setengah abad, akhirnya aku mendapatkan jodoh kembali, dan aku sangat bersyukur
karena mendapatkan jodoh seorang wanita cantik, putih mulus (kebetulan istriku ini
keturunan chinese), dan yang paling penting meski umurnya sudah tidak muda lagi,
mendekati setengah abad, dalam kehidupan seks sangat hebat. Kami berdua tinggal
di sebuah apartemen di sekitar jakarta selatan. Cukup lumayan sekitar 98 m3, dengan
3 kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, serta living room yang cukup luas.
kami berdua memutuskan tinggal di apartemen karena memang kami hanya hidup
berdua saja, 2 anakku dari perkawinan sebelumnya sudah berkeluarga semua, sedang
kan dua putri istriku dari perkawinan sebelumnya tinggal bersama ayahnya. Sesekali
memang kedua putri istriku itu mampir dan menginap di apartemen kami, jadi
memang 2 kamar sisa kami peruntukkan untuk mereka dan tamu yang datang
menginap. Putri sulung istriku sudah berkeluarga, jadi dia sangat jarang menginap di
apartemen kami. Nah, putri bungsu istriku lah yang sering menginap. Usianya sudah
22 tahun, cantik dengan rambutnya yang di cat pirang, mulus dan sexy sekali. Nama
putri bungsu istriku itu, Amanda, dan kami sering panggil dengan Manda saja.
Dalam keseharian apabila bertemu, kedua putri istriku itu sampai sekarang masih
memanggilku dengan sebutan om, dan bagiku tidak masalah sama sekali, meski aku
sebenarnya ayah tiri mereka.
Seperti sudah aku tulis di atas, kehidupan seks kami berdua masih sangat hot, kami
seringkali melakukannya di sudut2 apartemen kami, apabila aku sedang memasak,
mendadak istriku akan jongkok dan menjilati kontolku, bahkan sampai lubang pantat
pun tidak akan lepas dari jilatannya. Dalam keseharian, jika tidak ada yang
berkunjung ke apartemen kami, kami memang tidak memakai pakaian, hanya
memakai pakaian dalam saja, bahkan istriku jarang memakai bh, jadi hanya
bercelana dalam saja. Bergantian, aku juga sering mengganggu dia, jika dia sedang
asik di sofa menonton dvd serial kegemarannya, aku langsung menurunkan celana
dalamnya, dan kujilati, ku emut vagina dan klitorisnya yang harum, tanpa bulu
(istriku rajin waxing). Kemudian kedua teteknya ku remas, putingnya yang masih
bewarna pink ku pilin2, Jika sudah begini, acara nontonnya pasti batal, dia langsung
meminta posisi 69, kami saling jilat saling emut, semuanya, sampai lubang pantat.
Itu bisa kami lakukan selama 1 jam dan setelah itu, acara ML pun dimulai, istriku
paling suka posisi doggy style, karena posisi ini kontol ku yang besar dan panjang
(untuk ukuran orang melayu), akan membentur dinding terdalam vaginanya, jika
sudah begitu, erangan nikmat dari mulut istriku akan keluar dengan keras. Istriku,
Sandra namanya, memang jika sedang ML atau ku jilati vaginanya, pasti akan
mengeluarkan erangan2 nikmat yang keras, dan itu makin menambah semangat dan
nafsu ku. Meski kadang2 aku khawatir juga terdengar tetangga sebelah kami.
Untuk mempersingkat, karena kisah ini mengenai putri tiriku Amanda, maka aku
akan langsung menceritakan kejadian yang tidak terduga antara diriku dengan
Amanda. Jika berkunjung ke apartemen dan menginap, Amanda selalu berbusana
seksi sekali, hanya mengenakan hot pants jeansnya yang nyaris memperlihatkan
pantatnya yang khas anak muda, montok dan terlihat kenyal, serta mengenakan kaos
u can see, mirip2 kaos singlet, sehingga punggungnya yang putih mulus itu membuat
laki2 manapun akan ngiler abis. Meski begitu, Amanda tetap memakai bh, sehingga
memang putingnya hanya samar terlihat.
Kejadian tidak terduga antara aku dan Amanda terjadi kira2 3 bulan yang lalu. Hari
itu adalah hari Sabtu dimana aku tidak ke kantor. Sebetulnya istriku dan mertuaku
mengajak aku pergi mengunjungi adik istriku yang tinggal di daerah Bogor. Namun
karena 2 ac kamar kami rusak dan perlu di service, maka untuk menunggui tukang
service ac, diputuskan aku tidak ikut serta. Jadi istri dan mertua ku saja yang pergi ke
Bogor. Singkat cerita, kurang lebih hampir 2 jam aku menunggui tukang service ac,
dan setelah itu aku memutuskan untuk mengisi waktu menonton film dvd yang jumat
sore kemarin aku beli di point square. Setelah mandi dengan hanya memakai celana
dalam aku santai di sofa sambil menonton. Mendadak hp ku berdering, ku lihat,
istriku yang menelpon.
" Ya mam..." sahutku,
" Pa kayaknya mama balik agak malem deh, karena Dessy (nama adik istriku) ngajak
mama dan nyokap ke Bandung, mau cari baju di factory outlet langganan dia," kata
istriku.
" Wah, gak macet tuh ma? Week end begini ke Bandung?"
" Abis Dessy maks pa,"
" Ooo, ya sudah hati2 di jalan ya, salam untuk Dessy ma, muah,"
" Ok pa, muah," istriku mengakhiri pembicaraan kami.
Film yang aku tonton, adalah flim serial yang mengisahkan tentang suka duka
kehidupan gladiator di jaman Roma kuno. Jadi bisa ditebak film ini penuh dengan
adegan2 ML tanpa sensor, wanita2 tanpa busana, wah pokoknya jadi membuat aku
horny juga. Sambil menonton ku elus2 "adekku" yang mulai mengeras. Uhh, sayang
istriku gak ada nih. Mungkin karena capek atau habis mandi, mata ku gak bisa diajak
kompak, dan aku pun tertidur. Tidak tahu berapa lama aku tertidur.
Perlahan mataku terbuka, aku mulai tersadar dari tidur, wah, kaget bukan main aku,
ternyata Amanda sedang menonton dvd gladiator yang sedang aku tonton tadi.
Seketika aku menutup mataku kembali, bingung, wah bagaimana ini, aku hanya
mengenakan celana dalam, dan aku sadar kalau kepala kontolku agak tersembul
(masih ngaceng rupanya), dan di sisi sofa yang lain anak tiriku yang cantik dan seksi
sedang menonton film. Kapan anak ini masuk, wah rupanya aku lupa mengunci pintu
apartemen. Aku masih bingung bagaimana caranya aku bangun dan memulai
percakapan mengingat aku hanya memakai celana dalam dan kondisi ngaceng pula.
Waduh...
Akhirnya aku putuskan untuk seolah baru bangun, dan akan secepatnya ke kamar
untuk memakai celana dan kaos.
" Uuuahhh..." aku berlagak merenggangkan badan seolah baru bangun tidur.
" Ooo Manda, kapan sampai, maaf ya om ketiduran jadi gak tau," kata ku sambil
berlagak mengucek mata. Dan mengatur nafasku agar terlihat biasa.
" Udah sejam an sih om. Om Heru lupa ya kunci pintu, jadi Manda bisa masuk deh,"
kata Amanda sambil melirik ke arah ku.
" Tadi Manda mau bangunin om, cuman kasian, kayaknya nyenyak banget, ya udah
Manda diemin aja om," sahut Amanda sambil tersenyum manis. Uhh anak ini kok
makin cantik dan nafsuin ya. Tidak sadar aku pukul kepalaku, heh jangan mikir
macem2....
" Kenapa om? Pusing," Amanda heran melihat aku memukul kepalaku sendiri.
" Nggak, om lupa aja masih pakai celana dalam begini dan ada kamu, bentar ya om
pakai celana dan baju dulu," sahutku sambil berdiri dan mau beranjak dari sofa.
" Ya gak usah om, santai aja, Manda gak apa2 kok, " sahut Amanda dan sangat
mengejutkan aku. " Manda tau kok, kalau disini om sama mama sering cuman pakai
daleman aja, jadi santai aja om, kan Manda anak om juga..." waduh tau dari mana dia
kebiasaan aku dan mamanya jika sedang berdua di apartemen.
" O iya, mama ke Bogor tadi bareng oma," kataku memberitahu.
" Iya Manda tau kok, tadi sudah telpon mama sebelum kesini, mama bilang ada om
di apartemen, makanya Manda kesini," sahut Amanda. Ku lirik, kok sambil ngomong
matanya melihat ke arah bawah, ke arah selangkangan aku, wah..... kacau nih....
Untuk menghilangkan ke grogian aku, aku berdiri dan beranjak ke arah dapur, " Om
mau buat kopi, Amanda mau dibuatkan apa?" kataku.
" Gak usah om, tadi Manda lihat di chiller ada wine setengah botol, jadi nih Manda
lagi minum, gak apa2 kan om Manda minum winenya?"
" Nggak apa2 dong, kalau kurang om masih punya, tuh di chiller masih ada kan
beberapa botol yang belum dibuka, buka aja ya," jawabku sambil sibuk mengaduk
aduk kopi, cukup lama untuk menghilangkan rasa grogi.
" Kok lama buat kopinya om," wah ketauan deh. Segera aku balik badan dan
membawa kopi kembali duduk di sofa. Kembali aku terkejut, ketika aku baru duduk
di sofa, mendadak Amanda beranjak dari sofa di sisi kanan tv, ke arah sofa yang
menghadap tv dan duduk di sebelah aku. Wah.....makin kisruh keadaan aku jadinya.
" Nonton dari samping gak enak om, Manda duduk disini gak apa2 ya om," katanya.
Aku tidak menjawab hanya mengangguk saja. Grogi abissss.
Adegan2 film sudah tidak menarik lagi bagiku, mataku memang masih tertuju ke tv,
tapi pikiran ku sudah melayang layang gak karuan. Bingung harus ngapain.
Bayangkan aku yang duduk hanya memakai celana dalam, dan ku tahu kalau kontol
aku masih ngaceng, duduk di sebelah seorang gadis cantik seksi mulus sekali, dan
hanya mengenakan hot pants serta u can see, aduhhh benar2 pikiran aku ngelantur
kemana mana. Aku coba membuang pikiran2 kotor, bagaimanapun Amanda anak ku
juga sekarang, meski anak tiriku. Gak boleh terjadi apa2, demikian pikirku, mencoba
menghilangkan pikiran2 itu. Ku lirik sambil menonton film, sesekali Amanda
memijat mijat betisnya.
" Kenapa Manda, sakit betis kamu?" tanyaku.
" Iya om, kemarin lift di kantor rusak, jadi terpaksa turun naik lewat tangga darurat,"
jawab Amanda, " Pegel banget jadinya om,"
" Oooo, " jawabku tanpa reaksi apapun. Dan mendadak kembali Amanda
mengagetkan aku.
" Om cape gak?" tanya Amanda sambil menoleh ke arahku, wah dekat sekali
wajahnya ke wajah aku.
" Nggak, biasa aja, kan abis tidur," jawabku tanpa menoleh, khawatir ketauan
groginya.
" Manda mau minta tolong om pijetin betis Manda, mau gak om?" waduhhhh.
" Ooo, ok ok, sini om pijetin," jawabku sekenanya. Sudah gak tahu harus bicara apa.
Dan tanpa ba bi bu lagi, Amanda berbaring tengkurap, dan kakinya ditumpangkan di
atas pahaku, celaka 15, betisnya yang mulus dan indah persis di atas kontolku yang
ngaceng keras sekali. Aduhh....ketahuan deh kondisi kontol aku pastinya. Perlahan,
aku mulai menyentuh betisnya, mulai memijat. Aduh mulusnya betis ini, mataku
juga melirik ke arah paha dan pantatnya yang menyembul, duhhh gak tahan
melihatnya. Amanda pasti terasa jika kontol aku turun naik akibat nafsu yang
memenuhi pikiran ku. Karena sudah tidak konsen lagi, pijatan aku jadi berubah
menjadi elusan eluasan, aku benar2 terbius dengan kemulusan betis Amanda.
" Om, kok gak mijet malah ngelus2 aja..." kata Amanda seperti mendesah. Kaget aku
mendengar perkataannya, segera aku kembali memijat.
" Om, paha Manda juga dong, pegel juga om," desah Amanda. Wah, ini sudah
benar2 kacau, aku harus memijat pahanya yang indah, putih dan mulus ini? Akhirnya
aku menyerah, ya terserah saja apa yang akan terjadi, aku benar2 sudah tidak tahan
lagi. Segera aku memulai memijat paha indah ini, ku pijat perlahan kadang sambi
mengelus, bahkan tanpa disuruh kedua pantatnya yang indah itu juga ku pijat dan
kutekan perlahan, ku elus elus, bergantian.
" Ah..uhhh... enak pijetan om, aduh enak om," desah Amanda yang kelihatannya
mulai terpengaruh dengan elusan dan pijetan aku di paha dan pantatnya. Aku mulai
berani. Perlahan tanganku mulai masuk dari sela2 hot pants nya, benar2 sekarang
menyentuh pantatnya, mengelus dan sesekali jari2ku menyentuh lubang pantatnya.
Setiap kali ku sentuh Amanda bergelinjang, dan ada kedutan2 kecil disekitar
pantatnya. Kondisi Amanda ku tahu sekarang sudah sama denganku, terangsang
berat. Aku makin tidak perduli lagi, dan sudah tidak malu2 untuk menyentuh
mengelus paha dan pantatnya, lubang pantatnya ku usap2 dengan kedua telunjuk ku
bergantian. Sesekali kutekan lubang pantatnya. Kondisi Amanda sudah terangsang
berat, " Uhhh, aaaahhh om...enak ommmm, geli enak ommm, terus ommm..." itu saja
desah yang keluar dari mulutnya yang indah. Aku makin bersemangat, pikiranku
hanya satu, ingin menjilat dan mengemut seluruh tubuh anak tiriku ini!!!!
Posisi Amanda masih tengkurap. Tanpa takut2 lagi aku memasukan tanganku ke
depan dan membuka kancing celana hot pantsnya, Amanda diam saja, sambil terus
mendesah desah. Ku turunkan hot pantsnya. Amanda tetap diam saja dengan
perlakuan aku. Lampu hijauuuuuu, kataku dalam hati, uhhh benar2 aku senang sekali
siang ini. Kini Amanda sudah tidak memakai apa2 lagi disekitar pangkal pahanya.
Terpampang paha dan pantat yang mulus di depan ku dan siap dinikmati.
Kuturunkan betisnya dari pahaku, aku beranjak ke sisi samping Amanda,
berjongkok. Sudah tidak tahan, aku langsung menciumi paha Amanda, kujilati,
sambil tanganku memijat mijat perlahan kedua pantatnya. Terus kujilati pahanya. "
Uhhhh uuuhhhh ahhhh ommmm enak banget om, " desah Amanda. Jilatanku
berpindah ke arah kedua pantatnya. Kujilat kuemut pantat indah ini, kugigit gigit
lembut, dan kedua bongkahan pantatnya ku buka, terpampang lubang pantat yang
indah, segera ku jilati lubang pantat Amanda. Sadar atau tidak, Amanda sudah
merubah posisi tengkurapnya. Dia sekarang sudah sedikit menungging, dengan posisi
ini aku jadi bisa melihat memek Amanda. Indah sekali, tanpa ditumbuhi bulu.
Warnanya agak kemerahan. Segera aku jilati memek yang indah ini. Ku emut bibir
vaginanya yang masih orisinal, bibir vagina Amanda tidak menggelambir, masih
merekat erat, uhhhh benar2 bukan kejatuhan rejeki aku, tapi keruntuhan rejeki.
Kujilati dan kukulum bibir vagina Amanda, pelan dengan jariku ku buka sedikit
memeknya, indah sekali. Lidahku mulai menjilati didinding2 vagina Amanda, kucari
klitorisnya, kuemut emut. Bergantin lubang pantatnya tak luput dari jilatanku.
Kondisi Amanda sudah tidak karuan, bergelinjang ke kiri dan ke kanan, tubuhnya
tanpa bisa dicegah membuat kedutan2, " Aduhhh ommmm, Amanda gak tahannn,
terus omm, terus ommm.....", desah Amanda. Dari kedutan2 tubuhnya yang semakin
kencang, aku tahu bahwa sedikit lagi Amanda akan mencapai orgasmenya, aku
makin semangat mengemut dan mengulum klitorisnya, kumasukkan lidahku ke
dalam vaginannya yang sudah basah bahkan sampai menetes netes. Ku telan habis
cairan vaginanya, terus kujilati kuemut, bahkan kusedot kuat2 klitoris Amanda.
Kami masih berpelukan dan posisi Amanda masih duduk di atas pahaku. Kupandangi
wajahnya yang cantik. Kucium lembut bibirnya. Kami saling menatap. Kembali
kucium lembut bibirnya. " Aku sayang kamu..."
" Iya sayang, aku juga sangat sayang kamu...." sahut Amanda lirih. Kami tidak tahu
apa yang akan terjadi akibat hubungan ini. Seolah kami tidak perduli. Sekarang kami
hanya ingin memanfaatkan waktu yang sangat berharga ini berdua saja. (
Semenjak peristiwa persetubuhan aku dengan Amanda 3 bulan yang lalu itu, anak
tiriku yang cantik seksi dan hot ini berubah sikap 180 derajat. Ia tidak lagi
memanggilku dengan sebutan om, melainkan dengan sebutan papa. Bahkan kadang
ditambah embel2 " papa sayang..." Istriku agak heran melihat perubahan sikap
anaknya itu.
" Amanda sekarang berubah ya sikapnya ke papa," kata istriku, " Tapi mama senang
melihat perubahan itu,"
" Iya ma, papa juga senang Amanda berubah sikap ke papa," sahutku sekenanya,
padahal aku terkejut dengan perkataan istriku itu. Takut ketahuan hubungan terlarang
kami.
" Moga2 Nola juga akan berubah sikap sama seperti Amanda ke papa ya...," kata
istriku lagi sambil tersenyum ke arahku (Nola adalah putri sulung istriku dari
perkawinan sebelumnya, dan sudah berkeluarga).
" Iya ma, semoga ya," sahutku sumringah, senang istriku tidak curiga.
Amanda pun sekarang sudah berubah frekuensi menginap di apartemen kami, yang
biasanya hanya seminggu sekali, sekarang dia akan menginap sepanjang minggu dan
akan pulang ke rumah bapak kandungnya di hari Sabtu dan Minggu saja. Sikapnya
ke aku juga terkadang membuat aku kebat kebit gak karuan. Dengan nakalnya dia
selalu meremas penis ku yang masih terbalut celana apabila berpapasan. Sering juga
dia mencuri curi mencium aku. Bahkan melumat habis bibir dan lidahku. Pernah
suatu hari, di hari Sabtu pagi, istriku sedang mandi, dan Amanda bersiap akan pulang
ke rumah bapak kandungnya, aku sendiri sedang sibuk membuat kopi, mendadak ada
sepasang tangan memelukku dari belakang. Duh, Amanda yang ternyata masih
mengenakan bh dan celana dalam memelukku erat. " Sayang, ke kamar Manda dong,
kan Manda mau pulang 2 hari, untuk obat kangen papa tersayanggg...." desahnya
merajuk. Dalam hatiku aku sangat senang, namun berbarengan rasa cemas pun
mencengkram diriku, duh bagaimana jika istriku mendadak selesai mandi dan keluar
kamar???? Seolah tahu dengan kecemasan aku, Amanda pun berbisik, " Mama
mandinya pasti lama kok papa sayang, tadi Manda ke kamar mau pinjam pepsodent,
Manda lihat mama keramas. Tau sendiri kan sayang, pasti lama," sambil berbisik
dijilatnya telinga aku, gelliiiii. Memang jika istriku mandi sambil keramas pasti
memakan waktu lama, maklum rambut istriku panjang melewati bahu. Aku langsung
berbalik badan, segera ku ciumi wajah yang cantik, putih mulus dan sangat
menggoda ini, bibirnya yang mungil dan indah aku jilati, aku kulum, aku sedot
dengan mesra. Lidahku langsung masuk ke rongga mulutnya. Amanda tidak mau
kalah, lidahku disedot sedotnya, tangannya melingkar di leherku, memeluk erat
seolah tidak mau melepaskannya.
Tanganku mulai bergerilya, tangan kananku masuk ke dalam bhnya, mulai meremas
lembut dan memilin puting Amanda yang mengeras. Tangan kiriku masuk ke balik
celana dalamnya, mengelus ngelus bibir vaginanya, meremas lembut, menggesek
gesek, dan jari2 ku mulai mencari celah klitorisnya, Amanda sudah sangat basah.
" Sayang ke kamar Manda yuukkk, " bisik Amanda sambil menggandeng ku menuju
kamarnya. Seperti anak kecil yang dituntun ibunya, aku menurut saja.
Sesampai di kamar dan menutup pintu, segera Amanda menurunkan celana pendek
dan celana dalamku, penisku yang sedari tadi sudah ngaceng segera menyembul
keluar. Dengan sigap Amanda jongkok dan mulai menjilati penisku, mengemutnya,
mengulumnya, nikmatnyaaaaaa..... Biji2ku pun tak luput dari kuluman mulut indah
Amanda. Seolah tidak mau terlewatkan satu bagianpun dari selangkangan aku,
lubang pantatku tidak luput dari jilatannya, duhhhhh rasanya diriku melayang layang,
nikmatttt nyaaaa.
Amanda sudah mencopot bh dan celana dalamnya, segera aku tarik lengannya agar
dia berdiri, " Gantian ya sayang," bisikku sambil mulai menjilati wajahnya,
menciumi setiap jengkal wajah cantik dan seksi ini. Bibirnya kulumat habis, kujilati
rongga mulutnya, kusedot sedot lidahnya, Amanda pun membalas dengan lebih hot
lagi, menjilati menciumi seluruh wajahku, menyedot keras lidahku, bahkan di gigit
gigit lembut lidahku, kupingku. Jilatanku turun ke lehernya yang putih mulus ini,
kujilat, kukecup, " Ahhhh, papa sayang....geli sayang, duhhh.....enak sayang..." desah
Amanda. Makin bersemangat kini giliran 2 bukit indah dengan putingnya yang
mengeras menjadi sasaran jilatanku. Bergantian ku kecup, ku jilat, ke emut, kedua
puting indah ini, " Sayang di buat merah dong, untuk obat kangen pa...." Ada ada
saja permintaannya, namun aku turuti saja, abis enak sih.... Kedua payudara indah ini
mulai ku sedot kuat2, kusedot di sekitar putingnya, mengeliling. Bergantian ku sedot
sedot, hasilnya, tanda merah sudah menghiasi kedua payudara Amanda.
Jilatan ku turun ke arah perutnya yang ramping, putih mulus tanpa guratan sedikit
pun, khas perut wanita muda yang belum pernah mengandung. Ku jilati seluruh
permukaan perut yang dibalut kulit mulus ini, ku kecup, ku sedot lembut, ku jilati
pusernya, semua tidak luput dari kecupan dan jilatanku. Amanda sudah
menggelinjang ke kiri dan ke kanan, dia sudah benar2 terangsang hebat, terlebih
setelah aku mulai menggarap vaginanya yang indah tanpa bulu, ku buka perlahan
bibir memeknya, ku isap isap bibir memek indah ini, ku jilati, ku emut, aku pun
berganti posisi berbaring di karpet, dan memintanya jongkok di atas wajahku.
Seketika terpampanglah vagina dan lubang pantat yang indah. Langsung kujilati
kedua bibir vagina Amanda, ku emut lembut, ku jilati klitorisnya yang sudah
menyembul keluar karena rangsangan yang hebat. Ku emut klitorisnya, "
Ahhhhhhh......ahhhhhh....nikmatttttt papa sayangggg.....duh Manda cinta banget sama
papaaaa...," erangan Amanda, vaginanya sudah mengeluarkan cairan nikmat yang
banyak sekali bahkan sampai menetes netes, ku telan semua cairan yang terasa
sedikit asin itu, duhhhh segerrrrrrr... Lubang pantat Amanda tak luput dari jilatan ku,
bahkan ujung lidahku menusuk nusuk lubang itu.
" Duhhhh paaaa, Manda gak tahannnn, Manda gakkk tahaannnn paaaa.....ahhhh
sayanggggg....," bersamaan dengan erangan Amanda, tubuhnya berkedut kedut,
terlihat vagina dan lubang pantatnya juga berkedut. Cairan nikmat meleleh keluar
dari liang vaginanya. Ku benamkan wajahku ke vagina indah ini, ku sedot habis
seluruh cairan nikmatnya, kujilati seperti anak kecil yang menjilati ice cream.
Setelah diam sejenak, aku pun berdiri. Amanda langsung memelukku erat, "
Sekarang kita ML ya sayang," bisiknya.
" Jangan dulu ya anak papa tersayang, mama kamu pasti sudah hampir selesai tuh
mandinya, nanti ketahuan sayangku," jawabku sambil mengecup bibir mungilnya
yang indah. " Kan minimal kamu sudah enak tadi, dan kita kan akan selalu punya
waktu sayang, sabar ya sayang..."
" Ah, papa gitu, Manda kan pengen ML," katanya cemberut.
" Nah, sayang pilih mana, sekarang kita ML dan ketahuan mama, trus kita tidak bisa
bertemu lagi, atau sabar dulu karena masih banyak waktu, dan selalu bertemu?"
tanyaku sambil memandangi wajah cantiknya.
" Iya deh, tapi papa janji ya, harus selalu sayang dan cinta Manda, harus selalu peluk
Manda...." katanya sambil memandangku mesra.
" Iya sayangku, papa janji..." Ku kecup lagi bibir nya yang indah.
Sudah hampir seminggu ini Amanda tidak berkunjung ke apartemen, entah karena
kesibukannya bekerja (Amanda bekerja di sebuah perusahaan farmasi terbesar di
Indonesia) atau mungkin kesibukan lainnya. Hal itu membuat aku cukup uring
uringan, wah ada apa dengan diriku ini, jangan jangan aku sudah jatuh cinta pada
anak tiriku sendiri. Gawat kalau begini. Untuk menghilangkan rasa rinduku pada
Amanda, istriku pun habis ku garap. Hampir setiap malam, kujilati vaginanya, puting
payudaranya, dan di akhiri dengan ML yang liar dan hot sekali.
Akhirnya kerinduan aku terhadap Amanda terobati, bahkan dengan kejutan yang
tidak pernah kupikirkan.
Jumat malam, pada saat aku pulang dari kantor dan mengendarai mobilku menuju
apartemen, hp ku berdering, ternyata Sandra istriku menelpon.
" Hallo ma, " jawabku.
" Pa, papa masih jauh ya?" tanyanya di seberang sana.
" Jauh sih nggak ma, sudah di Barito, cuman macetnya ampun ma,"
" Ooo, duh kasian papa, masih parah macetnya?"
" Iya nih, maklum Jumat kali ya ma,"
" Pa, mama mau kasih tau aja, mama dijemput Nola, dia minta mama nginap di
rumahnya, karena Andre (suami Nola) sedang tugas kantor keluar kota. Boleh ya
pa?" kata istriku.
Sampai di apartemen aku langsung mandi. Dan setelah makan dengan lauk kepala
ikan kakap yang mantap, aku pun mengisi waktu dengan menonton tv sambil
meminum bir bintang botol kecil kesukaanku. Aku tidak mengenakan apa2 alias
berbugil ria. Sambil menonton tv aku mengelus ngelus penisku, acara tv sudah tidak
menarik, pikiran ku melayang memikirkan Amanda. Kemana ya anak tiriku yang
cantik dan hot itu. Ah, kalau saja ada dia disini. Semalaman pasti aku akan
merasakan surga dunia bersamanya.
"Hallooo papa sayang..... Hayooo papa lagi ngapain," canda Amanda sambil
tersenyum nakal menggemaskan, "Papa bugil ya...?" Mati kutu aku gak bisa bergerak
hanya tersenyum kecut. Gadis indo yang turut masuk tersenyum ke arah ku. " Malam
om..." ucapnya, wah indah bentuk bibirnya. Ku pandang dia, matanya yang agak
kebiruan indah sekali, hidungnya mancung dan mungil menggemaskan, putih mulus
dan seksi sekali, sangat mirip dengan kondisi Amanda. Mimpi apa aku semalam,
dikunjungi 2 bidadari yang indah, cantik, sensual, seksi dan putih mulus.....Horeee!!!
Menjerit gembira di dalam hatiku.
" Ihh papa kok bengong, kenalin teman kantor Amanda pa, Aline..." ganggu
Amanda.
" Oooo iya selamat malam Aline," jawabku sekenanya. Masih belum percaya
kedatangan 2 bidadari ini. Kuulurkan tanganku untuk menjabat tangannya. Uhhh
mulusnya telapak ini. Sama persis dengan tangan Amanda.
Amanda langsung duduk di sebelahku, mencium mesra bibirku, "Kangen sama papa
sayang..." bisiknya. Melihat kelakuan Amanda ku lirik ternyata Aline biasa saja, dan
bahkan tersenyum senyum, dan dengan santainya ikut duduk di sampingku. Waduh.
Kini aku diapit oleh dua gadis yang cantik dan seksi. Ini bukan ketiban duren lagi
namanya, tapi ketiban pohon duren tepatnya.....
" Santai aja pa....Ooo iya tadi mama telp Manda ngajak nginep di rumah Nola,
cuman Manda bilang aja sibuk, karena Manda tau pasti papa sendirian disini....he he
he kesempatan kan pa," kata Amanda sambil menyeringai, nakal sekali anak ku ini.
Nakal tapi membahagiakan....
" Ooo iya, Aline kalau mau minum ambil sendiri ya, om ada bir dan wine di kulkas,
cuman makanan kayaknya harus beli diluar jika laper," kataku basa basi untuk
mengurangi rasa grogi.
" Kita tadi beli mie GM kok pa, wah ketinggalan di mobil, sebentar Amanda turun ke
parkiran ya, ambil mienya," kata Amanda sambil berdiri dan berjalan keluar ruangan.
Setelah aku tinggal berdua dengan Aline, " Om boleh minta birnya?" tanya Aline.
" Ya boleh dong, ambil sendiri ya di kulkas," jawabku dengan masih menutupi
penisku yang sudah berdiri tegak dan keras. Nafsu sudah melanda diriku.
" Kok gak om ambilin," goda Aline tersenyum nakal. " Ha ha ha, santai saja om,
Aline malah penasaran nih, mau lihat yang om tutupi itu,"
" Mau lihat...? Lihat apa Line...?" aku benar2 mati kutu, ya sudah berlagak bego saja.
" Gak usah malu om, mau lihat ini...." tanpa kuduga Aline menarik bantal kecil yang
menutupi penisku yang sudah ngaceng berdiri.
Aku sudah tidak bisa mengelak lagi. Jika harus terjadi, terjadilah, pikirku. Kini
terpampang jelas penisku. Aline melihatnya takjub.
" Ahh, bener kata Amanda, burung om keren, besar dan keras, wah punya pacar
Aline kelaut deh...." bisik Aline. Disentuhnya penis aku dengan tangan dan jari2nya
yang halus.... ohhhhh aku sudah tidak bisa berkata kata lagi.
" Om sayang, santai aja deh...Aline sudah tau kok hubungan om dengan Amanda, dia
cerita semua ke Aline. Makanya sekarang Aline ikut dan kenalan dengan om,
penasaran om....," bisik Aline manja sambil mengecup pipiku. Kemudian ia beranjak
menuju lemari es, " Om juga mau bir?"
" Iya Line, boleh...." jawabku sekenanya.
Sambil membawa 2 botol bir Aline pun kembali duduk di sampingku yang sudah
total bugil. Sambil meminum birnya, tangan Aline yang lain, tak hentinya mengelus
ngelus penisku. Sesekali dia mengecup pipiku, " Gemes lihatnya om," cara duduk
Aline sekarang sudah berubah, sebelah pahanya yang sangat putih dan mulus
ditumpangkan ke pahaku sehingga paha mulus itu menyentuh dan menggesek gesek
penisku, duhhhh nikmatnya.
Aline.
" Wah Aline nakalnya, papaku sudah mau diperkosa," ternyata Amanda sudah
muncul kembali sambil membawa tas plastik berisi mie GM. Kemudian dia menutup
pintu apartemen dan menguncinya.
" Tuh papaku sudah naked Line, kita juga dong," kata Amanda.
" Sip," sergah Aline. Dan tanpa ba bi bu be bo, dia segera berdiri, dan langsung
membuka seluruh kaos bh rok mini dan celana dalamnya........ Seketika terpampang
di sampingku seorang gadis indo yang berwajah cantik, sensual sekali, dengan
payudaranya yang indah mulus meski lebih kecil ukurannya dari payudara Amanda,
dihiasi puting yang indah, sama dengan puting milik Amanda. Juga paha yang putih
mulus tanpa kerutan, dan di tengah2 suatu keindahan gadis seusianya, vagina yang
mulus tanpa bulu, indah sekali. Tidak mau kalah dengan Aline, Amanda pun segera
melucuti semua pakaiannya, roknya, dan akhirnya tubuh indah anak tiriku itu
terpampang tanpa seutas benangpun. Aline yang sudah duduk di sampingku, segera
menarik wajahku, kami berciuman ganas. Lidah Aline bermain main di rongga
mulutku, sesekali kukulum lidahnya, kusedot lembut. Aline tidak mau kalah, lidahku
diemut emutnya, disedot dengan gemas. Tangan kananku mulai beraksi, payudara
Aline kuremas remas, sesekali kupilin putingnya yang indah bergantian. Tangan
kiriku tidak mau kalah, mulai meremas remas vagina Aline yang terasa mulai basah.
Bibir vaginanya ku buka perlahan dengan jari2ku. Terus ku elus elus vagina indah
ini. Jilatankupun mulai turun ke arah lehernya, kujilati kukecup leher indahnya, terus
kujilati sampai ke belakang telingannya.
" Ahhhh...ahhhh....enak banget om.....om sayanggg...." Aline mulai mengerang,
tubuhnya menggelinjang. Jilatan ku kini ku arahkan ke payudaranya. Sambil tetap
kuremas kuisap putingnya, kujilati bergantian, ku gigit gigit lembut, kusedot sedot
seperti bayi menyusui.
Perlahan dan lembut, kudorong maju mundur penisku. Memang terasa sangat sempit
dan menjepit kuat liang vagina Aline. Perlahan rasa sempit dan terjepit di penisku
berubah menjadi rasa seolah diremas remas, liang vagina Aline sudah bisa menerima
sodokan penisku. Dan Aline pun sudah tidak lagi merasa sakit. Matanya terpejam
meresapi rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.
" Ahhhhh sekarang enak rasanya om.....terussssss ommm enak banget om ku
sayang..... Ahhhhhhh..... uhhhhhhhh......duhhhhhhh..." Aline mengerang, kepalanya
bergoyang ke kiri dan ke kanan merasakan nikmat yang luar biasa menderanya.
Ujung penisku terasa sudah mentok sampai dinding terdalam dari liang vagina Aline,
bahkan mungkin sudah menyodok nyodok mulut rahimnya. Aline benar2 sudah lupa
diri, berteriak, mengerang, mengeluh, tubuhnya kejang kejang dilanda kenikmatan
yang diberikan penisku. Penisku pun seolah diremas remas di dalam liang vaginanya,
wowww.......
Amanda tidak mau tinggal diam, dia memeluk ku dari belakang. Menciumi bahuku,
leherku, dan telingaku. Dijilatinya seluruh leher belakangku, lubang
telingaku....sementara kedua lengannya dengan jari2nya yang indah, memilin milin
puting ku. Sulit dibayangkan sensasi yang diterima tubuhku. Penisku diremas remas
vagina Aline, dan diciumi dijilati seluruh tubuhku oleh Amanda.....aku hanya bisa
mengerang, mendesah..... gila rasanya. Tubuh Aline mengejang, ia sudah tidak kuat
Kini giliran Amanda yang sudah dalam posisi siap, menungging di hadapanku. Ku
gesek gesekan kepala penisku di bibir vaginanya. Setelah itu perlahan kudorong
masuk penisku. " Ahhhhhhh......," Amanda mendesah, merasakan liang
kenikmatannya di sodok penisku. Liang vagina Amanda sudah terbiasa menerima
sodokan penisku, sehingga ia tidak merasakan sakit seperti Aline tadi. Ku sodok
penisku maju mundur, ku goyang2 di dalam liang vagina Amanda. Kenikmatan
mulai melanda Amanda, ia mulai mengerang, mendesah desah merasakan nikmatnya
penisku. Ku sodok dalam2, ku sodok kuat, penisku membentur didnding vagina
Amanda yang terdalam. Amanda menjerit, " Ahhhhhhhh ..... Ahhhhhhhhh........
Uhhhhhhhh.......Ahhhhhhhh, duhhhh terusssss papa sayangggg, yang keras lagi
paaaaaa......aduh enakkkk paaaaaa......." Semakin kat ku sodok penisku dalam2.
Amanda benar2 sudah lupa diri.....tubuhnya mengejang, melenting, mengejang,
melenting bergantian, erangannya sudah berubah jadi jeritan nikmat. Aline berdiri di
sampingku. Menarik wajahku, dan seketika melumat habis mulutku. Lidahnya
menjulur masuk ke ronggak mulutku. Kuhisap lidah nakal ini, ku sedot sedot. Aline
pun membalas tidak kalah ganasnya. Sepertinya ia mau memasukkan semua mulutku
ke dalam mulutnya yang mungil.
Otot vagina Amanda sudah mulai berkedut kedut, sebentar lagi ia akan merasakan
klimaks, orgasme. Aku pun sudah tidak tahan lagi, cairan nikmat ku sudah tidak bisa
ditahan tahan lagi, ingin menyembur keluar. " Ahhhhhhh papa......Manda sudah gak
tahannnnn, papaaaaaa......duhhhhh..."
" Iya sayang, papa juga sudah gak tahannnn.......ahhhhhh....ahhhhhh....ahhhhh...."
Otot vagina Amanda menjepit kencang penisku, ahhhhhhhh, ku peluk erat anak tiriku
ini dari belakang, erat sekali....... bersamaan kami mencapai klimaks. Kusemburkan
cairan nikmatku kedalam vagina Amanda. " Aduhhhhhhhhh nikmat dan hangat
papaku sayanggggg......" jerit Amanda.
Kami duduk berdampingan dan masih telanjang bulat. Amanda di sebelah kiriku,
Aline di sebelah kananku. Keduanya memeluk ku erat. Kupandangi kedua wajah
cantik dan seksi ini bergantian. Ku kecup bergantian bibir2 indah mereka. Kami
bertiga tetap berpelukan seperti itu, sambil sesekali kuminum bir ku, demikian pula
dengan Aline, sesekali ia meminum birnya, sedangkan Amanda meminum wine
kegemarannya. Kami menikmati kebersamaan ini. Dan dari cerita Aline, seperti ku
duga, Aline terlahir blasteran. Ayahnya Spanyol dan ibunya Sunda. Ia masih tinggal
bersama orang tuanya. Kami bertiga masih berpelukan. Saling kecup mesra. Saling
jilat.
" Mulai sekarang papa milik kami berdua...," kata Amanda mengejutkan aku. Hah...
" Aline ini sahabat Manda pa, soul mate pa. Jadi apa yang Manda rasakan, Aline juga
harus menikmatinya," lanjut Amanda sambil mengecup pipiku.
" Iya Aline juga sekarang manggilnya papa sayanggggg... Gak apa2 kan papa Aline
tersayang," kata Aline manja. Aku hanya bengong memandang keduanya. Kemudian
mengecup bibir indah mereka bergantian. Dan sepanjang malam hingga menjelang
subuh, kami bertiga menikmati kebersamaan ini. Saling jilat, saling emut, saling
gigit....dan ML berkali kali.
Kejadian terjadi pada tgl 22 agustus 2015 sekitar jam setengah 9an
(malem hari).awalnya ane disuruh dateng ke kontrakan bokin ane di
daerah P*GC (daerah cililitan jakarta) buat nemenin doi tidur, soalnya
bokin ane ga bisa tidur kalo ga ada orang alias sepi.kebetulan posisi ane
juga lagi di Taman M*ini dan sekitar jam 12 pas ane meluncur ke TKP
dengan kondisi "PALPUY" alias pala puyeng alias ngonde alias bla bla
bla(pengaruh alkhohol)
.
[CENTER]Sekitar jam 1 kurang ane sampe ke kontrakanya dan langsung
ngetok pintu kontrakanya.[CENTER]
ane : "tok tok tok" yang yang udah sampe nih.(bisik bisik depan pintu)
ane tungguin kok ga dibuka buka ini pintu, apa jangan jangan udah tidur
duluan.ane coba cek henpon ternyata doi bbm "yang, ntr langsung
masuk aja ya".yaudah dong ane masuk aja.ane ke dapur dulu nyari
makanan dan ternyata "ZONK", kulkas sepi
sedikit info, ini kontrakan kiri kanan rumah warga kalo sampe ketahuan ada
cowo bisa mampus ane dan ane pun berusaha yembunyiin suara ane sepelan
mungkin
Dengan kondisi palpuy, ane pun langsung naek ke lantai atas dan
langsung ke kamar bokin ane.ane buka pintu kamarnya secara perlahan
dan berjalan secara mengendap-endap ke arah kasurnya dan langsung
rebahan disamping bokin ane.
ane : yang..yang..ini aku, kok kamu tidur duluan sih ? (bisik-bisik)
doi ga jawab sama sekali.ane pun berusaha bangunin doi dengan cara
meluk-melukin + nyium nyiumin lehernya dari belakang dan ternyata
doi ga bangun juga.ane juga rada curiga kok bini ane putihan, wangi
rambutnya beda tapi ane bodo amatinlah.ga lama ane gituin doi bangun
dan ane pun masih mengira kalo itu bokin ane apalagi kondisi gelap
gulita dan palpuy(pengaruh akhohol)
Debb*y : ih apaan sih ? (kayak masih setengah sadar gitu)
ane : lah ini siapa ? bukan suara bokin ane nih.(dalem hati)
pas doi balik badan spontan ane sama doi kaget
Debb*y : eh lo ngapain disini ? cewe lo dibawah nungguin lo (nada marah tapi
bisik gitu)
ane : eh sori sori kirain gue lo si I***Y, lagian ngapain lo disini ? ini kan kamar
bokin gue (bisik-bisik)
Debb*y : gue disuruh tidur disini, dia (bokin ane) katanya mau nungguin lo
dibawah
ane : ah...gabilang sih jadi ga enak gue ama lo, untung blom kejadian
Debb*y : yaudah sih selaw aja, kirain gue lagi digerayangin setan tadi taunya
elo
ane : ya kali digerayangin setan ekspresinya enak gitu hahahaha
Debb*y : ah tai kali.eh lo mab*k ya ?bau naga nafas lo tau
ane : ah masa, lo cium aja nih mulut gue bau ga
Debb*y : keenakan lo tai, ngeroko gih baunya kemana mana nih
ane : temenin ? ( nada manja-manja kamvret gitu )
Debb*y : ah tai lo
doi buka baju mungkin kesel atau kegerahan tapi what ever lah.doi
masih make tanktop item ternyata
ane : eh bego ngapain lo buka baju ?
Debb*y : gerah ah
ane : ah elo bikin pengen aja(nahan konak)
Debb*y : dih...sama cewe lo aja gih
ane : puyeng gue, lemes mau jalan ke bawahnya(rebahan di kasur)
Debb*y : alesan lo tai.awas ah gue mau tidur(rebahan disamping gue + ngedep
tembok
)
ane : rebahan dulu bentaran yak, abis itu gue turun
Debb*y : .................................................. ............................(doi diem aja)
ane : eh lo mati ? cepet amat tidurnya ? (ane ngadep ke doi)
disini posisi ane dibelakangin, doi ngadep tembok dan jam udah sekitar
2an.
ane : deb..deb (ngegoyangin badanya)
Debb*y : apaan sih ah ! (doi ngadep ke ane)
pas doi ngadep ke ane, ane sempet kaget doi langsung nyium bibir ane
dan naek ke atas ane
ane : deb eh ngapain lo ? (pura-pura panik)
Debb*y : udah lo diem aja ya ? ntr cewe lo bangun (sambil buka baju ane)
ane : eh eh
abis baju ane dibuka, tangan doi mulai ngeraba-raba badan ane dan
posisi doi ada diatas ane
Debb*y : gede juga ya, gue buka ya ?(sambil turun ke bawah buat buka celana
ane)
ane : SP ya ?
Debb*y : hmmm
ane : ahhh...69 deb, gue juga mau ngerasain punya lo (doi pun buka celana dan
langsung masang gaya 69)
Debb*y : ahhh...slurrppp...ahhh...ahhh (ngeSP sambil nahan me*kinya ane
elus-elus)
ane : jilatin dulu deb sambil dikocok
Debb*y : ahh..slurrpp..ahhh
ane : gue diatas sini, lu ngangkang ya jangan brisik ntr ketauan(ane langsung
jilmek yg mulus itu)
Debb*y : ahh....ahh...jangan digigit ahh (tangan doi sambil ngelus meki dan yg
1 lagi sambil ngeremis tete)
ane : gue masukin ya ?
Debb*y : ga make kondom ? gue takut ah
ane : tenang aja, doi(cewe ane) aja ga pernah kejebolan (ngeyakinin doi)
Debb*y : yaudah, pelan-pelan yah (nada sange)
ane : ahh..ahh..deb enak deb ahhh....
Debb*y : iyah ahh..ahh..aduuhh sakitt...
ane : nungging deb (sambil muter badan doi)
Debb*y : ahhh.............ahhhh..............ahh.......... gantian gue diatas dong
ane : tar dulu, pantat lo manteb bgt deb ahhh....gue bakalan ketagihan nih
(pantatnya tuh jadi bgt, mulus, mekinya masih marah tapi udah ga perawan)
Debb*y : ahhh..jilat dong
ane : iyah....slurppp
Debb*y : gantian (doi naek ke atas ane, trus kayak ngebor gitu)
ane : ahhh...terus deb...ahhh jangan goyang doang naek turunin
Debb*y : iya ahh..ahh..ahh
ane : lo ngadep ke sono deh, biar gue bisa liat pantat lo(susun rencana mau
SSI)
Debb*y : iyahh ahh..ahh..enak..yess
Ayahku sudah sekitar 3 tahun meninggal dunia, meninggalkan ibu dan anak-anak,
aku dan adikku Charles yang masih kecil. Kini Charles sudah duduk di kelas 8 SD
sedang aku sudah tamat SMU, mulai kuliah di Akademi Pariwisata dan Perhotelan.
Meski mendapat dana pensiun tetapi amat kecil jumlahnya. Maklum, ayahku hanya
pegawai kecil di Pemda KMS. Untuk menyambung hidup dan membiayai sekolahku
dan Charles, ibuku terpaksa membuka toko jamu di samping rumah. Lumayan, sebab
selain jualan jamu ibu juga menjual rokok, permen, alat-alat tulis, pakaian anak-anak
dan sebagainya. Tentu saja, aku membantu ibu dengan sekuat tenaga.
Charles masih terlalu kecil untuk bisa membantu dan mengerti tentang kesulitan
hidup. Meski usia ibu sudah berkepala empat tetapi masih cantik dan bentuk
tubuhnya masih bahenol dan menarik. Maklum ibu memang suka memelihara
tubuhnya dengan jamu Jawa. Selain itu, sejak muda ibu memang cantik. Ibuku
blasteran, ayahnya belanda dan Ibu Sunda. Ayahku sendiri dari suku Ambon tetapi
kelahiran Banyumas. Ia lebih Jawa ketimbang Ambon, meski namanya Ambon.
Selama hidup sampai meninggal ayah bahkan belum pernah melihat Ambon.
Ayah meninggal karena kecelakaan bus ketika bertugas di Jakarta. Bus yang
ditumpanginya ngebut dan nabrak truk tangki yang memuat bahan bakar bensin.
Truk dan bus sama-sama terbakar dan tak ada seorang penumpangpun yang selamat
termasuk ayahku.
Sejak itu, ibuku menjanda sampai tiga tahun lamanya. Baru setahun yang lalu diamdiam ibu pacaran dengan duda tanpa anak, teman sekantor ayahku dulu. Namanya
Sutoyo, usianya sama dengan ibuku, 42 tahun. Sebenarnya aku sudah curiga, sebab
Pak Toyo (aku memanggil-nya Pak karena teman ayahku) yang rumahnya jauh
sering datang minum jamu dan ngobrol dengan ibuku. Lama-lama mereka jadi akrab
dan lebih banyak ngobrolnya daripada minum jamu. Kecurigaanku terbukti ketika
pada suatu hari. ibu memanggilku dan diajaknya bicara secara khusus.
Begini Cyn, kata ibu waktu itu.
Ayahmu kan sudah tiga tahun meninggalkan kita, sehingga ibu sudah cukup lama
menjanda.
Aku langsung bisa menebak apa yang akan dikatakan ibu selanjutnya. Aku sudah
cukup dewasa untuk mengetahui betapa sepinya ibu ditinggal ayah. Ibu masih muda
dan cantik, tentunya ia butuh seseorang untuk mendampinginya, melanjutkan
kehidupan. Aku sadar sebab aku juga wanita meski belum pernah menikah.
Ibu tak bisa terus menerus hidup sendiri. Ibu butuh seseorang untuk mendampingi
ibu dan merawat kalian berdua, kamu dan adikmu masih butuh perlindungan, masih
butuh kasih sayang dan tentu saja butuh biaya untuk melanjutkan studi, kalian demi
ibu sudi menikah kembali dengan Pak Toyo dengan harapan masa depan kalian lebih
terjamin.
Kamu mengerti? begitu kata ibu.
Ibu mau menikah dengan Pak Toyo? aku langsung saja memotongnya.
Tidak apa-apa kok Bu, Pak Toyo kan orang baik, duda lagi. Apalagi dia kan bekas
teman ayah dulu!.
Rupanya kamu sudah cukup dewasa untuk bisa membaca segala sesuatu yang
terjadi sekelilingmu, Cyn, ibu tersenyum. Kamu benar-benar mirip ayahmu.
Tak berapa lama kemudian ibu menikah dengan Pak Toyo dengan sangat sederhana
dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat. Sesudah itu ibu diboyong ke rumah Pak Toyo,
dan rumah kami, kios dan segala isinya menjadi tanggung jawabku. Ibu datang pagi
hari setelah kios aku buka dan pulang sore hari dijemput Pak Toyo sepulangnya dari
kantor.
Kehidupan kami bahagia dan biasa-biasa saja sampai pada suatu hari, sekitar empat
bulan setelah ibu menikah, suatu tragedi di rumah tangga terjadi tanpa setahu ibuku.
Aku memang sengaja diam dan tidak membicarakan peristiwa itu kepada ibuku, aku
tidak ingin melukai perasaannya. Aku terlalu sayang pada ibu dan biarlah
kutanggung sendiri.
Kejadian itu bermula ketika aku sedang berada di rumah ibuku (rumah Pak Toyo)
mengambil beberapa barang dagangan atas suruhan ibu. Hal tersebut biasa kulakukan
apabila aku sedang tidak kuliah. Bahkan aku juga sering tidur di rumah ibuku
bersama adik. Tak jarang sehari penuh aku berada di rumah ibu saat ibu berada di
rumah kami menjaga kios jamu.
Kadangkala aku memang butuh ketenangan belajar ketika sedang menghadapi ujian
semester. Rumah ibu Sepi di siang hari sebab Pak Toyo bekerja dan ibu menjaga
kios, sementara di rumah itu tidak ada pembantu. Siang itu ibu menyuruhku
mengambil beberapa barang di rumah Pak Toyo karena persediaan di kios habis. Ibu
memberiku kunci agar aku bisa masuk rumah dengan leluasa. Tetapi ketika aku
datang ternyata rumah tidak dikunci sebab Pak Toyo ada di rumah. Aku sedikit
heran, kenapa Pak Toyo pulang kantor begitu awal, apakah sakit?
Lho, Bapak kok sudah pulang? tanyaku dengan sedikit heran. Sakit ya Pak?.
Ah tidak, jawab Pak Toyo. Ada beberapa surat ketinggalan. kamu sendiri kenapa
kemari? Disuruh ibumu ya?.
Iya Pak, ambil beberapa barang dagangan, jawabku biasa-biasa saja. Seperti biasa
aku terus saja nyelonong masuk ke ruang dalam untuk mengambil barang yang
kuperlukan.
Tak kusangka, Pak Toyo mengikutiku dari belakang. Ketika aku sudah mengambil
barang dan hendak berbalik, Pak Toyo berdiri begitu dekat dengan diriku sehingga
hampir saja kami bertubrukan. Aku kaget dan lebih kaget lagi ketika tiba-tiba Pak
Toyo memeluk pinggangku. Belum sempat aku protes, Pak Toyo sudah mencium
bibirku, dengan lekatnya.
Barang dagangan terjatuh dari tanganku ketika aku berusaha mendorong tubuh Pak
Toyo agar melepaskan tubuhku yang dipeluknya erat sekali. Tetapi ternyata Pak
Toyo sudah kerasukan setan jahanam. Ia sama sekali tak menghiraukan doronganku
dan bahkan semakin mempererat pelukannya. Aku tak berhasil melepaskan diri. Pak
Toyo menekan tubuhku dengan tubuhnya yang besar dan berat. Aku mau berteriak
tetapi tiba-tiba tangan kanan Pak Toyo menutup mulutku.
Kalau kamu berteriak, semua tetangga akan berdatangan dan ibumu akan sangat
malu, katanya dengan suara serak.
Nafasnya terengah-engah menahan nafsu. Berteriaklah agar kita semua malu!
Aku jadi ketakutan dan tak berani berteriak. Rasa takut dan kasihan kepada ibu
membuat aku luluh. Pikirku, bagaimana kalau sampai orang lain tahu apa yang
sedang terjadi dan apa yang diperbuat suami ibuku terhadapku.
Belum lagi aku jernih berpikir Pak Toyo menyeretku masuk ke kamar tidur dan
mendorongku sampai jatuh telentang di tempat tidur. Dengan garangnya Pak Toyo
menindih tubuhku dan menciumi wajahku. Sementara tangannya yang kanan tetap
mendekap mulutku, tangan kirinya mengambil sesuatu dari dalam saku celananya.
Benda kecil licin segera dipaksakan masuk ke dalam mulutku. Benda kecil yang
ternyata kapsul lunak itu pecah di dalam mulut dan terpaksa tertelan. Setelah
menelan kapsul itu mataku jadi berkunang-kunang, kepalaku jadi berat sekali dan
anehnya, gairah seksku timbul secara tiba-tiba. Jantungku berdebar keras sekali dan
aliran darahku terasa amat cepat. Entah bagaimana, aku pasrah saja dan bahkan
begitu mendambakan sentuhan seorang lelaki. Gairah itu begitu memuncak dan
menggebu-gebu itu datang secara tiba-tiba menyerang seluruh tubuhku.
Samar-samar kulihat wajah Pak Toyo menyeringai di atasku. Perlahan-lahan ia
bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku. Kemudian ia membuka pakaiannya
sendiri. Aku tak bisa menolak. Diriku seperti terbang di awang-awang dan meski
tahu apa yang sedang terjadi, tetapi sama sekali tak ada niat untuk melawan.
Begitu juga ketika Pak Toyo yang sudah tak berpakaian menindih tubuhku dan
menggerayangi seluruh badanku, aku pasrah saja. Bahkan ketika aku merasakan
suatu benda asing memasuki tubuhku, aku tak bisa berbuat apa-apa. Tak kuasa untuk
menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai
menembus dan bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entah
berada di mana. Hanya saja aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku, Aku telah
diperkosa Pak Toyo!
Ketika siuman, kudapati diriku telentang di ranjang Pak Toyo (yang juga ranjang
ibuku) tanpa busana. Pakaianku berserakan di bawah ranjang. Sprei morat-marit dan
kulihat bercak darah di sprel itu. Aku menangis.., aku sudah tidak perawan lagi! Aku
sudah kehi1angan apa yang paling bernilai dalam hidup seorang wanita. Aku merasa
jijik dan kotor. Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali.., nyeri!
Tetapi aku tetap berusaha bangkit dan dengan tertatih-tatih berjalan ke kamar mandi.
Kulihat jam dinding, Wah.., Sudah tiga jam aku berada di rumah itu. Aku harus
segera pulang agar ibu tidak menunggu-nunggu. Aku segera mandi dan
membersihkan diri serta berdandan dengan cepat.
Kuambil barang dagangan yang tercecer di lantai dan segera pulang. Pak Toyo sudah
tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Kubiarkan ranjang moratmarit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku tak peduli. Hatiku sungguh
hancur lebur. Kebencianku kepada Pak Toyo begitu dalam. Pada suatu saat, aku akan
membalasnya.
Kok lama sekali? tanya ibu ketika aku datang.
Bannya kempes Bu, nambal dulu! jawabku sambil mencoba menutupi perubahan
wajahku yang tentu saja pucat dan malu. Kuletakkan barang dagangan di meja dan
rasanya ingin sekali aku memeluk ibu dan memohon maaf serta menceritakan apa
yang telah dilakukan suaminya kepadaku.
Tetapi hati kecilku melarang. Aku tak ingin membuat ibu sedih dan kecewa. Aku tak
ingin ibuku kehilangan kebahagiaan yang baru saja didapatnya. Aku tak kuasa
membayangkan bagaimana hancurnya hati Ibu bila mengetahui apa yang telah
dilakukan suaminya kepadaku. Biarlah Untuk sementara kusimpan sendiri kepedihan
hati ini.
Dengan alasan hendak ke rumah teman, aku mandi dan membersihkan diriku (lagi).
Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun
berkali-kali. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Begitu keluar dan kamar
mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Padahal aku tidak ke
rumah siapa-siapa. Aku larikan motorku keluar kota dan memarkirnya di tambak
yang sepi. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku.
Ya Tuhan, ampunilah segala dosa-dosaku ratapku seorang diri.
Baru sore menjelang magrib aku pulang. Ibu sudah dijemput Pak Toyo pulang ke
rumahnya sehingga aku tak perlu bertemu dengan lelaki bejat itu. Kios masih buka
dan adik yang menjaganya. Ketika aku pulang, aku yang menggantikan menjaga kios
dan adik masuk untuk belajar.
Untuk beberapa hari lamanya aku sengaja tidak ingin bertemu Pak Toyo. Malu, benci
dan takut bercampur aduk dalam hatiku. Aku sengaja menyibukkan diri di belakang
apabila pagi-pagi Pak Toyo datang mengantar ibu ke kios. Sorenya aku sengaja pergi
dengan berbagai alasan saat Pak Toyo menjemput ibu pulang.
Namun meski aku sudah berusaha untuk terus menghindar, peristiwa itu toh terulang
lagi. Peristiwa kedua itu sengaja diciptakan Pak Toyo dengan akal liciknya. Ketika
sore hari menjemput ibu, Pak Toyo mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebuah
sepeda kecil untuk adikku, Charles. Sepeda itu ada di rumah Pak Toyo dan adik
harus diambil nya sendiri.
Tentu saja adikku amat gembira dan ketika Pak Toyo menyarankan agar adik tidur di
rumahnya, adik setuju dan bahkan ibu dengan senang hati mendorongnya. Bertiga
mereka naik mobil dinas Pak Toyo pulang ke rumah mereka. Karena tidak ada orang
lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.
Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak
Toyo beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus
diselesaikannya malam itu juga. Ibu tidak curiga dan sama sekali tidak mengira kelau
kepergian suaminya sebenarnya tidak ke kantor, melainkan kembali ke kios untuk
nemperkosaku.
Waktu itu sudah pukul sepuluh malam dan kios sudah lama aku tutup. Tiba-tiba saja
Pak Toyo sudah ada di dalam rumah. Rupanya Ia punya kunci milik ibu sehinga ia
bisa bebas keluar masuk rumah kami. Aku amat kaget dan ingin mendampratnya,
tetapi kembali dengan tenang dan wajah menyeringai, Pak Toyo mengancamku
Ayo, berteriaklah agar semua tetangga datang dan tahu apa yang sudah aku lakukan
terhadapmu! ancamnya serius. Ayo berteriaklah agar ibumu malu dan seluruh
keluargamu tercoreng! tambahnya dengan suara serak.
Sekali lagi aku terperangah. Mulutku sudah mau berteriak tetapi kata-kata Pak Toyo
sekali mengusik hatiku. Perasaan takut akan terdengar tetangga, ketakutan nama
ibuku akan menjadi tercoreng, kecemasan bahwa tetangga akan mengetahui
peristiwa perkosaanku, aku hanya berdiri terpaku memandang wajah penuh nafsu
yang siap menerkamku. Aku tak bisa berpikir jernih tagi. Hanya perasaan takut dan
takut yang terus mendesak naluriku.
Sebelum aku mampu mengambil keputusan apa yang akan kulakukan, Pak Toyo
sudah maju dan mendekap tubuhku. Sekali lagi aku ingin berteriak tetapi suaraku
tersendat di tenggorokan. Entah bagaimana awalnya namun yang aku tahu lelaki itu
sudah menindih tubuhku dengan tanpa busana. Yang jelas, malam itu aku terpaksa
melayani nafsu suami ibuku yang menggebu-gebu.
Dengan ganas ayah tiriku itu memperlakukan aku seperti pelacur. Ia memperkosaku
berkali-kali tanpa belas kasihan. Dengus nafasnya yang berat dan tubuhnya yang
menindih tubuhku apalagi ketika ada sesuatu benda keras mulai masuk menyeruak
membelah bagian sensitif dan paling terhormat bagi kewanitaanku membuat aku
merintih kesakitan. Aku benar-benar dijadikannya pemuas nafsu yang benar-benar
tak berdaya.
Pak-Toyo kuat sekali. Ia memaksaku berbalik kesana kemari berganti posisi berkalikali dan aku terpaksa menurut saja. Hampir dua jam Pak Toyo menjadikan tubuhku
sebagai bulan-bulanan nafsu seksnya. Bukan main! Begitu ia akan selesai kulihat Pak
Toyo mencabut batangannya dari kemaluanku dengan gerakan cepat ia mengocokngocokkan batangannya yang keras itu dengan sebelah tangannya dan dalam
hitungan beberapa detik kulihat cairan putih kental menyemprot dengan banyak dan
derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya
menyemprot membasahi wajah dan tubuhku, ada rasa jijik di hatiku selain kurasakan
amis dan asin yang kurasakan saat cairan itu meleleh menuju bibirku, setelah itu ia
lunglai dan terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri bagai hancur dan tak
bertenaga.
Seluruh tubuhku terasa amat sakit, dan air mata bercucunan di pipiku. Namun terus
terang saja, aku juga mencapai orgasme. Sesuatu yang belum pernah kualami
sebelumnya. Entah apa yang membuat ada sedikit perasaan senang di dalam hatiku.
Rasa puas dan kenikmatan yang sama sekali tak bisa aku pahami. Aku sendiri tidak
tahu bagaimana bisa terjadi, tetapi kadangkala aku justru rindu dengan perlakuan Pak
Toyo terhadapku itu. Aku sudah berusaha berkali-kali menepis perasaan itu, tetapi
selalu saja muncul di benakku. Bahkan kadangkala aku menginginkan lagi dan lagi!
Gila bukan?
Dan memang, ketika pada suatu sore ibu sedang pergi ke luar kota dan Pak Toyo
mandatangiku lagi, aku tak menolaknya. Ketika ia sudah berada di atas tubuhku yang
telanjang, aku justru menikmati dan mengimbanginya dengan penuh semangat.
Rupanya apa yang dilakukan Pak Toyo terhadapku telah menjadi semacam candu
yang membuatku menjadi kecanduan dan ketagihan. Aku kini mulai menikmati
seluruh permainan dan gairah yang luar biasa yang tak bisa kuceritakan saat ini
dengan kata-kata.
Pak Toyo begitu bergairah dan menikmati seluruh lekuk-lekuk tubuhku dengan
liarnya, akupun mulai berani mencoba untuk merasakan bagian-bagian tubuh seorang
lelaki, akupun kini mulai berani untuk balas mencumbui, membelai seluruh bagian
tubuhnya dan mulai berani untuk menjamah batang kejantanan ayah tiriku ini, begitu
keras, panjang dan hangat. Aku menikmati dengan sungguh-sungguh, Luar Biasa!
Pada akhir permainan Pak Toyo terlihat amat puas dan begitu juga aku. Namun
karena malu, aku tak berkata apa-apa ketika Pak Toyo meninggalkan kamarku. Aku
sengaja diam saja, agar tak menunjukkan bahwa aku juga puas dengan permainan itu.
Bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita yeng masih punya rasa malu. Akan
tetapi, ketika Pak Toyo sudah pergi ada rasa sesal di dalam hati. Ada perasaan malu
dan takut. Bagaimanapun Pak Toyo adalah suami ibuku. Pak Toyo telah menikahi
ibuku secara sah sehingga ia menjadi ayah tiriku, pengganti ayah kandungku.
Adalah dosa besar melakukan hubungan tak senonoh antara anak dan ayah tiri.
Haruskah kulanjutkan pertemuan dan hubungan penuh nafsu dan maksiat ini?
Di saat-saat sepi sediri aku termenung dan memutuskan untuk menjauh dan Pak
Toyo, serta tidak melakukan hubungan gelap itu lagi. Namun di saat-saat ada
kesempatan dan Pak Toyo mendatangiku serta mengajak bermain aku tak pernah
kuasa menolaknya. Bahkan kadangkala bila dua atau tiga hari saja Pak Toyo tidak
datang menjengukku, aku merasa kangen dan ingin sekali merasakan jamahanjamahan hangat darinya.
Perasaan itulah yang kemudian membuat aku semakin tersesat dan semakin tergilagila oleh permainan Pak Toyo yang luar biasa hebat. Dengan penuh kesadaran
akhirnya aku menjadi wanita simpanan Pak Toyo di luar pengetahuan ibuku.
Sampai sekarang rahasia kami masih tertutup rapat dan pertemuan kami sudah tidak
terjadi di rumah lagi, tetapi lebih banyak di losmen, hotel-hotel kecil dan di tempattempat peristirahatan. Yah, disana aku dan Pak Toyo bisa bermain cinta dengan
penuh rasa sensasi yang tinggi dan tidak kuatir akan kepergok oleh ibuku, kini aku
dan ayah tiriku sudah seperti menjadi suami istri.
Untuk mencegah hal-hal yang sangat mungkin terjadi, dalam melakukan hubungan
seks Pak Toyo selalu memakai kondom dan aku pun rajin minum jamu terlambat
bulan. Semua itu tentu saja di luar sepengetahuan ibu. Aku memang puas dan
bahagia dalam soal pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi sebenarnya jauh di dalam
lubuk hati-aku sungguh terguncang. Bagaimana tidak? Aku telah merebut suami
ibuku sendiri dan memakannya secara bergantian.
Kadangkala aku juga merasa kasihan kepada ibu yang sangat mencintaiku. Kalau
saja sampai ibu tahu hubungan gelapku dengan Pak Toyo, Ibu pasti akan sedih
sekali. Hatinya bakal hancur dan jiwanya tercabik-cabik. Bagaimana mungkin anak
yang amat disayanginya bisa tidur dengan suaminya? Sampai kapan aku akan
menjalani hidup yang tak senonoh dan penuh dengan maksiat ini?
Entahlah, sekarang ini aku masih kuliah. Mungkin bila nanti sudah lulus dan jadi
sarjana aku bisa keluar dan lingkugan rumah dan bekerja di kota lain. Saat ini
mungkin aku belum punya kekuatan untuk pergi, tetapi suatu saat nanti aku pasti
akan pergi jauh dan mencari lelaki yang benar-benar sesuai dan dapat kuandalkan
sebagai suami yang baik, dan tentunya kuharapkan lebih perkasa dari yang
kudapatkan dan kurasakan sekarang.
Mungkin dengan cara itu aku bisa melupakan Pak Toyo dan melupakan peristiwaperistiwa yang sangat memalukan itu
Namaku Rendi usia 23 tahun dan aku bekerja pada sebuah perusahaan Media yang
cukup terkenal.
Oh, Malam ini aku pulang kemalaman dari kantor dengan motor balapku. Duh,
mana ujan deres banget nih malem bete banget nih jadinya. Akhirnya aku berteduh
di daerah Mampang. hmm.. lumayan juga jadi ngga basah kuyub pakaianku ini.
Aku berdiri di depan sebuah ruko yang sudah tutup dan aku kebagian dibarisan
paling ujung (dekat dgn tikungan masuk sebuah gang pinggir jalan raya tersebut). Ku
bakar sebatang rokok untuk sedikit melawan hawa dingin yang mulai merasuk di
badan ku. Sebuah mobilpun memasuki gang tersebut wah enaknya ya kalo aku
pakai mobil seperti itu dan pastinya ngga akan aku kebasahan seperti ini. Hmmm.
mungkin aku harus lebih giat lagi bekerja untuk bisa membeli mobil seperti itu
someday.
Tiba-tiba jendela mobil yang sedang aku kagumi itu terbuka..dan seorang
wanitapun memanggilku.. Rendi!!!!.. kamu rendi kan? ini aku Ica ngapain
disitu? tanyanya. Heiii..!!!! Ica..!! eh kamu toh kirain siapa? iya nih lagi nunggu
ujan berenti dulu.. payah deh ujan deres banget nih. taklama kemudian Ica pun
turun membawa payung dan menghampiriku sambil menyuruh supirnya
meminggirkan mobilnya. Waoooww, Rendi? kamu keren banget sekarang. apa
kabar? tanya Ica. Hmm.. aku baik aja, Ca Ko turun sih? ujan lho. sahut. Ngga
ko ngga papalah. oh ya, kamu ke rumah aku aja yuk. dah deket ko.. coba kamu
liat itu di depan kan ada tanda letter S kan? nah itu yg tembok silver rumah ku.
kesana aja ya.. aku tunggu lho.! ajak Ica kepadaku. Egghhh hhhmmm.. gimana
ya? okelah. ya udah kamu duluan aja, Ca ntar aku kesana deh. Jawabku. Oh
ya, Icha adalah temen kampusku dulu. Wajahnya imut, rambut hitam lurus sebahu,
kulit putih bersih, ukuran dada 32, pinggang ramping, pinggul besar, tinggi sekitar
158 cm dan berat badan 49 Kg. Aku rasa cukup gambaran tentang seorang Ica untuk
BF mania he..he.. Icaaaa..Ica.. ternyata makin cute aja dia sekarang yach terlihat
ngga ada yang berubah sih dari dia semenjak kuliah dulu. Sebenernya Ica suka sama
aku sejak kuliah dulu (aku taunya dari tulisan kecil didalam buku kuliah dia yang
sempat terbawa olehku dulu dan sampe sekarang masih aku simpan di kamar
kostku dan ngga pernah aku kembalikan he..he..) namun sayangnya kala itu aku
sudah punya kekasih.. Siska namanya.. Siska adalah temen kampusku juga, hanya
dia beda fakultas dengan aku dan Ica tapi sekarang Siska sudah pergi keluar negeri
untuk melanjutkan studi-nya di Australia dan akhirnya Siskapun putus denganku.
Kemudian aku menuju motorku dan menuju rumah yang Ica seperti yang dia sudah
tunjukkan kepadaku tadi. Sesampainya di depan garasinya, ternyata Ica masih ada di
garasi mobilnya dan tengah menurunkan barang bawaannya. Ca Ica aku nih
Rendi!!! panggilku. // Hei, udah sini masukin motornya buruan nanti keburu basah
pakaian kamu // Oke deh. tunggu ya // Aku langsung mendorong motorku masuk
ke dalam garasi mobil rumah Ica dan supirnya yang membukan pintu garasi itu. Oh
ya, Ren. sebentar ya aku masih nurunin barang-barangku dulu nih kamu masuk
aja duluan // oh, biar aku bantuin deh sini // udahlah ngga usah, Ren tinggal
sedikit lagi ko..// ngga papa ko. tenang aja, Ca.. kita kan temen he..he..he.. .
Setelah aku menaruh motorku, aku pun menhampiri dia untuk membantunya
membawa barang bawaannya dari dalam mobil. Mungkin karena Ica terlalu
kebelakang mundurnya, makanya pantatnya menabrak bagian depan tengah badanku
alias nyenggol tongkol ku pastinya. Aduh..!!! sorry sorry Ren. ngga papakan
kamu // ngga ngga papa ko . (gila padat juga pantat Ica rupanya) // Ren, kamu
tuh ya (Ica tersenyum dan matanya keliatan cukup nakal melirik bagian yang
tertabrak olehnya itu) // hhmm ken kenapa sih, Ca? // Itu kamu lho, Ren
berasa juga kena pantatku tadi ha..ha..ha.. (Malu aku dibuatnya) // oh sorry deh,
Ca taukan cuaca begini suka larinya ke biji juga he..hehe // dasar kamu dari
dulu masih aja ngga berubah eh Ren masuk yuk ke dalem. ohya thanks ya udah
bantu aku bawain barang-barang ini // its ok. tenang aja (jawabku sambil
tersenyum).
Kami masuk ke dalam rumah dan aku duduk di ruang tengah dan Ica langsung
masuk ke kamarnya. Ren, aku ke kamar dulu ya ganti pakaian nih. // Oke aku
tunggu sini deh // ohya, Ren.. kalo kamu mau nonton TV nonton aja tuh remotenya. // yups. Ngga lama Ica pun keluar dari kamarnya dan sudah ganti pakaiannya
dengan . wwoowwww Ca!! seksi banget sih kamu. // akh seksi apaan, Ren
ini kan biasa kali kalo aku dirumah. (Ica memakai baju tidur yang agak
tipiswadoh.. berdiri deh tongkolku ini aduh, mana keliatan bener
tonjolannya.). // kenapa kamu, Ren ko jadi salah tingkah gitu sih? he..he..he.. //
akh kamu, Ca ngga lah.. ngapain juga mesti grogi sama kamu yeee // alaaahhh,
bilang iya juga ngga papa ko.. eh iya, gimana kabar Siska pacar kamu? kalian dah
nikah? // Siska? aku dah putus sama dia, Ca kan dia sekarang di Australia nerusin
studinya biar aja lah udah jadi cerit lama. // Oh sorry ya, Ren.. aku bener2x ngga
tahu lho. nah trus sekarang siapa lagi korban kamu ?? ha..ha..ha..// alaaahhh
jangan gitu deh.. itu kan masa lalu, Ca // ciyeeee. biasanya kamu kan beringas
bener, Ren // Akh, siapa yang nyebar gosip tuh, Ca? // ada deeeeeyy hahaha.
jawab Ica // Eh, terus kamu udah dapet cowo sekarang? // Yach, Ren tau sendiri
kan aku tuh dari dulu sampe sekarang belum pernah pacaran banyak sih yang
pengen deketin aku tapi aku jutekin aja .. eh pada mundur semua ha..ha..ha.. //
emang, dari dulu kamu emang gitu, Ca kamu kan dah dicap cewe jutek sekampus
he.he..he.. // yach mungkin kali ya, Ren tapi apa mungkin juga karena aku masih
mengharapkan seseorang kali ya?
Suasanapun langsung terasa sangat hening. aku liat Ica tertunduk sambil
mengenggam tangan sendiri. Aku langsung ambil inisiatif untuk duduk
disampingnya. dan // Ca, kamu masih mengharapkan aku ya? (aku pun
menggenggam jemarinya dan tangan kiriku merangkul pinggangnya yang ramping)
Hmmm aku masih menyimpang buku itu ko, Ca. // Ren Ren. kam.. kamuu
?? jadi kamu tau semua isi hati aku ya? aaaaahhhh.. Rendiiiiii. malukannnn (dia
memukul-mukul dadaku dengan manjanya dan akhirnya Ica pun memelukku erat).
Tak lama kami pun saling berpandangan mesraaaaaa banget suasana rintik hujan
rasanya semakin menambah romantis malam itu. aku rasakan satu kedamaian yang
telah lama tak pernah aku rasakan semenjak berpisah dengan Siska mantanku.
Tiba-tiba. Tok..tok.. tok Bu.. bu (terdengar suara pintu diketuk oleh seorang
lelaki) // Yaaaa kenapa pa? (kemudian ngga lama masuk diapun masuk dengan
sangat sopan) // Enu, bu kalo tidak ada kerjaan lagi, saya ijin pulang ke rumah
atau mungkin Ibu ada acara lagi? kalo memang ada biar saya tetep tunggu diluar. //
Oh, ngga ko pak. Bapak boleh pulang.. oh ya di kulkas dapur ada buah mangga..
bapak ambil aja dan bawa pulang ke rumah.. oh ya minta mba Ijah sekalian suruh
tutup garasinya yaaa. // Oh, makasih buuu. makasih .. Pa Rendi, saya pulang
dulu.. (Pa Sopir itupun ijin juga sama aku) // iya.. iya.. ati-ati pa.. Sopirnya Ica
pun melangkah ke arah dapur untuk mengambil mangga sama Mba Ijah
pembantunya kemudian menghilang dibalik pintu dapur. Tak lama terdengar suara
garasi tertutup tanda dia sudah pulang.
Kemudian kamipun saling bertatapan lagi dan Ica memberikanku senyuman kecil
yang sangat manis // Ren, kamu tau? aku sayang kamu. // Hmmm aku juga
Ca. sebenernya aku juga menaruh perhatian sama kamu.. tapi kan kamu tau dulu
aku milik Siska. (sambil kugenggam tangannya) Ca, boleh aku cium kamu? (Ica
pun memejamkan matanya. aku memandanginya sejenak oh, betapa cantiknya
Ica) akupun mencium bibirnya dgn lembut dan penuh perasaan. dia
membalasnya lembut pula kepadaku. // (Ica mendesah dan membuka matanya)
ooohhhhhhhh. Ren terus cium Ren. bawa aku kedunia kamu, Ren. Ren,
mau ngga kamu bawa aku ke kamar? // aku gendong kamu ya, Ca! // iya..
(jawabnya manja sambil tersenyum kepadaku). Sesampaikan di kamar Ica, aku
langsung menuju ke arah ranjangnya yang terlihat sangat empuk dan aku pun mulai
membuka pakaian Ica. // Ca, aku buka ya pakaian kamu. //
iya sayang buka aja. oooohhh, Ren. bawa aku terbang Ren suasana ini selalu
sudah aku impikan dari dulu aku ngga peduli lagi ren. aku sayang kamu.
pleaseeeee, Ren. // setelah aku buka seluruh pakaian Ica.. woowww.. terlihat
semua bentuk dan setiap sisi tubuh Ica // Ca, tubuh kamu indah sekali.. //
Nikmati sayang. ayooooo doung, Ren aku ngga tahan nih. // iya sayang.
aku buka juga pakaianku.
aku sukses memberikan Orgasme pada dia.. oohhhh, Ren.. aku keluar
kam. kamuuuu niiiihhh gara-garanya aku kan malu tauuuuuuuu // ngga
papa lagi Ca. toh itu kan yang kamu mau dari aku selama ini (Ica pun
mencium sayang keningku dengan sisa-sisa tenaganya)
Setelah itu Ren, tongkol kamu masih berdiri tegak tuh. (diperhatikannya bentuk
tongkolku dengan seksama namun penuh napsu terlihat diwajahnya) // Ca, gimana?
kamu suka? // Aku suka banget, Ren. masukin yaaaa pleaseeeeeeee.. (dia
memelas kepadaku) // Iya. iya.. tapi apa kamu udah siap menerima batang tongkol
aku yang besar dan panjang ini???? hayooooo. // iiihhh, Rendiii. ya mauuuu
doung.. aku siap ko.Kemudian Icapun berbaring dan aku mulai mengarahkan
batang tongkolku ke mulut Vagina Ica yang terlihat sangat mungil itu. Vaginanya
sungguh putih, bersih, dengan dihiasi bulu-bulu halus disekitarnya ohhh sungguh
vagina yang sangat dan sangat indah. beruntung aku dapat merasakannya. (Aku
mulai mendaratkan batang tongkolku ke vagina Ica.) Oh, Ca sempit banget
vagina kamu // Kenapa Ren. ngga bisa masuk ya? // Iya Ca. // Oh Ren.
sakiiiiiittt. pelaaaaann dong, sayanggg // Iya, Ca. ini juga aku pelan-pelan.
(aku pun coba melumuri seluruh batang tongkolku dengan air liur dari mulutku
berkali-kali dan setiap kali aku mencoba masuk selalu aku lumuri dengan air
liurku) dan setelah lebih dari 40 menit aku mengusahakan dengan sabarnya untuk
bisa memasuki surga dunianya Ica dan dann Akkkhhhhhhh..
SAKIIIIIITTTT, RENDIIIIIIIII. sakiiiiittt sakiiiiittt sakiiiiittt
sakiiiiitttIca mencengkeram pundakku sampai terasa perih sekali rasanya.
namun aku tetap sedikit memaksanya untuk bisa masuk.
ohhhhhh.ohhhhhh.ohhhhhh. kepala tongkolku udah mulai masuk rupanya..
dan // Reeeeennnnndiiiiii.. SAKITTTTTT Rennnn . kamu jahaaaaattttt sama
akuuuu, Rennnnnn.. ooooouuughghhhhh. terlihat Ica mengigit bibir bagian
bawahnya sambil menahan rasa sakit itu. (tongkolku yang besar dan panjang itu
udah mulai masuk separuh.) // Rendiiiiiiii.
terussssss.terussssss.terussssss. akuuuuuuu. ooohhh. niiikkmattttt.
enak bangettttt Rennnn.. sumpahhhh. oohh (aku semakin semangat setelah
mendengar itu dari mulutnya..) // Gimana. Ca? enak ngga? // Ooohh Rennn
jangan ditanya deh masukin lagi Rennnn nikmat banget nihhhh
ouugghhhhh. ssstttttt.. (sungguh seeeeemmpitt banget vagina Ica dan terasa
sesak juga oleh jepitan dinding-dinding vaginanya) aku rasakan hanya separuh saya
tongkolku masuk di vagina Ica.. dan terasa sudah mentok di mulut rahimnya //
Ren, udah mentokk niiihhh akhhh akhhh akhhh niiikkkkmaaattttt siksa
aku Rennnnn dalam kenikmatan muuuu .. ayooooo Reeeennn. jangan berhenti
Reeeennnn. akhh..akhhhakhhh ssstttt dan akhirnyaaaaa beberapa saat
kemudian,..
Reeeennnnndiiiiii.. akuuuuuuu. ak akkuu keluar lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.
aaaahhhh. ooouugghhhhhhhhh. RENDDDDIIIIIIIIIIII.. tanpa sadar
dia berteriak layaknya great orgasm yang dia alami untuk kedua kalinya. dan
mungkin karena sensasi yg dia rasakan itu..
akupunnnn.. iicaaaaaa. aku juga Ca.. oohhhh oohhhh oohhhh
shiiiiittttt Icaaaaaaa.. aku jugaaaaaaaaa.. srrettttttt. srrettttttt.
srrettttttt. srrettttttt. banyak banget aku keluarin spermaku di dalam vagina
Ica. Ica memelukku erattttttttt. dan sungguh lama dia merasakan orgasmenya
itu.. sementara tongkolku masih terjepit diantara dinding vagina Ica. aaakhh..
ooohhh ngilu rasanya
Kamipun akhirnya saling berciuman mesra diatas ranjang dan saling berbagi senyum.
Hmmmm.. Ca, . // apa, sayang? // Makasih ya. I love you.!! (aku kecup
keningnya sekali lagi) // Aku juga sayang. I Love you kamu janji ya ngga akan
tinggalin aku // Iya, Ca. aku janji aku akan selalu bersama kamu. // kamu
udah ambil keperawananku, Ren. // AKu janji sayang aku janji..
dan tiba-tiba Handphone berbunyi // Rendi, HP kamu tuh bunyi Siapa sih
sayang malam-malam gini ada telp kamu?? nyebelin deh ngga tau apa kita lagi
kangen-kangenan // coba deh, Ca aku bangun dulu ya ambil HP ku itu.. biar deh
aku jawab.. (sambil berpikir siapa sih yang jam segini telp aku.. tumben banget.
Hendro adalah suami Airin sahabat istriku dia baru pulang dari LA dan kebetulan
adikku titip barang buatku, sudah hampir 10 hari Airin menilponku untuk mengambil
barangnya tetapi aku masih belum sempat juga, sampai tadi pagi Hendro sendiri yang
meneleponku, aku jadi sungkan maka kuputuskan untuk mengambilnya siang ini.
Rumah Hendro yang di Kemang ini letaknya agak ujung meski demikian, halaman
rumahnya sangat luas dan menyenangkan sekali. Ketika aku sampai dirumahnya, tak
kulihat Mercy Hendro yang biasanya parkir digarasinya. Yang ada hanya BMW
putih milik Airin serta sebuah jip Pajero yang diparkir agak jauh dari halaman.
Dengan bersiul siul aku turun dari mobil dan menuju pintu masuk rumah Hendro,
kulihat pintu itu tertutup dan tak seorangpun yang nampak. Kupencet bel dipintu,
tapi tak seorangpun yang keluar, bila ada mobil didepan, berarti mestinya ada orang
didalam rumah itu, aku menduga pasti Airin sedang sibuk dikamarnya sehingga tak
mendengar kedatanganku. Karena sudah seringkali berkunjung jerumah ini, maka
aku langsung saja menuju pintu belakang untuk mencari orang yang ada dirumah,
karena Hendro sudah bilang kalau dia atau Airin tak ada, maka paketnya akan
dititipkan pada yang dirumah. Benar dugaanku, pintu belakang terbuka, tetapi
didalam senyap sekali, hanya sayup sayup kudengar suara musik dari dalam. Aku
jadi kuatir, apakah terjadi sesuatu dengan Airin, dengan pelan pelan aku masuk dan
mencari sumber suara itu. Rupanya suara itu datang dari salah satu kamar diruang
atas, maka aku segera naik keatas yang kuketahui sebagai kamar pribadi Hendro dan
Airin.Dengan langkah pelahan aku menuju sumber suara musik yang lembut itu,
kulihat pintunya tidak ditutup rapat sehingga suara musik itu dapat terdengar sampai
diruang bawah. Ketika kuintip dari celah pintu yang terbuka, aku tak dapat melihat
apa apa, karenanya aku mendorong pintu itu lebih lebar lagi agar aku dapat melihat
apa yang ada dalam kamar itu..
Aku benar benar terkejut ketika aku berhasil melihat kedalam kamar itu.kulihat
Airin yang telanjang bulat sedang berpelukan dengan seorang pria yang masih
berpakaian lengkap. Aku belum dapat melihat wajah si pria, tetapi dari bentuk
badannya dapat kuperkirakan bahwa pria ini masih sangat muda dan berperawakan
tinggi. Pria itu asyik sekali menciumi buah dada Airin yang putih montok itu, aku
berdebar debar menyaksikan semua ini, tak kusangka bahwa Airin yang selama ini
kelihatannya alim ternyata suka menyeleweng, memang selama ini aku sering juga
membayangkan kecantikan Airin, tubuhnya tinggi besar dengan profil seperti
perempuan India, kulitnya putih bersih dengan badan yang agak sedikit kegemukan,
tetapi wajahnya cantik sekali dengan mata yang sayu dan bibir yang selalu basah,
cantik sekali. Apa yang kulihat saat ini membuktikan kalau seleraku pada Airin tidak
keliru, badan Airin benar benar mulus, meskipun perutnya agak gendut dan
pinggangnya lebar, tetapi jembutnya amit amit lebat sekali menutupi nonoknya
sampai mencapai pusarnya, belum lagi ketiaknya rimbun sekali. Si pria itu dengan
telaten menciumi buah dada Airin serta meremas remasnya dengan kalem sekali, dari
jauh kulihat lidahnya menjulur julur menjilati puting susu Airin dan terus bergerak
kebawah sampai kepusar Airin, diantara suara musik kudengar erangan Airin yang
merasa keenakan dengan rangsangan yang diberikan oleh pria muda itu.
Aku mengagumi ketelatenan pria itu, karena ia benar benar kalem, karena semua
gerakannya yang serba tenang itu pastilah membuat Airin jadi tambah bernafsu.
Ketika ciuman sipria itu mencapai bagian selangkangan Airin, kudengar Airin
merintih agak keras, rupanya sipria itu mulai menjilati nonok Airin yang sudah
merekah penuh dengan cairan itu. Jilatannya sungguh membuat aku terkagum
kagum, ia dengan tenang mengangkat kedua kaki Airin tinggi tinggi sehingga nonok
Airin jadi terangkat keatas, kemudian pria itu mengambil bantal dan mengganjalnya
dibawah pantat Airin. Dengan posisi seperti itu ia mulai menjilati belahan nonok
Airin sampai kelubang dubur Airin. Airin kulihat hanya bisa menggerak gerakkan
pantatnya saja, rupanya ia benar benar kegelian oleh service yang diberikan oleh
sipria itu. Mendadak Airin berusaha untuk bangkit, si priapun lalu mendekati Airin
yang membisikkan sesuatu ketelinganya. Mendengar itu sipria yang ternyata seorang
anak muda dengan wajah yang tampan sekali lalu tersenyum dan mulai membuka
pakaiannya. Aku jadi tambah kagum dengan anak muda yang bersama Airin ini,
karena ternyata kontolnya juga hebat meskipun kuperkirakan tidak sepanjang
kepunyaanku, tetapi bentuknya kekar dan ujungnya yang pelontos kelihatan lebih
besar dari batang kontolnya sehingga menyerupai jamur. Begitu ia sudah telanjang
dengan ****** ngaceng yang mendongak keatas,ia segera mendekati Airin yang
sudah berbaring terlentang itu, kemudian ia mendekatkan kontolnya kedekat wajah
Airin sementara ia sendiri mendekatkan wajahnya kedekat nonok Airin.
Dengan posisi tersebut keduanya bebas untuk saling menikmati alat kelamin
pasangannya. Benar saja, dengan rakus Airin memasukkan ****** sipria tadi
kemulutnya dan menghisapnya sambil memejamkan mata, sementara sipria kembali
lagi asyik dengan menjilati nonok Airin yang menganga itu. Aku lebih tertarik
dengan cara sipria itu menjilati nonok Airin, karena kulihat lidahnya yang panjang
itu menjulur masuk kedalam liang nonok Airin dan bukan sekedar menjilati tepi tepi
nonok Airin yang sudah membengkak itu. Kulihat itil Airin justru dibiarkannya
menganggur sehingga kadang kadang justru Airin yang mengulurkan tangannya
untuk menggosok itilnya sendiri. Benar benar hebat anak muda itu, kontolnya yang
lurus itu dengan lancar masuk kedalam mulut Airin dan ketika dikeluarkan, Airin
menarik kulitnya kebawah sehingga ujungnya yang seperti topi baja itu terbuka
lebar, dengan guratan yang dalam memisahkan ujung ****** dengan batangnya.
Dipusat rasa geli itulah Airin menjulurkan lidahnya dan menjilatinya berulang ulang
sampai sipria itu menggeliat geliat menahan geli. Aduh betul betul gila yang
dilakukan orang orang ini, aku sudah tak kuat menyaksikan semua ini, kontolku yang
ngaceng sampai terasa sakit karena terjepit celanaku, tetapi aku tak dapat berbuat apa
apa kecuali melihat saja. Hebatnya mereka betul betul menikmati permainan
pendahuluan ini, karena sampai sebegitu lama belum kelihatan gelagatnya mereka
akan mulai bersetubuh yang sebenarnya. Aku makin yakin kalau Airin adalah
seorang hyperseks, aku merasa benar benar kecolongan, karena tak pernah kusangka
kalau Airin begitu hot dan akhli dalam hubungan seks. Isteriku yang selama ini
kuanggap jago, ternyata masih belum ada seujung kuku dibanding dengan Airin,
padahal bila dilihat dari posturnya, maka isteriku adalah seorang seks maniak, karena
isteriku agak bungkuk dan aku diam diam juga tahu kalau isteriku juga suka main
dengan pria lain, tetapi selama ini aku diam saja karena teman mainnya rata rata
orang yang dari kalangan atas dan aku yakin kemampuan mereka tidak diatasku.
Kenapa isteriku kok mau main main dengan mereka, penyebabnya hanya satu,
isteriku juga menyukai avontuur, jadi hubungan seks yang sifatnya curi curi itu
sangat disukai oleh isteriku. Akupun juga suka seks seperti ini, tetapi sampai saat ini
aku dan isteriku belum pernah saling terbuka, mungkin kalau kami bisa terbuka maka
makin banyak kenikmatan yang bisa aku reguk.
Lamunanku jadi buyar ketika kulihat Airin berdiri sambil melap nonoknya dengan
sehelai handuk, sementara si pria itu berdiri juga disampingnya sambil
memperhatikan semua gerakan Airin. Selesai membersihkan nonoknya Airin
berjongkok didepan sipria dan mulai lagi mengulum ****** si pria itu, dari kejauhan
kulihat si pria memegang kepala Airin yang sudah menelan habis batang kontolnya
itu. Rupanya Airin hanya sekedar membersihkan ****** sipria itu agar tidak
berlendir karena setelah itu ia mengeluarkan ****** si pria itu dan langsung
memeluk sipria sambil berdiri serta mengangkat kaki kirinya keatas tempat tidur.
Dengan posisi seperti itu, si pria muda menggenggam kontolnya sendiri dan
menepatkannya diantara selangkangan Airin, setelah dirasakan sudah masuk Airin
langsung mengangkat kedua kakinya dan melingkarkan kepantat sipria sementara
dari belakang kulihat ****** sipria itu lenyap diantara selangkangan Airin. Dengan
sambil memegang pantat Airin dan Airin merangkulkan tangannya dipundak
keduanya asyik berciuman. Aku benar benar tak tahan, aku pergi menjauh dari kamar
itu dan mengeluarkan handphone untuk menghubungi Airin dikamarnya itu, aku
sudah benar benar nekad ingin ikut nimbrung dalam permainan itu, dan aku sudah
tidak memikirkan akibatnya lagi,rasanya apapun yang terjadi aku akan hadapi yang
penting ngacengku ini bisa hilang.
Dari kejauhan kudengar tilpon Airin berdering, tetapi tidak juga diangkat, aku yakin
bahwa Airin sedang menguber kenikmatan jadi dia agak acuh dengan dering tilpon
itu, tetapi aku tak mau kalah aku juga terus menunggu Akhirnya telepon itu
diangkat juga, jantungku dag dig dug karena tegangnya, Hallo.siapa ya ?
kudengar suara Airin yang agak serak dan mendesah. Aku yakin Airin menerima
tilponku itu sambil terus bersetubuh, Airin yaini aku Roy, kenapa sih kok lama
menerimanya ? Oh Roy, maaf aku sedang dikamar mandi, ada apa Roy, apa kamu
mau ambil paket dari LA ? Dalam hati aku tertawa mendengar kebohongan Airin
itu, Nggak Rin, kok rasanya suaramu aneh sepertinya kamu sedang menikmati
sesuatu gitu lho Sambil berbicara begitu aku kembali mendekati pintu kamar tadi,
ketika kuintai benar dugaanku, tubuh Airin masih bersatu dengan tubuh sipria itu,
tetapi sekarang posisinya lain, sipria itu berbaring sementara Airin duduk dipangkal
pahanya, aku yakin bahwa saat itu ****** sipria terbenam dalam nonok Airin.
Mendengar perkataanku Airin tertawa Menikmati apa Roy ? Barangkali aja kamu
sedang main dengan Hendro ya ? Airin tertawa dan berkata lagi kamu ini ada ada
saja Roy, aku lalu menjawab dengan agak berbisik Rin, aku sebenarnya sudah
dalam rumahmu, aku sudah lihat kamu main main sama cowok dikamarmu, aku
sekarang nunggu kamu dikamar sebelah, cepetan deh Tanpa menunggu jawaban
Airin, tilpon kututup dan aku masuk kekamar sebelahnya dan menunggu dengan
berdebar debar.
Lebih dari lima menit Airin tidak juga kunjung muncul, aku jadi berpikir apakah dia
menyelesaikan hajatnya terlebih dahulu ataukah dia lagi bingung menyuruh sicowok
itu untuk pergi. Tapi aku yang sudah terangsang nggak karuan ini langsung aja
mencopot celana panjangku dan dengan separuh telanjang karena bajuku masih
kupakai aku duduk dikursi sambil mengelus elus kontolku yang rasanya jadi tambah
panjang dari biasanya itu. Saat itulah pintu kamar terbuka dan Airin masuk kekamar
itu, wajahnya pucat pasi dan gemetaran, Airin hanya memakai duster yang kelihatan
sekali kalau didalamnya dia tak memakai apa apa, karena kulihat susunya bergerak
gerak ketika ia berjalan. Airin dengan wajah pucat mencoba untuk tersenyum melihat
aku yang separuh telanjang itu. Tanpa banyak bicara aku langsung berdiri dan
mendekati Airin, aku langsung merangkul Airin dan menciumnya. Airin diam saja,
entah karena perasaan takut atau bagaimana, aku tak perduli aku langsung membuka
dusternya sambil bertanya, Dimana anak tadi Rin ? Airin tak menjawab, begitu
duster Airin terbuka benar dugaanku Airin tak memakai apa apa dibalik duster itu,
aku langsung mengulum pentil susunya yang coklat itu dan tangannya kubimbing
agar memegang kontolku yang panas itu. Airin tetap diam saja, kudorong Airin
keatas tempat tidur yang ada dikamar itu dan begitu ia sudah terbaring langsung
kukuakkan pahanya dan kucobloskan kontolku.
Tiba tiba saja Airin berkata Roy apa cukup masuk dipunyaku, hati hati lho Aku
membatalkan untuk memasukkan kontolku langsung, lalu aku mengambil ludah
dengan jariku untuk kuoleskan keujung kontolku, setelah kulihat basah dan licin
barulah kumasukkan lagi diantara bibir nonok Airin yang membengkak itu. Kulihat
Airin memejamkan matanya sambil menggigit bibir, sekali sentak kontolku amblas
masuk kedalam liang nonok Airin. Saat itulah Airin merintih dan secara refleks
tangannya memelukku, kubalas pelukannya dan kucium bibir Airin yang tebal dan
merekah itu, sengaja aku membiarkan kontolku mentok terbenam didasar nonoknya
karena aku menunggu agar dia yang menggoyangkan pantat untuk merasakan
enaknya kontolku, aku hanya menciumi dan menggigiti bibirnya sambil tanganku
meremas remas susunya yang kenyal dan montok itu, benar saja tak lama kemudian
mulai kurasakan goyangan pantat Airin berusaha untuk menepatkan ujung kontolku
dibagian yang paling sensitif didalam nonoknya, awalnya pelan pelan kurasakan
ujung kontolku digosok gosok dinding rahim Airin, lama kelamaan gosokan itu
makin keras dan akhirnya menggila karena Airin yang sudah hilang sungkannya
sekarang benar benar menggoyang pantatnya agar supaya terasa nikmatnya, aku
sendiri begitu melihat Airin sudah bereaksi langsung kupacu kontolku dengan
gerakan memutar juga untuk mengimbangi Airin, seperti dugaanku, nonok Airin
tidak terlalu peret, bahkan boleh dikatakan longgar, namun nikmatnya berpetualang
menyebabkan persetubuhan ini benar benar terasa lain, apalagi Airin sangat pandai
membuat ujung kontolku seperti digerus setiap kali mentok didasar nonoknya. Kami
sama sekali tak ada niatan untuk berganti posisi karena yang kami kejar hanyalah
puncak kenikmatan yaitu memancarnya air mani kami secara bersamaan.
Suara kontolku yang keluar masuk diliang berkecipak karena liang Airin sudah
penuh dengan lendir yang membuat liang Airin jadi becek nggak karuan. Airin
sendiri yang sudah seperti orang kesurupan tanpa sungkan menjilati dadaku dan
kadang kadang menggigit pundakku, rasa geli yang mengumpul diujung kontolku
membuat aku jadi tak tahan lagi, dengan melenguh keras kusemprotkan air maniku
sementara itu Airin sendiri juga mencengkeram pundakku dan menjepitkan kedua
kakinya kepahaku, dia juga mencapai puncak kepuasannya.
Kubiarkan saja Airin yang kelelahan terbaring lemas sambil memejamkan matanya,
kuperhatikan cuping hidungnya penuh dengan bintik keringat, wajahnya yang cantik
membuat penampilannya sangat anggun, aku tak tahu apa yang terjadi dalam rumah
tangganya, apakah Hendro tahu semua ini, dan mengapa Airin begitu berani
memasukkan laki laki disiang hari bolong seperti ini, kenapa tak ada yang
dikhawatirkannya, aku menduga pasti ada sesuatu yang misterius dirumah ini, tetapi
aku tak perduli, karena urusanku hanyalah dengan Airin sendiri dan kalau boleh
dikatakan lebih khusus lagi dengan nonok Airin yang membuat birahiku jadi naik itu.
Ketika membuka matanya, wajah Airin langsung merona merah, dia sangat malu
kepadaku dengan semua ini katanya Roy, kamu jangan bilang pada Hendro ya, aku
malu sekali lho Aku tak menjawab hanya kucium bibirnya yang tebal dan
merangsang itu. Airin berkata lagi Tak nyana lho Roy kalau kamu mendadak
muncul, bikin aku jadi kaget sekali Roy kapan kapan kita keluar saja ya, apakah
Novie juga mengerti kalau kamu jagoan seperti ini ? Aku hanya tersenyum saja
Ayo deh aku pulang dulu ya, entar kalau Hendro datang bisa gawat nich, kemana
cowok tadi Rin ? Airin menjawab kalau cowok tadi sudah disuruhnya pulang. Airin
langsung berdiri dan memakai dusternya serta mengantarku kedepan. Aku sengaja
tak mau bertanya macam macam, tetapi aku percaya bahwa Airin juga tahu kalau
Hendro juga suka main perempuan jadi scorenya draw. Aku menaiki mobilku sambil
tersenyum sendiri karena teringat akan pengalamanku sendiri dengan Novie isteriku.
Aku terbangun karena hp ku berdering. Kulihat Dina, abg yang kugarap tadi
malam, masih terlelap. Toketnya yang montok bergerak seiring dengan
tarikan napasnya. Pengen aku menggelutinya lagi, tetapi temanku Ardi
sedang menunggu diujung hp. Aku keluar kamar supaya Dina gak terganggu
dengan pembicaraanku. Baru bangun ya, terdengar suara Ardi diujung
sana. Iya, mau ngapain pagi gini dah nelpon, masih ngantuk, jawabku.
Gini ari baru bangun, udah jam 10 nih. Pasti ngegarap abg ya. La iya lah,
jawabku. Ada apa. Tukeran abg yuk, aku semalam main ama pembantu
sebelah. Pembantu? emangnya gak ada cewek yang lain, kataku, rada
kesel.
Masak Dina mau dituker ama pembantu. Tunggu dulu, biar pembantu Ana
cantik kaya anak gedongan. Bodinya montok banget dan napsunya gede
banget, maunya terus2an main. Kamu pasti puas lah main ama dia. Masak
sih, kalo cewekku Dina, anak sekolahan, montok dan binal kalo di ranjang,
jawabku lagi. Ya udah, kita tukeran aja, mau enggak. Kalo mau aku ama
Ana cabut kerumahmu sekarang. Aku tertarik juga dengan tawaran, pengen
juga aku ngeliat kaya apa sih pembantu yang katanya kaya anak gedongan,
Ok, dateng aja. Pembicaraan terhenti. Aku kembali ke kekamar.
Dina udah bangun. Ada apa ka, mau maen lagi gak, katanya sambil
tersenyum. Belum puas semalem ya Din. Temen kaka tadi nelpon ngajakin
kaka tuker pasangan. Dina mau gak maen ama temennya kaka. Dia juga ahli
kok nggarap cewe abg kaya Dina, jawabku. Kalo nikmat ya Dina sih mau
aja, Dina bangun dari tempat tidur dan masuk kamar mandi. Aku
menyusulnya.
Sebenarnya aku napsu lagi ngeliat Dina yang masih telanjang bulat, tetapi
karena Ana mau dateng ya aku tahan aja napsuku. Kita mandi sama sambil
saling menyabuni sehingga kontolku ngaceng lagi. Ka, kontolnya ngaceng
lagi tuh, maen lagi yuk, ajak Dina sambil ngocok kontolku. Kan Dina mau
maen ama temennya kaka, nanti aja maennya. Temen kaka ama ceweknya
lagi menuju kemari, jawabku. Sehabis mandi, kita sarapan dulu. Dina tetep
aja bertelanjang bulat sementara aku cuma pake celana pendek saja. Selesai
makan aku menarik Dina ke saung dipinggir kolam renang yang ada
dibelakang rumahku. Dina kupeluk dan kuciumi sementara tanganku sibuk
meremes2 toket montoknya. Dinapun gak mau kalah, kontolku digosok2nya
dari luar celana ku.
Sedang asik, Ardi dan Ana datang. Ardi sudah biasa kalo masuk rumahku
langsung nyelonong aja kedalem, karena kami punya kunci rumah masing2.
Ana ternyata cantik juga, seperti bintang sinetron berdarah arab yang aku
lupa namanya. Ana make pakean ketat, sehingga toketnya yang besar
tampak sangat menonjol. Pantatnya yang besar juga tampak sangat
menggairahkan. Ana terkejut melihat Dina yang bertelanjang bulat.
Kuperkenalkan Dina pada Ardi, Ardi langsung menggandeng Dina masuk ke
rumah.
An, Ardi bilang dia nikmat banget ngen tot sama kamu, no nok kamu bisa
ngempot ya, aku jadi kepingin ngerasain diempot juga, kataku sambil
mencium pipinya. An, kamu napsuin banget, tetek besar dan pantat juga
besar. Dina kan juga napsuin om, jawabnya sambil duduk disebelahku di
dipan. Jangan panggil om dong, panggil kaka. Kan saya belum tua, kataku
sambil memeluknya. Kucium pipinya sambil jemariku membelai-belai bagian
belakang telinganya. Matanya terpejam seolah menikmati usapan tanganku.
Kupandangi wajahnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya.
Tak tahan berlama-lama menunggu akhirnya aku mencium bibirnya.
Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan
menerima lidahku. Lama aku mempermainkan lidahku di dalam mulutnya.
Lidahnya begitu agresif menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai
nafas kami berdua menjadi tidak beraturan. Sesaat ciuman kami terhenti
untuk menarik nafas, lalu kami mulai berpagutan lagi dan lagi. Kubelai
pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku sehingga
jempolku bisa menggapai permukaan dadanya sambil membelai pangkal
lengannya. Bibirku kini turun menyapu lehernya seiring telapak tanganku
meraup toketnya. Ana menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik
mentari. Suara rintihan berulang kali keluar dari mulutnya di saat lidahku
menjulur menikmati lehernya yang jenjang. ka. Ana memegang tanganku
yang sedang meremas toketnya dengan penuh napsu.
Bukan untuk mencegah, karena dia membiarkan tanganku mengelus dan
meremas toketnya yang montok.An, aku ingin melihat toketmu, ujarku
sambil mengusap bagian puncak toketnya yang menonjol. Dia menatapku.
Ana akhirnya membuka tank top ketatnya di depanku. Aku terkagum-kagum
menatap toketnya yang tertutup oleh BH berwarna hitam. Toketnya begitu
membusung, menantang, dan naik turun seiring dengan desah nafasnya
yang memburu. Sambil berbaring Ana membuka pengait BH-nya di
punggungnya. Punggungnya melengkung indah. Aku menahan tangan Ana
ketika dia mencoba untuk menurunkan tali BH-nya dari atas pundaknya.
Justru dengan keadaan BH-nya yang longgar karena tanpa pengait seperti
itu membuat toketnya semakin menantang. toketmu bagus, An, aku
mencoba mengungkapkan keindahan pada tubuhnya. Perlahan aku menarik
turun cup BH-nya. Mata Ana terpejam. Perhatianku terfokus ke pentilnya
yang berwarna kecoklatan. Lingkarannya tidak begitu besar sedang
ujungnya begitu runcing dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan
jemariku. Ana mendesah. Mulutku turun ingin mencicipi toketnya. Egkhh..
rintih Ana ketika mulutku melumat pentilnya.
Kupermainkan dengan lidah dan gigiku. Sekali-sekali kugigit pentilnya lalu
kuisap kuat-kuat sehingga membuat Ana menarik rambutku. Puas
menikmati toket yang sebelah kiri, aku mencium toket Ana yang satunya
yang belum sempat kunikmati. Rintihan-rintihan dan desahan kenikmatan
keluar dari mulut Ana. Sambil menciumi toket Ana, tanganku turun
membelai perutnya yang datar, berhenti sejenak di pusarnya lalu perlahan
turun mengitari lembah di bawah perut Ana. Kubelai pahanya sebelah dalam
terlebih dahulu sebelum aku memutuskan untuk meraba nonoknya yang
masih tertutup oleh celana jeans ketat yang dikenakan Ana.
Aku secara tiba-tiba menghentikan kegiatanku lalu berdiri di samping dipan.
Ana tertegun sejenak memandangku, lalu matanya terpejam kembali ketika
aku membuka jeans warna hitamnya. Aku masih berdiri sambil memandang
tubuh Ana yang tergolek di dipan, menantang. Kulitnya yang tidak terlalu
putih membuat mataku tak jemu memandang. Perutnya begitu datar. Celana
jeans ketat yang dipakainya telihat terlalu longgar pada pinggangnya namun
pada bagian pinggulnya begitu pas untuk menunjukkan lekukan pantatnya
yang sempurna.
Puas memandang tubuh Ana, aku lalu membaringkan tubuhku
disampingnya. Kurapikan untaian rambut yang menutupi beberapa bagian
pada permukaan wajah dan leher Ana. Kubelai lagi toketnya. Kucium
bibirnya sambil kumasukkan air liurku ke dalam mulutnya. Ana menelannya.
Tanganku turun ke bagian perut lalu menerobos masuk melalui pinggang
celana jeans Ana yang memang agak longgar. Jemariku bergerak lincah
mengusap dan membelai selangkangan Ana yang masih tertutup CDnya. jari
tengah tanganku membelai permukaan CDnya tepat diatas nonoknya, basah.
Aku terus mempermainkan jari tengahku untuk menggelitik bagian yang
paling pribadi tubuh Ana. Pinggul Ana perlahan bergerak ke kiri, ke kanan
dan sesekali bergoyang untuk menetralisir ketegangan yang
dialaminya.Cerita Sex 2015
aku menyuruh Ana untuk membuka celana jeans yang dipakainya. Tangan
kanan Ana berhenti pada permukaan kancing celananya. Ana lalu membuka
kancing dan menurunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang
dikenakannya begitu mini sehingga jembut keriting yang tumbuh di sekitar
nonoknya hampir sebagian keluar dari pinggir CDnya. Aku membantu
menarik turun celana jeans Ana. Pinggulnya agak dinaikkan ketika aku agak
kesusahan menarik celana jeans Ana. Akupun melepas celana pendekku.
Posisi kami kini sama-sama tinggal mengenakan CD. Tubuhnya semakin
seksi saja.
Pahanya begitu mulus. Memang harus kuakui tubuhnya begitu menarik dan
memikat, penuh dengan sex appeal. Kami berpelukan. Kutarik tangan kirinya
untuk menyentuh kontolku dari luar CD ku. Oh.. Ana menyentuh kontolku
yang tegang. Kenapa, An? tanyaku. Ana tidak menjawab, malah
melorotkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya kira-kira 18 cm
serta agak gemuk dibelai dan digenggamnya. Belaiannya begitu mantap
menandakan Ana juga begitu piawai dalam urusan yang satu ini. Tangan
kamu pintar juga ya, An, ujarku sambil memandang tangannya yang
mengocok kontolku.
Ya, mesti dong! jawabnya sambil cekikikan. Ka sama Dina semalem maen
berapa kali? tanyanya sambil terus mengurut-urut kontolku. Kamu sendiri
semalem maen berapa kali sama Ardi? aku malah balik berrtanya.
Mendapat pertanyaan seperti itu entah kenapa nafsuku tiba-tiba semakin
liar. Ana akhirnya bercerita kalau Ardi napsu sekali tadi malem menggeluti
dia. Mau berapa kali Arif meminta, Ana pasti melayaninya. Mendengar
penjelasan begitu jari-jariku masuk dari samping CD langsung menyentuh
bukit nonok Ana yang sudah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya
sehingga Ana keenakan. Kamu biasa ngisep kan, An? tanyaku. Ana tertawa
sambil mencubit kontolku. Aku meringis.
Kalo punya kaka mana bisa? ujarnya. Kenapa memangnya? tanyaku
penasaran. Nggak muat di mulutku, selesai berkata demikian Ana langsung
tertawa kecil. Kalau yang dibawah, gimana? tanyaku lagi sambil
keenakan. Sungguh, nonok Ana enak sekali. Kamu enak kan, An? tanyaku
lalu dijawab Ana dengan anggukan kecil.
Aku menyuruh Ana untuk menggoyangkan pinggulnya. Ana langsung
mengimbangi gerakanku yang naik turun dengan goyangan memutar pada
pinggangnya. Suka kontolku, An? tanyaku lagi. Ana hanya tersenyum.
kontolku seperti diremas-remas ditambah jepitan nonoknya. Ohh.. hh.. aku
menjerit panjang. Rasanya begitu nikmat. Aku mencoba mengangkat
dadaku, membuat jarak dengan dadanya dengan bertumpu pada kedua
tanganku. Dengan demikian aku semakin bebas dan leluasa untuk
mengeluar-masukkan kontolku ke dalam nonok Ana.
Kuperhatikan kontolku yang keluar masuk dari dalam nonoknya. Dengan
posisi seperti ini aku merasa begitu jantan. Ana semakin melebarkan kedua
pahanya sementara tangannya melingkar erat di pinggangku. Gerakan naik
turunku semakin cepat mengimbangi goyangan pinggul Ana yang semakin
tidak terkendali. An.. enak banget, kamu pintar deh. ucapku keenakan.
Ana juga, ka, jawabnya. Ana merintih dan mengeluarkan erangan-erangan
kenikmatan. Berulang kali mulutnya mengeluarkan kata, aduh yang
diucapkan terputus-putus.Cerita Sex 2015
Aku merasakan nonok Ana semakin berdenyut sebagai pertanda Ana akan
mencapai puncak pendakiannya. Aku juga merasakan hal yang sama
dengannya, namun aku mencoba bertahan dengan menarik nafas dalamdalam lalu bernafas pelan-pelan untuk menurunkan daya rangsangan yang
kualami. Aku tidak ingin segera menyudahi permainan ini hanya dengan satu
posisi saja. Aku mempercepat goyanganku ketika kusadari Ana hampir
nyampe. Kuremas toketnya kuat seraya mulutku menghisap dan menggigit
pentilnya. Kuhisap dalam-dalam.
Ohh.. hh.. ka.. jerit Ana panjang. Aku membenamkan kontolku kuat-kuat
ke nonoknya sampai mentok agar Ana mendapatkan kenikmatan yang
sempurna. Tubuhnya melengkung indah dan untuk beberapa saat lamanya
tubuhnya kejang. Kepalaku ditarik kuat terbenam diantara toketnya. Pada
saat tubuhnya menyentak-nyentak aku tak sanggup untuk bertahan lebih
lama lagi. An, aakuu.. keluaarr, Ohh.. hh.. jeritku. Ana yang masih
merasakan orgasmenya mengunci pinggangku dengan kakinya yang
melingkar di pinggangku. Saat itu juga aku memuntahkan peju hangat dari
kontolku. Kurasakan tubuhku bagai melayang. secara spontan Ana juga
menarik pantatku kuat ke tubuhnya. Mulutku yang berada di belahan dada
Ana kuhisap kuat hingga meninggalkan bekas merah pada kulitnya.
Telapak tanganku mencengkram toket Ana. Kuraup semuanya sampaisampai Ana kesakitan. Aku tak peduli lagi. Pejuku akhirnya muncrat
membasahi nonoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah
dengan goyangan pinggul Ana pada saat aku mengalami orgasme. Tubuhku
akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Ana. kontolku masih berada di
dalam nonok Ana. Ana mengusap-usap permukaan punggungku. Ana puas
sekali dientot kaka, katanya. Aku kemudian mencabut kontolku dari
nonoknya. Dari dalam Ardi keluar sudah berpakaian lengkap. Pulang yuk
An, sudah sore, ajaknya.
Aku masuk kembali ke kamar. Dina ada di kamar mandi dan terdengar
shower nyala. Aku bisa mendengarnya karena pintu kamar mandi tidak
ditutup. Tak lama kemudian, shower terdengar berhenti dan Dina keluar
hanya bercelana pendek. Ganti aku yg masuk ke kamar mandi, aku hanya
membersihkan tubuhku. Keluar dari kamar mandi, Dina berbaring diranjang
telanjang bulat. Kenapa Din, lemes ya dientot Ardi, kataku. Lebih enak
ngentot sama kaka, ****** kaka lebih besar soalnya, jawab Dina
tersenyum. Malem ini kita maen lagi ya ka. Hebat banget Dina, gak ada
matinya. Pengennya dientot terus. Ok aja, tapi sekarang kita cari makan
dulu ya, biar ada tenaga bertempur lagi nanti malem, kataku sambil
berpakaian. Dina pun mengenakan pakaiannya dan kita pergi mencari
makan malem. Kembali ke rumah sudah hampir tengah malem, tadi kita
selain makan santai2 di pub dulu.
Di kamar kita langsung melepas pakaian masing2 dan bergumul diranjang.
Tangan Dina bergerak menggenggam kontolku. Aku melenguh seraya
menyebut namanya. Aku meringis menahan remasan lembut tangannya
pada kontolku. Dina mulai bergerak turun naik menyusuri kontolku yang
sudah teramat keras. Sekali-sekali ujung telunjuknya mengusap kepala
kontolku yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari liangnya. Kembali
aku melenguh merasakan ngilu akibat usapannya. Kocokannya semakin
cepat. Dengan lembut aku mulai meremas-remas toketnya. Tangan Dina
menggenggam kontolku dengan erat. Pentilnya kupilin2. Dina masukan
kontolku kedalam mulutnya dan mengulumnya. Aku terus menggerayang
toketnya, dan mulai menciumi toketnya. Napsuku semakin berkobar. Jilatan
dan kuluman Dina pada kontolku semakin mengganas sampai-sampai aku
terengah-engah merasakan kelihaian permainan mulutnya.Cerita Sex 2015
Aku membalikkan tubuhnya hingga berlawanan dengan posisi tubuhku.
Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku.
Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Lidahku menyentuh
nonoknya dengan lembut. Tubuhnya langsung bereaksi dan tanpa sadar Dina
menjerit lirih. Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidahku di
nonoknya. Kedua pahanya mengempit kepalaku seolah ingin membenamkan
wajahku ke dalam nonoknya. kontolku kemudian dikempit dengan toketnya
dan digerakkan maju mundur, sebentar. Aku menciumi bibir nonoknya,
mencoba membukanya dengan lidahku. Tanganku mengelus paha bagian
dalam.
Dina mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakinya yang tadinya
merapat. Aku menempatkan diri di antara kedua kakinya yang terbuka lebar.
****** kutempelkan pada bibir nonoknya. Kugesek-gesek, mulai dari atas
sampai ke bawah. Naik turun. Dina merasa ngilu bercampur geli dan nikmat.
nonoknya yang sudah banjir membuat gesekanku semakin lancar karena
licin. Dina terengah-engah merasakannya. Aku sengaja melakukan itu.
Apalagi saat kepala kontolku menggesek-gesek itilnya yang juga sudah
menegang. Ka.? panggilnya menghiba. Apa Din, jawabku sambil
tersenyum melihatnya tersiksa. Cepetan.. jawabnya. Aku sengaja
mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan ******. Sementara Dina
benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahinya. Dina sudah pengen
dientot Ka, katanya.
Dina melenguh merasakan desakan kontolku yang besar itu. Dina menunggu
cukup lama gerakan kontolku memasuki dirinya. Serasa tak sampai-sampai.
Maklum aja, selain besar, kontolku juga panjang. Dina sampai menahan
nafas saat kontolku terasa mentok di dalam, seluruh kontolku amblas di
dalam. Aku mulai menggerakkan pinggulnya pelan2. Satu, dua dan tiga
enjotan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam
nonoknya membuat kontolku keluar masuk dengan lancarnya. Dina
mengimbangi dengan gerakan pinggulnya.
Meliuk perlahan. Naik turun mengikuti irama enjotanku. Gerakan kami
semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakanku
sudah tidak beraturan karena yang penting enjotanku mencapai bagianbagian peka di nonoknya. Dina bagaikan berada di surga merasakan
kenikmatan yang luar biasa ini. kontolku menjejali penuh seluruh nonoknya,
tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan kontolku sangat
terasa di seluruh dinding nonoknya. Dina merintih, melenguh dan
mengerang merasakan semua kenikmatan ini. Dina mengakui keperkasaan
dan kelihaianku di atas ranjang.
Yang pasti Dina merasakan kepuasan tak terhingga ngentot denganku. Aku
bergerak semakin cepat. kontolku bertubi-tubi menusuk daerah-daerah
sensitivenya. Dina meregang tak kuasa menahan napsuku, sementara aku
dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulku naik turun, ke kiri dan ke
kanan. Erangannya semakin keras. Melihat reaksinya, aku mempercepat
gerakanku. kontolku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan
cepatnya. Tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian.
Dina meraih tubuhku untuk didekap. Direngkuhnya seluruh tubuhku
sehingga aku menindih tubuhnya dengan erat. Dina membenamkan
wajahnya di samping bahuku. Pinggul nya diangkat tinggi-tinggi sementara
kedua tangannya menggapai pantatku dan menekannya kuat-kuat. Dina
meregang. Tubuhnya mengejang-ngejang. Ka.., hanya itu yang bisa keluar
dari mulutnya saking dahsyatnya kenikmatan yang dialaminya
bersamaku.Cerita Sex 2015
Aku menciumi wajah dan bibirnya. Dina mendorong tubuhku hingga
terlentang. Dia langsung menindihku dan menciumi wajah, bibir dan sekujur
tubuhku. Kembali diemutnya kontolku yang masih tegak itu. Lidahnya
menjilati, mulutnya mengemut. Tangannya mengocok-ngocok kontolku.
Belum sempat aku mengucapkan sesuatu, Dina langsung berjongkok dengan
kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri
dan kanan tubuhku. nonoknya berada persis di atas kontolku. Akh!
pekiknya tertahan ketika kontolku dibimbingnya memasuki nonoknya.
Tubuhnya turun perlahan-lahan, menelan seluruh kontolku. Selanjutnya Dina
bergerak seperti sedang menunggang kuda. Tubuhnya melonjak-lonjak.
Pinggulnya bergerak turun naik. Ouugghh.. Din.., luar biasa! jeritku
merasakan hebatnya permainannya. Pinggulnya mengaduk-aduk lincah,
mengulek liar tanpa henti. Tanganku mencengkeram kedua toketnya,
kuremas dan dipilin-pilin. Aku lalu bangkit setengah duduk. Wajah
kubenamkan ke dadanya. Menciumi pentilnya. Kuhisap kuat-kuat sambil
kuremas-remas. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami
tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC. Tubuh
kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi lengket satu sama lain.
Dina berkutat mengaduk-aduk pinggulnya. Aku menggoyangkan pantatku.
Tusukan kontolku semakin cepat seiring dengan liukan pinggulnya yang tak
kalah cepatnya.Cerita Sex 2015
Permainan kami semakin meningkat dahsyat. Sprei ranjang sudah tak
karuan bentuknya, selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di
lantai akibat pergulatan kami yang bertambah liar dan tak terkendali. AKu
merasa pejuku udah mau nyembur. Aku semakin bersemangat memacu
pinggulku untuk bergoyang. Tak selang beberapa detik kemudian, Dina pun
merasakan desakan yang sama. Dina terus memacu sambil menjerit-jerit
histeris. Aku mulai mengejang, mengerang panjang. Tubuhnya menghentakhentak liar. Akhirnya, pejuku nyemprot begitu kuat dan banyak membanjiri
nonoknya.
Dina pun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam dirinya. Sambil
mendesakan pinggulnya kuat-kuat, Dina berteriak panjang saat mencapai
puncak kenikmatan berbarengan denganku. Tubuh kami bergulingan di atas
ranjang sambil berpelukan erat. ka, nikmaat! jeritnya tak tertahankan.
Dina lemes, demikian pula aku. Tenaga terkuras habis dalam pergulatan
yang ternyata memakan waktu lebih dari 1 jam! akhirnya kami tertidur
kelelahan.
Namaku Fadel, sejak aku SMA aku tinggal berdua bersama kakak perempuanku
Rosi yang biasa ku panggil kak Ochi di sebuah rumah kontrakan. Sedangkan
orangtuaku tinggal di kota yang berbeda karena urusan bisnis. Saat ini aku
masih kelas 2 SMA sedangkan Kak Ochi sudah kuliah semester tiga. Menurutku
kak Ochi cewek yang sempurna, sudah cantik, baik lagi. Idaman semua cowok
deh pokoknya, termasuk aku adeknya, hehe.. Setahuku kak Ochi sekarang
sedang jomblo, soalnya dia tidak pernah bilang kalau dia sudah punya pacar lagi
sejak putus dengan mantan pacarnya dulu. Soalnya kalau ada apa-apa dia
biasanya sering curhat padaku, bahkan sampai ngomongin urusan kuliahnya
yang tentu saja aku tidak paham.
Meskipun kak Ochi sudah beberapa kali pacaran sejak dia SMA dulu, tapi
setahuku dia masih perawan. Aku gak pernah periksa sih, tapi aku yakin saja
kalau dia memang masih perawan. Kesehariannya kalau dia sedang ngampus
atau keluar rumah pakaiannya biasanya selalu tertutup dan memakai jilbab,
walau itupun kadang baju dan celananya agak ngetat juga. Tapi kalau di rumah
jangan ditanya, pakaiannya sembarangan amat. Sampai-sampai aku yang
adeknya sendiri jadi nafsu melihatnya. Tapi yang jadi masalah itu dia sering
menggodaku dengan omongan dan ulah-ulah nakalnya T.T
Makin hari entah kenapa aku makin terobsesi pada kakakku sendiri sampai
menjadikan kakakku sendiri sebagai objek onani, lagian salah dia sendiri sih
sering menggodaku. Apalagi dia seringnya pake baju minim kalau sedang di
rumah, bagaimanapun aku kan laki-laki juga. Ada cewek cantik, seksi, dengan
pakaian terbuka berada di dekatku mau gak mau bikin si konti jadi ikutan
berontak. Sebenarnya aku cukup beruntung karena aku salah satu orang yang
bisa melihat tubuh kakakku dalam balutan pakaian minim begini. Orang lainnya?
yaitu teman-temanku yang sering main ke sini.
Tidak heran ketika teman-temanku main ke rumah mereka selalu terkagumkagum melihat kakakku yang hanya menggunakan celana pendek sepaha
dengan kaos oblong. Sungguh beruntung mereka mendapat pemandangan segar
seperti itu di rumahku. Kakakku sendiri tidak terlalu peduli dan cuek saja dengan
pakaiannya itu, bahkan bersikap ramah pada mereka, meladeni obrolan juga
candaan mereka. Sama sepertiku, teman-temanku yang aku dapatkan ini
pikirannya sama ngeresnya denganku. Walaupun aku lebih ngeres lagi karena
nafsu sama kakak sendiri.
Saat ini salah satu temanku Ucup datang ke rumahku. Katanya sih mau bikin PR
bareng, tapi seperti biasa, waktu kami lebih banyak habis karena main PS
doang. Selain itu dianya pasti juga sekalian cuci mata kalau datang ke
rumahku.
Bro.. bagi foto kakak lo dong pintanya di sela-sela asik main game.
Untuk apaan?
Kayak gak tau aja lo.. ya buat bahan coli lah.. hehe katanya kurang ajar bicara
begitu tentang kakakku.
Kampret lo.. lo minta aja sendiri kalau berani sana
Oke.. ntar deh gue coba, lo gak marah kan?
Kalau dia bolehin gue sih gak masalah.. asal lo gak jepret dia diam-diam aja
Eh, ngomong-ngomong lo gak jadi minta foto ke kakak gue? tanyaku pada si
Ucup saat kami di depan rumah.
Udah kok tadi, hehe
Kapan emang? tanyaku heran karena tidak mengetahuinya, diam-diam aja nih
anak kampret.
Itu.. waktu gue ambil minum tadi itu lho.. hehe
Diam-diam aja lo ya.. sialan lo.. udah sana lo pergi kataku sambil
mengayunkan kakiku seperti menendang ke arahnya. Dengan tertawa-tawa
dianya menghindar dan pergi dari dari hadapanku.
Udah pulang temanmu dek? tanya kakakku dari belakang.
Udah kak barusan jawabku sambil membalikkan badan.
Deg, aku cukup terkejut melihat penampilan kakakku. Tubuhnya hanya dibalut
handuk putih yang tidak dapat menutupi indahnya belahan dada dan paha
kakakku. Rambutnya masih basah, dan yang lebih menggoda lagi masih ada
tetes-tetes air di kulit mulusnya bahkan ada yang tampak meluncur ke belahan
dadanya itu. Tentu saja anuku jadi berdiri, aku memang tidak tahan kalau
melihat dirinya basah-basahan begini. Apalagi kalau dia basah-basahan karena
keringatnya sendiri seperti saat habis berolah raga, jauh lebih menggoda.
Liatin apaan kamu dek? Duh, aku ketahuan sedang memperhatikan dirinya.
Eh.. ng..nggak ada kok kak
Hmm.. Kamu belum mandi kan? udah sana mandi, liatin kakaknya ntar aja..
kakak gak kemana-mana kok.. hihi
Ye.. Siapa juga yang mau liatin kakak.. kataku pura-pura jaim. Kakakku tidak
berkomentar lagi dan diapun berlalu kembali menuju ke kamarnya. Aku masih
terpana melihat sosok indah kakakku ini, sambil dia berjalan aku masih saja
memperhatikan dirinya, mataku seperti tidak ingin lepas dari tubuhnya itu. Dan
sepertinya Dewa mesum memang sedang berpihak padaku karena sreet..
handuknya tiba-tiba jatuh hingga memperlihatkan tubuhnya yang telanjang itu.
Celanaku menjadi makin sempit karenanya.
Duh.. dek jangan liat! teriaknya manja.
Eh.. i..iya kak, kakak sih pake handuk kecil gitu.. Diapun segera mengambil
handuknya, tapi bukannya mengenakan handuknya lagi, dia malah menenteng
handuknya itu dan lari telanjang bulat ke kamarnya, sungguh binal dan
mengundang birahi. Jadilah makin puas mataku melihat adegan binal kakakku
itu, yang selama ini di luar rumah selalu tertutup dan memakai jilbab, kini aku
melihat tubuh indahnya bertelanjang bulat bahkan berlari bugil di dalam rumah.
Penisku tegang sejadi-jadinya, sekilas aku melihat belahan vaginanya saat dia
mengambil handuk tadi, selain itu saat berlari buah dadanya juga terlihat
berayun-ayun menggoda.
Aku sudah tidak tahan lagi karena aksi kakakku itu, aku segera mandi yang
tentu saja juga diikuti dengan kegiatan onani membayangkan tubuh bugil
kakakku yang binal. Sungguh onani yang luar biasa saat itu.
Saat ku keluar dari kamar mandi, aku di sambut lagi oleh kakakku yang berada
di dapur.
Lama amat mandinya dek? Ngapain sih kamu? Onani? Sial.. tebakannya tepat
sasaran. Lagian ulahnya juga sih tadi yang membuat aku terpaksa onani.
Eh..a..anu.. biasa kan kak.. aku kan cowok normal. Kakak sih pakai telanjang
tadi, hehehe.. jawabku sambil cengengesan.
Dasar, udah kakak bilang jangan lihat. Emang kamu baru pertama kali lihat
cewek bugil ya dek? hihi..
Iya nih Kak, makasih ya.. hehe
Huu.. anggap aja tadi itu rezeki kamu. Tapi kamu siram yang benar kan? awas
kalau ntar lantainya lengket-lengket di kaki kakak mendengar omongan
kakakku itu aja aku jadi horni lagi, membayangkan kalau kaki kakakku terkena
semprotan pejuku.
Iya.. udah di siram kok kak.. cek aja kalau gak percaya.. hehe
Tiba-tiba aku berpikir untuk membalas aksi kakakku tadi, aku penasaran juga
menunjukkan penisku di depan kakakku, kira-kira bagaimana reaksinya ya..
hehe.. Memikirkan itu saja penisku kembali tegang, tentu saja langsung
nyemplak di handuk yang ku kenakan ini.
Dek..
Ya kak?
Itu kamu bangun lagi tuh.. mikir yang jorok-jorok yah? Jangan macam-macam
kamu dek
Eh.. nggak kok kak.. maaf Duh, terpaksa aku membatalkan aksiku. Udah
kepergok duluan sih mikirin yang nggak-nggak. Lain kali saja deh kutunjukkan.
Udah sana pakai bajumu suruhnya lagi.
Iyaaaa
Aku menuju kamarku, kemudian bersantai sejenak menenangkan diriku dan adik
kecilku yang tadi sempat tegang. Ku isi waktu dengan mendengarkan musik,
baca komik dan tidur-tiduran di atas tempat tidur. Cukup lama juga aku
mengurung diri di kamar, mungkin hampir tiga jam. Merasa bosan akupun
keluar kamar untuk menonton tv. Aku menemukan kakakku sedang tertidur di
sofa depan tv.
Dasar.. lagi tidur tapi tv dibiarkan hidup gerutuku. Ketika hendak mematikan
tv mataku lagi-lagi tertuju pada tubuh kakakku yang tidur sembarangan ini.
Paha putih mulusnya terpampang dengan jelasnya membuat nafsuku bangkit
lagi. Jantungku berdetak kencang melihat pose tidurnya yang sembarangan itu.
Entah dari mana timbul keberanianku, ku pelorotkan celana pendek beserta
celana dalamku sehingga penisku menjuntai bebas di depan kakakku yang
sedang tertidur. Akhirnya aku dapat menunjukkan penisku di hadapannya, tapi
sayang dia tidak sadar.
Aku semakin berani saja kemudian, aku kocok penisku sendiri di depan wajah
kakakku. Sungguh gila dan teramat nekat memang, tapi aku tidak peduli lagi.
Aku sudah betul-betul tidak tahan. Lama kelamaan kocokanku makin cepat dan
sepertinya aku akan segera sampai. Debaran dadaku semakin cepat.
Dek! Kamu apa-apaan sih Aku terkejut bukan main, kakakku terbangun,
mungkin terjaga karena aku yang terlalu berisik. Tapi spermaku sudah sampai di
ujung penisku. Padahal niat hati tidak ingin sampai keluar di depannya. Tapi
kepalang tanggung, dianya sudah terbangun dan sudah sampai sejauh ini,
kakiku bahkan jadi tidak ingin mundur menjauh darinya. Akhirnya tetap ku
arahkan ujung penisku ke wajahnya dan croott.. crrroott! Spermaku menyembur
bertubi-tubi dengan telaknya ke wajah kakakku yang cantik. Gila! aku
membukkake kakakku sendiri. Jadilah wajah cantiknya kini berlumuran cairan
putih kental milikku. Aku betul-betul puas, sangat lega karena bisa menuntaskan
hasratku, ini betul-betul orgasmeku yang paling luar biasa yang aku rasakan
selama ini.
Kamu apa-apan sih deeeekkkk? Sembarangan amat teriaknya histeris.
Maaf kak.. g..gak tahan kataku nyengir. Aku merasa bersalah juga melakukan
hal ini pada kak Ochi. Sungguh perbuatan ku kali ini teramat nekat. Bisa-bisanya
aku menumpahkan spermaku seperti itu ke wajahnya. Tapi tadi itu betul-betul
luar biasa nikmatnya.
Ihh.. belepotan gini, bau kan?! rengeknya manja sambil mengusap ceceran
spermaku itu dengan ujung jarinya.
Ya udah, kali ini kakak maafin.. tapi jangan ulangi lagi sambungnya.
Iya kak.. maaf kataku. Kakakku hanya tersenyum kecil, aku lega melihat dia
tersenyum, untung saja dia tidak marah lagi. Tapi melihatnya tersenyum dengan
wajah penuh sperma itu memberikan sensasi tersendiri bagiku, membuat
dadaku jadi berdebar-debar.
Ambilin tisu dong dek.. keburu kering nih ntar peju kamu, cepetaaan.. kamu
kira kakak suka apa belopotan peju kamu kayak gini
Aku segera mengambil kotak tisu yang berada di atas meja dan memberikannya
ke kakakku. Kakakku menerimanya dan mulai membersihkan wajahnya yang
berlumuran peju adiknya itu.
Puas kamu? Ngecrot sembarangan aja.. ini wajah kakakmu lho, bukan tembok
wc! dasar kamu kebanyakan nonton bokep! katanya dengan wajah kesal sambil
masih membersihkan wajahnya.
Maaf kak..
Iya-iya.. udah bersih belum dek wajah kakak? Ada yang tinggal nggak?
tanyanya sambil memperlihatkan wajahnya di depanku.
Itu kak, di bawah bibir kataku menunjuk bawah bibirku sendiri untuk memberi
petunjuk.
Hmm.. Untung gak masuk ke mulut.. udah?
Iya kak.. udah bersih
Ya udah pakai lagi tuh celana kamu.. apalagi coba? Belum puas apa?
Eh.. i..iya kak akupun memakai celanaku lagi lalu duduk di sebelahnya. Kami
terdiam beberapa saat, aku sendiri tidak tahu harus ngomong apa lagi. Aku
merasa begitu canggung karena kejadian barusan. Ingin aku kembali ke kamar
saat itu tapi aku juga masih ingin berada di dekat kakakku, siapa tahu akan ada
dari biasanya. Sekarang jam masih menunjukkan pukul lima pagi, masih terlalu
pagi untuk beraktifitas bagiku. Namanya laki-laki kalau pagi-pagi gini si konti
tidak bisa kompromi, apalagi ada cewek cakep alias kakakku yang cantik di
sebelahku. Ku perhatikan kakakku masih tidur dengan nyenyaknya, sesekali
dirinya menggeliat karena hawa pagi yang dingin. Berbeda dengan tadi malam,
untuk pagi ini kayaknya aku bakal gak kuat menahannya.
Masih sama-sama di dalam selimut, aku peluk dirinya lagi dari belakang, bahkan
kali ini mulai berani meraba buah dadanya. Dengan kurang ajarnya ku
goyangkan pinggulku sehingga penisku bergesekan dengan pantatnya di bawah
sana. Beberapa kali kakakku melenguh seperti akan bangun, tapi karena tidak
benar-benar bangun jadinya tetap ku teruskan aksi cabulku yang nekat ini.
Makin lama aku semakin tidak tahan, ku sibak lagi selimut itu. Lalu dengan
nekatnya aku mengangkangi wajah kakakku dan mengocok penisku di depan
wajahnya lagi, tepat di atas bibir mungilnya.
Adek! lagi-lagi dia terbangun di saat-saat genting seperti ini.
Kamu ini! masa mau pejuin muka kakak lagi?
Aku tidak menghiraukan ucapannya lagi kali ini dan tetap saja mengocok
penisku karena tanggung, dan crooot crrooot! Untuk kedua kalinya aku
menyemprot wajah kakakku dengan spermaku.
Adek nggmmhh.. dia gelagapan menerima semprotan spermaku, kali ini ada
yang masuk ke mulutnya.
Cairan putihku kali ini menyemprot lebih banyak dan kencang dari sebelumnya,
bahkan ada yang sampai ke rambutnya. Ku geser posisiku dan mundur setelah
ejakulasiku itu. Betul-betul banyak ternyata, sampai ada yang meleleh ke leher
dan sprei tempat tidurnya.
Ngggmmm adek..!
M..maaf Kak..
Kamu ini, udah kakak bilang cukup sekali kemarin aja, eh malah ngulangin..
rese kamu. Tuh lihat sampai kotor gitu kan tempat tidur kakak..!
Maaf deh kak biar Fadel yang bersihin nanti kataku merasa bersalah.
Dasar kerjaan kamu onani mulu.. kosong tuh dengkul. Ya sudah, udah terlanjur
juga.. ambilin lagi sana tisu
Iya kak akupun mengambil tisu yang ada di atas meja dan memberinya ke Kak
Ochi.
Nggak marah lagi kan kak?
Mau kamu kakak marah terus?
Hehe.. Ya enggak lah kak, terus spreinya gimana kak? Jadi cuci?
Hmm.. biar aja deh, ntar juga kering.. kalau gak kering juga terpaksa deh
gantian kakak yang tidur di kamar kamu ntar malam
Makasih yah Kak.. hehe
Dasar.. Dulu waktu mama ngandung kamu mama ngidam apa sih? Kok gini
amat mesumnya, hihihi.. Untung semprotnya di muka kakak, coba kalau di.. dia
tiba-tiba berhenti bicara.
Kalau dimana kak? tanyaku memancing, ku lihat wajah kakakku memerah
karena malu menyebutnya.
Tau sendiri lah kamu.. Udah sana mandi, ntar terlambat kamu sekolah
Kakakku bangkit dari tempat tidur dan membuang tisu itu ke tempat sampah.
Iya kak..
Kamu mau sarapan apa dek? Kakak bikin nasi goreng aja yah? katanya sambil
mengikat rambut sebahunya itu kincir kuda.
Oke kak.. dia tersenyum dan meninggalkan kamar. Aku menyusulnya keluar
tidak lama kemudian untuk segera mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Sungguh
beruntung aku bisa menyemprot di wajahnya sampai dua kali, aku harap masih
akan ada lagi semprotan ketiga, keempat atau seterusnya. Aku penasaran apa
yang akan ku lakukan lagi nanti sepulang sekolah bersama kakakku yang cantik
dan seksi itu.
Siang ini begitu panas. Perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah terasa
sangat melelahkan walau aku mengendarai motor. Aku tidak pulang sendiri, tapi
membonceng kakak perempuanku.
Dek, buruan panas nih
Iya tau kok
Tapi jangan ngebut kayak gini juga!
Tadi katanya buruan, gimana sih kakak ini?
Eh, diam, jangan ngelawan
Duh, kakakku ini sungguh semena-mena.
Namaku Andre. Aku masih kelas 1 SMA saat ini, sedangkan kakakku, kak Risa
kelas 3 SMA. Kami berada di sekolah yang sama. Jadilah tiap pergi ataupun
pulang sekolah kami selalu bersama. Bahkan tidak hanya ke sekolah, kak Risa
sering memintaku menemaninya tiap berpergian, kemanapun dan kapanpun
sesuka hatinya.
Setelah setengah jam perjalanan menelusuri jalanan kota yang padat, kamipun
sampai di rumah. Aku yang sudah lapar langsung menyerbu ayam goreng yang
sempat kami beli di perjalanan pulang tadi. Beginilah jadinya kalau ditinggal
berdua dengan kakak yang tidak pandai memasak, terpaksa urusan perut kami
beli di luar. Seperti saat ini, orangtua kami sedang keluar kota mengurusi
pekerjaan. Aku hanya berduaan saja dengan kak Risa selama beberapa hari
kedepan.
Ganti baju dulu kenapa sih dek? Langsung makan aja kamunya ucap kak Risa
sambil melepaskan jilbab putihnya.
Ntar deh kak, lapar nih
Dasar ih kamu ini, besok kan seragamnya masih pake. Nanti kalau kotor
gimana dong
Gak bakalan kok jawabku santai. Tapi ternyata ucapannya itu benar-benar
terjadi. Aku yang teledor saat membuka sambel sachet-an menyebabkan sambel
itu muncrat ke seragam sekolahku. Duh!
Hahaha, mamam tuh ledek kak Risa. Aku hanya melirik kesal padanya.
Kak Risa ini kadang cerewet dan ngeselin orangnya, meskipun begitu dia kakak
yang baik kok. Selalu bantuin aku kalau aku lagi kesusahan, terutama
kesusahan bikin PR. Akupun juga sering jadi tempat curhatnya. Obrolan kami
juga nyambung kalau masalah film dan game. Orangtua kami yang super sibuk
dan hanya pulang ke rumah tiap akhir pekan membuatku jadi sangat dekat
dengan kakakku ini. Pernah waktu itu kak Risa menginap di rumah temannya,
walaupun hanya satu malam tapi membuatku sangat kesepian.
Eh, ma-maaf kak ucapku langsung menutup pintu. Aku sempat melihat
wajahnya juga terkejut melihat aku masuk. Tapi yang lebih parah tentunya aku
yang sempat melihat keseluruhan tubuh telanjangnya, walaupun hanya sekian
detik.
Aku merasa bersalah pada kak Risa. Ku yakin aku akan dimarahi olehnya. Ah,
tapi salah dia kan pintu tidak dikunci. Dengan hati gundah akupun memutuskan
untuk beranjak dari sana ingin kembali ke kamarku. Tapi belum sempat ku balik
badan, pintu kamar mandi itu terbuka, dan kak Risa muncul dari dalam.
Telanjang bulat!
Kak ba-bajumu! ucapku sambil memutar tubuhku membelakanginya. Aku
tidak berani memandangnya yang tanpa busana itu. Aku malu. Aku juga takut
dia marah.
Kamu tadi mau masuk ke kamar mandi yah dek? tanyanya santai.
I-iya kak ma-maaf
Lho, kenapa maaf?
So-soalnya aku gak tahu kalau ada kakak di dalam
Owh Kalau kamu mau pakai kamar mandi, tunggu kakak selesai dulu yah
I-iya kak
Adek, kalau kakak ngomong lihat kesini dong
Eh, i-iya dengan malu-malu akupun memutar tubuhku lagi menghadapnya. Dia
berdiri santai di depanku dengan tangan kiri menutup buah dadanya serta
tangan kanan menutup pangkal paha. Pose yang bikin aku panas dingin. Aku
berusaha untuk tidak melihatnya langsung, tapi ternyata susah. Takut, tapi
pengen lihat karena penasaran. Ah, aku pusing.
Dek! Kenapa grogi gitu sih?
Gak kenapa-kenapa kok kak jawabku berusaha tenang.
Kamu gak pernah lihat cewek telanjang yah sebelumnya?
Ng-ngak pernah
Owh ku lihat dia tersenyum. Dia tampaknya memang niat sedang
menggodaku. Apalagi mengetahui aku baru pertama kali melihat cewek
telanjang, senyumnya itu seperti ingin semakin menggodaku.
Emang kakak gak malu telanjang gitu di depanku? tanyaku memberanikan diri
menatap matanya.
Aku jadi semakin penasaran dengan yang namanya tubuh wanita. Aku jadi rajin
browsing-browsing mencari gambar porno dan video mesum. Namun tetap saja
tidak ada pemandangan yang lebih indah melebihi indahnya pemandangan kak
Risa yang telanjang bulat dengan tubuh basah. Beruntungnya aku bisa
melihatnya, tapi aku merasa berdosa juga karena akhirnya malah beronani
dengan membayangkan kakak kandungku sendiri.
Adeeeeek, sini! Ngapain sendirian aja di sana!? Mau kakak kenalin ke temanteman kakak gak nih? panggil kak Risa dari jauh yang disertai cekikikan temantemannya. Aku hanya balas nyengir saja dan tidak beranjak dari dudukku, tapi
akhirnya malah dia yang datang sambil membawa teman-temannya dan
memperkenalkannya satu-satu padaku.
Aku grogi juga dekat-dekat banyak cewek seperti ini. Sepertinya kak Risa
sengaja melakukan ini padaku. Sengaja membuat aku grogi dengan
menghadapkanku pada keempat temannya yang memang cantik-cantik ini. Ah,
kak Risa rese.
Ini adikmu yang kamu ceritakan itu Ris? tanya salah satu temannya melirik
memperhatikanku.
Iya cakep kan? Dia jomblo lho Ada yang mau nggak sama adikku? Hihihi
ucap kak Risa. Duh, dia ini membuatku malu saja.
