Anda di halaman 1dari 19

PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA

OLEH :
KELOMPOK : X :

1.DINA ROTUA PAKPAHAN


2.EPI MARIATTA
3.SUCI LESTARI

DOSEN PEMBIMBING : DEWI SINAMO, SST,M.si

AKADEMI KEBIDANAN PEMKO TEBING TINGGI T.A.2013/2014

PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA

1. Perawatan kesehatan bayi


2.Perawatan kesehatan anak balita
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita (deteksi dini)
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,jumlah,ukuran atau
demensi tingkat sel,organ maupun individu,yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran
panjang,umur tulang dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill)dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan ,sebagai hasil dari
proses pematangan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik
,sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ /individu.
Faktor-Fator yang mempengaruhi tumbuh kembang :
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan
Anamnesis tumbuh kembang anak
1. Anamnesis faktor prenatal dan perinatal
2.Kelahiran premature
3.Anamnesis faktor lingkungan
4. Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi
5. Anemnesis kecepatan pertumbuhan anak
6. Pola perkembangan anak dalam keluarga

Perkembangan anak balita


Frankenburg dkk (1981)melalui DDST (Denver Developmental Screening
Test)mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1. Personal sosial (kepribadian /tingkah laku sosial )
2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
3.Language(Bahasa)
4.Gross motor (Pekembangan motorik kasar)
Kesimpulan :
`1 .Tumbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai
dewasa
2. Tumbuh kembang mengikuti pola yang sama dan tertentu ,tetapi kecepatannya berbeda
antara satu anak dengan lainnya
3. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan .
4. Pentingnya ibu dalam ekologi anak, para genetik faktor yaitu pengaruh biologisnya
terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap tumbuh kembang
postnatal dan perkembangan kepribadian anak.
5. Perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak
6. Perlunya deteksi dan penanganan dini ,untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Tujuan Penilainan Perkembangan anak adalah:
1 . mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan risiko
terjadinya kelainan perkembangan tersebut .
2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau
konseling genetic.
3. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke pelayanan yang lebih lengkap

Tahap-Tahap penilaian perkembangan anak


Anamnesis
Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap ,karena kelainan perkembangan
dapat disebabkan oleh berbagai faktor .dengan anamnesis yang teliti maka salah satu
penyebabnya dapat diketahui.
Skrining gangguan perkembangan anak
Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrumen-instrumen untuk skrining guna mengetahui
kelainan perkembangan anak,misalnya dengan menggunakan (Denver developmental
screening Test),tes IQ ,atau tes psikologi lainnya .
Evaluasi lingkungan anak
Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetic dengan lingkungan biofisiko-psikososial .oleh karena itu untuk deteksi dini,kita juga harus melakukan evaluasi
lingkungan anak tersebut .misalnya dapat digunakan HSQ(Home screening Questionnaire).
Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak

tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun dengan tes fiksasi ,umur 2,5
tahun -3 tahun dengan kartu gambar dari allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E.juga
diperiksa apakah ada strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan retinanya.
sedangkan skrining pendengaran anak,melalui anamnesis atau menggunakan audiometer
kalau ada alatnya.disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga,hidung ,mulut
dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan .

Evaluasi bicara dan bahasa anak


tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anak berbicara masih
dalam batas-batas normal atau tidak.karena kemampuan berbicara menggambarkan
kemampuan SSP ,endokrin ,ada/tidak adanya kelainan bawaan pada hidung ,mulut dan
pendengaran ,stimulasi yang diberikan ,emosi dan sebagainya.
Pemeriksaan fisik

untuk melengkapi anamnesis dibutuhkan pemeriksaan fisik ,agar diketahui apabila terdapat
kelainan fisik yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.misalnya berbagai sindrom
,penyakit jantung bawaan ,tanda-tanda penyakit defisiensi dll.
Pemeriksaan neurologi

Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan -keadaan yang di duga dapat
mengakibatkan gangguan neurologi,seperti trauma lahir ,persalinan yang lama, asfiksia yang
berat dsb.
Kemudian dilakukan tes/ pemeriksaan neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam
diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, palsi serebralis, neoropati perifer,
penyakit-penyakit degeneratif, dsb.
Untuk mengetahui secara dini adanya palsi serebralis dianjurkan menggunakan pemeriksaan
neurologi menurut milani Compareti, yang merupakan cara untuk evaluasi perkembangan
motorik dari lahir sampai umur 2 tahun.

