Anda di halaman 1dari 10

Air Borne Disease

AIR BORNE DISEASE


Air borne disease marupakan penyakit yang penularannya melalui udara. Penyakit
menulardengan cepat dan berpotensi menimbulkan wabah. Penyakit ini pada umumnya
menular melalui saluran pernafasan. Beberapa penyakit ada yang menyerang otak juga dan
menyebabkan kematian. Sebagian dari penyakit ini mempunyai vaksin untuk pencegahan.
Penyebaran bibit penyakit melalui Port dentre yang sesuai, biasanya saluran pernafasan.
Aerosol berupa berupa partikel ini sebagian atau keseluruhannya mengandung mikro
organisme. Partikel ini bisa tetap melayang-layang diudara dalam waktu yang lama sebagian
tetap infektif dan sebagian lagi ada yang kehilangan virulensinya. Partikel yang berukuran 1
5 micron dengan mudah masuk kedalam alveoli dan tertahan disana. Percikan (droplet) dan
partikel besar lainnya tidak dianggap sebagai penularan melalu udara (airborne).
a. Droplet Nuclei Biasanya berupa residu ukuran kecil sebagai hasil penguapan dari
cairan percikan yang dikeluarkan oleh inang yang terinfeksi. Droplet Nuclei ini bisa
secara sengaja dibuat dengan semacam alat, atau secara tidak sengaja terjadi di
labortorium mikrobiologi dan tempat pemotongan hewan, di tempat perawatan
tanaman atau di kamr otopsi. Biasanya Droplet Nuclei ini bertahan cukup lama di
udara.
b. Debu Partikel dengan ukuran yang berbeda yang muncul dari tanah (misalnya spora
jamur yang dipisahkan dari tanah oleh udara atau secara mekanisme), dari pakaian,
dari tempat tidur atau kutu yang tercemar.
Penyakit yang penularannya melalui udara lebih dikenal dengan air borne disease.
Penularan melaui saluran pernafasan dengan cara :
a. Direct droplet : penderita bersin dan langsung terhirup oleh calon penderita
b. Direct airbone : droplet menjadi kering dan terkena angin lalu terhirup
c. Indirect airborne : droplet menempel di debu dan menjadi kering sehingga berhamburan ke
udara fan terhirup oleh penjamu.
Cara Pemberantasan :
Penderita :
- Pengobatan
- Isolasi
- Edukasi
Lingkungan :
- Rumah sehat
- Usahkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan
- Desinfeksi lantai, alat dan sebagainya
- Aerasi ruangan
Contoh Penyakit :
Influenza
Influenza adalah penyakit virus akut yang menyerang saluran pernafasan ditandai dengan
timbulnya demam, sakit kepala, mialgia, lesi, coryza, sakit tenggorokan dan batuk. Batuk

biasanya keras dan panjang namun gejala-gejala lainnya bisanya hilang dengan sendirinya.
Penyakit ini sembuh dalam waktu 2-7 hari. Penyakit ini dikenal karena karakteristik
epidemiologisnya; kasus sporadis diketahui hanya dengan pemeriksaan laboratorium.
Influenza pada seseorang dapat dibedakan dengan penyakit yang disebabkan oleh virus
pernafasan lainnya. Gambaran klinis dapat berkisar mulai dari Common cold, Croup,
bronchiolitis, pneumonia akibat virus dan penyakit pernafasan akut lain yang tidak jelas.
Gejala pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare) jarang terjadi, tetapi bisa saja gejala
tersebut terjadi menyertai fase pernafasan pada anak yang terserang influenza, dan dilaporkan
lebih dari 25% anak-anak pada KLB yang terjadi di sekolah disebabkan influenza B dan A
(H1N1) mengalami gejala gastrointestinal. Influenza menjadi penting karena dari
kecepatannya menyebar dan menjadi wabah, luasnya penyebaran penyakit dan timbulnya
komplikasi yang serius khususnya terjadi, pneumonia akibat virus dan bakteri. Selama
terjadinya wabah yang meluas, dapat terjadi penyakit yang berat dengan angka kematian
yang tinggi, terutama pada orang dengan usia lanjut dan orang-rang yang lemah akibat
berbagai penyakit seperti penyakit jantung, paru, ginjal atau penyakit gangguan metabolisme
kronis. Proporsi kematian yang diakibatkan pneumonia dan influenza jika dibandingkan
dengan angka kematian yang normal terjadi pada tahun-tahun tersebut berbeda dari wabah ke
wabah dan tergantung pada prevalensi tipe virus.
Reservoir : Manusia merupakan reservoir utama untuk infeksi yang terjadi pada manusia,
namun demikian, reservoir mamalia seperti babi dan burung nerupakan sumber subtipe baru
pada manusia yang muncul karena pencampuran gen (gene reassortment). Subtipe baru dari
suatu starin virus virulen dengan surface antigens baru mengakibatkan pandemik influenza
yang menyebar terutama kepada masyarakat yang rentan.
Cara Penularan : Penularan melalui udara terutama terjadi pada daerah yang padat penduduk
pada ruangan tertutup, seperti pada bis sekolah; penularan dapat juga terjadi dengan kontak
langsung, oleh karena virus influenza dapat hidup berjam-jam diluar tubuh manusia,
khususnya di daerah dingin dan di daerah dengan kelembaban yang rendah.