Boleh, tapi sayang aku udah punya pacar balas temannya itu menggodaku
yang direspon gelak tawa mereka semua. Aku ikut cengengesan saja.
Selama beberapa saat aku ngobrol dengan mereka. Bukan obrolan yang penting.
Kebanyakan obrolan mereka sekedar menggodaku saja, terlebih kak Risa yang
seakan-akan mempermalukan aku.
Eh, dek, siapa tadi yang paling cantik menurutmu? tanya kak Risa padaku saat
kami sudah pulang.
Hmm siapa yah gak ada tuh. Kakak rese ah bikin aku malu di depan temanteman kakak
Haha, daripada kamunya ngelamun sendirian. Emang mikirin apaan?
Gak ada jawabku berbohong, tentu saja aku malu mengakui kalau aku
ngelamunin tubuh telanjangnya waktu itu.
Owh tapi masa sih gak ada yang cantik menurutmu teman-teman kakak?
Ada sih kak Via, kak Ochi juga cantik jawabku akhirnya mengaku, kecantikan
mereka memang gak kalah dengan kakakku ini. Kak Ochi sama-sama memakai
jilbab seperti kakakku, sedangkan kak Via memakai kacamata dengan rambut
panjang lurusnya yang tergerai ke belakang. Bisa saja kak Risa punya teman
yang cantik-cantik begitu. Tapi bagiku tetap kak Risa lah yang paling cantik.
Kalau kamu mau, nanti kakak kasih foto mereka deh buat kamu, biar kamu
punya bahan ujar kak Risa kemudian. Bahan? Bahan apaan maksudnya? Bahan
coli? Ah, kakakku ini.
Mikirin apa sih kamu dek? Hahaha lucu tahu gak ngelihat ekspresi wajah
mupengmu itu. Kakak jadi ketagihan nih godain kamu ucapnya cekikikan.
Ternyata dia memang sengaja menggodaku! Bahkan berkata ketagihan. Kurang
ajar.
Kakak rese
Hihihi.. biarin. Udah ah, kakak mau mandi dulu
Iyaaaa, sana mandi
Jangan nyelonong masuk lagi yah
Eh, ng-ngak kok jawabku tergagap karena malu, dianya hanya cekikikan lalu
memeletkan lidah dan masuk ke kamar mandi. Duh kak Risa.
Sepertinya sejak kejadian aku yang tak sengaja melihat tubuh telanjangnya di
kamar mandi waktu itu, membuat dia jadi hobi ngegodain aku dan bikin aku
mupeng. Berbagai macam obrolan dan ulah nakal dilakukannya untuk
menggodaku. Namun sepertinya apa yang kami lakukan ini jadi keterusan. Aku
yang sebelumnya merasa berdosa padanya karena menjadikannya objek
onaniku kini malah ingin melihat kenakalannya lagi dan lagi. Aku jadi selalu
membayangkan dirinya saat onani.
Kak Risa juga tampaknya semakin terbawa suasana, tidak lagi seperti hanya
ingin menggodaku. Dia kini jadi lebih sering memakai pakaian yang
memamerkan aurat jika hanya ada kami berdua di rumah. Entah sengaja atau
tidak, dia juga sering seenaknya meninggalkan pakaian dalamnya di kamar
mandi.
Ingin rasanya aku melihat tubuh telanjang kakakku itu lagi. Tapi aku tidak
berani untuk mencoba mengintipnya saat mandi ataupun berganti pakaian. Aku
takut dia marah. Kejadian pertama waktu itu murni karena tidak sengaja, belum
tentu dia bersikap serupa kalau kejadian yang sama terulang lagi.
Namun ternyata keinginanku untuk kembali melihat tubuh telanjangnya akhirnya
terwujud. Karena tak lama kemudian aku melihatnya telanjang bulat berlari kecil
dari kamar mandi menuju ke kamarnya. Pemandangan yang sukses membuat
aku panas dingin!
Maaf yah dek kamu ngelihat kakak telanjang lagi. Kakak lupa bawa handuk
ucapnya santai sambil mengedipkan mata kirinya padaku. Aah Entah apa
jadinya kalau orangtua kami melihat perangai anak gadis mereka ini. Aku sendiri
puyeng melihatnya. Walau aku ini adeknya, tapi aku kan laki-laki normal. Kalau
digodain seperti ini terus mana bisa tahan. Kakakku ini benar-benar nakal.
Ah aku jadi penasaran ingin gantian telanjang di depannya. Aku memutuskan
untuk mandi juga setelahnya, tapi aku berpura-pura juga lupa membawa
handuk dan meminta kak Risa mengambilkan handukku. Saat dia di depan
pintu, akupun membuka pintu kamar mandi lebar-lebar, menunjukkan penisku
yang tegang pool di hadapannya. Dianya justru tertawa melihat aksiku.
Hahaha, kamu sengaja yah dek telanjang di depan kakak? Balas dendam?
Mesum kamu ucapnya sambil melempar handuk padaku.
Hehehe
Terus? Udah? Gitu aja? Cuma berani telanjang aja? ujarnya. Aku yang merasa
tertantang kemudian nekat mengocok penisku di depannya. Dia yang malah
akhirnya melotot seakan tak percaya aku berani berbuat senekat itu. Namun dia
tidak beranjak dari sana, terus berada di depanku menyaksikan aku beronani
hingga akupun memuntahkan isi kantong zakarku. Spermaku muncrat dengan
kencang, bahkan hampir mengenai kaki kak Risa. Ini merupakan onani
ternikmat yang pernah aku rasakan. Onani sambil disaksikan kakakku langsung.
Setelah aku memuntahkan seluruh spermaku, kak Risa masih saja diam. Aku
tidak tahu apa yang dia pikirkan saat ini. Apa mungkin dia marah? Atau syok
melihat aku yang senekat itu?
Gila kamu dek, nekat yah kamu hihihi ucapnya tertawa geli karena aksiku.
Aku hanya garuk-garuk kepala saja. Aku juga tak percaya aku bisa senekat ini.
Jangan lupa dibersihkan tuh spermamu. Kakak gak mau sampai keinjak nanti
suruhnya kemudian lalu beranjak dari depan pintu. Akupun menuruti
perintahnya untuk membersihkan genangan spermaku sebelum keluar dari
kamar mandi.
Meski baru saja mengeluarkan spermaku, tapi tak lama kemudian penisku
tegang kembali. Bayangan kak Risa lagi-lagi muncul. Aku seakan tidak pernah
puas membayangi kakakku ini. Apalagi dia tidak marah padaku. Apa itu berarti
aku boleh melakukannya lagi? Atau boleh melakukan lebih? Ahhh Itu
membuatku penasaran dan membuat penisku semakin tegang saja.
Aku memutuskan untuk memastikannya. Setelah mengeringkan tubuhku, aku
nekat ke kamar kak Risa dengan masih telanjang bulat.
Hihihi Adek, ngapain kamu telanjang gitu?
Kakak aja telanjang aku gak protes jawabku asal.
Dasar terus ngapain ke sini? Belum puas apa kamu onani barusan?
Belum hehehe Tapi maaf yah kak tadi aku onani di depanmu. Kakak gak
marah kan?
Huuu Iya gak papa, lagian kakak tahu kok kalau selama ini kamu selalu
bayangin kakak tiap onani
Hehehe, berarti boleh dong aku mengulanginya lagi
Sejak kejadian itu hari-hariku terasa lebih indah. Selain hubunganku dengan kak
Risa memang masih tetap seperti biasa, suka bercanda, suka berantem, dan dia
masih sering nyuruh aku seenaknya, tapi kemesuman kami semakin hari juga
semakin cabul. Kadang seharian kami pernah tidak memakai pakaian sama
sekali, kami beraktifitas di dalam rumah dengan bertelanjang bulat. Tapi
biasanya sih hanya kak Risa yang aku minta tidak usah pakai baju, walau tanpa
dimintapun dia sering juga keluyuran di dalam rumah tanpa busana. Kalau
sudah begitu akupun akan lanjut onani dengan bebasnya sambil memandang
tubuh telanjangnya. Dia sering menemaniku onani. Aku kini sudah dipersilahkan
ngecrot dimanapun dan kapanpun yang aku mau, tidak harus di kamar mandi.
Bisa di ruang tamu ataupun malah kamar kakakku. Asalkan harus segera
dibersihkan. Keberadaannya betul-betul membuatku betah di rumah, hehe.
Namun yang pasti kami melakukan itu jika kami hanya berdua saja di rumah.
Kalau orangtua kami pulang, aku dan kak Risa pun bertingkah seperti biasa.
Terlebih kak Risa yang menjadi sangat sopan dalam berpakaian bila di hadapan
papa mama. Sungguh berbanding terbalik bila hanya ada aku di rumah.
Ntar deh kakak kirim foto-foto kakak lewat BBM bisiknya padaku. Ya terpaksa
aku disuruh onani dengan foto-fotonya saja, karena memang tidak mungkin
melakukannya seperti biasa karena orang tua kami ada di rumah saat ini. Kalau
tetap nekat, bisa-bisa perbuatan kami akan ketahuan.
Sekalian kakak kirim foto-foto teman kakak kalau kamu mau, hihihi lanjutnya
lagi mengedipkan mata dengan nakal. Ugh Tentu saja aku mau. Baik kak Risa
maupun teman-temannya sama-sama cantik, sama-sama mantab dijadikan
bahan coli, hehe :P
Untung saja hanya dua hari Papa Mama pulang, mereka harus segera kembali
mengurusi pekerjaan. Akhirnya aku bisa bebas lagi. \:V/
Siang itu setelah kami pulang sekolah aku langsung menanggalkan pakaianku
dan menuju kamar kak Risa. Dia geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat
aku yang begitu tak sabaran.
Yuk kak.. cepetan dong pengen nih
Cepetan ngapain? tanyanya senyum-senyum.
Buka baju kakak, hehe
Haha, dasar mesum kamu dek ucapnya cekikikan. Aku senang karena
ternyata dia menuruti keinginanku untuk melepaskan bajunya. Dengan gerakan
pelan dan menggoda, dia lepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di
tubuhnya. Dari baju, celana, hingga pakaian dalam. Dia seakan memuaskan
mataku untuk membuatku nafsu pada dirinya.
Akhirnya tubuh telanjangnya terlihat lagi olehku. Aku langsung mengocok
penisku sendiri di depannya. Tak hanya itu, aku yang sudah tahan nekat terjun
memeluknya.
Jadilah sejak saat itu aku tidak hanya onani biasa saja, tidak lagi hanya
menumpahkan spermaku di lantai, tapi juga menggesek-gesekkan penisku
hingga aku muncrat di tubuh kakakku ini. Baik perut, buah dada, maupun wajah
cantiknya.
bersambung...
======
======
Adek! kamu ini main peluk-peluk aja sih!? Ucapnya seakan tanpa dosa dengan
apa yang sudah dia lakukan barusan.
Kakak nakal banget sih kalau ketahuan gimana coba!?
Ketahuan apa?
Ketahuan kalau kakak bajunya sembarangan begitu sama Papa Mama
Hihihi, iya yah mereka kan taunya kakak selalu sopan dan tertutup yah dek
hihihi
Iya makanya
Iya deh tapi pelan-pelan dong meluknya pintanya. Ku renggangkan
pelukanku. Senangnya ternyata kak Risa memperbolehkanku untuk terus
memeluknya. Aku sangat menyukai saat-saat kakakku ini ada di dalam
pelukanku. Rasanya begitu nyaman, tapi juga membuat nafsuku naik, apalagi
karena ulahnya barusan itu. Penisku sampai kembali ngaceng maksimal
meskipun aku baru saja beronani.
Dek
Burungmu bangun lagi yah?
Iya kak... udah kangen sama kakaknya, dari pagi gak dapet apa-apa, hehe..
Hihihi kasian
Kak Risa lalu lanjut minum. Dia terlihat lama sekali menghabiskan air yang ada
di gelasnya, seakan membiarkan aku untuk berlama-lama memeluknya.
Mungkin dia memberiku sedikit kesempatan karena seharian ini aku tidak bisa
ngapa-ngapain terhadapnya. Rasanya senang banget. Kakakku ini sungguh
pengertian. Akupun terus memeluknya sambil sesekali mengecup pundak dan
leher kak Risa. Tapi tentu saja sekedar memeluk saja masih kurang bagiku.
Kak
Hmm? Apa dek?
Aku pengen dong pintaku sambil tetap memeluknya dari belakang. Sambil
berkata demikian aku juga sedikit menghentakkan pinggulku ke depan berharap
dia mengerti maksudku.
Pengen apaan dek? Minum juga? Nih ujar kak Risa sambil menyodorkan gelas
yang masih berisi sedikit air padaku. Huh, kak Risa ini. Dia pura-pura gak tahu
apa gimana sih? Akupun nurut-nurut saja menghabiskan air putih dari gelas
yang disodorkannya karena aku memang haus.
Udah? tanyanya sambil meletakkan gelas ke atas lemari es.
Kurang kak
Dasar udahan ah, kakak mau bobok ujarnya sambil mencoba menepis
tanganku di pinggangnya, tapi ku tahan. Aku betul-betul pengen bermesraan
dengan dia lagi malam ini.
Kak
Apa sih?
Aku ikut tidur di kamar kakak dong
Huuu alasan aja pengen tidur bareng, bilang aja pengen bi-kin ko-tor
kakakmu lagi. Iya kan? ucapnya menekankan kata bikin kotor.
Hehehe, iya tahu aja. Aku pengen pejuin kakak lagi, kangen nih
Kangen apaan, belum juga sehari
Berarti boleh kan kak?
Gak ah
Yah kak boleh dong ntar aku panggil Papa lho biar dia liat kalau bajunya
kakak pamer-pamer aurat kayak gini, hehe ancamku sambil menyibaknyibakkan baju kaosnya yang memang tidak bisa menutupi bagian bawah
tubuhnya itu.
Iihh.. jahat banget sih kamu dek pake ngancam kakak segala. Ntar kakak kasih
tau juga lho kalau kamu tiap hari pipisin kakaknya sendiri pake peju, hihihi
Biarin
Dasar kamu! Ya udah boleh deh tidur bareng, soalnya besok seharian kamu
pasti gak bisa apa-apain kakak lagi, hihihi Tapi sebelum subuh kamu harus
balik ke kamarmu ya dek..
Oke kak Uhhhh aku senang banget. Akhirnya bisa juga manja-manjaan
sama kak Risa meski ada orangtua kami di rumah. Gak sabaaaaaar.
Tapi sebelum kita ke kamar ujarnya menggantung memotong kalimatnya.
Ngapain kak sebelum ke kamar?
Hmm.. Kamu penasaran gak dek, kalau kita manja-manjaannya di sana dulu
ucapnya sambil menunjuk sofa di ruang tengah, di depan kamar Papa Mama.
Hah?? Di sana kak? Apa sih yang dipikirkan kakakku ini. Masa bermanjamanjaan di depan kamar Papa Mama sih? Kak Risa sungguh nakal, suka banget
nyerepet-nyerepet bahaya gitu.
Iya.. pengen coba nggak kamunya? tanyanya lagi dengan senyum nakal, bikin
aku gregetan saja.
Tapi kan kak kalau kita ketahuan gimana? Di kamar kakak aja deh jangan
yang aneh-aneh
Yakin? Padahal kalau kamu mau, kakak bakal kasih kamu hadiah lho
Hah? A..apan kak?
Hihihi dengar kakak bakal kasih hadiah langsung semangat kamunya. Nanti
dong jawab dulu, kamu mau nggak nih? tanyanya lagi. Ugh, apa yang harus
aku lakukan? Aku betul-betul penasaran bagaimana rasanya, tapi resikonya
terlalu besar kalau kami mesra-mesraan di sana. Melihat ulah kak Risa tadi saja
aku sampai panas dingin, ini malah mengajakku bermesra-mesraan di sana.
Coba dulu yuk ajaknya lagi. Aku bingung, tapi nafsu dan rasa penasaranku
jauh lebih besar, ketahuan-ketahuan dah. Akupun mengangguk mengiyakan
ajakannya.
Iya deh kak jawabku yang disambut senyuman manis nan nakal darinya.
Kak Risa lalu menuntunku ke ruang tengah dengan menarik tanganku. Sambil
kami berjalan ke sana, dia terus memandangku dan tersenyum manis, seolah
berkata kalau tidak akan apa-apa. Kak Risa memang tidak terlihat santai juga,
aku tahu kalau dia sedang berdebar-debar cemas sekarang. Dia juga takut kalau
perbuatan kami akan ketahuan. Tapi demi sensasi baru yang akan kami
dapatkan, kamipun nekat berbuat begini.
Sesampainya di sana, kak Risa lalu mendudukan aku ke sofa. Dia kemudian
duduk di pangkuanku. Vaginanya yang tidak tertutupi itu tepat berada di atas
tonjolan penisku yang masih tertutup celana. Dengan tersenyum manis padaku,
kak Risa lalu mendekati wajahku untuk menciumku. Dadaku berdebar-debar,
kami akan berciuman di depan kamar Papa Mama!
Cup Aku dan kakak kandungku ini kemudian berciuman dengan panasnya,
ciuman penuh nafsu dan ketegangan karena kami melakukannya di dekat kamar
orangtua kami. Benar saja, sensasinya jauh lebih luar biasa dari ciuman yang
biasa kami lakukan. Akupun mempererat memeluk kakakku. Tubuh kami
menempel. Aku dapat merasakan kalau dadanya juga berdebar kencang saat
ini.
Enak kan dek? bisiknya pelan di telingaku.
E..enak kak jawabku lirih.
Mau lanjut di kamar atau terus di sini hayo?
Di sini aja deh kak, hehe jawabku. Dia tersenyum sambil menahan tawa,
mungkin merasa lucu karena aku tadi menolak ajakannya untuk mesummesuman di sini, namun sekarang malah ketagihan. Kak Risa kemudian
memagut mesra bibirku lagi. Kamipun kembali berciuman.
Cukup lama kami berciuman. Aku dan kak Risa juga terus saling bertukar air
liur. Sebuah perbuatan yang sangat ganjil tentunya jika sampai terlihat oleh
orang tua kami. Tapi kami terus melakukannya lagi dan lagi, bahkan semakin
liar dengan saling meludahi mulut satu sama lain, berciuman, meludah lagi,
berciuman lagi, meludah lagi, begitu terus berkali-kali.
Hawa semakin memanas. Tubuhku dan tubuh kakakku sudah mulai berkeringat.
Aku yang horni bahkan menjilati butiran keringat kak Risa yang ada di wajah
cantiknya sampai ke lehernya. Aku sungguh menyukai apapun dari tubuh kakak
kandungku ini, termasuk keringatnya. Bau tubuhnya yang berkeringat juga
membuat aku semakin bernafsu. Kak Risa tersenyum manis sambil menahan
geli karena aksi jilat-jilatanku itu. Akhirnya diapun ikut-ikutan menjilati dan
membasuh wajahku langsung dengan lidahnya.
Entah berapa lama kami melakukannya, saling menelan air liur dan menjilat
keringat begini, namun yang jelas ku lihat lampu kamar orangtua kami sudah
mati, mereka sudah pergi tidur. Tapi hal itu malah membuat aku kecewa. Entah
kenapa aku malah berharap perbuatan aku dan kak Risa ketahuan oleh Papa
Mama. Membayangkan kalau perbuatan kami benar-benar akan ketahuan
membuat aku semakin horni. Apakah kak Risa juga berharap demikian? Karena
ku lihat sekarang dia sudah mulai melenguh pelan seakan ingin membangunkan
Papa Mama. Suara decakan bibir kami yang beradu juga semakin keras. Aku
juga mengeluarkan suara menyebut-nyebut kak Risa. Aku sungguh bernafsu
pada kakak kandungku ini. Aku ingin sesuatu yang lebih dari ini. Sesuatu yang
lebih beresiko dan gila bila sampai ketahuan orangtua kami. Sesuatu perbuatan
yang lebih tidak pantas dilakukan oleh saudara sekandung.
Seakan mengetahui isi kepalaku, kak Risa kemudian berbisik memanggilku.
Dek
Y..ya kak?
Mikirin apa sih? tanyanya manja.
Eh, itu katanya kakak mau kasih aku hadiah, hehe
Oh mikirin itu
I-iya kak emang apa sih hadiahnya
Hmm kakak pikir gak apa deh sekali-kali kasih kamu itu
Itu? Itu apa kak maksudnya?
Kak Risa tidak menjawab, dia hanya senyum-senyum manis saja padaku.
Tapi kamu jangan berisik yah eh, tapi kalau berisik dikit juga gak apa kok
hihihi Ugh, kak Risa Dia berharap aku berisik agar orangtua kami
memergoki??
Apaan sih kak? tanyaku lagi sungguh penasaran. Tapi dia lagi-lagi hanya
tersenyum manis, kali ini disertai kedipan mata kiri sambil memiringkan kepala.
Ugh.. imutnya.
Kak Risa lalu turun ke bawah, dia menurunkan celana pendekku beserta celana
dalamku. Penisku yang dari tadi tegang itupun langsung bebas berdiri tegak di
hadapannya. Jangan-jangan dia akan
Slruup Kak Risa memasukkan penisku ke dalam mulutnya! Dia mengulum
penisku! Aah rasanya sungguh tidak terkatakan. Akhirnya aku dapat
merasakan penisku di dalam rongga mulut kakak kandungku yang cantik ini.
Jadi inikah hadiah dari kak Risa itu? Tapi kenapa harus di saat sekarang ini? Di
waktu Papa Mama di rumah, bahkan di sebelah kamar Papa Mama? Sepertinya
yang kak Risa pikirkan sama denganku. Karena keberadaan Papa Mama lah yang
membuat kami nekat ingin mencoba sensasi yang lebih gila.
Kak Risa erangku. Aku tidak kuat untuk tidak bersuara memanggil dirinya.
Dia sendiri merespon panggilanku dengan menatap mataku dalam-dalam,
bahkan berusaha tersenyum meski mulutnya penuh oleh penisku. Kak Risaku
yang cantik terlihat semakin cantik dengan wajah berkeringat sambil mengulum
penisku itu. Aku semakin berharap-harap cemas orangtua kami membuka pintu
kamarnya dan memergoki aksi tidak wajar kami sebagai saudara sekandung ini.
Ma.. Pa lihat Kak Risa yang kalian kenal sopan dan alim sedang menyepong
kontol adek kandungnya sendiri, batinku berteriak.
Aku hanya bisa menikmati perlakuan sayang kak Risa pada penisku. Dia
menjilati apapun di bawa sana, mulai dari batang penisku, buah zakar, sampai
mengulum rambut kemaluanku hingga basah oleh liurnya.
Enak dek? tanyanya kemudian sambil tetap mengocok pelan batang penisku.
E..enak kak.. makasih yah
Lakukan apapun yang adek mau ke mulut kakak yah bebas kok ujarnya
sambil tersenyum lalu kembali melanjutkan mengulum penisku. Lakukan apapun
yang aku mau? Maksudnya?
Seakan menjawab pertanyaanku, kak Risa lalu menuntun tanganku untuk
diletakkan ke kepalanya, lalu sambil memegang tanganku dia menekan
kepalanya sendiri sehingga penisku makin masuk ke mulutnya. Jadi inikah
maksudnya memperbolehkan aku untuk memperlakukan mulutnya sesukaku?
Boleh menekan kepalanya dalam-dalam ke selangkanganku jika aku memang
mau? Tentu saja aku mau.
Akupun lanjut terus melakukannya. Ku tekan kepala kakak kandungku ini lagi
sampai mentok ke kerongkongannya. Beberapa saat kemudian ku tarik kembali,
lalu ku tekan kembali dalam-dalam, lalu ku tarik kembali, begitu terus
selanjutnya. Semakin lama kocokan penisku dengan mulutnya semakin cepat.
Suara peraduan penisku dan rongga mulutnya semakin menjadi-jadi. Aku
semakin berharap orangtua kami mendengar suara decakan aneh ini sehingga
mereka keluar kamar dan melihat aksiku ini. Dadaku semakin berdebar-debar
tidak karuan. Sensasinya sungguh luar biasa. Saking bernafsunya, aku sampai
menahan kepala kakakku itu sangat lama di selangkanganku.
Eh, ma..maaf kak saat aku tersadar kak Risa sudah mangap-mangap di bawah
sana. Segera ku lepaskan kepala kak Risa.
Ngghh Ku lihat ada air mata di pinggir matanya. Wajahnya memerah.
Ma..maaf kak terbawa suasana ucapku lagi, tapi aku melihat dia masih saja
tersenyum padaku. Bahkan berusaha memasang wajah imut meski nafasnya
masih ngos-ngosan begitu.
Sssttt! Gak papa, berisik ih adek, ntar kita ketahuan lho katanya berbisik
pelan masih dengan nafas belum teratur.
Lagi adekku sayang?
Iya kakakku
Genjotin mulut kakak kandungmu ini sesuka hatimu katanya sambil tersenyum
manis. Argh, kak Risa benar-benar gemesin.
Iya kak Risa aku bakal genjot mulut kakak tanpa ampun jawabku mengikuti
apa yang dikatakannya. Akupun kembali menggenjot mulut kak Risa.
Menghujam kerongkongan kakak kandungku yang cantik ini lebih kasar dari tadi,
semakin kasar dan semakin kasar. Kak Risa terlihat sangat kewalahan, sampai
ingin muntah. Sebenarnya aku tidak tega, tapi nafsuku yang sangat tinggi
membuat aku tidak ingin berhenti menggenjot kerongkongannya, lagian dia
sendiri sudah memperbolehkan aku untuk berbuat apapun yang aku mau pada
mulutnya.
Kak Risa benar-benar luar biasa, kalau begini terus aku bakalan muncrat.
Sensasi mengetahui yang sedang mengulum penisku ini adalah kakak
kandungku sendiri betul-betul membuat aku melayang. Pakaiannya yang hanya
memakai baju kaos juga membuat aku semakin bernafsu. Tapi aku berharap aku
juga dibolehkan ngentotin mulutnya yang di bawah. Kira-kira dia bakalan mau
nggak yah? Tapi untuk saat ini yang begini saja sudah lebih dari cukup. Begini
saja sudah sangat ganjil kami melakukannya sebagai saudara sekandung, di
depan kamar orangtua kami pula.
Akhirnya aku tidak menahan-nahan lagi laju pejuku. Aku ingin menggenjot
mulut mungil kakakku ini sampai aku muncrat-muncrat. Kak Risa sendiri tampak
rela bila aku memang ingin ngepejuin rongga mulutnya. Setelah beberapa saat
kemudian aku merasa tidak kuat lagi. Pa.. Ma.. aku ngepejuin mulut kakak
Croooootttt croooooot.
Pejuku muncrat-muncrat di dalam mulut kak Risa. Semua isi kantong zakarku
kini berpindah ke dalam mulut kakak kandungku yang cantik ini. Jika Papa kami
melihatnya pasti aku sudah dihajar habis-habisan.
Entah berapa kali semprotan, tapi ku tahu itu sangat banyak. Aku dapat melihat
leleran peju mengalir di sela-sela bibirnya. Setelah selesai membuang peju ke
mulutnya, kak Risa lalu menunjukkanku spermaku yang ada di dalam mulutnya.
Dia memanjakan mataku dengan memainkan peju itu dengan lidah, mengunyahngunyahnya, serta berkumur. Yang membuatku takjub adalah ternyata akhirnya
dia menelan itu semua! Calon keponakannya dia telan semua masuk ke
lambungnya!
Udah kan dek? Puas?
Puas kak makasih hehe
Ini perbuatan kita udah semakin jauh lho dek malah nekat di depan kamar
Papa Mama pula
Gara-gara kakak tuh
Tapi seru kan? Kamu suka kan dek?
Suka sih hehe
Gak boleh minta lebih yah kamunya cukup sampai segini aja yah ujarnya
kemudian. Aku sebenarnya ingin lebih dari ini, sangat menginginkannya. Aku
rasa kak Risa sebenarnya dalam hatinya pasti juga penasaran bila perbuatan
kami lebih dari ini, tapi sepertinya dia menahan-nahannya karena kita memang
saudara kandung.
Udah yuk dek, kita bobok ucap kak Risa sambil berdiri. Ku hanya mengangguk
sambil membiarkan lagi tanganku dituntun olehnya menuju ke kamarnya.
Sebelum ke kamar, kak Risa mampir dulu ke kamar mandi, pengen pipis
katanya. Akupun menemaninya ke kamar mandi. Saat dia masuk, dia tidak
menutup pintu, langsung jongkok di lantai kamar mandi dan kencing di sana.
Pemandangan yang membuatku berhenti nafas! Aku melihat kakak kandungku
yang cantik ini kencing di depanku! Mataku seakan tak mau lepas menyaksikan
bagaimana lubang kelaminnya itu mengucurkan cairan kuning dengan derasnya.
Kepalaku semakin pusing saat melihatnya malah tersenyum manis padaku.
Kenapa dek? Kamu pengen pipis juga?
Eh nggak kak
Kalau gitu bantu cebokin kakak dong
Hah?
Gak mau?
Ugh, tawaran yang gila dari kakakku meminta adiknya sendiri untuk bantu
cebokin dia. Aku sampai susah berkata-kata dibuatnya. Tapi tentu saja aku tak
menolak tawaran itu. Akupun masuk ke kamar mandi, mengambil air dengan
gayung, lalu menyeboki kak Risa. Aku juga menyiram lantai kamar mandi hingga
bersih kembali. Sempat terbersit hal gila di benakku untuk mencoba bagaimana
rasa air seninya. Ah aku semakin kacau.
Setelah selesai, diapun bangkit dan menarik tanganku lagi dan menuntunku
untuk kini menuju ke kamarnya. Untuk berjaga-jaga, pintu kamar kak Risa
sudah dikunci.
Udah dek bobok gih, masih aja gerepe-gerepe kakak. Emang belum puas
apa? tanyanya heran karena aku masih saja maraba-raba buah dadanya dari
balik kaosnya.
Belum kak, hehe Aku emang belum puas menikmati tubuh kakakku ini, dan
gak akan pernah puas.
Dasar Kakak mau bobok tau! Ya udah tapi cuma peluk-peluk dan gerepe
aja Gak boleh gesek-gesek, eh, gesek-gesek dikit gak papa sih hihihi
Hehe.. makasih kak Risa Ugh, kak Risa betul-betul gemesin!
Mimpi indah yah dek kakak bobo dulu
Iya.
Akupun malam itu tidur seranjang dengan kak Risa yang masih tetap hanya
mengenakan baju kaosnya tanpa bawahan sama sekali. Aku juga masih tidak
mengenakan celana. Jadinya penisku bersentuhan langsung dengan belahan
pantat dan permukaan vaginanya yang terbuka bebas itu.
Aku tidur dengan kak Risa menjadi gulingku. Guling cantik yang bisa aku peluk
dan aku gerepe sepuasnya. Aku lakukan hal mesum itu sampai akupun ikut
mengantuk dan tertidur sambil memeluknya. Aku amat senang karena waktu tak
sengaja terbangun tengah malam, justru aku yang sedang dipeluk kakakku ini.
Aaahh... Aku ingin terus seperti ini.
Aku sedang enak-enaknya tidur, namun tiba-tiba ada yang menyentil keningku.
Akupun langsung terbangun sambil mengaduh kesakitan. Ya siapa lagi
pelakunya kalau bukan kak Risa.
Hahaha, bangun juga kamu
Kak gak ada cara bangunin yah lebih enak apa? ucapku kesal sambil
mengusap keningku. Bangunin pake ciuman di bibir kek gitu biar romantis dikit.
Huh!
Hahaha, sorry deh Habisnya buru-buru, udah subuh nih, cepetan balik ke
kamarmu gih! suruhnya kemudian. Tentunya aku keberatan, aku masih ingin
berlama-lama bersamanya. Apalagi melihat dirinya yang masih hanya
mengenakan kaos saja di tubuhnya itu, sungguh menggemaskan.
Subuh-subuh bangun, dengan kakak cantik di atas ranjang, yang pakaiannya
sembrono begitu, adek mana sih yang gak bakal ngaceng?? Hehehe.
Nanti deh kak, bentar lagi ujarku sambil berusaha memeluknya, tapi kak Risa
menahan tubuhku.
Adeeek udah! Bentar lagi papa mama bangun tuh Emang kamu mau kita
ketahuan? Kan kamu udah janji bakal balik ke kamarmu sebelum subuh!
Hmm Benar sih yang diucapkannya. Aku tidak mau juga perbuatan kami yang
tidak pantas dilakukan adik kakak ini ketahuan oleh Papa Mama. Tapi setidaknya
aku harus mendapatkan sesuatu dulu sebelum balik ke kamarku.
Yaaaah kakaaaak
Kalau gak ada papa mama kakak mau deh nemenin kamu, ujarnya dengan
senyum manis.
Iya nih, Papa Mama gangguin aja balasku. Kak Risa tertawa mendengarnya,
sebelum akhirnya dia menyuruhku lagi untuk keluar.
Kasih ciuman dulu dong kak
Aduh kamu ini ya udah
Aku di bawah, kakak cium aku dari atas pintaku sambil kembali merebahkan
badanku.
Dasar ih
Dia akhirnya mau-mau juga untuk memberi waktu sedikit untukku. Tentunya
aku gunakan waktu ini sebaik dan secabul mungkin. Sambil berciuman
dengannya aku juga meraba-raba tubuhnya, terutama pantat bulatnya yang tak
tertutup itu. Perut, punggung, pinggul, hingga paha mulusnya juga tak luput dari
gerepe-gerepean nakal tanganku.
Kak Risa tidak memprotes. Justru sepertinya membuat dirinya makin horni
karena ulahku, nafasnya semakin berat. Ciuman kami bahkan sudah berubah
menjadi saling berbagi liur. Lama-kelamaan malah hanya kak Risa yang asik
menumpahkan liurnya ke dalam mulutku. Tentunya aku terima dengan senang
hati. Tak cuma itu, penisku dan vaginanya juga bergesekan sambil dia terus
menyuapi aku dengan ludahnya yang membuat aku semakin kesenangan. Kalau
dipikir-pikir kelakuan kami semakin gila saja, tapi aku menyukainya.
Entah sudah berapa kali dia meludah ke mulutku, tapi aku masih saja tidak
pernah puas. Ingin lagi dan lagi.
Hihihi Kok jadi kakak nyuapin kamu gini sih? Enak? Udah kenyang belom
dek? tanyanya menjawil hidungku sambil bangkit dan duduk di atas
pinggangku, tepat menghimpit penisku yang tegang.
Belum kak
Kok masih belum sih? Mulut kakak udah pegel tau ngumpulin ludah buat
kamu Hmm.. ya sudah satu menit lagi aja yah
Hehehe oke deh kak yes!
Dasar!
Kak Risapun lanjut meludah-ludah lagi ke dalam mulutku. Meskipun dia bilang
satu menit, tapi intensitas meludahnya malah semakin cepat. Aku yang jadi
kewalahan menerima ludahnya yang bertubi-tubi masuk ke mulutku. Kak Risa
malah tertawa-tawa melihat aku yang kelagapan.
Hihihi rasain kamu dek mesum sih hihihi Ugh kak Risa. Aku rasa aku
tidak perlu serapan lagi nanti, air ludah kak Risa ini saja rasanya sudah cukup.
Tidak ada yang lebih nikmat dari cairan tubuh kakakku ini. Aku benar-benar
tergila-gila padanya.
Udah sana keluar!
Iya iya
Eh, ingat dek, kalau di depan papa mama jangan aneh-aneh kamunya serunya
mengingatkanku. Aku hanya membalas membentuk tanda ok dengan tangan.
Aku lalu ke kamarku setelah itu. Bersiap menghabiskan hari ini seperti kemarin.
Yang mana kami berperilaku sebagai kakak adek yang normal di hadapan
orangtua kami. Kak Risa juga kembali berpakaian sopan dan tertutup.
Setelah kami pulang sekolah. Aku ingin bermesraan lagi dengannya. Anehnya
justru karena kehadiran orangtua kami di rumah aku malah ingin merasakan
sesuatu yang lebih. Aku ingin melakukan hal yang lebih gila lagi bersama kak
Risa.
Ketika kami baru masuk rumah, aku langsung memberi kode pada kakakku
untuk mencuri-curi kesempatan untuk melakukan hal mesum lagi, tapi dia
belagak bego dan tidak mempedulikanku. Malah justru mengerjaiku.
Ma Pa.. tadi adek ngebut bawa motornya teriaknya seenaknya ngomong.
Gak Ma, kakak bohong tuh balasku membela diri.
Ngebut gitu, hampir nabrak anak kucing balasnya lagi.
Mana ada!
Sudah sudah kalian ini memang ribut terus kerjaannya. Kamu Andre, jangan
ngebut-ngebut bawa motor. Kan sudah berkali-kali papa bilang
Tapi kan aku gak ngebut Pa Ma Hiks Sialan kak Risa. Dia asik menahan
tawa sambil menuju dapur. Aku telanjangi baru tahu rasa nanti!
Masak apa Ma? tanya kak Risa sambil membuka tudung saji. Wah,
rendaaaaaang teriaknya girang lalu mencolek bumbunya.
