Anda di halaman 1dari 24

Istilah Umum Anatomi

Anatomi manusia menggunakan daftar istilah sendiri, yang kebanyakan diambil dari bahasa
Latin dengan arti yang sangat spesifik. Istilah anatomi merupakan hasil kesepakatan dari ahliahli anatomi sedunia yang dikenal sebagai terminologia anatomica. Semua istilah anatomis
dalam dunia medis harus mengacu pada hasil kesepakatan tersebut, tidak boleh sembarangan.
Terjemahan ke dalam bahasa lain dilakukan melalui kesepakatan ahli anatomi di negara
masing-masing. Sayangnya, sampai sekarang belum ada pembakuan terjemahan terminologia
anatomica ke dalam bahasa Indonesia, sehingga seringkali membingungkan.
Ada beberapa istilah umum anatomi yang selalu berulang muncul. Sangat penting bagi Anda
untuk memahami beberapa istilah umum tersebut, yang antara lain adalah sebagai berikut:

Posisi Tubuh:

Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan mata
juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan
menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus
sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur
digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi.

Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap
ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan perbedaan hanya
berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal.

Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh
terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah.

Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan
betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam
posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada
banyak prosedur kebidanan.

Bidang Tubuh:

Bidang frontal/koronal: bidang vertikal yang tegak lurus dengan bidang median.
Bidang ini terbentuk dari garis yang menghubungkan satu telinga ke telinga yang lain
dari atas kepala dan kemudian membagi seluruh tubuh di sepanjang garis itu.

Bidang median/mid-sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi bagian yang sama
kanan dan kiri.

Bidang sagital/paramedian: bidang yang sejajar dengan bidang median, tetapi


membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang tidak sama.

Bidang transversal: bidang horisontal tubuh, tegak lurus dengan bidang frontal dan
median.

Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas.

Hubungan:

Anterior berarti ke arah depan.

Posterior berarti menuju belakang.

Superior berarti ke arah kepala.

Inferior berarti menuju kaki.

Medial/medialis berarti menuju bidang median (medekati bagian tengah tubuh).

Lateral/lateralis berarti menjauh dari bidang median (menjauh dari tengah tubuh).

Anggota Badan:

Proksimal berarti dekat badan

Distal berarti jauh dari badan

Preaksial menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan.

Postaksial menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.

Fleksor berarti permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior
anggota badan bawah.

Ekstensor berarti permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior
anggota badan bawah.

Bagian Otot:

Origio (origin): ujung otot yang relatif tetap dari selama gerakan alami.

Insersio (insertion): ujung otot yang relatif mobil selama gerakan alami.

Belly: bagian tengah berdaging dari otot, yang bersifat insersio.

Tendon: bagian berserat dan non-kontraksi dari otot, yang bersifat origio.

Aponeurosis: tendon rata yang timbul dari jaringan ikat di sekitar otot.

Gerakan:

Fleksi: gerakan yang membentuk atau mengurangi sudut sendi.

Ekstensi: gerakan yang memperlebar sudut sendi.

Aduksi: gerakan menuju batang tubuh

Abduksi: gerakan menjauh dari batang tubuh

Rotasi: memutar pada sumbu panjang tubuh

Rotasi medial: rotasi ke sisi medial tubuh

Rotasi lateral: rotasi ke sisi lateral tubuh

Sirkumdiksi: kombinasi fleksi-abduksi-ekstensi-aduksi

Pronasi: gerakan lengan bawah di mana telapak tangan menghadap belakang.

Supinasi: gerakan lengan bawah d imana telapak tangan menghadap depan

Protaksi: gerakan menuju ke depan

Retraksi: gerakan menarik ke belakang

Radial: gerakan ke arah os radius

Ulnar: gerakan ke arah os ulna

Tibial: gerakan ke arah os tibia

Femoral: gerakan ke arah os femoris

Frontal: gerakan ke arah os frontale

Oksipital: gerakan ke arah os oksipitale, dll.

Bagian Struktur

Kaput: kepala

Korpus: badan

Kauda: ekor

Kolumna: leher

Pedunkula: tangkai

Bentuk Struktur

Fasia, fasialis: permukaan, muka

Fovea: lekukan dangkal, lesung

Fascia: lembaran

Foramen: lubang

Sulkus: lekukan

Kanalis: saluran, pipa

Kavum, kaverna: rongga besar

Kavernosus: berongga-rongga

Kondilus: benjolan

Spina: berduri, berujung tajam

Krista: berbentuk seperti sisir

Sinus: rongga kecil

Prosesus: seperti ujung pedang

Fisura: robekan, celah

Insisura: irisan

Warna Struktur

Alba: putih

Nigra: hitam, gelap

Rubra: merah

Grisea: abu-abu

Lutea, flava: kuning

Kloros: hijau

Tendon Achilles Achilles, tokoh mitologi Yunani

Jakun atau Adam's apple (artinya: Apel Adam) Adam

Kanal Alcock (kanalis pudendalis)

Arteri Adamkiewicz

Plexus Auerbach - Leopold Auerbach

Berkas Bachmann

Kelenjar Bartholin Caspar Bartholin muda

Plexus Batson

Nervus thoracicus longus Bell

Duktus Bellini - Giovanni Bellini

Kolumna Bertini pada ginjal

Sel Betz

Korda Billroth - Theodor Billroth

Kapsula Bowman dan membrana Bowman Sir William Bowman

Area Broca Paul Broca

Area Brodmann - Korbinian Brodmann

Kelenjar Brunner pada usus duabelas jari

Fascia Buck

Sel Cajal Santiago Ramn y Cajal

Tuberculum Chassaignac Charles Marie douard Chassaignac

Sel Clara Max Clara

Fascia Colles Abraham Colles

Fascia Cooper Astley Cooper

Ligamentum iliopectinalis Cooper Astley Cooper

Ligamentum suspensorium Cooper Astley Cooper

Organo corti Alphonso Corti

Kelenjar Cowper William Cowper

Duktus Cuvier Georges Cuvier

Tuberculum Darwin

Titik Campbell de Morgan

Fascia Denonvillier

Celah Disse

Kavum Douglasi James Douglas

Kelenjar Ebner A. G. von Ebner

Nukleus Edinger-Westphal

Saluran Eustachio Bartolomeo Eustachi

Epikondilus Medialis Humerus

Tuba Fallopi Gabriele Falloppio

Fascia Gallaudet

Duktus Gartner Hermann Gartner

Fossa Geraldi

Serat Gerdy Pierre N. Gerdy

Kapsula Gerota Dumitru Gerota

Kapsula Glissoni

Badan Golgi Camillo Golgi

Reseptor Golgi Camillo Golgi

Titik Grfenberg (G-spot) Ernst Grfenberg

Vena Galen

Lipatan Hasner's Joseph R. Hasner

Valvula spiral Heister

Lengkungan Henle (Ansa Henle) F. G. J. Henle

Kanalis Heringi

Saraf Hering

Badan Herring

Gyrus Heschl

Segitiga Hesselbach

Antrum Highmori Nathaniel Highmore

Berkas His Wilhelm His, Jr.

Otot Houston John Houston

Valvula Kerckringi

Takik Kernohan

Plexus Kiesselbach

Pori-pori Kohn

Badan Krause

Sel Kupffer

Kanalis Lambert

Pulau Langerhans Paul Langerhans

Garis Langer

Sel raksasa Langhans

Sel Leydig Franz Leydig

Kriptus Lieberkhn

Traktus Lissauer

Kelenjar Littr

Angulus Louis Antoine Louis

Angulus Lovibond

Nodus Lund

Kriptus Luschka Hubert von Luschka

Duktus Luschka Hubert von Luschka

Foramen Luschka Hubert von Luschka

Sendi Luschka Hubert von Luschka

Segitiga Macewen - Sir William Macewen

Foramen Magendie Franois Magendie

Vena Mayo

Titik McBurney's Charles McBurney

Badan Malpighian Marcello Malpighi

Tulang rawan Meckel

Diverticulum Meckel Johann Friedrich Meckel

Badan Meissner Georg Meissner

Plexus Meissner

Sel Merkel Friedrich Sigmund Merkel

Lengkungan Meyer

Kelenjar Moll Jacob A. Moll

Spatium Mll

Foramen Monro

Kelenjar Montgomery

Hernia Morgagni - Giovanni Battista Morgagni

Hydatidus Morgagni

Lakuna Morgagni

Kantung Morison

Duktus Mllerian Joh. Mller

Sphinkter Oddi

Nukleus Onufrowicz

Sel Paneth

Sirkuit Papez

Plak Peyeri Johann K. Peyer

Ligamentum Poupart

Spatium Prussak Alexander Prussak

Serat Purkinje

Sell Purkinjes Jan E. Purkinje

Nodus Ranvier

Kantung Rathke

Tulang rawan Reichert

Sel Renshaw

Spatium Retzius

Vena Retzius

Hernia Richter

Lobus Riedel

Sinus Rokitansky-Aschoff pada kantung empedu

Fissura Rolandic

Nodus limfatikus Rotter

Badan Ruffini

Spatium subhepatik Rutherford Morrison

Duktus Santorini

Cincin Schatzki

Membrana Shrapnell

Sel Sertoli Enrico Sertoli

Kelenjar Skene Alexander Skene

Hernia Spigelian

Duktus Stensen

Aquaduktus Sylvian

Jalur Thorel

Garis putih Toldt

Spatium Traube

Ligamentum Trietz

Ampulla Vater Abraham Vater

Spatium Virchow-Robin

Nodus Virchow Rudolf Virchow

Berkas Wenckebach

Area Wernicke Karl Wernicke

Duktus Wharton

Jeli Wharton

Lingkaran Willis Thomas Willis

Foramen Winslow

Duktus Wirsungi

Duktus Wolffian Kaspar Friedrich Wolff

Tulang Wormian Ole Worm

Zonula Zinni

Posisi anatomi

Gambaran posisi anatomi pada manusia

Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini dibuat agar
tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat.
Syarat posisi anatomi:

Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki
menghadap ke depan.

Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.

Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.

Bidang anatomi

Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:

Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian


kanan dan kiri.

Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari
titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan
bidang median.

Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh


(bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior)
dan bawah (inferior).

Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus
terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian
depan (frontal) dan belakang (dorsal).

Istilah untuk perbandingan

Arah dan bidang anatomi pada seekor kanguru

Superior(=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.

Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.

Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.

Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.

Anterior(=depan): lebih dekat ke depan.

Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.

Posterior(=belakang): lebih dekat ke belakang.

Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk.

Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.

Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.

Profunda: lebih jauh dari permukaan.

Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.

Medial(=dalam)): lebih dekat ke bidang median.

Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.

Lateral(=luar): menjauhi bidang median.

Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

Proksimal(=atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.

Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.

Distal(=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.

Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.


Pronasi dan Supinasi

Lengan yang melakukan gerakan fleksi dan


pronasi. Otot biceps brachii tidak
berkontraksi penuh.

Lengan yang melakukan gerakan fleksi dan


supinasi. Otot biceps brachii berkontraksi
penuh.

Gerakan anatomi

Istilah gerakan anatomi


Adanya persendian memungkinkan gerakan yang bermacam-macam. Berbagai gerak dengan
persendian dikontrol oleh kontraksi otot.
Fleksi dan ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk
meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke
depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan
ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.
Adduksi dan abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh:
gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi
(menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi
(mendekati tubuh).

Elevasi dan depresi

Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya:


Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas
(elevasi) dan kebawah (depresi)
Inversi dan eversi

Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya
untuk wilayah di pergelangan kaki.
Supinasi dan pronasi

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan.


Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan
tangan saja
Endorotasi dan eksorotasi

Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi
(rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.
Lihat pula

Daftar eponim istilah bagian anatomi


[sembunyikan]

Anatomi

Siste
m
utam
a

Sistem sirkulasi Sistem pencernaan Sistem endokrin Sistem


ekskresi Sistem imun Sistem integumen Sistem limfatik Sistem
otot Sistem saraf Sistem reproduksi Sistem pernafasan Sistem
skeletal

Orga Anus Diafragma Faring Ginjal Hati Hidung Jantung Kelenjar


n adrenal Kelenjar prostat Kelenjar tiroid Kulit Lambung Laring
Lidah Limpa Mata Otot Ovarium Pankreas Paru-paru Payudara
Penis Plasenta Rahim Rektum Telinga Testis Umbai cacing Usus

besar Usus halus Vagina Vulva Vesikula seminalis

Tulang selangka (clavicula) Tulang paha (femur) Tulang lengan atas


(humerus) Tulang rahang (mandibula) Tulang lutut (patella) Tulang
Tulan
pengumpil (radius) Tengkorak (cranium) Tulang kering (tibia) Tulang
g
hasta (ulna) Tulang rusuk (costae) Tulang punggung (vertebra)
Tulang pinggul (pelvis) Tulang dada (sternum)

