENCANA

DI SUSUN OLEH
1.
2.
3.
4.
5.

WILDA RAHMATIKA
YUYUN ARISTA
ZULFIYAH
FAUZUL KABIR
KIKI SULISTIANA

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
1. Pokok Bahasan
2. Sub Pokok Bahasan
Kondom
a. Waktu Penyuluhan

: Keluarga Berencana
: KB Suntik, KB Pil, KB IUD, KB Implan, KB Alami, dan
: 08:00 WIB 09:00 WIB

b.
c.
d.
e.

Sasaran
Hari / Tanggal
Tempat Penyuluhan
Pelaksana

: ibu hamil dan post partum


: Senin / 28 Desember 2015
: Ruang Penyuluhan Merpati RSUD dr. Soetomo
: Mahasiswa UNUSA

3. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit,diharapkan peserta penyuluhan akan
dapat mengetahui macam macam KB, keuntugan dan kerugian KB
4. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, diharapkan para peserta akan dapat
1. Mengetahui macam macam KB
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian KB
5. Materi :
a. Pengertian macam macam KB
b. Keuntungan dan kerugian KB
6. Metode :
a. Ceramah,
b. Tanya jawab.
7. Media
a. Leaflet
b. PPT
8. Kegiatan

KEGIATAN
Pendahuluan

: Penyuluhan KB

PENYULUHAN
1. Memberi salam
2. Menyampaikan
pertemuan
3. Menyampaikan

PESERTA
1. Menjawab salam
tujuan 2. Mendengarkan
memperhatikan
strategi 3. Menyetujui

pembelajaran
Penyajian

WAKTU
5 menit
dan
strategi

pembelajaran

4. Menyampaikan materi
4. Mendengar
5. Memberi
kesempatan
memperhatikan
bertanya
pada
peserta 5. Bertanya

dan 45 menit

penyuluhan lalu menjawab


Penutup

pertanyaan tersebit
6. Melakukan evaluasi
menanyakan

dan 6. Menjawab pertanyaan


10 menit
7. Menyimpulkan bersama
keseluruhan
bidan

tujuan khusus tersebut


7. Membuat kesimpulan

9. Evaluasi
a. Peserta mengerti macam macam KB
b. Peserta tahu tentang keuntungan dan kerugian KB

Materi Pembahasan KB

A. KB Alami dan Kondom


1. Metode KB Alami
a. Metode kalender / metode ritmik (OGINO-KNAUSS)
1) Definisi
Metode kalender adalah metode yang digunakan berdasarkan masa subur
dimana harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi
pad hari ke 8-19 siklus menstruasinya.
2) Tekhnik :
- Catat siklus haid 6 12 bln terakhir.
- Tentukan siklus terpendek dan terpanjang.
- Tentukan awal masa subur Siklus tpendek 18
- Tentukan akhir masa subur Siklus tpanjang 11
- Pantang senggama pd antara hari tsb.
3) Keuntungan
a) Keuntungan kontraseptif
- Dapat digunakan untuk mencegah atau mendapatkan kehamilan
- Tanpa resiko kesehatan yang berkaitan dengan metodenya
- Tanpa efek samping sistemik
b) Keuntungan Non-kontraseptif
- Pengatuhan meningkat tentang system reproduksi

Hindari persetubuhan selama fase kesuburan dari siklus haid dimana

kemungkinan hamil sangat besar


- Kemungkinan hubungan yang lebih dekat diantar pasangan
- Keterlibatan pihak laki-laki meningkat dalam perencanaan keluarga
4) Keterbatasan / kekurangan metode kalender
a) Diperlukan banyak pelatihan untuk bias menggunakannya dengan benar
b) Memerlukan pemberi asuhan (non-medis) yang sudah terlaltih
c) Memerlukan penahanan nafsu selama fase kesuburan untuk menghindari
kehamilan
5) Efektifitas
Efektifitas bergantung pada keikhlasan mengikuti petunjuk , angka
kegagalan 1-25 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan
b. Metode Suhu Basal Badan (THERMAL)
1) Definisi
Suatu metode kontrasepti yang dilakukan dengan mengukur suhu tubuh
untuk mengetahui suhu tubuh basal, untuk menetukan masa ovulasi. Metode
suhu basal tubuh mendeteksi kapan ovulasi terjadi . keadaan ini dapat terjadi
karena progesterone, yang dihasilkan oleh korpus luteum, menyebabkan
peningkatan suhu basal tubuh.
2) Efektifitas Metode Suhu Badan Basal
Efektifitas metode suhu basal badan cukup baik dengan angka kegagalan
0,3-6,6 kehamilan pada 100 wanita per tahun
3) Keuntungan Metode Suhu Basal
a) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa subur
b) Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan cara
mendeteksi ovulasi
c) Dapat membantu menunjukan perubahan tubuh lain selain lender servik
d) Berada dalam kendali wanita
e) Dapat digunakan untuk mencegah atau meningkatkan kehamilan
4) Kekurangan Metode Suhu Basal
a) Membutuhkan motivasi
b) Perlu diajarkan oleh spesialis kelurga berencana alami
c) Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, kurang tidur, stress / tekanan
emosional,alcohol,penggunaan

sedatifa,imunisasi,iklim,dan

gangguan

saluran cerna
d) Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama stiap hari
ini akan menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal
e) Tidak mendeteksi permulaan masa subur sehingga mempersulit untuk
mencapai kehamilan

f) Membutuhkan masa pantang yang panjang / lama, karena ini hanya


mendeteksi masa pasca ovulasi sehingga abstinen sudah harus dilakukan
pada masa pra ovulasi
c. Metode Lendir Cervic (Metode Ovulasi Billing / MOB)
1) Definisi
Metode kontraspsi dengan menghubungkan pengawasan terhadap
perubahan lender serviks wanita yang dapat dideteksi di vulva.
Metode ovulasi didasarkan pada pengenalan terhadap perubahan lender
serviks selama siklus menstruasi yang menggambarkan masa subur dalam
siklus dan waktu fertilitas maksimal dalam masa subur .
2) Dasar
Perubahan siklis dari lendir servik yang terjadi karena perubahan kadar
estrogen. Perubahan pola tersebut antara lain :
a) Hari-hari kering:
Setelah darah haid bersih,kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa
hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering
b) Hari-hari subur :
Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu dianggap subur
ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental

dan

lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di servik
c) Hari puncak :
Adalah hari terakhir adanya lendir licin, mulur dan ada perasaan basah.
3) Efektifitas
Angka kegagalan metode kontrasepsi sederhana MOB ini adalah 0,4-39,7
per 100 wanita per tahun
4) Keuntungan Metode Lendir Servik
a) Dalam kendali wanita
b) Memberikan kesempatan pada pasangan menyentuh tubuhnya
c) Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
d) Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan
e) Dapat digunakan mencegah kehamilan
5) Kerugian / kekurangan metode lendir servik
a) Membutuhkan komitmen
b) Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami
c) Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode
d) Infeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
e) Beberapa obat yang digunakan mengobati flu, dsb dapat menghambat
produksi lendir servik
f) Melibatkan sentuhan pada tubuh, yang tidak disukai beberapa wanita
g) Membutuhkan pantang

d. Metode Sympto Thermal


1) Definisi
Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan mengamati perubahan suhu
badan tubuh
2) Dasar
Kombinasi antara bermacam metode KB alamiah untuk menetukan masa
subur / ovulasi
3) Efektifitas Metode Sympto Thermal
Angka kegagalan metode symptom thermal ini adalah 4,9-34,4 kehamilan
pada 100 wanita per tahun
4) Keuntungan Metode Sympto Thernal
a) Untuk pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan, metode ini
dapat menetukan hari-hari subur istri sehingga senggama dapat
direncanakan pada saat saat itu (disarankan untuk bersenggama selang
sehari mulai dari hari ke 9 sampai suhu basal badan mencapai kenaikan
temperature yang khas).
5) Kontraindikasi metode sypomto thermal
Umumnya merupakan kontraindikasi relative:
a) Siklus haid yang tidak teratur
b) Riwayat siklus haid yang an-ovulatoir
c) Kurve suhu badan yang tidak teratur
6) Efek samping dan komplikasi metode sypomto thermal
Efek samping dan komplikasi langsung tidak ada. Ada data-data yang
menunjukkan

