biasanya keras dan panjang namun gejala-gejala lainnya bisanya hilang dengan sendirinya.
Penyakit ini sembuh dalam waktu 2-7 hari. Penyakit ini dikenal karena karakteristik
epidemiologisnya; kasus sporadis diketahui hanya dengan pemeriksaan laboratorium.
Influenza pada seseorang dapat dibedakan dengan penyakit yang disebabkan oleh virus
pernafasan lainnya. Gambaran klinis dapat berkisar mulai dari Common cold, Croup,
bronchiolitis, pneumonia akibat virus dan penyakit pernafasan akut lain yang tidak jelas.
Gejala pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare) jarang terjadi, tetapi bisa saja gejala
tersebut terjadi menyertai fase pernafasan pada anak yang terserang influenza, dan dilaporkan
lebih dari 25% anak-anak pada KLB yang terjadi di sekolah disebabkan influenza B dan A
(H1N1) mengalami gejala gastrointestinal. Influenza menjadi penting karena dari
kecepatannya menyebar dan menjadi wabah, luasnya penyebaran penyakit dan timbulnya
komplikasi yang serius khususnya terjadi, pneumonia akibat virus dan bakteri. Selama
terjadinya wabah yang meluas, dapat terjadi penyakit yang berat dengan angka kematian
yang tinggi, terutama pada orang dengan usia lanjut dan orang-rang yang lemah akibat
berbagai penyakit seperti penyakit jantung, paru, ginjal atau penyakit gangguan metabolisme
kronis. Proporsi kematian yang diakibatkan pneumonia dan influenza jika dibandingkan
dengan angka kematian yang normal terjadi pada tahun-tahun tersebut berbeda dari wabah ke
wabah dan tergantung pada prevalensi tipe virus.
Reservoir : Manusia merupakan reservoir utama untuk infeksi yang terjadi pada manusia,
namun demikian, reservoir mamalia seperti babi dan burung nerupakan sumber subtipe baru
pada manusia yang muncul karena pencampuran gen (gene reassortment). Subtipe baru dari
suatu starin virus virulen dengan surface antigens baru mengakibatkan pandemik influenza
yang menyebar terutama kepada masyarakat yang rentan.
Cara Penularan : Penularan melalui udara terutama terjadi pada daerah yang padat penduduk
pada ruangan tertutup, seperti pada bis sekolah; penularan dapat juga terjadi dengan kontak
langsung, oleh karena virus influenza dapat hidup berjam-jam diluar tubuh manusia,
khususnya di daerah dingin dan di daerah dengan kelembaban yang rendah.
berada di dalam air tersebut. Air ini sering sangat erat hubungannya dengan kehidupan
manusia sehari-hari seperti menangkap ikan, kegiatan pertanian lahan basah.
Water related insect vectors
Merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air
misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever. Nyamuk Aedes aegypti yang
merupakan vektor penyakit dengue berkembang biak dengan mudah bila dilingkungan
tersebut terdapat tempat - tempat genangan / penampungan air bersih seperti gentong air, pot
dan sebagainya.
Referensi, antara lain :
Sutrisno, T., & Suciastuti, E. 2010. Teknologi penyediaan air bersih. Rineka Cipta Jakarta.
Chandra, B. 2006, Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta. - See more at:
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/penularan-penyakit-melaluiair.html#sthash.U0HNn3Vw.dpuf
1. Melalui kontak jasmani (Personal contact), cara penularana ini dibagi 2 (dua) yaitu :
- Kontak langsung (Direct contact) yaitu cara penularan penyakit karena kontak antara badan
dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari, misalnya : penyakit kelamin dan
lain-lain.
- Kontak tidak langsung (indirect contact) yaitu cara penularan dengan perantara benda-benda
kontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita. misalnya : pakaian dan lain-lain.
2. Melalui makanan dan minuman (Food borne infection) yaitu cara penularan suatu
penyakit melalui perantara makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang
menular dengan cara ini biasanya penyakit saluran pencernaan, misalnya : cacingan, demam
tifoid dan lain-lainnya. Cara penularan ini juga disebut sebagai "water borne diseases"
dimana kebanyakan masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan
untuk keperluan rumah tangga.
3. Melalui serangga (Artropod borne infections) yaitu cara penularang penyakit dengan
perantara serangga (arthropoda-insekta). Serangga tersebut bisa sebagai hospes ataupun
transmitter saja. Misalnya penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Palsmodium sp.
yang ditularkan oleh nyamuk.
4. Melalui udara (air borne infections) yaitu cara penularan penyakit melauli udara
terutama pada penyakit saluran pernafasan. Seperti melalui debu diudara yang sangat banyak
mengandung bibit penyakit, seperti pada penularan penyakit Tuberculosa. Dan melaui tetes
ludah halus (Droplet infections), penularan penykit dengan percikan ludah seperti pada
pederita yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya pada penyakit Diphtheri.
Penularan Penyakit
Dari ribuan kuman, bakteri, dan virus yang sudah berhasil diidentifikasi, hanya sejumlah
kecil saja yang bisa menimbulkan penyakit, terutama yang patogen. Mekanisme penularan
yang paling sering terjadi yaitu melalui beberapa organ tubuh, sebagai berikut:
* Saluran napas (dengan cara inhalasi atau terhirup). Ditularkan oleh penderita melalui
semburan cairan yang keluar saat penderita batuk atau bersin.
* Saluran cerna (dengan cara tertelan). Patogen yang keluar melalui tinja bisa mencemari
makanan dan minuman yang kemudian dimakan. Penularan ini disebut fecal-oral atau dari
tinja ke mulut.
* Kontak langsung. Patogen ditularkan melalui jabatan tangan atau ciuman.
* Kulit, selaput lendir (inokulasi). Kuman-kuman jahat bisa masuk ke dalam tubuh melalui
kulit atau selaput lendir yang koyak. Misalnya karena luka operasi, transfusi, tato, tindik dan
lain-lain.
* Plasenta. Beberapa penyakit menular ibu dapat ditularkan melalui plasenta ke janin.
Umpamanya, Hepatitis B, HIV, Rubella dan lain-lain.
SUMBER PENYEBAB PENYAKIT
Umumnya, penyakit yang paling sering menyerang bayi dan anak adalah flu, selesma
(influenza), dan diare. Sumber penyakit (infeksi) tersebut bisa berasal dari luar maupun
dalam tubuh. Terbanyak berasal dari luar tubuh atau yang disebut infeksi eksogen. Sumber
infeksi tersebut antara lain:
* Manusia
Sumber ini paling sering terjadi. Seseorang yang tengah menderita suatu penyakit menular
dapat menyebarkan patogennya pada orang lain. Penularannya bisa saat si penderita belum
menunjukkan gejala sakit tapi kuman sudah masuk ke dalam tubuh, misalnya hepatitis A.
Namun penularan lebih sering terjadi saat di tengah-tengah rentang sakitnya, seperti batuk
rejan. Ada juga penyakit yang ditularkan setelah penderita menunjukkan kesembuhan, misal
demam tifus. Namun ada cara penularan "tersembunyi". Contohnya hepatitis B yang bercokol
untuk jangka waktu lama, tanpa menimbulkan gejala, tapi si penderita potensial menulari
orang lain.
* Binatang
Penularan dari binatang ke manusia bisa terjadi seperti oleh rotavirus sehingga manusia
berisiko mengalami infeksi tertentu. Produk binatang seperti susu, daging, juga dapat menjadi
sumber penularan penyakit infeksi tertentu. Ini karena pengolahan yang tak baik atau
terkontaminasi.
* Gigitan serangga atau nyamuk
Penyebaran penyakit menular bisa terjadi lewat perantara nyamuk seperti pada penyakit
malaria dan demam berdarah.
* Tanah
Tanah mengandung jasad renik dalam jumlah yang sangat besar. Sebagian besar tak
membahayakan tapi ada pula yang dapat mengancam jiwa. Misalnya, kuman penyebab
tetanus. Udara dan debu juga bisa terkontaminasi jasad renik dari berbagai sumber.
* Makanan dan minuman
Makanan dan minuman sangat mudah terkontaminasi patogen bila diolah oleh orang yang
tengah menderita suatu penyakit menular. Penyakit tifus (suatu infeksi kuman) dan hepatitis
A (suatu infeksi virus) bisa ditularkan melalui makanan dan minuman. Oleh karena itu, risiko
penularan penyakit menular ini akan meningkat pada kondisi sanitasi dan higiene yang buruk.
* Barang sehari-hari seperti handuk, pakaian, dan peralatan makan
Barang-barang yang dipakai penderita suatu penyakit infeksi dapat menularkannya pada
orang lain yang memakainya.