TUGAS 2
PEMAHAMAN RUANG KOTA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
NAMA / NIM
DOSEN
DAFTAR ISI
BAB 1. Penetuan Batasan Wilayah
1.1.
Data Fisik
2.1.1. Tata Guna Lahan dan Bangunan
2.1.2. Ruang Terbuka
2.1.3. Jalan dan Parkir
2.1.4. Foto Lapangan
2.2.
Data Non-Fisik
2.2.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
2.2.2. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
2.2.3. Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan (RRTRWC)
BAB 3. Analisa
3.1.
3.2.
3.3.
BAB 4. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1.1.
Gambar disamping merupakan wilayah yang akan kami gunakan dalm tugas 2 Studi Perkotaan ini.
Data Fisik
2.1.1. Tata Guna Lahan dan Bangunan
Mayoritas lahan pada wilayah ini dipergunakan sebagai perumahan vertikal KDB rendah.
Bangunan sebagian besar digunakan untuk kos-kosan mahasiswa.
Warung-warung kecil didirikan pada lahan kosong yang masih tersisa.
2.1.2
Ruang Terbuka
Dilihat dari peta wilayah, ruang terbuka yang ada, baik ruang terbuka hijau, lahan kosong, maupun lapangan sangatlah sedikit. Ruang hijau yang ada hanya tersedia pada area parkir Universitas
Tarumanagara 2 dan Mall Citraland. Ruang terbuka berupa lapangan terletak di sebelah kantor RW 02. Untuk lahan terbuka yang digunakan sebagai lahan parkir berada di Gang 1-3.
Lapang
an
Lahan
Parkir
Jalan Kolektor :
Jalan Lokal
Jl.
Jl.
Jl.
Jl.
Jl.
Jl.
Lahan parkir
Keadaan
Jalan
pada Jl.
Sebagian menggunakan sisi jalan terutama angkot yang parkir pada Jl. Tanjung Duren Utara 1. Untuk bangunan seperti Universitas Tarumanagara dan Citraland, telah menyediakan lahan parkir yang
cukup luas di dalam tapak untuk pengunjung .
Gang 1-3
Gang 1-3
BAB 3. Analisa
3.1.
Kantor pemerintahan
(kelurahan)
Rukan/tempat
perdagangan barang dan
jasa]
Fasilitas pendidikan
Tempat ibadah
Fasilitas
pendidikan
Peruntukkan
Hunian horizontal
Penyimpangan
Dibangun menjadi hunian vertikal
Dan sarana pendidikan
Fasilitas pendidikan
Dijadikan hunian vertikal
Dijadikan tempat berjualan /kosan
JUMLAH PRIA
769
791
658
575
634
725
960
1056
853
635
513
434
395
310
215
164
JUMLAH WANITA
727
719
575
527
596
756
1128
1009
820
622
564
581
505
392
229
201
Strategis
Efek positif
Menjadi sarana pendidikan
Menjadi pengerakan ekonomi kawasan sekitar
Efek negatif
Tempat perdagangan barang dan jasa dengan klb rendah sedikit
Dari data yang terdapat, rencana bangunan kebanyakan horizontal tetapi kalau dilihat dari data eksisting, bangunan yang dibuat vertikal
Keuntungan:
- Lahan yang digunakan sedikit tetapi dapat menampang masyarakat yang lebih banyak
- Biaya pembangunan lebih murah pada bangunan vertikal dibanding dengan horizontal
- Usaha seperti restoran, dokter, dan lain-lainnya lebih banyak peminatnya karena warga yang lebih padat
Kerugian:
-
ZONA
01
RW
002
KDB
0
KLB
Taman Kota / Lingkungan
01
003
60
1.20
04
002
04
003
60
1.20
05
002
40
1.60
05
003
Image 3d Eksisting
Image 3d Rencana
Zona perdagangan
dan jasa
Zona
pertamanan
Zona
perumahan
horizontal
Zona perumahan
vertikal
Zona
prasarana
pendidikan,
pelayanan
umum
3.3.
2 yang juga merupakan jalan kolektor. Jalan-jalan lain pada peta direncanakan sebagai jalan lokal termasuk Jl. Letjen S. Parman.
Jl. Tanjung Duren Utara 1A tidak lagi tersambung dengan Jl. Anggur 3 karena digunakan sebagai lahan bangunan untuk
Jl. Taman Daan Mogot yang terletak diantara Citraland dan Tarumanagara menjadi jalan kolektor dikarenakan
Universitas Tarumanagara 2.
penambahan
pengguna
kendaraan bermotor yang melewati jalan tersebut sebagai akses masuk menuju Universitas Tarumanagara 2 dan
Jl. Letjen S. Parman berubah dari jalan lokal menjadi Jalan Arteri dikarenakan pengguna jalan yang meningkat drastis.
Dalam rencana prasarana pergerakan, terdapat jalur pedestrian dan sepeda di bahu jalan (dilambangkan dengan 3 garis
Citraland.
tipis berwarna ungu). Namun
pada eksisting, jalan lokal seperti Tanjung Duren Utara 1B tidak memiliki trotoar seperti digambarkan pada sketsa potongan jalan, sehingga jalur pedestrian dan sepeda mengguanakan jalur kendaraan yang
semakin mengecil.
Parkir pada wilayah permukiman menggunakan sisi jalan, lahan kosong dan memanfaatkan GSB yang ada. Pemanfaatan sisi jalan dan GSB dinilai tidak efektif.
Penggunaan sisi jalan dan GSB memotong jalan yang tidak terlalu lebar menjadi lebih sempit sehingga semakin sulit untuk dilalui oleh kendaraaan.
Pemanfaatan ruang
terbuka sebagai
lahan parkir
Penambahan lahan parkir untuk Universitas Tarumanagara 2 dengan menghilangkan sebagian Jl. Tanjung Duren Utara 1A.
BAB 4. Kesimpulan
Penyimpangan pembangunan terhadap rencana RTRW disebabkan oleh beberapa alasan; pertambahan penduduk, kebutuhan akan hunian, perubahan fungsi lahan, dan pengaruh
lingkungan sekitarnya.
Penyimpangan menimbulkan keuntungan dan kerugian.
Penyimpangan pembangunan jalur sirkulasi lebih banyak menciptakan kerugian dikarenakan penyimpangan melibatkan penyempitan jalan dari standar ukuran lebar jalan.
Dalam pelaksanaan rencana pembangunan, penzoningan untuk memisahkan tipe-tipe hunian tidak lagi efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Trancik, Roger. Finding Lost Space. New York: Van Nostrand Reinhold Company Inc. 1986
http://bappedajakarta.go.id/?page_id=1270
http://bappedajakarta.go.id/?page_id=1891