timbulnya

kelainan-kelainan

janin

sehubungan

dengan

terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua/ terlalu
matang.
e. Metode amenore laktasi ( MAL )
1) Definisi MAL
Merupakan alat kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu
( ASI ). Metode ini dapat dijadikan alat kontrasepsi jika memenuhi syarat,
yaitu:
a)
Menyusui secara penuh ( full breast feeding )
b)
Belum menstruasi
c)
Usia bayi kurang dari 6 bulan
d) Metode ini bisa efektif sampai 6 bulan
e) Harus dilanjutkan dengan pemakaaian metode kontrasepsi lainnya
Penggunaan MAL bagi ibu-ibu postpartum sebagai metodekontrasepsi dapat
diandalkan sepanjang ibu tidak mengalami ovulasi. Hanya saja yang menjadi
persoalannya adalah sampai sekarang masih sukar sekali untuk menentukan

kapan ovulasi akan kembali, kebanyakan ( tetapi tidak semua ) ibu-ibu yang
sedang menyusui tidak akan mengalami ovulasi untuk 4-24 minggu setelah
melahirkan, sedankan ibu-ibu yang tidak menyusui dapat mengalami ovulasi
lebihdini, yaitu 1-2 bulan setelah melahirkan.
Semakin lama ibu tidak menyusui bayinya, menstruasi akan cenderung
cepat kembali selama masa menyusui tersebut, dan makin cenderung timbul
ovulasi yang mendahului menstruasi pertama postpartum. Sebaliknya, semakin
sering bayi mengisap ASI maka semakin lama kembalinya atau tertundanya
menstruasi ibu.
Penelitian Howie dan kawan-kawan (1981) menemukan bahwa ovulasi
tidak akan terjadi bila laktasi yang ketat dipertahankan. Tampaknya bayi yang
mengisap ASI sebanyak 6 kalih atau lebih dalam 24 jam, dengan lama menyusu >
60 menit per 24 jam, serta menyusu pada malam hari, ,merupakan faktor-faktor
penting dalam penundaan ovulasi.
Setelah melahirkan, ovulasi dapat terjadi dalam 28 hari bila ibu tidak
menyusui bayinya.ovulasi akan tertunda selama lebih dari 10 minggu dan
mungkin selama masa laktasi, asalkan frekuensi, intensitas, dan kebutuhan bayi
diperhatikan.
2) Cara kerja Metode Amenore Laktasi
Konsentrasi prolaktin meningkat sebagai respons terhadap stimulus
pengisapan berulang ketika menyusui. Dengan intensitas dan frekuensi yang
cukup,kadar prolaktin akan tetap tinggi. Hormon prolaktin yang merangsang
produksi ASI juga mengurangi kadar hormon LH yang diperlukan untuk
memelihara dan melangsungkan siklusmenstruasi.
Kadar prolaktin yang tinggi menyebabkan ovarium menjadi kurandg
sensitif terhadap perangsangan gonadotropin yang memang sudah rendah,
dengan akibat timbulnya inaktivasi ovarium, kadar estrogen yang rendah dan
an-ovulasi. Bahkan pada saat aktivitas ovarium mulai pulih kembali, kadar
prolaktin yang tinggi menyebabkan fase luteal yang singkat dan fertilitas
menurun. Jadi, intinya cara kerja Metode Amenore Laktasi ( MAL ) ini adalah
dengan penundaan atau penekanan ovulasi.
3) Keuntungan Metode Amenore Laktasi
Keuntungan kontrasepsi
a) Efektifitas tinggi ( keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan )

b) Segera efektif
c) Tidak mengganggu senggama
d) Tidak ada efek samping secara sistemik
e) Tidak perlu pengawasan medis
f) Tidak perlu obat atau alat
g) Tanpa biaya
h) Menstruasi sudah mulai kembali
i) Bayi sudah tidak terlalu sering menyusu ( on demand )
j) Bayi sudah berusia 6 bulan atau lebih
Keuntungan nonkontrasepsi
Untuk bayi
a) Mendapatkan kekebalan pasif
b) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang optimal
c) Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain
atau formuula, atau alat minum yang dipakai
Untuk ibu

a) Mengurangi perdarahan pasca persalinan.


b) Mengurangi resiko anemia.
c) Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi.
4) Kekurangan / keterbatasan Metode Amenore Laktasi
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit pasca persalinan.
b) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
c) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan.
Hanya wanita amenore yang memberikan ASI secara eksklusif dengan
interval teratur, termasuk pada waktu malam hari, yang selama 6 bulan
pertama

mendapatkan

perlindungan

kontrasepstif

sama

dengan

perlindungan yang diberikan oleh kontrasepsi oral. Dengan munculnya


menstruasi atau setelah 6 bulan, resiko ovulasi meningkat.
d) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
(Saifuddin, 2003).
5) Indikasi Metode Amenore Laktasi
a) Ibu yang menyusui secara eksklusif
b) Bayi berumur kurang dari 6 bulan
c) Ibu belum mendapatkan haid sejak melahirkan
6) Kontraindikasi
a) Sudah mendapatkan haid sejak setelah haid
b) Tidak menyusui secara eksklusif
c) Bayinya sudah berumur lebi dari 6 bulan
d) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih dari 6 jam

f. Coitus intteruptus ( senggama terputus )


1) Definisi
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi.
2) Efektivitas
Efektif bila dilaksanakan denga benar. Efektifitas bergantung pada kesediaan
pasangan untuk melakukan seggaa terputus setiap melaksanakannya. Efektifitas
akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat
pada penis
3) Manfaat
Efektif bila digunakan dengan benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya.
- Tidak ada efek samping.
- Dapat digunakan setiap waktu.
- Tidak membutuhkan biaya.
2. Metode KB Sederhana Dengan Alat
a. Kondom
1) Metode Barier pada Pria
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami
(produksi alami) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk
seperti putting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik
untuk menaikkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida) maupun
sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal:
bentuk, warana, pelumas, ketebalan, dan bahan.
Kondom tidak hanya menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam
traktus genitalia interna wanita, tetapi juga mencegah IMS termasuk
HIV/AIDS. Kira-kira 1 cm dari ujung kondom dibiarkan kosong untuk
menampung air mani yang keluar, kondom mencegah agar air mani tidak
masuk ke dalam rahim. Setelah mengalami ejakulasi tetapi sebelum ereksi
sama sekali hilang, pria yang memakainya harus menekan pinggir kondom

KB pada penisnya agar air mani yang tertampung tidak tumpah dari Kondom.
Pada setiap kali sanggama harus menggunakan kondom yang baru.
a) Keuntungan Kondom
- Mencegah kehamilan
- Memberi perlindungan terhadap penyakit hubungan seksual
- Dapat diandalkan, relatif murah
- Sederhana, ringan, disposable, reversible
- Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi, atau follow up
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu kesehtan klien
b) Kerugian Kondom
- Angka kegagalan realtif tinggi
- Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks
c)
-

guna memasang kondom


Perlu dipakai secara konsisten, hati hati dan terus menerus setiap
sanggam
Kontra Indikasi Kondom
Pria dengan ereksi yang tidak baik
Riwayat syok septic
Tidak bertanggung jawab secara sexual
Interupsi sexual foreplay menghalangi minat sexual
Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner sexual
Interupsi foreplay yang mengganggu ekspresi sexual

d) Macam Macam Kondom


Kulit
Dibuat dari membran usus biri biri (caecum), tidak meregang atau
mengkerut,

menjalarkan

panas

tubuh

sehingga

dianggap

tidak

mengurangi sensitivitas selama sanggama namun lebih mahal


Lateks
Paling banyak dipakai, murah, elastic
Plastik
Sangat tipis, menghantarkan panas tubuh namun lebih mahal dari
kondom lateks Kemasan kondom harus kedap udara karena udara dapat
merusak karet. Demikian pula dengan panas dan cahaya, yang bila
disertai adanya udara (O2) dapat mempercepat kerusakan karet.
e) Efektivitas Kondom
Kondom cukup relative bila dipakai secara benar pada setiap kali
berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak
efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya

sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2 -12 kehamilan per 100 perempuan
pertahun.
f) Efek Non Kontraseptif
- Perlindungan terhadap penyakit penyakit akibat hubungan seks
-

termasuk HPV
Perlindungan terhadap PID / infeksi cairan amnion (pada wanita

hamil)
Kadang kadang kondom dianjurkan untuk mengobati ejakulasi

prematur, karena kondom mengurangi sensitivitas glans penis


Terapi infertilitas
Pada wanita tertentu ditemukan adanya antibodi terhadap
spermatozoa. Dengan kondom diharapkan kadar antibodi menurun.
Setelah pemakaian jangka waktu tertentu, pada sanggama biasa (tanpa
kondom) yang diatur waktunyasekitar masa ovulasi, diharapkan dapat
terjadi fertilisasi. Dianjurkan untuk memakai kondom sedikitnya

selama 3-6 bulan atau sampai titer antibodi turun.


g) Efek Samping dan Komplikasi
- Keluhan utama dari akseptor adalah berkurangnya sensitivitas glans
penis
- Alergi terhadap karet
2) Wanita (Barier Intra-Vaginal)
Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita
dan immobilisasi/mematikan spermatozoa oleh spermisidnya.
a) Keuntungan Metode Barier Intra-vaginal :
- Mencegah kehamilan
- Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks
- Kerugian Metode Barier Intra-vaginal :
- Angka kegagalan relatif tinggi
- Aktivitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasang alatnya
- Perlu dipakai secara konsisten, hati hati, selalu pada setiap sanggama.
b) Macam-macam Barier Intra-Vaginal :
- Diafragma (Diaphragma)
- Kap Serviks (Cervical cap)
- Spons (Sponge)
- Kondom Wanita
Untuk mendapatkan efektivitas yang lebih tinggi, metode Barier Intra-vaginal harus
dipakai bersama dengan spermisid. Faktor yang dapat mempengaruhi
c) efektifitas metode ini, antara lain :
- Paritas
- Frekuensi sanggama

Kemampuan untuk memakainya dengan benar


Kebiasaan dan motivasi akseptor dalam pencegahan kehamian
Ada satu hal sangat penting yang harus mendapat perhatian akseptor yang
menggunakan metode Barrier Intra-vaginal yaitu kemungkinan timbulnya Sindrom
SyokToksik (Toxic Shock Syndrom) (TSS) bila terjadi kelalaian dalam pemakaiannya.

3) Diafragma (Diaphragma)
Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel dengan
bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma diletakkan posterior dari
simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya.
a) Cara Kerja sebagai berikut :
- Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran
telur (tuba falopi)
- Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
b) Manfaat kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya
- Dapat dipakai selama haid
c) Manfaat non kontrasepsi
- Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
- Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid
- Kemungkinan mempunyai efek perlindungan terhadap timbulnya displasia
cervical
d) Kerugian Difragma
- Memerlukan tingkat motivasi yang tinggi dari pemakai
- Wanita perlu memegang/manipulasi genitalia nya sendiri
- Menjadi mahal bila sering dipakai, disebabkan oleh biaya untuk spermisidnya
- Insersi relatif sukar
- Pada kasus tertentu, dapat terasa oleh suami saat senggam
- Beberapa wanita mengeluh kebasahan yang disebabkan oleh spermisidnya
e) Jenis diafragma antara lain :
Flat spring (flat metal band)
Pinggir alas diafragma mempunyai lempengan logam yang pipih,
diafragma ini dapat dipakai oleh wanita dengan : otot otot vagina yang kuat,
ukuran dan kontur vagina normal, arcus pubis yang dangkal dibelakang simpisis
pubis, multigravida, uterus anteflexi, serviks yang panjang yang mengarah ke

belakang.
Coil spring (coiled wire)
Pinggir alas diafragma mempunyai kawat logam dengan pegas/per spiral
yang bundar dan dilapisi karet, diafragma ini terutama berguna untuk wanita

dengan : otot otot vagina yang kuat, arcus pubis yang dalam dibelakang os pubis

tidak ada perubahan posisi uterus, ukuran dan kontur vagina normal
Arching spring (kombinasi metal spring)
Pinggir alas diafragma mempunyai pegas logam rangkap, diafragma ini
cocok dengan wanita dengan : tonus otot otot vagina yang jelek,
sistokel/rektokel sedang, prolapsus uteri ringan, serviks yang panjang yang
mengarah ke depan

