OLEH :
KELOMPOK : X :
tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun dengan tes fiksasi ,umur 2,5
tahun -3 tahun dengan kartu gambar dari allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E.juga
diperiksa apakah ada strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan retinanya.
sedangkan skrining pendengaran anak,melalui anamnesis atau menggunakan audiometer
kalau ada alatnya.disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga,hidung ,mulut
dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan .
untuk melengkapi anamnesis dibutuhkan pemeriksaan fisik ,agar diketahui apabila terdapat
kelainan fisik yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.misalnya berbagai sindrom
,penyakit jantung bawaan ,tanda-tanda penyakit defisiensi dll.
Pemeriksaan neurologi
Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan -keadaan yang di duga dapat
mengakibatkan gangguan neurologi,seperti trauma lahir ,persalinan yang lama, asfiksia yang
berat dsb.
Kemudian dilakukan tes/ pemeriksaan neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam
diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, palsi serebralis, neoropati perifer,
penyakit-penyakit degeneratif, dsb.
Untuk mengetahui secara dini adanya palsi serebralis dianjurkan menggunakan pemeriksaan
neurologi menurut milani Compareti, yang merupakan cara untuk evaluasi perkembangan
motorik dari lahir sampai umur 2 tahun.
IMUNISASI
Imunisasi BCG
Imunisasi BCG adalah prosedur memasukkan vaksin BCG yang bertujuan memberikan
kekebalan tubuh terhadap kuman mycobacterium tuberculosis dengan cara menghambat
penyebaran kuman.
Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah tindakan memberikan vaksin polio (dalam bentuk oral) atau dikenal
dengan nama oral polio vaccine (OPV)yang bertujuan memberikan kekebalan dari penyakit
poliomyelitis.imunisasi dapat diberikan empat kali dengan interval 4-6 minggu.
Imunisasi DPT/DT
Imunisasi DPT/PT merupakan tindakan imunisasi dengan memberikan vaksin DPT(difteri
kuman penyakit difteri,tetanus,partusis.pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan
berikutnya dengan interval 4-6 minggu(kurang lebih 3 kali)selanjutnya ulangan pertama satu
tahun dan ulangan berikutnya 3 tahun sampai usia 8 tahun .imunisasi ini tidak dianjurkan
untuk bat=yi kurang dari 2 bulan mengingat imunogen pertusis yang sangat reaktogenik dan
adanya hambatan tanggap kebal karena pengaruh antibody maternal untuk imunogen difteri
atau tetanus.
Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberian vaksin hepatitis B ke tubuh
yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit hepatitis.ibu anak dengan hepatitis B jika
HbsAg negatif , anak dapat diberikan sesuai dosis yang ada , kemudian dilanjutkan pada
usia1-2 bulan,dan yang ketiga pada usia 6 bulan .jika ibu HsAg positif ,dapat diberikan dalam
waktu 12 jam setelah bayi lahir,kemudian suntikkan kedua pada usia 1-2 bulan,dan ketiga
serta ulangan dapat dilakukan 5 tahun kedepan .
Imunisasi Campak
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak
yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak .imunisasi dapat diberikan pada
usia 9 bulan secara sub kutan ,kemudian ulangan dapat diberikan dalam waktu interval 6
bulan atau lebih setelah suntikkan pertama .
PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN OBSTETRIK DAN
NEONATUS(PPGDON)
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat Dasar dan
Rujukan .
2. Membangun kemitraan yang efektif
3. Mendorong pemberdayaan perempuan keluarga dan masyarakat .
4.Meningkatkan sistem surveilans,monitoring dan informasi KIA dan pembiayaan
Upaya penurunan AKI dan AKB dengan program MPS dilakukan melalui pelayanan
obstetric dan neonatal essensial,pelayanan persalinan yang berkualitas dan deteksi dini kasus
risiko tinggi. Penanganan kegawatdaruratan dan komplikasi ,antara lain:
1. Pertolongan pertama ke Gawat daruratan Obstetri neonatal (PPGDON)di tingkat polindes
,pelayanan obstetric neonatal Emergensi Dasar (PONED) di tingkat puskesmas dan pelayanan
obstetric Emergensi komprehensif(PONEK)di tingkat Rumah sakit.
2. Menyediakan minimal 4 puskesmas PONED di setiap kabupaten / kota dan menyediakan 1
pelayanan PONEK 24 jam di Rumah sakit kabupaten /kota.
Melalui pengelolaan pelayanan rujukan obstetri dan neonatal dasar dan
konprehensif(PONED &PONEK) Rumah Sakit dan puskesmas diharapkan bisa menjadi
lembaga dimana kasus rujukan diharapkan dapat di atasi dengan cepat dan tepat.
salah satu upaya akselerasi penurunan AKI dan AKB dalam mendukung program MDGs
yang dilakukan direktorat jenderal Bina Pelayanan Medik ,melalui direktorat Bina
pelayanan keperawatan adalah menyusun standar dan pedoman asuhan kebidanan .standar
dan pedoman asuhan kebidanan telah di ujicoba dan diterapkan di rumah sakit yang
menyelenggarakan PONEK di 16 propinsi.
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan ,dilakukan secara mandiri ,kolaborasi,konsultasi dan rujukan yang mencakup
pelayanan kesehatan reproduksi,remaja ,pra nikah ,hamil,bersalin,nifas ,bayi baru lahir,balita
sehat,pelayanan KB ,psimonopause pada kasus normal dan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal di semua fasilitas kesehatan.
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis dalam
Tindakan Segera
1. Jelaskan ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan
2.bidan harus menghilangkan tekanan pada tali pusat dengan meletakkan jari didalam
vagina terutama selama kontraksi ,menahan bagian presentasi agar tidak menekan tali pusat.
3.posisikan ibu knee chest untuk mengurangi tekanan pada tali pusat.
4. Sebagai alternatif ibu dapat miring ke kiri dengan meninggikan pinggul .posisi ini di
pertahankan sampai bayi lahir baik pervaginam maupun seksio sesaria.
Jika prolaps tali pusat terjadi di komunitas dan janin masih hidup maka prosedur posisi diatas
dipertahankan sampai tempat rujukan .
Distocia bahu
Distocia bahu merupakan gagalnya bahu melewati pelvis secara spontan pada poersalinan
letak kepala.bahu anterior terperangkap di belakang atau pada symphisis pubis,sementara bahu
posterior berasa di lubang sacrum atau tinggi diatas promontorium sacrum.
Penatalaksanaan
setelah diagnosis distocia bahu ditetapkan maka bidan harus bekerjasama dengan dokter
specialis obstetric dan orang yang kompeten dalam resusitasi pada neonatus.
Prosedur non invasive
1.ibu dianjurkan berbaring terlentang dan menekuk lututnya sejauh mungkin kearah dada.
2.Menekan suprapubik pada sisi punggung bayi ,kearah dada bayi .perasat ini membantu
aduksi bahu dan mendorong bahu anterior menjauh dari symphisis pubis.
Prosedur manipulative
1.perasat mc Robert dan lakukan episiotomy
2.perasat rubin
3.perasat woods
4.perasat zavanelli
Ruptur Uteri
Penatalaksanaan
seksio sesaria harus segera dilakukan untuk dilakukan histerektomi atau memperbaiki ruptur
bergantung pada luasnya trauma dan kondisi ibu.
Emboli air ketuban
Jika hal ini terjadi di komunitas maka harus segera memanggil tim kegawatdaruratan untuk
melakukan resusitasi dan rujukan.
Inversio Uteri
jika diagnosa telah ditegakkan maka pertolongan yang harus dilakukan diantaranya :
1. Segera melakukan reposisi dengan mendorong fundus menggunakan telapak tangan
sepanjang vagina menuju Forniks posterior.uterus kemudian diangkat kearah umbilikus dan
dikembalikan ke posisinya dengan tetap di teka (perasat Johnson
2. Pasang infus
3. Jika plasenta belum lepas,biyarlah tetap pada tempatnya
4.setelah reposisi maka tangan penolong harus tetap dipertahankan sampai kontraksi uterus
baik ,sebaiknya jika reposisi tidak berhasil segera lakukan rujukan.
SYOK
Penatalaksanaan
1.panggil bantuan
2.pertahankan jalan nafas
3. Ganti cairan
4.jaga agar ibu tetap hangat
5.hentikan perdarahan
Pertolongan pertama kegawatdaruratan neonatus penilaian cepat dan manajemen segera.
Penilaian Cepat
1.letakkan bayi pada permukaan yang hangat,di bawah lampu dan dengan pencahayaan yang
cukup
2.periksa bayi dengan segera adakah tanda-tanda di bawah ini:
a. megap-megap (merintih)atau tidak bernafas atau frekuensi nafas kurang dari 20 kali/menit.
b.perdarahan
c.syok (pucat,dingin<denyut jantung>180x/menit,tidak sadar atau kesadaran menurun.
Tanda bahaya
Megap-megap
Manajemen segera
-resusitasi dengan balon resusitasi dan sungkup
tidak berbafas
atau frekuensi
nafas
<20x/menit
perdarahan
Syok
Kejang
DAFTAR PUSTAKA
Karwati ,SST ,dkk.Asuhan Kebidanan V.Kebidanan Komunitas.TIM,Jakarta 2010.
SOAL
1. NY.S ,Usia kehamilan 38 minggu ,baru saja melahirkan bayi perempuan dengan
berat badan 2300 gram , panjang badan 45 cm ,dan kulit terlihat pucat dan
tidak menangis serta reflek s moro sangat lemah ,dari kasus di atas ,apakah
diagnosa bayi tersebut,..
a. BBLR
b. Prematur
c. Sianosis
d. Hipotermi
2. Dari kasus diatas bagaimana penanganan Bidan,
a . bungkus bayi dan bedong
b. letakkan di inkubator
c. lakukan resusitasi
d. lakukan teknik kangguru
3.Bayi ny .L lahir dengan asuhan persalinan normal di puskesmas ,pada
pemberian pelayanan bayi baru lahir dilaksanakan oleh dokter ,bidan dan
perawat .pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksakan dengan ibu atau rawat
gabung selama 24 jam ,teknik apa yang diberikan pada bayi baru lahir setelah 24
jam lahir ,
a. teknik cara Memberikan IMD(inisiasi menyusui dini)
b. teknik pelayanan imunisasi Dasar
c. teknik tata laksana menjaga bayi tetap aman dan bersih
d.penkes tentang cara merawat bayi
4.bayi ny. L lahir normal 24 jam yang lalu, asuhan bayi ny. L meliputi pelayanan
neonatal esensial yang bagaimana ,.
a. pertolongan persalinan neonatal esensial atraumatik ,bersih dan aman
b. pertolongan persalinan yang lari dari prosedur
c. persalinan dengan adanya komplikasi terhadap bayi
d.semua benar
5.di desa dolok masihul,terdapat anak-anak balita berusia 3-5 tahun yang
mengalami kekurangan VIT A ,Yang mana fungsi VIT A ,Yaitu berfungsi untuk
kesehatan mata ,meningkatkan daya tahan tubuh ,jaringan epitel ,dan untuk
melawan penyakit diare ,campak,dan infeksi dll.lalu bagaimana cara bidan
menangani kasus di atas?
a. pemberian kapsul VIT A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan
sebanyak 2 kali dalam satu tahun
b. pemberian kapsul VIT A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan
sebanyak 2 kali dalam 1 bulan
10.AnakIvanumur8bulanmenderitadiare5hariyanglalu,dengankonsistensicair,frekuensi
6kalishari,mualmuntah(+),lemahsuhu39derajatcelcius.Darihasilpemeriksaan,penurunan
BB7%,turgorkurang.
DiareyangdialamianakIvantermasukdalamkategori......
a.Diareakut
b.Diarekronik
c.Diarepersisten
d.Diaredengandisentri