B. Penularan Melalui Air


Air merupakan sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tetapi sebaliknya air
dapat juga menjadi sumber pembawa penyakit bagi masyarakat. Hal ini terjadi karena
penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitas semakin berkurang. Air
yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan
manusia, yaitu sebagai media penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui air,
dapat dikelompokan menjadi, beberapa jenis berikut :
Water borne disease
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, dimana air minum tersebut
bila mengandung kuman patogen terminum oleh manusia maka dapat mengakibatkan sakit.
Di antara penyakit tersebut adalah: penyakit typus, kolera, dysentri, penyakit hepatitis,
penyakit gastroenteritis.
Water washed disease
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene
perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka
penyakitpenyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini
banyak terdapat di daerah tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan dan
dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Penyakit infeksi saluran pencernaan: Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan
adalah bersifat faecal-oral. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, di
antaranya jalur yang melalui air (water borne) dan jalur yang melalui alat-alat dapur
yang dicuci dengan air (water washed). Contoh penyakit water washed disease, yaitu:
kolera, typhoid, hepatitis infektiosa dan dysentri basiler. Berjangkitnya penyakit ini
sangat erat kaitannya dengan kesediaan air untuk makan, minum dan memasak, serta
kebersihan alat-alat makan.
2. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir : Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan
hygiene perseorangan yang buruk. Penyakit ini dapat ditularkan sebagai akibat
penyediaan air yang tidak cukup bagi kebersihan perseorangan. Yang perlu
diperhatikan adalah kualitas air bersih, air tidak mengandung mikroba- mikroba yang
menimbulkan penyakit seperti: infeksi fungus pada kulit, penyakit conjunctivitis
(trachoma).
3. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir:
Penyakit ini sangat ditentukan oleh tersedianya air bersih untuk hygiene perseorangan
yang ditujukan untuk mencegah invasi insekta parasit pada tubuh dan pakaian. Insekta
parasit akan mudah berkembang biak dan menimbulkan penyakit bila kebersihan
perseorangan dan kebersihan umum tidak terjamin. Yang termasuk parasit ini adalah:
lice, louse borne relapsing fever.

Water based disease


Merupakan penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus hidupnya di air
seperti schistosomiasis. Larva schistosomiasis hidup di dalam keong air. Setelah waktunya
larva ini akan mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang

berada di dalam air tersebut. Air ini sering sangat erat hubungannya dengan kehidupan
manusia sehari-hari seperti menangkap ikan, kegiatan pertanian lahan basah.
Water related insect vectors
Merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air
misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever. Nyamuk Aedes aegypti yang
merupakan vektor penyakit dengue berkembang biak dengan mudah bila dilingkungan
tersebut terdapat tempat - tempat genangan / penampungan air bersih seperti gentong air, pot
dan sebagainya.
Referensi, antara lain :
Sutrisno, T., & Suciastuti, E. 2010. Teknologi penyediaan air bersih. Rineka Cipta Jakarta.
Chandra, B. 2006, Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta. - See more at:
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/penularan-penyakit-melaluiair.html#sthash.U0HNn3Vw.dpuf

1. Melalui kontak jasmani (Personal contact), cara penularana ini dibagi 2 (dua) yaitu :
- Kontak langsung (Direct contact) yaitu cara penularan penyakit karena kontak antara badan
dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari, misalnya : penyakit kelamin dan
lain-lain.
- Kontak tidak langsung (indirect contact) yaitu cara penularan dengan perantara benda-benda
kontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita. misalnya : pakaian dan lain-lain.
2. Melalui makanan dan minuman (Food borne infection) yaitu cara penularan suatu
penyakit melalui perantara makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang
menular dengan cara ini biasanya penyakit saluran pencernaan, misalnya : cacingan, demam
tifoid dan lain-lainnya. Cara penularan ini juga disebut sebagai "water borne diseases"
dimana kebanyakan masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan
untuk keperluan rumah tangga.
3. Melalui serangga (Artropod borne infections) yaitu cara penularang penyakit dengan
perantara serangga (arthropoda-insekta). Serangga tersebut bisa sebagai hospes ataupun
transmitter saja. Misalnya penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Palsmodium sp.
yang ditularkan oleh nyamuk.
4. Melalui udara (air borne infections) yaitu cara penularan penyakit melauli udara
terutama pada penyakit saluran pernafasan. Seperti melalui debu diudara yang sangat banyak
mengandung bibit penyakit, seperti pada penularan penyakit Tuberculosa. Dan melaui tetes
ludah halus (Droplet infections), penularan penykit dengan percikan ludah seperti pada
pederita yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya pada penyakit Diphtheri.

Penularan Penyakit

Dari ribuan kuman, bakteri, dan virus yang sudah berhasil diidentifikasi, hanya sejumlah
kecil saja yang bisa menimbulkan penyakit, terutama yang patogen. Mekanisme penularan
yang paling sering terjadi yaitu melalui beberapa organ tubuh, sebagai berikut:
* Saluran napas (dengan cara inhalasi atau terhirup). Ditularkan oleh penderita melalui
semburan cairan yang keluar saat penderita batuk atau bersin.
* Saluran cerna (dengan cara tertelan). Patogen yang keluar melalui tinja bisa mencemari
makanan dan minuman yang kemudian dimakan. Penularan ini disebut fecal-oral atau dari
tinja ke mulut.
* Kontak langsung. Patogen ditularkan melalui jabatan tangan atau ciuman.
* Kulit, selaput lendir (inokulasi). Kuman-kuman jahat bisa masuk ke dalam tubuh melalui
kulit atau selaput lendir yang koyak. Misalnya karena luka operasi, transfusi, tato, tindik dan
lain-lain.
* Plasenta. Beberapa penyakit menular ibu dapat ditularkan melalui plasenta ke janin.
Umpamanya, Hepatitis B, HIV, Rubella dan lain-lain.
SUMBER PENYEBAB PENYAKIT
Umumnya, penyakit yang paling sering menyerang bayi dan anak adalah flu, selesma
(influenza), dan diare. Sumber penyakit (infeksi) tersebut bisa berasal dari luar maupun
dalam tubuh. Terbanyak berasal dari luar tubuh atau yang disebut infeksi eksogen. Sumber
infeksi tersebut antara lain:
* Manusia
Sumber ini paling sering terjadi. Seseorang yang tengah menderita suatu penyakit menular
dapat menyebarkan patogennya pada orang lain. Penularannya bisa saat si penderita belum
menunjukkan gejala sakit tapi kuman sudah masuk ke dalam tubuh, misalnya hepatitis A.
Namun penularan lebih sering terjadi saat di tengah-tengah rentang sakitnya, seperti batuk
rejan. Ada juga penyakit yang ditularkan setelah penderita menunjukkan kesembuhan, misal
demam tifus. Namun ada cara penularan "tersembunyi". Contohnya hepatitis B yang bercokol
untuk jangka waktu lama, tanpa menimbulkan gejala, tapi si penderita potensial menulari
orang lain.
* Binatang
Penularan dari binatang ke manusia bisa terjadi seperti oleh rotavirus sehingga manusia
berisiko mengalami infeksi tertentu. Produk binatang seperti susu, daging, juga dapat menjadi
sumber penularan penyakit infeksi tertentu. Ini karena pengolahan yang tak baik atau
terkontaminasi.
* Gigitan serangga atau nyamuk
Penyebaran penyakit menular bisa terjadi lewat perantara nyamuk seperti pada penyakit
malaria dan demam berdarah.
* Tanah
Tanah mengandung jasad renik dalam jumlah yang sangat besar. Sebagian besar tak
membahayakan tapi ada pula yang dapat mengancam jiwa. Misalnya, kuman penyebab
tetanus. Udara dan debu juga bisa terkontaminasi jasad renik dari berbagai sumber.
* Makanan dan minuman
Makanan dan minuman sangat mudah terkontaminasi patogen bila diolah oleh orang yang
tengah menderita suatu penyakit menular. Penyakit tifus (suatu infeksi kuman) dan hepatitis
A (suatu infeksi virus) bisa ditularkan melalui makanan dan minuman. Oleh karena itu, risiko
penularan penyakit menular ini akan meningkat pada kondisi sanitasi dan higiene yang buruk.
* Barang sehari-hari seperti handuk, pakaian, dan peralatan makan
Barang-barang yang dipakai penderita suatu penyakit infeksi dapat menularkannya pada
orang lain yang memakainya.

