Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL

SOP

PUSKESMAS
PERAK
JOMBANG
1.

Pengertian

2.

Tujuan

3.

Kebijakan

4.
5.

Refrensi
Alat dan bahan

6.

Prosedur

No.Dokume
n

1/III/KABER/SOP/2015

No. Revisi

00

Tanggal
Terbit

01 Juni 2015

Halaman

1/4
OISATIN, S.ST.
NIP.
196611051988122002

Kegawatdaruratan maternal dan neonatal adalah kegawatdaruratan yang dapat


mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama atau sesudah
melahirkan. Terdapat banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilanyang
mengancam keselamatan ibu dan bayinya.
1. Memberikan pedoman dalam penanganan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal.
2. Menurunkan Angka kematian ibu dan bayi.
SK Kepala Puskesmas No 188.4/123/SK/415.25.9/2015 tentang standar
layanan klinis.
Sarwono, 2007. Ilmu kebidanan, YBP-SP.
1. Oksigen.
2. Infuse set.
3. Kateter.
4. Obat.
5. Resusitasi set.
6. Alat tulis.
Maternal:
1. Melakukan penilaian awal.
2. Konsul dokter.
3. Memastikan jalan nafas bebas.
4. Memberikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter/menit.
5. Memberikan cairan Intravena.
6. Memasang kateter untuk mengukur banyaknya urin yang keluar guna
menilai fungsi ginjal dan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran
cairan tubuh.
7. Pemberian antibiotika harus diberikan apabila terdapat infeksi.
8. Memberikan obat pengurang nyeri.
9. Penanganan masalah utama. Penyebab utama kasus kegawatdaruratan
hahur ditentukan diagnosanya dan ditangani secara cepat dan tuntas.
10. Melakukan rujukan, apabila fasilitas medic di tempat kasus diterima tidak
memadai untuk menyelesaikan kasus dengan tindakan klinik yang kuat.

Neonatal:
Tindakan resusitasi
1. Jaga bayi tetap hangat.
2. Atur posisi.
3. Isap lender.
4. Keringkan dan rangsangan taktil.
5. Atur kembali posisi kepala bayi.
6. Pasang sungkup.
7. Lakukan tiupan dengan tekanan 30cm air, lihat apakah dada bayi
mengembang.
8. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik.
9. Lakukan penilaian ulang napas.
10. Siapkan rujukan bila bayi belum bernapas spontan sesudah 2 menit
resusitasi.
11. Lanjutkan ventilasi, nilai ulang napas dan nilai denyut jantung.
12. Konseling.
13. Pencatatan.
7.

Bagan Alir

Maternal

Melakukan penilaian awal

Memastikan jalan nafas bebas


Memberikan Oksigen

Memberikan cairan Intravena

Memberikan transfusi darah

Memasang kateter

Pemberian antibiotika

Memberikan obat pengurang nyeri

Penanganan masalah utama

Rujukan

Neonatal
Langkah awal
1.
2.
3.
4.

Jaga bayi tetap hangat


Atur posisi bayi
Isap lender
Keringkan dan rangsangan
taktil
5. reposisi

Nilai napas

Bayi bernapas
normal

Bayi tidak bernapas/


bernapas megap-

ASUHAN PASCA RESUSITASI:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pemantauan tanda bahaya bayi


Perawatan tali pusat
IMD
Pencegahan hipotermi
Pemberian Vit K
Pencegahan infeksi
Pemeriksaan fisik
8. pencatatan

VENTILASI
1.
2.

Pasang sungkup
Ventilasi 2x tekanan 30cm air
3. Dada mengembang, lanjut 20x ,
tekanan 20 cm air selama 30

Nilai napas

Bayi bernapas
1.

Bayi tidak bernapas/ bernapas


megap-megap:

Hentikan ventilasi

2. Asuhan pasca resusitasi

1.
2.
3.

Ulangi VTP 20x , tekanan 20


cm air selama 30 detik
Hentikan VTP, nilai napas tiap
30 detik
Jika bayi tidak bernapas spontan
sesudah 2 menit resusitasi,
siapkan rujukan, nilai denyut
jantung

Bayi dirujuk:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Konseling
Lanjut resusitasi
Pemantauan tanda bahaya
Perawatan tali pusat
Pencegahan hipotermi
Pemberian vit K
PI
8. pencatatan

8.

Hal hal yang


perlu
diperhatikan

Berhasil:
1.

Sesudah 10 menit bayi tidak


bernapas spontan dan tidak
terdengar denyut jantung
pertimbangkan
menghentikan resusitasi
2. Konseling
3. pencatatan

9. Unit Terkait
Kamar bersalin
10 Dokumen Terkait .
11. Dokumen terkait
perubahan
no
Yang di rubah
Isi perubahan

Tgl mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai