Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur
klavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan lakilaki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada midhumerus yang paling sering
terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur humerus, sementara fraktur
bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%. Sekitar 2%
sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur humerus (Anonim,
2011).
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi
fraktur humerus sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun.Fraktur
klavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus obstetrik dengan
prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup (Anonim,
2011).
Trauma lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi
dalam proses persalinan atau kelahiran bayi. Luka yang terjadi pada waktu
melakukan amniosintesis, transfuse intrauterine, akibat pengambilan darah
vena kulit kepala fetus, dan luka yang terjadi pada waktu melakukan
resusitasi aktif tidak termasuk dalam pengertian perlukaan kelahiran atau
trauma lahir. Pengertian perlukaan kelahiran sendiri dapat berarti luas,
yaitu sebagai trauma mekanis atau sering disebut trauma lahir dan trauma
hipoksik yang disebut sebagai asfiksia. Trauma lahir mungkin masih dapat
dihindari atau dicegah, tetapi ada kalanya keadaan ini sukar untuk dicegah
lagi sekalipun telah ditangani oleh seorang ahli terlatih.
Angka kejadian trauma lahir pada beberapa tahun terakhir ini
menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini disebabkan adanya
kemajuan dalam bidang obstetric, khususnya pertimbangan tindakan
seksio sesaria atas indikasi adanya kemungkinan keuslitam melahirkan
bayi. Cara kelahiran bayi sangat erat hubungannya dengan angka kejadian
trauma lahir. Angka kejadian trauma lahir yang mempunyai arti secara
klinis berkisar antara 2 sampai 7 per seribu kelahiran hidup. Beberapa
1
factor resiko yang dapat menaikkan angka kejadian trauma lahir antara
lain adalah makrosomia, malpresentasi, presentasi ganda, disporposi
sefalo-pelvik, kelahiran dengan tindakan, persalinan lama, bayi kurang
bulan, distosia bahu, dan akhirnya factor manusia penolong persalinan.
Lokasi atau tempat trauma lahir sangat erat hubungannya dengan cara
lahur bayi tersebut atau fantom yang dilakukan penolong persalinan waktu
melahirkan bayi. Dengan demikian cara lahir tertentu umumnya
mempunyai predisposisi lokasi trauma lahir tertentu pula. Secara klinis
trauma lahir dapat bersifat laten yang dapat meninggalkan gejala sisa.
Fraktur tulang humerus adalah salah satu trauma lahir yang dapat
terjadi pada bayi baru lahir, walaupun angka kejadiannya sedikit. Bidan
harus mengetahui tanda-tanda dari trauma ini, sebagai deteksi dini trauma
pada bayi baru lahir.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui materi flaktur humerus dan dapat memberikan asuhan
kebidanan pada bayi atu neonatus yang mengalami flaktur humerus.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, Arif, 2000). Fraktur adalah
rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang
datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang (Linda Juall C,
Indikasinya :
1) Fraktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya avasculair
necrosis tinggi.
2) Fraktur yang tidak bisa direposisi tertutup.
3) Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan.
4) Fraktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil
yang lebih baik dengan operasi, misalnya fraktur femur.
b) Excisional arthroplasty
Membuang fragmen yang patah yang membentuk sendi.
c) Excisi fragmen dan pemasangan endoprosthesis
Dilakukan pada fraktur kolum femur.
Terapi pada fraktur terbuka
Fraktur terbuka adalah suatu keadaan darurat yang memerlukan
penanganan segera. Tindakan harus sudah dimulai dari fase pra
rumah sakit:
a) Pembidaian.
b) Menghentikan perdarahan dengan perban tekan.
c) Menghentikan perdarahan dengan perban klem.
2. Secara Rumah sakit / UGD
Tiba di UGD rumah sakit harus segera diperiksa menyeluruh oleh
karena 40% dari fraktur terbuka merupakan polytrauma. Tindakan lifesaving harus selalu di dahulukan dalam kerangka kerja terpadu.