1. Saluran pernafasan (Inhalasi)


Penularan penyakit melalui saluran udara pernapasan. Oleh
karena itu ventilasi rumah yang kurang, berjejalan (over
crowding) dan tempat-tempat umum adalah faktor yang sangat
penting didalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang

ditularkan melalui udara ini sering disebut air borne infection


(penyakit yang ditularkan melalui udara). Penyakit-penyakit yang
masuknya melalui jalan pernafasan: TBC paru-paru, influensa,
pes, paru-paru, pneumonia, selesma,cacar, penyakit lumpuh
anak-anak dan lain-lain. Sebagai contoh: orang menderita
penyakit influensa pada waktu batuk, bersi atau berbicara, akan
menyemprotkan titik-titik getah rongga hidung atau mulut yang
mengandung virus virus influenza ke dalam udara. Bila ini
masuk ke dalam jalan pernafasan (melalui rongga hidung),
maka mungkin akan terjadi penularan. Cara infeksi titik ludah
(droplet infection). Suatu kebiasaan yang baik dan patut ditiru
ialah: bila batu atau bersin memalingkan muka sambil menutup
mulut dan hidung dengan tangan atau sapu tangan. Bila
seorang penderita TBC meludah ke lantai tau tanah, maka ludah
yang mengandung basil-basil tbc akan mengering dan lama
kelamaan akan mendebu. Basil-basil dan debu akan
berterbangan dalam udara terbawa oleh angin. Bila ini masuk ke
dalam jalan pernapasan, maka mungkin sekali akan terjadi
infeksi. Infeksi secara ini disebut infeksi debu (airborne
infection). Berludah di lantai adalah kebiasaan yang buruk
sekali. Untuk itu baiklah disediakan tempat-tempat tertentu.
Infeksi debu tidak seberapa jahat akibatnya, bila dibandingkan
dengan infeksi titik ludah. Hal ini disebabkan karena basil-basil
yang jatuh ditanah dilemahkan atau dilumpuhkan oleh terik
cahaya matahari, sehingga virulensinya berkurang. Saluran
pernafasan: melalui udara pernafasan (terhirup), debu, bersin,
batuk. Penyakit yang ditularkan lewat saluran pernafasan: batuk
rejan (pertusis). TBC (tuberkulosis), radang paru (pneumonia),
difteri, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut). Infeksi melalui
udara meliputi: Penyakit-penyakit seperti pilek-pilek, bronchitis,
tbc, pes, paru-paru, influenza, menularnya melalui udara.
Penularan macam ini ada 2 cara: (1) Benih-benih penyakit
terdapat dalam titik-titik cairan yang dikeluarkan dari hidung atau
mulut waktu penderita batuk, berbicara atau bersin; cara infeksi
ini disebut infeksi titik ludah (droplet infection). Benih-benih
penyakit itu mudah hilang dari udara, jatuh ke tanah karena
beratnya. (2) Cara yang ke-2 disebut infeksi debu (airbone
infection). Pada cara ini benih-benih penyakit terdapat di udara.
Benih-benih itu asalnya dari benih-benih yang terdapat dalam
ludah yang sudah jatuh ke tanah dan mendebu. Karena sangat
halus dan ringannya, benih itu dapat berada dalam udara untuk
sementara waktu. Menurut penyelidikan yang akhir-akhir, sinarsinar
ultra ungu dapat membunuh benih-benih penyakit yang
terdapat dalam udara itu. Ringkasan: Penularan melalui udara

