Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Zulfikar

Umur

: 23 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Bangsa/suku

: Makassar

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Mahasiswa

Alamat

: Nusa Tamalanrea Indah Jl.Anggrek 2

Tanggal Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN FISIS
Tinggi Badan

: 166 cm

Berat Badan

: 50 kg

Tanda Vital :
Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 96x/menit

Pernapasan

: 24x/menit

Suhu

: 38.7 oC

HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Kunjungan rumah dilaksanakan untuk melihat keadaan lingkungan sekitar
pasien dan hubungan antara lingkungan dengan penyakit yang diderita. Dengan
demikian pasien dan keluarga dapat memahami bagaimana pengaruh lingkungan
terhadap suatu penyakit dan sebaliknya bagaimana suatu penyakit dapat
mempengaruhi lingkungan.
Profil Keluarga :
Keluarga pasien terdiri dari 5 orang, yaitu bapak, ibu, dan 3 orang
anak laki-laki. Pasien merupakan anak ke-3 dua. Anggota keluarga
yang lain tidak ada yang menderita ataupun pernah menderita DBD,
tetapi disekitar lingkungan perumahan ada penderita DBD yang
tinggal 50 m dari rumah pasien.

Status Sosial dan Kesejahteraan Keluarga

Pasien adalah seorang mahasiswa fakultas hukum Universitas


Hasanuddin. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja
sebagai wiraswasta di rumah pribadi berlantai dua. Di lantai bawah
hanya terdiri dari 3 kamar, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur.
Sedangkan di lantai atas terdapat 2 kamar tidur. Ventilasi rumah
tersebut kurang baik, sehingga pertukaran udara kurang. Peralatan
rumah tangga cukup lengkap dan pengaturannya cukup baik..

Riwayat Penyakit Keluarga

Menurut ibu pasien, tidak ada riwayat penyakit DBD di dalam


keluarga atau penyakit lainnya yang berhubungan dengan kelainan
darah.

Pola Konsumsi Makanan Keluarga


Pola konsumsi keluarga tersebut cukup baik sesuai dengan apa yang
dibutuhkan, yaitu dengan mengkonsumsi makanan bergizi seperti nasi,
telur, ikan, tahu, tempe,dan sayur secara rutin.

Psikologi Dalam Hubungan Antar Anggota Keluarga


Hubungan antar sesama keluarga inti maupun antar keluarga inti dan
penghuni rumah lainnya terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
pola komunikasi yang dijalankan, kasih sayang, perhatian dan
tanggung serta kebersamaan sesama anggota keluarga.

Lingkungan
Lingkungan rumah cukup bersih namun kurang tertata dengan baik.
Di bagian belakang rumah terdapat sebuah empang.

DISKUSI
Pasien tersebut dibawa ke POLIKLINIK UNHAS Tamalanrea setelah
mengalami demam selama 2 hari. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisis yang
dilakukan pertama kali di POLIKLINIK, maka pasien di DD Suspek DBD.
Setelah melakukan kunjungan rumah dan dilakukan anamnesis serta
pemeriksaan fisis untuk kedua kalinya, ditemukan peteki yang khas pada pasien.
Demam yang dialami pasien sudah berlangsung selama 5 hari dan tidak berhenti

meskipun telah meminum obat dari POLIKLINIK. Dari hasil yang ditemukan diatas,
maka kami berkesimpulan bahwa pasien ini menderita TDBD.

DEMAM BERDARAH DENGUE


DEFINISI
Demam Berdarah Dengue adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh
virus Dengue dengan gejala utama demam dan manifestasi perdararahan pada kulit
ataupun bagian tubuh lainnya yang bertendensi menimbulkan renjatan dan dapat
berlanjut dengan kematian. Vektor utama penyakit DBD di Indonesia adalah nyamuk
Aedes aegypti. Tempat yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah genangan
air yang terdapat dalam wadah (kontainer) tempat penampungan air artifisial
misalnya drum, bak mandi, gentong, em ber, dan sebagainya; tempat penampungan
air alamiah misalnya lu bang pohon, daun pisang, pelepah daun ke ladi, lubang batu;
ataupun bukan tempat penampungan air misalnya vas bunga, ban bekas, botol bekas,
tempat minum burung dan sebagainya (Soegijanto, 2004).
EPIDEMI DBD
Kab/Kota yang melaporkan adanya kejadian luar biasa DBD tahun 2006 periode
Januari-Desember berdasarkan laporan W1, sebanyak 23 kejadian dengan jumlah
penderita sebanyak 239 penderita. Dibanding situasi pada tahun 2005, maka pada
tahun 2006, mengalami penurunan yang sangat drastis sekitar 71,25 %, jumlah
penderita turun sebesar 58,65 % dan Angka kematian (CFR) juga mengalami
penurunan sekitar 55,56 %

Gejala dan Tanda Demam Berdarah Dengue


A. KLINIK
a. Demam mendadak, terus-menerus 2-7 hari

b. Manifestasi perdarahan baik melalui uji torniquet maupun perdarahan


spontan pada kulit ( peteki, ekimosis, memar ) dan/atau ditempat lain seperti
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena.
c. Hepatomegali
Renjatan ditandai nadi cepat dan lemah tak teraba, tekanan nadi menyempit
( < 20 mmHg ) atau hipotensi ( < 80 mmHg ) sampai tak tterukur, kulit dingin,
lembab dan kegelisahan.
B. LABORATORIUM
a. Trombositopenia : Trombosit kurang dari 150.000
b. Hemokonsentrasi : Hematokrit saat MRS 20% atau meningkat progresif
pada pemeriksaan periodik.
DERAJAT DBD
Berdasarkan WHO 1975 :
a. DBD derajat 1
Demam disertai gejala infeksi yang tak khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan adalah uji torniquet
b. DBD drajat 2
Derajat 1 + Perdarahan spontan
c. DBD derajat 3
Renjatan ( kegagalan sirkulasi )
d. DBD Derajat 4
Renjatan dalam, dengan nadi tak teraba, tak berisi, dan tak teratur.
PENATALAKSANAAN DBD
Pada dasarnya terapi DBD merupakan terapi yang bersifat simptomatik dan
suportif.
1. Terapi cairan sesuai dengan derajat DBD dan kebutuhan cairan pasien
2. Antipiretik

3. Analgetik
4. Anti muntah
5. Obat penenang

Anda mungkin juga menyukai