Evaluasi penyakit-penyakit metabolik


salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit
metabolik .dari anamnesis dapdiat dicurigai adanya penyakit metabolik ,apabila ada anggota
keluarga lainnya yang terkena penyakit yang sama . adanya tanda-tanda klinis seperti rambut
pirang
dicurigai adanya PKU (phenyl ketonuria), ataksia yang intermiten dicurigai adanya
heperamonemia dsb. Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai
dengan kecurigaan kita.
Integrasi dari hasil penemuan
Berdasarkan anamesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu kesimpulan diagnosis
dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi
kemana dan prognosisnya.
Tes-tes perkembangan
1.
2.
3.
4.
5.

Tes intelegensi individual (tes IQ)


Tes prestasi
Tes psikomotorik
Tes proyeksi
Tes prilaku adaptif

IMUNISASI
Imunisasi BCG
Imunisasi BCG adalah prosedur memasukkan vaksin BCG yang bertujuan memberikan
kekebalan tubuh terhadap kuman mycobacterium tuberculosis dengan cara menghambat
penyebaran kuman.
Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah tindakan memberikan vaksin polio (dalam bentuk oral) atau dikenal
dengan nama oral polio vaccine (OPV)yang bertujuan memberikan kekebalan dari penyakit
poliomyelitis.imunisasi dapat diberikan empat kali dengan interval 4-6 minggu.
Imunisasi DPT/DT
Imunisasi DPT/PT merupakan tindakan imunisasi dengan memberikan vaksin DPT(difteri
kuman penyakit difteri,tetanus,partusis.pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan
berikutnya dengan interval 4-6 minggu(kurang lebih 3 kali)selanjutnya ulangan pertama satu
tahun dan ulangan berikutnya 3 tahun sampai usia 8 tahun .imunisasi ini tidak dianjurkan
untuk bat=yi kurang dari 2 bulan mengingat imunogen pertusis yang sangat reaktogenik dan
adanya hambatan tanggap kebal karena pengaruh antibody maternal untuk imunogen difteri
atau tetanus.
Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberian vaksin hepatitis B ke tubuh
yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit hepatitis.ibu anak dengan hepatitis B jika
HbsAg negatif , anak dapat diberikan sesuai dosis yang ada , kemudian dilanjutkan pada
usia1-2 bulan,dan yang ketiga pada usia 6 bulan .jika ibu HsAg positif ,dapat diberikan dalam
waktu 12 jam setelah bayi lahir,kemudian suntikkan kedua pada usia 1-2 bulan,dan ketiga
serta ulangan dapat dilakukan 5 tahun kedepan .

Imunisasi Campak
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak
yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak .imunisasi dapat diberikan pada
usia 9 bulan secara sub kutan ,kemudian ulangan dapat diberikan dalam waktu interval 6
bulan atau lebih setelah suntikkan pertama .
PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN OBSTETRIK DAN
NEONATUS(PPGDON)

Pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric


Kementerian kesehatan mempunyai visi yang tertuang dalam Renstra kementerian
kesehatanmasyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan 4 misinya,antara lain:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan .
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan .
4.menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Pencapaian pembangunan kesehatan pada tahun 2009 berdasarkan hasil SDKI 2007 ,adalah :
1. Meningkatkan umur harapan hidup (UUH)dari 68.6 6 tahun menjadi 70.5 tahun.
2. Menurunnya angka kematian bayi(AKB) dari 35 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup.
3.Menurunnya angka kematian ibu melahirkan (AKI) dari 307 menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup.
4.Menurunnya Prevalensi gizi kurang pada balita dari 25.8% menjadi 21,9%.
upaya dalam mencapai sasaran pembangunan kesehatan terutama AKI dan AKB sudah
banyak dilakukan antara lain,program safe motherhood yang berfokus pada persalinan oleh
tenaga kesehatan ,penanggulangan komplikasi ,mencegah kehamilan yang tidak di inginkan
dan penanganan komplikasi keguguran .dalam pelaksanaan safe Motherhood di fokuskan
pada penurunan AKI dan AKB dengan strategi making pregnancy saver(MPS) antara lain:

1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat Dasar dan
Rujukan .
2. Membangun kemitraan yang efektif
3. Mendorong pemberdayaan perempuan keluarga dan masyarakat .
4.Meningkatkan sistem surveilans,monitoring dan informasi KIA dan pembiayaan
Upaya penurunan AKI dan AKB dengan program MPS dilakukan melalui pelayanan
obstetric dan neonatal essensial,pelayanan persalinan yang berkualitas dan deteksi dini kasus
risiko tinggi. Penanganan kegawatdaruratan dan komplikasi ,antara lain:
1. Pertolongan pertama ke Gawat daruratan Obstetri neonatal (PPGDON)di tingkat polindes
,pelayanan obstetric neonatal Emergensi Dasar (PONED) di tingkat puskesmas dan pelayanan
obstetric Emergensi komprehensif(PONEK)di tingkat Rumah sakit.
2. Menyediakan minimal 4 puskesmas PONED di setiap kabupaten / kota dan menyediakan 1
pelayanan PONEK 24 jam di Rumah sakit kabupaten /kota.
Melalui pengelolaan pelayanan rujukan obstetri dan neonatal dasar dan
konprehensif(PONED &PONEK) Rumah Sakit dan puskesmas diharapkan bisa menjadi
lembaga dimana kasus rujukan diharapkan dapat di atasi dengan cepat dan tepat.
salah satu upaya akselerasi penurunan AKI dan AKB dalam mendukung program MDGs
yang dilakukan direktorat jenderal Bina Pelayanan Medik ,melalui direktorat Bina
pelayanan keperawatan adalah menyusun standar dan pedoman asuhan kebidanan .standar
dan pedoman asuhan kebidanan telah di ujicoba dan diterapkan di rumah sakit yang
menyelenggarakan PONEK di 16 propinsi.
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan ,dilakukan secara mandiri ,kolaborasi,konsultasi dan rujukan yang mencakup
pelayanan kesehatan reproduksi,remaja ,pra nikah ,hamil,bersalin,nifas ,bayi baru lahir,balita
sehat,pelayanan KB ,psimonopause pada kasus normal dan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal di semua fasilitas kesehatan.
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis dalam

penurunan AKI dan AKB,memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna


,berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling,promosi
kesehatan,pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
perempuan,serta melakukan deteksi dini pada kasus-kasus rujukan.
Pelayanan kebidanan dilaksanakan pada berbagai jenjang tatanan pelayanan sesuai dengan
sistem pelayanan kesehatan yang ada,mulai dari tingkat primer,sekunder, dan tersier yang
tersusun dalam suatu mekanisme rujukan timbal balik,pelayan kebidanan yang bermutu
memerlukan ketersediaan bidan dalam jumlah dan kualitas yang memadai,terdistribusi secara
merata,serta dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna,sehingga dapat
diselenggarakan pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan seluruh tatanan pelayanan
kesehatan .
seorang bidan harus waspada terhadap kemungkinan kegawatdaruratan pada kasus-kasus
obstetric,diantaranya:
Vasa Previa
vasa previa terjadi jika pembuluh darah janin terletak pada os serviks di depan bagian
presentasi .hal ini terjadi jika pembuluh darah janin yang berasal dari insersi velamentosa tali
pusat melewati area os internal untuk masuk ke plasenta
Penatalaksanaan
Observasi frekuensi jantung janin ,apabila ibu dalam kala 1 persalinan dan janin masih hidup
segera lakukan seksio sesaria di damping dokter specialis anak untuk mengantisipasi adanya
kegawatdaruratan setelah bayi lahir.
Presentasi dan prolaps tali pusat
Diagnosis prolaps tali pusat ditetapkan jika pada pemeriksaan vagina, tali pusat teraba di
bawah atau disamping bagian presentasi .tali pusat dapat terlihat di vulva,lebih sering teraba
di dalam vagina atau jika letak bagian presentasi janin sangat tinggi ,tali pusat dapat teraba
di dalam os serviks .jika terdapat faktor predisposisi prolaps tali pusat dapat teraba di os
serviks.

Tindakan Segera
1. Jelaskan ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan
2.bidan harus menghilangkan tekanan pada tali pusat dengan meletakkan jari didalam
vagina terutama selama kontraksi ,menahan bagian presentasi agar tidak menekan tali pusat.
3.posisikan ibu knee chest untuk mengurangi tekanan pada tali pusat.
4. Sebagai alternatif ibu dapat miring ke kiri dengan meninggikan pinggul .posisi ini di
pertahankan sampai bayi lahir baik pervaginam maupun seksio sesaria.
Jika prolaps tali pusat terjadi di komunitas dan janin masih hidup maka prosedur posisi diatas
dipertahankan sampai tempat rujukan .
Distocia bahu
Distocia bahu merupakan gagalnya bahu melewati pelvis secara spontan pada poersalinan
letak kepala.bahu anterior terperangkap di belakang atau pada symphisis pubis,sementara bahu
posterior berasa di lubang sacrum atau tinggi diatas promontorium sacrum.
Penatalaksanaan
setelah diagnosis distocia bahu ditetapkan maka bidan harus bekerjasama dengan dokter
specialis obstetric dan orang yang kompeten dalam resusitasi pada neonatus.
Prosedur non invasive
1.ibu dianjurkan berbaring terlentang dan menekuk lututnya sejauh mungkin kearah dada.
2.Menekan suprapubik pada sisi punggung bayi ,kearah dada bayi .perasat ini membantu
aduksi bahu dan mendorong bahu anterior menjauh dari symphisis pubis.
Prosedur manipulative
1.perasat mc Robert dan lakukan episiotomy
2.perasat rubin
3.perasat woods
4.perasat zavanelli

Ruptur Uteri
Penatalaksanaan
seksio sesaria harus segera dilakukan untuk dilakukan histerektomi atau memperbaiki ruptur
bergantung pada luasnya trauma dan kondisi ibu.
Emboli air ketuban
Jika hal ini terjadi di komunitas maka harus segera memanggil tim kegawatdaruratan untuk
melakukan resusitasi dan rujukan.
Inversio Uteri
jika diagnosa telah ditegakkan maka pertolongan yang harus dilakukan diantaranya :
1. Segera melakukan reposisi dengan mendorong fundus menggunakan telapak tangan
sepanjang vagina menuju Forniks posterior.uterus kemudian diangkat kearah umbilikus dan
dikembalikan ke posisinya dengan tetap di teka (perasat Johnson
2. Pasang infus
3. Jika plasenta belum lepas,biyarlah tetap pada tempatnya
4.setelah reposisi maka tangan penolong harus tetap dipertahankan sampai kontraksi uterus
baik ,sebaiknya jika reposisi tidak berhasil segera lakukan rujukan.
SYOK
Penatalaksanaan
1.panggil bantuan
2.pertahankan jalan nafas
3. Ganti cairan
4.jaga agar ibu tetap hangat
5.hentikan perdarahan
Pertolongan pertama kegawatdaruratan neonatus penilaian cepat dan manajemen segera.
Penilaian Cepat
1.letakkan bayi pada permukaan yang hangat,di bawah lampu dan dengan pencahayaan yang
cukup
2.periksa bayi dengan segera adakah tanda-tanda di bawah ini:

a. megap-megap (merintih)atau tidak bernafas atau frekuensi nafas kurang dari 20 kali/menit.
b.perdarahan
c.syok (pucat,dingin<denyut jantung>180x/menit,tidak sadar atau kesadaran menurun.

Tanda bahaya
Megap-megap

Manajemen segera
-resusitasi dengan balon resusitasi dan sungkup

tidak berbafas

-beri oksigen dengan kecepatan cairan maksimal

atau frekuensi
nafas
<20x/menit
perdarahan

-hentikan perdarahan yang tampak (misalnya perdarahan tali


pusat ,ulangi penjepitan atau pengikatan tali pusat .
-Beri vit K1 mg IM
-Ambil sampel darah untuk pemeriksaan golongan darah
-lakukan manajemen umum perdarahan kemudian lengkapi
penilaian lebih lanjut .

Syok

Jika perdarahan sebagai penyebab syok


-Beri segera cairan infus Ringer Laktat atau NaCl
0,9%dengan dosis diatas sesudah 20 menit.
-Beri segera tranfusi darah
-Kemudian infuse glukosa 10% dengan dosis rumatan sesuai
usia bayi
-Setelah kondisinya stabil ,lengkapi penilaian lanjut jika
perdarahan bukan penyebab syok
-Naikkan kecepatan infuse sampai 20 cc/kg bb/jam selama
1 jam pertama
-Hangatkan bayi
-Cari tanda-tanda sepsis (misalnya gangguan nafas ,suhu
tubuh tidak normal,muntah)dan mulai terapi untuk
kecurigaan sepsis ,jika tanda tersebut ditemukan.
-Setelah kondisinya stabil ,lengkapi penilaian lanjut

Kejang

-Atasi kejang dengan fenobarbital (bila infus telah terpasang


,beri injeksi fenobarbital 20 mg/kg bb/hari secara IV pelan
selama 5 menit ,bila belum terpasang infus beri injeksi
fenobarbital 20 mg/kg bb dosis tunggal secara IM
-Pasang infus dengan dosis rumatan
-Jaga saluran nafas agar tetap bersih dan terbuka
-Beri oksigen bila perlu
-Periksa kadar glukosa darah.Bila <45 mg/liter ,tangani
untuk hipoglikemia.
-Lakukan manajemen lanjut kejang

DAFTAR PUSTAKA
Karwati ,SST ,dkk.Asuhan Kebidanan V.Kebidanan Komunitas.TIM,Jakarta 2010.