ada 2 macam: infeksi titik ludah (droplet infection), dan infeksi


debu (airborne infection).
2. Saluran pencernaan
Bibit penyakikt masuk ke saluran makanan melalui makanan
atau minuman, alat makan yang tercemar. Penyakit-penyakit
yang masuknya melalui jalan pencernaan makanan antara lain:
typhus, cholera, dysentrie, paratyphus, A, B, dan C, penyakitpenyakit
cacing, keracunan makanan dan lain-lain. Basil-basil
masuk ke dalam rongga mulut bersama-sama dengan makanan
dan minuman. Makanan-makanan yang sudah dihinggapi lalat
atau sudah bercampur dengan racun, dapat menyebabkan
berjangkitnya penyakit-penyakit tersebut di atas. Air minum yang
tidak masak lebih dahulu pun dapat merupakan bahaya bagi
kesehatan. Penyakit yang ditularkan lewat saluran makanan:
disentri (basiler, amuba), hepatitis, kolera, tifus, cacingan,
toksoplasma, koksidia dsb.
3. Kulit
Penyakit-penyakit yang masuknya melalui kulit: malaria, pes,
penyakit anjing gila, tetanus, bisul-bisul, penyakit cacing
tambang, gonorrhoe, syphilis dan lain-lain. Tentang penyakitpenyakit
yang cara penularannya melalui kulit ada 2 macam:
Kontak (Contact). Kontak disini dapat terjadi kontak langsung
maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang
terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak
langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup
berjubel. Oleh karena itu lebih cenderung terjadi di kota daripada
di desa yang penduduknya masih jarang.
1. Penularan karena hubungan langsung (direct contact).
2. Penularan karena hubungan tidak langsung (indirect
contact).
Yang dimaksud dengan penularan karena hubungan langsung
kalau penularan melalui kulit yang terjadinya sebagai akibat
persentuhan. Yang dimaksud dengan penularan karena
hubungan tidak langsung adalah penularan melalui kulit yang
terjadinya dengan perantaraan suatu benda mati (selendang,
sapu tangan, dan lain-lain). Penyakit gudik (kudis) penularannya
mungkin secara langsung mungkin pula secara tidak langsung.
Kebiasaan untuk bertukar-tukaran pakaian adalah suatu
kebiasaan yang buruk. Tidur bersama-sama di satu tempat tidak
dengan orang yang menderita penyakit kulit pun dapat
berakibatkan penularan penyakit-penyakit tersebut. Penetrasi
pada kulit. Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri.
Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan
vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.

Kulit: sentuhan dengan kulit, pakaian, handuk dsb. Penyakit


yang ditularkan lewat sentuhan (kontak langsung); kudis, panu,
kusta, framboesia (patek), tetanus.
4. Melalui Hubungan Kelamin
Saluran kelamin: melalui hubungan kelamin sesama jenis atau
lain jenis. Penyakit yang ditularkan lewat saluran kelamin: sipilis,
keputihan, infeksi gonokokal, AIDS (acquired Immune Deficiency
Syndrome).
5. Melalui plasenta
Melalui plasenta ibu (transplasental); dari ibu ke anak. Infeksi
melalui plasenta. Yakni infeksi yang diperoleh melalui plasenta
dari ibu penderita penyakit pada waktu mengandung, misalnya
syphilis dan toxoplasmosis.
6. Melalui berbagai jalur
Contohnya adalah polio yang menular melalui mulut dan nafas.
Referensi :
Sutadiwiria.D.2000.Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT.Citra Aditya Bakti.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai