Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH :
1. ZULFIKAR ALI ABDUL AZIZ ATTAMIMI
(1511414080)
2. MOCH ILHAM MAULANA
(1511414050)
PENGERTIAN FILSAFAAT
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.

Pengertian filsafat menurut para tokoh :


Pengertian filsafat menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib
(logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya
sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan
Menurut Plato ( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki
sebab dan asas segala benda.
Marcus Tullius Cicero (106 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.
Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah
ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang
sebenarnya.
Ciri-ciri berfikir filosfi :
Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
1. Berfikir secara sistematis.

2. Menyusun suatu skema konsepsi, dan


3. Menyeluruh.
Tiga persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :
1. Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
2. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.
3. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.
Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta
badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme
memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
2. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya
rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
3. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan
hakitat yang asli dan abadi.
4. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut)
tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.
Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :
1. Sebagai dasar dalam bertindak.
2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
PENGERTIAN FILSAFAAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat
itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.Filsafat
Pendidikan dapat diartikan juga upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai

masalah-masalah pendidikan.Filsafat pendidikan adalah suatu sistem yang mengatur


dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan
dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan
bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara
Indonesia. Philisophizing and education are, then, but two stages of the same endeavo;
Philisophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in
human personality. Education acting out of the best direction philosophizing in can give,
tries and beginning primarly wit h the young, t o lead people to build critrised values to
their characters, and in this way to get the highest ideals of philosophy progressively
embodied in their lives.
5. Philisophizing and education are, That is, we should bring philosophy to bear upon
the problems of education as effiently.
5. Perbedaan Ideologi Pendidikan dengan Filsafat Pendidikan
Ideologi Pendidikan adalah kumpulan gagasan-gagasan, keyakinan-keyakinan,
kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang berorientasi pada
pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai
jalan mengatur, menyelaraskan dan memajukan sistem pendidikan.
6. Perbedaan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan

Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan
yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan
dan menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan metode- metode
ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu
obyek, misalnya filsafat idelisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai
pula pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang
dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan yang di
kembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori- teori dan
pandangan- pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh fillosof, tentu
berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan airan filsafat yang
dianutnya.
7.
Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan
oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentukbentuk dan gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula. Dengan kata lain filsafat
pendidikan adalah petunjuk, sedangkan teori pendidikan adalah sesuatu yang
melaksanakan petunjuk. sobat silahkan copas artikel di atas, semoga tugasnya di terima
dosen nyaaa.
JENIS FILSAFAT PENDIDIKAN
1. FILSAFAT PENDIDIKAN NATURALISME
PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT NATURALISME TERHADAP PENDIDIKAN

Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme di bidang
pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam.
Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya
dalam berfikir. Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan untuk Tuhan. Untuk itu
pendidikan yang signifikan dengan pandangannya adalah pendidikan ketuhanan, budi
pekerti dan intelek. Pendidikan tidak hanya sebatas untuk menjadikan seseorang mau
belajar, melainkan juga untuk menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana[4].
Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari
seorang anak adalah kedua orang tuanya[5]. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut
paham naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan.
Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena
belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan
pengajaran juga merupakan sesuatu yang natural juga. Paham naturalisme memandang
guru tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid.
Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal yang
diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya yang terkenal berjudul Ilmu
Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?. Kelima tujuan itu adalah (1) Pemeliharaan
diri; (2) Mengamankan kebutuhan hidup; (3) Meningkatkan anak didik; (4) Memelihara
hubungan sosial dan politik; (5) Menikmati waktu luang.
Spencer juga menjelaskan tujuh prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme,
adalah (1) Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam; (2) Proses pendidikan harus
menyenangkan bagi anak didik; (3) Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari
aktivitas anak; (4) Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam
pendidikan; (5) Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus
otak; (6) Praktik mengajar adalah seni menunda; (7) Metode instruksi dalam mendidik
menggunakan cara induktif; (Hukuman dijatuhkan sebagai konsekuensi alam akibat
melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman, hal itu harus dilakukan secara
simpatik[6].
KESIMPULAN
Aliran filsafat naturalisme memandang bahwa manusia diciptakan agar dapat belajar dan
berpikir untuk kembali kepada penciptaNya, dalam hal ini implikasi di dunia nyata
bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip keTuhanan.
Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran filsafat naturalisme memandang bahwa
sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar tiap peserta
didik untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan
memperhatikan karakteristik dan perkembangan alam yang ada.

2. FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALESME


Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalamanpengalaman individu.pada dasarnya eksistensialisme menekankan pada pilihan
kreatifitas subjektifitas pengalaman manusia dan tindak kongkrit dari keberadaan
menusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia.
3. FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME
Aliran Perenealisme beranggapan bahwa dunia dewasa ini penuh
kekacauan,ketidakpastian,dan ketidak teraturan.oleh karena itu perlu adanya
pengamanan hal tersebut dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai yang telah
menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.
KONSEP PENDIDIKAN OLEH KI HAJAR DEWANTORO
Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara
Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga
tujuan membentuk kepribadian dan kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik
selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya.
Karena kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan, maka sistim pengajaran haruslah
berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa. Untuk itu, di mata Ki Hajar Dewantara,
bahan-bahan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup rakyat.
Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan; kita harus
mengunakan dasar tertib dan damai, tata tentram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan
pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan
menentukan kualitas seseorang.
Memajukan pertumbuhan budi pekerti- pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan, agar pendidikan dapat memajukan kesempurnaan hidup. Yakni: kehidupan yang
selaras dengan perkembangan dunia. Tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan.
Dunia terus mengalami perkembangan, pergaulan hidup antar satu bangsa dengan bangsa lainnya
tidak dapat terhindarkan. Pengaruh kebudayaan dari luar semakin mungkin untuk masuk
berakulturasi dengan kebudayaan nasional. Oleh karena itu, seperti dianjurkan Ki Hajar
Dewantara, haruslah kita memilih mana yang baik untuk menambah kemulian hidup dan mana
kebudayaan luar yang akan merusak jiwa rakyat Indonesia dengan selalu mengingat: semua
kemajuan dilapangan ilmu pengetahuan harus terorientasikan dalam pembangunan martabat
bangsa.
Syarat pengetahuan

Pendidikan yang teratur adalah yang bersandar pada perkembangan ilmu pengetahuan atau ilmu
pendidikan. Ilmu ini tidak boleh berdiri sendiri; ada saling hubugan dengan pengetahuan lain.
Ilmu harus berfungsi sebagai pelengkap sempurnanya mutu pendidikan dan pembangunan
karakter kebangsaan yang kuat.
Dalam menyelenggarakan pengajaran dan didikan kepada rakyat, Ki Hajar menganjurkan agar
kita tetap memperhatikan ilmu jiwa (psyhologie), ilmu jasmani, ilmu keadaban dan kesopanan
(etika dan moral), ilmu estetika, dan menerapkan cara-cara pendidikan yang membangun
karakter.
Seorang pendidik yang baik, kata Ki Hajar Dewantara, harus tahu bagaimana cara mengajar,
memahami karakter peserta didik dan mengerti tujuan pengajaran. Agar dapat mewujudkan hasil
didikan yang mempunyai pengetahuan yang mumpuni secara intelektuil maupun budi pekerti
serta semangat membangun bangsa.
Relevansi ajaran Ki Hajar Dewantara
Pendidikan nasional saat ini memiliki segudang persoalan, mulai dari wajah pendidikan yang
berwatak pasar yang menyebabkan hilangnya daya kritis tenaga didik terhadap persoalan
bangsanya hingga pemosisian lembaga pendidikan sebagai sarana menaikan starata sosial dan
ajang mencari ijazah belaka.
Peranan pendidikan, yang sejatinya untuk pembangunan bangsa, telah didisorientasikan oleh
kekuasaan guna kepentingan kapital semata. Di sini, pendidikan tak lebih dari alat akumulasi
keuntungan.
Disamping itu, kandungan pendidikan dan pengajaran sekarang ini tidak memuat nilai-nilai
kebangsaan. Pendidikan sekarang hanya melahirkan Sikap individualisme, hedonisme dan
hilangnya jiwa merdeka. Hasil pendidikan seperti ini tidak dapat diharapkan membangunan
kehidupan bangsa dan negara bermartabat.
Di sinilah relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan: mencerdaskan
kehidupan bangsa hanya mungkin diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan dan
membentuk karakter kemanusian yang cerdas dan beradab. Oleh karena itu, konsepsi pendidikan
Ki Hajar Dewantara dapat menjadi salah satu solusi membangun kembali pendidikan dan
kebudayaan nasional yang telah diporak-porandakan oleh kepentingan kekuasan dan
neoliberalisme.
KONSEP PENDIDIKAN OLEH MUH-SYAFEI

Anda mungkin juga menyukai