B. KB Suntik
1. Pengertian KB Suntik
KB suntik adalah cara kontrasepsi yang menyuntikan suatu sintesa progestin yang
mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh wanita (Manuaba, 2007).
2. Macam-Macam KB Suntik
Menurut Saifuddin (2006) kontrasepsi suntik terdiri dari :
a) KB suntik 1 bulan
1) Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrogsi progestaron asetat
dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
(cyclofem) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5 mg estradiol valerat yang
diberikan injeksi IM sebulan sekali.
2) Cara kerja KB suntik 1 bulan adalah mencegah ovulasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan
selaput lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat gamet ke tuban.
3) Efektifitas KB suntik 1 bulan adalah : sangat tinggi (0,1 0,4 kehamilan per
100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
4) Keuntungan KB suntik 1 bulan adalah tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, akseptor tidak perlu
menyimpan obat suntik.
5) Kerugian KB suntik 1 bulan yaitu :
- Terjadi perubahan pada pola haid seperti tidak teratur, pendarahan
-

bercak atau pendarahan selama sampai 10 hari.


Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan

hilang setelah suntikan kedua dan ketiga.


Ketergantungan akseptor terhadap pelayanan kesehatan.
Akseptor harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat
epilepsi atau obat tubercolusis Dapat menimbulkan efek samping yang

serius seperti jantung, stroke, kebekuan darah pada paru atau otak yang
-

kemungkinan timbulnya tumor hati.


Panambahan berat badan.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan terhadap infeksi

menular seksual, hepatitis B atau intervensi virus HIV.


Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian

b) KB suntik 3 bulan
KB suntik 3 bulan adalah kontrasepsi suntik DMPA berisi hormon
progesteron saja dan tidak mengandung hormon esterogen. Dosis yang diberikan
150 mg/ml DMPA yang disuntikkan secara intra muscular (IM) setiap 12 minggu
(Varney, 2006).
1) Mekanisme kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi DMPA menurut Hartanto (2004) adalah:
Primer : Mencegah ovulasi. Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH)
dan Luteinizing hormone (LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH.
Pada pemakaian DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atrofis
dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Dengan pemakaian jangka
lama endometrium bisa menjadi semakin sedikit sehingga hampir tidak
didapatkan jaringan bila dilakukan biopsi, tetapi perubahan tersebut
akan kembali normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan DMPA

berakhir.
Sekunder yaitu berupa lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan

barier

terhadap

spermatozoa,

kemudian

membuat

endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum yang


telah dibuahi serta mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi
ovum di dalam tuba falopi.

2) Efektifitas
DMPA memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan dalam satu tahun pemakaian (BKKBN, 2003). Kegagalan yang
terjadi pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan akseptor untuk

datang pada jadwal yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang
salah, injeksi harus benar-benar intragluteal (Baziad, 2002).
3) Kelebihan penggunaan KB suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :
Sangat efektif
Pencegahan kehamilan jangka panjang.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap

penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.


Tidak mempengaruhi ASI.
Sedikit efek samping.
Akseptor tidak perlu menyimpan obat suntik.
Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai

perimenopause.
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Mencegah beberapa penyakit radang panggul.

C. KB Pil
1. Pil Kombinasi
a) Pengertian KB Pil Kombinasi
Pil Kombinasimerupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone sintetis estrogen
dan progesterone.
b) Cara Kerja KB Pil Kombinasi
1) Menekan Ovulasi
2) Menegah Implantasi
3) Mengentalkan lender serviks
4) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu
c) Efektivitas
Efektivitas tinggi, 1 kehamlan / 1000 perempuan dalam tahun pertama
penggunaan.
d) Keuntungan Kontrasepsi
1) Tidak mengganggu hubungan seksual
2) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
3) Jangka panjang
4) Mudah dihentikan setiap saat
5) Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
e) Keuntungan Nonkontrasepsi
1) Mengurangi jumlah perdarahan
2) Mengurangi nyeri saat haid
3) Mencegah anemia
4) Mencegah kehamilan ektopik
5) Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