Risa! Kamu ini main colek aja, ganti dulu bajumu sana! suruh mama pada kak
Risa. Hahaha, rasain tuh. Lagian kakakku ini gak pandai masak sih, beruntung
mama tiap pulang ke rumah selalu masak masakan yang enak.
Habisnya kelihatan enak sih ujarnya memeletkan lidah bergaya imut.
Kak Risa lalu menuju ke kamarnya. Akupun kemudian juga menyusul kak Risa,
papa mama melihat aku masuk ke sana. Aku dari dulu memang sering main ke
dalam kamar kak Risa, jadi hal itu biasa saja bagi Papa Mama. Tapi tentunya
yang ingin aku lakukan adalah sesuatu yang tidak pernah orangtua kami
bayangkan. Bukan sesuatu yang biasa dilakukan kakak adik sekandung.
Adeeeek ngapain kamu ikut ke kamar kakak? Ada papa mama lho di luar
bisiknya keras.
Biarin aja kak.. Pengen nih jawabku. Aku sadar ini sangat beresiko kalau aku
melakukannya siang bolong begini saat Papa Mama ada di ruang tengah. Tapi
aku tak tahaaan.
Kenapa dek? Gak tahan yah?
Iya kak pengen itu..
Pengen apa? tanyanya senyum-senyum manis.
Pengen ngentotin mulut kakak lagi boleh nggak kak? hehe ujarku berani
berkata lancang. Sebuah permintaan yang sangat tidak pantas dipinta oleh
muntah. Sepertinya dia tidak tahan karena sodokanku yang kencang dan dalam
itu. Wajahnya memerah keringatan, nafasnya terputus-putus. Dia tampak
bersusah payah mengumpulkan nafasnya sebelum menatapku kembali dan
berusaha tersenyum dengan manis. Kakakku benar-benar kakak tercantik, aku
beruntung mempunyai kakak perempuan seperti dia.
Setelah kak Risa membersihkan muntahan itu dengan pakaian kotornya,
kamipun keluar kamar untuk makan. Tidak ada raut kecurigaan sama sekali dari
Papa Mama. Yang ada aku yang dimarahi karena dianggap mengganggu kak
Risa di dalam kamar.
Dek, kalau setelah ini kamu pengen bikin kakak muntah-muntah lagi boleh kok,
hihihi bisiknya pelan yang membuat jantungku berdebar lagi.
********
Entah kenapa semakin lama orangtua kami ada di rumah, malah jadi pemancing
aku dan kak Risa untuk semakin nekat mencoba hal yang lebih gila dan liar. Itu
karena sensasi sembunyi-sembunyinya, apalagi mereka adalah orangtua kami
sendiri. Tentunya mereka tidak akan menyangka hubungan anak-anak mereka
segila ini, terutama kak Risa yang bagi mereka adalah anak yang paling penurut
dan baik perangainya.
Aku sesering mungkin meminta ingin berbuat mesum pada kak Risa. Semuanya
dituruti kak Risa tanpa keberatan. Bahkan lebih banyak dia yang menawarkan
padaku. Kami curi-curi kesempatan untuk melakukan berbagai aksi cabul. Mulai
dari hanya cium-cium dan gerepe-gerepe, tukaran air liur, sampai genjotin
mulut kak Risa hingga dia muntah-muntah. Semuanya kami lakukan diam-diam
di belakang Papa Mama, tapi malah berharap seandainya mereka melihat apa
yang kami lakukan.
Seperti halnya sekarang ini, saat malam waktu Papa Mama sudah tidur aku lagilagi menyusul kak Risa ke kamarnya. Senang banget ketika aku masuk aku
langsung disambut senyum manis kakakku yang cantik. Busananya juga sangat
menggoda. Dia mengenakan setelan favoritku, kemeja putih lengan panjang
dengan beberapa kancing atasnya terbuka, tanpa celana dan celana dalam
tentunya yang lagi-lagi membuat vaginanya terekspos bebas.
Kak Risa memang kakak yang paling cantik ucapku sambil memperhatikan
kakakku dari atas hingga bawah.
Huuu sok muji-muji, paling di pikiranmu cuma ada pikiran cabul sekarang, iya
kan dek? hihihi
Hehe, tapi kakak emang cantik banget kok Aku beruntung banget punya
kakak kayak kak Risa pujiku tak ada henti-hentinya padanya. Kakakku ini
memang pantas dipuja-puji.
Iya deh makasih. Kan emang khusus buat kamu, adeknya kakak yang paling
mesum
Ugh kak Risa memang sangat baik. Akupun langsung menyeretnya ke ranjang
dan menghimpit tubuhnya, sampai-sampai lupa menutup pintu kamarnya
terlebih dahulu. Dia sendiri tampaknya tidak mempermasalahkannya. Bahkan
mengatakan sesuatu yang membuat aku terkejut tapi juga sangat excited.
Dek, pintunya gak usah ditutup aja yah malam ini, dibuka aja terus
Hah? Gak ditutup?
Iya terus lampunya juga jangan dimatikan. Pokoknya tetap begini sampai
subuh nanti. Okeh?
Eh, i..iya kak..
Berani gak kamu?
Be-berani kok Dadaku berdebar membayangkannya. Aku juga dapat
merasakan dadanya berdebar seperti halnya diriku. Itu karena sensasi nekat
yang kami lakukan. Mesum-mesuman dengan pintu yang akan terus terbuka
sepanjang malam! Yang mana kalau orangtua kami keluar kamar, maka habislah
sudah. Tapi kami tetap juga nekat melakukannya.
Akupun mencium kak Risa habis-habisan di atas tempat tidurnya. Wajahnya,
bibirnya, hingga leher jenjangnya. Namun sesekali aku masih tetap melirik ke
arah pintu karena aku masih juga merasa was-was.
Adek. Biar aja ujar kak Risa menolehkan kepalaku lagi ke wajahnya. Kak Risa
berusaha tenang dan menyuruhku untuk tidak menghiraukan pintu yang
terbuka.
Nghh. Kak Risaaa akupun mencium kak Risa lagi. Aku sungguh gemas
dengan kakakku ini. Dia betul-betul menunjukkan sisi nakalnya hanya kepadaku,
adek kandungnya. Sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh oranglain, apalagi
orangtua kami.
Aku berhenti sejenak untuk melepaskan seluruh pakaianku hingga telanjang
bulat. Kak Risa senyum-senyum melihat aku yang tampak bersemangat. Aku
lalu kembali menindih kak Risa dari atas. Menjamah tubuh seksi kakak
kandungku yang masih tetap mengenakan kemejanya. Menciumnya,
merabanya, serta menggesek-gesekkan penisku ke pahanya. Aku berusaha
menuruti omongannya untuk tidak menghiraukan pintu yang terbuka meskipun
tidak semudah itu. Namun memang dengan pintu yang terbuka begitulah aku
semakin nekat berbuat cabul. Kakakku memang pintar membangkitkan nafsuku.
Aku semakin ingin melakukan sesuatu yang lebih bersama kak Risa. Aku ingin
menyetubuhinya. Tapi apakah kak Risa sampai senekat itu membolehkan aku
bersetubuh dengannya?? Karena selama ini bila kami mesum-mesuman dia
selalu mengingatkanku agar jangan sampai terjadi ML. Dia selalu menjaga jarak
penisku dengan vaginanya.
Aku tahu kalau kami berdua sudah sama-sama terbawa nafsu sekarang. Dia ikut
kak Risa lebar-lebar dan kutekuk. Dengan dada yang sangat berdebar-debar ku
arahkan kepala penisku menuju ke vaginanya. Ku lihat wajah kak Risa, dia
menatapku dengan wajah sayu berusaha tersenyum padaku. Senyum yang juga
sebagai isyarat kalau jangan sampai nyelip masuk.
Perlahan-lahan kutekan kepala penisku hingga masuk ke liang vagina kak Risa.
Akhirnya aku dapat merasakan lagi hangatnya vaginanya meskipun hanya
kepala penisku saja yang masuk. Rasanya sungguh luar biasa. Dari posisi ini aku
bisa melihat semua keindahan ini dengan jelas. Mulai dari wajahnya yang cantik
jelita, lalu kemeja asal-asalan yang memperlihatkan belahan dadanya yang
indah serta putingnya yang nyemplak, sampai vaginanya yang sedang dimasuki
kepala penisku. Kakakku betul-betul sempurna. Kakak tercantik dan terbaik
yang pernah ada.
Kenapa dek? Kok diam? Goyang-goyangin dong entotin kakak, tapi cuma
kepalanya aja yah hihihi ujar kak Risa menyadarkanku.
Eh, i..iya kak
Lamunin apa sih kamu? Udah nyelip masa dianggurin sih??
Hehehe, kakak cantik banget sih nafsuin, aku sampai kelupaan
Hahaha, dasar ujarnya tersenyum sambil lagi-lagi mencubitku hidungku. Ugh,
kak Risa sungguh bikin aku gemes. Sungguh kakak yang nafsuin.
Seperti yang dia suruh, akupun mulai menggoyangkan pinggulku. Mengocok
kepala penisku di dalam liang vaginanya. Rasa nikmat menjalar ke seluruh
tubuhku. Belum lagi rasa deg-degan karena pintu kamar kak Risa yang terbuka
dan keberadaan orangtua kami di rumah. Sensasinya sungguh luar biasa.
Suasana menjadi panas dan tubuh kami sudah mulai berkeringat. Cukup lama
aku aku mengocok penisku di sana sambil menyebut-nyebut nama kak Risa. Kak
Risa sendiri juga sepertinya sudah terbawa suasana. Dia merintih-rintih manja
sambil menatap mataku, tentunya membuat aku semakin bernafsu. Bikin aku
gak tahan untuk betul-betul menghujam penisku seluruhnya ke vaginanya dan
muncrat di dalam sana.
Nghh kak Risa kakak kandungku
Iya adekku terus dek entotin kakak kandungmu ini
Kak pengen masukin semuanya
Jangan dek Ugh kak Risa tega. Padahal aku berharap kak Risa akhirnya
membolehkan penisku masuk seluruhnya. Mana aku udah mau klimaks pula.
Tapi aku belum menyerah. Ku lepaskan penisku sebentar. Aku ingin nyelipnyelip penisku dari belakang.
Ngapain sih dek? Mau ganti gaya? Tapi mau gaya apapun tetap gak boleh
masukin semuanya ya! ujarnya lagi yang betul-betul tahu isi pikiranku.
Aku tidak menjawab dan hanya cengengesan, dia juga balas tersenyum. Aku lalu
ikut tiduran dan memeluknya dari belakang. Ku masukkan kepala penisku lagi,
kali ini dari belakang melewati pahanya. Sehingga dengan demikian kepala
penisku masuk ke dalam vagina kak Risa, sedangkan batangku bisa merasakan
mulusnya kulit paha kakakku ini. Belum lagi tanganku yang bisa dengan
bebasnya bergeriliya menggerayangi buah dada kakakku dari balik kemejanya.
Aku betul-betul tidak kuat!
Posisi kami sama-sama menghadap ke arah pintu. Perasaan deg-degan takut
ketahuan malah membuat aku semakin terbawa nafsu. Berkali-kali aku terus
berusaha agar penisku masuk lebih dalam ke liang vaginanya. Anehnya kak Risa
malah merespon positif goyangan pinggulku yang semakin berusaha
memasukkan penisku seutuhnya ke vaginanya, padahal tadi dia berkata agar
berhati-hati. Duh, kak Risa ini. Apa dia juga merasakan hal yang sama
denganku?
Entah kak Risa menyadari atau tidak, sedikit demi sedikit aku semakin berusaha
memasuk penisku lebih dalam ke vaginanya. Kalau tadi penisku keluar masuk
hanya sebatas kepala. Kini sudah keluar masuk sampai sebatas leher penis. Aku
semakin nekat. Sekarang bahkan sudah hampir setengah batang penisku yang
keluar masuk. Aku merasakan ada yang mengganjal kepala penisku di ujung
sana. Apakah itu selaput daranya? Memikirkannya aku jadi tambah penasaran
dan tambah horni. Goyanganku makin cepat.
Adeeeek! Kamu pengen ngentotin kakak!? teriaknya pelan tiba-tiba. Tapi aku
sudah tidak peduli. Aku sudah betul-betul terbawa nafsu. Aku ingin ngentotin
kak Risa.
Nghh. Kak Risa ngentot ngghhh racauku.
Adeekk! Kita itu saudara kandung. Kamu mau ngentotin kakak sendiri hah?
Kamu pengen hamilin kakak!? protesnya lagi dengan suara semakin kencang.
Aku betul-betul tidak peduli dan makin mencoba masuk lebih dalam.
Pa Ma llihat nih adek nakal, masa kakaknya sendiri mau dientot Pa.. Ma
lihat! ujarnya lagi yang malah membuat perasaanku tak karuan. Dia memprotes
tapi malah dengan ucapan seakan mengundang Papa Mama melihat aksi kami.
Mana aku mau berhenti coba. Yang ada aku semakin hanyut terbawa nafsu.
Ugh kak Risa aku masukin yah semuanya
Kalau kamu emang mau kakak jitak ya masukin aja! jawabnya sok jutek. Dia
hanya mengancamku dengan jitakan. Kalau gitu lebih baik ku entotin saja dia.
Dengan sepenuh tenaga akupun menghujam seluruh penisku dalam vaginanya.
Jlebb penisku masuk penisku masuk seluruhnya ke vagina kakak kandungku
sendiri. Akhirnya!
Adeeeekkkk! Sssshhh... sakiiiitt.. Kok beneran kamu masukin sih! ujarnya
kesal sambil mencubit pinggangku. Suaranya cukup keras yang bisa saja
membangunkan Papa Mama. Ku lihat mata kak Risa berair. Sepertinya dia
merasakan perih. Aku baru saja mengambil keperawanan kakak kandungku
sendiri! Tampak ada darah yang mengalir keluar dari sana.
"Kak..." Aku kini jadi takut dia marah. Dia hanya diam selama beberapa saat.
"Awas kamu ntar..." ucapnya lirih sambil memasang wajah kesal, namun
kemudian berusaha tersenyum padaku. Seakan meyakinkanku kalau tidak apaapa dan mempersilahkanku untuk melanjutkan.
Aku senang bukan main. Aku yang memang sudah sangat bernafsu kembali
menggenjot kakak kandungku ini. Kali ini dengan penisku yang sudah benarbenar masuk ke vaginanya. Aku lakukan dengan pelan, tapi semakin lama
menjadi semakin cepat. Aku betul-betul menggunakan kesempatan ini untuk
mereguh kenikmatan yang sudah lama aku dambakan. Tidak peduli walau
kemungkinan aksi kami akan dipergoki orangtua kami.
Pa lihat, kak Risa yang kalian kenal sopan sedang ngentot dengan adeknya
sendiri kataku ngasal sambil terus menggenjot. Kak Risa yang mendengar
ucapanku itu malah tertawa pelan, bahkan dia juga ikut-ikutan. Sepertinya rasa
perih yang dia rasakan sudah mulai hilang.
Lihat Ma lihat, anak-anak mama sedang berzinah ria sekarang, ucapnya.
Pa Ma boleh kan aku hamilin kakak sendiri kataku lagi.
Adek.. kakak, kalian ngapain!? Masak ngentot-ngentotin gitu sih! ujar kak Risa
meniru gaya bicara mama. Kakakku benar-benar nakal! Kak Risa yang tadinya
menolak-nolak mau kini sudah benar-benar tampak dengan senang hati
disetubuhi olehku. Kami sama-sama telah terbawa nafsu.
Sambil terus ngentot, kami terus meracau tak jelas. Tertawa cekikikan di tengah
suasana nikmat tiada tara. Keringat kami mulai bercucuran karena panasnya
hawa persetubuhan ini. Persetubuhan sedarah betul-betul memberikan sensasi
yang bikin aku melayang-layang. Apalagi wanita itu secantik kak Risa. Dia
tampak semakin cantik dengan posisi disetubuhi dari belakang olehku. Wajahnya
mengkilap oleh keringat. Kemeja yang dia kenakan mulai basah oleh
keringatnya sendiri. Membuatnya terlihat semakin seksi. Membuatku semakin
bernafsu padanya.
Aku ingin muncrat! Aku tidak tahan dengan rangsangan super hebat ini.
Kak Risa aku keluarin di dalam yah pintaku sambil menggoyankan
pinggulku makin cepat, begitupun kak Risa yang juga ikut mengimbanginya
seakan membantuku untuk menjemput orgasme kami.
Bandel banget sih kamu dek kamu nafsu sama kakak sendiri?
Iya kak
Pengen kamu entotin terus?
Ngh iya
Pengen hamilin kakak kandung sendiri? Ya udah.. hamilin gih.. ucapanya
dengan centil. Membuat aku tidak tahan lagi!
Crooottttt crottttt.
Spermaku muncrat berkali-kali. Rahim Kak Risa ditembaki bertubi-tubi oleh
benih adeknya sendiri. Ku keluarkan semuanya sampai tubuhku kelojotan. Ini
merupakan orgasmeku yang paling luar biasa, orgasme di dalam vagina kak
Risaku yang cantik. Aku langsung terbaring lemas di sampingnya. Nafas kami
sama-sama berat dan terputus-putus.
Adek panggilnya tidak lama kemudian.
Ya kak?
Sini deh panggilnya sambil tersenyum manis. Akupun mendekat ke arahnya.
JITAAAAAK! Dugh, keningku kena jitak olehnya. Sakit! Ternyata ucapannya tadi
memang benar kalau dia bakal menjitakku.
Rasain! Itu karena udah berani ngentotin kakak!
Ugh.. sakit tau kak
Dia mendekatiku sekali lagi, aku pikir dia akan menjitakku lagi, tapi
Cup Dia mencium keningku.
Dan itu karena kakak sayang kamu ujarnya sambil tersenyum manis. Ugh
kak Risa. Aku merasa melayang-layang karenanya. Rasa sakit yang tadi ada kini
tak terasa lagi. Langsung ku dekap dirinya jatuh ke atas badanku. Ku peluk erat
dirinya. Dia juga balas memelukku. Aku sungguh sayang kakakku.
Dek
Ya kak?
Ngaceng lagi?
Hehe iya nih boleh satu ronde lagi gak?
Hmm iya deh dasar katanya sambil tersenyum.
Kamipun melakukannya sekali lagi sebelum tidur. Kali ini kak Risa membuka
kemejanya yang telah basah oleh keringat itu. Kami sama-sama telanjang bulat
sekarang. Ngentot-ngentotan sambil pintu kamar terbuka dan lampu menyala.
Bersetubuh sambil tukar-tukaran air liur dan saling menjilati keringat yang
membanjir. Aku kembali muncrat di dalam vaginanya. Aku betul-betul ingin
menghamili kakakku.
*****
Subuhnya aku dibangunkan kak Risa. Ini sebenarnya sudah agak telat, tapi
untung Papa Mama masih belum bangun. Rencananya aku ingin langsung
kembali ke kamarku, tapi melihat kak Risa yang bugil polos membuat nafsuku
bangkit. Kamipun bersetubuh lagi subuh itu. Aku bahkan meminta hal yang
cukup gila.
Pipis di dalam vagina kakak? Gila kamu tanyanya terkejut mendengar
permintaanku. Aku sendiri tak tahu dari mana bisa mendapatkan ide ini.
Terlintas begitu saja. Keinginan untuk melakukan hal yang lebih gila dengan
kakakku lah yang menjadi pendorongnya.
Iya kak kebelet nih..
Iya tapi masa gitu sih?
Penasaran aja kak mau yah kak, sekali ini saja
Duh kamu ini ada-ada aja. Hmm iya deh kakak turutin fantasimu! Tapi
jangan di atas kasur yah ntar repot bersihinnya, bisa ketahuan mama ntar
Oke deh kak
Kamipun turun dari kasur dengan penisku tetap berada di vaginanya. Kami
mendekati lemarinya kak Risa, lalu ngentot berdiri sambil melihat bayangan
kami yang ada di cermin. Tampak kakakku yang cantik, dengan tubuh indah dan
kulit putih mulus sedang disetubuhi olehku.
Aku pipis yah kak ujarku sambil menatapnya melalui cermin. Diapun
mengangguk tersenyum manis mengiyakan sambil juga balik menatapku. Ugh
sungguh cantik.
Akupun mengerahkan seluruh tenagaku untuk kencing. Serrrrrrrrrrr.. air seniku
mulai keluar di dalam vaginanya.
Dek
Ya kak?
Kita pipis barengan aja deh
Hah?
Ku lihat kak Risa juga seperti mengejan. Kak Risa juga kencing sewaktu aku
kencing di vaginanya.
Sambil aku terus kencing aku juga menggoyang-goyangkan pinggulku
menggenjot vaginanya hingga membuat air seni kami menghambur kemanamana. Sungguh bukan pemandangan yang lazim untuk dilakukan oleh saudara
kandung. Apa jadinya kalau Papa Mama terbangun sekarang dan melihat ulah
kami.
Sungguh hangat saat air seni kami bercampur di dalam vagina kak Risa. Aku
melihat senyum lega kak Risa seperti halnya diriku melalui cermin. Setelah itu
kami terus ngentot sampai akupun muncrat lagi di dalam vaginanya. Rahimnya
kini bercampur air seni kami dan juga pejuku.
Barulah kemudian aku kembali ke kamarku. Sebenarnya aku mau membantunya
mengelap ceceran air kencing kami di lantai, tapi kata kak Risa gak usah. Kak
Risa memang baik.
****
Tentunya tidak hanya hari itu saja kami bersetubuh dan melakukan perzinahan
sedarah ini. Namun terus-terusan tiap malam setelah Papa Mama tidur, bahkan
pernah kami curi-curi kesempatan melakukannya di siang hari waktu mereka
tidur siang atau nonton tv. Seandainya orangtua kami melihatnya!
Kami juga melakukan hal yang semakin gila, seperti saling mengencingi satu
sama lain. Aku mengencingi tubuh kak Risa, dia juga mengencingi tubuhku.
Sensasinya benar-benar luar biasa. Kami melakukkannya di kamar mandi. Tapi
pernah juga sekali waktu itu aku mengencingi kakak kandungku ini di kamarnya.
Membuat wajahnya, tubuhnya, serta lantai kamarnya jadi pesing oleh air
kencingku. Mengencingi kakak sendiri? Gila bukan? :P
Dan kini, orangtua kami akan kembali ke kota XX untuk mengurus kerjaan.
Meninggalkan kami berdua di rumah ini.
Kalian akur-akur yah jangan ribut terus ujar Mama.
Dek, jaga kakakmu, jangan kamu usilin terus, dengerin dia ngomong nasehat
Papa padaku.
Sip Pa aku pasti bakal jagain kakakku kok ujarku sambil tersenyum pada
kak Risa. Tentunya hanya kami berdua yang tahu maksud ucapanku jagain
kakakku itu.
Ya sudah jaga diri kalian baik-baik yah
Iya. Bye Pa Ma.. pamit aku dan kak Risa pada orangtua kami. Merekapun
berangkat dengan mobil.
Aku dan kak Risa lalu saling pandang.
Dek sekarang kita cuma berdua nih di rumah, bebas hihihi
Iya kak, hehehe
Yuk dek masuk ujarnya sambil menarik tanganku menuntunku masuk ke
dalam rumah. Pintu depanpun tertutup. Kalian tentu tahu bukan apa yang akan
terjadi selanjutnya?? Hanya ada aku dan kakakku yang cantik ini di rumah.
Cerita sex ini jarang terjadi. Anak-anak kecil SD perawan mulai belajar ngentot. Payudaranya saja belum
tumbuh sudah mulai coba-coba berhubungan seks. Baca kisahnya berikut ini
Aku mempunyai tetengga belakang rumahku yang bernama Ita dan Anggi.Ita orangnya manis,tinggi,dan
bongsor mirip anak yang berumur 16 tahun.Dia masih kelas 6 SD sedangkan Anggi adik Ita yang sedang
kelas 4 SD.Dia juga bongsor sama dengan Ita tetepi bedanya dia agak pendek dan juga Anggi lebih
putih,cantik serta lincah juga.Ita anaknya montok dan yang membikin aku tidak tahan adalah pentilnya
yang besar itu berukuran 32B.Dia suka memakai celana pendek dan atasannya hanya memekai kaos
tipis dalamnya memakai kaos dalam yang longgar tanpa Bh atau Bh saja sehingga pentilnya yang
berwarna coklat muda kelihatan sedikit membayang bila memakai kaos dalam saja.Kalau Anggi
orangnya suka memakai rok mini yang minim banget atau sebatas pertengahan paha sehingga paha
mulus Anggi kelihatan dan atasannya memakai kaos tipis tanpa memakai pakaian dalam sama sekali
sehingga pentilnya yang berukuran 32A kelihatan tercetak jelas.Dia juga senang menggodaku dengan
memakai celana ketat sepangkal paha milik Ita tanpa celana dalam dan atasannya memakai tengtop
tanpa miniset(dia suka memakai miniset) bila aku bermain kerumahnya kalau tidak ada orang tuanya
sehingga semua tubuhnya terbayang jelas dibalik pakaiannya yang serba tipis membuat aku tak
tahan.Dan bila dia sudah begitu aku langsung mendekatinya dan memeluk serta meraba raba pentil dan
tempiknya yang membukit dibalik celana ketatnya.
Kalau Ita suka menggoda aku bila bermain kerumahnya dengan memakai rok Anggi yang mini
didalamnya tanpa celana dalam dan atasanya hanya memakai kaos dalem putih/coklat tipis banget
hingga pentilnya seperti dia pamerkan kepadaku.
Aku menyetubuhinya pertama kali saat aku,Ita,dan Anggi berenag dikolam renang rumah Ita.Ceritanya
begini:
Saat itu hari Minggu(12 Februari 2003)aku main kerumah Ita dan Anggi yang kelihatannya lagi sepi.Saat
aku tanya ke Anggi papa dan mamanya lagi kemana dia mengatakan kalau papa dan mamanya lagi
keSemarang dan pulangnya lusa dan dirumah hanya ada mereka berdua dan pembantu perempuan
yang berumur 22tahun bernama mbak Asih.Lalu aku mengajaknya berenang dirumahnya yang ada
kolam renangnya dibelakang rumahnya.Anggi langsung senang dan mengajak Ita kakaknya.Ita
langsung keluar dan saat itu dia hanya memakai kimono tidur dan kelihatanya dia tidak memakai apa
apa didalamnya dia mengiyakan ajakan adiknya.Aku langsung masuk kerumahnya yang sedang sepi itu
dan mencuri curi pandang kearah tempik dan paha Ita yang kelihatan saat Ita duduk didepan ruang
keluarga.Saat itu aku memakai celana yang dari bahan parasut atasanya kaos junkies.Aku meminjam
celana Ita agar bajuku tidak basah.
Ita aku pinjam dong celana kamu biar bajuku tidak basahkataku
Sebentar yah aku ambilinkatanya dan dia meminjamiku celana yang ketat tapi bisa mengembang
berwarna kuning
Bentar yah aku ganti baju dulukatanya dan masuk kekamar Anggi.Aku langsung mengganti bajuku
dengan celana Ita didepan Tv karena Anggi dan Ita sedang berganti baju dikamar Ita.Saat itu aku sedang
telanjang tanpa memakai apapun dan Anggi keluar tanpa aku sadari karena posisiku didepanya
membelakanginya.Ita dari tadi memperhatikanku dari belakang.Tau tau dia sudah memegang kontolku
yang sedikit ngaceng karena melihat paha dan tempik Ita.
Eh kok menganggu angguk ini apa sih,ada rambutnya lagi?tanyanya sambil memegang kontolku
Eh Anggi kamu sudah ganti bajutanyaku gugup tapi tanpa menepis tangan Anggi yang memegangi
kontolku karena Anggi meremas remasnya sehingga kontolku geli geli nikmat rasanya.
Ya sudah dongkatanya sambil tetap meremas kontolku.Dia memakai baju renang yang sangat sexy
banget bawahnya celana dalam nilon tipis berwarna pink terusanya seperti tengtop tipis banget dari kaos
berwarna kuning sehingga semua bentuk tubuh Anggi kelihatan sekali menambah ketegangan kontolku
apalagi ditambah remasan Anggi.
Lepasin dong kan sakit tititkukataku pura pura tapi didalam hati aku berkata nanti aja kalau kita udah
berenang.Dia melepaskan kontolku aku langsung memakai celana Ita.Kontolku membayang jelas dibalik
celana nilon tipis Ita mirip ulat yang melintang keatas.Lalu aku ikutan duduk dan memeluk Anggi yang
sedang duduk dikursi ruang keluarga itu.Aku memeluknya dari belakang karena Anggi duduknya
membelakangiku.Tanganku langsung hinggap dipentil Anggi dan meremasnya pelan pelan.
Ah geli,ehtapi kok enak yahkatanya sambil memegang tanganku tanpa menariknya.
Enakkan,tadi tititku juga keenakan kayak ginikataku sambil berusaha memasukan tanganku kedalam
pakaian renang Anggi dan menarik tali pakaian renangnya yang berbentuk tengtop itu hingga terlepas
sedikit tapi sudah memperlihatkan pentil Anggi yang sebesar tutup teko itu.
Nggi balik sini dongkataku sambil menariknya agar menghadap ke aku.Dia langsung berbalik dan saat
itu juga pentil indah milik gadis kecil terlihat jelas dihadapanku.Pentil cewek kecil dengan puting merah
muda menggemaskan
Eh diliatin teruskatanya sambil menarik kembali tali bajunya keatas dan aku hanya senyum saja.Saat
itu Ita keluar.Pakaian Ita tak kalah sexynya dengan adiknya.Dia memakai tengtop dengan terusan rok
sebatas lutut dari bahan nilon berwarna hitam dan kelihatanya dia tak memakai apa apa didalamnya
karena pentilnya jelas tercetak dibalik tengtopnya yang tipis.
Wah kamu cantik banget lho Takataku.Pandangan Ita kebawah bagian kontolku.
Ih lucu apaan tuh yang panjangkatanya menunjuk kontolku
Dasar anak anak kataku dalam hati.Ini namanya tititkataku sambil ngeluarin kontolku yang sejak tadi
ngaceng.
Ta aku nggak pakai ini aja deh,kesempitankataku sambil melepas celana Ita memperlihatkan kontolku
yang berjembut lebat lalu mengembalikanya.Aku sengaja melepasnya karena aku ingin Anggi dan Ita
melihat kontolku dan supaya kontolku bebas bergerak.
Ya udah sini aku kembaliinkatanya sambil meraba kontolku.Seeerrrr tangan halusnya menyentuh
kontolku yang mengangguk angguk ngaceng.
Lalu kami keluar dan kekolam renang dibelakang rumah dan tak lupa menutup pintu depan rumah Ita
agar tak ada tamu yang datang.Aku berenang dengan mereka dengan telanjang bulat tanpa malu malu
karena mereka belum mengerti apa apa.Saat aku tidak berenang dan tiduran di pinggir kolam sambil
mengelus elus kontolku yang aku biarkan tegang Ita mendekatiku lalu disusul Anggi dibelakangnya.
Eh lucu kayak burungkata Ita sambil memegang dan meremas kuat kontolku karena gemes.Aku yang
diremes jadi sedikit kesakitan
Ukhh sakit Ta jangan diremes tapi diginiinkataku sambil menaik turunkan kontolku.Lalu Ita
memegangnya dan menaik turunkan kontolku.
Beginikatanya
Shhhh.ahhhh Taa mmhhhkataku sambil memegangi pundaknya.
Kenapa sakit ya tititnyatanyanya menghentikan kocokanya
Nggak kok terusshhh enak kokkataku lalu tanganku memegang pentil Ita yang basah tercetak
dipakaiannya.
Jangan pegang basah nihkatanya sambil terus mengocokku.Aku tak peduli dan terus meremas
pentilnya malah menurunkan tali tengtop yang ada di bahunya hingga pentilnya yang putih mulus dengan
puting coklat muda kelihatan menggiurkan.
Shhhh terussskata Ita mulai merasa keenakan pentilnya aku remas remas.
Kak ikutan dong Anggi dari belakang lalu duduk menghadapku.
Stop,berhenti dulu aku ajarin yang enak mau nggak?tanyaku
Akhhh sseeerrrsseerrr.sseeerrseerrkali ini lebih banyak pejuh yang keluar dari tempik Anggi lalu
aku mencabut kontolku yang belum keluar dan belum puas.Lalu aku menjilati tempik Anggi.Kulihat
ditempiknya ada cairan putih dan ada darah yang meleleh tanda dia sudah tidak perawan lagi.Lalu aku
menjilatinya sampai semua darah dan pejuh habis bersih dan aku telan semua.Rasanya
enak,asin,gurih,amis darah bercampur jadi satu.
Kontolku masih kokoh tegang dan basah mengkilap oleh pejuh dan sedikit darah Anggi.
Nggi sekarang kamu istirahat aja deh lihat giliran kak Itakataku
Iya deh,Anggi juga lemes kok dan gawukku sedikit sakitkatanya sambil membelai tempiknya yang
bentuknya berubah menjadi tebal dan tembem menggelembung karena sudah kumasukin
kontol.Bentuknya jadi sedikit keluar bibir tempiknya.
Sakit ya,tapi nikmat kan?tanyaku
Iya sakit tapi enak kaya gimana gitukatanya sambil tersenyum.
Aku lalu mendekati Ita yang merabai tempiknya karena kegatalan sepertinya
Ta sekarang giliran kamukataku sambil menelakupkan telapakku kepentil Ita lalu meremasnya.
Sakit nggak sih nantitanyanya takut sakit
Nggak deh,malah enaaak sekalikataku
Tuh tititku sudah tegang ingin dimasukin kegawukmu itukataku sambil meremas tempiknya.Ita lalu
menutupkan pahanya agar aku tidak menggodanya lagi.
Iya tapi pelan pelan aja yahkatanya
Iya deh nikmatin aja kamu bakalan ketagihankataku lalu aku mendekati Ita dan menyodorkan kontolku
kearahnya.
Ta remasin,kocok dan kulumin dong tititku biar lebih ngacengkataku sambil memegang tangan Ita.Ita
lalu memegang dan meremas kontolku yang sudah ngaceng basah.
TeruushhhTa kocokin Taaa,enaaakhhhhkataku menikmati remasan dan kocokan Ita pada kontolku.
Taaa emutin dong kaya Anggi tadikataku sambil menarik kepala Ita kearah kontolku.Ita lalu membuka
mulutnya dan menjilati lubang kontolku yang kemerah merahan.Rasanya seperti digesekin
kekondom(kalau aku ml sama Siska pacarku yang ada dalam cerita Senandung Masa puber aku kadang
memakai kondom biar aman,kadang Siska ngocokin kontolku yang mesih berkondom.Enaaaknya si
Siska).Sekarang Ita ngulumin kontolku.Hanya 1/4nya kontolku yang masuk karena panjangnya
kontolku.Mhhhh.slluuuuuppcleeep suaranya bikin aku melayang.
Taaaa nikamatnya,kamu lebih enakan dari Anggi emutan kamukataku melirik Anggi yang sedang
merabai tempiknya yang membengkak merah dia meringis aja.Tiba tiba ada yang akan keluar dari
kontolku.
Shhh akhh teruushhh ttaaaakataku lalucroot croot crot crot pejuhku menyembur dalam mulut Ita.
Ita menelan semua pejuhku karena dia tau kalau rasanya enak.Aku lalu bangun dari kursi dan
menidurkan Ita kekursi.
Ta sekarang kamu gantian yang rasainkataku lalu aku mencium tempiknya lalu aku jilat bibir
tempiknya(tempiknya putih bersih belum ada bulunya sama sekali dan berbau sedap cairan
kewanitaanya).Aku menjilat,mencium,melumat sampai cairan Ita jadi habis semua.
Akhhh shhhhmhhhhhshhhhakhhhrintihan Ita semakin indah.Setelah beberapa saat akhirnya dia
sampai juga.
banget nggak kalah sama Ita dan Anggi)sambil tetep remasin susunya.Setelah puas ciuman aku
menurunkan ciumanku kelehernya dan menggigiti lehernya sampai memerah lalu turun sampai
kepentilnya.Disana aku melumat susunya lalu lama lama aku melumat putingnya yang mencuat indah.
Mhhh yahh Ndra teruus sayangkatanya sambil meremas belakang kepalaku
Aku melumat pentil mbak Asih kiri kanan gantian,bila aku lumat kiri tanganku meremas yang kanan tapi
bila aku lumat yang kanan tanganku meremas yang kiri.
Aku lalu menarik rok kolor mbak Asih kebawah sampai lepas hingga tempik mbak Asih telihat
bebas.Ternyata mbak Asih nggak pakai celana dalam pantesan tadi duduknya didapur kakinya ditutupin
handuk.Tempik mbak Asih menggunduk tebal dengan jembut lebat menghiasi bukit tempiknya.
Aku langsung memandang keindahan hutan mbak Asih tak berkedip.Mbak Asih yang masih muda(boleh
dibilang remaja)mirip cewek cina karena putihnya mbak Asih,susunya putih montok dengan puting
merah mencuat sedangkan tempiknya tebal membukit dengan bulu jembut yang rimbun idah pasti
semua cowok akan langsung onani bila melihatnya telanjang.
