PENDAHULUAN
profesional
baik
dalam
perawatan,
pemasangan,
pengoperasian,
(seperti
jadwal
pemberian obat). Dapat dipakai pada anak-anak hingga orang dewasa. Pengobatan
lewat Nebulizer ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karena langsung dihirup
masuk ke paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan pun lebih kecil.Alat
Nebulizer berguna untuk yang punya masalah dengan saluran pernafasan, seperti :
Asma dan Sinusitis, bunyi tarikan nafasnya sangat kuat dan sesak nafas.
peralatan
1.5 Manfaat
1. Mampu memahami dan menjelaskan tentang prinsip kerja alat medik.
2. Mampu memahami dan menjelaskan tentang sistem elektrik pada alat
Nebulizer.
3. Memperoleh informasi baru sebagai bahan masukan bagi mahasiswa
untuk mendalami masalah-masalah teknik.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan tiga metode
yaitu :
a. Metode Interview
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka untuk mengumpulkan data
membutuhkan
b.
komunikasi
(wawancara)
oleh
mahasiswa
terhadap
pembimbing lapangan
Metode Analisis
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara peninjauan
akan diamati
Metode kearsipan
Metode kearsipan dibutuhkan sebagai pembanding dalam pada alat dari
BAB II
terwujudnya
2.4.1
Bagan Struktur Organisasi RSIY PDHI
Adapun bagan struktur organisasi dan tata kerja RSIY PDHI,terdapat pada
Gambar 2.1.
10
11
dibahas lebih mendetail pada bagian latar belakang instalasi peralatan sarana
prasarana rumah sakit.
2.4.3
12
2.
3.
2.
3.
4.
2.4.4
a.
13
Sakit
Islam Yogyakarta
mempunyai
tugas
melakukan
kegiatan
Misi IPSRS
Misi IPSRS RS Islam PDHI Yogyakarta yaitu :
1) Menjaga sarana dan fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan
lingkungan.
2) Menjaga kondisi peralatan medis dan non medis agar selalu siap pakai
dengan pemeliharaan rutin dan kalibrasi.
3) Menjaga kondisi sarana dan prasarana untuk mempertahankan dan
meningkatkan kenyamanan pasien, pengunjung serta karyawan rumah
sakit.
4) Bekerja dengan profesional, efisien, efektif dan memberikan penjelasan
kepada seluruh pengguna jasa pelayanan. Ikut mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit melalui pemeliharaan.
5) Mengawasi, mengendalikan dan memeliharan distribusi jaringan
instalasi listrik lingkungan Rumah Sakit agar tetap berfungsi selama 24
jam.
14
15
pelaksanaan
pemeliharaan
dan
pengadaan
bahan
4. Perencanaan Perbaikan
Menyusun rencana perbaikan alat berdasarkan teknis, meliputi :
a. Kebutuhan suku cadang dan komponen alat.
b. Jadwal pelaksanaan.
5. Menyusun rencana anggaran.
6. Merencanakan pelaksanaan perbaikan
16
penghapusan.
Merupakan bagian dari sistem, perencanaan program di rumah
sakit.
12. Perencanaan Pengoperasian
a. Merencanakan bahan operasional peralatan utilitas.
b. Menyusun jadwal pengadaan bahan operasional.
c. Menyusun rencana anggaran.
13. Perencanaan Inventory
Adapun perencanaan Invertory yaitu :
a. Utilitas dilengkapi dengan spesifikasi teknis, nomor katalog, jumlah
Menyusun inventory untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
alat.
b. Perencanaan bahan pemeliharaan, material bantu, suku cadang dan
bahan operasional peralatan dan jadwal pengadaan.
c. Merupakan bagian dari sistem perencanaan dari program di rumah
sakit.
2.4.7 Pengorganisasian Pemeliharaan Alat
1.
Pengorganisasian
a.
1)
Pengorganisasian Pemeliharaan
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
pemeliharaan,
meliputi
jadwal,
17
3)
4)
b.
Pengorganisasian Perbaikan
1)
Pelaksana perbaikan
Suku cadang
Jadwal
2)
3)
4)
c.
Pengorganisasian Pengoperasian
1)
2)
Memberikan
bimbingan
teknis
kepada
operator
mengenai
3)
sakit.
18
2. Pelaksanaan
a.
Pelaksanaan Pemeliharaan
1)
2)
b.
Pelaksanaan Perbaikan
1)
2)
c.
Pelaksanaan Pengoperasian
1)
2)
3)
d.
2)
3)
3. Pengawasan
a.
Pengawasan Pembangunan
1)
19
2)
3)
4)
b.
Pengawasan Pengadaan
1)
2)
3)
4)
c.
Pengawasan Pemeliharaan
1)
2)
3)
4)
d.
Pengawasan Perbaikan
1)
2)
3)
4)
e.
Pengawasan Kalibrasi
1)
2)
Menyaksikan pengujian.
3)
20
4)
f.
Pengawasan Pengoperasian
1)
2)
3)
4)
2)
1) MEL Pembangunan
Melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan
Melaporkan monitoring dan evaluasi pembangunan.
Merupakan bagian dari sistem pembangunan rumah sakit.
MEL Pengadaan
Melakukan monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa.
Melaporkan monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa.
Merupakan bagian dari sistem pengadaan barang dan jasa rumah
sakit.
3) MEL Pemeliharaan
Melakukan monitoring dan evaluasi pemeliharaan fasilitas rumah
sakit.
Melaporkan monitoring dan evaluasi pemeliharaan fasilitas rumah
sakit.
Sebagai penanggung jawab program.
4) MEL Perbaikan
Melakukan monitoring dan evaluasi perbaikan fasilitas rumah sakit.
Melaporkan monitoring dan evaluasi perbaikan.
Sebagai penanggung jawab program.
21
6)
5) Kalibrasi
Melakukan monitoring dan evaluasi kalibrasi alat kesehatan.
Melaporkan monitoring dan evaluasi kalibrasi alat kesehatan.
Sebagai penanggung jawab program.
Penghapusan
Melakukan monitoring dan evaluasi penghapusan alat/ barang milik
rumah sakit.
Melaporkan monitoring dan evaluasi penghapusan alat/ barang
sakit.
Melakukan monitoring dan evaluasi pengoperasian fasilitas rumah
sakit.
Merupakan bagian dari sistem pelayanan rumah sakit.
8) MEL Konsultasi Teknik
Melakukan monitoring dan evaluasi layanan konsultasi teknis.
Melaporkan monitoring dan evaluasi layanan konsultasi teknis.
Sebagai penanggung jawab program.
9) MEL Inventory
Melakukan monitoring dan evaluasi inventory bahan pemeliharaan,
2.4.8
22
2.4.9
23
24
25
3.
4.
5.
6.
26
BAB III
SISTEM KERJA ELEKTRIK PADA ALAT NEBULIZER
OMRON NE-C18
27
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan
menjadi aerosol secara terus-menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang
dipadatkan atau dari gelombang ultrasonik. Atau Nebulizer adalah alat untuk
mengubah cairan (obat) menjadi uap yang sangat halus agar bisa dihirup ke dalam
saluran pernafasan dan paru-paru.
Nebulizer uap ini sangat baik untuk mengobati sesak nafas dan asma.
Pengobatan dengan uap dapat membantu mengeluarkan lender ( riak ) dari
tenggorokan ( khususnya pada anak ) akibat polusi udara atau rokok.
Nebulizer dan
28
2. Nebulizer Ultrasonik
Nebulizer yang menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mengubah dari
bentuk obat cair ke bentuk uap/ aerosol basah.
3. Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer )
Nebulizer tipe ini tanpa menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alat
ini sangat kecil, dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak
berisik.Alat ini menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi tinggi
dari piezo-electric crystal yang berada dekat larutan dan cairan memecah
menjadi aerosol.
4. Disposible Nebulizer.
Nebulizer ini digunakan pada ruang gawat darurat (UGD) di rumah sakit
dengan perawatan jangka pendek.serta di rumah untuk persediaan apabila
terjadi suatu yang menyangkut dengan penapasan.
29
: Nebulizer
30
Merk/ Type
: Omron / NE-C18
Produksi
: Omron, Jerman
Berat
: 1,7 kg
: 100 W
: 10 - 40 C
31
Gambar 3.3.Mouthpiece
2. Power switchmerupakan tombol ON OFF /switch untuk mematikan dan
menghidupkan alat.
32
33
34
35
kegunaan
masing-masing,
sehingga
micro
pun
bekerja
36
3. 6.
2.
3.
4.
5.
37
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dalam laporan ini, dapat diambil beberapa
38
cairan uap yang sudah tercampur dengan obat. Dimana cairan uap melalui
proses pemecahan cairan obat menjadi kabut yang sangat halus, sehingga
ketika dihirup melalui mulut dan hidung obat akan langsung menuju ke
4.2
dalam masa Praktek Kerja Lapangan, agar lebih mudah dalam melaksanakan dan
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan. Terutama pengetahuan tentang dasardasar disiplin ilmu, karena semakin banyak peralatan kesehatan yang
memanfaatkan ilmu tersebut. Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi serta
dapat menjaga nama baik institusi pendidikan selama pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan, terutama dalam ketepatan waktu dan kedisiplinan
39