VOLTA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPORAN PERCOBAAN 1
I. Judul Percobaan
: Sel Volta
b. Pipa U
c. Voltmeter
d. Spritus
e. Kaki Tiga
V.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Masukkan larutan ZnSO4 1 M dan CuSO4 pada gelas kimia sebanyak 80 ml
3. Siapkan Agar-agar yang berfungsi sebagi jembatan garam yang kemudian dimasukkan dalam
tabung U
4. Hubungkan elektroda Zn dengan larutan ZnSO4 dan Cu pada larutan CuSO4
5. Catat peubahan tegangan listrik pada voltmeter
NO
LARUTAN 1
LARUTAN 2
E0Sel
VII.
ZnSO4
CuSO4
1,1 Volt
MgSO4
CuSO4
1,9 Volt
MgSO4
ZnSO4
0,9 Volt
Zn
Cu
Mg
Cu
Mg
Zn
VIII.
Pembahasan
Dari hasil percobaan yang dilakukan kelompok kami, yaitu reaksi antara :
1. ZnSO4 dan CuSO4, berdasarkan pengamatan , hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi
ini yaitu 1,1 Volt. Dan hasil tersebut sesuai dengan teori EOSel = E0Katode - E0Anode.
2. MgSO4 dan CuSO4, berdasarkan pengamatan , hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada
reaksi ini yaitu 1,9 Volt. Hasil tersebut tidak sesuai dengan teori yang menghasilkan potensial sel
yaitu 2,71 Volt. Jadi selisihnya adalah 0,81 Volt. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena
konsentrasi zatnya tidak akurat 1 M, ataupun elektroda yang tidak di haluskan setelah digunakan.
3. MgSO4 dan ZnSO4, berdasarkan pengamatan, hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi
ini yaitu 0,9 Volt. Hasil tersebut kurang sesuai dengan teori yaitu 1,07 Volt. Jadi, selisihnya
adalah 0,17 Volt. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena konsentrasi zatnya tidak sesuai 1 M,
ataupun elektroda yang tidak di haluskan setelah digunakan.
IX.
Kesimpulan
LARUTAN 2
E0Sel
ZnSO4
CuSO4
1,1 Volt
MgSO4
CuSO4
1,9 Volt
MgSO4
ZnSO4
0,9 Volt
NO
Adapun perbedaan potensial selnya pada percobaan dan teori terjadi karena konsentrasi
larutan yang kurang tepat dan elektroda yang tidak dihaluskan setelah digunakan.
LAPORAN PERCOBAAN 2
I.
Judul Percobaan
: Elektrolisis
II.
III.
Statif
b. Tabung U
c.
d. Elektroda karbon
e.
Kabel
Larutan NaCl
b. Larutan CuSO4
c.
Larutan KI
d. Indicator PP
e.
f.
IV.
Teori
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang merubah energy listrik menjadi energy
kimia. Pada sel elektrolisis, reaksi mulai terjadi pada katode, yaitu tempat arus masuk (pada sel
volta reaksi terjadi pada anode yaitu tempat arus keluar). Katode merupakan kutub negatif
sedangkan anode merupakan kutub negatif.
Adapun syarat-syarat terjadinya reaksi pada katoda dan anoda sebagai berikut :
a.
Katoda
i. Jika yang dielektrolisis adalah leburan ma asemua jenis kation akan dapat mengalami reduksi
pda katoda
Ln+ + neii.
a) Kation-kation golongan IA,IIA,Al+3, dan Mn+2 tidak dapat mengalami reduksi . Pada katoda
yang mengalami reduksi adalah air( H2O). Reaksinya yaitu
2H2O +
2e
H2
+ OH-
H2
b.
Anoda
i.
Jenis anoda
a). anoda inert, yaitu anoda yang tidak dapat bereaksi
b). anoda tidak inert, yaitu anoda yang mudah teroksidasi yaitu elektroda selain C,Pt, dan Au.
ii. Jenis Anion dalam larutan
a.
Jika anoda menggunakan anoda tidak inert maka yang teroksidasi adalah logam anoda itu
sendiri
L2+
L(S)
+ ne
b. Jika menggunakan anoda inert, maka reaksi oksida keratin bergantung pada anionnya .
Anion-anion oksi (SO4-2, NO3-, CO3-2) tidak dapat teroksidasi di anoda, jadi yang teroksidasi alah
air
:
4H+
2 H2O
2H2O +
O2
+ 4e-
V.
+ O2 + 4e-
X2
+ 2e-
Langkah Kerja
a.
Aliri larutan dalm tabung U dengan arus listrik 6 V melalui elektroda karbon
VI.
Hasil Pengamatan
Pengamatan Pada
No. Larutan
Indikator
Larutan
NaCl
Elektroda
Terdapat gelembung
Katode(-)
berwarna
keungu-Metil merah
unguan
Anode(+)
berwarna
putih
kekuning-kuningan
2
CuSO4
Terdapat gelembung
KI
Terdapat gelembung
berwarna
kecoklatan
VII.
NaCl
H2 + 2OH -
Cl2 + 2e -
Cl2 + H2 + 2OH
Metil jingga
orange
Ket. Na pada katoda tidak dapat mengalami reduksi karena merupakan unsur golongan IA, sehingga
yang megalami reduksi yaitu air(H2O). Sedangkan pada anode, C merupakan anoda inert atau
sulit untuk mengalami oksidasi sehingga yang mengalami oksidasi adalah Cl- .
CuSO4
Katode (-) Cu2+ + 2e-
Cu
4H+ + O2 + 4e-
2Cu + 4H+ + O2
Ket. Cu dapat mengalami reduksi karena unsur tesebut tidak termaksud unsur golongan IA, golongan
IIA, Al+3, dan Mn+2. Anoda C merupakan Anoda inert sehingga yang mengalami oksidasi adalah
SO4-2, Namun karena SO4-2 meruapan anion oksida sehingga yang mengalami oksidasi adalah
H2O
3. Larutan KI dengan electrode C
KI
K+ + I
H2 + 2OH
I2 + 2e -
Reaksi : 2 H2O + 2l -
l2 + H2 + 2OH
Ket. K pada katoda tidak dapat mengalami reduksi karena merupakan unsur golongan IA, sehingga
yang megalami reduksi yaitu air(H 2O). Sedangkan pada anode, I merupakan anoda inert atau
sulit untuk mengalami oksidasi sehingga yang mengalami oksidasi adalah I- .
VIII.
Pembahasan
a.
c.
IX.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat kami simpulkan bahwa sel elektrolisis mengubah energy listrik
menjadi energy kimia.Hal ini didasarkan pada terdapatnya gelembung udara pada katoda
maupun anoda dan terjadinya perubahan warna indikator akibat berubahnya konsentrasi OH-