PROSEDUR KLINIS
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
LUKLUK MUNAWAROH, SKM
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 088
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Pengertian
Tujuan
Penjelasan
Prosedur ini adalah petunjuk pengambilan sempel darah untuk menjaga dan
menghindari kesalahan sekecil apapun dan mendapatkan hasil yang optimal.
Kebijakan
Darah tidak boleh diambil dari daerah terinfeksi (misal bisul, luka radang,
dll) atau kulit yang dingin dan pucat
Persiapan
A. Persiapan pasien
Penderita di persilahkan untuk siap di tempat yang disediakan untuk
pengambilan sampel.
B. Alat yang dipersiapkan
1. Tabung
2. Spuit steril
3. Lancet steril
4. Ikatan pembendung (tourniquet)
5. Kapas kering
6. Kapas Alkohol 70 %
7. Plester
8. Sarung tangan steril
Prosedur
Unit terkait
Laporan
Referensi
PROSEDUR KLINIS
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
LUKLUK MUNAWAROH, SKM
.
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 089
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Protein urine jika direaksikan dengan asam asetat kemudian dibakar maka
Akan menimbulkan endapan.
Tujuan
Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Penjepit
d. Bunsen
Reagen
Prosedur
Pelaporan
Nilai normal
PROSEDUR KLINIS
PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
LUKLUK MUNAWAROH, SKM
.
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 090
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis sehingga terjadi
perubahan warna.
Tujuan
Alat
a. Tabung reaksi
b. Bunsen
c. Penjepit
Reagen
Larutan Benedict
Prosedur
Pelaporan
1.
2.
3.
4.
Negatif
agak keruh
Positif + (+1)
Positif ++ (+2)
Positif +++ (+3)
Positif ++++ (+4)
Nilai normal
Dokumen
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
LUKLUK MUNAWAROH, SKM
.
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 091
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Oksidasi pikmen empedu oleh asam sehingga terjadi biliferdin yang berwarna
hijau atau biliasin yang berwarna biru atau choletein yang berwarna ungu.
Tujuan
Alat
a. Kertas saring
b. Corong
c. Tabung reaksi
Reagen
Prosedur
Interpretasi Hasil
Nilai normal
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
LUKLUK MUNAWAROH, SKM
.
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 092
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Tujuan
Alat
a. Tabung reaksi
b. corong
c. Rak tabung
d. Latar belakang gelap
e. Kotak cahaya dengan latar belakang gelap
f. Kertas saring
Bahan
Prosedur
Interpretasi hasil
Nilai normal
Dokumen
Laporan
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
: 093
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Berat jenis unsur sedimen organik dan non organik lebih besar dari pada berat
jenis urine sehingga dengan sentrifungsi maka zat-zat tersebut akan
mengendap.
Tujuan
Alat
a. Centrifuge
b. Tabung
c. Pipet
d. Object glass
e. Cover glass
Bahan
- Urine
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
Pelaporan
1. Kocok urine yang ada dalam botol supaya bila ada endapan akan
tercampur dengan rata.
Masukan 5 10 urine kedalam tabung kemudian di centrifuge selama 5
menit dengan kecepatan 2000 rpm.
Tuang cairan bagian atas sehingga volume dari cairan dan sedimen
menjadi kira-kira1/2 -1 ml kocoklah tabung untuk mencampur kembali
sedimen.
Dengan pipet teteskan 1 tetes sedimen diatas permukaan obyek glass
kemudian ditutup dengan cover glass.
Periksalah dengan mikroskop dengan pembesaran 40 x (lapang
penglihatan besar/LPB) diamati beberapa lapangan (antara 1 10
lapangan).
Sedimen urine yang akan ditemukan antara lain: erytrosit, lekosit,
epithel, silinder, kristal, jamur, parasit, bakteri.
Jumlah rata-rata leukosit, erytrosit dan epitel dilaporkan per lapang pandang
besar (LPB).
Untuk unsur lain dilaporkan dengan:
Negatif : Bila tidak ada
+
: Bila jumlahnya sedikit
++
: Bila jumlahnya banyak
+++
: Bila jumlahnya banyak sekali
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
: 094
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Hitung jumlah leukosit dalam volume tertentu dengan pengenceran tertentu dalam
satuan per ul darah.
Tujuan
Untuk mengetahui , karena leukosit adalah sel darah putih yang bertugas melawan
infeksi.
Alat
Pipet Leukosit
Tabung pengenceran
Kamar hitung
Mikroskop
Bahan
Sampel Darah
Prosedur
1.
2.
3.
4.
Pelaporan
Nilai normal
Dokumen
Laporan
Kaitan
dengan prosedur lain
Lampiran
Referensi
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
: 095
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Tujuan
Untuk mengetahui , erytrosit adalah sel darah merah yang berbentuk bikonkaf
berinti yang berdiameter 8 um.
Alat
Pipet erytrosit
Kamar hitung
Mikroskop
Bahan
Prosedur
80
Keterangan:
X: Jumlah Erytrosit Yang Ditemukan
T: Tinggi Kamar Hitung
L: Luas tiang bidang kecil
P: Pengenceran
A: Luas bidang kecil Yang Digunakan Untuk Menghitung (5x16)
Pelaporan
Nilai normal
Dokumen
Laporan
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
: 096
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Tujuan
Alat
Pipet trombosit
Kamar hitung
Mikroskop
Bahan
Prosedur
x. 101.200
x.2000/ul darah
Keterangan:
X: Jumlah Trombosit Yang Ditemukan
T: Tinggi Kamar Hitung
P: Pengenceran
A: Bidang/kamar hitung yang dipakai
Pelaporan
Nilai normal
Dokumen
Laporan
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
: 097
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Apabila darah dicentrifuge maka sel-sel yang lebih berat maka akan turun kedasar
tabung sedangkan sel-sel yang lebih ringan (leukositdan trombosit) berada diatas
sel-sel yang berat tadi.
Tujuan
Untuk mengetahui nilai hematokrit karena semua erytrosit dalam 100 ml dan
dinyatakan dengan % dari volume darah itu.
Alat
Tabung Wintrobe
Sentrifuge
Bahan
Prosedur
1. Ambil darah vena sebanyak 2 cc, cabut jarum spuit dan masukan ke tabung
wintrobe mulai dari dasar agar tidak ada gelembung udara sampai tepat
angka 10.
2. Kemudian dicentrifuge 3000 rpm jam.
3. Kemudian dibaca tinggi volume erytrositnya
Pelaporan
Nilai normal
Dokumen
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
: 098
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Darah dibuat hapusan obyek glass kemudian di cat dengan pewarna tertentu
kemudian dihitung jenis leukositnya.
Tujuan
Untuk mengetahui jenis leukosit yang diidentivikasi dalam darah perifer adalah
eosinofil, basofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, monosit dan lymposit.
Alat
Tabung Wintrobe
Sentrifuge
Bahan
Prosedur
Pelaporan
Nilai normal
Eosinophil
:13 %
Basofil
:01 %
Neutrofil batang : 2 6 %
Neutrofil segmen : 50 70 %
Lymposit
: 20 40 %
Monosit
:28 %
Dokumen
Laporan
PROSEDUR KLINIS
PEMERIKSAAN MALARIA
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 099
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Tujuan
Alat
Obyek glas
Bahan
Darah kapiler.
Prosedur
Nilai Normal
Negatif
Pelaporan
Dokumen
Laporan
Referensi
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 100
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Tujuan
Alat
Stop watch
Kertas saring
Lancet
Bahan
Prosedur
Pelaporan
Nilai normal
1 5 menit
Dokumen
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 101
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Sejumlah darah diambil dari vena lalu dimasukan kedalam tabung dan dicatat
waktunya sampai darah membeku.
Tujuan
Masa pembekuan adalah waktu yang dibutuhkan mulai keluarnya darah vena
yang dimasukan kedalam tabung sampai membeku.
Alat
Stop watch
Tabung reaksi
Bahan
Darah vena.
Prosedur
Pelaporan
Nilai normal
5 11 menit
Dokumen
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 102
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Setetes darah dibuat hapusan kemudian dicat dan hasilnya digunakan untuk
melihat keadaan erytrosit atau leukosit dan trombosit.
Tujuan
Alat
Object glass
Bahan
Prosedur
Pelaporan
Nilai normal
Dokumen
Laporan
Lampiran
Referensi
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
: 103
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf
Prinsip
Golongan darah diketahui dengan melakuka reaksi aglutinasi terhadap tes anti
serum.
Tujuan
Alat
- Object glass
- Lancet
Bahan
Darah kapiler.
Reagen:Serum anti A, anti B dan anti AB
Prosedur
Pelaporan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dilaporkan dengan : A, B, O, AB
Nilai normal
Interprestasi hasil
No
Anti A
Anti B
Anti AB
GOL.DARA
H
+
+
+
+
+
A
B
AB
2
+
3
4
+
Keterangan:
+ : Aglutinasi
- : Tidak aglutinasi
Dokumen
Laporan
Referensi
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 104
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Bakteri tahan asam akan memberikan warna merah pada pewarnaan Ziehl
Neelsen.
Tujuan
Alat
- Object glass
- Ose
- Bunsen
- Tusuk gigi
- Penjepit
Reagen:
- Larutan I : Carbol Fuchsin 0,3%
- Larutan II : HCL Alkohol 3%
- Larutan III : Methylen Blue 0,3%
Bahan
Dahak S P S
Prosedur
1. Ambil sample dahak dengan ose steril letakan pada objeck glass,
ratakan dengan tusuk gigi biarkan mengering.
2. Difiksasi langsung diatas nyala api 3 - 5 detik.
3. Lalu diletakan diatas bak pewarnaan dituangi carbol fuchsin 0,3%
sampai menutupi seluruh permukaan sediaan.
4. Dipanasi diatas api langsung sampai menguap, jangan sampai
mendidih lalu sediaan didiamkan minimal 5 menit.
5. Bilas dengan air mengalir lalu ditetesi sediaan dengan HCL alkohol
3% sampai warna fuchsin hilang.
6. Bilas dengan air pelan.
7. Teteskan larutan Methyline blue 0.3% sampai menutupi seluruh
sediaan selama 10 20 detik.
8. Bilas dengan air pelan.
9. Keringkan sediaan di rak pengering di udara terbuka lalu periksa
dengan mikroskop objeck 10x lalu 100x degan oil imersi.
Pelaporan
1. (-)
2. (scanty)
3. +1
4. +2
5. +3
Nilai normal
Dokumen
Laporan
Kaitan
dengan prosedur lain
Lampiran
Referensi
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
: 105
Tujuan
Prinsip
Ruang Lingkup
Alat yang
digunakan
Prosedur
Catatan
PROSEDUR KLINIS
PEMERIKSAAN TB KUSTA
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 106
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Bakteri tahan asam akan memberikan warna merah pada pewarnaan Ziehl
Neelsen.
Tujuan
Untuk menemukan adanya bakteri berbentuk batang yang tahan asam dalam
reitz serum yang disebut Bakteri Tahan Asam.
Ruang Lingkup
Prosedur
A. PENGAMBILAN SPESIMEN
1. Alat
a. Skalpel / pisau kecil / lanset stal
b. Kapas alkohol
c. Obyek glass bersih, tidak berlemak dan tidak tergores
d. Lampu spiritus
e. Pensil kaca
f. Forsep
2. Lokasi Pengambilan Spesimen
Beberapa ketentuan lokasi pengambilan spesimen :
a. Sediaan diambil dari kelainan kulit yang paling aktif
b. Kulit muka sebaiknya dihindarkan karena alasan kosmetik kecuali
tidak ditemukan kelainan kulit ditempat lain.
c. Tempat-tempat yang sering diambil sediaan apus jaringan untuk
pemeriksaan Mycobacterium leprae adalah :
1. Cuping telinga
2. Lengan
3. Punggung
4. Bokong
5. Paha
d. Jumlah pengambilan sediaan apus jaringan kulit harus minimum
dilaksanakan di 3 tempat yaitu :
1. Cuping telinga kiri
2. Cuping telinga kanan
3. Bercak yang paling aktif
3. Cara Pengambilan
a. Kaca obyek diberi nama, nomor pasien dan tanggal dengan pensil
kaca
b. Permukaan kulit yang akan diambil dibersihkan dengan kapas
alkohol 70%
c. Jepitlah kulit pada bagian tersebut dengan forsep atau dengan jari
tangan untuk menghentikan aliran darah ke bagian tersebut
d. Dengan pisau steril (dicelup dahulu dalam spiritus lalu dilewatkan
diatas nyala api) kulit disayat sedikit sepanjang 5 mm, dalamnya
2 mm agar mencapai dermis. Bila terjadi perdarahan bersihkan
dengan kapas
e. Keroklah tepi dan dasar sayatan secukupnya dengan menggunakan
punggung mata pisau sampai didapat semacam bubur jaringan dari
epidermis dan dermis, kemudian kumpulkan dengan skalpel pada
obyek glass.
B. PEMBUATAN SEDIAAN
1. Alat
a. Forsep
b. Lampu spiritus
c. Rak pewarnaan
d. Rak pengering
2. Reagen
Metode Ziehl Neelsen
a. Larutan Carbol Fuchsin
b. Larutan Asam Alkohol
c. Larutan Methylen Blue
3. Cara Pembuatan sediaan
a. Letakkan bahan yang telah diambil pada obyek glass, kemudian
ratakan sehingga membentuk lingkaran dengan garis tengah 1
cm.
b. Keringkan diudara.
c. Fiksasi dengan cara melakukan dengan cepat diatas nyala api
sebanyak 2 - 3 kali (selama 3 5 detik).
d. Sediaan diletakkan diatas rak pewarnaan dan siap diwarnai
C. PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN
a. Tuang larutan carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan
b. Panaskan sampai menguap, jangan sampai mendidih
c. Diamkan 10 20 menit
d. Cuci dengan air mengalir
e. Tuangkan Asam Alkohol 3% sampai warna merah dari Fuchsin hilang
f. Cuci dengan air mengalir
g. Tuang larutan Methylen Blue 0,1% dan diamkan 1 3 menit
h. Cuci dengan air mengalir dan keringkan di udara.
D. PENGIRIMAN SEDIAAN
Bila diperlukan pemeriksaan uji silang (cross check) atau bila fasilitas
laboratorium kurang dan lain lain maka sediaan perlu dikirim ke
laboratorium lain.
Cara Pengiriman :
1. Setelah sediaan difiksasi, bungkus dengan kertas tik tipis yang dibagi 2
menurut panjangnya. Tiap potong dapat dipakai untuk membungkus
15 sampai 20 sediaan
2. Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya
dan ikat 2 kali
3. Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya
dan ikat 1 kali
4. Ikat lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya dan
ikat 2 kali
5. Ikat lagi dengan kertas sampul dan ikat 3 kali.
E. CARA PEMERIKSAAN
1. Alat yang diperlukan
a. Mikroskop
b. Minyak imersi
c. Xylol
2. Cara
a. Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering diperiksa di bawah
mikroskop
b. Teteskan 1 tetes minyak imersi diatas sediaan dan periksalah
dengan pembesaran obyektif 100x dan okuler 10x.
c. Carilah kuman tahan asam yang berwarna merah, berbentuk batang
dengan latar belakang berwarna biru. Bentuknya mirip dengan
Mycobacterium tuberculosa berbentuk batang tetapi kadang
kadang tampak seperti titik titik. BTA tersebut dapat tampak
sendiri sendiri, berkelompok atau membentuk pulau sendiri.
d. Dalam mencari kuman digunakan cara zig zag.
Pelaporan
Negatip
1+
2+
3+
4+
5+
6+
:
:
:
:
:
:
:
Catatan
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 107
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Darah dimasukan dalam strip test darah secara otomatis akan bereaksi dengan
pereaksi dalam strip glukosa meter.
Metode
Rapid Diagnostik.
Alat
Glukosa Meter.
Reagen : Strip Test.
Sampel
Whole Blood
Prosedur
Pelaporan
Nilai normal
Dokumen
Laporan
Lampiran
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 108
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Darah dimasukan dalam strip test darah secara otomatis akan bereaksi dengan
pereaksi dalam strip cholesterol meter.
Metode
Rapid Diagnostik.
Alat
Cholesterol Meter.
Reagen : Strip Test.
Sampel
Whole Blood
Prosedur
Pelaporan
Nilai Normal
Catatan
PROSEDUR KLINIS
KALIBERASI GLUCOTEST
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 109
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Metode
Sampel kontrol dimasukan dalam strip test darah secara otomatis akan
bereaksi dengan pereaksi dalam strip glukosa meter.
Rapid Diagnostik.
Alat
Glukosa Meter.
Reagen : Sampel kontrol
Sampel
Sampel kontrol
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hasil
Jika hasil sesuai dengan stantard pada sampel kontrol maka alat masih dalam
kondisi bagus.
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 110
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Metode
Kuantitatif
Tujuan
Alat
Porselen
Pengaduk
Reagen: - Antigen Salmonella Thypi O.
- Antigen Salmonella Thypi H.
- Antigen Salmonella Para Thypi A.
- Antigen Salmonella Para Thypi B
Prosedur
Screning test
Letakan 1 tetes serum + 1 tetes antigen:
Salmonella Thypi O
Salmonella Thypi H
Salmonella Para Thypi A
Salmonella Para Thypi B
Pada tempat atau objeck glass kemudian digoyang 10 menit.
Hasil postif menunjukan adanya aglutin/aglutinasi
Serum Volume
0,08 ml
1 : 20
0,04 ml
1 : 40
0,02 ml
1 : 80
0,01 ml
1 : 160
0,005 ml
1 : 320
Pelaporan
Nilai normal
negatip
Dokumen
Laporan
PROSEDUR KLINIS
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
: 111
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Metode
Alat
Wadah/botol urine
Reagen: HCG Latex.
Sampel
Urine
Prosedur
1. Teteskan 1 tetes urine dan 1 tetes HCG Latex diatas lingkaran reaksi.
2. Campur baik-baik dengan batang pengaduk disposibel.
3. Goyangkan dengan hati-hati slide selama 2 menit dengan gerakan
memutar sehingga cairan berputar perlahan-lahan didalam lingkaran
reaksi.
\4. Amati reaksi agglutinasi yang terjadi tepat 2 menit.
Interpretasi hasil
Hasil
Dokumen
Laporan
PROSEDUR KLINIS
KEWASPADAAN UNIVERSAL
DI LABORATORIUM
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
: 112
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf
Prinsip
\Prosedur
PERAWATAN MIKROSKOP
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
Halaman
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
: 113
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf
Tujuan
Untuk menjaga mikroskop dari kerusakan akibat jamur, debu dan minyak
imersi
Prinsip
Mencegah adanya jamur, debu, dan minyak imersi yang menempel pada
mikroskop supaya tidak mengakibatkan kerusakan pada mikroskop, karena
musuh utama mikroskop adalah jamur, debu dan minyak imersi.
Ruang Lingkup
Alat yang
digunakan
Bahan yang
digunakan
Eter alkohol ( 7 : 3 )
Silica gel
Prosedur
Catatan
dalam
dari
eyepiece
dengan
STERILISASI ALAT
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
No. Dokumen :
Revisi
:Halaman
: 114
Dibuat oleh :
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Bambang W, Amd
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Donik Sukartika W, Amd
Paraf :
Paraf :
Paraf
Pengertian
Tujuan
Untuk menjamin kualitas Alat kesehatan dan Linen dalam keadaan steril.
Penjelasan
Persiapan
1. Medis :
- Sarung tangan
2. Non Medis :
- Panci untuk mengukus
- Wastafel dengan air mengalir
- Ruangan 3 x 4 meter dengan ventilasi dan penerangan yang cukup.
- Bak perendaman.
- Sabun batang / cair dengan antiseptik / non antiseptik.
- Handuk/lap sekali pakai atau tisue untuk mengeringkan tangan.
- Tempat sampah medis beralas plastik dan tertutup.
- Tempat sampah non medis.
Prosedur
A. Dekontaminasi
1. Pemakaian sarung tangan
2. Menyiapkan bak perendam yang diisi dengan larutan klorin 0,5%
3. Memasukkan Alat kesehatan yang sudah terpakai dan bisa digunakan
lagi ke dalam bak perendam.
4. Biarkan selama kurang lebih 10 menit.
B. Pencucian & Pembilasan
1. Membuka kran dengan tangan
2. Mengambil alat bekas pakai yang sudah di Dekontaminasi (hati-hati
bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting, jarum jahit agar
tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik/karet, jangan
dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam/kaca)
3. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam.
4. Mengulangi prosedur untuk benda-benda lain, jika peralatan akan di
DTT secara kimiawi.
5. Peralatan yang akan di DTT dengan cara di kukus/ rebus tidak perlu
dikeringkan dulu sebelum proses sterilisasi dimulai.
6. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan dengan
air dan sabun, kemudian bilas dengan menggunakan air bersih.
7. Melepas sarung tangan.
8. Menggantung sarung tangan dengan cara diangin-anginkan.
9. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
No. Dokumen :
Halaman
: 115
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Pengertian APD
Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh
/ sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya /
kecelakaan kerja.
Tujuan
Melindungi anggota tubuh dan pakaian petugas dari pejanan sampel, cat,
maupun reagen yang bisa menyebabkan bahaya bagi petugas.
Penjelasan
Kebijakan
Persiapan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Topi
Sarung tangan
Masker
Kaca mata / pelindung wajah
Skort / jas laboratorium
Sepatu karet / bot
a. Sarung tangan :
1. Mencuci tangan dengan tujuh langkah
2. Mengambil sarung tangan.
3. Memasukkan jari-jari tangan sesuai dengan jari-jari sarung tangan.
4. Lakukan juga dengan tangan yang lain.
5. Melepas sarung tangah, kemudian masukkan dalam bengkok berisi
larutan desinfektan.
6. Mencuci tangan.
b. Masker :
1. Memasangkan masker menutupi hidung dan mulut serta mengikat
talinya.
2. Bagian atas, lewat atas telinga ke belakang kepala.
3. Pasangkan klip hidung dari logam flexibel pada batang hidung.
4. Pas-kan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu.
5. Periksa ulang pengepasan masker sehingga melekat dengan baik.
c. Kaca mata / pelindung wajah :
1. Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
d. Skort / Jas Laboratorium
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga
bagian lutut dengan memakai skort / jas laboratorium.
CUCI TANGAN
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
No. Dokumen :
Halaman
:116
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Pengertian
Menggosok tangan dari kotoran dengan sabun/ antiseptik dan dibilas dengan
air mengalir.
Tujuan
Penjelasan
Kebijakan
Alat yang
digunakan
Prosedur
1. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan gulung lengan baju sampai
siku.
2. Melakukan inspeksi tangan dan jari, adanya luka/sayatan.
3. Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel (jika tangan
menyentuh wastafel cuci tangan di ulang).
4. Mengalirkan air, hindari percikan pada pakaian.
5. Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya lebih rendah
dari siku.
6. Menaruh sedikit sabun / antiseptik (2-4 CC) untuk sabun batang, pegang
& gosok sampai berbusa.
7. Menggosok kedua lengan dengan cepat, selama 10-15 detik.
8. Menggosok punggung tangan, sela-sela jari.
9. Menggosok sela-sela jari secara melingkar minimal 5x.
10. Menggosok ujung-ujung jari ketelapak tangan yang lain.
11. Membilas lengan dan tangan sampai bersih.
12. Menutup kran dengan siku (bila kran harus ditutup dengan tangan, cuci
kran dengan sabun terlebih dahulu sebelum membilas tangan).
13. Mengeringkan tangan dengan handuk / pengering.
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
No. Dokumen :
Halaman
:117
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Pengertian
Tujuan
Penjelasan
Kebijakan
Alat yang
digunakan
Alat :
1. Hema analizer
2. Tabung reaksi kecil
3. Rak tabung
4. Thermal paper
Reagensia :
1. Diluent
2. Lyse
3. Eight Check
4. Larutan EDTA 10 %
Prosedur
Pelaporan
Nilai Normal
Dokumen
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
No. Dokumen :
Halaman
:118
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Pengertian
Tujuan
Penjelasan
Kebijakan
Alat yang
digunakan
Prosedur
Dokumen
Laporan
Kaitan dengan
prosedur lain
Lampiran
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
No. Dokumen :
Halaman
119
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Darah dimasukkan dalam strip test darah secara otomatis akan bereaksi
dengan pereaksi dan terbaca didalam uric acid meter
Metode
Rapid Diagnostik
Tujuan
Alat yang
digunakan
Sampel
Whole blood
Prosedur
Pelaporan
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
PEMERIKSAAN N. GONORRHOEA
No. Dokumen :
Halaman 120
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Tujuan
Persiapan pasien
Prosedur
A. Pengambilan specimen
1. Alat
- Kapas/ lidi steril
- Kaca objek yang bersih dan kering
- Lampu spiritus
- Kursi obstetrik
- Speculum vaginal steril
- Sarung tangan steril
- Pensil kaca
- Larutan salin/ PZ steril
2. Cara pengambilan
Pasien laki-laki
- Bersihkan lubang kemaluan dengan lidi kapas yang dibasahi dengan
larutan salin.
Jangan gunakan larutan anti septik
- Dengan tekanan yang ringan pada alat kemaluan diurut dari bagian
pangkal ke arah ujung ( belakang ke ujung )
- Sekret yang didapat dioleskan pada kaca objek. Bilamana tidak ada sekret
yang keluar masukkan lidi kapas steril kedalam ureter sedalam 2-3 cm
dan putar pelan-pelan sebelum ditarik keluar. Kemudian dilebarkan
dengan memakai ose sehingga didapatkan sediaan yang cukup tipis.
Pasien wanita
- Pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut ditekuk pada kursi
obstetrik
- Masukkan speculum steril yang telah dilunakkan dengan air hangat
dengan hati-hati dan speculum dibuka
- Masukkan ujung lidi kapas steril sedalam 2-3 cm kedalam endocervix
Gerakkan lidi kapas melingkar kekanan dan diamkan beberapa saat untuk
penyerapan
- Sekret yang didapat dioleskan pada kaca objek yang telah diberi nomor
untuk dibuat sediaan
B. Pembuatan sediaan
1. Alat
- Forsep
- Rak pewarna
- Rak pengering
- Larutan Alkohol 95%
2. Reagen cat Giemsa : - Larutan Carbol Gentian Violet
- Larutan Lugol/ Iodine
- Larutan Carbol Fuchsin
3. Cara
- Setelah specimen dioleskan di kaca objek, biarkan kering. Setelah kering,
fiksasi dengan melakukan diatas nyala api lampu spiritus
Hindari pemanasan yang berlebihan
- Tuangi larutan Carbol Gentian Violet selama 30 detik
- Cuci dengan air mengalir
- Tuangi dengan larutan Lugol/ Iodin selama 30 detik
- Cuci dengan air mengalir
- Tuangi dengan Alkohol 95% selama 2-3 detik atau sampai warna ungu
hilang, lalu cuci kembali dengan air mengalir
- Tuangi dengan larutan Carbol Fuchsin selama 30 detik
Cuci dengan air mengalir
- Keringkan di rak pengering
Cara pemeriksaan
1. Alat
- Mikroskpo
- Minyak imersi
2. Cara
- Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering diperksa dibawah
mikroskop
- Teteskan 1 tetes minyak imersi diatas sediaan dan periksa dengan
pembesaran objektif 100x dan okuler 10x
- Carilah kuman Neissria gonorrhoea yang oleh pengecatan berwarna
merah, berbentuk menyerupai biji kopi/ ginjal yang saling berhadapan
pada sisi yang berlekuk dan tersusun dua-dua sehingga disebut
Diplococcus.Kuman dapat terletak didalam ( intrasellular ) maupun diluar
( ekstrasellular ) dari sel lekosit
Pelaporan
PROSEDUR KLINIS
PEMERIKSAAN TINJA
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
No. Dokumen :
Halaman
: 121
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Prinsip
Dengan penembahan zat Eosin atau Lugol maka mikro organisme dan unsurunsur lain dalam tinja akan tampak jelas
Tujuan
Persiapan pasien
Prosedur
Pelaporan
A. Makroskopis
- Warna
- Bau
- Konsistensi
- Darah : ada/ tidak
- Lendir : ada/ tidak
- Cacing dewasa
B. Mikroskopis
- Telur cacing
- Amuba
- Larva
- Eritrosit
- Lekosit
- Lemak
- Sisa makanan
- Dll
Catatan
Referensi
PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
No. Dokumen :
Halaman 122
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
Tujuan
Diagnosa cepat infeksi HIV 1&2 sangatlah penting untuk penanganan pasien
dan penyakit tersebut. Pengembangan test cepat ( 5 30 menit )
immunokromatografi merupakan penyaringan awal untuk mendeteksi adanya
antibodyterhadap HIV type 1, HIV type 2 dan subtype 0 didalam serum/
plasma dan darah pasien
Sampel
Alat yang
digunakan
Prosedur
Interpretasi Hasil
- Positif : Terbentuk 2 atau 3 garis berwarna, pada zona garis Tes 1 atau 2
dan pada zona garis Control
- Negatif : Terbentuk 1 warna garis pada garis Control saja
- Invalid : Jika tidak timbul garis warna pada zona control maka tes
dinyatakan gagal. Ulangi tes dengan alat baru
Referensi
LABORATORIUM
PUSKESMAS SINE
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI
Tanggal Terbit : 01 / 02 / 2015
Revisi
:Dibuat oleh :
Bambang W, Amd
Donik Sukartika W, Amd
No. Dokumen :
Halaman
:123
Disetujui oleh :
Disetujui oleh :
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Dr. Agung Wahyu Hidayat
Paraf :
Paraf :
Paraf
RAWAT INAP
RAWAT JALAN