SOAL
1. NY.S ,Usia kehamilan 38 minggu ,baru saja melahirkan bayi perempuan dengan
berat badan 2300 gram , panjang badan 45 cm ,dan kulit terlihat pucat dan
tidak menangis serta reflek s moro sangat lemah ,dari kasus di atas ,apakah
diagnosa bayi tersebut,..
a. BBLR
b. Prematur
c. Sianosis
d. Hipotermi
2. Dari kasus diatas bagaimana penanganan Bidan,
a . bungkus bayi dan bedong
b. letakkan di inkubator
c. lakukan resusitasi
d. lakukan teknik kangguru
3.Bayi ny .L lahir dengan asuhan persalinan normal di puskesmas ,pada
pemberian pelayanan bayi baru lahir dilaksanakan oleh dokter ,bidan dan
perawat .pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksakan dengan ibu atau rawat
gabung selama 24 jam ,teknik apa yang diberikan pada bayi baru lahir setelah 24
jam lahir ,
a. teknik cara Memberikan IMD(inisiasi menyusui dini)
b. teknik pelayanan imunisasi Dasar
c. teknik tata laksana menjaga bayi tetap aman dan bersih
d.penkes tentang cara merawat bayi
4.bayi ny. L lahir normal 24 jam yang lalu, asuhan bayi ny. L meliputi pelayanan
neonatal esensial yang bagaimana ,.
a. pertolongan persalinan neonatal esensial atraumatik ,bersih dan aman
b. pertolongan persalinan yang lari dari prosedur
c. persalinan dengan adanya komplikasi terhadap bayi
d.semua benar
5.di desa dolok masihul,terdapat anak-anak balita berusia 3-5 tahun yang
mengalami kekurangan VIT A ,Yang mana fungsi VIT A ,Yaitu berfungsi untuk
kesehatan mata ,meningkatkan daya tahan tubuh ,jaringan epitel ,dan untuk
melawan penyakit diare ,campak,dan infeksi dll.lalu bagaimana cara bidan
menangani kasus di atas?
a. pemberian kapsul VIT A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan
sebanyak 2 kali dalam satu tahun
b. pemberian kapsul VIT A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan
sebanyak 2 kali dalam 1 bulan

c. memberikan imunisasi kepada balita tersebut sesuai kebutuhan


d. memberikan penambahan VIT A kepada anak balita tersebut sebanyak 2 kali
seminggu
6.penyakit muntah dan menceret adalah penyakit yang paling saling menyerang
balita, yang biasanya Di sebabkan infeksi saluran cerna ,intoleransi terhadap
makanan yang diberi,bagaimana penanganan muntah dan menceret tersebut,
a .infus cairan
b. berikan oralit dan tablet Zinc
c. infus dengan cairan metronidazol dan tablet Zinc
d.pemberian tablet Zinc
7. Di puskesmas meranti mengadakan tes pemantauan tumbuh kembang
balita,yang meliputi skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) Tes daya dengar dan tes daya
lihat.anak balita yang bernama JONO yang berusia 2 tahun dengan kepandaian
sudah dapat berjalan lancar,perkembangan apa yang sudah ada pada balita yang
bernama JONO,
a. motorik kasar
b.motorik halus
c. bahasa
d. sosial
8. Anak yang bernama RITA di desa Cinta Abadi sudah dilakukan pemeriksaan
secara dini adanya masalah mental emosional autism,dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas,tindakan apa yang diberikan pada anak tersebut,
a. tindakan intervensi
b. tindakan rujukan
c. tindakan psikoterapi
d.meberikan obat-obatan
9.Di rumah sakit umum dr.H. kumpulan pane terdapat ibu post partum dengan
melahirkan anak gemeli denga KMK(kecil masa kehamilan ) usia kehamilan 38-40
minggu,dimana anak pertama dengan BB 1.100 gram dan anak kedua BB 1.900
gram.asuhan apa yang diberikan pada bayi tersebut
a. pasang infus ,letakkan di inqubator ,pasang OGT ,pasang oksigen 0,5 L,bebaskan
jalan nafas
b. lekukan metode kangguru
c. lakukan rujukan
d. langsung memberikan pelayanan imunisasi

10.AnakIvanumur8bulanmenderitadiare5hariyanglalu,dengankonsistensicair,frekuensi
6kalishari,mualmuntah(+),lemahsuhu39derajatcelcius.Darihasilpemeriksaan,penurunan
BB7%,turgorkurang.

DiareyangdialamianakIvantermasukdalamkategori......
a.Diareakut
b.Diarekronik
c.Diarepersisten
d.Diaredengandisentri

Anda mungkin juga menyukai