Anda di halaman 1dari 1

Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang sama

dengan obat-obatan sintetis atau konvensional. Tubuh kita tidak bisa membedakan antara
pengobatan menggunakan herbal dengan pengobatan sintetis. Produk obat herbal merupakan
bagian-bagian dari tumbuhan (misalnya akar, daun, kulit, dll) dan mengandung banyak
senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain mempunyai khasiat penyembuhan juga dapat
memiliki efek samping yang dapat merugikan.
Pada tanaman kumis kucing ini terdapat beberapa senyawa aktif diantaranya
anthosiphon, glikosida, miyak atsiri, sponin, sapofonin, kalium, samak,orthosiphonglikosida,
minyak lemak, garam kalium (0,6-3.5cYo) dan myoinositol. Senyawa aktif ini dapat
menimbulkan efek farmakologis berupa antiradang, menghancurkan batu saluran kemih, serta
sebagai diuretik atau peluruh. Karena efek tersebut, kumis kucing efektif digunakan dalam
pengobatan infeksi saluran kemih, radang ginjal, batu ginjal, batu empedu, dan radang
prostat. Berdasarkan kandungan dari senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalam
tanaman kumis kucing ini maka dari berbagai macam literatur di sebutkan bahwa tanaman ini
memiliki daya kerja sebagai diuretik yang mampu mengeluarkan bayak cairan dari dalam
tubuh. Padahal, tubuh sendiri sebagian besar mengandung air. Karena itu, jika air banyak
dikeluarkan dari dalam tubuh, dengan sendirinya berat badan pun akan berkurang. Bahan
yang sering digunakan sebagia diuretic pada ramuan obat pelangsing biasanya adalah daun
kumis kucing yang juga dikenal dengan java tea. Efek diuretik pada tanaman ini telah
dibuktikan dengan percobaan farmakologi dan uji klinis. Diduga efek ini disebabkan oleh
flavonoid, mesoinositol, minyak menguap, kalium atau efek sinergis dari senyawa-senyawa
tersebut.
Bagian kumis kucing yang sebaiknya digunakan adalah pucuknya yang diambil pada
saat tanaman berbunga. Jika menggunakan daun kumis kucing, sebaiknya jangan lebih dari
satu minggu berturut-turut karena dapat terjadi pemecahan Hb di ginjal. Karena itu, biasanya
ramuan kumis kucing ditambah dengan temulawak untuk menghilangkan efek samping yang
tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan, Samsoeri Effendi, Penerbit Karya Anda, Surabaya,

1982
Kumis Kucing, Ir. Rahmat Rukmana, Penerbit Kanisius, Yogyakarta 1995.

Anda mungkin juga menyukai