Jaring Jaringan penyambung Jaringan otot Jaringan epitel Jaringan saraf


an Kelenjar

Kelen Kelenjar payudara Kelenjar liur Kelenjar tiroid Kelenjar paratiroid


jar Kelenjar adrenal Kelenjar pituitari Kelenjar pineal

Badan Bokong Dada Gigi Ketiak Kemaluan Kepala Rambut


Bagia
Kulit Leher Lidah Mata Mulut Bibir Punggung Sendi Telinga
n
Tungkai Ubun-ubun Wajah Sikut Tumit Pergelangan tangan
tubuh
Pergelangan kaki

Rambut kepala Rambut kaki Rambut tangan Rambut mata Rambut


Ramb
kemaluan Rambut ketiak Jenggot Kumis Alis Rambut badan Bulu
ut
mata

Istila
h
Arteri Diafragma Perineum Peritoneum Saraf Vena
lainny
a

stilah Umum Anatomi - Fisiologi

Dalam ilmu kedokteran dan keperawatan


digunakan bahasa persatuan untuk menyatakan
penyakit dan nama dari alat- alat tubuh dalam

bahasa latin, suatu hal yang penting dan harus


diperhatikan karena setiap nama latin ada
artinya. Oleh karena itu harus mengerti maksud
dari perkataan itu sehingga dapat dihubungkan
dengan alat yang sesuai dengan nama itu.
Kata benda untuk menyatakan bangunan
yang menonjol
Epikondilus
Benjolan buku tulang yang
bukan persendian
Kondilus
Buku tulang (tonjolan bulat di ujung
tulang) merupakan bagian dari sendi
Linea
Penonjolan tulang berbentuk garis yang
rata
Krista
Penonjolan berbentuk garis yang lebar
(tepi tulang) terdapat diantara dua buah tulang
Pekton
Pinggir atau balung
Prosesus
Taju (penonjolan tulang) yang agak
tajam
Tuberkulum
Penonjolan tulang berbentuk
bulat kecil
Tuberositas
Penonjolan tulang berbentuk bulat
besar
Kata benda yang menyatakan bangun
lengkung
Fossa
Lekuk tulang yang luas pada permukaan
tulang
Fossula
Lekuk tulang yang kecil pada permukaan
tulang
Fovea
Lekuk tulang yang agak rata
Foveola
Lekuk kecil yang agak rata pada tulang
Insisura
Takik berbentuk huruf V
Sulkus
Alur/ celah yang memanjang terdapat pada
tulang

Kata benda yang menyatakan lubang,


saluran, atau ruangan
Apertura
Pintu atau bolongan
Duktus
Lubang atau buluh
Fissura
Celah atau retak
Foramen
Lubang bulat atau tempat pembuluh
darah dan saraf
Kanalis
Lubang berbentuk saluran
Kavum
Rongga atau ruangan
Meatus
Liang atau pintu saluran
Sellula
Ruang kecil
Kata sifat yang menyatakan arah
Dorsalis/ posterior Lebih ke belakang / bagian belakang
Kaudalis
Lebih dekat/ berhubungan dengan
ekor
Kranialis
Lebih dekat/ berhubungan dengan
kepala
Lateralis
Lebih jauh dari garis tegah
Medialis
Lebih dekat pada garis tengah
Ventralis/ anterior
Lebih ke depan/ bagian depan
Kata sifat yang menyatakan bidang
Frontal/ koronal
Bidang yang tegak lurus pada bidang
sagital dan sejajar dengan permukaan perut/
permukaan dahi
Median
Bidang tengah, bidang yang membagi tubuh
menjadi dua bagian yang hampir sama
Sagital
Bidang yang sejajar dengan median
Transversal
Bidang melintang tegak lurus pada
arah panjang badan
Kata sifat untuk menyatakan arah
Anterior
Ke arah depan
Distal
Lebih dekat dengan ujung anggota
Dorsal
Ke arah belakang