Udah Ndra kok dipandang teruskatanya mengaitkan pahanya dan duduk ditepi ranjang.Aku hanya
senyum saja lalu mendorong mbak Asih telentang lalu menjilat tempiknya yang sudah sangat basah dan
berbau enak.Jilatanku naik turun terus melumat lumat hingga mbak Asih kelojotan keenakan.
Akhh Ndraa kamu nakal sayang,teruuusshhhhkatanya sambil meremas remas bantal.Aku terus saja
mengerjai tempiknya sampai mbak Asih mengangkat kepalaku dan berkata
Udah Ndra masukin aja kontol kamu itu aku sudah ingin rasainkatanya sambil mengangkangkan paha
mulusnya lalu aku menaiki tubtuhnya dan mengarahkan kontolku ketempik rimbunnya.Ternyata susah
banget hingga 4 kali usaha bru masuk.Slleep kepala kontolku baru masuk.
Akshhh pelan pelan yah Ndrakata mbak Asih lalu aku menekan lagi pantatku masuk hingga 3/4nya
kontolku seperti menekan sesuatu selaput.
Ternyata mbak Asih masih perawan.
Mbak asih perawan ya?tanyaku
Iya,mbak baru main inikatanya
Nggak apa apa mbak aku mengambil perawan mbak?kataku
Nggak apa apa kok,malah mbak senang bisa ngasih kepada orang yang mbak cintaiternyata mbak
asih suka padaku.Lalu aku menekan lagi pantatku hingga Bless.preet sleput itu telah sobek.
Akh sakit Ndra terusin aja kok mbak nggak apa apakatanya.Aku lalu mendiamkan kontolku didalam
tempik mbak asih menikmati pijatan sexynya
Shhh mbak makasih yah enak sekali,aku kapan kapan mau lagikataku meremasi pentilnya yang sudah
keras.
Iya sayangkatanya membelai bibirku sambil menitikka air matanya.Ternyata mbak Asih benar benar
mencintaiku.Lalu aku menaik turunkan pantatku pelan pelan makin lama makin cepat.Dari seret sampai
lancr keluar masuknya
Sleep..sleepp..cleep..cleep.akhhhh.shhhakhhh..mbaakkk.enakIndraa
aku
sayang
kamuteriakan kami sungguh indah.Kami tetap pada posisi itu hingga akhirnya mbak Asih mendorong
tubuhku hingga kontolku terlepas dari tempiknya dan menyuruhku dibawah.
Sayang kamu dibawah yah biar aku rasain diataskatanya lalu dia menduduki kontolku yang basah
mengkilat.Sleeeeepp kontolku masuk pelahan lahan.
Aahhdesahannya memulai gerakannya naik turun.Sleecleepcleep..seeepp irama kenthu kami
yang indah.
Kami tak hentinya bergerak,mbak Asih naik turun sedang aku meremas remas pentilnya yang bergerak
naik turun seirama gerakan pinggul sexynya hingga akhirnya
Mbak aku sampaikataku
Ahhh aku juga sayang kita keluarin sama sama yuuukkkhhhhteriaknya
Sleep..cleep..cleeppakhhhshhh..akhhh ..shhh lalu serrrrserrrrserrrrr kami sampai hampir
bersama sama tapi aku hanya mengeluarkan pejuh sedikit banget karena sudah terkuras tadi.Mbak Asih
lalu rebah diatas tubuhku kelelahan dan kontolku masih didalam tempiknya sampai mengecil lagi.
Indra aku cinta kamu Ndrakatanya sambil menitikan air matanya diatas tubuhku
Tapi aku sudah menjadi pacar Siskakataku sambil menghapus air matanya
Aku nggak peduli asal kamu juga sayang aku,kamu mau kan menyayangiku?katanya lagi
Iya sayang aku akan mencintai kamu walau kamu yang keduakataku memeluknya keharuan
OhhNdra aku sayang kamu dan aku nggak peduli walau kamu milik Siska yang penting aku memiliki
kamukata cintanya tulus padaku
Aku cinta kamu yangsambil mencium bibirnya dari bawah tubuhnya aku berkata.Aku sungguh terharu
sampai aku ikutan menangis(aku orangnya romantis dan sangat sentimen).Aku menurunkan tubuh indah
sayangku yang kedua setelah aku kehabisan nafas keberatan.Lalu kami tertidur kelelahan dan aku
memeluknya penuh kasih sayang karena aku diam diam juga menyayanginya.
Sejak saat itu aku resmi jadi pacarnya walau dia rela menjadi yang kedua setelah Siskaku.Aku juga
sering menemui Ita dan Anggi sampai saat ini bila aku lagi gatel ingin kenthu atau ingin rasain air
pejuhnya.Saat dia pulang sekolah sekolah dengan jalan aku membolos sekolah karena aku ingin kenthu
dengannya dialam terbuka(aku suka berexperimen dengan sex).
Cerianya begini:
Saat aku tau kalau jam 11 siang Ita pulang dari SDnya aku langsung menunggunya digardu ronda dekat
sekolahnya karena aku tau jalan itu satu satunya jalan bila dia pulang sekolah.saat dia sampai digardu
aku langsung memanggilnya dan kebetulan dia jalan sendirian tidak sama temennya.
Dia kupanggil langsung saja kearahku karena tau aku yang memanggil.
Ada apa sih,kamu bolos yahkatanya sambil senyum
Iya nih kangen sama kamu yangkataku
Yuk jalan kesana yukkataku mengajaknya kearah persawahan(sekolahan Ita dekat persawahan yang
luas)
Yuk dehkatanya menggandeng tanganku mesra.
Ita aku kangen kamu sama permainan kitakataku memeluk pundaknya dari samping setelah
mendapatkan tempat yang agak terlindung dan sepi.
Yang bener aja dehkatanya memegang tanganku yang dipundaknya.
Iya,sampe sampe aku bolos beginikataku lalu tanganku yang satunya meraba kakinya hingga terus
sampai kepahanya.
Kamu nakal dehkatanya membiarka aku menyingkap rok merah seragamnya
Kita main yukkataku lalu aku menciumnya dan dia membalas lumatanku pada mulutnya karena dia
sudah terbiasa aku lumatin.Tanganku meremas pentilnya setelah aku menidurkannya dirumput yang
tempatnya terhalang semak rimbun.Kami ciuman lama banget sampai mulutku basah oleh ludahnya.
lalu aku membuka kancing seragam putih SDnya dan melepasnya serta meletakakn disamping kami.Ita
memakai kaos dalam putih dan aku segera mengangkatnya keatas hingga terlepas dan dia hanya
tersenyum kepadaku tanganya mengelusi kontol tegangku yang sudah tadi dia keluarin dari celana
panjangku(aku sengaja nggak pakai celana dalam karena aku sudah ada rencana) hingga tampak
miniset putih yang masih menghalangi pentilnya.
Kok kamu pakai miniset sih kmau nggak sexy dongkataku menggodanya
Aku malu kok teteku udah gede nihkatanya menutupi pentilnya yang terhalang miniset kecil putih.Aku
lalu menaikkan minisetnya danmelepasnya dari tubuh kecilnya.
Ta kamu pakai lagi dong kaos dalemu sama seragammukataku menyodorkan baju seragamnya
Kok di pakai lagi?katanya
Pokoknya kamu pakai aja dehkataku lalu dia memakai semuanya tanpa miniset putihnya.Setelah
selesai aku melepaskan celana panjangku,mendekatinya dan memangkunya sehingga dia diatasku.Aku
menyingkapkan rok merahnya keatas dan dia hanya diam saja meremasin kontolku yang mengacung
keatas.Kusingkap roknya hingga terbuka sampai pangkal pahanya,terlihatlah celana dalam hijau ada
bunga bunga kecil miliknya.
Ta aku lepasin yahkataku sambil menarik cawet hijaunya kebawah dan Ita hanya mengangguk.Setelah
lepas tangan kananku meraba raba tempiknya yang masih gundul itu naik turun sedang tangan kiriku
masuk kedalam kaos dan seragam putihnya meremas susunya yang berukuran 32B itu
Ahhhh kamudesahnya mulai keenakan sambil mengocok kontol itemku.Kami bermain pegang
pegangan hingga kami puas lalu aku menyuruhnya tidur dan aku menindihnya terbalik(posisi 69)lalu aku
menjilati,mengulum serta mengerjai tempiknya hingga basah cairan kenikmatan dan dia mengemut
kontolku hingga kami sama sama mengeluarkan pejuh.Setelah keluar aku menyruhnya bangun dan
berdiri menungging.
Aku lalu menyingkap rok merahnya keatas sampai pantat dan tempiknya mengintip serta mendekatkan
konotlku siap aku masukkan.Sleeeeeeppp kontolku masuk dengan mudah karena Ita sudah sering aku
kenthuin.
Ta enak nggak?kataku mendiamkan kontolku didalam tempiknya dan memegangi pinggang
rampingnya
Ahhhh Ndra kontolmu nakal sekalikatanya sambil nungging dan pegangan pada pohon kelapa.Aku lalu
mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku keluar masuk tempik Ita.Gerakanku mulanya lambat
tapi lama lama mulai cepat dan lebih cepat.
Shhhh.akkhhhhmhhhh akhhhhakhhhh nikmaaatteriak Ita
Taa enak,nikmat taaateriakku tertahan.Clep..clepsleepsleep irama monoton kenthu kami tapi
indah.
Aku mulai bosan dengan posisi nungging lalu aku mencabut kontolku dari tempiknya.
Ta sini aku gendongkataku lalu menaikkan tubuh Ita dan mengarahkan kontolku lagi kedalam
tempiknya.Sleeepp kontolku masuk dengan mantap
Aku berdiri telanjang dan Ita diatasku lalu bergoyang naik turun semakin lama semakin cepat sampai
rok dan seragamnya kusut.Aku memeluknya dan bibirku berciuman dengannya saling melumat dan
menjilat.
Hingga akhirnya aku akan sampai
Taa aku pipis Taaateriaku lagi
Ndraa aku juga Akhhhhdesahnya tertahan lalu Serrrserrrr.serrr.crootttcrootttcrroooottt kami
sampai hampir bersamaan dan saling memeluk erat erat.Aku menyandarkan tubuhnya dipohon kelapa
sampai beberapa saat kontolku juga didalam tempiknya.Air pejuh kami kebanyakan sampai meleleh
keluar membasahi rok seragam Ita.Sungguh nikmat kenthu sambil sembunyi ditempat terbuka seperti
ini.
Aku menurunkan Ita saat nafas kami kembali teratur dan mencabut kontolku dari tempiknya
Uhhhh..ta nikmat ya tadikataku membelai rambut Ita yang kusut serta merapikannya
Iya lain kali lagi yah Ndrakatanya.Aku memekai lagi celanaku dan mengambil miniset dan celana dalam
hijau Ita serta menyimpannya
Ta buat aku yah cawet dan Bh minimukataku sambil mengantongi pakaian dalamnya
Buat apa?tanyanya lalu tertawa kegelian
Buat kenang kenangan ajakataku
Terus aku gimana nihkatanya sambil menyingkap roknya keatas memperlihatkan tempiknya yang tidak
pakai celana dalam
Nggak usah pakai dulu hingga kamu sampai rumah baru kamu ganti terus tetekmu itu kan agak
tertutup,nggak kelihatan kok tetekmukataku membela belai pentilnya yang tertutup seregam dan kaos
dalam.Kami lalu pulang dan berpisah dijalan karena aku pulang jam 2 siang dan saat itu baru jam
setengah satu jadi aku tadi kenthu sama Ita selama 1 jam lebih.Aku dijalan sepi menciumi celana
dalam Ita dan minisetnya yang berbau tubuh serta keringatnya.Baunya kecut kecut segar tapi aku bener
benar suka malah bila aku sedang terangsang dan tidak ada penyaluran aku lalu menjilat serta menyedot
aroma wangi pakaian itu sambil mengocok kontolku sampai puas.
Aku juga pernah menemui Anggi secara sembunyi ketika Anggi membeli sesuatu diwarung sebelah
rumahku.Saat itu Anggi membeli rokok yang disuruh oleh papanya dan aku menemuinya serta
menyuruhnya kembali menemuiku setelah dia mengembalikan rokok papanya.Setelah dia
mengembalikan rokok papanya dia menemuiku lagi dan langsung aku ajak dia pergi kesawah deket
rumahku yang tempatnya sepi.
Kenapa ajak aku kemari sih?tanyanya sambil tangannya menggandeng tananku
Nggak kok,aku pingin main aja dengan kamukataku lalau aku memeluk pundaknya dan telapak
tanganku langsung meraba susu kanannya karena posisiku ada dikirinya.Dia malah semakin memelukku
erat karena dia memang suka aku remesin susu mininya
Eh,remasin dong tetekukan lama nggak kamu remesinkatanya centil lalu aku memasukkan tanganku
kekaos dan kaos dalamnya yang longgar lalu mencari susu mini yang aku sukai.Aku meremas remas
dengan lembut karena Anggi suka diremesin lembut.
Terasa sekali susu Anggi belum keras dan lembut karena belum ada rangsangan.
Enak terusin yahkatanya lalu kami berjalan beriringan kegubuk yang agak tersembunyi.Setelah sampai
aku segera mendudukan Anggi di tikar lusuh yang ada digubuk itu lalu aku membuka kancing kaosnya
karena kaos Anggi memakai kancing didadanya.
Nggi main lagi yuk,tititku gatel nih Nggikataku sambil menidurkannya dan menindih tubuh kecil Anggi
setelah membuka kancing kaos Anggi
Iya yuk aku juga sudah lama nggak main lagi sama kamukatanya lalu tangan Anggi meraba kontolku
yang mulai ngaceng sejak sampai digubuk tadi.Lalu aku melumat bibir Anggi dan dia membalasnya tak
kalah ganas karena sudah sering aku lumatun bibir merahnya.Tanganku langsung meremas susunya
yang mulai mengeras dan pentilnya mencuat tegang.Saat kami sedang ciuman aku menaikkan kaosnya
sampai terlepas lalu kaos dalamnya sekalian hingga Anggi telanjang dada terlihat susunya mengeras
dengan pentil coklat muda tegak mengacung menantang.Aku lalu melepaskan lumatanku pada bibir
mungil Anggi dan mulai melumati pentil kirinya yang tegang mengacung sambil tangan kiriku meremas
susu kanannya yang bebas.
Aaahhh.ssshhhhh enaaak teruuss yakatanya sambil merabai kontolku yang ngaceng.Setelah
agak lama aku mengerjai susunya secara bergantian lalu tanganku mulai melorotkan celana selutut ketat
hitam Anggi hingga Anggi telanjang bulat karena Anggi tidak memakai celana dalam(biasanya Anggi
memakai celana ketat itu sebagai ganti celana dalam).Tanganku segera menggosok gosok tempiknya
yang mulai membasah pertanda Anggi sudah terangsang.Tempik Anggi sekarang kelihatan tebal dan
dikanan kiri bibir tempiknya ada daging yang menyelaput tapi daging itu justru membuat enak jika
disetubuhi.2 Jari tanganku aku masukkan kedalam lubang tempiknya lalu mengeluar masukkannya
secara cepat seperti menyetubuhinya.
Aahhhshhhhh sakiiit jangan pakai jari dongkatanya sambil tangannya memegangi lenganku
kesakitan.Aku tak peduli hingga tempiknya berdarah menganai jariku.Setelah sadar tempik Anggi
berdarah aku menghentikan jariku dan melihat Anggi menangis sambil tiduran.
Aku segera saja naik ketubuh Anggi dan mengarahkan kontolku yang tegak mengacung acung kearah
tempiknya yang merah merekah segar sekali kelihatannya.Sleeeepp..kontolku masuk perlahan lahan
Ukhhh pelan pelan aja yahkatanya lalu aku mulai menggerakan pantatku maju mundur memompa
tempiknya.
Terasa nikmat,licin,geli bercampur jadi satu menjadi sensasi setubuh anak anak yang membuat kami
ketagihan.Kami bertahan pada posisi itu sampai kami sama sama melepaskan pejuh kami.
AkhhhAnggi samapi nih..serrserr..serrrrseerrteiakan Anggi nyaring dan kurasa ada aliran hangat
melumuri kontolku.Lalu aku merasa kontolku semakin mengeras dan ingin memuncratkan air surga.
Nggiiiii.emut
kontolku
aku
mau
pipis
sayangkataku
lalu
mencabut
kontolku
dari
Sorry Sayang aku terlalu nafsu nihkataku lalu tanganku menyambar susunya yang menggelantung
indah dibalik seragam dan kaos dalamnya.
Lalu aku mulai memaju mundurkan pantatku sambil tanganku berpegangan pada susunya dan
meremasnya.
ShhhhahhhhshhhhNdraaaa aku sayang kamuuuukata Siska setengah merintih kenikmatan
Siskaaaa aku juga,tempikmu sempiittnikmat Kaaaateriaku mengiringi kenikmatanku pada kemaluan
kami.Sleeepbleesscplok..cplokcplok irama persetubuhan kami sungguh indah hingga aku
ketagihan.Kami melakukan posisi nungging itu lama sekali hingga kami sama sama sampai hampir
bersamaan.
Shhhahhh Ndra Siska sampai nihkatanya sambil kepalanya mendongak kebelakang.
Iya Siska sayang aku juga sampai nih,didalam yah yaaaangkataku lalu menghunjamkan kontolku
dalam dalam ditempik Siska.
Seerrserr..serrcrootcrootcroot kami keluar hampir bersamaan lalu aku mencabut kontolku dari
tempik Siska.
Kontolku terlihat basah dari air mani kami dan air kenikmatan Siska.
UghNdra enaak banget yakatanya sambil membenahi bajunya tetapi Siska tidak memakai kembali
Bh dan celana dalamnya tetapi dia menyuruhku menyimpanya lalu aku menyimpanya disaku celanaku.
Iya yang aku sampai ketagihan,omong omong kamu kok nggak pakai kembali celana dalammu dan
Bhmu yangkataku sambil memakai celanaku kembali.
Nggak ah panas nih yang lagi pula aku malas lepas seragamkukatanya
Lalu kami duduk beristirahat ditepian sisi kamar mandi sambil menunggu jam pelajaran selesai sambil
saling membelai kemaluan kami menikmati sisa kenikmatan yang tadi kami lalui.Setelah bel pelajaran
kami masuk kekelas berdua kembali mengikuti pelajaran seperti biasa.Siska tidak banyak bergerak dari
tempat duduknya karena dia tidak pakai celana dalam dan Bh dan aku segera menyimpan pakaian
dalam Siska ketasku takut ketahuan.
Itulah petualangan seksku dengan cewek cewek kecil nan cantik yang membuatku ketagian.Dan
kegiatan kami ini terus berlanjut sampai sekarang.
Mula mula gue ingin memperkenalkan diri. Nama gue Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia
karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali
masuk skolah ada upacara bendera.
Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewe datang dari arah pintu gerbang dengan terburuburu, soalnya semua murid sudah berbaris. Gue liatin tuh cewe..OK jugak nih... Setelah gue tanya
temen gue ternyata die kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly.
Cute
juga
Tiba
-tiba
Ngapain
dari
loe
belakang
nama
ade
nanyain
rekan
sekelas
tentang
doi.
megang
kakak
bahu
gue.
gue?.
Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die gangster di sekolahan.
Ah..enggak kok. Nanya doank kata gue dengan gementar.
Balik dari sekolah gue terus ngebayangin tuh cewe. Gue nggak bisa ngilangin die dari pikiran gue. Gila
cantik banget. Bibirnya yang kecil dan tipis, buah dadanya yang montok (mungkin boleh dibilang lebih
besar dari ukuran teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya absolutely perfect. Gue
cuma bisa ngebayangin kalo-kalo die mau ama gue.
Di suatu pagi yang cerah (gue belajar kalimat kayak gini waktu kelas 4 SD), gue ama nyokap pergi ke
deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari toko musik, soalnya gue mau belajar main
gitar.
Setelah kira-kira 1 bulan baru gue tau bahwa guru gitar gue sama ama adiknya Molly. Terus guru gue
tu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Gue girang banget. Mungkin ada
kesempatan gue ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak buat ngeliat wajahnya juga
udah cukup.
Waktu liburan semester adiknya (biar lebih gampang gue tulis Jason) ngundang gue ke rumahnya untuk
latihan gitar barengan. Terus gue tanya ada siapa aja di rumahnya.
Gue ama kakak gue doank kok jawabnya. Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi gue juga rasa diri
gue sendiri bodoh. Soalnya die aja kagak kenal gue, malahan cuma ngobrol sekali-sekali melalui
chatting. Tapi gue ngak peduli.
Jason sebenarnya belom mastiin kapan gue bisa dateng ke rumahnya. Tapi gue ngak peduli dateng ke
rumahnya hari itu karena gue cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya gue neken bell.
Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul.
Nyari
siapa?.
Jason
Wah,
Wah..
Oh..
gue
maaf,
sekarang
Jasonnya
baru
ya
gue
sadar
nggak
suara
udah,
Molly
bilang.
tuh.
ada
ternyata
lembut
terima
lagi
cute.
kasih.
Gue muterin badan gue, belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar lagi.
Eh.. nggak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.
Wah!! Peluang emas!
Terus gue masuk dan dihidangin minuman dingin ama Molly. Terus dia duduk dihadapan gue ngajakin
gue ngobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan gue menjadi sangat indah.
Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan skirt pendek jadi gue bisa ngeliat bahagian pahanya yang
putih mulus. Sekali-sekala gue ngelirik ke bagian dada dan pahanya. Gue rasa sih dia tau tapi dia
belagak nggak peduli.
Kapan
Jason
balik?
tanya
gue.
Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba ntah gimana jam di meja sebelahnya jatuh.
Kami terkejut dan dia terus membereskan benda-benda yang berselerak. Dari belakang gue bisa ngeliat
pinggulnya yang putih mulus. Tiba tiba jeritan kecilnya menyadarkan lamunan gue. Ternyata jarinya
terluka kena kaca.
Naluri lelaki gue bangkit dan terus memegang jarinya. Tanpa pikir panjang gue isep aja darah yang ada
di jarinya. Waktu darahnya udah beku gue mengangkat wajah gue. Ternyata selama ini die ngeliatin
gue. Tiba-tiba dia ngomong
Ron, kok lu ganteng banget sih?
Gue hanya tersipu-sipu. Terus gue diajakin ke tingkat atas untuk ngambil obat luka. Waktu duduk di
sofa, gue usapin aja tuh ubat ke jarinya. Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka.
Ron, cium gue dong, boleh nggak?.
Gue bengong doank nggak tau mo jawab apaan. Tapi bibirnya udah deket banget ama bibir gue.
Langsung gue lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan matanya dan gue nyoba untuk mendesak lidah
gue masuk ke dalam mulutnya. Dia membalas dengan melumat bibir gue.
Tanpa sadar tangan tangan gue udah merayap ke bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya
yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarnya, ciuman gue menjadi
semakin buas.
Kini bibir gue turun ke lehernya dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil lehernya sambil tangan
gue bergerak ke arah skirt pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus.
Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana gue dan coba meraih anu gue. Gue semakin ganas. Gue
elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan gue satu lagi meremas-remas payudaranya yang
montok. Dia mendesah dan melenguh.
Akhirnya gue berhenti melumat bibir dan lehernya. Gue coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink.
Tetapi tangannya mencegah.
Ke kamar gue aja, yuk!
Ajaknya sambil menuntun tangan gue. Gue sih ikut aja. Gue kunci pintu kamarnya dan langsung gue
raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan skirt birunya. Gue kembali melumat bibirnya
dan coba membuka kaitan branya dari belakang. Sekarang die bener-bener telanjang dada. Langsung
gue lumat payudaranya. Gue remas-remas dan gue jilatin puting kiri dan kanannya.
Tanpa
disadari
dia
mengerang.
ummh..ahh..!
Gue malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangannya yang lembut meraih penis gue yang sangat besar. Kirakira 14 cm panjangnya. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis gue itu. Gue mengerang
Ahh..Molly..terusin..ahh!
Kira-kira 15 menit gue melumat payudaranya. Sekarang gue nyoba ngebuka skirt hitamnya. Setelah
terlepas gue tidurin dia di ranjang dan kembali melumat bibirnya sambil mengusap-usap vaginanya dari
luar CDnya dan tangan gue yang satu lagi memelintir puting payudara kanannya.
Ahh.. Daron.. ummhh! Erangnya.
Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana gue dan meraih penis gue yang sangat tegang.
Dia nyuruh gue duduk. Terus dia jongkok di depan gue. Dia nyium kepala penis gue dan menjilatnya.
Kemudian die berusaha mengulum dan menghisap penis gue yang besar. Gue mengerang keenakan.
Ummhh..Molly..!!
Akhirnya gue nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Gue nggak mau keluar terlalu awal.
Terus perlahan-lahan gue lepasin celana dalam putihnya dan memandang sebuah lubang berwarna
merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya.
Langsung gue tidurin dan gue kangkangin kakinya. Kelihatan vaginanya mulai merekah. Gue yang udah
nggak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah
vaginanya. Gue isep dan jilatin klitorisnya. Molly menggelinjang keenakan sambil mendesah dan
mengerang.
Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!
Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut gue dan
sprei di ranjangnya.
Kemudian gue melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis gue ke arah lubang kenikmatannya.
Sebelum gue masukkin gue gesekin dulu penis gue di pintu lubang vaginanya.
Dia mendesah kenikmatan. Akhirnya gue dorong penis gue ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit
kerana baru 1/3 dari penis gue masuk. Perlahan-lahan gue tarik lagi dan gue dorong sekuat-kuatnya.
Ketiga kalinya baru berhasil masuk sepenuhnya.
Aawwhh..sakit, Ron!!
Dia mengerang kesakitan. Maka gue berhenti sejenak nunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya gue mulai
bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan gue semakin cepat. Terasa penis gue bergesekan
dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.
Ahh..Molly..enakk!!
Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!
Gue semakin bernafsu dan mempercepat genjotan gue. Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda
keluarnya orgasme ke dua.
Lantas kami berdiri dan gue puter badannya hingga membelakangi gue (doggy style). Gue tundukkin
badannya dan gue arahin penis gue ke arah vaginanya dan gue genjot sekali lagi. Kedua payudaranya
berayun-ayun mengikut gerakan genjotan gue.
Gue pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang
sangat tegang. Kami berdua banjir keringat.
Gue
dan payudaranya
gue
remas-remas sekuat-kuatnya.
maju
mundur.
Gue
mengerang
kenikmatan
Gue semburin sperma gue didalam mulutnya dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah
bibirnya. Terus penis gue dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma.
Kemudian gue ngeliat jam di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai
baju
semula
dia
ngucap
terima
kasih
ke
gue.
Makasih, Ron! Belum pernah gue ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali gue ngeliat loe
gue udah suka Katanya.
Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah gue juga udah suka. kata
gue.
Tapi gimana dengan adik loe?
Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik gue bentar lagi datang. Jadi latihan bareng
nggak?
Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi kata gue sambil tersenyum.
Dia pun balas tersenyum. Akhirnya gue balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi gue udah tercapai.
Perkenalkan namaku Rendi, umurku saat ini 19 tahun. Kuliah dikota S yang terkenal dengan sopan
santunnya. Aku anak kedua setelah kakakku Ana. Ibuku bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan
ayahku juga bekerja di kantor. Tinggi badanku biasa saja layaknya anak seusiaku yakni 169 kg. Di situs
ini aku akan menceritakan kisah unikku. Pengalaman pertama dengan apa yang namanya sex. Kisah ini
masih aku ingat selamanya karena pengalaman pertama memang tak terlupakan. Saat itu usiaku masih
10 tahun pada waktu itu aku masih kelas 4 SD. Kisah ini benar benar aku alami tanpa aku rubah sedikit
pun.
Aku punya teman sebayaku namanya Putri, dia juga duduk di bangku SD. Aku dan dia sering main
bersama. Dia anak yang sangat manis dan manja. Dia mempunyai dua kakak. Kakak pertama namanya
Rio di sudah bekerja di Jakarta. Dan kakaknya yang satu lagi namanya Linda. Saat itu dia kuliah
semester 4 jurusan akuntansi salah satu perguruan tinggi di kota kelahiranku. Dia lebih cantik dari pada
adiknya Putri. Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran payudaranya cukup seusianya tidak besar banget
tapi kenceng.
Waktu itu hari sangat panas, aku dan Putri sedang main dirumahnya. Maklum rumahku dan rumahnya
bersebelahan. Saat itu ortu dari Putri sedang pergi ke Bandung untuk beli kain. Putri ditinggal bersama
kakaknya Linda.
Main dokter dokter yuk, aku bosen nich mainan ini terusajak Putri
Segera aku siapkan mainannya. Aku jadi dokter dan dia jadi pasiennya. Waktu aku periksa dia buka
baju. Kami pun melakukan seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang dewasa, kami
menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena masih kecil. Waktu aku pegang stetoskop dan
menyentuhkannya didadanya. Aku tidak tahu perasaanya. Tapi aku menganggapnya mainan. Waktu itu
pintu tiba tiba terbuka. Linda pulang dari kampusnya. Dengan masih telanjang dada Putri menghampiri
kakaknya di depan pintu masuk.
Hai Kak baru pulang dari kampus Ngapain kamu buka baju segala Kak Linda memandangi adiknya.
Kita lagi main dokter dokteran, aku pasiennya sedangkan Rendi jadi dokternya, tapi sepi Kak masa
pasiennya cuma satu. Kakak lelah nggak. Ikutan main ya kak? Oh mainan toh.. Ya sudah aku nyusul,
aku mau ganti pakaian dulu gerah banget nih
Kami bertiga pun segera masuk ke kamar lagi, aku dan Putri asyik main dan Kak Linda merebahkan
tubuhnya ditempat tidur disamping kami. Aku melihat Kak Linda sangat cantik ketika berbaring. Setelah
beberapa menit kemudian dia memperhatikan kami bermain dan dia terbengong memikirkan sesuatu.
Ayo Kak cepetan, malah bengong ajak Putri pada kakaknya.
Lalu dia berdiri membuka lemari. Dia kepanasan karena udaranya. Biasanya dia menyuruh kami tunggu
di luar ketika dia ganti baju
Ayo tutup mata kalian, aku mau ganti nih soalnya panas banget Kak Linda menyuruh kami.
Dia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana panjangnya, dia memakai CD warna putih
berenda dengan model g-string. Saat itu dia masih dihadapan kami. Tertampang paha putih bersih tanpa
cacat. Setelah itu dia melepas kemejanya dicopotnya kancing stu perstu. Setelah terbuka seluruh
kancingnya, aku dapat melihat bra yang dipakainya. Lalu dia membelakangi kami, dia juga melepas
branya setelah kemejanya ditanggalkan.
Aku pun terbengong melihatnya karena belum pernah aku melihat wanita dewasa telanjang apa lagi
ketika aku melihat pantatnya yang uuhh. Dia memilih baju agak lama, otomatis aku melihat punggungnya
yang mulus dan akhirnya dia memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa bra dan
bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus
lebih putih dari Putri. Putri melihatku.
Rendi koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.
Kak Linda ngomel,Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa lagian juga aku nggak ngelihatin kalian
langsung. Mau lihat ya Ren?dia bercanda.
Akupun menundukan mukaku karena malu.Tapikan kak, susunya kakak sudah gede segitu apa nggak
malu
ama
Rendi.
Putri menjawab ketus.Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu juga nggak malu sudah ayo main lagi.
Linda menjawab adiknya. Kami pun bermain kembali.
Giliran Kak Linda aku periksa. Dia menyuruh aku memeriksanya, dia agak melongarkan bajunya. Ketika
stetoskop aku masukkan di dalam bajunya lewat lubang lehernya, tepat kena putingnya. Dia memekik.
Aku pun kaget tapi aku pun tidak melihatnya karena malu. Dia menyuruhku untuk untuk lama lama
didaerah itu. Dia merem melek kayak nahan sesuatu, dipegangnya tanganku lalu ditekan tekan daerah
putingnya. Aku merasa sesuatu mengeras.
Kak ngapain.. Emang enak banget diperiksa.. Kayak orang sakit beneran banget. Putri Tanya ama
kakaknya.
Kak Linda pun berhenti.Yuk kita mandi soalnya sudah sore lagikan kamu Putri ada les lho nanti kamu
ketinggalan. Ajak Kak Linda pada kami berdua. Dia menyuruh bawa handuk ama baju ganti.
Setelah mengisi air, aku pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu
juga ama Putri. Kamipun bermain air di bathup. Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup
dan lain lain lah, maklum dia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya dia
suruh buka pintu kamar mandinya. Aku pun membukanya. Kak Linda melihatku penuh kagum sambil
menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun, aku baru tahu itu namanya lagi horny.
Lalu dia masuk segera di membuka piyama mandinya. Jreng.. Hatiku langsung berdetak kencang, dia
menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi dia pake dihadapan kami.
Bolehkan
mandi
bersama
kalian
lagian
kalian
kan
masih
anak
kecil.
Apa
itu..
(pura
pura
dia
tidak
tahu)
Putripun
tertawa
melihatnya.
Itu yang dinamakan senjatanya laki laki yang lagi mengeras tapi culun ya kalau belum disunat Kak
Linda memberitahukan pada adiknya.
Setelah busanya melimpah di air kami pun nyebur bareng.
Adik
adik,
Kakak
boleh
nggak
membuka
bra
kakak
pinta
Kak
Linda
pada
kami.
Buka aja to Kak lagian kalau mandi pakai pakaian kayak orang desa. adiknya menjawab.
Tapi aku nggak bisa jawab. Dengan pelan pelan kancing dibelakang punggung dibukanya lalu lepas
sudah pengaman dan pelindung susunya. Dengan telapak tangannya dia menutupi payudaranya.
Sudah buka aja sekalian CD nya nanti kotor kena bau CD kakak, ujar Putri kepada kakaknya.
Segera dia berdiri diatas bathup melorotkan CDnya dengan hati hati(kayaknya dia sangat menunggu
ekspresiku ketika melihat wanita telanjang bulat dihadapannya). Ketika dia berdiri membetulkan shower
diatas kami, aku melihat seluruh tubuhnya yang sudah telanjang bulat.
Kak anu.. anu.. Susu kakak besarnya, ama bawahan kakak ada rambutnya dikit, aku memujinya.
dia hanya tersenyum dan memberitahu kalau aslinya bawahan nya lebat hanya saja rajin dicukur. Dia
agak berlama lama berdiri kayaknya makin deket aja bagian sensitivenya dengan wajahku, ada sesuatu
harum yang berbeda dari daerah sekitar itu. Kak Linda terus berdiri sambil melirikku.
Sambil membilasi payudaranya dengan air hangat serta digoyang dikit dikit bokong bahenolnya. Dia
menghadap kami sambil mnyiram bagian sensitifnya. Aku pun tak berani langsung menatapnya. Sambil
memainkan payudaranya sendiri dia punya saran plus ide gila.
Mainan yuk. Aku jadi ibunya, kamu jadi anaknya.
Lalu Kak Linda menyuruh mainan ibu ibuan, dia menyuruh kami jadi bayi. Lalu dia menyodorkan susunya
pada kami.
Anakku kasihan, sini ibu beri kamu minum dia berkata pada kami.
Putri pun langsung mengenyot puting susu kakaknya, tapi aku pun tak bergerak sama sekali, lalu dia
langsung menyambar kepalaku ditarik ke arah payudaranya.
Ayo sedot yang kuat.. Ahh.. Cepet.. Gigit pelan pelan.. Acchh, kata itu keluar.
Tapi koq nggak keluar airnya. Punya Mama keluar air susunya. Tiba tiba Putri berhenti.
Uhh.. Ini kan namanya mainan jadi nggak beneran. Kamu udahan aja sudah jamnya kamu les Putri
pun bergegas turun dan berganti pakaian sejak saat itu aku tak memdengar langkah dia lagi.
Aku pun masih disuruh mainan dengan putingnya tangan kiriku dikomando supaya meremas susu
kirinya. Tiba tiba ada sesuatu yang bikin aku bergetar, ada sesuatu yang berambat dan memegangi
anuku. Dengan kanan kanan memegangi tangan kiriku untuk meremas payudaranya ternyata tangan
kanannya memainkan penisku.
Segera dia memerintahkan untuk turun dari situ. Kami pun turun dari situ. Lalu. Dia duduk di pingiran
sambil membuka selakangannya. Aku baru melihat rahasia cewe.
Rendi ini yang dinamakan vagina, punya cewek. Tadi waktu kakak berdiri aku tahu kalau kamu
memperhatikan bagian kakak yang ini. Ayo aku ajarin gimana mainan ama vagina akupun hanya
mengangguk.
Dia menyuruh menjilatinya setelah dia mengeringkannya dengan handuk. Aku pun menjulurkan lidahku
kesana tapi bagian luarnya. Dia hanya tersenyum melihatku. Dengan jari tangan nya dia membuka
bagian kewanitaan itu. Aku benar benar takjub melihat pemandangan kayak itu. Warnanya merah muda
seperti sebuah bibir mungil.
Setelah dia buka kemaluannya, lalu dia suruh aku supaya menjilatinya. Ada cairan sedikit yang keluar
dari bagian itu rasanya asin tapi enak. Disuruh aku menyodok dengan kedua jariku, terasa sangat becek.
Dia menyuruhku berhenti sejenak. Ketika dia menggosok gosok sendiri dengan tangannya dengan cepat
lalu dia menyambar kepalaku dengan tangannya ditempelkan mukaku dihadapannya.
Seerr.. Serr.. bunyi air yang keluar dari vaginanya banyak sekali. Sambil berteriak plus mendesis lagi
merem melek. Setelah itu dia jongkok, aku kaget ketika dia langsung menjilati kepala penisku. Di buka
bagian kulup hingga kelihatan kepalanya.
Kakak enggak jijik ya kan buat kencing aku bertanya pada dia tapi dia terus mengulumnya maju
mundur.
Sakit dan geli itu yang kurasakan tapi lama lama enak aku langsung rasanya seperti kencing tapi tidak
jadi. Dia menggunakan sabun cair katanya biar agak licin jadi nggak sakit. Saking enaknya aku bagai
melayang badanku bergetar semua. Setelah dibilas dia mengkulum penisku, semua masuk didalam
mulutnya.
Kak aku mau kencing dulu aku menyela.
Setelah itu dia berbaring dilantai dia menyuruh bermain dengan kacang didalam vaginanya. Pertama
aku tidak tahu, dia memberi tahu setelah dia sendiri membukanya. Aku sentuh bagian itu dengan kasar
dia langsung menjerit dia mengajari bagaimana seharusnya melakukannya. Diputar putar jariku disana
tiba tiba kacanga itu menjadi sangat keras.
Sekitar 5 menit aku bermain dengan jariku kadang dengan lidahku. Keluar lagi air dari vaginanya. Aku
disuruh terus menyedotnya. Dia kayaknya sangat lemas lunglai. Setelah beberapa saat dia memegang
penisku dan menuntunnya di vagina.
Coba masukan anumu ke dalam sana pasti aku jamin enak banget rasanya dia menyuruhku.
Dengan hati-hati aku masukkan setelah masuk aku diam saja. Dia menyuruh aku untuk menekan keras.
Dan bless masuk semuanya dia memberi saran kayak orang memompa. Masuk-keluar.
Acchc terus.. yang cepet.. ah.. ah.. ah.. dia mendesis, dia menggoyangkan pantatnya yang besar
kesana kemari.
Tapi sekitar 3 menit rasanya penisku kayak diremas oleh kedua daging itu lalu aku ingin sekali pipis.
Saat itu penisku kayak ada yang air mengalir. Dan serr.. seerrs air kencingku membanjiri bagian
dalamnya. Setelah kelelahan kami pun keluar dia langsung pergi ke kamar masih keadaan bugil.
Kemudian dia berbaring karena lelah, aku mendekatinya dan dia memelukku seperti adiknya,
payudaranya nempel di mukaku. Setelah aku melihat wajahnya dia menangis. Lalu dia menyuruh aku
pulang. Aku mengenakan pakaian dan pulang. Dia menyuruh merahasiakan kalau aku berbicara ama
orang lain aku nggak boleh bermain ama adiknya.
Kami pun terus melakukannya sekitar 1 tahun tanpa ada siapa yang tahu. Sekitar aku kelas 1 SMP dia
kawin ama temannya karena dia hamil. Ketika 2 minggu lalu (saat ini) aku bertemu dia bertanya masih
suka main seperti dulu. Akupun hanya tertawa ketika aku tahu itu yang namanya sex dan aku ngucapin
terima kasih buat kakak, itu adalah pengalamanku yang pertama.
Kisah ini terjadi saat aq masih duduk di kelas SMP. Di kelasku ada cewek namanya
Susi, anak ini memang terkenal genit. Padahal sebenarnya orangnya biasa2 aja gak
terlalu istimewa tapi karena sifatnya yang ramah dan gampangan itu yang membuat
dia banyak dikerubutin teman2 cowok termasuk aq. Diantara sekian banyak cowok
ada satu yang paling getol dekat2 ma Susi, namanya Rudi. Setiap kali aq melihat
Rudi mendekati Susi maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Susi.
Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Susi yang duduk sendirian karena teman
satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Rudi yang memang duduk
sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aq gk terlalu pedulian, paling juga si Rudi ngucek2 payudaranya si Susi.
Tapi saat aq ngelirik, aq kaget setengah mati. Kontol si Rudi udah keluar dari
celananya dan sedang dikocok2 ma Susi! Rudi menyeringai bangga melihat ke
arahku. Sementara Susi hanya tersenyum2 genit aja melihat aq yang terpelongo.
Sambil menikmati kocokan Susi tangan kiri Rudi asik meremas2 payudara kanan
Susi, untuk menutupi pandangan guru dari depan Rudi sengaja menaruh buku bacaan
kesenian di depan Susi dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang
membaca buku itu.
Beberapa menit kemudian kulihat peju Rudi menyembur keluar, Susi kemudian
mengelap tangannya yg belepotan peju Rudi ke celana Rudi. Meilhat itu aq juga jadi
kepingin. Aq segera memberi kode sama Rudi untuk gantian, kamipun berganti
posisi.
Si, aq juga donk.. pintaku setelah duduk di sampingnya,
Paan? tanyanya pura2 gk tau. Kocokin kontol aq ujarku, Susi mencibir kearahku,
Gak mau tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara
di meja sebelahku, si Rudi cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2
sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aq
menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang
dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku
lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu
kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Susi, ku arahkan ke batang
kontolku.
kocokla cepat.. bisikku, tangan Susi yang lembut dan halus kemudian memegang
batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aq tertunduk keenakan.
enak ya..? bisik Susi, anjeng, enak kali balasku berbisik. Berkali2 aq
mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Susi yang lembut menggesek2 kepala
kontolku.
Sesekali aq melirik ke arah Rudi dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aq lagi
dikocokin ma Susi, teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang
dibalas dengan Susi leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aq dengan
sengaja meremas2 payudara Susi sambil melirik mengejek ke temanku itu.
Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada
tara, sebisa mungkin aq menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan
kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.
Susi mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku,
wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan
tangannya ke celanaku.
Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Susi permisi ke wc. Gk lama teman
sebangkuku ikut permisi keluar. Aq kembali pindah ke mejaku sementara Rudi
duduk di bangku sebelahku.
Tapi ko lama kali ya..?? jangan2 mereka maen di wc terka Rudi. Aq manggut2
mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka
kembali, ku lihat teman aq itu tersenyum bahagia. Sementara Susi kembali ke
bangkunya, bukan di tempat Rudi lagi.
Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita
begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Susi. Sambil berciuman temanku
meremas2 payudara Susi lalu dia meminta Susi untuk menghisap kontolnya, Susi okok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam
pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.
Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak
cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Susi ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan
bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang
cowok, anak kelas 2. melihat Susi yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami,
mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.
Setelah semua ngecrot baru Susi dan teman aq itu kembali ke kelas. Aq jadi geleng2
mendengar cerita teman aq itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus
Lain waktu ada lagi cerita saat aq, Rudi dan Susi tergabung dalam satu tugas
kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat
orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan
mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Susi.
Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Susi,
kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena
ada cewek lain juga karena orang tua Susi masih berada di rumah.
Suasana mulai berubah saat orang tua Susi keluar untuk menghadiri suatu pesta
pernikahan, tangan Rudi mulai gatal meraba2 tubuh Susi membuat Susi sibuk
menepis tangan jahil Rudi. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi
mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.
Sil udah pernah liat kontol gk? tanya Rudi ma Silvia salah satu teman cewek dalam
kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan
Rudi jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Rudi
membuat kami tertawa2.
gitu aja marah, Sil, Susi aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si Amir ikut2
nimbrung sambil ngelirik genit sama Susi, Susi hanya mencibir menanggapi godaan
Amir.
ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen Wita kali ini yang
angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Silvia.
eh, mo liat ko kontol aq? tanyak Rudi semangat sambil berdiri memamerkan
celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para
cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Susi yang tepat berada di samping Rudi tiba2
meninju selangkangan Rudi membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak
tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Susi, akhirnya kami memutuskan
melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang
dengan diantar Amir dan Joko sementara aq dan Rudi tetap tinggal. Aq sudah
menebak apa yang ada dalam pikiran Rudi, begitu mereka berempat meninggalkan
rumah Susi, Rudi langsung melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium
mengabaikan aq yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas
tangan Rudi meremas2 payudara Susi sementara tangan Susi meraba2 selangkangan
Rudi. Gk mau ketinggalan aq langsung duduk disamping kiri Susi dan ikut2an
meremas2 payudara kirinya. Susi melepaskan ciumannya dari Rudi gantian
menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aq menggeliat nikmat saat jari2
Susi meremas selangkanganku sementara disamping kanan Susi Rudi memelorotkan
celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat
menjulang.
Rudi segera meraih tangan Susi dan mengarahkannya ke kontolnya, Susi melepaskan
ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Rudi kemudian mulai mengocok2nya
membuat tubuh Rudi jadi kejang2. Aq ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku
dengan leluasa tegak dengan gagah.
Aq berdiri disamping Susi sambil meraih kepala Susi dan menariknya ke arah
kontolku, mengerti kemauanku Susi langsung membuka mulutnya lebar2
membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk
langsung dia menghisapnya membuat aq mendesis keenakan.
kontol! Kau pulak yang duluan di sepong! maki Rudi, salah sendiri lah jawabku
penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Susi
sambil mendesah2 keras memanas2i Rudi sementara Susi makin aktip menghisap2
kontolku.
Panas melihat aq yang disepong Susi, tangan Rudi kelayapan menaikkan rok terusan
Susi ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Susi
yang terbalut celana dalam warna pink.
Rudi menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Susi membuat Susi
mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana
dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.
Si buka sempak kau, si Martin mau liat pepek kau kata Rudi sambil tangannya
berusaha memelorotkan celana dalam Susi, Susi agak menaikkan pantatnya agar
celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Rudi ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Susi yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek
Susi terbuka jari2 Rudi langsung bermain di celah pepek Susi membuat Susi
mendengus2 merasakan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2
jari Rudi di celah pepeknya.
Tanpa sadar aq makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Susi, berkali2
Susi mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam
mulutnya tapi karena aq telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar
menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Susi sambil tanganku memegang
kepala Susi menghindari dia melepaskan kontolku. Susi udah gk lagi menghisap
kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak
leluasa.
ayo tin terus ujar Rudi sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan
cepat menggesek2 pepek Susi membuat Susi makin keras mengerang2.
aq mo keluaaarrrr jeritku, dengan susah payah Susi menjauhkan kepalanya dari
kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya,
maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.
Susi memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aq dengan sengaja
mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Susi.
Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Susi.
martin jahat, maninya ditembakkan ke muka Susi rungut Susi manja, dengan
perasaan lelah aq duduk disamping Susi melihat dengan takjub maniku meleleh di
sekitar wajah Susi sebagian menetes ke baju kaosnya.
memang ni, gk usah kasih lagi Si Rudi ngompor2in, pasti udah mupeng dia. dah
buka aja Si bajunya, udah kenak mani si martin gitu ujar Rudi, alah pengen aja
bilang cibir Susi tapi dia mau juga membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat
tubuh telanjang Susi, kelen juga la buka baju masak aq aja ujar Susi, tanpa diminta
dua kali Rudi segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aq.
Kini kami bertiga udah bugi, aq dan Rudi segera mencaplok masing2 payudara Susi
yang cukup besar itu membuat Susi tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini
pertama kalinya aq menghisap pentil perempuan.
Rudi kemudian merebahkan tubuh Susi di sofa dengan kepalanya berbantalkan
pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aq
terbengong2 melihat Rudi mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Susi, kontolnya
yang tegang tepat berada di celah pepek Susi.
ko mo ngentoti dia?? tanyaku terheran2, memang kenapa? tanya Rudi,
sementara Susi memandangku dengan ekspresi heran, nanti dia gk perawan lagi
ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.
Martin tenang aja, nantik abis Rudi, Martin boleh ngentoti Susi ujar Susi sambil
menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Rudi kembali melanjutkan
maksudnya mengentoti Susi.
Terdengar pekik Susi saat batang kontol Rudi menerobos masuk kedalam pepeknya,
entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Rudi dengan cepat menjurus kasar
menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Susi membuat Susi makin
memekik2 menahankan serangan2 Rudi.
enak kali pepek kauuu siii.ceracau Rudi meningkahi pekikan Susi, sementara aq
hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku
sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Susi terguncang2 seiring hunjaman kontol Rudi di dalam pepeknya, teteknya
yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.
Ahhh..uunnnngghhhh. pelaaaaaannnn pelaaaaannnn diiiiiiiiii.pekik Susi,
tapi Rudi nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan
tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.
unghunghdengus Rudi, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Susi. Entah
berapa lama tiba2 Rudi mencabut kontolnya dari dalam pepek Susi dan
mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Susi. Gk berapa lama kontolnya
memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke
payudara Susi.
aduh enak kali.. desis Rudi, sementara Susi memejamkan matanya dengan dadanya
yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat
mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Rudi bangkit dari tubuh Susi, aq segera menggantikan posisinya. Dengan
tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Susi tanpa memperdulikan
mani Rudi di tubuh Susi.
Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aq
mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang
kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, dibawah sini bisiknya masih dengan
nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya
terasa licin. Aq terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang
pepek perempuan, aq berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi
berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Susi. Melihat itu Rudi jadi tertawa2, jangan
panjang2 ko nareknya bodoh ujar Rudi.
baru pertama ya tin? Susi ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama
akhirnya terbiasa juga aq menyodok2kan kontolku di dalam pepek Susi. Beda
dengan Rudi dengan ku Susi hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.
Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek,
gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aq makin mempercepat goyanganku,
berkali2 kontolku keluar dari pepek Susi tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku
kocok lagi.
Tin klo mo nembak jangan di dalam ujar Rudi mengingatkan, tubuh Susi sendiri
terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk
kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Susi, tubuh ku
mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Susi langsung terpekik kaget
menyadari aq menembak di dalam vaginanya.
wei kontol, jangan ko tembak didalamnya! maki Rudi, tapi aq yang lagi dilanda
kenikmatan gk peduli sama sekali. Aq makin menekankn dalam2 batang kontolku di
dalam pepek Susi sementara tubuh Susi yang terhimpit tubuhku ikut mengejang.
Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Susi
mencengkram erat batang kontolku.
Ku rasa pepek Susi makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena
kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Susi ke kamar
mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aq cemas2 Susi
akan hamil, apalagi tiap hari Rudi menakut2iku kalo Susi hamil dan mintak
pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.
cerita ini adalah kisah nyatasuatu hari aku main kerumah omku dikawasan timur
jakarta, rumahnya lumayan besar tetapi hanya mempunyai 1 pembantu, kebetulan
hari itu pembantunya sedang pulang kekampung
ketika aku masuk kepekarangan hanya ada motornya pacarnya sepupuku namanya
riri..
pintu ga dikunci sehingga aku bisa langsung masuk kerumah
tanpa sengaja aku liat kamar riri terbuka sedikit..
apa yang terjadi saudara-saudara?
riri dan pacarnya sedang asik ML..
melihat adegan ini jiwa wartawanku mulai muncul..
aku ambil HP dari kantongku, kebetulan HPku model terbaru dan bisa dibilang
canggih lah
aku rekam adegan demi adegan sambil menahan tongkolku yang sudah mulai
tegak
akhirnya klimaks juga pacarnya riri..
langsung aku matikan rekaman di HP..
trus menuju keluar rumah sehingga tidak dicurigai kalo aku sudah datang dari tadi
akhirnya mereka keluar kamar..
dan aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam..
akhirnya pacar sepupuku pamit pulang dan riri pergi mandi..
setelah menunggu waktu yang tepat aku panggil riri ke ruang tamu..
setelah asik ngobrol ngalor ngidul akhirnya aku langsung ke pokok pembicaraan..
aku keluarkan HPku dari kantong dan aku pertontonkan adegan hot yang tadi aku
rekam.
riri sangat kaget
berarti loe tadi ngintip gue ya?
abis pintu kamar lo nga ditutup
sini ga HP loe!!!! riri sambil marah
ga ah gue pengen kasih ibu sama bapak loe!!! ujar gue
kebetulan ayah riri mempunyai penyakit jantung
kalo tau kelakuan anaknya pasti langsung kambuh tuh penyakit
terus mas
aku udah mau keluar kata riri
makin cepat dan semangat gerakanku
barengan ya keluarnya kata aku
akhirnya riri menegang dan mengerang keras sambil menjenggut kepalaku
makin cepat gerakanku..
oooooooohhhhhh yyyyeeeeeeeesssss!!!
tanda klimaks riri
aku genjot terus.
ooohhhh riri.
mas mau keluar..
sambil mengeluarkan tongkolku dari liang meki riri
aku semprotkan spermaku diperut riri
takut bunting
riri sangat lemas setelah bertempur dengan aku.
awas ya kalo bpk sama ibu tau kata riri
iya mas janji deh..
akhirnya setelah kejadian itu kami sering melakukan setiap ada waktu dan
kesempatan
buat pembaca mohon maaf kalo pic dan videonya ga bisa ditayangin
selamat menikmati..:
Sepupuku Yang Cantik, Kejadiannya belum lama ini disalahsatu hari Jumat malam. Waktu itu gw lagi di
X2 sama temen-temen kuliah. Saat itu jam udah nunjukin jam 12, emang siy lagi seru-serunya. Tiba-tiba
ada BBM masuk dan ternyata dari sepupu gw yang bahenol. Namanya Fiona (nama samaran), umurnya
lebih tua jauh dari gw, doi udah umur 35 tahun, masih single dan pastinya udah engga perawan lah
hehehedoi emang bahenol bgt yah, engga tinggi-tinggi amat sekitar 160an cm semok abis pantat
nonggeng gitu. Gw selalu horny kalo liat dia pake rok ketat, asli ngebayangin doggie style deh!
BBM itu bilang kalo dia lagi ada disalah satu club didaerah blok M, engga jauh dari hotel Ambara.
Pertama dia nanya kalo gw ada dimana, apakah udah tidur atau belom. Setelah gw jawab, dia BBM lagi
minta gw jemput karena agak tipsy dan kalo gw engga keberatan. Yahtentulah engga keberatan
apalagi denger kata tipsy, mendadak pikiran jorok gw timbul. Yah sud akhirnya gw pamit sama tementemen gw dengan beribu-ribu alasan.
Singkat kata gw udah sampe distu, gw BBM doi bilangin kalo gw udah didepan. Terus dia bales dan
suruh gw masuk aja. Lumayan rame juga tempatnya, dia sama temen-temennya udah dapet meja.
Seperti biasalah cipika cipiki dulu, terus langsung disodorin gelas wine yg doi pegang. Doi malam ini
pake t-shirt dan rok agak jeans mini. Gw dikenalin sama beberapa temennya, rata-rata diatas 30an
tahun, sementara gw baru umur 20 thn, cuma menang bongsor sama rajin fitnes doang hihihigw liat
doi masih asik ngobrol kiri kanan sementara gw diem aja dipojok sofa mereka. Sekali-sekali doi dateng,
goyang-goyang depan gw sambil kasih minum gw lagi. eliatan kok dari goyangnya doi emang agak tipsy.
Engga lama beberapa temennya pamit pulang duluan, tinggal kita berempat (2 pasang tepatnya), gelas
wine engga pernah kosong ditangan ci Fiona. Temen cewenya bilang kalo dia lagi bete banget sama
pacarnya. Gw siy sebenarnya emang tau kalo ci Fiona ada cowonya, seorang duda. no wonder lah kalo
dia minum cukup banyak malam ini. Makin lama goyangnya makin erotis, sementara temennya itu juga
makin hot. Karena takut jatuh, gw sempet pegang pinggulnya, sekali-sekali gw peluk dari belakang.
Leher gw dicium mesra pelan-pelan (mungkin dia pikir gw cowonya kali yah), sementara
gw kudu jaga jarak antara celana jeans gw sama rok dia. Gimana engga gw udah ngaceng keras banget
gitu, kan malu juga kalo ketauan horny
Singkat kata kita bubar bersama kira-kira waktu itu udah jam 1:30. Jalan kemobil aja sudah setengah
gw papah, ci Fino jalannya udah engga bisa lurus, meskipun dia bilang dia kaga mabuk. Mobil langsung
mengarah keapartement dia dibilangan Rasuna Said. Mau turunin dia dilobby yah engga mungkin
banget, dan dia juga minta dianter keatas. Parkir basement, nunggu liftsepi engga ada satpam, cuma
gw liat ada kamera sekuriti aja, jadi gw berani action dulu hehehe masuk lift pencet lantai 23muka dia
udah nempel didada gw, tangan gw disuruh melukin pinggulnya dia. Yang agak aneh pas tangannya
ngelus-ngelus dada gw, serasa gimana gituuutangan gw makin erat peluk pinggulnya.
Cerita hot Masuk kamar doi langsung kayak orang lemes gitu, gw peluk dari belakang sambil tangan
gw melingkar diperut doi. Soal tongkol yang udah keras baget gw udah engga peduli, apalagi pantat doi
udah ditempelin kearah celana gw. Kita terdiam beberapa saat sampe tiba-tiba dia balik badan dan elus
pipi gw, Please yah jgn pulang dulu, aku mau ganti baju dulukalo mau minum ambil sendiri aja.
Sementara dia ganti baju dikamar gw nebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya dan apa yang
mesti gw lakukan. Ruang tamu lampu belum nyala cuma lampu teras aja, jadi agak remang-remang. Gw
denger kalo ada suara dikamar mandi, suara orang nyalain shower.
Engga lama kemudian dia keluar dengan pake kimono, sementara gw udah duduk manis lagi disofa. Dia
bilang kalo ngantuk cuci muka aja dulu sambil dia mau ambil minum. Sebenernya gw tau kalo ini kode
supaya gw cuci baranggw hehehe yah udah gw mah nurut aja deh. Kembali gw duduk manis disofa
sementara dia didapur nyiapin minuman. Buset dah ternyata yang keluar 2 gelas wine lagiampuun
deh kan gw engga kuat minum juga. Akhirnya kita bersulang, chit chat bentar ketawa ketiwigw ambil
inisiatip pamit pulang karena emang udah jam 3 pagi.
Kita bersulang lagi ngabisin minuman, dia lemes gw peluk dari belakangtangan dia mulai ngelusngelus leher gwsementara pantatnya nempel pada tongkol keras gwhalahgw jilat aja kupingnya.
Dia kaget horny gitu langsung balik badan dan kita ciuman hot banget. Gw balik lagi badan dia, peluk
dari belakang lagi sambil tangan gw tarik tali kimononya. Masih dari belakang tangan gw udah didalam
leluasa mau kemana ajadoi udah moan kecildia udah engga pake bra, cuma celana dalem renda
aja. Gw balikin badannya, kita french kiss lagi, gw lepasin kimononyasementara tangan ci Fiona yang
mungil udah ngelus-ngelus junior gw dari luar. Emang engga salah tebakan gw selama ini kalo ci Fiona
ini toketnya bagus dan masih kenceng, kalo ukuran siy kira-kira 34C lah. Gw coba turuni CD nya sambil
jarigw main divaginanya. Doi udah mulai basah dan tambah basah. Rintihan enak nan engga jelas keluar
dari mulutnya. Gw dudukin dia disofa, sambil dia bantuin gw buka celana hehehe karena sambil duduk
pas gw CD gw ditarik kebawah, si tongkol langsung loncat keluar nyaris kena jidat diatangannya yang
mungil langsung mulai ngocokin gw, engga lama lidahnya juga mulai menari-nari dikepala si tongkol
yang pink itu. Coba masukkin kemulutnya yang mungil, kasihan soalnya terlalu penuh mulutnya dengan
tongkol gw.
Gw juga udah engga tahangw langsung aja jilmek diawooowyang namanya bulu, tertata rapih
alias di-trimkaga pake banyak ngomong dah langsung jilmek abis-abisangw masukkin lidah gw as
far as I candoi udah engga karuan moaning ditahan takut kedengeran tetangga. Abis itu gw jilatin juga
her pink nipples dengan toket yang putih. Engga lupa gw gesek-gesek si otong ke vagina doi yang udah
basah banget. Akhir dia minta untuk mulai dimasukkin aja karena udah sampe ubun-ubun katanya. Gw
coba arahin kemekinyapercobaan pertama gagal karena melesetcoba lagi gagal lagiemang siy
mekinya agak sempit. Pelan tapi pasti tangannya ngarahin kelubangnyagw cuma bisikin kalo agak
sakit pas masuk karena punya gw gede. Masuk dikit sedikitdia meringisgw coba goyang
dulusampe akhirnya gw teken abis semuaaaa dan tangan gw digigit tahan sakit
Cerita BF Gw coba goyang kiri kanan, dari yang mulainya pasif sekarang dia sudah mulai goyang
jugaengga lama kemudian badan ci Fiona mulai mengejang tanda udah mau klimaks dan dia minta
kalo gw tetep pompa aja jgn sampe diem (ini sebenernya lebih mengarah keperintah hahaha)sampe
akhirnya dia moaning panjang dan terasa banget kalo vagina nya menjepit tongkol gw didalem. Gw coba
lepasin and kedengeran suara plooop hihihi tapi ci Fiona tersenyum genit minta masukin lagiyah
karena emang masih sekeras kayu, masukkin lagi ajadia bisikin gw kalo lanjut dikamar ajayah sud
gw angkat badannya dengan posisi tongkol masih nancep didalem, gw gendong kekamarsambil jalan
doi ternyata suka banget gaya inigw hajaaaaar lagi sampe akhirnya dia orgasme lagi yang
keduateutep dalam keadaan gendong masuk kamar. Gw rebahin dikasur, kita ciuman mesra lagi. Doi
pamit kekamar mandi buat cucisementara gw baringan bentar. Engga pake lama tiba-tiba dia udah
naik diatas gwcoba masukkin sendiri dan ternyata berhasil. Dia mulai goyang mulai dari pelanterus
cepet dikitterus pelan lagisampe akhirnya dia keluar lagi sambil kita ciuman lagi.
Dia sempet protes kalo gw kok lama banget engga keluar-keluar. Gw coba ngeles aja sebisa mungkin
sampe doi ambil inisiatip nunggingnah ini dia niy gaya favorit gwdan tentunya liat pantat bulet putih
bikin gw tambah super hornytimbul rasa iseng gw mukul pantatnta sama pentungan gw sampe
keliatan agak merah pantatnyagw coba mauskkin pelan-pelan tapi pastidari mulai pelan sampe high
speed gw hajaaaarsekali-sekali emang kerasa mentok punya gw didalemah sikat aja toh ci Fiona
juga menikmati banget. Beberapa lama kemudian keliatannya kalo dia mau orgasme lagi, dan gw bilang
juga kalo gw udah mau keluarsambil mompa dia, gw dikasih kondom untuk pasang duluyah cuma
butuh 3 detik kaleee tongkol gw udah didalem vagina dia lagi hahaha gw hajar aja terus sambil pegangin
pinggulnyadan bener engga lama lagi doi orgasme dan gw juga sampe puncakcroooot croot
crotttdia roboh kekasur sementara tongkol gw masih didalemgw cabut pelan-pelandia balik badan
sambil senyum puas, kita ciuman mesragw kasih liat kondom yang berisi sperma and dia
kaget,Gilaaaa banyak amat keluarnyawah next time mesti coba keluar didalem tuh, pasti anget pula.
dia ketawa cekikikan sendiri, sementara gw malu-malu geto
Gw masuk kamar mandi, cuci-cucipake baju, keluar liat ci Fiona masih lemes diranjang, dia bilang
udah engga kuat jalan lagi karena abis kena rudal hihihi gw cium keningnya sambil pamit pulang, ciuman
lagitutupin badannya dengan selimut dan gw pulang. Sebelumnya dia sempet pesen, kalo gw mau
lagi, anytime, tinggal telepon or BBM aja hehehe begitupun kalo dia mau tinggal BBM gw ajaoh what
a wonderfull nite!!!
Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana papaku sibuk dengan
urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan
oleh seorang baby sitter yang bernama Marni. Aku panggil dengan Mbak Marni.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Pada waktu itu aku dan
kawan-kawanku main ke rumahku, sementara papa dan mama tidak ada di rumah. Adi, Dadang, Abe
dan Aponk main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh
Aponk, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Aponk membawa
4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Mbak Marni mengintip kami berlima yang
sedang menonton, waktu itu usia Mbak Marni 28 tahun dan belum menikah, karena Mbak Marni sejak
berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku.
Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton
bersama dengan teman-teman. Mbak Marni mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan
tidak
ketahuan
oleh
keempat
temanku.
Maaf
Ya
ya..
yah,
tapi
gue
tolong
ditutup
mau
pintunya
ke
yah,
belakang
jawab
keempat
dulu
temanku.
Ya,
nanti
kututup
rapat,
jawabku.
Aku keluar kamarku dan mendapati Mbak Marni di samping pintuku dengan nafas yang tersengalsengal.
Hmm.. hmmm, Mas Ton, Mbak Marni menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya.
Ada
apa
Mbak
ngintip-ngintip
Tonny
dan
kawan-kawan?
tanyaku
keheranan.
Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di VCD
porno.
Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mbak Marni.
Mbak,
Hmm..
hmmm,
apa-apaan
Mbak mau kasih
sih
minum untuk
ngintip-ngintip
teman-teman Mas
Tonny,
segala.
jawabnya.
Nanti aku bilangin papa dan mama loh, kalo Mbak Marni ngintipin Tonny, ancamku, sembari aku pergi
turun
ke
bawah
dan
untungnya
kamarku
berada
di
lantai
atas.
Mbak Marni mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah, Mbak Marni, kamu ngintipin saya dan
teman-teman
itu
maksudnya
apa?
tanyaku.
Mbak,
ingin
kasih
minum
teman-teman
Mas
Tonny.
Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas, tanyaku dan memang Mbak Marni ke atas tanpa
membawa
Hmmm.. Hmmm.. ucap Mbak Marni mencari alasan yang lain.
minuman.
Dengan kebingungan Mbak Marni mencari alasan yang lain dan tidak disadari olehnya, aku melihat dan
membayangkan bentuk tubuh dan payudara Mbak Marni yang ranum dan seksi sekali. Dan aku
memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi.
Sini
Lebih
Mbak
lagi
dekat
Lebih
dekat
lagi
dong..
Mbak Marni mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa payudaranya yang
ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga
Mbak Marni berada di selangkanganku.
Mas
Tonny
mau
apa,
tanyanya.
Mas, mau diapain Mbak, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke
selangkanganku.
Udah, jangan banyak tanya, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi.
Jangan Mas.. jangan Mas Tonny, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju baby
sitterku.
Jangan Mas Ton, jangan.. jangan.. tolaknya tanpa menampik tanganku yang membuka satu persatu
kancing bajunya.
Sudah empat kancing kubuka dan aku melihat bukit kembar di hadapanku, putih mulus dan mancung
terbungkus oleh BH yang berenda. Tanpa kuberi kesempatan lagi untuk mengelak, kupegang payudara
Mbak Marni dengan kedua tanganku dan kupermainkan puting susunya yang berwarna coklat muda dan
kemerah-merahan.
Jangan..
Akh..
Akh..
jangaaan
akh
Mas
jangaaan,
akh..
Tonny
jangan
Mas
akh
okh..
Mbak..
Mbaaak
Mbak
sss..
Masss..
Masss..
Tonnny,
saya
tidak
kuat
lagi
Mendengar itu lalu aku turun dari meja makan dan kubawa Mbak Marni tiduran di bawah meja makan.
Mbak Marni telentang di lantai dengan payudara yang menantang, tanpa kusia-siakan lagi kuberanikan
untuk meraba selangkangan Mbak Marni. Aku singkapkan pakaiannya ke atas dan kuraba-raba, aku
merasakan bahwa celana dalamnya sudah basah. Tanganku mulai kumasukkan ke dalam CD-nya dan
aku merasakan adanya bulu-bulu halus yang basah oleh cairan liang kewanitaannya.
Mbak, dibuka yah celananya. Mbak Marni hanya mengangguk dua kali. Sebelum kubuka, aku mencoba
memasukkan telunjukku ke dalam liang kewanitaannya. Jari telunjukku telah masuk separuhnya dan
kugerakkan telunjukku seperti aku memanggil ******ku.
Shs..
Cepat
dibuka,
shss..
pinta
Mbak
sh
Marni.
Kubuka celananya dan kulempar ke atas kursi makan, aku melihat kemaluannya yang masih orisinil dan
belum terjamah serta bulu-bulu yang teratur rapi. Aku mulai teringat akan film VCD porno yang kutonton
dan kudekatkan mulutku ke liang kewanitaannya. Perlahan-lahan kumainkan lidahnku di sekitar liang
surganya, ada rasa asem-asem gurih di lidahku dan kuberanikan lidahku untuk memainkan bagian
dalam liang kewanitaannya. Kutemukan adanya daging tumbuh seperti kutil di dalam liang
kenikmatannya, kumainkan daging itu dengan lidahku.
Masssh..
Masss..
Mbak
mau
kellluaaar
Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan keluar, tetapi aku semakin giat memainkan daging tumbuh
tersebut, tanpa kusadari ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya yang kurasakan di lidahku,
kulihat liang kewanitaan Mbak Marni telah basah dengan campuran air liurku dan cairan liang
kewanitaannya. Lalu aku merubah posisiku dengan berlutut dan kuarahkan batang kemaluanku ke
lubang senggamanya, karena sejak tadi kemaluanku tegang. Slepp.. slepp Aku merasakan kehangatan
luar biasa di kepala kemaluanku.
Mass.. Masss pellannn donggg.. Kutekan lagi kemaluanku ke dalam liang surganya. Sleep.. sleep
dan, Heck.. heck, suara Mbak Marni tertahan saat kemaluanku masuk seluruhnya ke dalam liang
kewanitaannya. Mass.. Masss.. pelaaan.. Nafsu birahiku telah sampai ke ubun-ubun dan aku tidak
mendengar ucapan Mbak Marni. Maka kupercepat gerakanku. Heck.. heck.. heck.. tolong.. tolllong
Mass pelan-pelan tak lama kemudian, Mas Tonnny, Mbaaak keluaaar laaagi Bersamaan dengan itu
kurasakan desakan yang hebat dalam kepala kemaluanku yang telah disemprot oleh cairan kewanitaan
Mbak Marni. Maka kutekan sekuat-kuatnya kemaluanku untuk masuk seluruhnya ke dalam liang
kewanitaan Mbak Marni. Kudekap erat tubuh Mbak Marni sehingga agak tersengal-sengal, tak lama
kemudian, Croot.. crooot spermaku masuk ke dalam liang kewanitaan Mbak Marni.
Cerita Panas Setelah Mbak Marni tiga kali keluar dan aku sudah keluar, Mbak Marni lemas di
sampingku. Dalam keadaan lemas aku naik ke dadanya dan aku minta untuk dibersihkan kemaluanku
dengan mulutnya. Dengan sigap Mbak Marni menuruti permintaanku. Sisa spermaku disedot oleh Mbak
Marni sampai habis ke dalam mulutnya. Kami melakukan kira-kira selama tiga jam, tanpa kusadari
teman-temanku teriak-teriak karena kunci pintu kamarku sewaktu aku keluar tadi. Tonnny.. tolong
bukain dong, pintunya Maka cepat-cepat kuminta Mbak Marni menuju ke kamarnya untuk berpura-pura
tidur dan aku naik ke atas membukakan pintu kamarku. Bertepatan dengan aku ke atas mamaku pulang
naik taksi. Dan kuminta teman-temanku untuk makan oleh-oleh mamaku lalu kusuruh pulang.
Setelah seluruh temanku pulang dan mamaku istirahat di kamar menunggu papa pulang. Aku ke kamar
Mbak Marni untuk meminta maaf, atas perlakuanku yang telah merenggut keperawanannya.
Mbak,
Nggak
apa-apa
maafin
Mas
Tonny
Tonny,
Mbak
juga
rela
yah!
kok
Keperawanan Mbak lebih baik diambil sama kamu dari pada sama supir tetangga, jawab Mbak Marni.
Dengan kerelaannya tersebut maka, kelakuanku makin hari makin manja terhadap baby sitterku yang
merawatku semenjak usiaku sembilan tahun. Sejak kejadian itu kuminta Mbak Marni main berdiri, main
di taman, main di tangga dan mandi bersama, Mbak Marni bersedia melakukannya.
Hingga suatu saat terjadi, bahwa Mbak Marni mengandung akibat perbuatanku dan aku ingat waktu itu
aku kelas dua SMA. Papa dan mamaku memarahiku, karena hubunganku dengan Mbak Marni yang
cantik wajahnya dan putih kulitnya. Aku dipisahkan dengan Mbak Marni, Mbak Marni dicarikan suami
untuk menjadi bapak dari anakku tersebut.
Sekarang aku merindukan kebersamaanku dengan Mbak Marni, karena aku belum mendapatkan wanita
yang cocok untukku. Itulah kisahku para pembaca, sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayahku
sebagai salah satu pimpinan dan aku sedang mencari tahu ke mana Mbak Marni, baby sitterku tersayang
dan bagaimana kabarnya Tonny kecilku.