PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting adanya pemahaman mengenai etika
bisnis. Terlebih untuk bisnis yang bergerak secara multinasional, di mana mereka akan
banyak menemui perbedaan adat istiadat masyarakat yang memiliki norma-norma yang
berbeda pula. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Menurut Velasques (2002). Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Sedangkan
menurut Hill dan Jones (1998). Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan
antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang
terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Banyak sekali kasus-kasus terjadi di berbagai belahan dunia menyangkut
masalah etika bisnis, termasuk juga di Indonesia. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia serta analisisnya dari sudut
pandang teori etika.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja teori tentang etika bisnis?
2. Apa contoh kasus yang berkaitan dengan etika bisnis?
C. TUJUAN
1. Memahami teori-teori tentang etika bisnis.
2. Mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan etika bisnis serta analisisnya
berdasarkan pandangan teori etika.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. TEORI ETIKA BISNIS
A. Teori Teleologi
Etika Teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik,
jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan
bermanfaat. Dalam etika teologi terdapat filosofinya, yaitu:
1) Egoisme. Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti
pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung
menjadi
hedonistis,
yaitu
ketika
kebahagiaan
dan
kepentingan
pribadi
Deontologi
Berasal dari kata Yunani deon yag berarti kewajiban. Sehingga Etika
Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu
tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik
dari tindakan yang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik
pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena
tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi:
- Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
-
kewajiban.
Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai,
C.
Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan
yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau
perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan
dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu
hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
D.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
keadilan. Menurut Kementerian ESDM, harga gas belum adil karena masih ada
daerah-daerah yang terkena harga tinggi jika dibanding dengan daerah lain.
Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja
menyebutkan, wilayah yang mendapat harga gas tinggi salah satunya adalah
Sumatera Utara. Sedangkan daerah yang mendapat harga gas rendah adalah Jawa
Barat.
Penyebab harga gas di satu daerah dengan daerah lain berbeda karena proses
penjualan gas dari hulu ke pengguna gas berlapis. Ada daerah yang proses
penyaluran gas dari penjual ke pengguna lebih panjang jika dibanding dengan
daerah lain.
"Harga gas dengan sistem yang ada sekarang ini belum adil. Ada harga di bawah
US$ 2 per MMBTU dan ada yang di atas US$ 13 PerMMBTU," kataWirat
dalamdiskusi Pelaksanaan Peraturan Menteri (Permen) nomor 37 tahun 2015 di
Tengah Plus Minus Implementasi Tata Kelola MigasNasional, di Jakarta, Rabu
24/2/2016.
Kementerian ESDM telah berupaya membuat harga gas sama di seluruh wilayah
Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2015.
Dalam aturan ini mewajibkan penjual gas bumi memiliki fasilitas pipa dan
penjualan gas harus langsung ke pengguna gas dan tidak boleh dijual ke penjual
gas lagi. Dengan langkah ini diharapkan dapat memotong mata rantai penjualan
gas.
"Trader berlapis membuat harga gas relatif mahal. Dengan adanya permen 37
maka hal tersebut tidak ada lagi. Jika dilihat, satu end user ada 3-5 lapis trader
dalam transaksinya," tutur Wirat.
Melalui revisi Peraturan Menteri tersebut juga akan mendorong pembangunan
infrastruktur gas. Sehingga dapat mewujudkan sistem penyangga gas "Ini
mengarah pada sistem penyangga gas tadi," tegasnya.
Menteri ESDM Sudirman Said melanjutkan, melalui Peraturan pemerintah
tersebut merupakan bentuk penghargaan bagi pemain gas yang serius membangun
infrastruktur dan hukuman bagi pemain yang tidak memiliki kapasitas. "Reward
yang tidak serius, seperti saya di kantor yang bermasalah ditindak," tutup
Sudirman. (Pew/Gdn)
yang
diangkat
dalam
artikel
tersebut
adalah
"Voluntary recall ini adalah inisiatif kami untuk menjaga keamanan konsumen
karena dalam inspeksi kami di Kolombia ditemukan adanya kandungan bakteri,"
kata Direktur External Relation P&G, Bambang Sumaryanto, Rabu, 20 Juli 2011.
Meskipun penemuan produk yang diduga terkontaminasi pada awalnya beredar
dan diproduksi di Kolombia, namun produk yang beredar di Indonesia juga ikut
ditarik. Pasalnya, obat kumur jenis Oral-B Mouthwash yang beredar di Indonesia
dipasok dari perusahaan kontrak P&G di Kolombia.
"Perusahaan kontrak P&G di Kolombia itu memasok produk itu ke Amerika
Latin, New Zealand, dan Asia, termasuk Indonesia," katanya.
Di Indonesia belum ada keluhan dari konsumen mengenai adanya bakteri itu.
Tapi meski begitu, untuk menjaga keamanan, perusahaan menarik seluruh produk
sambil menunggu hasil investigasi.
Produk yang ditarik adalah Oral-B jenis biasa dan anti-alkohol yang berukuran
350 miligram (mg) dan 500 mg yang berharga antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu
per botol. "Penarikan sudah kami lakukan sejak Senin kemarin. Ada sekitar 80 ribu
botol," katanya.
P&G juga telah menyampaikan pengumuman mengenai penarikan tersebut di
sejumlah media nasional mulai Selasa kemarin. Perusahaan juga terbuka jika ada
keluhan maupun kebutuhan informasi dari konsumen terkait produk tersebut.
"Bagi yang ingin mengurus refund, silakan menghubungi call center kami.
Berapa kerugian yang dialami P&G atas penarikan itu, Bambang enggan
mengatakannya. "Keamanan konsumen paling utama, kami tidak menghitung
kerugian," katanya.
Bakteri mikro-organisme Burkholderia Anthina adalah jenis non-patogen atau
tidak berbahaya jika mengenai orang sehat. Namun, bisa berbahaya bagi orang
yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh konsumen yang sudah telanjur
membeli produk tersebut untuk berhenti dulu menggunakannya hingga proses
investigasi selesai dan dipastikan apakah produk tersebut benar aman atau tidak.
Selain Indonesia, penarikan produk itu juga dilakukan di sejumlah negara lain,
seperti Cina, Filipina, Hong Kong, Kolombia, Meksiko, dan Kanada.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah
membenarkan adanya penarikan produk P&G dari pasaran tersebut. "Penarikan itu
dilakukan secara sukarela," katanya.
BPOM masih belum bisa memastikan adanya kandungan kadar bakteri yang
melebihi batas. "Masih belum ada laporan penemuan itu di Indonesia," katanya.
7
Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 8 yang berisi pelaku usaha dilarang
untuk memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar
dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang
yang dimaksud.
Solusi dalam pelanggaran akan etika bisnis dalam hal perlindungan konsumen
Terhadap sanksi pidana sebagaimana dalam pasal 62, dapat dijatuhkan hukuman
tambahan, berupa :
1. Perampasan barang tertentu;
2. Pengumuman putusan hakim;
Teori Teleologi
Secara sudut pandang teleologi, tindakan antisipasi yang dilakukan oleh
P&G dengan menarik produk muothwash Oral-B yang beredar di Indonesia
dapat dikatakan tindakan yang etis. Dapat disebut demikian karena tindakan
yang dilakukan ini meiliki tujuan yang baik yakni menjamin keamanan
konsumen produk mereka dengan memastikan bahwa produk yang mereka
edarkan aman untuk digunakan. Dalam aliran utilitarisme sebuah perilaku dapat
dikatakan etis apabila membawa manfaat yang besar bagi masyarakat luas.
Penarikan produk oleh P&G ini akan membawa dampak yang besar bagi
masyarakat, yang tentunya adalah bersifat positif. Meskipun tidak secara
langsung melalui penggunaan produk mereka, namun lebih bersifat pada
penjaminan mutu dan keamanan konsumen yang menjadi prioritas utama
mereka. Karena hal inilah maka tindakan tersebut sah untuk dilakukan.
Perusahaan juga terbuka jika ada keluhan maupun kebutuhan informasi dari
konsumen terkait produk tersebut. Perlu diingat bahwa penemuan bakteri pada
produk tersebut ditemukan di Kolombia, namun produk yang beredar di
Indonesia juga ikut ditarik. Pasalnya, obat kumur jenis Oral-B Mouthwash yang
beredar di Indonesia dipasok dari perusahaan kontrak P&G di Kolombia, meski
belum ditemukan kasus yang sama di Indonesia. Jadi langkah ini lebih bersifat
antisipatif.
2.
Teori Deontologi
Masalah utama dalam kasus di atas adalah dugaan adanya kontaminasi
bakteri pada produk cuci mulut Oral-B yang beredar di Indonesia. Dalam
pandangan teori Deontologi, hal ini dapat dikatakan etis apabila memang
9
Teori Hak
Berdasarkan teori ini dapat dipahami bahwa setiap manusia memiliki harkat dan
martabat yang sama. Begitu pula dengan perusahaan P&G yang harus
memberikan perlakuan yang sama kepada seluruh konsumen tanpa memandang
status.
Perusahaan
memberikan
hak
kepada
semua
konsumen
untuk
Teori Keutamaan
Upaya-upaya preventif yang dilakukan oleh pihak P&G dengan menarik
kembali produknya yang diduga terkontaminasi bakteri mencerminkan
ditegakkanya sifat tanggung jawab kepada konsumen. Tindakan ini sudah pasti
mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan, baik dari segi keuangan maupun
citra produk. BLA BLA BLA. (WRITE YOUR IDEA HERE !!!)
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://bisnis.tempo.co/read/news/2011/07/20/090347475/diduga-mengandung-bakteriobat-kumur-oral-b-ditarik. Diakses pada tanggal 25 Februari 2016.
Xxxxxxx (punya abdi, gw gak bisa buka gak ada kuota, so please search it yourself !!
HAHAHAHAHAHA)
11