Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Demam
Pengertian
Demam merupakan salah satu manifestasi dari gejala infeksi, dan rasa sakit waktu
berkemih merupakan salah satu gejala dari infeksi saluran kemih, karena sensitifitas
kandung kemih berkurang akibat peregangan trauma dan retensi dari urin residu .
Etiologi
1. Demam
Kebanyakan infeksi nifas disebabkan oleh bakteri yang aslinya memang ada di jalan
lahir. Beberapa dekade yang lalu pernah dilaporkan epidemi yang disebabkan grup ABstreptokokkus hemolitikus yang berakibat fatal. Pada laporan lain ditemukan adanya
infeksi nifas yang disebabkan oleh streptokokkus dan faktor resiko utamanya ialah
ketuban pecah prematur.
Bila dilakukan isolasi bakteri penyebab infeksi nifas biasanya akan terisolasi berbagai
spesies bakteri. Meskipun bakteri tersebut sebenarnya mempunyai virulensi yang rendah,
bila terdapat pada hematom atau jaringan yang rusak akan menjadi patogen. Penelitian
dari Jacobson dan kawan-kawan (2002) di Swedia mendapatkan bahwa risiko infeksi
nifas akan meningkat tiga kali pada penderita yang mengalami bakterial vaginosis pada
kehamilan mudanya.
Patofisiologi
1. Demam
Infeksi dapat terjadi karena hal-hal berikut.
Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan
dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina ke dalam uterus.
Kemungkinan lain ialah bahwa sarung tangan atau alat-alat yang dimasukkan ke
dalam jalan lahir tidak sepenuhnya bebas dari kuman.
Droplet Infection. Sarung tangan atau alat-alat terkena kontaminasi bakteri yang
berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau pembantu-pembantunya. Oleh
karena itu, hidung dan mulut yang bekerja di kamar bersalin harus tertutup dengan
masker dan penderita infeksi saluran pernapasan dilarang memasuki kamar bersalin.
Dalam rumah sakit selalu banyak kuman patogen, berasal dari penderita-penderita
dengan berbagai jenis infeksi. Kuman-kuman ini bisa dibawa oleh aliran udara
kemana-mana, antara lain handuk, kain dan alat-alat yang suci-hama, serta yang
digunakan untuk merawat ibu dalam persalinan atau pada waktu nifas
Koitus pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi penting, kecuali apabila
mengakibatkan pecahnya ketuban.

Infeksi inpartu sudah dapat memperlihatkan gejala-gejala pada waktu


berlangsungnya persalinan. Infeksi inpartum biasanya terjadi pada partus lama,
apabila gejalanya ialah kenaikan suhu, biasanya disertai dengan leukositosis dan
takikardia; denyut jantung janin dapat meningkat pula. Air ketuban biasa menjadi
keruh dan berbau. Pada infeksi inpartum kuman-kuman memasuki dinding uterus
pada waktu persalinan, dan dengan melewati amion dapat menimbulkan infeksi pula
pada janin. Prognosis infeksi inpartum sangat bergantung pada jenis kuman,
lamanya infeksi berlangsung, dan dapat tidaknya persalinan berlangsung tanpa
banyak perlukaan jalan lahir.

Penanganan
1. Demam
Sesudah partus terdapat luka-luka di beberapa tempat pada jalan lahir. Pada hari-hari
pertama pasca persalinan harus dijaga agar luka-luka ini tidak dimasuki kuman-kuman
dari luar. Oleh sebab itu, semua alat dan kain yang berhubungan dengan daerah genital
harus suci hama. Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari pertama
dibatasi sedapat mungkin.
Tiap penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas jangan dirawat bersama dengan
penderita dalam nifas yang sehat.
2.2 Infeksi Saluran Kemih
Kebanyakan infeksi saluran kemih pasca partum disebabkan oleh organisme gram negative,
seperti esceria coli, yang menginvasi uretra dan kandung kemih, serta menyebabkan sistitis.
Bakteri kandung kemih kemudian mungkin naik ke ginjal, karena aliran urin balik
vesikouretral sewaktu berkemih, sehingga menyebabkan pielonefritis setelah beberapa hari.
a. Sistitis
Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai peradangan bagian atas
saluran kemih.
Etiologi: yang tersering adalah eseria coli
Faktor predisposisi:
1. Uretra wanita yang pendek
2. Sistokel
3. Sisa air kemih yang tertinggal
4. Penggunaan kateter
Tanda dan Gejala:
1. Rasa sakit waktu berkemih
2. Meningkatnya frekuensi berkemih
3. Pada penekanan suprasimpisis, akan terasa nyeri lokal yang juga menyebar
kedaerah lipat paha, prosedur pemeriksaan ini juga menyebabkan pasien ingin
berkemih
4. Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan leukosit dan eritrosit dan kadangkadang ditemukan bakteri

5. Kadang-kadang terdapat hematuria


b. Pielonefritis akut
Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang
naik dari saluran kemih bawah. Pielonefritis terjadi akibat perubahan fisiologis dan
anatomi yang diasosiasikan dengan kehamilan. Perubahan tersebut diantaranya:
1. Penekanan ureter kepada pinggir pelvic oleh uterus
2. Penurunan kondisi kandung kemih saat nifas
3. Dilatasi dan penurunan kondisi ureter akibat efek hormonal

Faktor predisposisi:
1. Penggunaan kateter pada saat kehamilan atau persalinan
2. Air kemih yang tertahan karena perasaan waktu berkemih karena trauma
persalinan atau luka pada jalan lahir
Gejala dan tanda:
1. Disuria
2. Demam tinggi
3. Sering kencing
4. Nyeri perut
5. Nyeri suprapubic
6. Nyeri pinggang
7. Nyeri dada belakang
8. Anoreksia

A. Gejala
a. Suhu tubuh meningkat
b. Denyut nadi cepat
c. Sakit saat ditekan daerah bagian atas simpisis pubis dan daerah lipatan paha
d. Pemeriksaan laboratorium jumlah leokosit meningkat, terdapat bakteri
e. Ibu mengeluh sering anyang-anyangan
B. Penanganan
a. Pemberian parasetamol 500mg, sebanyak 3-4 kali perhari
b. Antibiotik sesuai dengan mikroorganisme yang ditemukan
c. Minum yang banyak
d. Kateterisasi bila perlu
e. Makan makanan yang bergizi
f. Jaga kebersihan daerah genetalia

Anda mungkin juga menyukai