Inferior
Ke arah bawah tubuh yang berdiri
Kaudal
Ke arah ekor
Kranial
Ke arah kepala
Lateral
Ke arah samping/ menjauhi tengah
Longitudinal
Membujur/ ke arah ukuran panjang
Medial
Ke arah tengah menuju bidang median
Perifer
Menuju permukaan tubuh
Plantar
Ke arah telapak kaki
Posterior
Ke arah belakang
Radialis
Seabelah arah tulang pengumpil
Superior
Ke arah atas tubuh yang berdiri
Transversal
Melintang
Ulnarus
Sebelah arah tulang hasta
Ventral
Ke arah depan/ abdomen
Voralis
Ke arah telapak tangan
Menurut daerah dalam tubuh
Epigastrik
Daerah ulu hati, bagian tengah atas
perut
Hipogastrika
Bagian bawah perut
Hipokondrial dekstra
Daerah samping atas perut
sebelah kanan
Hipokondrial sinistra
Daerah samping atas perut
sebelah kiri
Ileum dekstra
Daerah tulang usus kanan
Ileum sinistra
Daerah tulang usus kiri
Lumbal dekstra
Pinggang kanan
Lumbal sinistra
Pinggang kiri
Umbilikus
Pusar
Arah pergerakan
Abduksio
Menjauhkan dari tubuh
Adduksio
Mendekat/ menuju tubuh
Ekstensio
Meluruskan kembali
Fleksio
Melipat atau membengkokkan

Rotasi
Sirkumdaksio
Istilah
Abdomen
Ante brakhii
Brakhium
Breve
Dekstra
Ekstremitas
Eksternus
Falangus
Femoris
Internus
Kaput
Kauda
Kolum
Korpus
Kruris
Longus
Magna
Mantis
Minima
Oblikus
Pedis
Pelvis
Planta pedis
Profunda
Rekta
Sinistra
Supervisial
Torak
Trunkus
Volarmanus

Gerakan paksi atau memutar


Gerakan sirkuler
penting lain
Rongga perut
Lengan bawah
Lengan atas
Pendek
Bagian kanan
Anggota gerak
Bagian luar
Jari- jari/ ruas jari
Tungkai atas
Bagian dalam
Kepala
Ekor
Leher
Badan
Tungkai bawah
Panjang
Besar
Tangan
Kecil
Miring
Kaki
Ronnga panggul
Telapak kaki
Sebelah dalam
Lurus
Bagian kiri
Sebelah luar
Rongga dada
Batang badan
Telapak tangan

ilmu yang mempelajari bagian tubuh


tertentu :
Artologi
Ilmu yang mempelajari tentang sendi
(penyakit sendi)
Dermatologi
Ilmu yang mempelajari tentang
kulit (penyakit kulit)
Gastrolo giIlmu yang mempelajari tentang saluran
pencernaan,
terutama lambung dan usus
(penyakit lambung dan usus)
Kardiologi
Ilmu yang mempelajari tentang
jantung (penyakit jantung)
Miologi
Ilmu yang mempelajari tentang otot
Neurologi
Ilmu yang mempelajari tentang
persarafan (penyakit saraf)
Oftalmologi
Ilmu yang mempelajari tentang
mata (penyakit mata)
Osteologi
Ilmu yang mempelajari tentang
tulang (penyakit tulang)
Urologi
Ilmu yang mempelajari tentang
saluran kemih, dan sistem reproduksi (penyakit
saluran perkencingan)

A. Pengertian
Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu : Ana; Bagian memisahkan Tomi (tomie)
Tom nei nei: iris / potong.
Fisiologi berasal dari kata fisis (physis) : alam atau cara kerja. Logos (logi)
Pengetahuan /ilmu.
Dari kata tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian anatomi dan fisiologi
adalah : Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang potongan tubuh dan
bagimana alat tubuh itu bekerja.
Anatomi : Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara
keseluruhan maupun bagianbagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.
Fisiologi : Ilmu yang mempelajari pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau
bagian dari alat-alat tubuh
dan sebagainya.

Sikap Anatomi
Suatu kedaan dimana tubuh berdiri tegak menghadap kedepan tangan dan kaki
dirapatkan seperti dalam keadaan bersiap.
Istilah letak / sikap Anatomi
Superior : Bagian Atas
Inferrior : Bagian Bawah
Anterior : Bagian Depan
Posterior: Bagian belakang
Internal : Bagian dalam
Eksternal : Bagian Luar
Dekstra : Bagian kanan
Sinistra : Bagian bagian kiri
Lateral : Bagian samping
Medial : Bagian Tengah
Sentral : BagianPusat
Perifer : Bagian Tepi
Profunda : Dalam
Superfisial : Dangkal/mendekati
Asendens : Bagian yang naik
Desendens : bagian yang turun
Perifer : Bagian yang Pinggir
Kranial : bagian kepala
Kaudal : bagian Ekor
Ventral : Bagian depan ruas tulang belakang
Dorsal : Bagian belakang ruas tulang belakang
Viseral : selaput bagian dalam
Parietal : Selaput bagian luar
Transversal : Melintang
Longitudinal : Membujur
Istilah Lain
Proksimal : Mendekati batang tubuh
Palmar : kearah Palmaris manusia (anggota gerak atas)
Distal : Menjauhi batang tubuh
Plantral : Kea rah plantar pedis (anggota gerak bawah)
Ulnar : Ke arah ulna ( tulang hasta)
Radial : Ke arah radius (tulang pengumpil)
Tibial : Ke arah tibia (tulang kering)
Fibular : Ke arahFibula (tulang betis)
Garis-garis dalam sikap anatomi
Vertikal : Garis vertical, garis yang membagi bagian dekstra dan sinistra.

Horizontal : Gsris Horizontal, garis yang membagi bagian posterior dan inferior.
Arah-arah gerakan
Heksio : Membengkokan/melipat sendi
Ekstensio : Meluruskan kembali sendi
Abduksio : Gerakan menjauhi badan atau tubuh
Rotasio : gerakan memutar sendi
Sirkumuksio : Gerakan sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensio,
abduksio,
dan adduksio.
Adduksio : Mendekati
Istilah ilmu yang mempelajari bagian tubuh tertentu
Osteologi : Ilmu yang mempelajari tentang tulang(penyakit tulang)
Artrologi : Ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi
Miologi : Ilmu yang mempelajari tentang otot
Neurologi : Ilmu yang mempelajari tentang Persarafan
Kardiologi Ilmu yang mempelajari tentang jantung
Gastrologi : Ilmu yang mempelajari tentang saluran pencernaan terutama
lambung dan usus
Oftalmologi : Ilmu yang mempelajari tentang mata
Dermatologi : Ilmu yang mempelajari tentang kulit
Fisiologi Hewan
A. Definisi
Fisiologi atau ilmu faal adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari, tentang
peranan atau fungsi alat-alat tubuh suatu makhluk hidup.
B. Metode Ilmu faal
1. Observasi : Mengamati aktifitas dan perubahan yang terjadi di dalam suatu
organ karena pengaruh dari berbagai keadaan lingkungan suhu pH tekanan
udara kelembaban.
2. Analisis kimia : Menganalisis secara kimia subtansi yang diperlukan
Contoh : makanan, minuman, udara
Yang dihasilkan Hormon,getah pencernaan, ludah, urin,Tinja.
3. Pengamatan mikroskop : Mengamati dengan mikroskop struktur sel dalam
keadaan aktif atau istirahat.
4. Kultur jaringan : Mengamati pertumbuhan sel yang diambil dari tubuh dan
ditempatkan dalam kultur medium.
5. Perfusi : suatu cara dimana selurh bagian dari suatu organ disolasi dari tubuh
dan larutan nutrisi oleh darah dialirkan dengan sirkulasi buatan ke organ
tersebut.dapat ditentukan perubahan kimia yang terjadi.
6. Penyuntikan : Menyuntikan suatu subtansi cairan kedalam tubuh tujuan untuk
mengetahui pengaruh subtansi tersebut ole jejak subtan
7. Pencangkokan : Memindahkan suatu jaringan dari bagian tubuh kebagian
tubuh lain dari tubuh, oleh dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain.

8. Pencatatan : suatu teknik untuk memperoleh suatu grafik dari aktifitas alat
tubuh seperti : Respirometer (ukur udara pernapasan)
Elektrocensefalograf ( mengetahui perubahan listrik yang terjadi pada otak)
Elektrokasdiograf : Mengetahui perubahan listrik pada jantung
Kimagraf : mencatat aktifitas macam-macam alat tubuh (otot,jantung,dan usus)

Anda mungkin juga menyukai