f) Kerugian
1) Perubahan pola haid
2) Perdarahan bercak
3) Mual
4) Sakit kepala (pusing)
5) Tidak mencegah PMS
6) Tidak boleh untuk ibu menyusui
7) Dapat meningkatkan tekanan darah sehingga resiko stroke
g) Indikasi
1) Usia reproduksi
2) Telah memiliki anak ataupun belum
3) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
4) Pasca keguguran
5) Riwayat kehamilan ektopik
6) Siklus haid tidak teratur
h) Kontraindikasi
1) Jantung iskemik
2) Karsinoma payudara
3) Kehamilan
4) Tumor hepar, ikterus / hepatitis
5) Perdarahan abnormal dari genetalia tanpa sebab
i) Waktu mulai minum pil
1) Setiap saat asalkan ibu tidak hamil
2) Hari pertama hari ke 7 siklus haid
3) Setelah melahirkan : setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif, setelah 3 bulan
dan tidak menyusui
4) Pasca keguguran
2. Pil Progestin ( Mini Pil)
a) Pengertian Mini Pil
Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone sintetis
progesterone.
b) Cara Kerja Mini Pil
1) Menghambat ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Memperlambat transport gamet / ovum
4) Mengentalkan lendir servik
c) Efektivitas
Sangat efektif 98,5 % pengguna jangan sampai lupa 1 atau 2 pil, jangan sampai
muntah, diare, karena kemungkinan terjadinya kehamilan sangat besar.
d) Keuntungan Kontrasepsi
1) Sangat efektif bila digunakan secara benar
2) Tidak mengganggu hubungan seksual
3) Tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI
4) Tidak mengandung estrogen

5) Kesuburan cepat kembali


6) Dapat dihentikan setiap saat
7) Nyaman dan mudah digunakan
e) Keuntungan Nonkontrasepsi
1) Bisa mengurangi kram haid
2) Bisa mengurangi perdarahan haid
3) Bisa memperbaiki kondisi anemia
4) Mengurangi keganasan penyait payudara
5) Mengurangi kehamilan ektopik
6) Melindungi dari penyakit radang panggul
f) Kerugian
1) Perubahan dalam pola perdarahan haid
2) Kebiasaan lupa akan menyebabkan kegagalan metoda
3) Peningkatan / penurunan berat badan
4) Tidak melindungi dari PMS
g) Indikasi
1) Usia reproduksi
2) Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
3) Perokok segala usia
4) Memunyai tekanan darah tinggi ( < 180/110 mmHg) atau dengan masalah
pembekuan darah
h) Kontraindikasi
1) Hamil atau diduga hamil
2) Perdarahan pervaginam
3) Kanker payudara
4) Mioma uterus
5) Riwayat stroke
6) Sering lupamenggunakan pil
i) Waktu minum pil
1) Hari pertama sampai hari ke 5 siklus menstruasi
2) Postpartum : 6 minggu dan 6 bulan
3) Pasca keguguran
4) Bila menggunakan setelah hari ke 5 gunakan metode kontrasepsi lain untuk 2
hari, atau tidak melakukan hubungan seksual selama 2 hari
D. KB IUD
1. Pengertian KB IUD
IUD (Intras Uterin Devices) atau nama lain adalah AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim) disebut juga spiral, alat ini dipasang dalam rahim wanita. IUD atau
AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi banyak
wanita.

IUD atau AKDR atau Spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastic
yang lentur, mempunyai lilitan tembaga dan dimasukkan ke dalam rahim melalui
vagina dan mempunyai benang
2. Jenis jenis IUD
Jenis-jenis IUD/AKDR yang beredar atau dipakai di indonesia terdiri dari:
a) Inert, terbuat dari plastik (lippes loop) atau baja anti karat (the Chinese ring).
b) Mengandung tembaga, seperti Cu T380A, Cu T200C, Multiload (Cu ML250 dan
375), Nova T. Cu T380A berbentuk kerangka plastik, kecil, fleksibel, menyerupai
huruf T diselubungi oleh kawat tembaga halus, sangat efektif, reversible, dan
berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun).
c) Mengandung hormon steroid, seperti progestasert (hormon progesterone), dan
levonol (levonolgestrel) ,(Hidayati, 2009).
3. Mekanime Kerja KB IUD
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba pallopi.
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
c) IUD mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit
masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk pembuahan.
d) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. (Hidayati, 2009).
4. Efektivitas
Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 170 kehamilan). (Hidayati, 2009).
Pada prinsipnya semua kontrasepsi efektif apabila digunakan dengan baik dan
benar, namun ada beberapa metode yang tingkat ketergantungannya cukup tinggi.
Kontrasepsi ini Jika tidak dibina dengan baik maka angka kegagalannya akan tinggi.
Salah satu metode tersebut adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau (IUD).
IUD/AKDR juga dapat mencegah kehamilan mencapai 98% hingga 100%
tergantung pada jenis IUD/AKDR . IUD/AKDR terbaru seperti copper T380A
memiliki efektifitas cukup tinggi, bahkan selama 8 tahun pengguna tidak ditemukan
adanya kehamilan. Pada penelitian yang lain ditemukan setelah penggunaan 12 tahun
ditemukan 2,2 kehamilan per 100 pengguna dan 0,4 diantaranya terjadi kehamilan
(Niken, 2010).
5. Keuntungan
a) Sebagai kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi yaitu :
b) Sangat efektif > 0,6 - 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan).
c) IUD/AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.

d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)

Metode jangka panjang (sampai 10 tahun dan tidak perlu diganti).


Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil.
Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (Cu T380A).
Tidak mempengaruhi produksi ASI (Niken, 2010).
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak

terjadi infeksi
k) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
l) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
m) Membantu mencegah kehamilan ektopik (Sarwono, 2006).
6. Kerugian
a) Perubahan siklus haid (umumnya terjadi pada 3 bulan pertama pemasangan dan
b)
c)
d)
e)
f)

akan berkurang setelah 3 bulan).


Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting)
Saat haid lebih sakit.
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
Tidak baik digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit IMS atau pada

perempuan yang sering berganti pasangan.


g) Penyakit radang panggul.
h) Klien tidak dapat melepas sendiri IUD nya.
i) Perempuan juga harus rajin memeriksa benang IUD dari waktu kewaktu dengan
cara memasukkan jarinya kedalam vagina.
7. Indikasi
a) Usia reproduksi
b) Keadaan nuipara
c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d) Tidak menghendaki metode hormonal
8. Kontraindikasi
a) Diketahui hamil atau dicurigai hamil.
b) Perdarahan yang tidak diketahui sebabnya.
c) Dicurigai mengidap keganasan saluran genital,(Anna, 2006)
d) Infeksi panggul, erosi serviks, perdarahan pervaginam yang tidak diketahui
penyebabnya, alergi logam dan kelainan pada rahim (Hidayati, 2009).
e) Menoragia dan anemia, memiliki banyak pasangan seksual, usia dan nuliparitas,
(Anna, 2006).
f) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri (dinding uterus) .
g) Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm (Sarwono, 2006)
E. KB Implan

1. Pengertian KB Implan
Implan adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang di
bungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan disusukkan di bawah
kulit (sarwono,1999)
2. Jenin Jenis KB Implan
a) Norplant
Terdiri dari 6 batang plastik berisi 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5
tahun.
b) Implanon
Terdiri dari 1 batang berisi 68 mg 3-keto desogestrel dengan lama kerja 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant
Terdiri dari 2 batang berisi 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
3. Efektifitas
Implan merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya gunanya. Kegagalan
adalah 0,3 per 100 tahun wanita (sarwono,2002)
4. Mekanisme kerja
a) Mengentalkan lendir servik
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
5. Waktu mulai menggunakan implan
a) Implan dapat dipasang selama siklus haid hari ke 2 sampai hari ke 7
b) Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c) Pasca keguguran implan dapat segera di insersikan
6. Keuntungan implan
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Tidak mengganggu asi
d) Dapat dicabut setiap saat
e) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama
7. Kerugian implan
a. Menimbulkan gangguan menstruasi yaitu amenore, terjadi perdarahan yang tidak
teratur
b. Berat badan bertambah
8. Yang boleh menggunakan kontrasepsi implan
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak
c. Menyusui
d. Pasca keguguran
e. Riwayat kehamilan ektopik
f. Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi
9. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi implan
a. Hamil atau diduga hamil

b.
c.
d.
e.

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya


Benjolan atau kanker payudara atau Riwayat kanker payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
Mioma uterus

DAFTAR PUSTAKA

2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo
Handayani, Sri. 2011. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka

Rihama
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo


Anna, Dkk. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Buku

Kedokteran, EGC.
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta :
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai