Anda di halaman 1dari 7

1

Pengertian Kewirausahaan
Telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sampai saat ini masih sangat terbatas
dalam penyediaan lapangan kerja baru. Potensi penunjang pembangunan
bangsa masih terbuka lebar asalkan para wirausahawan mampu menciptakan
dan membuka lapangan kerja baru menjadi pelopor pembangunan.
Mengingat perannya sangat penting, pemerintah telah mengeluarkan itruksi
presiden No. 4 tahun 1995 untuk menumbuhkan semangat kepeloporan
dikalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan. Dalam
lampirannya tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan (GNMMK) kewirausahaan adalah :semangat, sikap, perilaku,
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan keuntungan yang lebih besar.
Berikut ini diuraikan pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha :
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (ZIMMERER, 1996)
Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluangpeluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumberdaya yang mereka kendalikan (ROBEN, 1996)
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang
lain
Sedangkan Wirausaha adalah :
Seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas
merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya.
1. Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki tujuan sebagai berukut :
a. Menumbuh kembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan
kuat terhadap masyarakat
c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan masyarakat
2. Sasaran Kewirausahaan

a. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi


dan kelompok masyarakat
b. Pelaku ekonomi yang terdiri dari pengusaha kecil dan koperasi
c. Generasi muda, anak-anak putus sekolah dan calon wirausahawan
3. Asas Kewirausahaan
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko
b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang
sehat
Kesempatan merupakan sesuatu yang ideal bagi para wirausaha. Jika
kesempatan untuk menjadi wirausaha itu datang maka ada beberapa
keuntungan yang dapat diraih antara lain :
1) Menjadi Bos didalam perusahaan
2) Mencapai tujuan yang dikehendaki
3) Memperoleh manfaat dan keuntungan
4) Membantu masyarakat dengan usaha konkrit
5) Mendemonstrasikan potensi secara penuh
Agar bisa mengelola aktivitas usahanya dengan baik maka para
wirausahawan harus membuat perencanaan yang tepat dan matang. Mereka
juga harus mampu mengelola waktu dengan efektif dan efisien.
Efektif berarti suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien adalah
perbandinagn yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dengan
hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain
efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau
segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan selamat.
4. Manfaat Kewirausahaan
Berikut adalah manfaat kewirausahaan ;
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan dan kesejahtraan.
c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki
pribadi unggul yang patut diteladani.
d. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri,
disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoyafoya dan tidak boros.
5.Sikap dan perilaku wirausahawan

2
a. Sikap wirausahawan
1). Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2). Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3). Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4). Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5). Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sisitematis dan berani mengambil resiko
b. Perilaku wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang
wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif

d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha


2.Ketrampilan khusus
a. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan
kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang
dibuatnya
b. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan
teknik tertentu dalam mengelola usaha
c. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain,
bawahannya, dan sesame wirausahawan
6.Ruang lingkup kewirausahaan
a.Lapangan agraris
1) Pertanian
a) Tanaman berumur pendek
b) Tanaman berumur panjang
2) Perkebunan dan kehutanan
b.Lapangan perikanan
1) Pemeliharaan ikan
2) Penetasan ikan
3) Makanan ikan
4) Pengangkutan ikan
c. Lapangan peternakan
1) Bangsa burung atau unggas
2) Bangsa binatang menyusui
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
1) Industri besar
2) Industri menengah
3) Industri kecil
4) Pengrajin
a) Pengelolaan hasil pertanian
b) Pengelolaan hasil perkebunan
c) Pengelolaan hsil perikanan
d) Pengelolaan hasil peternakan
e) Pengelolaan hasil kehutanan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
1) Sebagai pedagang besar
2) Sebagai pedagang menengah
3) Sebagai pedagang kecil
g.Lapangan pemberi jasa
1) Sebagai pedagang perantara
2) Sebagai pemberi kredit / perbankan

3
3) Sebagai pengusaha angkutan
4) Sebagai pengusaha hotel dan restaurant
5) Sebagai pengusaha biro jasa travel pariwisata
6) Sebagai pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi,
tata busana dan sebagainya
Dari keterangan diatas kita ketahui bahwa lapangan kerja wirausahawan itu
begitu luas ruang lingkupnya dan perlu mendapat perhatian kita bersama
untuk diisi. Karena dengan terisinya lapangan kerja tersebut maka tingkat
sosial ekonomi masyarakat, bangsa dan negara akan meningkat.
7.Falsafah dan kebiasaan wirausaha
Dalam rangka memasyarakatkan kewirausahaan, penting sekali kita belajar
dari falsafah dan kebiasaan wirausaha untuk mendapat gambaran bahwa
menciptakan lapangan kerja bukan hal yang mustahil untuk dilaksanakan.
Sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk menekuni lapangan kerja baru
dalam ruang lingkup kewirausahaan.
Adapun hal-hal penting yang merupakan falsafah wirausaha adalah sebagai
berikut :
a.Keberhasilan seorang wirausaha tergantung pada kesediaannya untuk
bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri. Untuk itu harus belajar
tentang diri sendiri baik menyangkut keunggulan maupun kelemahan
yang dimiliki. Kekuatan dan kelemahan itu dapat digunakan sebagai
modal dasar untuk mencapai tujuan hidup.
b.Kekuatan mengambil resiko sebagai tanggung jawab atas tindakan sendiri.
c. Kegagalan diterima sebagai pengalaman belajar dan keberhasilan sebagai
buah dari usaha-usaha yang tidak kenal lelah.
d. Kejarlah tujuan-tujuan yang relevan dengan kemampuan dan ketrampilan
e. Terimalah diri sendiri seperti adanya, berusahalah menekankan kekuatan
diri sendiri dan kurangi kelemahan yang ada dan lakukanlah hal-hal
yang penting dan terbaik.
f. Hasil yang diterima lebih penting daripada hasil-hasil yang sempurna
karena dorongan untuk mengejar kesempurnaan justru dapat
menghambat perkembangan dan pertumbuhan pribadi ( akan
menimbulkan perasaan selalu gagal ).
Sedangkan kebiasaan wirausaha adalah sebagai berikut ;
a. Bangun lebih awal (menggunakan waktu lebih dini ) sebagai cara menjadi
produktif
b.Buat rencana kegiatan untuk hari esok
c. Evaluasi kebiasaan, hubungan dengan tujuan-tujuan masa depan
B. Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki seseorang. Jadi karaketristik
wirausahawan adalah cirri-ciri khusus yang dimiliki seorang wirausahawan

yang membedakannya dengan orang lain. Agar lebih jelas di bawah ini
dikemukakan beberapa karakteristik wirausahawan menurut pendapat
beberapa ahli.
1. By Grave
Karakteristik wirausahawan menurut BY Grave dikenal dengan istilah
10D, sebagai berikut:
a. Dream
Seorang wirausahawan mempunyai visi keinginan terhadap masa
depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya
b. Decisiveness
Seorang wirausahawan adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh
perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan
adalah factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya
c. Doers
Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung
menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat
mungkin. Seorang wirausahawan tidak mau menunda-nunda
kesempatan yang baik dalam bisnisnya
d. Determination
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau
menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan
yang tidak mungkin dapat diatasi
e. Dedication
Dedikasi seeorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang-kadang mengorbankan kepentingan kerluarga
f. Devotion
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak
mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya
g. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor-faktor kritis
secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan factor-faktor kecil yang
dapat menghambat kegiatan usahanya
h. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan
yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan
tidak mau tergantung kepada orang lain
i. Dollars

4
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan.
Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis
maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah
j. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang
yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis
2. Fadel Muhammad
Menurut fadel Muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan identitas
seorang wirausahawan, yaitu :
a. kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap risiko
3. Drs. Wasty Soemanto, M.Pd
Menurut Drs. Wasty Soemanto, M.Pd tanda manusia wiraswasta adalah
kepribadian kuat dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. memiliki moral yang tinggi
b. Sikap mental wiraswasta
c. Kepekaan terhadap arti lingkungan
d. Ketrampilan wirausaha
4. Mc. Celland
Menurut Mc. Celland, wirausahawan memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil
e. Rangsangan oleh umpan balik
f. Aktivitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap tentang uang
Dari penjelasan diatas, karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki dan
dikembangkan adalah :
1. Disiplin

Menurut S. Nasution, disiplin adalah usaha untuk mengatur atau


mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan, dengan
adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilarang, atau diharuskan.
Disiplin merupakan modal dasar keberhasilan seseorang. Disiplin yang
baik harus tumbuh sendiri dalam diri seseorang dan bukan merupakan
paksaan untuk melakukan berbagai macam peraturan dan tindakan.
2. Mandiri
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus
dilakukan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan kemampuan
sendiri-sendiri sekaligus berani mengambil risiko dalam bisnis merupakan
bentuk kemandirian dari seorang wirausahawan.
Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat
membangun kepribadian yang kuat, antara lain :
a. Berkemauan keras
b. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, untuk itu diperlukan :
d Kemauan keras
e Kepercayaan pada diri sendiri
f Pemahaman tujuan dan kebutuhan
c. Kejujuran dan tanggung jawab untuk itu diperlukan :
d Moral yang tinggi
e Disiplin diri
d. Ketahanan fisik dan mental yang berupa :
d Kesehatan jasmani dan rohani
e Kesabaran
f Ketabahan
e. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
f. Pemikiran yang konstruktif
3. Ralistis
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis merupakan cara
berpikir yang sesuai dengan akal sehat. Dengan melihat kenyataan
yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju, baik untuk memecahkan
seuatu masalah, berusaha untuk lebih baik, introspeksi diri untuk
menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan
kemandirian.
Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan,
kelemahan dan kekalahan sehingga dapat menyelaraskan dengan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seorang yang realistis dapat
dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan
sehingga menimbulkan inisiatif dan kreativitas.
4. Komitmen tinggi

5
Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan
usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang
maksimal. Seorang wirausahawan yang mempunyai komitmen tinggi
adalah orang yang entaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan
usaha bisnisnya, sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan
menciptakan kepercayaan dari orang lain baik itu konsumen maupun
mitra bisnisnya. Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi
adalah :
a. Konsisten, tegas dan adil
b. Suri tauladan
c. Konsentrasi pada manusia
Komitmen tinggi yang diharapkan seorang wirausahawan harus
dipercaya dan didukung oleh seluruh pihak terkait. Komitmen tinggi
dibarengi perilaku tepat waktu, tepat janji, peduli terhadap kualitas,
memiliki motivasi, disiplin, tabah, sabar, tekun dan ulet serta selalu
berjuang untuk berprestasi akan cenderung mempengaruhi
produktivitas dan kinerja seorang wirausaha.
5. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu
sebagaimana adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah.
Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak khianat, kalau berkata
selalu benar dan bila berjanji selalu ditepati
Kita harus yakin bahwa kebenaran dan kejujuran adalah suatu jaminan
yang paling tepat untuk mencapai kemajuan di dalam berwirausaha.
Dengan kata lain berbisnis harus dilandasi oleh kejujuran karena sifat
ini dapat mendatangkan kepercayaan dari masyarakat konsumen.
Apabila seorang wirausaha jujur maka ia akan mendapat keuntungan
dari segala penjuru yang tidak ia duga dari mana datangnya.
6. Kreatif dan inovatif
Secara umum kreativitas dapat diartikan untuk membuat kombinasi
baru atau produk baru. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Berdasarkan penelitian kreativitas dapat diidentifikasikan
menjadi tiga tipe-tipe kreativitas yang berbeda yaitu menciptakan,
memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan.
Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah
peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang.
Inovatif merupakan suatu terobosan baru. Inovasi tercipta karena
adanya kreativitas yang tinggi.

Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalam


mencetuskan gagasan-gagasan, sedangkan inovasi adalah penerapan
praktis dari gagasan-gagasan tersebut. Kreativitas merupakan bahan
bakunya sedangkan gagasan-gagasan merupakan hasil yang komersial.
Sesuatu yang baru belum tentu inovatif apabila yang dihasilkan tidak
merupakan sesuatu yang lebih baik.
Sementara itu By Grave menggambarkan proses perintisan dan
pengembangan kewirausahaan sebagai berikut :
a. Innovation (inovasi)
b. Triggering Event (pemicu)
c. mplementation (pelaksanaan)
d. Growth (pertumbuhan)
Keterangan :
a. Proses inovasi (innovation)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya inovasi adalah :
1) Adanya keinginan untuk berprestasi
2) Adanya factor pengalaman dalam berwirausaha
3) Adanya keinginan dalam menanggung resiko
4) Adanya sifat penasaran pribadi
5) Adanya factor pendidikan
b. Proses pemicu (triggering event)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya triggering event (pemicu)
untuk terjun ke dunia wirausaha adalah :
1) Adanya komitmen atau minat yang tinggi di dalam berwirausaha
2) Adanya keberanian menanggung resiko
3) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang
4) Adanya pemutusan hubungan kerja dan tidak ada pekerjaan lain]
5) Adanya dorongan berwirausaha karena faktor usia
c. Proses pelaksanaan (implementation)
Faktor-faktor personal yang mendorong adanya pelaksanaan berwirausaha
adalah:
1) Adanya komitmen yang tinggi di dalam berwirausaha
2) Adanya visi dan misi, yang pandangannya jauh kedepan guna
mencapai keberhasilan di dalam berwirausaha
3) Adanya seorang wirausahawan yang berpengalaman dan siap
mental secara total
4) Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu
utama di dalam berwirausaha
d. Proses pertumbuhan (growth)
Proses pertumbuhan di dalam kewirausahaan didorong oleh faktor adanya
organisasi diantaranya adalah sebagai berikut :

6
1) Adanya tim yang kompak di dalam menjalankan usaha, sehingga
semua perencanaan dan pelaksanaan operasionalnya berjalan
produktif.
2) Adanya struktur organisasi dan berbudaya yang mantap di dalam
berwirausaha
3) Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak
di dalam berwirausaha.
4) Adanya produk yang dibanggakan, seperti kualitas produk, model
produk, manfaat produk, lokasi usaha, manajemen usaha dan
sebagainya.
C. Kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan
Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang produktif.
Produktif dalam hal ini adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan
kegunaan (utility) di dalam usaha. Gilmore menyatakan bahwa seorang wirausaha
yang produktif adalah wirausaha yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi
lingkungan, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan social, dan
bergaul dengan sesamanya.
Seorang wirausahawan akan selalu meningkatkan produktivitas dengan berbagai
cara, tidak mudah putus asa dalam mengahdapi hambatan meski terkadang
mengalami kegagalan. Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang
wirausahawan berhasil maupun gagal. Keberhasilan seorang wirausahawan erat
kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Jujur
a. Jujur terhadap diri sendiri
b. Jujur terhadap orang lain
c. Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai
2. Disiplin dan berani
a. berani dan disiplin berbuat karena bakat, pengalaman dan
pengetahuannya
b. Berani dan disiplin berbuat karena adanya keyakinan dan fasilitas
3. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik
Disamping keberhasilan dalam wirausaha, ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan kegagalan, diantaranya :
1. Tidak adanya perencanaan yang matang
2. Bakat yang tidak cocok
3. Kurang pengalaman
4. Tidak mempunyai semangat berwirausaha
5. Kurangnya modal
6. Lemahnya pemasaran
7. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha atau menjalankan pekerjaannya tidak


hanya dialami oleh para wirausahawan, tetapi juga oleh profesi lainnya seperti
atlit, artis, petani, pejabat, guru, dan lain-lain. Kegagalan akan terjadi kalau mereka
tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaannya.
D. Perilaku Wirausahawaan
Dari berbagai sumber yang membicarakan tentang perilaku wirausaha yang
berhasil. Imam Santoso Sukardi (1991) secara umum menetapkan sembilan
perilaku wirausaha sebagaimana tertera di bawah ini.
1. Perilaku Instrumental
Wirausaha selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya
untuk membantu dirinya mencapai tujuannya dalam berusaha. Dia selalu
mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya.
Dengan kata lain segala sesuatu yang ada dilingkungannya dipandang sebagai
instrument (alat) pencapaian tujuan pribadi.
2. Perilaku Prestatif
Perilaku prestatif menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai situasi
selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai
sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang dicapai sekarang dan selalu
membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Bagian
yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi itu sendiri,
sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap sebagai
balikan (feedback).
3. Perilaku keluwesan bergaul
Wirausaha akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul, selain
menampilkan wajah ramah, akomodatif terhadap
berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama
bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya.
4. Perilaku kerja keras
Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah
sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang
ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.
5. Perilaku keyakinan diri
Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam
bertindak bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung
dalam berbagai situasi dan ada semacam optimisme dalam kegiatannya.
Optimisme berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa
keberhasilan.
6. Perilaku pengambilan resiko
Dengan keberanian mengambil risiko yang diperhitungkan wairausaha
tidak takut menghadapi situasi yang tidak menentu dimana tidak ada jaminan

7
untuk keberhasilan. Segala tindakannya diperhitungkan dengan cermat, selalu
mencoba membuat antisipasi adanya hambatan-hambatan yang dapat
menggagalkan usahanya.
7. Perilaku swa kendali (personal control)
Personal control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan
dia harus bekerja lebih keras, kapan dia harus meminta bantuan pada orang
lain, dan kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi
hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-kendali.
8. Perilaku Inovatif
Seorang wirausaha selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara
baru untuk memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk
peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan sesuatu dengan cara yang
khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam perilaku inovatif ini
adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaanpenyempurnaan tertentu (imitative innovative)
9. Perilaku Kemandirian
Perilaku kemandirian menunjukkan bahwa wirauasaha selalu
mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia
mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan
pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada
orang lain merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia
lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai
dengan dirinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat
kebebasan bertindak pengambilan keputusan, ini berarti dia lebih senang
memegang kendali kelompok kerja, menentukan tujuan kelompok serta
memilih alternative perilaku.
Apabila masyarakat dengan sikap mental kewirausahaan telah terbentuk,
maka setiap orang minimal akan dapat menghidupi dirinya dan keluarganya,
kemudian msayarakat sekitarnya dan pada akhirnya menolong bangsa dan
umat manusia. Untuk itulah sikap mental wirausaha diperlukan untuk dapat
menghadapi tantangan dunia yang semakin penuh persaingan.
Agar menjadi wirausahawan yang berhasil diperlukan suatu tekad yang
kuat dan mampu membaca peluang pasar. Kita bisa belajar dari tokoh
wirausahawan yang sukses dibidangnya seperti Bill Gates, Henry Ford, Ducan
Symne, Sosro, Tirto Utomo dan lain-lain. Pada awalnya mereka adalah
wirausahawan kecil yang kemudian berhasil dalam usahanya berkat
kemampuannya memilih dan mengelola bidang usaha yang digelutinya.
Keberhasilan itu dapat diraih karena karakteristik wirausaha yang melekat
pada dirinya.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini diberikan contoh orang-orang yang sukses
dalam berwirausaha.
1. Thomas A. Edison
Thomas A. Edison adalah orang yang memiliki mental dan ketekunan tinggi yang
berhasil dalam ilmu fisika, kimia, matematika, elektro, bola lampu dan
sebagainya. Ia merupalkan wirausahawan yang berhasil pada zamannya.
2. Bill Gates
Bill Gates, pendiri dan bos Microsoft Corporation yang melahirkan system operasi
computer terbesar, Microsoft Windows dan MS Office. Gates adalah seorang
wirausahawan yang mengawali usaha dari kecil dengan tekad mantap serta
mampu membaca peluang.
3. Charles E. Wilson
Charles E. Wilson adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan. Karena
tekun dan percaya kepada dirinya serta kemampuan dalam menentukan tujuan
maka ia diangkat menjadi presiden perusahaan General Motor Corporation
(GMC).
4. Andrew Carnegie
Meskipun Andrew Carnegie tidak banyak mendapat atau memperoleh pendidikan
di sekolah, tapi berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang tinggi ia dapat
mengantarkan bangsa dan Negara Amerika menjadi negara industri baja yang
terkenal diseluruh dunia.
5. Stave Jobs
Stave Jobs adalah wirausahawan Amerika kecil-kecilan yang ulet dan nekad dari
awal mulanya. Ia bukan seorang insinyur atau ahli teknik computer tetapi ia
adalah orang yang menghargai kreditivitas, ia penemu Apple Computer. Stave
Jobs bukan orang kaya pada awalnya, tetapi dengan keberanian dan
perhitungan dagangnya berhasil meyakinkan pemilik modal. Ia adalah seorang
ahli strategis bisnis yang tidak tanggung-tanggung. Ia memandang produk
kreativitas itu sebagai komoditi yang dapat dijual.
Dari penjelasan diatas kita bisa menarik kesimpulan. Ada beberapa faktor yang
mendukung keberhasilan wirausahawan tersebut, diantaranya :
1.Tipe orang-orang yang ulet dan pekerja keras, serta mempunyai tujuan dan
dedikasi yang tinggi.
2.Tipe orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan
dan berprestasi bagi perkembangan usahanya.
3.Adanya dukungan faktor eksternal berupa permintaan akan barang dan jasa.
Bercermin dari pengalaman tokoh-tokoh wirausahawan di atas kita bisa
memetik pengetahuan yang sangat berharga guna memotivasi diri dan
meningkatkan kesuksesan di dalam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai