POLISAKARIDA
Oleh
KELOMPOK 8
ANGGOTA:
MAUDY AUDINA
DANANG SETIADJI
ADEKAYANTHY F. SYAH
H311 13 023
H311 13 024
H311 13 025
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik makromolekul alam yang
banyak ditemukan dalam tanaman atau hewan. Karbohirat merupakan salah satu
sumber energi yang penting bagi makhluk hidup karena diperlukan dalam proses
metabolisme. Contohnya adalah pati, pati adalah polisakarida yang merupakan
kelompok utama penyimpanan karbohidrat yang digunakan sebagai sumber makanan
atau sumber energi. Sedangkan selulosa juga merupakan polisakarida yang menjadi
komponen utama pada tumbuhan. Glukosa merupakan karbohirat sederhana yang
paling banyak ditemukan dalam tubuh manusia, dua macam karbohidrat yaitu
D-Ribosa dan 2-deoksiribosa merupakan penyusun kerangka inti dari molekul
genetik DNA dan RNA. Selain itu karbohidrat juga bagian penting dalam koenzim,
antibiotika, tulang rawan, kulit kerang dan dinding sel bakteri.
BAB II
ISI
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu
dan yang lain melalui ikatan glikosida. Ikatan glikosida ini terbentuk antara karbon
anomerik dengan gugus OCH3. Jika polisakarida dihidrolisis total maka akan
Homopolisakarida
Laminaran
Amilosa
Selulosa
SUMBER/ASAL
Rumput Laut
Tumbuhan
articoke
Tumbuhan
Amilopektin
SATUAN
MONOSAKARIDA
- 1
- 1
- 1
3
4
4
Linear
Linear
Linear
D-glukosa
- 1
- 1
4
6
Bercabang
- 1
- 1
4
6
- 1
(pati)
Hewan
D-glukosa
N-asetil-D-glukosiamin
Arthropoda dan
D-galaktosa, L-
Gon Crab
Zat golongan darah
jamur
Pohon Akasia
BENTUK
D-glukosa
D-glukosa
D-glukosa
(pati)
Tumbuhan
Glikogen
Kitin
Heteropolisakarida
HUBUNGAN
PENGULANG
arbinosa, L-ramnosa
As. D-glukoranat, D-
Bercabang
Linear
Tak diketahui
Bercabang
Tak diketahui
bercabang
1. Selulosa
Selulosa adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan
melalui ikatan 1,4-- glikosida 300-15000 unit D-glukosa membentuk rantai lurus,
terikat sebagai unit-unit selulosa. Makromolekul selulosa
dapat beragregasi
membentuk fibril yang terikat melalui ikatan hidrogen antara gugus hidroksil pada
rantai yang bersebelahan. Serat selulosa mempunyai kekuatan fisik tinggi akibat
pengaruh fibril-fibril ini. Fibril ini tergulung seperti spiral dengan arah yang
berlawanan menurut sumbu. Sekitar 50% karbon di alam terikat dalam bentuk
selulosa, misalnya pada kayu mengandung 50%, kapas 90% dan dau kering
mengandung sekitar 20%.
Manusia tidak dapat mencerna selulosa, meskipun dapat mencerna pati dan
glikogen. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan stereokimia ikatan glikosida
pada atom C-1 pada setiap unit glukosa.
CH2OH
H
Ikatan 1,4--glikosida
CH2OH
H
O
H
CH2OH
H
OH
H
OH
H
H
O O
H
OH
H
H
OH
H
H
OH
energi.
Pati
dapat
dibedakan
menjadi
dua
komponen
utama
berdasarkankelarutan bila dibubur dalam air panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa
yaitu dapat larut dan 80% adalah amilopektin yang tidak dapat larut.
Amilosa yaitu polimer linear dari -D-glukosa, sekitar 50 sampai 300 unit
glukosa yang dihubungkan antara satu dengan yang lain melalui ikatan 1,4-
glikosida. Dalam larutan, rantai amilosa berbentuk heliks menyerupai kumparan,
karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada setiap unit glukosa. Kumparan
berbentuk tabung ini memungkinkan terbentuknya senyawa kompleks dengan
molekul lain, terutama molekul-molekul kecil yang dapat masuk kekumparannya.
Hidrolisis lengkap dari amilosa dapat menghasilkan hanya D-glukosa, hidrolisis
parsial menghasilkan maltosa sebagai satu-satunya disakarida.
CH2OH
CH2OH
O
OH
O
OH
OH
OH
OH
OH
OH
CH2OH
CH2OH
CH2OH
OH
OH
OH
OH
OH
Ikatan 1,4-D-glikosida
CH2OH
OH
O
OH
CH2OH
O
OH
OH
OH
O
OH
OH
OH
CH2OH
CH2OH
O
OH
OH
OH
OH
CH2OH
Ikatan 1,6-a-glkosida
OH
O
OH
OH
OH
OH
Ikatan 1,4-D-glikosida
Gambar II.3. Struktur Amilopektin terbentuk melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosida
3. Glikogen
Glikogen merupakan polisakarida yang berfungsi untuk menyimpan glukosa
dalam hewan (terutama dalam hati dan otot). Struktur glikogen mirip dengan
amilopektin, yaitu mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4--glikosida dan
percabangannya terikat secara 1,6--glikosida. Molekul glikogen jauh lebih besar dan
lebih bercabang dibanding dengan amilopektin. Glikogen memiliki bobot molekul
tinggi, memiliki sekitar 100.000 unit glukosa, dengan percabangan terdapat pada
setiap 8-12 unit glukosa. Glikogen dihasilkan jika glukosa diserap dalam darah dan
dibawa ke hati dan otot, lalu membentuk polimer dengan bantuan enzim. Glikogen
membantu mempertahankan gula dalam tubuh dengan menyimpan kelebihan gula
yang dicerna saat makan, gula ini akan disuplai ke darah saat dibutuhkan.
4. Kitin
Kitin adalah polisakarida linear yang mrngandung N-asetil-D-glukosamin
tersusun dari 2000-3000 satuan monomernya yang terikat 1,4--glikosida. Kitin
banyak terikat pada protein dan lipida, kitin merupakan komponen utama dalam
struktur serangga juga dapat dihasilkan dari limbah hasil laut. Khusunya pada
golongan crustaceae seperti udang, kepiting, ketam dan kerang-kerangan. Kitin jika
mengalami proses deasetalisasi akan menghasilkan kitosan. Kitin merupakan struktur
polisakarida yang cukup melimpah di alam, dan juga kitin serupa dengan selulosa
yaitu
termasuk
kelompok
homopolisakarida
meskipun
kitin
termasuk
CH2OH
Ikatan 1,4--glikosida
H
CH2OH
O O
H
H
OH
H
H
CH2OH
O
H
H
OH
H
H
NH-CO-CH3
OH
NH-CO-CH3
H
H
N- Asetil-D-glukosamin
NH-CO-CH3
2. Kitosan
CH2OH
Ikatan 1,4--glikosida
H
CH2OH
O
H
OH
CH2OH
O O
H
OH
NH2
H
OH
H
H
NH2
NH2
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Kimia Organik Dasar UNHAS, 2014, Kimia Organik, Makassar: UPT
MKU UNHAS