Disusun oleh:
dr. Ella Yunita Daulay
Dokter Pendamping:
dr. Vinsen Mak
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama
: An. B
Usia
: 4 tahun
Alamat
: Sarudik
: Islam
II. ANAMNESIS
-
Keluhan utama :
Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan kejang SMRS. Kejang di rumah sebanyak 4 kali
dan dalam perjalan ke rumah sakit 1 kali. Lama kejang kurang lebih 5 menit,
kejang seluruh tubuh, mata mendelik ke atas, setelah kejang pasien sadar. Ibu
pasien menyangkal adanya demam sebelum kejang, riwayat kejang
sebelumnya juga disangkal. Pasien sebelumnya ada muntah-muntah, BAB cair
Gastrointestinal : nyeri uluhati (-), mual (+), muntah (+), nafsu makan (+)
Urogenital
Integumentum
: bengkak (-)
1
Vital Sign
:
TD
: tidak diukur
Nadi
: 84 x/menit
RR
: 23 x/menit
Suhu : 36,7 C
Kepala
: normocephali
Mata
Leher
THT
Thoraks
Jantung
Paru
: negatif
Brudzinski I
: negatif
Brudzinski II
: negatif
2
Kernig sign
: megatif
: isokor
Refleks Cahaya
: +/+
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- DL :
WBC 30.500
Hb 12.0
HCT 37.8
PLT 501.000
GDS 156 mg/dl
VI. DIAGNOSIS
-
Epilepsi
Tonsilofaringitis akut
VII. PENATALAKSANAAN
-
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI
3
d. Psikis
2. Bangkitan parsial kompleks
a. Bangkitan parsial sederhana yang diikuti dengan gangguan kesadaran.
b. Bangkitan parsial sederhana yang disertai gangguan kesadaran sat awal
bangkitan
3. Bangkitan parsial yang menjadi umum sekunder
a. Parsial sederhana menjadi umum tonik klonik
b. Parsial kompleks menjadi umum tonik klonik
c. Parsial sederhana menjadi parsial kompleks kemudian menjadi umum
tonik klonik
4. Bangkitan umum
a.
Lena (absence)
b.
Mioklonik
c.
Klonik
d.
Tonik
e.
Tonik-klonik
f.
Atonik
5. Tak tergolongkan
ETIOLOGI
1. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui, umumnya mempunyai predisposisi
genetik
2. Kriptogenik, dianggap simptomatik tapi penyebabnya belum diketahui.
Termasuk di sini ialah Sindrom West, sindrom Lenox-Gastaut dan epilepsi
mioklonik.
Gambaran kliniks sesuai dengan ensefalopati difus
3. Simptomatik, disebabkan oleh kelainan/lesi pada susunan saraf pusat
(SSP), misalnya trauma kepala, infeksi SSP, kelainan kongenital, lesi
desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik, metabolik, kelainan
neurogeneratif.
Penyebab terjadinya kejang berdasarkan umur
Neonatus (<1 bulan)
Hipoksia dan iskemia pada perinatal
Trauma dan hemoragia intrakranial
Infeksi akut pada SSP
Gangguan metabolik (hipoglikemia,
hipokalsemia, hipomagnesia, defisiensi
piridoksin)
Gejala putus obat
Gangguan perkembangan
Penyakit genetik
Penyakit kejang karena demam
Penyakit genetik
Infeksi SSP
Gangguan perkembangan
5
Trauma
Idiopatik
Gangguan perkembbangan
Infeksi
Tumor otak
Penggunaan obat terlarang
Trauma
Idiopatik
GAMBARAN KLINIK
1. Bentuk bangkitan
2. A. Bangkitan umum lena
Gangguan kesadaran secara mendadak, berlangsung beberapa detik
Selama bangkitan kegiatan motorik terhenti dan pasien diam tanpa
reaksi
Mata memandang jauh ke depan
Mungkin terdapat automatisme
Pemulihan kesdaran segera terjadi tanpa perasaan bingung
Sesudah itu pasien melanjutkan aktivitas semula
B. Bangkitan umum tonik klonik
Dapat didahului prodromal seperti jeritan, sentakan, mioklonik
Pasien kehilangan kesadaran, kaku selama 10-30 detik, diikuti gerakn
kejang kelonjotan pada kedua lengan dan tungkai (fase klonik) selama
30-60 detik, dapat disertai mulut berbusa
Selesai bangkitan pasien menjadi lemas
Pasien sering tidur setelah bangkitan
C. Bangkitan parsial sederhana
Tidak terjadi perubahan kesadaran
Bangkitan dimulai dario tangan, kaki atau muka (unilateral/fokal)
kemudian menyebar pada sisi yang sama
Kepala mungkin berpaling ke arah bagian tubuh yang mengalami kejang
D. Bangkitan parsial komplek
Bangkitan fokal disertai gangguan kesadaran
Sering diikuti oleh automatisasi yang streotipik seperti mengunyah,
menelan, tertawa dan kegiatan motorik lainnya tanpa tujuan yang jelas.
Kepala mungkinberpaling ke arah bagian tubuh yang mengalami kejang
E. Bangkitan sekunder
Berkembang dari bangkitan parsial sederhana atau kompleks yang dalam
singkat menjadi bangkitan umum
Bangkitan parsial dapat berupa aura
Bangkitan umum yang terjadi biasanya berupa kejang tonik-klonik
C. Sindrom epilepsi
6
OAE
pertama
lini OAE
lini OAE
kedua
yang
lain OAE
dapat sebaiknya
dipertimbang
Bangkitan umum Sodium
Clobazam
kan
Clonazepam
tonik-klonik
valproate
Levetirecetam
Phenobarbital
Lamotrigine
Oxcarbazepine
Phenytoin
dihindari
yang
Topiramate
Bangkitan lena
Acetazolamide
Carbamazepine
Sodium
Clobazam
Carbamazepine
valproate
Topiramate
Gabapentin
Lamotrigine
Oxcarbazepine
Bangkitan
Sodium
Clobazam
Carbamazepin
mioklonik
valproate
Topiramate
Gabapentin
Topiramate
Levetiracetam
Oxcarbazepine
Lamotrigine
Bangkitan tonik
Bangkitan atonik
Bangkitan
Sodium
piracetam
Clobazam
Phenobarbital
Carbamazepine
valproate
Levetiracetam
Phenytoin
Oxcarbazepine
Topiramate
Sodium
topiramate
Clobazam
Phenobarbital
Carbamazepine
valproate
Levetiracetam
Acetazolamide
Oxcarbazepine
topiramate
Clobazam
Clonazepam
Topiramate
fokal Carbamazepine
Phenytoin
dengan/tanpa
Oxcarbazeoine
Gabapentin
Phenobarbital
umum sekunder
Sodium
Levetiracetam
Acetazolamide
valproate
Phenytoin
Topiramate
Tiagabine
Lamotrigine