UJI HIPOTESIS
PENGERTIAN HIPOTESIS
DALAM PENELITIAN
PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
tidak memerlukan hipotesis
UJI HIPOTESIS
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan
dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari
observasi (tidak terkontrol).
Dalam statistika, sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara
statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh
faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas peluang yang sudah
ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data".
Keputusan dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol.
Hal ini merupakan uji untuk menjawab pertanyaan yang
mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
4
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan
diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis
data
4. Dasar
untuk
membuat
kesimpulan
penelitian.
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan , terhadap semangat
kerja karyawan PT. XY
MASALAH PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
METODE ANALISIS DATA
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Pengujian Hipotesis
Kesimpulan Dan
Implikasi
9
MACAM - HIPOTESIS
1.HIPOTESIS DESKRIPTIF
2.HIPOTESIS KOMPARATIF
3.HIPOTESIS ASOSIATIF
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis Deskriptif adalah nilai suatu variabel mandiri,
bukan perbandingan dan bukan hubungan.
Sebagai contoh, kalau rumusan masalah penelitiannya sbb:
Seberapa tinggi produktivitas pekerja di Kota Bandung?
Berapa lama daya suatu produk disimpan pada kondisi
ruangan?
Rumusan hipotesisnya:
Produktivitas pekerja di Kota Bandung 8 jam/hr.
Daya tahan suatu produk pada suhu ruangan adalah 20
hari.
11
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh : Pertanyaan penelitiannya:
Apakah ada perbedaan produktivitas pekerja di Kota Bandung
dan Jakarta?
Apakah ada perbedaan Kinerja keuangan BANK Capem di Kota
Bandung dengan di Kota Subang?
Rumusan hipotesisnya:
Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai di Kota
Bandung dan Jakarta. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2
Kinerja keuangan BANK Capem di Kota Bandung tidak berbeda
dibandingkan Capem Subang. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2.
12
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh : Pertanyaan penelitiannya:
Apakah ada hubungan antara strategi pemasaran denggan volume
penjualan suatu produk?
Apakah ada pengaruh pelatihan pegawai terhadap tingkat
kinerjanya?
Rumusan hipotesis:
Tidak ada hubungan antara strategi pemasaran dengan volume
penjualan suatu produk. Ho: = 0 Ha: 0
Tidak ada pengaruh pelatihan pegawai terhadap kinerjanya.
Ho: = 0 Ha: 0.
13
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau
pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan kata
lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada
pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan
nol. Atau dengan kata lain ada perbedaan, ada hubungan atau
ada pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
Hipotesis Nol)
14
15
16
MENYUSUN HIPOTESIS
Hipotesis adalah
pernyataan tentative yang
merupakan dugaan
mengenai apa saja yang
sedang diamati dalam
usaha untuk memahaminya
17
FUNGSI HIPOTESIS
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang akan diuji
kebenarannya, oleh karena itu hipotesis juga dapat
berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran
suatu teori.
FUNGSI HIPOTESIS
20
22
23
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
1. Hipotesis Konseptual
Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris:
Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum
yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya.
Misalnya:
Orang Jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut,
Jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba,
Jika hujan kota Malang Banjir.
Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang
banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
24
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada
kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk
mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan
bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada.
25
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
Menurut bentuknya
Hipotesis dibagi menjadi tiga:
3.
29
30
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang dibuat dan
dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
Ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga jual
gabah di pasaran
Ada hubungan antara pemupukan dan produksi buah apel.
31
HIPOTESIS OPERASIONAL
Hipotesis operasional ialah hipotesis yang mendefinisikan
secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya
agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya :
Hasil Panen padi dioperasionalisasikan sebagai
banyaknya hasil gabah (ton) yang dihasilkan di suatu daerah
pada musim panen tertentu.
Pemupukan Apel dioperasionalisasikan sebagai jenis
pupuk dan jumlah pupuk yang digunakan di kebun apel pada
tahun tertentu.
32
Hipotesis operasional
Hipotesis operasional dirumuskan menjadi dua, yaitu
Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat
tidak netral .
Rumusan Hipotesisnya:
H0: Tidak ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras
di pasaran
H1: Ada hubungan antara hasil panen padi dnegan harga beras di
pasaran.
33
HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang
diterjemahkan menjadi bentuk angka-angka statistik sesuai
dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Misalnya:
Diduga ada kenaikan hasil panen padi sebesar 30%, maka
Hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:
H0: P = 0,3
H1: P 0,3
34
UJI HIPOTESIS
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus
diuji.
Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang
akan diterima.
Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada
hubungan antara hasil panen padi dengan harga
beras di pasaran.
35
HIPOTESIS
Jika Rumusan masalah penelitian: Adakah hubungan antara
jam produksi dengan volume produksi?
Maka Hipotesis penelitian seharusnya: Ada hubungan antara
jam produksi dengan volume produksi
Hipotesis Operasionalnya:
H0: Tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi
H1: Ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi
Tugas .
Susunlah Hipotesis operasional berdasarkan
rumusan permasalahan penelitian yang telah
anda tentukan!
38
39
HIPOTESIS ASOSIATIF
HIPOTESIS NOL (H0) YAITU HIPOTESIS YANG
MENYATAKAN TIDAK ADANYA HUBUNGAN
ANTARA DUA VARIABEL / LEBIH ATAU TIDAK
ADANYA PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK /
LEBIH
HIPOTESIS ALTERNATIF (H1) YAITU HIPOTESIS
YANG MENYATAKAN ADANYA HUBUNGAN
ANTARA DUA VARIABEL/LEBIH ATAU ADANYA
PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK / LEBIH
40
Zone Penerimaan
Ho
ZONE Penolakan Ho
ZONE Penolakan Ho
- z/2
+ z/2
41
43
RUMUSAN HIPOTESIS
H0:
HA :
>
<
44
45
MENENTUKAN KEPUTUSAN
Membandingkan antara Nilai t-Hitung dengan
Nilai t-Kritis. Jika |t-hitung| > t-kritis, keputusan
menolak H0. Sebaliknya .
Atau menggunakan gambar kurva distribusi
normal. Jika nilai t-hitung berada pada daerah
penolakan H0, maka keputusannya adalah
menolak H0. dan Sebaliknya, .
46
BATAS KRITIS
Penerimaan Ho
Penolakan Ho
Penolakan Ho
- z/2
+z/2
47
BATAS KRITIS
Penerimaan Ho
Penolakan Ho
+z
48
BATAS KRITIS
Penolakan Ho
- z
Penerimaan Ho
0
49
Uji statistika :
50
ilustrasi
51
Hipotesis :
a. H 0 : 0
H1 : 0
b. H 0 : 0
H1 : 0
c. H 0 : 0
H1 : 0
ii.
Tingkat Signifikansi
52
H1:
SALAH SATU DARI METODE PEMBELAJARAN LEBIH UNGGUL
DARIPADA METODE PEMBELAJARAN YANG LAIN
penolakan H0
daerah penerimaan H0
H1:
H1:
DENGAN SISTEM INJEKSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR LEBIH IRIT
DARIPADA SISTEM BIASA
penolakan H0
daerah penerimaan H0
Perhitungan Z-hitung:
X 0
n
X 0
Z
jika tidak diketahui
s
n
56
57
Penyelesaian
i.
Hipotesis :
H 0 : 160
H1 : 160
ii. Tingkat signifikansi 0.05
(1 )
atau Z Z 1
2
(1 )
58
iv. Perhitungan
X 0
163.5 160
7.29
4.8 / 100
v. Karena
Z = 7.29 > 1.96 maka H0 ditolak
Jadi H1 : 160 diterima , rata-rata TB mahasiswa PS
AGROTEK berbeda dari 160 cm .
59
60
Ilustrasi
61
Contoh
Rata-rata sampel 0.83725 dan standar deviasi = 0.02456
62
Hipotesis :
a. H 0 : P P0
H1 : P P0
b. H 0 : P P0
H1 : P P0
c. H 0 : P P0
H1 : P P0
63
iv. Perhitungan :
X
P0
n
P0 1 P0
n
64
Contoh
Seorang petani menyatakan bahwa tanaman
jagungnya berhasil panen 90%. Ternyata dalam
sampel 200 orang petani jagung , tanamannya
berhasil panen hanya 160 orang.
65
Penyelesaian
i.
Hipotesis :
H 0 : P 0.9
H1 : P 0.9
ii. Tingkat signifikansi 0.05
P0
P0 1 P0
n
0.9
200
4.717
0.91 0.9
200
66
67
HIPOTESIS
Jawaban sementara terhadap suatu
permasalahah yang paling dianggap benar
H0 : Pernyataan yang menyatakan tidak berpengaruh,
tidak ada perbedaan, tidak ada interaksi dsb.
H1 : Pernyataan yang menyatakan berpengaruh, ada
perbedaan, ada interaksi dsb.
MENGUJI RATA-RATA
_
x 0
_____
ZH
/ n
Diketahui
Tidak
Diketahui
Dibandingkan Tabel
< Ho Diterima
>Ho Ditolak
x
_____
0
tH
S/ n
t;db=n-1
MENGUJI RATA-RATA
_
x 0
_____
ZH
/ n
Tidak
Diketahui
Dibandingkan Tabel
< Ho Diterima
>Ho Ditolak
x
_____
0
tH
S/ n
t;db=n-1
MENGUJI PROPORSI
Hipotesis H0 : = 0 lawan H1 : 0
P o
_________
ZH
______
P(1 P)
n
Disini
S12>S22
<F0.05;db1=n-1,db2=n-2)
Ragam Homogen
71
BERPASANGAN
TIDAK BERPASANGAN
t Tabel
_
_
X1 X2
______
tH
Sd/ n
Sd
(X
X
i)
2
1i
n
i
2
(X
X
)
1i
2i
n
i 1
n1
tH
X1 X2
Sg 1/n1 1/n2
UJI HIPOTESIS
Tabel berikut menjelaskan rumus untuk uji hipotesis.
Nama
Rumus
Asumsi / Catatan
(Populasi normal atau n > 30) dan diketahui.
(z adalah jarak dari rata-rata sehubungan dengan
simpangan baku rata-rata). Untuk distribusi non-normal
memungkinkan untuk dihitung proporsi terkecil dalam
sebuah populasi yang berada di dalam k simpangan baku
untuk setiap k.
Populasi normal dan observasi independen dan 1 dn 2
diketahui
Pasangan t-test
(En=Paired t-test)
tidak diketahui
73
UJI HIPOTESIS
74
UJI HIPOTESIS
75
UJI HIPOTESIS
Satu proporsi z-test
(En=One-proportion z-test)
digabungkan
76
UJI HIPOTESIS
Dua proporsi z-test
(En=Two-proportion z-test)
tidak digabung
Populasi normal
77
UJI HIPOTESIS
df = k - 1 - # parameter terestimasi
Semua jumlah yang diharapkan paling
tidak 5.[5]
Semua jumlah yang diharapkan > 1
dan tidak lebih dari 20% dari jumlah
yang diharapkan lebih kecil dari 5[6]
Populasi normal
Diurutkan
>
78
10 0
z
1 0
x 0
diketahui atau n 30
x 0
s
n
v n 1
H1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
Wilayah Kritik
z z
z z
z z/2 & z z/2
t t
t t
t t /2 & t t /2
79
( 1 n 1 ) ( 2 n 2 )
1 dan 2 diketahui
1 2 d0
(x 1 x 2 ) d 0
sp
(1 n 1 ) (1 n 2 )
1 2 d0
1 2 d0
1 2 d0
1 2 d0
1 2 d0
1 2 d0
v n1 n 2 2
s2p
H1
Wilayah Kritik
t' t
t' t
t' t /2
& t' t /2
t t
t t
t t /2
& t t /2
t' t
t' t
t' t /2
& t' t /2
(n 1 1) s12 (n 2 1) s22
n1 n 2 2
t'
v
(x 1 x 2 ) d 0
(s12
n 1 ) (s22
n2)
(s12 n 1 s22 n 2 )2
(s12
(s22
1 2 d0
1 2 d0
1 2 d0
n1)
n2)
(n 1 1) (n 2 1)
D d0
d d0
sd
vn1
H1
D d0
D d0
D d0
Wilayah Kritik
t t
t t
t t /2
& t t /2
pengamatan berpasangan
81
2 02
2
0
sebaran hampir
normal
2
0
2
s1
s2
2
v 1 n1 1
v 2 n2 1
sebaran hampir
normal
Wilayah Kritik
2 12
(n 1) s 2
v n 1
H1
2
2 0
2
2 0
2
2 0
2
2 0
2
2 0
2
2 0
2 2
2 12 /2 & 2 2/2
f f1 (v 1, v 2)
f f(v 1, v 2)
f f1 /2(v 1, v 2) & f f/2(v 1, v 2)
82
p p0
p p0
x banyaknya
keberhasilan
n kecil
H1
Wilayah Kritik
p p0
x k/
k / bilangan bulat terbesar
yang bersifat
P(X k / bila p p 0 )
k/
b(x;n,p 0 )
x 0
83
p p0
H1
p p0
Wilayah Kritik
x k
k bilangan bulat terkecil
n kecil
yang bersifat
P(X k bila p p 0 )
n
b(x;n,p 0 )
x k
p p0
x k//2
dan
x k /2
84
p p0
p1 p 2
Wilayah Kritik
x np 0
np 0 q 0
n besar
hampiran normal
H1
p p0
z z
p p0
z z
p p0
z z /2
&
z z /2
&
z z /2
p 1 p 2
pq (1 n 1 ) (1 n 2 )
x1
x
dan p 2 2
n1
n2
x x2
p 1
dan q 1 p
n1 n 2
p 1
p1 p 2
z z
p1 p 2
z z
p1 p 2
z z /2
n besar
hampiran normal
85
UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel
yang ada.
Bila kita ingin mengetahui pendapat mahasiswa UPI tentang
Kenyamanan Kampus dan menanyai seluruh mahasiswa
sensus analisis deskriptif maka tidak perlu uji hipotesis.
UJI HIPOTESIS
Kesimpulan dari uji hipotesis secara statistik
hanya berupa menerima atau menolak
hipotesis dan
tidak dapat membuktikan kebenaran hipotesis
karena statistika ini tidak melakukan
pembuktian.
87
UJI HIPOTESIS
Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK
CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis , dan
BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR .
88
89
93
CONTOH HIPOTESIS
Untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata hasil
Ujian Biostatistik mahasiswa Kelas A dan Kelas B.
H0 u1 = u2
Tidak ada perbedaan rata-rata hasil ujian Biostatistik
antara mahasiswa Kelas A dan Kelas B.
Ha u1 # u2 (dua arah)
Ada perbedaan rata-rata hasil ujian Biostatistik
antara mahasiswa Kelas A dan Kelas B..
Ho benar
Ho salah
Terima Ho
Tepat (1-)
Salah tipe II ()
Tolak Ho
Salah tipe I ()
Tepat (1-)
=1-
96
P-value
(observed signivicance level)
Peluang variabel yang dibandingkan pada sampel berbeda
secara bermakna pada tingkat kepercayaan yang telah
ditetapkan simbol (p) value actual signicance level.
: P < Tolak H0
Dan jika
: P Gagal tolak H0
97
Uji Statistik
H0
1. = 0
Sampel besar
n>30
2. = 0
Sampel kecil
n<30
Nilai uji
statistik
_
Z = x - 0
s/n
_
t = x - 0
s/n
Ha
Wilayah kritis
< 0
z < -z
> 0
z > z
= 0
< 0
z < -z(db;)
> 0
z > z(db;)
= 0
99
Uji Statistik
H0
3. [1 - 2] = d0
Sampel besar
n1 30
n2 30
4. [1 - 2] = d0
Sampel kecil
n1 30
n2 30
Ha
Wilayah
kritis
[1 - 2] < d0 z < -z
[1 - 2] > d0 z > z
[1 - 2] = d0 z < -z/2 dan z
> z/2
_
t = [x1 x2] d0
(s12/n1)+(s22/n2)
[1 - 2] < d0 t < -t
[1 - 2] > d0 t > t
[1 - 2] = d0 t < -t/2 dan
t > t/2
100
Luas daerah
terarsir =
Daerah
penolakan H0
-z atau t(db;)
Titik kritis z / t
101
Luas daerah
terarsir =
Daerah
penolakan H0
0
z atau t(db;)
Titik kritis z atau t
102
Luas daerah
terarsir =
Daerah
penolakan H0
Daerah
penolakan H0
103
Nilai Z-tabel
Z Nilai Z tabel pada tertentu
Z5% = Z0,05
Z10% = Z0,10
Z2,5% = Z0,025
Z0,5% = Z0,005
= 1,645
= 2,33
= 1,96
= 2,575
104
Nilai t-tabel
tdb; Nilai t tabel pada dan derajat bebas (db)
db = derajat bebas = degree of freedom (df)
satu populasi db = n 1
dua populasi db = (n1 1) + (n2 1)
= n1 + n2 - 2
105
Diketahui : n = 99 ; = 0,05
berapa nilai t-tabel (titik kritis)
db = n - 1 = 98
db
0,5
0,01
0,05
98
1,98
106
Nilai t-tabel
Diketahui : n1 = 10; n2 =13; =0,05
berapa nilai t-tabel (titik kritis)
db = n1+n2 - 2 = 10 + 13 -2 = 21
db
0,5
0,1
0,05
21
2,08
107
108
109
Hipotesis Rata-rata
Seorang petugas penyuluh pertanian mengatakan bahwa
semua petakan sawah di daerah kerjanya berproduksi
dengan produktivitas 10 ton/ha dengan standar deviasi 5.
HIPOTESIS RATA-RATA
Suatu biro perjalanan menyatakan bahwa waktu yang diperlukan untuk
menempuh perjalanan dari kota A ke kota B adalah 12,3 jam. Sampel
sebanyak 6 kali perjalanan diperoleh informasi sebagai berikut:
Perjalanan
Waktu
13
14
12
16
12
11
111
Hasil analisis
One-Sample Statistics
N
X
Mean
13,0000
Std. Deviation
1,78885
Std. Error
Mean
,73030
One-Sample Test
Test Value = 12.3
t
X
df
,959
Sig. (2-tailed)
,382
Mean
Difference
,7000
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
-1,1773
2,5773
112
113
ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H 0:
HA:
1= 2
1 2
1 2
1> 2
1 2
1< 2
X1 X 2
t
s x1 x 2
s x1 x 2
2
(n1 1).s1
(n 2 1).s 2
1
1
.
n1 n 2 2
n1 n 2
2
115
s x1 x 2
2
s1
s2
n1 n 2
116
Soal:
Hipotesis Beda Dua Rata-rata Populasi: Sampel
Independen
Asosiasi pedagang apel Kota Batu menyatakan tidak ada perbedaan volume
penjualan buah apel rata-rata setiap bulan antara Kios A dan Kios B.
Untuk membuktikan pernyataan tersebut diambil sampel volume penjualan
buah apel selama 12 bulan terakhir di kedua kios tersebut dan diperoleh
informasi bahwa volume penjualan buah apel setiap bulan di Kios A sebesar
236 kg dengan simpangan baku 20 kg. Sedangkan volume penjualan setiap
bulan pada periode tersebut di Kios B sebesar 200 kg dengan simpangan baku
30 kg.
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: 1 = 2
HA: 1 2
2. Nilai Kritis: t = 2,074
3. Nilai Hitung: t = 3,41
4. Keputusan: menolak H0
5. Kesimpulan: Rata-rata volume penjualan buah
apel di Kios A tidak sama dengan rata-rata
volume penjualan buah apel di Kios B.
118
Soal.
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-rata Populasi:
Sampel Independen
Empat puluh unit kebun apel di Kota Batu dan 36 unit kebun
apel di Poncokusumo dipilih secara random sebagai sampel
untuk menguji dugaan bahwa produktivityas rata-rata per tahun
kebun apel di Kota Batu lebih tinggi daripada kebun apel
Poncokusumo.
Berdasarkan sampel tersebut diperoleh informasi bahwa
produktivitas kebun apel di Kota Batu adalah 80 ton dengan
simpangan baku 1,6 ton dan di Poncokusumo sebesar 78,2 ton
dengan simpangan baku 2,1 ton. Dengan = 5%, apakah sampel
mendukung dugaan bahwa produktivitas kebun apel di Kota
Batu lebih tinggi daripada di Poncokusumo.
119
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H 0: 1 2
HA: 1 > 2
2. Nilai Kritis: Z = 1,645
3. Nilai Hitung: Z = 4,168
4. Keputusan: menolak H0
5. Kesimpulan: Produktivitas rata-rata kebun apel
di Kota Batu lebih tinggi daripada di
Poncokusumo.
120
121
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: d = 0
d0
d0
HA : d 0
d>0
d<0
2. Nilai Kritis: Ditentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: DIhitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya ....
5. Kesimpulan
122
sd
sd
n
n d ( d)
sd
n(n 1)
2
123
Patani
Sebelum
10
Sesudah
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: d = 0
HA: d 0
2. Nilai Kritis: t = 2,571
3. Nilai Hitung: t = 4,39
4. Keputusan: thitung= 4,39 > tkritis = 2,571. Keputusan nya adalah
menolak H0.
5. Kesimpulan: Ada perbedaan lamanya waktu yang diperlukan
petani untuk menanam tanamannya antara sebelum dan
sesudah petani mengikuti pelatihan
125
126
127
p
(1 )
p
n
128
129
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: = 0,65
HA: 0,65
2. Nilai Kritis: Z = 1,96
3. Nilai Hitung: Z = 0.33
4. Keputusan: H0 diterima
5. Kesimpulan: Wisatawan yang menyatakan
puas adalah 65%.
130
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: 1 = 2
1 2
1 2
HA: 1 2
1 > 2
1 < 2
2. Nilai Kritis: Ditentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: Dihitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya ....
5. Kesimpulan
132
p1 p 2
Z
p1 p2
p1 p2
1
1
p.q( )
n1 n 2
x1 x 2
p
n1 n 2
q=1-p
133
HASIL ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H0: 1 = 2
HA: 1 2
2. Nilai Kritis: Z = 1,96
3. Nilai Hitung: Z = - 1,63
4. Keputusan: H0 diterima
5. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan proporsi
buah mangga yang jelek dari kebun mangga
monokultur dan dari kebun campuran.
135