Tindakan terhadap fraktur terbuka:
a. Nilai derajat luka, kemudian tutup luka dengan kassa steril serta
pembidaian anggota gerak, kemudian anggota gerak ditinggikan.
b. Kirim ke radiologi untuk menilai jenis dan kedudukan fraktur
serta tindakan reposisi terbuka, usahakan agar dapat dikerjakan
dalam waktu kurang dari 6 jam (golden period 4 jam).
c. Penderita diberi toksoid, ATS atau tetanus human globulin.
10
kontaminasi.
Tutup luka dengan doek steril.
Ahli bedah cuci tangan dan seterusnya.
Desinfeksi anggota gerak.
Drapping.
Debridement luka (semua kotoran dan jaringan nekrosis kecuali
neirovascular vital termasuk fragmen tulang lepas dan kecil) dan
diikuti reposisi terbuka, kalau perlu perpanjang luka dan membuat
11
12
13
14
Pelepasan katekolamin
Kondisi patologis
FRAKTUR HUMERUS
edema
MK: Gangguan perfusi
jaringan
Diskontinuitas tulang
MK: Nyeri
Perubahan jaringan sekitar
Laserasi kulit
Putus vena/arteri
4. Menurut
DeformitasAnik maryunani dan Puspita eka (2013), penatalaksanaan
flaktur humerus adalah:
a. Imobilisasi
selama 2-4 minggu dengan fiksasi bidai
Gangguan
fungsi
perdarahan
MK: Gangguan mobilitas
fisik volume cairan
Kehilangan
15
16
5. Non-union
Penyembuhan tulang tidak terjadi walaupun telah memakan waktu
lama karena :
a. Terlalu banyak tulang rusak pada cedera sehingga tidak ada yang
menjembatani fragmen.
b. Terjadi nekrosa tulang karena tidak ada aliran darah.
c. Anemi endoceime imbalance (ketidakseimbangan endokrin atau
penyebab sistemik yang lain).
17
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan
oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung. Fraktur dapat
berupa fraktur tertutup ataupun terbuka. Fraktur tertutup tidak disertai
kerusakan jaringan lunak di sekitarnya sedangkan, Fraktur terbuka
biasanya disertai kerusakan jaringan lunak seperti otot, tendon,ligamen,
dan pembuluh darah. Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada
kelahiran letak sungsang, dan Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula
ditemukan fraktur ini. Gejala dari fraktur ini yaitu berkurangnya gerakan
tangan yang sakit, Refleks moro asimetris, Terabanya deformitas dan
krepotasi di daerah fraktur disertai rasa sakit, Terjadinya tangisan bayi
pada gerakan pasif. Ada empat prinsip pada fraktur yaitu Recognition,
Reduction, Retention, Rehabilitation. Klasifikasi fraktur tulang humerus
terdiri dari fraktur suprakondilar humerus, fraktur interkondiler humerus,
fraktur batang humerus dan fraktur kolum humerus. Ada dua pilihan terapi
pada fraktur, pertama terapi pada fraktur tertutup berupa terapi konservatif
atau operasi, sedangkan terapi pada fraktur terbuka dengan pembidaian,
Menghentikan perdarahan dengan perban tekan atau klem. Komplikasi
fraktur humerus terdapat dislokasi bahu, cedra saraf, lesi saraf radialis,
kekakuan sendi, dan non union.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah
ilmu pengetahuan kepada pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu harapan penulis kepada
pembaca semua bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
18
Maryunani, Anik dan Eka Puspita. 2013. Asuhan Kegawadaruratan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Transinfomedia.
Nur Muslimah, Wafi. 2008. Asuhan Neonatul Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Fitramaya.
Deslidel, dkk. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : EG
Sjamsuhidajat, R. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius.
OTA (orthopaedic trauma association, 2010) dan AAOS (American Academy of
Orthopaedic Surgeons). Available [online]:
<http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00513 (13 Mei 2016).
Departemen Kesehatan RI. 2003. Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk
Dokter, Bidan, dan Perawat di Rumah Sakit. Jakarta : U.S Agency for
Internasional Development - Indonesia Mission.
www.Nonanda631.blogspot.co.id (10 Mei 2016).
19